• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN PENUNJANG SKEMA SERTIFIKASI - PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK (DP/PRO/14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN PENUNJANG SKEMA SERTIFIKASI - PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK (DP/PRO/14)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN PENUNJANG

SKEMA SERTIFIKASI - PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK

(DP/PRO/14)

(2)

PENGESAHAN/

APPROVAL Dibuat oleh/

Prepared by

Satrio Adi Purmono AS Mutu Sertifikasi Produk 04 Agustus 2021

Direview oleh/

Reviewed by

Trio Suryono MSB SMP 04 Agustus 2021 Iwan Soelistijono MSB PRO

04 Agustus 2021 Disetujui oleh/

Approved by

Hendra Noviar SRM RPM 04 Agustus 2021 Haryo Lukito SRM PROSMKAL 04 Agustus 2021

(3)

SEJARAH PERUBAHAN/

HISTORY OF AMANDMENT NO TANGGAL BAGIAN YANG

DIUBAH DESKRIPSI PERUBAHAN EDISI/ REVISI

1 21-07-21 Semua Dokumen Baru 1/0

2 04-08-21

3.1 4 10.4

- Menambahkan table family produk

- Menambahkan persyaratan tatacara pemeriksaan survailen - Merubah penulisan nomor standar sni dengan nomenklatur SPKLU

1/1

(4)

Skema Sertifikasi Produk Peralatan Pengisian Baterai Kendaraan Listrik - SPKLU

1. Ruang lingkup

Skema sertifikasi ini berlaku untuk pelaksanaan sertifikasi produk PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK, meliputi Mode 1 (Domestic AC Socket), Mode 2 (Wall – Mounted Home Charger), Mode 3 (AC Public Charger), dan Mode 4 (DC Quick Charger).

2. Persyaratan sertifikasi

Persyaratan sertifikasi produk diatas mencakup : 2.1. Standar Produk :

a. SNI IEC 61851-1:2017 tentang Sistem pengisian konduktif kendaraan Iistrik- Bagian 1:

Persyaratan umum (IEC 61851-1: 2017, IDT, Eng);

b. SNI IEC 61851-23:2014 tentang Sistem pengisian konduktif kendaraan Iistrik – Bagian 23:

Stasiun pengisian kendaraan listrik a.s. (IEC 61851-23:2014, IDT, Eng);

c. SNI IEC 62893-1:2017 tentang Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal sampai dengan 0,6/1 kV – Bagian 1:Persyaratan umum (IEC 62893-1:2017, IDT, Eng) d. SNI IEC 62893-3:2017 tentang Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal

sampai dengan 0,6/1 kV – Bagian 3: Kabel untuk pengisian a.b. menurut mode 1, 2 dan 3 IEC 61851-1 bervoltase pengenal sampai dengan 450/750 V

e. SNI IEC 62196-1:2014 tentang Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan – Pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 1: Persyaratan umum

f. SNI IEC 62196-2:2016 tentang Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan – Pengisian konduktif kendaraan listrik – Bagian 2: Kompatibilitas dimensi dan persyaratan kemampusalingtukaran untuk pin a.b dan lengkapan tabung kontak (IEC 62196-2: 2016, IDT, Eng)

g. SNI IEC 62196-3:2014 tentang Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan

– Pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 3: Kompatibilitas dimensi dan persyaratan

kemampu salingtukaran untuk pin a.s. dan a.b./a.s. dan kopler tabung-kontak kendaraan

(5)

(IEC 62196-3: 2014, IDT, Eng) 2.2. Standar Acuan :

a. SNI IEC 61851-24:2014 tentang Sistem pengisian daya konduktif kendaraan listrik - Bagian 24: Komunikasi digital antara stasiun pengisian kendaraan listrik a.s. dan kendaraan Iistrik untuk kendali pengisian a.s. (IEC 61851-24: 2014, IDT, Eng)

b. SNI IEC 60335-2-29:2012 tentang Peranti Listrik Rumah Tangga dan Sejenis - Keselamatan - Bagian 2-29:Persyaratan khusus untuk pengisi baterai;

c. SNI IEC 61851-21-1:2017 tentang Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 21- 1: Persyaratan EMC pengisi di dalam kendaraan listrik untuk hubungan konduktif ke suplai a.b./a.s. (IEC 61851-21-1: 2017, IDT, Eng)

d. IEC 61851-21-2 Electric vehicle conductive charging system - Part 21-2: Electric vehicle requirements for conductive connection to an AC/DC supply - EMC requirements for off board electric vehicle charging systems

e. SNI IEC 62893-2:2017 tentang Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal sampai dengan 0,6/1 kV – Bagian 2: Metode Uji

f. SNI ISO 15118-1:2019 tentang Kendaraan jalan raya – Antarmuka komunikasi kendaraan ke jaringan listrik- Bagian 1: Informasi umum dan definisi kasus-penggunaan (ISO 15118- 1:2019, IDT, Eng)

2.3. Sistem Sertifikasi : Tipe 5

3. Tahapan sertifikasi awal

3.1. Pengajuan permohonan sertifikasi

3.1.1. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi produk dengan mengisi Formulir Daftar Isian Sertifikasi Produk (FSr 01a) dengan melengkapi seluruh dokumen permohonan yang dipersyaratkan.

3.1.2. Pemohon sertifikasi dilakukan oleh pelaku usaha. Kriteria pelaku usaha yang dapat mengajukan sertifikasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

3.1.3. Permohonan sertifikasi harus dilengkapi dengan:

(6)

a. Informasi Pemohon :

1) Nama Pemohon, alamat Pemohon, serta nama dan alamat, denah lokasi pabrik, serta personel penghubung yang bertanggungjawab atas pengajuan permohonan sertifikasi;

2) legalitas usaha berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan;

3) Struktur Organisasi Pabrik dan/atau Peminta Jasa (Perusahaan / Distributor / Importir);

4) - bukti kepemilikan atas merek atau tanda daftar merek yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

- apabila Pemohon melakukan pembuatan produk dengan merek yang dimiliki oleh pihak lain, menyertakan bukti perjanjian yang mengikat secara hukum untuk melakukan pembuatan produk untuk pihak lain, dan pencatatan lisensi di kemenkumham;

- apabila Pemohon bertindak sebagai pemilik merek yang mensubkontrakkan proses produksinya kepada pihak lain, menyertakan bukti kepemilikan merek dan perjanjian sub kontrak pelaksanaan produksi dengan pihak lain;

- apabila Pemohon bertindak sebagai perwakilan resmi pemilik merek yang berkedudukan hukum di luar negeri, menyertakan bukti perjanjian yang mengikat secara hukum tentang penunjukkan sebagai perwakilan resmi pemilik merek di wilayah Republik Indonesia; dan pencatatan lisensi di kemenkumham;

5) pernyataan bahwa Pemohon sertifikasi bertanggungjawab penuh atas pemenuhan persyaratan SNI dan pemenuhan persyaratan proses sertifikasi dan bersedia memberikan akses terhadap lokasi dan/atau informasi yang diperlukan oleh LSPro dalam melaksanakan kegiatan sertifikasi;

6) Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 khusus pabrikan, (dikeluarkan oleh LS terakreditasi KAN / badan akreditasi lain MRA APAC / IAF)

7) Perjanjian Kerjasama antara importir / distributor dengan pabrikan mengenai

(7)

jaminan mutu produk, dan penunjukkan dari principle kepada agen tunggal;

8) Informasi Jumlah Tenaga Kerja.

9) Informasi proses produksi yang dilakukan oleh pihak lain (outsource) b. Informasi produk:

1) Jenis Produk, nama dagang/merek, Spesifikasi teknik produk yang diajukan untuk disertifikasi;

Tabel Family Produk Deskripsi Mode 1

(level 1)

Mode 2 (level 2)

Mode 3 (level 3)

Mode 4 (level 4) Peruntukan Instalasi

Khusus (Rumah)

Instalasi Khusus (Rumah / Public)

SPKLU (Private / Public)

SPKLU (Private / Public)

Arus Keluaran

16 AC 63 AC 100 AC/ 250 DC 300 AC/ 500DC

Daya Keluaran

≤ 3,7 kW ≤ 22 kW ≤ 50 kW ≤ 150 kW

Jenis Konektor Plug – in

Tipe 1 dan 2 (IEC 62196-2)

Tipe 2 (IEC 62196-2)

CCS/ CCS2 dan Chademo (IEC 62196-3)

CCS2 dan Chademo (IEC 62196-3)

2) SNI yang digunakan sebagai dasar pengajuan permohonan sertifikasi;

3) Foto produk yang diajukan untuk disertifikasi yang menunjukkan bentuk produk (dari bagian depan, bagian samping, bagian belakang);

4) Desain atau gambar konstruksi;

5) P etunjuk penggunaan tersedia dalam bahasa Indonesia (manual book).

6) Laporan pengujian jenis (type test) baik berupa komponen dan/ atau produk jadi.

a. Informasi bahan baku dan komponen :

(8)

1) Nama bahan baku atau kompenen, spesifikasi, nama pemasok;

2) Perencanaan Mutu Bahan Baku dan Komponen;

3) Sertifikat Bahan Baku dan Komponen.

b. Informasi peralatan produksi :

Nama peralatan, jumlah peralatan produksi, spesifikasi alat, tahun pembuatan dan nomor dokumen pengoperasian alat.

c. Informasi peralatan uji dan ukur pengendalian mutu :

Nama alat uji dan ukur, fungsi, jumlah, spesifikasi status kalibrasi dan periode kalibrasi.

d. Informasi proses produksi :

Informasi Terdokumentasi atau prosedur atau rencana mutu terkait proses produksi.

e. Informasi produk jadi :

1) Perencanaan Mutu Produk Jadi;

2) Penomeran Produk Jadi;

3) Pengendalian Produk Jadi Oleh importir atau distributor apabila ada.

f. Informasi lainnya :

Tata letak mesin produksi, dokumen keluhan pelanggan

3.2. Seleksi

3.2.1. Tinjauan permohonan sertifikasi

L S P r o PLN Pusertif memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari permohonan sertifikasi yang diajukan oleh Pemohon telah lengkap dan memenuhi persyaratan, serta dapat memastikan kemampuan LSPro PLN Pusertif untuk menindaklanjuti permohonan sertifikasi yang diajukan. Tinjauan permohonan dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi sesuai dengan lingkup permohonan.

3.2.2. Penandatanganan Kontrak Kesepakatan Sertifikasi

Setelah permohonan sertifikasi dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan serta

Pemohon menyetujui persyaratan dan prosedur sertifikasi yang ditetapkan oleh

LSPro PLN Pusertif, dilakukan penandatanganan Kontrak Kesepakatan sertifikasi oleh

(9)

Pemohon dan LSPro PLN Pusertif.

3.2.3. Penyusunan rencana evaluasi

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari persyaratan permohonan sertifikasi yang disampaikan oleh Pemohon, LSPro PLN Pusertif menetapkan rencana evaluasi yang mencakup:

a. tujuan evaluasi,

b. kriteria evaluasi yang digunakan, c. tim evaluasi,

d. metode evaluasi,

e. rencana sampling yang meliputi jenis/tipe produk yang diajukan untuk disertifikasi dan metode sampling sesuai dengan persyaratan SNI yang diperlukan untuk pengujian produk dan mewakili sampel yang diusulkan untuk disertifikasi, dan

f. waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian berdasarkan standar acuan metode uji yang dipersyaratkan.

3.3. Determinasi 3.3.1. Audit Kecukupan

Audit Kecukupan dilakukan melalui verifikasi dokumen sesuai prosedur LSPro PP/PRO/17.

3.3.2. Pelaksanaan evaluasi

3.3.2.1. Evaluasi dilaksanakan melalui audit sistem manajemen mutu sekurang-kurangnya : a. Hasil audit internal

b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi

d. Tindakan pencegahan

e. Tindak lanjut menangani pengaduan.

f. Mekanisme penilaian pemasok

3.3.2.2. Evaluasi dilaksanakan melalui audit dan atau inspeksi teknis (sekurang-kurangnya):

1. Lini Bahan baku (Terminal, Isolasi) :

(10)

a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya b. Metode pengujian dan pelaksanaannya

c. Metode Penyimpanan Bahan Baku d. Spesifikasi keberterimaan

e. Cara pelabelan dan pengelompokan f. Komponen utama :

- AC – DC Converter (Only DC Charging Station) - Main Controller

- Display - Enclosure - Connector

- Protection System

- Data Commonication Module - Energy Meter

- Software - Auxilliary 2. Proses produksi :

a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Tahapan / Alur Proses Produksi

c. Program pemeliharaan mesin produksi

d. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur pada produksi.

3. Hasil audit internal atau eksternal (supplier) 4. Pengendalian produk tidak sesuai

5. Tindakan koreksi 6. Tindakan pencegahan

7. Tindak lanjut menangani pengaduan.

8. Mekanisme penilaian pemasok

9. Rekaman Pengendalian mutu produk

(11)

3.3.2.3. Evaluasi dilaksanakan melalui pengujian rutin yang dilakukan di pabrik untuk sampel produk dengan parameter :

- Pemeriksaan visual dan penandaan - Pemeriksaan kabel

- Uji konstruksi peralatan catu daya - Jarak rambat dan jarak bebas - Uji tingkat pengamanan (IP) - Uji resistans insulasi

- Uji arus sentuh

- Uji dielektrik (ketahanan tegangan AC) - Uji kekuatan mekanis

- Automatic reclosing proteksi - Emergency Switching

3.3.2.4. Pengambilan sampel dilakukan oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang kompeten dalam pengambilan sampel yang ditugaskan LSPro PLN Pusertif. Sampel produk diambil dari lini produksi atau gudang penyimpanan produk. Sampel diambil untuk keseluruhan tipe yang diajukan untuk disertifikasi.

3.3.2.5. Pengujian dilakukan di laboratorium LMK PLN Pusertif dengan Parameter uji : Charging Station

Parameter Uji Standar Uji

Pemeriksaan visual dan

penandaan SNI IEC 61851-1:2017, Butir 16.5

Pemeriksaan kabel SNI IEC 61851-1:2017, Butir 11

Uji konstruksi peralatan catu daya SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12

(12)

Uji kekuatan mekanis SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.11

Jarak Rambat dan jarak bebas SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.3

Uji tingkat pengamanan (IP) SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.4

Uji resistans insulasi SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.5

Uji arus sentuh SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.6

Uji dielektrik

a. Uji ketahanan tegangan AC b. Uji ketahanan impuls

SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.7.1SNI IEC 61851- 1:2017, Butir 12.7.2

Uji kenaikan suhu IEC TS 61439-7

Uji panas lembab SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.4

Uji temperatur minimum SNI IEC 61851-1:2017, Butir 12.10

Uji proteksi beban lebih dan

hubung singkat SNI IEC 61851-1:2017, Butir 13

Automatic reclosing proteksi SNI IEC 61851-1:2017, Butir 14

Emergency switching SNI IEC 61851-1:2017, Butir 15

(13)

Kabel

Parameter Uji Standar Uji

Pemeriksaan visual dan

penandaan SNI IEC 62893-1:2017, Butir 4, 5, 6

Resistans konduktor IEC 60228; 60245-2 butir 2.1

Uji tegangan inti SNI IEC 62893-1:2017, Butir 8.8.1; IEC 60245-2 butir 2-3

Uji tegangan SNI IEC 62893-1:2017, Butir 8.8.1; IEC 60245-2 butir 2-2

Resistans Insulasi SNI IEC 62893-1:2017, Butir 8.8.1; IEC 60245-2 butir 2-4

Diameter luar SNI IEC 62893-1:2017, Butir 8.8.2

3.3.2.6. LSPro LMK menerima hasil pengujian selain parameter uji yang dinyatakan dalam 3.3.2.5. Parameter uji selain 3.3.2.5 direview kesesuaiannya melalui laporan pengujian jenis yang disampaikan oleh pemohon. Pemohon harus menyerahkan rekaman kompetensi laboratorium (sertifikat akreditasi atau rekaman peralatan, metode dan personel) yang digunakan pemohon dalam pengujian jenis. Jika diperlukan LSPro LMK dapat melakukan kegiatan penyaksian (witness) pengujian di Laboratorium Pemohon.

3.3.2.7. Jika terdapat parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dinyatakan gagal dan

akan dilakukan pengambilan sample uji ulang setelah dilakukan perbaikan terhadap

sampel produk serta dilakukan pengujian ulang.

(14)

3.4. Tinjauan (review) dan keputusan sertifikasi

3.4.1. Tinjauan hasil evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan seluruh persyaratan sertifikasi dan kesesuaian proses sertifikasi, mulai dari pengajuan permohonan sertifikasi sampai pelaksanaan evaluasi.

3.4.2. Komite sertifikasi melakukan Evaluasi terhadap Laporan Asesmen dan Tindaklanjut LKS oleh tim Auditor serta Verifikasi Laporan Hasil Uji.

3.4.3. Berdasarkan proses review komite sertifikasi menetapkan keputusan sertifikasi.

3.5. Penerbitan sertifikat

3.5.1. LSPro PLN Pusertif menerbitkan sertifikat ke s e su a i an kepada Pemohon yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi.

3.5.2. Sertifikat Kesesuaian yang diterbitkan oleh LSPro PLN Pusertif memuat : - Status akreditasi

- Nama dan alamat lembaga sertifikasi - Nomor sistem skema sertifikasi

- Nama dan alamat pemegang sertifikat

- Nama dan alamat importir/perusahaan perwakilan di Indonesia (untuk barang Impor) - Spesifikasi Produk

- Merek Produk

- Pernyataan kesesuaian - Standar Produk

- Nomor sertifikat kesesuaian - Tanggal penerbitan sertifikat - Masa berlaku sertifikat

- Tanda tangan pengesahan sertifikat - Hologram dan No. Seri Kertas - Disclaimer

3.5.3. Sertifikat yang diterbitkan berlaku selama 3 Tahun (PERMEN ESDM NO 38 Pasal 79

(15)

ayat 3)

3.6. REGISTRASI SPPT SNI

Pelanggan Mengajukan SPPT SNI pada aplikasi http://bangbeni.bsn.go.id/

4. Survailen

4.1. LSPro PLN Pusertif melaksanakan surveilans pertama paling lambat 12 bulan setelah terbit sertifikat.

4.2. Survailen kedua dilakukan paling lambat bulan ke 24

4.3. Sepanjang tidak ada perubahan desain/ spesifikasi LSPro PLN Pusertif tidak melakukan pengambilan sampel untuk diuji kembali.

4.4. Kegiatan evaluasi audit survailen dilakukan sesuai dengan persyaratan butir 3.3.2

4.5. Untuk kunjungan survailen kepada pelanggan importir / distributor, evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya :

A. Melalui Audit Sistem manajemen mutu : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang

c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Melalui Audit Sistem manajemen teknis :

a. Penandaan produk jadi

b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test

5. Sertifikasi Ulang

Pelanggan yang akan memperpanjang status sertifikasi harus mengajukan permohonan

kembali sesuai butir 3.1.3. paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berakhir sertifikat

produk. Audit sertifikasi ulang dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku

sertifikat berakhir. Hal ini untuk mengantisipasi proses sertifikasi ulang tidak dapat

diselesaikan sampai dengan tanggal berlaku sertifikat produk berakhir.

(16)

6. Audit Khusus

Audit khusus ini dapat dilaksanakan jika terdapat, namun tidak terbatas pada :

a. Pelanggan mendapatkan hasil pengawasan terkait penerapan Standar Nasional Indonesia yang dilakukan oleh BSN

b. Pengaduan tertulis terhadap kualitas produk SNI terkait.

c. Pelanggan yang bermaksud memperoleh kembali status sertifikasi ruang lingkup produk yang dibekukan.

Audit khusus dapat dilakukan dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pelanggan.

7. Pengujian Ulang

7.1. Pelanggan harus menyampaikan setiap perubahan spesifikasi produk yang disertifikasi kepada LSPro PLN Pusertif.

7.2. LSPro PLN Pusertif harus melakukan pengujian ulang terhadap produk PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK yang mengalami perubahan seperti:

a. perubahan desain atau

b. perubahan spesifikasi utama Stasiun Pengisian yang dipertimbangkan sebagai tipe baru oleh kementerian teknis.

7.3. LSPro PLN Pusertif mereview setiap perubahan spesifikasi produk yang disampaikan oleh

Pelanggan dan/atau pihak lainnya untuk memastikan kesesuaian sertifikasi dengan

perubahan yang ada. Jika perubahan yang ada disimpulkan signifikan mempengaruhi kinerja

produk, maka LSPro PLN Pusertif menyampaikan dengan segera kepada Pelanggan untuk

menghentikan penggunaan sertifikasi. Jika perubahan yang ada disimpulkan tidak signifikan

mempengaruhi kinerja produk, maka LSPro PLN Pusertif menyampaikan kepada Pelanggan

untuk dapat tetap menggunakan sertifikasi. Jika Pelanggan ingin perubahan tersebut

menggunakan sertifikasi dapat difasilitasi dengan pelaksanaan sertifikasi baru.

(17)

8. Ketentuan perubahan, pembekuan, dan pencabutan sertifikasi 8.1. Perubahan lingkup sertifikasi

8.1.1. Selama periode sertifikasi Pelanggan dapat mengajukan perubahan lingkup sertifikasi terkait perubahan atau penambahan jenis/ lokasi produksi baru.

8.1.2. Evaluasi terhadap perubahan ruang lingkup sertifikasi dilakukan dengan membandingkan spesifikasi produk yang diproduksi di lokasi produksi baru dengan yang telah disertifikasi.

8.1.3. LSPro PLN Pusertif akan melakukan pengujian ulang untuk seluruh parameter jika ditemukan adanya perubahan spesifikasi produk yang diajukan sesuai dengan butir 5.2.

Pelaksanaan pengujian dilakukan sesuai butir 3.3.2.4.

8.2. Pembekuan sertifikasi

6.2.1. LSPro PLN Pusertif dapat membekukan sertifikasi jika:

a. Pelanggan tidak bersedia disurveilans sesuai dengan ketentuan;

b. Jika Laporan Ketidaksesuaian (LKS) tidak diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan;

c. Jika terdapat kasus penyalahgunaan sertifikat produk atau tanda kesesuaian;

d. Pelanggan tidak bersedia memfasilitasi pengujian ulang jika LSPro menemukan perubahan spesifikasi sesuai klausul 5.2; atau

e. atas permintaan Pelanggan.

6.2.2. Jangka waktu periode pembekuan maksimal 6 (enam) bulan. Selama masa pembekuan tidak diperkenankan memproduksi dan mengedarkan produk.

8.3. Pencabutan sertifikasi

Lembaga Sertifikasi dapat melakukan pencabutan sertifikasi bila:

a. Pelanggan gagal menindaklanjuti pembekuan sertifikasi melebihi batas waktu yang ditentukan;

b. Pelanggan tidak memenuhi kewajiban finansialnya kepada LSPro PLN Pusertif;

c. Jika Perusahaan Pelanggan telah tutup; atau

d. atas permintaan Pelanggan.

(18)

9. Kerahasiaan

LSPro PLN Pusertif berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan seluruh informasi dari pemohon atau pelanggan.

10. Keluhan dan banding

LSPro PLN Pusertif mengembangkan aturan penanganan keluhan dan banding dengan mempertimbangkan kompetensi dan imparsialitas pelaksanaan penanganan keluhan dan banding.

11. Informasi Publik

LSPro PLN Pusertif mempublikasikan informasi kepada publik sesuai persyaratan ISO/IEC 17065 termasuk informasi Sertifikat Produk yang disertifikasi, dibekukan dan dicabut. Informasi publik terkait informasi pelanggan yang disertifikasi, dibekukan dan dicabut tersebut juga disampaikan di website P L N P u s e r t i f h t t p : / / p u s e r t i f . p l n . c o . i d d a n Aplikasi Barang Ber-SNI (BangBeni) https://bangbeni.bsn.go.id

12. Kondisi khusus

Dalam hal ditemukan situasi yang tidak memungkinkan penerapan persyaratan tertentu dalam sertifikasi ini, maka akan ditetapkan kebijakan khusus dengan mempertimbangkan masukan dari KAN, BSN, DJK dan para pemangku kepentingan lainnya.

13. Penggunaan tanda SNI

10.1. Pelanggan wajib untuk membubuhkan tanda SNI pada produk yang sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan LSPro PLN Pusertif. Penggunaan tanda SNI harus sesuai dengan hasil pengujian dengan memperhatikan kesesuaian spesifikasi PERALATAN PENGISIAN BATERAI KENDARAAN LISTRIK yang digunakan.

10.2. Penggunaan tanda SNI dilakukan setelah Pemohon mendapatkan persetujuan penggunaan

tanda SNI melalui surat persetujuan penggunaan tanda SNI melalui surat persetujuan

(19)

penggunaan tanda SNI (SPPT SNI) yang dikeluarkan oleh BSN sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BSN yang mengatur tentang tata cara penggunaan tanda SNI dan tanda kesesuaian berbasis SNI.

10.3. Permohonan persetujuan penggunaan tanda SNI diajukan kepada BSN disertai dengan dokumen persyaratan yang diatur dalam Peraturan BSN tentang tata cara penggunaan tanda SNI dan tanda kesesuaian berbasis SNI dan menyertakan dokumen perizinan sesuai peraturan yang berlaku.

10.4. Pelanggan berhak untuk membubuhkan logo LMK dan Tanda SNI pada produk yang sesuai

dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan LSPro PLN Pusertif, dengan logo sebagai

berikut :

(20)

SPKLU – MODE 1-4 LSPr-005-IDN

Dengan ukuran :

Keterangan:

y = 11x

r = 0,5x

Gambar

Tabel Family Produk  Deskripsi  Mode 1  (level 1)  Mode 2  (level 2)  Mode 3  (level 3)  Mode 4  (level 4)  Peruntukan  Instalasi  Khusus  (Rumah)  Instalasi Khusus (Rumah  /  Public)  SPKLU  (Private  / Public)  SPKLU  (Private  / Public)  Arus  Keluaran

Referensi

Dokumen terkait

2016 sesuai, karena di dalamnya mengandung keanekaragaman bahasa, baik bahasa daerah yang disisipkan pada salah satu tuturan, bahasa resmi, bahasa tidak resmi, dan bahasa

Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan konsumsi peralatan pemanfaat energi utama sesuai dengan yang direncanakan. Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan variabel yang relevan

Berdasarkan hasil pemodelan 2D pada Gambar 6 dan kondisi geologi maka nilai tahanan jenis batuan (Anderson et al. 2000) hasil pemodelan 2D MT dapat ditafsirkan

A. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Kesesuaian material produk jadi

Neraca pembayaran atau yang sering disebut Balance of Payment (BOP) merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi- transaksi antara penduduk suatu negara dengan

Hal tersebut sesuai dengan interpretasi masyarakat Hindu Banjar Lebah terhadap nilai kesetiaan dalam budaya poligami masyarakat Muslim dalam serial drama “Jodha Akbar.” Di

Hasil Rapat Pleno yang beragendakan Pergantian Antar Waktu sesuai dengan Pasal 27 ayat (4) huruf a di atas ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan Pengawas dan dilaporkan

Perusahaan harus menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi halal, antara lain: daftar produk, daftar bahan dan dokumen bahan, daftar penyembelih (khusus