• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING DAN ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING DAN ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING DAN ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG

KOTA TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

NINA RESTINA

1i

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting Dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2009

Nina Restina NRP A353060031

(3)

ABSTRACT

NINA RESTINA. An Evaluation of The Existing Land Use and Direction of Drafting Urban Spatial Plan of Tasikmalaya City , West Java Province. Under Direction of SANTUN R.P. SITORUS and ALINDA FITRIANY M. ZAIN

Tasikmalaya city is located in the east priangan region of west java province, having acceleration in its development. The development of Tasikmalaya city has caused extensive need of space which affects improper use of the land. The objectives of this research are to evaluate the compability usage of the existing land use in Tasikmalaya city, to analyze the factors which influenced the deviation and to compile direction for arranging new RTRW. The research method is using the (GIS), principal component analysis (PCA), regression analysis and descriptive analysis. The existing land use which is appropriate to the RTRW is 15,571.16 hectares (90.76%) and the digressing is 1,585.04 hectares (9.24%). Most of the improver use appear at the agriculture areas. The factors which influence the deviation were as follows, population density, the buildings at the river bank, the area of agriculture farm, and the distance to the downtown. The inconsistence of the land use in Tasikmalaya is influenced by education status rates, occupations and people's income. Most of the society knowledge, couldn’t understand about urban and spatial plan due to the lack of the socialization from the city government about RTRW. Direction arranging of the new RTRW is based on the existing land use and deviation of existing land use, Tasikmalaya city as an urban functional region and to lessen the dense of activities in the city center with a purpose to reach development balance in every district.

Key words: Existing Land Use, Inconsistency, Urban Spatial Plan, GIS Method

(4)

RINGKASAN

NINA RESTINA. Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh:

SANTUN R.P. SITORUS dan ALINDA FITRIANY M. ZAIN

Kota Tasikmalaya telah mengalami percepatan perkembangan wilayah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Perkembangan Kota Tasikmalaya menyebabkan kebutuhan akan ruang meningkat, sedangkan ruang itu terbatas. Hal tersebut dengan mudah mendorong terjadinya penyimpangan penggunaan lahan terhadap RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan lahan eksisting terhadap RTRW, menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi penyimpangan, serta merumuskan arahan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah Kota Tasikmalaya yang baru.

Penggunaan lahan eksisting diperoleh dari interpretasi foto udara tahun 2007 serta ground check ke lapangan. Untuk mengetahui apakah penggunaan lahan eksisting masih sesuai dengan RTRW, dilakukan tumpang tindih peta penggunaan lahan eksisting dengan peta peruntukkan penggunaan lahan RTRW tahun 2004-2014 Kota Tasikmalaya. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penyimpangan dianalisis berdasarkan peubah pend uga yang berasal dari data PODES Kota Tasikmalaya tahun 2006 yang diolah dengan metode Principal Component Analysis (PCA). Selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) untuk mengetahui luas penyimpangan, dengan Faktor skor hasil PCA sebagai variabel bebas dan luas penyimpanga n sebagai variabel tak bebas.

Berdasarkan hasil analisis, penggunaan lahan yang sesuai dengan RTRW adalah 15.571,16 ha atau 90,76 % dari luas Kota Tasikmalaya dan penggunaan lahan yang tidak sesuai (menyimpang) dengan RTRW adalah 1.585,04 ha atau sekitar 9,24% dari luas Kota Tasikmalaya. Secara umum penggunaan lahan permukiman belum melebihi luas yang ditetapkan dalam RTRW. Begitu pula penggunaan lahan pertanian (lahan basah dan kering) penurunannya belum melampaui batas yang ditetapkan dalam RTRW 2004-2014. Jenis penyimpangan adalah permukiman berada pada lahan Sawah dan lahan kering, permukiman berada di bawah SUTET dan permukiman pada area Hutan serta permukiman berkembang di kawasan perdagangan dan industri. Penyimpangan terbesar terjadi di kecamatan Tamansari sebesar 333,37 ha atau 1,94% dan kecamatan Indihiang seluas 319,74 ha atau sekitar 1,86%. Sedangkan luas penyimpangan terkecil ada di kecamatan Cihideung 7,15 ha (0,04%), karena kecamatan Cihideung kedudukannya sebagai pusat kota dan mempunyai kepadatan tertinggi (kepadatan penduduk 13.775 orang/km2), sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan.

Hasil survei lapangan didapat penggunaan lahan ya ng tidak sesuai dengan RTRW 2004-2014 secara umum dibagi dalam tiga kategori penyimpangan sebagai berikut: 1) terjadi penyimpangan dari RTRW, karena belum diperbaruinya batas untuk berbagai penggunaan lahan pada RTRW yang baru, padahal penggunaan lahan tersebut merupakan existing condition, yang sudah ada sejak

(5)

sebelum berlakunya/ditetapkannya RTRW 2004-2014; 2) penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RTRW, terjadi penyimpangan yang sebenarnya berupa pelanggaran terhadap batas-batas penggunaan lahan yang sudah ada atau ditetapkan dalam RTRW, dapat disebabkan karena terdesak kebutuhan lahan, nilai lahan yang cukup tinggi (nilai ekonomis); dan 3) penyimpangan yang terjadi karena teknis pemetaan, yaitu oleh karena perbedaan koreksi geometris, dan perbedaan skala peta yang digunakan. Pada RTRW 2004-2014 skala peta yang digunakan belum detil (1:50.000), sehingga ketika proses tumpang tindih dengan peta land use dilakukan, ditemui beberapa jenis penggunaan lahan (poligon) yang sebenarnya tidak terjadi di lapangan. Hal ini dilakukan koreksi geometris terhadap poligon-poligon kecil (digeneralisasi) ke dalam poligon yang lebih besar.

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya penyimpangan hasil PCA adalah: kepadatan penduduk, pemukiman di bantaran sunga i, luas lahan sawah dan jarak ke pusat kota. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi penyimpangan menunjukkan tingkat pendidikan rendah, pekerjaan sebagai petani dan buruh dan pendapatan masyarakat rendah dapat mempengaruhi terjadinya penyimpangan. Pengetahuan masyarakat mengenai RTRW sangat rendah. Hal tersebut memperlihatkan kurangnya sosialisasi dari pemerintah Kota mengenai RTRW Kota Tasikmalaya.

Arahan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang yang baru adalah berdasarkan penyimpangan yang terjadi dilapangan, dengan mempertimbangkan Kota Tasikmalaya sebagai wilayah fungsional perkotaan, mengurangi kepadatan aktifitas di pusat Kota dengan tujuan tercapainya keseimbangan dan pemerataan pembangunan di setiap kecamatan.

(6)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang- undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(7)

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING DAN ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG

KOTA TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

NINA RESTINA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Sains

Pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(8)

Judul Tesis : Evaluasi penggunaan Lahan Eksisting dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Nama : Nina Restina

NRP : A.353060031

Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah

Disetujui : Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus Ketua

Dr. Ir. Alinda Fitriany M.Zain, M,Si Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

Dr. Ir.Ernan Rustiadi, M.Agr.

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr.Ir.Khairil A..Notodiputro, MS

Tanggal Ujian: 19 Januari 2009 Tanggal Lulus: 06 Februari 2009

(9)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan bantuannya baik moril maupun materil serta doa dan restunga.

Tak terkecuali kedua anakku yang selama ini dengan setia mendampingiku dalam mewujudkan cita-cita

(10)

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan dan persembahkan kepada yang Maha Besar Allah SWT, atas segala rahmat dan karunianya-Nya yang dianugerahkan kepada penulis dalam berfikir sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Tesis ini merupakan karya akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S2 dan memperoleh gelar Magister Sains dari Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Sekolah Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor.

Terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir.

Santun R.P. Sitorus selaku Ketua Komisi Pembimbing Tesis, Dr. Ir. Alinda Fitriany M. Zain, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Perencanaan Wilayah, yang sela lu memberikan saran dan masukan kepada penulis selama menyusun tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada orang tua dan keluarga yang selalu mendukung moril maupun materil serta doa. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan atas saran dan dukungannya dari awal hingga terselesaikannya tesis ini.

Akhirnya, penulis harapkan kritik dan saran sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan tesis ini. Untuk itu penulis ucapkan banyak terimakasih.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2009

Nina Restina

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan lahan yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahan sebesar 134.874,9 Ha (21,09%) dari total luas wilayah penelitian dengan ketidaksesuaian terbesar terjadi pada

Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat Kecamatan Wara Selatan merupakan kecamatan dengan luas ketidaksesuaian terluas yaitu 400,63 ha dengan bentuk ketidaksesuaian terbesar yaitu

Terdapat peningkatan penggunaan lahan yang tidak sesuai pada RTRW dibandingkan dengan penggunaan lahan aktual sebesar 19078.73 Ha atau 11.25% dari luas Kabupaten

Lahan yang ada di Kecamatan Godean pada tahun 2009 didominasi oleh pemanfaatan lahan berupa pertanian lahan basah yakni sawah irigasi ½ teknis dengan total seluas 1509,01 Ha