• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

61

METODE PENELITIAN

3.1 Analisa Makro

• Lokasi Gedung :

Bridging Campus Binus University

Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus Sumber : google images

Alamat : Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Alam Sutera – Serpong, Tangerang Selatan 15325, Banten

Dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain interior, penulis menempatkan pada lokasi gedung di Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.

(2)

Gambar 3.2 Peta Kota Tangerang Sumber : google images

Gambar 3.3 Peta Wilayah Tangerang Selatan Sumber : google images

Gambar 3.4 Kabupaten Tangerang Sumber : wikipedia

(3)

Serpong Utara adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia dengan luas 1.784 ha. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Serpong Utara bergabung dengan kecamatan Serpong di Kabupaten Tangerang.

Di kecamatan ini terletak kota terencana ternama yang bernama Alam Sutera yang merupakan salah satu perintis perumahan di Serpong Utara. Selain Alam Sutera saat ini perkembangan perumahan di kawasan ini sangat pesat seiring dioperasikannya jalan Tol Bandara - BSD - Cinere. Diantaranya adalah Villa Melati Mas, Graha Raya, Royal Serpong Village, Melati Mas Regency dan Bukit Serpong Mas.

Gambar 3.5 Master Plan Serpong Alam Sutera Sumber : google images

Gambar 3.6 Alam Sutera Sumber : google images

(4)

Pesatnya perkembangan kota Alam Sutera menjadikan Bridging Campus Binus University sangat dikenal masyarakat luas. Alam Sutera sendiri merupakan sebuah kawasan yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 700 hektar di wilayah Serpong , Tangerang. Kawasan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1994 lalu menjadi sebuah kota mandiri yang baik, dinamis di wilayah barat Jakarta.

Terdiri dari kawasan residensial serta area komersial yang terintegrasi dengan fasilitas pendukung lainnya, kawasan Alam Sutera menghadirkan sebuah kenyamanan, sekaligus kemudahan hidup yang sulit ditemui di kawasan lain. Berbagai fasilitas berkualitas premium mulai dari pendidikan, hiburan, kesehatan, hingga pusat perbelanjaan telah hadir dan kian melengkapi kawasan ini.

Hadirnya akses tol Alam Sutera di km 15 tol Jakarta-Merak, yang diluncurkan September 2009 membuat Alam Sutera menjadi lebih dekat dan mudah dijangkau dari Jakarta. Tak hanya itu, aksesibiltas yang baik tersebut juga mampu menyediakan manfaat baik dari aspek sosial maupun ekonomi bagi kawasan Alam Sutera dan sekitarnya.

Sebagai kawasan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan, seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, di mana dalam setiap pengembangannya Alam Sutera selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor topografi, hidrologi, akses, hingga demografi. Melalui seluruh proses ini, Alam Sutera telah berhasil dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat bagi seluruh warganya.

Pesatnya pertumbuhan kawasan tersebut telah membuat Alam Sutera semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai pilihan dalam menciptakan hidup yang berkualitas.

Alam Sutera percaya bahwa semua upaya pengembangan harus mengedepankan faktor lingkungan. Bagi Alam Sutera, faktor lingkungan bukan hanya sebatas strategi pemasaran melainkan sebuah komitmen yang harus konsisten dilaksanakan.

Dalam hal ini, pemilihan gedung Bridging Campus Binus University untuk membangun pengenalan desain dengan merancangan perpustakaan dan gallery khusus desain kepada masyarakat di daerah Alam Sutera, Serpong. Lingkungan Alam Sutera

(5)

yang mendukung faktor green design sesuai dengan penerapan interior yang akan dirancang.

3.2 Analisa Mikro

• Gedung

Gambar 3.7 Gedung Bridging Campus Binus Sumber : google images

Untuk mewujudkan visinya menjadi institusi pendidikan berkelas dunia dan terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi akademis maupun fasilitas. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan pengembangan kampus utama Universitas Bina Nusantara di Alam Sutera.

Bridging Campus Binus University terletak di Serpong, Alam Sutera dan berdiri di atas lahan seluas lebih kurang 7000 m2 ini akan dapat menampung sekitar 3500 mahasiswa sampai tahun 2013 atau sampai kampus Binus di Alam Sutera selesai dibangun dan mulai beroperasi. Pada bulan September 2011, bridging campus ini dibuka dengan berbagai jurusan antara lain Teknik Informatika, Sistem Informasi, Management, Akuntansi, Design Komunikasi Visual, Marketing Communication dan Business Law.

Bridging campus binus university merupakan kampus sementara universitas bina nusantara. Kampus ini didirikan untuk atas dasar tingginya permintaan orang tua dan siswa di area Tangerang dan sekitarnya dalam memenuhi lembaga pendidikan yang berkualitas

(6)

Dengan ini, kampus Binus menerapkan standar suasana nyaman dan kondusif yang sama untuk kampus terbarunya seperti kampus-kampus Syahdan, Kijang, dan Anggrek, yakni dengan melengkapi fasilitas ruang kelas di kampus Alam Sutera dengan teknologi yang memadai. Mahasiswa di Alam Sutera juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang kegiatan belajar mereka di ketiga kampus Binus lainnya.

• Denah

Bridging Campus Binus University

Pada perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara Fakultas Desain Interior akan diaplikasikan kedalam denah Bridging Campus Binus University Lantai 1 di Alam Sutera, Serpong.

Gambar 3.8 Denah Lantai 1

Lantai dasar ini memiliki luas total 2215 meter persegi dengan pembagian ruang sebagai berikut :

• 17 Ruang Kelas 1088 meter persegi

Marketing Office 142 meter persegi

• Ruang Akademis dan Ruang Dosen 94 meter persegi

(7)

• Ruang Pelayanan Mahasiswa 165 meter persegi

• Toilet 83 meter persegi

• Pengelola 84 meter persegi

• Gudang 28 meter persegi

• Lobby 124 meter persegi

• Kantin 27 meter persegi

• Organisasi Mahasiswa 10 meter persegi

• Mushola 49 meter persegi

• Tangga 10 meter persegi

• Teras 271 meter persegi

• Ruang Genset dan Ruang Pompa, panel 40 meter persegi

Gambar 3.9 Denah Lantai 2

Lantai 2 memiliki luas 1075 meter persegi, yang terdiri dari ruangan :

• 3 Kelas 195 meter persegi

• Lab Meja Gambar 179 meter persegi

(8)

Lab Computer 232 meter persegi

Lab Bluescreen 56 meter persegi

Lab Tracing 65 meter persegi

Editing 50 meter persegi

• Toilet 42 meter persegi

• Tangga 15 meter persegi

• Sirkulasi tertutup 164 meter persegi

• Jembatan 92 meter persegi

Gambar 3.10 Tampak Belakang (Timur)

Gambar 3.11 Tampak Samping (Selatan)

(9)

Gambar 3.12 Tampak Depan (Barat)

Gambar 3.13 Tampak Samping (Utara)

Gambar 3.14 Potongan A-A

Gambar 3.15 Potongan B-B’

• Akses

Selain strategis, kampus ini juga ditunjang dengan akses jalan, rumah sakit, pusat kebugaran, dan pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan perumahan Alam Sutera sehingga akses menuju lokasi kampus binus ini sangat mudah ditemukan. Disamping itu, kampus ini dekat dengan living world yang merupana salah satu mall di Alam Sutera.

Dan akses jalan tol juga dekat dengan kampus.

(10)

3.3 Analisa dan Studi Aktivitas 3. 1 Fakultas Desain Binus

Universitas Bina Nusantara memiliki fakultas desain yang terdiri dari desain interior dan desain komunikasi visual (animasi, media baru, dan periklanan kreatif).

Namun, dalam Universitas Bina Nusantara tidak memiliki perpustakaan khusus untuk desain dan hanya memiliki lab desain dan galeri desain yang bersifat terbatas pada ruang. Untuk itu, penulis bermaksud merancang perpustakaan khusus untuk desain dalam Universitas Bina Nusantara.

Perancangan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa/i desain dengan memberikan koleksi-koleksi. Selain itu, juga disesuaikan dengan kebutuhan dari seorang desainer yang membutuhkan berbagai koleksi sebagai inspirasi dalam merancang sebuah desain. Selain perpustakaan, juga terdapat fasiltas galeri mini yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa/i desain untuk menampilkan karya-karya desain terbaik mereka.

3. 2 Perancangan

Berdasarkan analisa, dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain membutuhkan perancangan yang informatif dan kreatif. Ditinjau dari berbagai aspek, perancangan perpustakaan untuk fakultas desain didukung dengan perancangan gallery yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang dalam desain. Kebutuhan gallery ditujukan untuk menampilkan hasil terbaik karya mahasiswa/i desain. Beberapa fasilitas yang dibutuhkan dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain antara lain :

• Ruang pengelola perpustakaan bertujuan untuk mengurus dan memperhatikan aktivitas karyawan di dalam perpustakaan dan gallery.

• Layanan Keanggotaan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kartu keanggotaan untuk Binus dan non Binus.

• Layanan Loker bertujuan untuk memberikan kunci loker kepada pengunjung.

• Loker bertujuan untuk memberikan penitipan barang berlebih bagi pengunjung ketika mengunjungi perpustakaan.

(11)

• Layanan sirkulasi bertujuan untuk memberikan peminjaman dan pengembalian buku, serta informasi tentang area perpustakaan.

• Layanan rujukan bertujuan untuk membantu pengunjung untuk berkonsultasi tentang informasi buku.

• OPAC bertujuan untuk memberikan informasi media electronik yang dilakukan oleh pengunjung

• Rak Koleksi bertujuan untuk menyimpan koleksi.

• Ruang Baca bertujuan untuk pengunjung yang membaca maupun mengerjakan tugas.

• Ruang Diskusi bertujuan untuk mendiskusi secara berkelompok.

• Ruang Referensi bertujuan untuk menyimpan koleksi yang langka atau tandon.

• Ruang Audio bertujuan untuk pengunjung yang melihat hasil perancangan desain melalui media visual.

• Internet bertujuan untuk mencari data melalui media electronik.

Area fotocopy bertujuan untuk melayani pengunjung yang ingin memiliki buku melalui copian.

• Ruang seminar bertujuan untuk memberikan informasi melalui media.

Koleksi Gallery bertujuan untuk memamerkan karya mahasiswa desain.

• Gudang bertujuan untuk menyimpan koleksi dan benda-benda yang tidak digunakan.

Jam buka perpustakaan yaitu jam 08.00 pagi hingga jam 19.00 disesuaikan dengan jam perkuliahan Binus. Selain itu, perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara terbuka untuk Binus dan non Binus khusunya fakultas desain interior. Untuk Binus, menggunakan kartu Binusian, tidak ada biaya, bebas peminjaman Namun untuk non Binus, tidak dikenakan biaya tetapi harus membuat kartu keanggotaan, dan tidak diperbolehkan peminjaman diluar perpustakaan.

Hal ini berguna untuk keamanan dan mengurangi resiko kerusakan maupun kehilangan koleksi. Tata tertib dalam perpustakaan gallery adalah selain mengikuti tata tertib dari Universits Binus, juga tidak diperbolehkan membawa tas, tidak boleh makan atau minum, tidak boleh foto tanpa ijin, dan tidak boleh berisik. Kemudian untuk penggunaan ruang diskusi, dibebaskan untuk Binus maupun non Binus.

(12)

Perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain, dibuat secara terbuka namun tetap aman gunanya untuk memperkenalkan desain yang lebih kreatif dan membangun perpustakaan desain yang komunikatif.

3. 3 Pengelola

Dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain memiliki beberapa pengelola yang bertujuan untuk mengelola perpustakaan agar menjadi perpustakaan yang baik. Untuk itu, pengelola dan aktivitas perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain terdiri dari :

• Head of Library

Tugas dari Head of Library atau kepala perpustakaan adalah memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh ruangan perpustakaan, membuat laporan tahunan untuk pengembangan perpustakaan, bertanggung jawab terhadap seluruh karyawan perpustakaan.

• Head of Acquisition

Bertanggung jawab terhadap seluruh koleksi perpustakaan, menangani seluruh masalah perpustakaan dan peminjaman dan pemasukan benda di perpustakaan dan gallery. mengevaluasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas- tugas perpustakaan dan gallery.

• Staff Acquistion

Membuat laporan kerja harian dan bulanan, bertanggung jawab terhadap seluruh benda di perpustakaan dan gallery.

• Bagian Keanggotaan

Bertanggung jawab terhadap pengunjung Binus dan non Binus atas kartu keanggotaan.

• Bagian Loker

Bertanggung jawab terhadap barang-barang penitipan pengunjung.

• Bagian Sirkulasi

Melayani peminjaman dan pengembalian koleksi, bertanggung jawab terhadap referensi dan koleksi.

(13)

• Bagian Rujukan

Melayani dan membantu pengunjung mendapatkan informasi tentang koleksi dalam perpustakaan dan gallery.

Selain tugas dan aktivitas, adapun flow activity pengelola perpustakaan dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain sebagai berikut :

Flow Activity untuk Head of Library, Head of Acquisition, dan staff Acquisition :

Bagan 3.1 Flow Activity Kepala Pengelola

(14)

Flow Activity untuk bagian Keanggotaan, bagian sirkulasi, bagian loker, dan bagian rujukan :

Bagan 3.2 Flow Activity Pengelola

3. 4 Pengunjung

Selain pengelola, terdapat pengunjung dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain interior. Pengunjung yang mengunjungi perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu Binus dan non Binus.

(15)

Adapun flow activity yang dilakukan oleh pengunjung Binus maupun non Binus :

Flow activity untuk Binus :

Bagan 3.3 Flow Activity Pengunjung Binus

(16)

Flow activity untuk non Binus :

Bagan 3.4 Flow Activity Pengunjung non Binus

(17)

3. 5 Koleksi

Dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain interior terdapat koleksi-koleksi yang terletak di dalamnya. Koleksi- koleksi tersebut memerlukan perawatan yang dilakukan oleh pengelola. Adapun terdapat 2 jenis koleksi yaitu di dalam perpustakaan dan di dalam gallery.

Adapun flow activity dari benda koleksi sebagai berikut :

Bagan 3.5 Flow Activity Koleksi

(18)

3.4 Program Ruang (Aktivitas Fasilitas)

Program Ruang dari perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain antara lain :

(19)
(20)

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

3.5 Rekapitulasi Program Ruang

(34)
(35)

3.6 Sirkulasi Antar Ruang

3.7 Hubungan Antar Ruang

(36)

3.8 Zoning

Zoning Terpilih

Analisa Zoning :

+ Area Private mendapatkan cahaya matahari dan view yang baik + Area Public mudah dijangkau dari area lobby

(37)

3.9 Grouping

Grouping Terpilih

Analisa Grouping :

+ Semua area koleksi berdekatan sehingga mudah dijangkau saat pengunjung mencari koleksi

+ Ruang diskusi mendapatkan view yang baik

+ Ruang Gallery berada didepan sehingga mudah untuk dijangkau

(38)

3. 10 Layout

Layout Keseluruhan

Layout Keseluruhan Ruang Perpustakaan dan Gallery dengan luas 1450 meter persegi.

Gambar

Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus  Sumber : google images
Gambar 3.2 Peta Kota Tangerang  Sumber : google images
Gambar 3.6 Alam Sutera  Sumber : google images
Gambar 3.7 Gedung Bridging Campus Binus  Sumber : google images
+5

Referensi

Dokumen terkait

lah hasil belajar mata pelajaran las listrik pada pe- serta didik kelas XI TP SMK Wisudha Karya Kudus. Agar penelitian yang dilakukan tidak me- nyimpang dari tujuan, maka

Kakujoshi ni sebagai penanda kasus ( case marker ) bahasa Jepang dapat diidentifikasi sebagai penanda kasus ( case marker ) proposisi ditandai dengan kehadirannya

Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol pada Kawasan Pertokoan di Kelurahan Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas

Menurut Brakus dan Keller dalam Shamim dkk (2013) pengalaman yang dirasakan tersebut secara positif akan mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap sebuah merek

Pada penelitian ini wawancara digunakan pada tahap kedua, yaitu untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan motivasi dan strategi siswa atau mahasiswa dalam

Hal mi disebabkan keterbatasan sarana transportasi yang tersedia dari ruang isotop cell menuju ruang cacah (level 13 m), sedangkan penggunaan transfer cask yang tersedia (berat ±

Artinya, keuntungan yang belum diterima pun dijumlah kan menjadi satu dengan harga pokok kemudian disajikan dalam pos “piutang mura>bahah ” Hal ini memang sesuai dengan

Dari pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode K-Mean Clustering dapat digunakan untuk memilah suatu daerah yang berpotensi bahan tambang untuk