Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggaranya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa menjadi harapan setiap negara. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah terjadi perubahan model penyelenggaraan pemerintahan yang semula sentralistik menjadi desentralistik dalam koridor otonomi daerah yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta meningkatkan daya saing daerah. Pemerintah daerah diharapkan untuk lebih kreatif dalam berinovasi dan bekerja secara lebih baik dan maju menuju terciptanya good governance. Diperlukan pula pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan akuntabel sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan berkaitan erat dengan akuntabilitas administrasi publik dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Setiap pejabat publik dituntut untuk dapat bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan kebijakannya kepada publik tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Laporan Kinerja (LKj) instansi pemerintah merupakan aktualisasi dari semangat reformasi menyeluruh untuk mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas serta fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan. Selain itu diharapkan dengan disusunnya LKj akan tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan pelayanan publik sesuai yang diharapkan masyarakat yang akhirnya tercipta adanya good governance.
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 2
Laporan Kinerja (LKj) instansi pemerintah disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sebagai konsistensi terhadap komitmen dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik, Pemerintah Kota Madiun telah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009–2014, yang merupakan penjabaran visi, misi dan strategi pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Selanjutnya, dalam rangka mempermudah perencanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja serta sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah, maka Pemerintah Kota Madiun telah menyusun dan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.202/322/2013 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Madiun.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Kota Madiun Tahun 2014, berpedoman pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Madiun 2009-2014, Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014, Rencana Kinerja Tahun 2014 serta Penetapan Kinerja Tahun 2014.
B. Dasar Hukum
Secara rinci, penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Kota Madiun Tahun 2014 berdasarkan pada:
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, diubah terakhir
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 3
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Madiun Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kota Madiun Tahun 2009-2014;
12. Peraturan Walikota Madiun Nomor 06 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Madiun Tahun 2014;
13. Peraturan Walikota Madiun Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014;
14. Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.202/322/2013 Tahun 2013 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Madiun.
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 4
C. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis
Secara geografis, Kota Madiun terletak pada 70 - 80 Lintang Selatan atau sepanjang 7,5 km bentang arah utara selatan dan antara 1110 - 1120 Bujur Timur atau sepanjang 6 km bentang arah barat timur. Kota Madiun sebagai salah satu wilayah pemerintahan daerah dibawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mempunyai letak yang strategis karena menjadi perlintasan transportasi darat utama antar provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di pulau Jawa. Dengan topografi tanahnya yang datar maka Kota Madiun mudah dilalui oleh alat transportasi bus maupun kereta api serta alat transportasi darat lainnya. Hal ini diperkuat dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, yang menetapkan Kota Madiun sebagai pusat Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Jawa Timur bagian barat.
Gambar I.1 Peta wilayah Kota Madiun
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 5
Wilayah Kota Madiun secara administrasi berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Madiun dan Magetan dengan batas–batas, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun dan sebelah barat Kota Madiun berbatasan dengan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun dan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.
Berdasarkan ketinggian letak, Kota Madiun berada pada daratan dengan ketinggian 63 hingga 67 meter dari permukaan laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah selatan. Rentang temperatur udara berkisar antara 200C hingga 350C.
Kota Madiun mempunyai luas wilayah sebesar 33,23 km2 yang terbagi dalam 3 (tiga) kecamatan, yaitu meliputi Kecamatan Manguharjo dengan luas 10,04 km2, Kecamatan Taman dengan luas 12,46 km2 dan Kecamatan Kartoharjo dengan luas 10,73 km2. Pada masing-masing kecamatan terdiri dari 9 (sembilan) kelurahan, sehingga total di Kota Madiun terdapat 27 Kelurahan.
Sumber data : Kota Madiun Dalam Angka 2014
Grafik I.1
Luas wilayah Kota Madiun per Kecamatan
Adapun jumlah Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Madiun adalah 1.009 RT dan 267 RW, dengan rincian pada masing-masing Kecamatan, yaitu sebagaimana grafik berikut :
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 6
Sumber data : Kota Madiun Dalam Angka 2014
Grafik I.2
Jumlah RW dan RT menurut kecamatan
Tinggi wilayah diatas permukaan air laut (DPL) menurut Kecamatan di Kota Madiun adalah sebagai berikut :
Kecamatan Manguharjo memiliki ketinggian 67 m diatas permukaan air laut;
Kecamatan Taman memiliki ketinggian 64 m diatas permukaan air laut;
Kecamatan Kartoharjo memiliki ketinggian 63 m diatas permukaan air laut.
Sedangkan jarak dari pusat Kota ke Ibukota Kecamatan di Kota Madiun adalah sebagai berikut :
Kecamatan Manguharjo dengan Ibukota Kecamatan di Kelurahan Winongo berjarak 9,5 km dari pusat Kota Madiun;
Kecamatan Taman dengan Ibukota Kecamatan di Kelurahan Pandean berjarak 1,1 km dari pusat Kota Madiun;
Kecamatan Kartoharjo dengan Ibukota Kecamatan di Kelurahan Oro-Oro Ombo berjarak 7,7 km dari pusat Kota Madiun.
Secara rinci untuk luas wilayah dan jumlah RT serta RW di Kelurahan dan Kecamatan se Kota Madiun dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel I.1
Luas Wilayah dan Jumlah RW, RT di Kelurahan dan Kecamatan se- Kota Madiun Tahun 2014
No. Kecamatan Kelurahan Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
RW RT
I. Manguharjo 10,04 88 318
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Manguharjo Sogaten Patihan Ngegong Winongo Madiun Lor Pangongangan Nambangan Lor Nambangan Kidul
8 9 6 5 11
9 9 16 15
35 29 22 16 34 41 26 69 46
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Taman
Mojorejo Pandean Banjarejo Kuncen Manisrejo Kejuron Josenan Demangan Taman
12,46 1,54 0,32 1,92 1,83 0,92 1,59 1,06 1,26 2,02
105 14 18 8 4 12 15 9 10 15
382 63 58 30 9 59 50 28 34 51
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kartoharjo
Kartoharjo Oro-Oro Ombo Klegen
Kanigoro Pilangbango Rejomulyo Sukosari Tawangrejo Kelun
10,73 0,94 0,81 0,84 1,62 1,21 2,03 0,55 1,77 0,96
74 9 9 10 12 5 11
6 6 6
309 38 43 48 52 22 38 18 24 26
Jumlah 33,23 267 1.009
Sumber data : Kota Madiun Dalam Angka 2014
2. Kondisi Demografis
Berdasarkan hasil registrasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Madiun, jumlah penduduk Kota Madiun sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebanyak 210.999 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 103.482 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 107.517 jiwa. Rincian data jumlah penduduk per kecamatan dapat disajikan sebagaimana dilihat pada tabel dibawah :
Tabel I.2
Data Penduduk Kota Madiun Tahun 2010 – 2014
No Kecamatan Tahun/Jiwa
2010 2011 2012 2013 2014
1 Kartoharjo 56.810 55.332 55.970 57.090 58.125 2 Manguharjo 58.294 60.804 60.712 62.086 63.007
3 Taman 83.701 85.951 86.575 88.205 89.867
Jumlah 198.805 202.087 203.257 207.381 210.999
Sumber data : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Madiun
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 8
Dari data sebagaimana disajikan dalam tabel diatas terlihat, bahwa pertumbuhan jumlah penduduk mengalami kenaikan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Pertumbuhan yang signifikan terjadi di Kecamatan Taman. Jika pada Tahun 2010 jumlah penduduk 83.701 jiwa, maka pada tahun 2011 tumbuh menjadi 85.951 jiwa, tahun 2012 dan tahun 2013 tumbuh menjadi 86.575 jiwa dan 88.205 jiwa, hingga pada tahun 2014 sudah mencapai 89.867 jiwa.
Persebaran penduduk serta perbandingan antara penduduk pria dengan wanita pada masing-masing kecamatan di Kota Madiun adalah sebagaimana tersaji pada grafik berikut ini. Sebagaimana terlihat pada grafik, tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar antara banyaknya penduduk pria dengan wanita pada masing- masing kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran penduduk pria maupun wanita cukup merata diseluruh wilayah masing-masing kecamatan. Dengan persebaran yang relatif merata, diharapkan dapat mempermudah Pemerintah Kota Madiun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena diharapkan tidak terjadi ketimpangan dan kesenjangan yang terlalu besar antara masing-masing kecamatan.
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Madiun
Grafik I.3
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin per kecamatan tahun 2014
Sementara itu, data tentang karateristik penduduk Kota Madiun berdasarkan usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan agama dalam 5 (lima) tahun terakhir, dapat dituangkan sebagaimana tabel dibawah ini :
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 9
Tabel I.3
Data Karateristik Penduduk Kota Madiun Tahun 2010 – 2014
No. Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 1 Penduduk Berdasarkan
Usia :
a. Usia < 5 thn
b. Usia ≥ 5 thn <10 thn c. Usia ≥10 thn <15thn d. Usia ≥15 thn <20thn e. Usia ≥20 thn <25thn f. Usia ≥25 thn <30thn g. Usia ≥30 thn <35thn h. Usia ≥35 thn <40thn i. Usia ≥40 thn <45thn j. Usia ≥45 thn <50thn k. Usia ≥50 thn <55thn l. Usia ≥55 thn <60thn m. Usia ≥60 thn <65thn n. Usia ≥65 thn
9.145 14.074 14.420 14.132 13.381 17.298 18.679 17.583 16.265 14.361 12.440 11.408 7.593 18.026
11.329 14.624 15.196 14.591 13.479 17.234 18.611 17.595 16.378 14.419 12.460 11.252 7.520 17.399
11.729 14.740 16.028 15.125 13.570 15.924 18.391 17.379 16.871 14.342 12.550 11.627 8.042 16.939
12.401 14.707 16.784 16.057 13.794 15.203 18.285 17.683 16.782 14.880 13.385 11.301 8.436 17.683
15.430 12.025 20.935 13.421 16.731 11.678 21.768 14.434 20.033 12.125 15.976 9.077 9.598 17.768 2. Penduduk Berdasarkan
Pendidikan : a. Belum Sekolah;
b. Tidak Tamat SD;
c. Tamat SD;
d. Tamat SLTP;
e. Tamat SLTA;
f. Tamat D-I/II;
g. Tamat D-III;
h. Tamat S-1;
i. Tamat S-2;
j. Tamat S-3.
29.836 12.303 34.268 29.131 68.170 427 5.273 18.336 1.042 19
30.321 12.503 34.825 29.605 69.317 434 5.359 18.634 1.070 19
29.751 15.062 33.571 29.660 69.515 438 5.447 18.731 1.067 15
30.586 16.883 33.704 29.932 70.414 449 5.544 18.740 1.112 17
31.218 18.383 33.767 30.247 71.142 448 5.624 18.985 1.169 16 3 Penduduk Berdasarkan
Jenis Pekerjaan : a. Belum/Tidak bekerja b. PRT
c. Pelajar/Mahasiswa d. Pensiunan
e. PNS f. TNI g. POLRI
41.530 33.524 44.253 6.755 7.712 1.863 1.023
42.231 34.069 34.810 6.865 7.848 1.895 1.040
39.935 34.131 37.768 6.692 7.709 1.901 1.040
39.525 34.560 40.077 6.655 7.708 1.938 1.062
39.214 35.064 43.158 6.509 7.623 1.952 1.060
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 10
No. Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 h. Jasa
i. Karyawan j. Buruh k. Wiraswasta l. Lain-lain
7.041 39.458 4.617 20.362 678
7.155 40.100 4.692 20.693 689
8.918 40.920 4.900 18.753 590
7.723 41.871 5.054 20.039 562
5.058 42.745 5.115 18.687 4.814
Sumber data : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Madiun
Dari tabel di atas berdasarkan kelompok usia penduduk Kota Madiun dapat digolongkan ke dalam penduduk usia produktif dan tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah kelompok penduduk usia 15 - 65 tahun, sedangkan penduduk usia tidak produktif adalah kelompok penduduk usia <15 tahun dan ≥65 tahun. Pada kelompok penduduk usia tidak produktif, proporsi penduduk usia <15 tahun lebih besar dari pada penduduk usia ≥65 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel I.4
Kelompok Penduduk Usia Tidak Produktif Kota Madiun Tahun 2010 – 2014
Usia 2010 2011 2012 2013 2014
<15 tahun 37.639 41.149 42.497 43.892 48.390
≥65 tahun 18.026 17.399 16.939 17.683 17.768
Sedangkan perbandingan jumlah penduduk usia produktif dan tidak produktif disajikan sebagaiman gambar dibawah :
Grafik I.4
Grafik Penduduk Usia Produktif dan Tidak Produktif
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 11
Dari grafik diatas terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Dengan membandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif terhadap jumlah penduduk usia produktif dapat diketahui rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan selama periode 2010- 2014 adalah sebagaimana gambar dibawah :
Grafik I.5 Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan pada tahun 2010 menunjukkan angka 0,39 (39%), hal ini berarti bahwa pada setiap seratus orang penduduk usia produktif mempunyai tanggungan sebanyak 39 orang usia tidak produktif. Angka rasio ketergantungan menunjukkan trend yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 2014 sudah mencapai angka 0,46 (46%), yang berarti bahwa pada setiap seratus orang penduduk usia produktif mempunyai tanggungan sebanyak 46 orang usia tidak produktif.
3. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
Kota Madiun merupakan kota transit bagi turis domestik maupun mancanegara. Sebagai kota transit Kota Madiun mempunyai berbagai sarana dan prasarana akomodasi yang memadai antara lain hotel berbintang, penginapan dan biro perjalanan serta sarana umum lainnya. Kota Madiun mempunyai kekhasan dalam makanan yaitu berupa nasi pecel, lempeng dan brem yang mempunyai daya tarik tersendiri.
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 12
Berdasarkan pada kedudukan, fungsi dan peranan Kota Madiun sebagai sub sentra pengembangan Wilayah Jawa Timur di bagian barat serta dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki, Kota Madiun mempunyai semboyan atau motto menuju arah pembangunan sebagaimana yang diharapkan, yaitu Kota Madiun sebagai Kota GADIS, yang merupakan kepanjangan dari Kota Madiun sebagai pusat Kota Perdagangan, Kota Pendidikan dan Kota Industri.
Dengan luas wilayah yang relatif kecil di Kota Madiun memudahkan akses komunikasi dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pemerintahan, dan letak geografis Kota Madiun sangat strategis karena terletak pada simpul jaringan jalan raya regional yang menghubungkan daerah-daerah di Jawa Timur dengan daerah Jawa Tengah. Disamping itu Kota Madiun juga dilewati jaringan jalan kereta api lintas utama Pulau Jawa bagian selatan, yang menghubungkan Surabaya- Jakarta dan Surabaya-Bandung, serta kondisi topografi yang landai atau datar mempermudah dalam pembangunan fisik Kota Madiun menjadi potensi untuk pembangunan daerah Kota Madiun.
Sumber data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.6
Perkembangan PDRB Kota Madiun
2009 2010 2011 2012 2013 2014*
ADHB 4,380,550.11 4,996,338.32 5,689,253.62 6,419,845.13 7,327,602.22 8,300,240.56 ADHK 1,977,780.63 2,114,843.99 2,266,725.63 2,443,200.18 2,640,372.65 2,830,329.48
- 1,000,000.00 2,000,000.00 3,000,000.00 4,000,000.00 5,000,000.00 6,000,000.00 7,000,000.00 8,000,000.00 9,000,000.00
(Juta Rupiah)
Perkembangan PDRB Kota Madiun
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 13
Seperti terlihat pada gambar I.6, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Madiun menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, baik PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) maupun Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB). Pada tahun 2009, besarnya PDRB Kota Madiun baru mencapai 1.977.780,63 juta rupiah (ADHK) atau sebesar 4.380.550,11 juta rupiah (ADHB). Angka tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 2014 sudah mencapai sebesar 2.830.329,48 juta rupiah (ADHK) dan 8.300.240,56 juta rupiah (ADHB).
Potensi ekonomi Kota Madiun yang tidak memiliki sumber daya alam (SDA) dan lahan pertanian yang terbatas, maka upaya mendorong pertumbuhan perekonomiannya mengandalkan pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran. Potensi sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa tumbuh paling tinggi dan kontribusinya paling besar terhadap perekonomian Kota Madiun dan nilai perbandingan absolut antar kabupaten/ kota Provinsi Jawa Timur, Kota Madiun termasuk dalam kategori pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Sumber data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.7
Kontribusi sektoral (%) PDRB Kota Madiun Tahun 2014 1.29 0.01
15.52
1.07
5.21
47.18 7.76
9.05
12.90
Kontribusi Sektoral (%) PDRB Kota Madiun Tahun 2014
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik Gas dan Air bersih 5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 14
Pertumbuhan ekonomi juga terus menunjukkan trend meningkat dari tahun ke tahun, dengan rata-rata selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pendapatan perkapita juga terus mengalami kenaikan, serta inflasi yang cenderung menurun dan didukung oleh kondisi keamanan, politik, sosial budaya dan pemerintahan yang stabil dan kondusif merupakan potensi yang baik bagi perkembangan Kota Madiun.
Sumber data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.8
Pertumbuhan ekonomi Kota Madiun
b. Pendapatan dan Belanja Daerah Pendapatan
Tujuan penyelenggaraan otonomi daerah adalah memberdayakan daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah, selain itu otonomi daerah juga sebagai motivasi kuat bagi pemerintah dan masyarakat untuk menyikapi berbagai persoalan pemerintah dan pembangunan yang dihadapi, utamanya berkaitan dengan pembiayaan pembangunan daerah.
Perencanaan anggaran pendapatan daerah Kota Madiun meliputi berbagai kebijakan sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihitung dengan memperhatikan perkembangan pendapatan selama dua tahun terakhir, serta prakiraan masing masing potensi
6.06
6.93 7.18
7.79 8.07
7.19
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010 2011 2012 2013 2014*
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 15
jenis pendapatan asli daerah. Selain itu, adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengalihkan pajak pusat ke daerah akan menambah pendapatan asli daerah.
2. Dana Perimbangan yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) mengacu kepada Surat Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan tentang Penyampaian Dana Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian Tahun Anggaran 2014.
3. Lain-lain pendapatan yang sah sementara diperhitungkan pada sumber-sumber pendapatan yang dapat dipastikan.
Sumber: data dari berbagai sumber yang diolah, * 2014 target Grafik I.9
Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010 – 2014
Belanja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa belanja daerah terdiri dari jenis belanja yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten kota dan pemerintah desa, serta belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa.
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 16
Sedangkan belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Kebijakan untuk Tahun 2014 belanja langsung digunakan untuk belanja yang terkait langsung dengan program dan kegiatan. Kebijakan pembangunan daerah untuk Tahun 2014 berpedoman pada RPJMD 2009-2014 dengan tetap melaksanakan program kegiatan sesuai dengan skala prioritas daerah. Pencapaian hasil-hasil pembangunan dalam tahun anggaran sebelumnya akan terus ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Sumber: data dari berbagai sumber yang diolah, * 2014 data anggaran Grafik I.10
Proporsi Realisasi Belanja Daerah Tahun 2010 – 2014
Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2014, kebijakan belanja daerah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran yang diutamakan untuk :
1. Memenuhi kebutuhan belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai, hibah, bantuan sosial dan belanja tidak terduga sesuai dengan pedoman Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
2. Mengefisiensikan belanja langsung rutin pada setiap SKPD yang meliputi belanja penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor diantaranya untuk pemanfaatan listrik, air, dan telepon, belanja pemeliharaan gedung
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 17
kantor, kendaraan dinas, sarana prasarana kantor dan perjalanan dinas.
3. Diarahkan pada belanja kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Kota Madiun tahun 2014 dengan mengutamakan keberpihakan untuk kepentingan publik;
4. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja langsung untuk penyediaan dana pendamping kegiatan yang telah ditetapkan dengan peraturan yang berlaku.
Trend Perkembangan perbandingan antara pendapatan dan belanja daerah Kota Madiun tahun 2010 sampai dengan 2014 dapat disajikan sebagaimana dalam grafik berikut:
Sumber: data dari berbagai sumber yang diolah, * 2014 data anggaran Grafik I.11
Perkembangan Perbandingan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kota Madiun Tahun 2010 – 2014
c. Indeks Pembangunan Manusia
Sumber Data : BPS Kota Madiun, *angka sementara Grafik I.12
Perkembangan IPM Kota Madiun 2009 - 2014 76.23
76.61
77.07
77.5
78.17
78.64
75 75.5 76 76.5 77 77.5 78 78.5 79
2009 2010 2011 2012 2013 2014*
Perkembangan IPM
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 18
Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental maupun secara spiritual.
Bahkan secara eksplisit disebutkan bahwa pembangunan yang dilakukan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun sebagaimana tersaji dalam grafik diatas menunjukkan tren yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, IPM Kota Madiun baru mencapai angka 76,23. Angka tersebut terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun 2014 IPM Kota Madiun sudah mencapai angka 78,64. Indeks Pembangunan Manusia terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu Indeks Paritas Daya Beli / Purchase Power Parity (PPP), Indeks Kesehatan dan Indeks Pendidikan. Peningkatan IPM Kota Madiun tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ketiga komponen pendukungnya, yaitu sebagaimana grafik I.13.
Sumber data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.13
Perkembangan Indeks Pendidikan, Kesehatan, dan PPP Kota Madiun Tahun 2009 - 2014
50 60 70 80 90
2009 2010
2011 2012
2013 2014*
64.1 64.78 65.77 66.66 67.52 68.33 76.35 76.69 77.03 77.37 78.15 78.43
88.24 88.36 88.39 88.47 88.84 89.15
Indeks PPP Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 19
D. Bidang Kewenangan
Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 14 bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yaitu :
1. Urusan Pendidikan 2. Urusan Kesehatan 3. Urusan Pekerjaan Umum 4. Urusan Perumahan
5. Urusan Penataan Ruang
6. Urusan Perencanaan Pembangunan 7. Urusan Perhubungan
8. Urusan Lingkungan Hidup 9. Urusan Pertanahan
10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
13. Urusan Sosial
14. Urusan Tenaga Kerja
15. Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 16. Urusan Penanaman Modal
17. Urusan Kebudayaan
18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
19. Urusan Kesatuan bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Pemerintahan Umum
21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22. Urusan Statistik
23. Urusan Kearsipan 24. Urusan Perpustakaan
25. Urusan Komunikasi dan Informatika 26. Urusan Ketahanan Pangan
Sedangkan berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dinyatakan bahwa yang termasuk dalam urusan pilihan meliputi:
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 20
1. Urusan Pertanian 2. Urusan Kehutanan
3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Urusan Kelautan dan Perikanan
5. Urusan Perdagangan 6. Urusan Industri 7. Urusan Pariwisata
8. Urusan Ketransmigrasian E. Struktur Organisasi
Organisasi perangkat daerah sebagai wadah penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan haruslah kokoh. Struktur organisasi Pemerintah Kota Madiun mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti melalui Peraturan Daerah Kota Madiun sebagai berikut :
1. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;
3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ;
4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja ;
5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan ;
Susunan Organisasi Pemerintah Kota Madiun terdiri dari:
1. Walikota dan Wakil Walikota Madiun ; 2. Sekretaris Daerah;
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 21
3. Dua Asisten Daerah, yaitu Asisten Pemerintahan dan Pembangunan yang membawahi 4 bagian yaitu Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Hukum dan Bagian Administrasi Perekonomian dan Sosial, serta Asisten Administrasi Umum yang membawahi 3 bagian yaitu Bagian Umum, Bagian Organisasi dan Bagian Humas dan Protokol ;
4. Sekretariat DPRD.
5. Lima Staf Ahli yaitu Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan..
6. Sebelas Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari Bappeda, Inspektorat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, serta Kantor Lingkungan Hidup.
7. Sebelas Dinas terdiri dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pasar, serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
8. Satuan Polisi Pamong Praja
9. Tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Manguharjo dan Kecamatan Taman serta ada dua puluh tujuh Kelurahan
Secara fungsional landasan pemikiran pembentukan perangkat daerah didahului dengan kegiatan pengkajian dan analisis terhadap:
a. Kewenangan pemerintahan yang dimiliki atau yang telah
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 22
Sesuai dengan Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Madiun Tahun 2014 menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Uraian tentang dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja (LKj), Gambaran Umum Daerah (Kondisi Geografis, Kondisi Demografis dan Kondisi Ekonomi), Bidang Kewenangan, serta Struktur Organisasi Pemerintah Kota Madiun.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar penetapan kinerja, pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Pemerintah Kota Madiun Tahun ditetapkan menjadi kewenangan daerah;
b. Karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah;
c. Kemampuan keuangan daerah;
d. Ketersediaan sumber daya aparatur;
e. Mampu membangun pola pengembangan kerja sama antar daerah dan atau dengan pihak ketiga.
Sebagai upaya pemberdayaan perangkat daerah dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, telah dibentuk tim evaluasi kelembagaan dan secara berkesinambungan diadakan evaluasi, baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, dan pembangunan system. Melalui evaluasi tersebut diharapkan dapat terbentuk kelembagaan yang mempunyai visi dan misi organisasi yang pada akhirnya mampu memenuhi tuntutan kebutuhan serta dapat dipahami dan diaplikasikan oleh seluruh aparatur yang menjalankan organisasi.
F. Sistematika
Pemerintah Kota Madiun
LKj Kota Madiun 2014 I - 23
2014 meliputi RPJMD 2009-2014, Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Uraian tentang capaian kinerja Pemerintah Kota Madiun tahun 2014, sesuai dengan sasaran strategis dalam RPJMD Kota Madiun Tahun 2009-2014, meliputi pengukuran kinerja, perkembangan realisasi kinerja masing-masing sasaran, evaluasi dan analisis keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja, serta realisasi keuangan.
BAB IV : PENUTUP
Uraian tentang simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Madiun tahun 2014 dan memberikan rekomendasi yang mungkin untuk dilakukan sebagai upaya perbaikan kinerja di masa mendatang
LAMPIRAN - LAMPIRAN