• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel. Kepada konstruk dapat dikenakan nilai yang bermacam-macam. Konstruk yang sudah memiliki nilai disebut variabel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Variabel. Kepada konstruk dapat dikenakan nilai yang bermacam-macam. Konstruk yang sudah memiliki nilai disebut variabel."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Andriani Kusumawati

(2)

Variabel

Kepada konstruk dapat dikenakan nilai yang

bermacam-macam.

Konstruk yang sudah memiliki

nilai disebut variabel.

(3)

VARIABEL

• Variabel dapat diartikan sebagai suatu karakteristik, ciri, sifat, watak, milik, atau keadaan, yang melekat pada beberapa subyek, orang, atau barang, yang dapat berbeda beda intensitasnya/ banyaknya, atau kategorinya

• sesuatu yang bervariasi pada beberapa subyek, baik orang, barang, atau kasus.

Bervariasi artinya berbeda-beda atau

tidak sama intensitasnya, banyaknya,

atau kategorinya

(4)

KONSEP A

PROPOSISI

HIPOTESIS

VARIABEL Y

KONSEP B

VARIABEL X

X1 X2 X3 dst

Y1 Y2 Y3 dst

SINGLE DEDUCTIVE

SYSTEM

MULTIPLE DEDUCTIVE

SYSTEM DAPAT

DIUKUR

OPERASIONALISASI

KONSTRUK KONSTRUK

NILAI

TEORI

(5)

KONSTRUK DAN INDIKATOR/PROKSI

KONSTRUK

INDIKATOR

INDIKATOR

INDIKATOR

INDIKATOR

INDIKATOR

(6)

VARIABEL

menurut sifat nilainya

1. Variabel Kategorik (diskrit)

Yaitu variabel yang dibagi menjadi golongan- golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan atau ketegori

2. Variabel Kontinyu

Yaitu variabel yang dapat mengambil nilai

pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai- nilai lain secara bersambung

(7)

VARIABEL

menurut dapat tidaknya dimanipulasi

1. Variabel aktif (nonsubjek)

Yaitu variabel yang dapat dimanipulasi

(dikendalikan), seperti temperatur ruangan 2. Variabel Atribut (subjek)

Yaitu variabel yang tidak dapat

dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan menyangkut

variabel pada subjek penelitian, seperti,

umur, tingkat kecerdasan, status sosial.

(8)

VARIABEL

menurut variasinya

1. Variabel Dikotomis

Yaitu variabel yang variasinya terbatas pada hanya salah satu di antara dua

pilihan saja. Misalnya wanita atau pria, tua atau muda, tinggi atau rendah, berat atau ringan, dsb.

2. Variabel Polikotomis

Yaitu variabel yang variasi jawabnya salah satu dari di antara tiga pilihan atau lebih

pilihan. Misalnya: pilihan tentang agama,

pasti ada yang menjawab Islam, Katolik,

Kristen, Hindu dan Budha.

(9)

VARIABEL

menurut variasinya

3. Variabel kuantitatif

Yaitu variabel yang jika ditanyakan dapat dijawab dengan angka.

4. Variabel Kualitatif (variabel Kategori)

Yaitu variabel yang Jika ditanyakan tidak mungkin berbentuk angka tapi dalam

bentuk nama.

(10)

VARIABEL

menurut jenisnya

1. Variabel yang sifatnya ”Publik dan Private”

• Variabel bersifat publik jika suatu obyek

mempunyai ciri-ciri yang telah diketahui oleh umum, misalnya jenis kelamin, ras, pekerjaan,

• Variabel bersifat private jika suatu obyek

mempunyai ciri-ciri yang dapat diketahui tetapi orang lain tidak berhak untuk mengetahuinya serta bersifat ciri pribadi. Misalnya IQ,

penghasilan, dan ciri lain yang sifatnya pribadi sekali.

(11)

VARIABEL

menurut jenisnya

2. Variabel yang sifatnya ”Permanen dan Temporal”

• Variabel permanen adalah variabel yang ciri- cirinya tetap tidak berubah/permanen (jenis

kelamin, ras, dan asal-usul) atau dalam jangka waktu tertentu tidak berubah (pekerjaan,

kekayaan, kepribadian).

• Variabel temporal ialah variabel yang

mempunyai ciri-ciri tertentu yang cukup mudah berubah-ubah (misalnya: sikap dan tingkah

laku).

(12)

VARIABEL

menurut jenisnya

3. Variabel menurut sebab-akibat ”Variabel Independent dan Dependent

• Variabel independent adatah ciri-ciri tertentu dari obyek yang dipandang merupakan sebab dan

pada umumnya datam urutan tata waktu terjadi teriebih dahulu.

• Variabel dependent adalah ciri-ciri tertentu dari obyek yang merupakan akibat dan pada

umumnya datam urutan tata waktu terjadi lebih atau kemudian.

(13)

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

1. hubungan bivariat (bivariate relationship)

satu variabel dengan satu variabel saja

2. hubungan variabel ganda (multivariate relationship)

hubungan antara satu atau lebih

variabel dengan lainnya baik satu

atau lebih variabel

(14)

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

Dalam hubungan atau

keterkaitan antara satu atau lebih variabel terdapat variabel

yang menjadi sebab terjadinya variabel lainnya, atau variabel

yang satu berubah menjadi

sebab perubahan pada variabel

lain.

(15)

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

1. Variabel kausal (causal variable)

jika variabel tersebut merupakan variabel sebab bagi variabel yang lain

2. Variabel terikat (dependent variable, variabel tergantung) atau variabel

yang dipengaruhi (effected variable)

jika variabel tersebut diakibatkan oleh

variabel yang lain

(16)

3 kemungkinan Hubungan Antar Variabel dilihat dari bentuknya

1. Hubungan Simetris (symetrical relationship)

bilamana tidak satupun variabel yang

mempengaruhi variabel yang lain, serta dapat berubah bersamaan dalam waktu yang

bersamaan pula

VB VT

(17)

2. Hubungan Asimetris (Asymetrical relationship)

bilamana salah satu dari variabel

mempengaruhi variabel yang lain. Jadi dapat diketahui mana variabel yang menjadi sebab (kausal) dan mana variabel yang menerima akibatnya (variabel terikat, tergantung,

dependent)

VB VT

(18)

3. Hubungan Timbal Balik/Resiprokal (reciprocal relationship)

bilamana kedua variabel yang berkaitan tersebut saling mempengaruhi antar satu dengan yang lain. Jika hubungan antar

variabel yang saling mempengaruhi tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel itu sama- sama naik, atau sama-sama turun maka

disebut hubungan positif. Sedangkan jika hubungan antar variabel tersebut

menunjukkan bahwa salah satu variabel naik, dan variabel lainnya turun atau sebaliknya

maka hubungan itu disebut hubungan negatif.

VB VT

(19)

Hubungan Simetris

(Symetrical Relationship)

1. Alternative indicators of the same concept

2. Effect of common cause 3. Functional interdependent

4. Part of a common system or complex

5. Fortuitous

(20)

Hubungan Asimetris

(Asymetrical Relationship)

a. Ada perbedaan waktu atau saat

mengenai terjadinya perubahan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Jadi variabel bebas terjadi terlebih dahulu, kemudian variabel terikat mengikutinya.

Contohnya: kemarin hujan, baru sekarang tampak tumbuhan menjadi segar dan

subur. Jadi hujan berpengaruh terhadap

kesuburan tanaman.

(21)

Hubungan Asimetris

(Asymetrical Relationship) b. Dua variabel itu menunjukkan bahwa

variabel yang berpengaruh adalah variabel yang nilai skalanya tidak mungkin berubah dari semula hingga kapanpun (permanen);

sedangkan yang terikat skalanya dapat berubah atau dapat diubah (alterability).

Contohnya: nilai skala yang tetap yang menjadi ciri yang melekat atau sifat pada orang

seperti jenis kelamin, kebangsaan, agama, dan tempat tinggal. Orang yang

dikategorikan laki-laki, selamanya akan

tetap pria dan tidak mungkin menjadi

wanita.

(22)

Tipe-tipe Hubungan Asimetris (Asymetrical Relationship)

a. Hubungan antara stimulus dengan respons (perilaku)

Contohnya: kenaikan harga menyebabkan penjualan menurun

b. Hubungan antara sifat (disposition) dengan respons (perilaku)

Contohnya: kepuasan kerja dan prestasi kerja

c. Hubungan antara ciri yang melekat (property) dengan sifat (disposition)

Contohnya: jenis kelamin dengan kebiasaan

berpakaian

(23)

d. Hubungan antara ciri yang melekat (property) dengan respons (perilaku) Contohnya: baiknya sarana belajar dengan

semangat belajar

e. Hubungan immanent

Contohnya: bagian keuangan dan bagian akuntansi suatu perusahaan

f. Hubungan prakondisi (precondition) Contohnya: tahap siklus keluarga dan

pembelian perabot rumah tangga

g. Hubungan antara alat (means) dan tujuan (ends)

Contohnya: hubungan antara pembuatan

sarang burung dengan kelangsungan

kehidupan dari anak-anak burung

(24)

Variabel-variabel Penguji

a. Variabel Ekstranus (extranous)

variabel yang terjadinya mendahului dua variabel yang berhubungan

Variabel A berpengaruh

terhadap Variabel B

Dengan adanya variabel C maka

variabel C berpengaruh terhadap kedua-

duanya, variabel A dan

variabel B

Variabel A tidak

berpengaruh terhadap Variabel B

Sebelum ada variabel C

(25)

b. Variabel Komponen (component)

variabel yang sebenarnya terkandung di dalam variabel bebas (independent) yang

berpengaruh

Variabel Budaya Organisasi

(komponen; etos kerja, loyalitas, nilai kerja)

Variabel Bebas Variabel Terikat

Variabel Produktivitas

(26)

c. Variabel Sela (intervening)

variabel yang ada di tengah-tengah antara

variabel bebas yang berpengaruh dan variabel terikat

Variabel Bebas

Variabel Bebas Variabel Sela Variabel Terikat

A B

A C B

Variabel Terikat

(27)

d. Variabel Pendahulu atau anteseden (antecedent)

Variabel anteseden ini seperti variabel ekstranus tetapi berbeda akibatnya jika

diterapkan sebagai penguji, selain itu letak variabel anteseden berada sebelum variabel bebas sedangkan variabel ekstranus berada di antara variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel Bebas

Variabel Antiseden

Variabel Terikat Variabel Sela

A B

C A B

C mjd Var.Bebas A mjd Var.Terikat B tetap mjd Var.Terikat Variabel Terikat

(28)

e. Variabel Lanjutan atau Konsekuen (sequent, consequent)

Sesudah dilakukan pengujian dengan

menggunakan variabel C sebagai pengontrol

pada suatu hubungan antar variabel. Hubungan itu akan menghasilkan hubungan yang

menunjukkan bahwa variabel C merupakan variabel lanjutan dari hubungan tersebut

Variabel Bebas

Variabel Bebas Variabel Variabel Terikat Terikat

A B

A B C

Variabel Terikat

(29)

f. Variabel Penekan (supressor)

variabel yang melemahkan suatu hubungan, suatu variabel yang menyembunyikan kekuatan hubungan yang sesungguhnya. Variabel suppressor dapat

melemahkan, menghilangkan, mengurangi hubungan yang sesungguhnya antara dua variabel. Variabel ini digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi adalah benar-benar nyata atau menunjukkan bahwa korelasi itu adalah tidak nampak.

Variabel Bebas

Variabel

Motivasi Variabel

Produktivitas Variabel Kepuasan Kerja

A B

A B

Angka korelasi menjadi 0,65 (kuatnya hubungan berkurang)

Angka korelasi 0,70 (kuatnya hubungan) C

Variabel Terikat

(30)

g. Variabel Pengganggu (distorter, confounding) variabel yang jika diterapkan sebagai faktor penguji

menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat malah menjadi kebalikannya dan sebaliknya. Suatu penelitian jika dimasukkan

variabel diluar dua variabel dan hasil penelitiannya berubah secara drastis atau berbalik maka variabel tersebut disebut variabel pengganggu.

Variabel Kerukunan

Variabel Kerukunan

Variabel Produktivitas Variabel Kompensasi/Upah

A B

A B

0,23 0,67 C

Variabel Produktivitas

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menggambarkan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Tim Penulis PLPG Pendidikan Agama Kristen (2008: 49) bahwa guru Pendidikan Agama Kristen harus

Entrepreneur kampus ini merupakan program kerja yang baru dirintis sehingga untuk pengembangan pelaksanaan program kerja kami masih fokuskan pada proses

Operasi yang tidak berhasil, maka akan memiliki efek negatif atau resiko seperti luka fisik, infeksi, dan beberapa masalah kesehatan yang lain.. Jika operasi berhasil

Aktivitas industri di Kecamatan Kebakkramat yang menghasilkan limbah cair pada umumnya mengalirkan air limbahnya ke aliran sungai, yang kemudian menyebabkan

PEPERIKSAAN AKHIR SIJIL PENDIDIKAN

Cara 1 Sama dengan cara menampilkan semua data di atas, hanya saja penulisan nama variabelnya saja yang disesuaikan, sehingga dalam contoh ini Anda. harus

Uang adalah aset yang paling likuid di antara seluruh aset yang ada dalam perekonomian. Suatu aset dikatakan likuid bila sangat mudah untuk ditukarkan dengan

Mendorong perkembangan kualitas komunikasi yang diwakili masyarakat Dari karakter tersebut tampak bahwa derajat komunikator dengan komunikan berada dalam posisi