• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. merupakan kota yang menjadi sumber tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. merupakan kota yang menjadi sumber tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kota Malang

Kota Malang terkenal dengan sebutan kota sejarah, kota pendidikan, dan kota pesiar. Masing-masing sebutan tersebut memiliki arti tersenderi seperti Kota Malang adalah kota sejarah karena dalam sejarah kolonial Kota Malang merupakan kota yang menjadi sumber tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Singosari, Kediri, Majapahit, Demak dan Mataram. Kota Malang juga sempat menjadi nominasi pada pencarian lokasi untuk dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia. Kota Malang sebagai kota pendidikan, diketahui bahwasannya di Kota Malang terdapat banyak sekali perguruantinggi – perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menjadi favorit pelajar di seluruh Indonesia sehingga banyak sekali mahasiswa dan calon mahasiswa yang berasal dari luar Kota Malang dating kemari untuk menimba ilmu. Serta Kota Malang sebagai kota pesiar memiliki makna bahwa kondisi alam yang elok, menawan, bersih, sejuk, tenang, dan fasilitas wisata yang banyak jumlahnya merupakan ciri-ciri kota yang cocok untuk berlibur. Untuk saat ini Kota Malang melakukan branding dengan sebutan

“Beautiful Malang” hal tersebut dilakukan agar Kota Malang dapat Lebih dikenal di dalam maupun di luar negeri karena banyaknya destinasi wisata baik alam, non- alam, serta wisata edukasi(BPS, 2019).

Pemerintahan Kota Malang saat ini dipimpin oleh Sutiaji selaku Walikota dan Sofyan Edi Jarwoko selaku Wakil Walikota pada masa bakti 2018-2023

(2)

41 mendatang. Untuk memajukan Kota Malang Walikota dan Wakil Walikota Kota Malang menyusun visi misi sebagai berikut :

VISI : “Kota Malang Bermartabat”

Hakikat Bermartabat : Perwujudan dan Implementasi dari kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah, kepada masyarakat yang dipimpin. Bermartabat merujuk pada sebuah nilai harga diri kemanusiaan yang memiliki arti kemuliaan.

Baldatun Thoyibatun Wa Robbun Ghofur : Tercipta situasi, kondisi tatanan, dan karakter yang mulia bagi Kota Malang beserta segenap masyarakatnya.

MISI :

(a) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya bagi semua warga, (b) Mewujudkan kota produktif dan brdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan keterpaduan, (c) Mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender, dan (d) Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hokum, professional, dan akuntable.

Kota Malang hingga tahun 2020 memiliki 57 Kelurahan dengan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 4.226 RT dan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 550 RW.

3.1.1 Letak Geografis dan Iklim

Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur yang menjadi salah satu kota destinasi wisata menarik di Indonesia karena memiliki potensi alam yang mendukung. Letak secara georafis Kota Malang terletak di pertengahan Kabupaten Malang. Letak astronomis Kota Malang yaitu 112.06º - 112.07º Bujur Timur , 7.06º - 8.02º Lintang Selatan. Dengan batas-batas Kota Malang di sebelah utara brbatasan dengan Kecamatan singosari dan Kecamatan, Karangploso Kabupaten Malang. Sebelah timur berbatasan dengan KecamatanPakis dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Sebelah selatan berbatasan dengan

(3)

42 Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan agir dan Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Gambar 3. 1: Peta Wilayah Kota Malang

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Dengan demikian keseluruhan luas wilayah Kota Malang sebesar 110.06 dan dibagi atas 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Kedungkandang, sukun, Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru. Urutan Kecamatan dengan wilayah terluas yaitu Kecamatan Kedungkandang seluas 39.89 , kedua Kecamatan sukun seluas 20.97 , Ketiga Kecamatan Lowokwaru seluas 20.53 , keempat Kecamatan Blimbing seluas 16.15 , dan kelima Kecamatan Klojen seluas 8.83 (BPS, 2019).

(4)

43 Kota Malang terletak pada ketinggian 445-526 meter diatas permukaan air laut. Lokasi tertinggi salah satunya terdapat di Kota Malang bagian timur yaitu di Pegunungan Buring. Iklim Kota Malang mengikuti iklim yang ada di Indonesia yaitu iklim tropis dengan musim kemarau dan penghujan.

3.1.2 Kondisi Demografis

Data kependudukan wilayah Kota Malang menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang tahun 2019 tercatat sebanyak 927.285 orang.

Pertumbuhan rata-rata penduduk Kota Malang per tahun seberas 1,23 persen.

Tabel 3. 1 : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kota Malang Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Persebaran penduduk di Kota Malang dilihat dari table di atas yang terbanyak terdapat di Kecamatan Klojen dengan persentase 23,73% atau 220.055 jiwa dengan kepadatan penduduk 24.921 jiwa per kilometre persegi. Sementara persebaran penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Sukun sebanyak 11,98%

atau 111.053 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.296 jiwa per kilometre persegi.

Untuk di kecamatan lainnya seperti Blimbing sebanyak 23,15% atau 214.650 jiwa dengan kepadatan penduduk 13.291 jiwa per kilometre persegi, Kedungkandang

Kecamatan Kepadatan Penduduk

(jiwa) (%) (per km2)

1 Kedungkandang 202.514 21,85 5.077

2 Sukun 111.503 11,99 5.296

3 Klojen 220.055 23,73 24.921

4 Blimbing 214.65 23,15 13.291

5 Lowokwaru 179.013 19,32 8.72

100,00 8.718

100,00 8.187

NO

Hasil Registrasi Kota Malang Hasil Proyeksi

Persentase/Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kota Malang Tahun 2019

Jumlah Penduduk

(5)

44 sebanyak 21,84% atau 202.514 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.077 jiwa per kilometre persegi, dan Lowokwaru sebanyak 19,31% atau 179.013 jiwa dengan kepadatan penduduk 8.720 jiwa per kilometre persegi(BPS, 2019).

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah tertentu. Tingginya laju pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan timbulnya kepadatan penduduk. Tujuan dari perhitungan laju kepadatan pnduduk adalah untuk memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa mendatang dan untuk mngetahui perubahan jumlah penduduk anatara 2 periode/tahun(BPS, 2019). Laju pertumbuhan penduduk di Kota Malang dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3. 2: Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Malang Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Dari table diatas laju pertumbuhan penduduk terbesar berada di Kecamatan Klojen sebesar 1,77 %, laju pertumbuhan terbesar kedua berada di Kecamatan Lowokwaru sebesar 1,42 %, ketiga di Kecamatan Blimbing sebesar 1,14 %, keempat di Kecamatan Kedungkandang sebesar 0,92 %, dan kelima di Kecamatan sukun sebesar 0,57 %.

Kecamatan Pertumbuhan Penduduk

per Tahun (%)

1 Kedungkandang 0,92

2 Sukun 0,57

3 Klojen 1,77

4 Blimbing 1,14

5 Lowokwaru 1,42

1,23 0,53 111.503

220.055 214.65 179.013

927.285 870.862

Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Malang Tahun 2019

NO Jumlah Penduduk

Kota Malang Hasil Registrasi Hasil Proyeksi

(jiwa) 202.514

(6)

45 Dari laju pertmbuhan penduduk di atas maka dapat dilihat bahwa terdapat banyak sekali penduduk yang tinggal di Kota Malang. Untuk itu perlu diketahui jumlah penduduk sesuai jenis kelamin dan jumlah penduduk sesuai dengan kelompok umur. Data tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini mulai dari tahun 2016 – 2019 :

Tabel 3. 3: Jumlah Penduduk Kota Malang Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2017 – 2019

NO

Kelompok Umur (tahun)

Jumlah Penduduk perTahun Menurut Jenis Kelamin Laki-Laki/Perempuan

2017 2018 2019

L P L P L P

1 0 - 4 32.948 31.286 33.120 31.457 33.297 31.612 2 5 - 9 32.156 30.475 32.323 30.639 32.494 30.792 3 10 - 14 30.268 29.515 30.445 29.676 30.609 29.823 4 15 - 19 39.404 43.678 39.609 43.915 39.822 44.131 5 20 - 24 54.072 52.294 54.348 52.531 54.633 52.782 6 25 - 29 37.501 35.000 37.694 35.188 37.894 35.357 7 30 - 34 34.257 33.451 34.434 33.632 34.619 33.795 8 35 - 39 30.884 31.416 31.046 31.591 31.215 31.747 9 40 - 44 29.207 31.124 29.363 31.299 29.525 31.460 10 45 - 49 26.581 29.530 26.728 29.697 26.878 29.855 11 50 - 54 23.826 26.358 23.960 26.513 24.098 26.655 12 55 - 59 19.340 20.473 19.425 20.597 19.567 20.711 13 60 - 64 13.596 13.865 13.637 13.950 13.760 15.027 14 65+ 20.753 28.163 20.880 28.355 21.005 28.519 Jumlah 424.811 436.603 427.078 439.040 429.416 441.266

Jumlah Total 861.414 866.118 870.682

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Dari table di atas dilihat dari jenis kelamin secara keseluruhan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan selalu lebih banyak dari pada penduduk laki-laki. Pada tahun 2017 penduduk laki-laki sebanyak 424.811 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 436.603 jiwa, tahun 2018 penduduk

(7)

46 laki-laki sebanyak 427.078 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 439.040 juwa, dan tahun 2019 penduduk laki-laki sebanyak 429.416 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 441.266 jiwa.

Jika dilihat dari jumlah penduduk menurut kelompok umur juga selalu mengalami peningkatan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada pada umur 20 – 24 tahun sebanyak 107.415 jiwa (laki-laki dan perempuan) pada tahun 2019 dan jumlah penduduk paling sedikit berdasarkan kelompok usia berada antara umur 60 – 64 tahun yaitu sebanyak 28.787 jiwa (laki-laki dan perempuan) pada tahun 2019.

Tabel 3. 4: Jumlah Fasilitas Pendidikan (Negeri&Swasta) perKecamatan di Kota Malang Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Dari tebel di atas dapat diketahi bahwa fasilitas pendidikan mulai dari TK sampai dengan SMA/SMK/MA sudah ada. Hal tersebut berati bahwa fasilitas pendidikan di Kota Malang sudah sangat memadai dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pemenuhan pendidikan. Dengan sudah lengkapnya fasilitas pendidikan di tiap-tiap kecamatan di Kota Malang, maka bisa dilihat jumlah peserta didik sesuai dengan kecamatan masing-masing seperti di bawah ini :

NO Kecamatan TK RA SD MI SMP MTs SMA SMK MA

1 Kedungkandang 72 36 56 23 17 15 7 10 6

2 Sukun 3 19 61 14 19 3 6 12 2

3 Klojen 68 4 44 6 27 5 19 11 5

4 Blimbing 69 17 59 6 20 3 5 11 1

5 Lowokwaru 82 27 62 7 24 8 13 13 5

Jumlah 364 103 282 56 107 34 50 57 19

11 33 Perguruan Tinggi

4 8 5 5

(8)

47 Tabel 3. 5: Jumlah Siswa Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Kecamatan

di Kota Malang Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Pada table di atas dapat dilihat bahwa jumlah peserta didik (siswa) sangat banyak sesuai dengan dapat jumlah penduduk sesuai umur yang telah dijelaskan terlebih dahulu di atas. Jumlah siswa yang sedang menjalankan pendidikan terbanyak berada di tingkat SD dan MI sebanyak 89.804 siswa, kedua berada pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA, dan ketiga berada di jenjang pendidikan SMP/MTs serta yang terakhir yaitu TK/RA.

Dapat dikatakan bahwa keseluruhan anak dalam usia mengenyam pendidikan sudah seluruhnya melaksanakan kewajibannya. Jumlah peserta didik di tiap-tiap wilayah atau Kota/Kab. Salah satunya dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena dengan pendidikan yang telah ditempuh maka akan menentukan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.

Kondisi demografis yang ada di Kota Malang juga melihat warga masyarakatnya dari segi kegiatan keseharian, berikut adalah data kegiatan keseharian warga masyarakat di Kota Malang :

TK RA SD MI SMP MTs SMA SMK MA

1 Kedungkandang 2.393 1.992 14.977 4.551 5.378 1.768 2.856 7.434 312 2 Sukun 1.788 1.115 16.426 3.499 5.136 798 938 6.969 429 3 Klojen 1.200 336 12.099 3.162 10.183 2.003 10.355 5.873 1.401 4 Blimbing 860 1.160 15.699 1.514 6.328 414 338 4.774 21 5 Lowokwaru 933 1.397 17.020 857 7.829 1.198 6.025 8.478 1.091

Jumlah 7.147 6.000 76.221 13.583 34.854 6.181 20.512 33.528 3.254

NO Kecamatan Jumlah Siswa

(9)

48 Tabel 3. 6: Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis

Kegiatan dan Jenis Kelamin di Kota Malang Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Malang Tahun 2019

Data pada table di atas memuat data jenis kegiatan yang dilakukan warga Kota Malang mulai dari usia 15 tahun ke atas. Data tersebut menyajikan jumlah angkatan kerja, angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sudah bekerja, punya pekerja namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Jumlah angkatan kerja di Kota Malang menduduki puncak teratas dari jenis kegiatan warga. Berarti masih banyak warga yang masih membutuhkan pekerjaan yaitu sebesar 458.216 jiwa. Jenis kegiatan kedua yaitu bekerja, bekerja memiliki arti kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan aksud memperoleh pendapatan atau membantu memperoleh pendapatan. Singkatnya adalah orang- orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Jumlah masyarakat yang sudah bekerja di Kota Malang sebanyak 430.552 jiwa.

Jenis kegiatan ketiga yaitu pengangguran terbuka, pengangguran terbuka dibedakan menjadi (a) Seseorang yang tidak punya pekerjaan dan sedang dalam

Laki-laki Perempuan

1 Angkatan Kerja 269.940 188.276 458.216

2 Bekerja 252.544 178.008 430.552

3 Pengangguran

Terbuka 17.396 10.268 27.664

4 Bukan Angkatan

Kerja 70.097 167.065 237.162

5 Sekolah 34.676 43.068 77.744

6 Mengurus

Rumah Tangga 20.916 113.097 134.013

7 Lainnya 14.505 10.900 25.405

Jumlah Total 340.037 355.341 695.378 NO Kegiatan Utama Jenis Kelamin

Jumlah

(10)

49 proses mencari pekerjaan, (b) Seseorang yang tidak punya pekerjaan dan sedang melakukan persiapan membuka usaha, (c) Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan yang dikarenakan dirinya tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan (d) Seseorang yang sudah memiliki pekerjaan akan tetapi belum mulai bekerja(BPS, 2019). Jumlah pengangguran terbuka di Kota Malang sebanyak 27.664 jiwa. Keempat bukan angkatan kerja sebanyak 237.162 jiwa. Kelima sedang bersekolah sebanayak 77.744 jiwa.

Mengurus rumah tangga sebanyak 134.013 jiwa. Dan jenis kegiatan lainnya sebanayak 25.405. Jadi total keseluruhan masyarakat Kota Malang mulai dari usia 15 tahun keatas dengan jenis kegiatan yang sedang dijalankan pada tahun 2019 sebanyak 695.378 jiwa.

3.2 Gambaran Umum UPT. Puskesmas Janti Kota Malang 3.2.1 Sejarah Singkat

Sejarah singkat berdirinya Puskesmas Janti yaitu didirikan pada tanggal 7 Maret 1976 berdasarkan Inpres No.7 tahun 1975 dengan lingkup wilayah kerja Puskesmas Janti pada kala itu meliputi Kecamatan Klojen, Kelurahan Brantas, Sukoharjo, Pisang Candi, Ciptomulyo, dan Kidul Dalem, Kecamatan Kedungkandang, Kelurahan Bandungrejosari, Gadang. Sempat mengalami perubahan untuk wilayah kerjanya dan pada akhirnya setelah Kota Malang melakukan pemekaran wilayah pada tahun 1988 maka terjadi perubahan pada wilayah kerja yaitu meliputi Kelurahan Bandungejosari, Kelurahan Sukun, Kelurahan Tanjungrejo, dan Desa Bakalan Krajan. Semua wilayah tersebut berada di Kecamatan Sukun. Namun pada tahun 1992 terjadi perubawan wilayah kerja yang mengharuskan wilayah Bakalan Krajan ikut ke dalam wilayah

(11)

50 kerjaPuskesmas Mulyorejo. Dan pada tahun 1985 Puskesmas Janti meraih penghargaan sebagai Puskesmas Berprestasi tingkat Kota Malang. Sehingga mendapatkan pelayanan paket Kesehatan Jiwa integrasi Dokter Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.

3.2.2 Profil Puskesmas Janti

Puskesmas Janti merupakan salah satu penyedia pelayanan kesehatan di Kota Malang yang berlokasi di Jl. Janti Barat No.88 RT:11 RW:04 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Untuk wilayah kerja Puskesmas Janti sekarang ini yaitu meliputi 3 kelurahan, Kelurahan Bandungrejosari, Sukun, dan Tulungrejo. Untuk luas wilayah kerja Puskesmas Janti kurang lebih 7,6 Ha.

Sementara untuk luas bangunan Puskesmas Janti berdiri di atas lahan 780 dengan luas bangunan 754 .

Gambar 3. 2: Tampak Depan Puskesmas Janti

Sumber: puskajanti.malangkota.go.id

Status fasilitas pelayanan kesehatan di Pusksesmas Janti sudah terakreditasi paaripurna dan berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

(12)

51 Sebagai penyedia pelayanan kesehatan, Puskesmas Janti menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan menggunakan cara promotif dan preventif guna memberikan dan meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan berkualitas di lingkup wilayah kerjanya.

Pada penyelenggaraan UKM dan UKP dilaksanakan sesuai dengan pedoman, prinsip keterpaduan, dan kesinambungan. Puskesmas Janti berusaha mengintegrasikan dan mengkoordinisasikan pelaksanaan UKM dan UKP baik lintas program/lintas sector serta memberikan system rujukan yang tentunya didukung oleh manajemen Puskesmas.

Puskesmas Janti memberikan pelayanan kesehatan mulai dari hari Senin – Sabtu. Untuk waktu operasionalnya pada hari Senin – Kamis dimulai pada pukul 07.00 WIB (mulai pengambilan nomor antrian), 07.30 – 12.00 WIB (pendaftaran loket), 07.30 WIB – selesai (pelayanan kesehatan). Untuk hari Jumat dimulai pada pukul 07.00 WIB (mulai pengambilan nomor antrian), 07.30 – 10.00 WIB (pendaftaran loket), 07.30 WIB – selesai (pelayanan kesehatan). Dan untuk hari Sabtu dimulai pada pukul 07.00 WIB (mulai pengambilan nomor antrian), 07.30 – 11.00 (pendaftaran loket), 07.30 – selesai (pelayanan kesehatan). Dan pada hari Minggu dan tanggal merah pelayanan di Puskesmas Janti libur.

3.2.3 Visi dan Misi Puskesmas Janti

Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas maka dari itu Puskesmas Janti memiliki Visi : “Terwujudnya Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat” dan dengan Misi : “Meningkatkan pelayanan

(13)

52 yang bermutu dan terjangkau dan Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.

Selain itu Puskesmas Jnati juga memiliki motto sebagai penyemangat seluruh karyawan yaitu “Kepuasan masyarakat adalah semangat kerja kami” dan janji layanan “Kami siap memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional. Kami siap membantu masyarakat dalam meningkatkan pemeliharaan esehatan individu, keluarga, dan masyarakat secara mandiri”. Dengan keempat hal tersebut diharapkan seluruh kariawan dalam melaksanakan tugasnya dapat termotivasi dan memberikan semangat tinggi untuk memberikan pelayanan secara profesional.

(14)

53 3.2.4 Struktur Organisasi Puskesmas Janti

Gambar 3. 3: Struktur Organisasi Puskesmas Janti Kota Malang

(PJ) Siti Fatimah, A.Md. Keb c. Pustu dan Wilayah Kel. Sukun (PJ) Wiji Astutik, A.Md. Keb - Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan dr. Ninamayasari

(PJ) Ririn K, A.Md. An. Kes

Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

dr Nina Mayasari

- Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan : a. Pustu dan Wilayah Kel. Tanjungrejo (PJ) Indah Komalasari W, A.Md. Keb b. Pustu dan Wilayah Kel. Bandungrejosari

(PJ) Indra Nirmala, A.Md. Gizi - Pelayanan Gawat Darurat

(PJ) Shanti Agustin, A.Md. Kep - Pelayanan Kefarmasian

(PJ) Meira Ikasari, S.Farm. Apt - Pelayanan Laboratorium

(PJ) Maslichan, A.Md. Kep

UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dr. Endang Retnoningrum - Pelayanan Pemeriksaan Umum (PJ) dr. Nina Mayasari

- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PJ) drg. Tejaningtyas Wulandari - Pelayanan Ksehatan Ibu dan Anak (PJ) Lia Pribawaningsih. A.Md. Keb - Pelayanan Gizi

(PJ) M. Nasrullah, A.Md. Kes Gi - Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (PJ) Santia Agustin, A.Md. Kep - Pelayanan Kesehatan Kerja

(PJ) Siti Muhimatul Ifadah, A.Md. KL - Pelayanan Kesehatan Matra dan Haji - Pelayanan Kesehatan Tradisional (PJ) Fatina Wuryanti M, A.Md, Keb - Pelayanan Kesehatan Olahraga (PJ) Aru Suciati K, A.Md. Kep - Pelayanan Kesehatan Indera Mata dan Telinga

(PJ) Endah Wulandari, SKM Kesehatan Masyarakat

dan Kesehatan Remaja

UKM Pengembangan Jukriyah

- Pelayanan Kesehatan Jiwa serta NAPZA (PJ) Maslichan, A.Md. Kep

- Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat (PJ) Utami

(PJ) Festina Wuryanti M, A.Md. Kep - Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian (PJ) Aru Suciati K, A.Md. Kep

- Pelayanan Imunisasi

(PJ) Kartika Eka Paksi, A.Md Keb - Pelayanan Surveillans

- Pelayanan Pencegahan dan Penyakit : a. DBD, Malaria, dan Rabies

(PJ) Sri Faskah Hariani b. ISPA, Difteri, dan Campak (PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep c. Tuberkulosa

UKM Esensial dan Keperawatan

Siti Muhimatul I, A.Md. KL - Pelayanan Promosi Kesehatan - Pelayanan Umum Kesehatan Sekolah (PJ) Indra Nirmala, A.Md. Gizi

(PJ) Kartika Eka Paksi, A.Md Keb - Pelayanan Kesehatan Lingkungan (PJ) Siti Muhimatul I, A.Md. KL

(PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep - Pelayanan Keperawatan Kesehatan (PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep e. Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS (PJ) Galuh Trianasari, A.Md Kep f. Hepatitis dan Kecacingan (PJ) Jukhriyah

d. Diare dan Kusta

- Pelayanan Keluarga Berencana dan (PJ) Agustin Mushari S, A.Md. Keb - Pelayanan Gizi

(PJ) Senitri Arini, SST

- Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (PJ) Lia Pribawaningsih, A.Md. Keb

PENANGGUNGJAWAB UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) Siti Muhimatul Ifadah, A.Md. Kesling

Ka. Subbag Tata Usaha Erika Prawida, SKM Umum : Supriadi

Kepegawaian : Erika Prawida, SKM Keuangan : Ngatwati

SIP : Rubi'ani Endang Listtyowati, S.Kep,Ns,M,Mkes

Kepala Puskesmas

(15)

54 Lanjutan…

(PJ) Siti Fatimah, A.Md. Keb c. Pustu dan Wilayah Kel. Sukun (PJ) Wiji Astutik, A.Md. Keb - Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan dr. Ninamayasari

(PJ) Ririn K, A.Md. An. Kes

Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

dr Nina Mayasari

- Jaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan : a. Pustu dan Wilayah Kel. Tanjungrejo (PJ) Indah Komalasari W, A.Md. Keb b. Pustu dan Wilayah Kel. Bandungrejosari

(PJ) Indra Nirmala, A.Md. Gizi - Pelayanan Gawat Darurat

(PJ) Shanti Agustin, A.Md. Kep - Pelayanan Kefarmasian

(PJ) Meira Ikasari, S.Farm. Apt - Pelayanan Laboratorium

(PJ) Maslichan, A.Md. Kep

UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dr. Endang Retnoningrum - Pelayanan Pemeriksaan Umum (PJ) dr. Nina Mayasari

- Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PJ) drg. Tejaningtyas Wulandari - Pelayanan Ksehatan Ibu dan Anak (PJ) Lia Pribawaningsih. A.Md. Keb - Pelayanan Gizi

(PJ) M. Nasrullah, A.Md. Kes Gi - Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (PJ) Santia Agustin, A.Md. Kep - Pelayanan Kesehatan Kerja

(PJ) Siti Muhimatul Ifadah, A.Md. KL - Pelayanan Kesehatan Matra dan Haji - Pelayanan Kesehatan Tradisional (PJ) Fatina Wuryanti M, A.Md, Keb - Pelayanan Kesehatan Olahraga (PJ) Aru Suciati K, A.Md. Kep - Pelayanan Kesehatan Indera Mata dan Telinga

(PJ) Endah Wulandari, SKM Kesehatan Masyarakat

dan Kesehatan Remaja

UKM Pengembangan Jukriyah

- Pelayanan Kesehatan Jiwa serta NAPZA (PJ) Maslichan, A.Md. Kep

- Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat (PJ) Utami

(PJ) Festina Wuryanti M, A.Md. Kep - Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian (PJ) Aru Suciati K, A.Md. Kep

- Pelayanan Imunisasi

(PJ) Kartika Eka Paksi, A.Md Keb - Pelayanan Surveillans

- Pelayanan Pencegahan dan Penyakit : a. DBD, Malaria, dan Rabies

(PJ) Sri Faskah Hariani b. ISPA, Difteri, dan Campak (PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep c. Tuberkulosa

UKM Esensial dan Keperawatan

Siti Muhimatul I, A.Md. KL - Pelayanan Promosi Kesehatan

- Pelayanan Umum Kesehatan Sekolah (PJ) Indra Nirmala, A.Md. Gizi

(PJ) Kartika Eka Paksi, A.Md Keb - Pelayanan Kesehatan Lingkungan (PJ) Siti Muhimatul I, A.Md. KL

(PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep - Pelayanan Keperawatan Kesehatan (PJ) Trian Lutfianti, A.Md. Kep e. Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS (PJ) Galuh Trianasari, A.Md Kep f. Hepatitis dan Kecacingan

(PJ) Jukhriyah d. Diare dan Kusta

- Pelayanan Keluarga Berencana dan (PJ) Agustin Mushari S, A.Md. Keb - Pelayanan Gizi

(PJ) Senitri Arini, SST

- Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (PJ) Lia Pribawaningsih, A.Md. Keb

PENANGGUNGJAWAB UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) Siti Muhimatul Ifadah, A.Md. Kesling

Ka. Subbag Tata Usaha Erika Prawida, SKM Umum : Supriadi

Kepegawaian : Erika Prawida, SKM Keuangan : Ngatwati

SIP : Rubi'ani Endang Listtyowati, S.Kep,Ns,M,Mkes

Kepala Puskesmas

(16)

55 Dari bagan diatas didapatkan informasi banwa UPT. Puskesmas Janti Kota Malang berada di bawah pimpinan Kepala Puskesmas yaitu Ibu Endang Listtyowati, S.Kep,Ns,M,Mkes. Kepala Puskesmas membawahi Kepala subbagian tata usaha yang dikepalai oleh ibu Erika Prawida, SKM beserta 4 bagian didalamnya yaitu bagian umum oleh bapak Supriadi, kepegawaian oleh Erika Prawida, SKM, keuangan oleh Ibu Ngatwati, dan bagian SIP oleh ibu Rubi’ani.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Puskesmas Janti dibantu oleh bagian-bagian lainnya seperti penanggungjawab upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang membawahi UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat dengan berbagai macam pemberian pelayanan, diantaranya yaitu a. promosi esehatan, b. pelayanan umum kesehatan sekolah dan kesehatan remaja, c.

pelayanan kesehatan lingkungan, d. pelayanan kesehatan ibu dan anak, e.

pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, f. pelayanan gizi, g.

pelayanan pencegadan dan penyakit seperti DBD, malaria, rabies, ISPA, difteri, campak, tuberkolusa, diare, kusta, infeksi menular seksual, HIV/AIDS, hepatitis, dan kecacingan, h. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, i. pelayanan imunisasi, pelayanan surveillans, dan pelayanan keperawatan kesehatan.

UKM pengembangan di pegang oleh Ibu Jukriyah dengan jenis-jenis pelayanan sebagai berikut, a. pelayanan kesehatan jiwa serta NAPZA, b.

pelayanan kesehatan gigi masyarakat, c. pelayanan kesehatan teradisional, d.

pelayanan kesehatan olahraga, e. pelayanan kesehatan indera mata dantelinga, f.

pelayanan kesehatan usia lanjut, g. pelayanan kesehatan kerja, dan h. pelayanan kesehatan matra dan haji. Untuk bagian UKP, kefarmasian, dan laboratorium di

(17)

56 pegang oleh dr. Endang Retnoningrum dengan pelayanan yang diberikan sebagai berikut, a. pelayanan pemeriksaan umum, b. pelayanan kesehatan gigi dan mulut, c. pelayanan kesehatan ibu dan anak, d. pelayanan gizi, e. pelayanan gawat darurat, f. pelatanan kefarmasian, dan g. pelayanan laboratorium.

Untuk jumlah sumber daya manusia di puskesmas janti terbagi menjadi dua bagian yaitu tergolong sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non Aparatur Sipil Negara (ASN). Jumlah sumber daya ASN di Puskesmas sebanyak 36 orang yang terdiri dari 2 dokter umum, 2 dokter gigi, 9 perawat, 8 bidan, 1 perekam medis, 2 nutrisionis, 1 apoteker, 2 TTK, 2 perawat gigi, 1 pranata lab, 5 pengadmin umum, dan 1 sanitarian. Untuk non ASN berjumlah 13 orang terdiri dari 1 dokter umum, 1 rekam medis, 2 akuntansi, 1 promkes, 1 sanitarian, 3 kebersihan, 2 pengemudi, 1 keamanan, dan 1 nutrisionis.

3.2.5 Jenis-Jenis Pelayanan Di Puskesmas Janti

Sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Puskesmas Janti telah memiliki banyak fasilitas penunjang untuk dapat menangani setiap permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh seluruh warga masyarakat khususnya di wilayah kerjanya. Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Janti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 7: Jenis-jenis Pelayanan Di Puskesmas Janti Kota Malang No Pelayanan Umum Kategori Pelayanan

1 Rawat Jalan - Poli Umum

- Poli Lansia

- Poli Gigi

- Poli KIA - KB (Kesehatan Ibu

dan Anak - Keluarga Berencana)

2 Rawat Inap

(18)

57

3 Klinik - Klinik Gizi

- Klinik Sanitasi

- Klinik TBC

- Klinik Tumbuh Kembang

4 Farmasi - Lansia

- Non Lansia

- Disabilitas

5 Laboratorium 6 Pelayanan Rujukan

7 Pustu (Puskesmas - Pustu Kel. Tanjungrejo Pembantu) - Pustu Kel. Sukun

- Pustu Kel. Bandungrejosari

8 Promosi Kesehatan - Video Promosi Kesehatan Masyarakat Masyarakat

9 Tata Usaha

Pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Janti sudah sangat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Dimulai dari pelayanan rawat jalan yakni meliputi poli umum, poli lansia, poli gigi, poli Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana. Tersedia pula pelayanan rawat inap dengan fasilitas UGD dengan kategori pelayanan perawatan umum, perawatan persalinan ibu dan anak, dan perawatan bayi baru lahir dengan kelainan. Pelayanan selanjutnya yaitu klinik. Klinik di puskesmas Janti terbagi menjadi 4 yaitu klinik gizi, sanitasi, Tubercolusis (TBC) dan Klinik tumbuh kembang.

Pelayanan lainnya yaitu kefarmasian yang dibedakan menjadi 3 kategori yaitu lansia, non lansia, dan disabilitas. Pembeda tersebut ditujukan untuk mempermudah pengambilan obat karena masing-masing dari kategori tersebut memiliki kesulitan tersendiri. Pelayanan berikutnya yaitu laboratorium, pelayanan pembuatan rujukan baik dalam kota maupun luar kota, pelayanan Puskesmas Pembantu Pustu) di 3 Kelurahan (Tanjungrejo, Sukun< dan Bandungrejosari),

(19)

58 Promosi kesehatan masyarakat berupa pembuatan video promosi kesehatan masyarakat yang digunakan sebagai salah satu media informasi bagi masyarakat, dan terakhir adalah pelayanan tata usaha.

3.3 Gambaran Umum Inovasi Pelayanan Brexit 3.3.1 Latar Belakang Inovasi Pelayanan Brexit

Sebagai penyedia pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Puskesmas Janti telah berusaha memberikan segala bentuk pelayanan guna menunjang seluruh permasalahan kesehatan yang ada di berbagai lapisan masyarakat. Akan tetapi masih terdapat sedikit dari lapisan masyarakat yang masih belum dapat mendapatkan fasilitas yang memadai dikarenakan masyarakat tersebut memiliki kterbatasan penglihatan atau disabilitas netra, sehingga untuk mengakses pelayanan kesehatan umum tentunya membutuhkan fasilitas khusus sebagai penunjang kemudahan bagi para disabilitas netra.

Berdasarkan profil kependudukan pada tahun 2019 Kota Malang memiliki jumlah penyandang disabilitas netra sebanyak 51 orang dan 7 orang diantaranya terdapat di wilayah kerja Puskesmas Janti. Tidak hanya 51 orang penyandang disabilitas netra yang ada di Kota Malang. Jika dilihat dari kewilayahan Puskesmas Janti terdapat jumlah lainnya yaitu sebanyak 105 orang penyandang disabilitas netra yang berdomisili di UPT. Rehabilitasi Sosial Bina Netra. UPT.

Rehabilitasi Sosial Bina Netra bukan merupakan binaan dari pemerintah Kota Malang melainkan binaan lagsung dari pemerintah Provinsi Jawa Timur.

UPT. Rehabilitasi Sosial Bina Netra yang berada langsung dibawah naungan pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak pada bidang social yang

(20)

59 terkhusus untuk penyandang disabilitas netra yang ada di seluruh wilayah provinsi Jawa Timur. Jadi seluruh disabilitas yang ada di RSBN tidak hanya berasal dari Kota Malang saja, melainkan dari seluruh wilayah di provinsi Jawa Timur. Dari jumlah 105 orang disabilitas terdiri dari 72 orang laki-laki dan 33 perempuan.

Rentan usia para disabilitas berada pada usia 15 tahun hingga 35 tahun. Alasan dari pemilihan usia 15-35 tahun adalah karena pada usia tersebut tergolong dalam usia produktif sehingga diharapkan nantinya dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik.

Mekanisme kegiatan yang ada di RSBN dapat dikatakan sebagai sekolah non formal bagi disabilitas netra. Selain itu tujuan yang hendak dicapai yaitu belajar mengenai bagaimana menjalankan kehidupan selayaknya manusia normal.

Bentuk sekolah non formal yang diberikan terbagi menjadi 2 tahapan yaitu tahap A (kelas persiapan) diberikan pada anggota yang baru bergabung kurang lebih selama 2 tahun. Kegiatan yang diberikan yaitu materi baca dan tulis dengan huruf braille, pengelolaan diri, pembinaan fisik, orientasi mobilitas, pembinaan mental keagamaan dan budi pekerti. Setelah lulus pada tahap A maka dilanjutkan pada tahap B selama satu tahun. Materi yang diberikan tidak jauh berbeda melainkan terdapat tambahan cara ketik braille dan kerajinan tangan. Setelah lulus tahap B maka akan memasuki tahap akhir yaitu kelas dasar. Pada kelas ini akan diberikan materi berupa keterampilan memijat, shiatshu, serta dunia refleksi.

Gambar

Gambar 3. 1: Peta Wilayah Kota Malang
Tabel 3. 1 : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan di  Kota Malang Tahun 2019
Tabel 3. 2: Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota  Malang Tahun 2019
Tabel 3. 3: Jumlah Penduduk Kota Malang Berdasarkan Jenis Kelamin dan  Kelompok Umur Tahun 2017 – 2019
+5

Referensi

Dokumen terkait

 Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui..  Jika persamaan diferensial memiliki satu peubah tak bebas

Hasil penelitian menunjukan bahwa elang jawa paling sering menggunakan tipe habitat utamanya adalah hutan alam dataran rendah dengan sebaran terkelompok pada hutan

KBRI/Pramuka Luar Negeri agar dapat memperlihatkan/menunjukkan Bukti Verifikasi Pendaftaran Online dan Resi Pembayaran Camp Fee melalui Bank Asli berlokasi di

sepuluh besar penyakit yang ada, dimana Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid merupakan penyakit yang banyak ditemukan di Rumah Sakit, Sedangkan pada tahun 2013

Dari penelitian yang penulis lakukan, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak-pihak terkait dengan memberikan gambaran tentang kebutuhan (need) dan tekanan

Dalam lima tahun ke depan BPS Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik yang ditetapkan oleh BPS RI untuk penguatan

Perbedaannya adalah dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor 1 yaitu assuranse yang meliputi variabel kemampuan karyawan berkomunikasi, kemampuan karyawan dalam

Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat oleh suku Dayak Ngaju di wilayah Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan terdapat 26 jenis tumbuhan obat.Hampir semua