Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer
Teknik Informatika
Persamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
Definisi
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.
Jika persamaan diferensial memiliki satu peubah tak bebas maka disebut Persamaan Diferensial Biasa
(PDB). (PDB).
Sedangkan jika peubah bebasnya lebih dari satu dinamakan Persamaan Diferensial Parsial.
Persamaan Diferensial (2)
Persamaan Diferensial (2)
Persamaan diferensial biasa dikatakan linear, apabila persamaan diferensial tersebut mempunyai peubah tak bebas maupun turunannya bersifat linear.
Bentuk umum PDBL orde-n adalah sebagai berikut an(x) yn + a
n-1(x) yn-1 + … + a0(x) y = f(x)
dengan an(x) ≠ 0 dan an(x), an-1(x), … , a0(x) adalah koefisien PD.
koefisien PD.
Bila f(x) = 0 disebut PDBL Homogen, sebaliknya jika tidak disebut PDBL tak homogen.
Orde PDB adalah turunan tertinggi yang terlibat dalam PDB
Contoh
Contoh
dt dN (1) (2) y ’ + 2 cos 2x = 0= kN , N = N(t), orde 1 dimana N peubah tak bebas t peubah bebasnya
, orde 1 dimana y peubah tak bebas x peubah bebasnya
(3) y” + ex y’ + sin xy = ex sin x , orde 2
x3 y”+ cos 2x (y’)3= x2 y2 , orde 2
Solusi
Solusi
Misal ada suatu persamaan diferensial dimana y
sebagai peubah tak bebas yang bergantung pada peubah bebas x atau suatu fungsi y = f (x) disebut solusi PDB jika fungsi y = f (x) disubtitusikan ke PDB diperoleh persamaan identitas.
Solusi umum dan solusi khusus
Jika fungsi y = f (x) memuat konstanta sembarang Jika fungsi y = f (x) memuat konstanta sembarang maka solusi disebut solusi umum, sebaliknya disebut solusi khusus.
Contoh
Contoh
(1) y = cos x + c solusi umum Persamaan Diferensial y’ + sin x = 0 Karena
(cos x + c)’ + sin x = -sin x + sin x = 0 (2) y = cos x + 6 solusi khusus (2) y = cos x + 6 solusi khusus
Persamaan Diferensial y’ + sin x = 0 Karena
PDB Orde 1
PDB Orde 1
PDB terpisah
PDB dengan koefisien fungsi homogen PDB Linier
PDB terpisah
PDB terpisah
PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk : g(y) dy = f(x) dx disebut PDB terpisah. Penyelesaian : integralkan kedua ruas Contoh : tentukan solusi umum PD
(x ln x) y' = y , (y’= dy) 1. (x ln x) y' = y , (y’= dx dy ) 1
y
=x
3e
−y , y(2) = 0 1. 2.Contoh
Contoh
1. Jawab: (x ln x) y' = yy
dx
dy
x
x
ln
=
dx
dy
=
(
x
)
c
y
ln
ln
ln
=
(
x
)
c
y
=
ln
Jadi solusi umum PD tersebut
x
x
dx
y
dy
ln
=
∫
∫
=
x
x
dx
y
dy
ln
(
x
)
c
y
ln
ln
ln
ln
=
+
Jadi solusi umum PD tersebut adalah
(
x
)
c
y
=
ln
Contoh
Contoh
2. Jawab: y' = x3 e-y ye
x
dx
dy
−=
3dx
x
dy
3=
+
=
x
c
y
44
1
ln
+
=
(
2
)
4c
4
1
ln
0
Diketahui y(2) = 0, sehingga
dx
x
e
dy
y 3=
−∫
∫
e
ydy
=
x
3dx
c
x
e
y=
4+
4
1
4
Jadi solusi khusus PD tersebut adalah
−
=
3
4
1
ln
x
2y
3
4
1
=
+
c
→
c
=
−
Latihan
Latihan
2 21
y
x
dx
dy
−
=
2 4 3 2 + + = x x dy ' 2(1 )(1 2), (0) 0 = + + = x y y y)
2
1
)(
2
1
(
'
y
x
2x
3y
=
+
+
+
1. 2. 5. 6.Tentukan solusi Persamaan diferensial dibawah ini
) 1 ( 2 2 4 3 − + + = y x x dx dy
)
1
(
'
3 2x
y
x
y
+
=
2 2 1 ' x y xy y = + + + 1 ) 0 ( , 2 1 cos 2 = + = y y x y dx dy 0 ) 0 ( ), 1 )( 1 ( 2 '= + x + y y = y 1 ) 0 ( , 0 ) 1 ( + + e y = y = dx dy ex x 2. 3. 4. 6. 7. 8.Fungsi homogen
Fungsi homogen
Fungsi A(x,y) disebut fungsi homogen dengan derajat n, jika
A(kx,ky) = knA(x,y),
k konstan sembarang Contoh :
Periksa apakah fungsi berikut homogen atau tidak ! 1. A(x,y) = x + y
1. A(x,y) = x + y
A(kx,ky) = kx + ky
= k (x + y) = k A(x,y)
A(x,y) = x + y , fungsi homogen dengan derajat 1 2. A(x,y) = x2 + xy
A(kx,ky) = k2x2 + kx ky
PD dengan koefisien fungsi homogen
PD dengan koefisien fungsi homogen
PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk
) , ( ) , ( ' y x B y x A y =
dengan A,B fungsi homogen dengan derajat yang sama disebut PDB dengan koefisien fungsi homogen.
Penyelesaian : gunakan subtitusi y = ux, u = u(x) Penyelesaian : gunakan subtitusi y = ux, u = u(x)
u x u y'= ' + dx dy dx du = x + u dy = x du + u dx dengan
Contoh
Contoh
Selesaikan solusi persamaan diferensial berikut
x y x y1 = + 1. Jawab: x y x dx dy + =
Misalkan y = ux, sehingga dy = x du + u dx
+ = x y dx dy 1
u dx dx u du x + = + 1 xdu +udx =(
1+u)
dx dx du x = x dx du =∫
=∫
x dx du u = lnx +c c x x y + = lny = xln x +c x
Contoh
Contoh
2.
Jawab:
Misalkan y = ux, sehingga dy = x du + u dx
2 2 2 x xy y dx dy + = + = ⇒ x y x y dx dy 2 2 0 xy 2 y dx dy x2 − 2 − = , y(1)=1
Misalkan y = ux, sehingga dy = x du + u dx
u u dx dx u du x 2 2 + = +
xdu +udx =(
u2 + 2u)
dx(
u u)
dx du x = 2 + x dx u u du = + 2∫
=∫
+ x dx u u du 2 c x du ln ln + =∫
∫
1 − 1 du = lncxlnu −ln
(
u+1)
= lncxContoh (no.2 lanjutan)
Contoh (no.2 lanjutan)
cx u u ln 1 ln = + cx x y x y ln 1 ln = + cx x y y ln ln = + cx x y y = + 2 ) 1 ( cx cx y − = cx2 y cxcx − = 1 2Diketahui y(1) = 1, sehingga
c c − = 1 1 2 1 = cJadi solusi khusus PD di atas adalah y = x
Latihan
Latihan
1. 2. 5. 6.Tentukan solusi Persamaan diferensial dibawah ini
xy
y
x
dx
dy
2
3
2 2+
=
2 2 2 x y xy x dx dy + + =y
x
y
x
dx
dy
+
+
−
=
2
3
4
2y dx – x dy = 0 3. 4. 7.xy
dx
2
2 22
x
xy
y
dx
dy
+
=
y
x
y
x
dx
dy
−
+
=
3
y
x
dx
2
+
y
x
x
y
dx
dy
−
−
=
2
3
4
PDB Linier
PDB Linier
PDB yang dapat dituliskan dalam bentuk :
1
y + P(x) y = r(x)
disebut PDB linier.
Penyelesaian : kalikan kedua ruas dengan faktor integral
∫
∫
P x dxe
( )∫
P x dxe
( ) 1y
e
∫
P(x)dxe
∫
P(x)dx 1 ) ()
(
ye
∫
P x dxe
∫
P(x)dx + P(x)y r(x) = r(x)Kemudian, kalikan kepada kedua ruas, sehingga diperoleh:
Integralkan kedua ruas
Contoh
Contoh
1. xy’ – 2y = x3 ex
Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini
Jawab: x
e
x
y
x
y
'
−
2
=
2 (bagi kedua ruas dengan x) Sehingga diperoleh faktor integrasi:Sehingga diperoleh faktor integrasi:
2 ln ln 2 2 2 − − −
=
=
=
∫
−x
e
e
e
xdx x xkalikan kedua ruas dengan x-2, yaitu:
x
e
y
x
y
x
2−
3=
2
'
1
y
e
xx
=
1 21
y
e
c
x
x+
=
21
2 2x
c
e
x
y
=
x+
Contoh
Contoh
2. y’ + y = (x + 1)2, y(0) = 3
Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini
Jawab:
Faktor integrasi dari PD di atas adalah:
x dx
e
e
∫
1=
e
e
=
kalikan kedua ruas dengan ex, yaitu:
(
)
21
'
+
e
y
=
e
x
+
y
e
x x x(
e
xy
)'
=
e
x(
x
2+
1
)
∫
+
=
e
x
dx
y
e
x x(
1
)
2e
xy
=
(
x
+
1
)
2e
x−
∫
2
(
x
+
1
)
e
xdx
(
)
(
)
xce
x
x
y
=
+
1
2−
2
+
1
+
2
+
−(
x
)
e
x
e
e
c
y
e
x=
+
1
2 x−
2
(
+
1
)
x+
2
x+
sehinggay
=
x
2+
1
+
ce
−xContoh (no. 2 Lanjutan)
Contoh (no. 2 Lanjutan)
Diketahui y(0) = 3, sehingga
c
+
=
1
3
c
=
2
Jadi solusi khusus PD di atas adalah x
e x
Latihan
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial di bawah ini:
x
x
y
y
'
tan
sec
.
3
+
=
xe
y
y
'
+2
=
−.
1
1
'
)
1
(
.
2
x
+
y
+
y
=
x
2−
(
)
21
1
2
'
.
4
=
+
+
+
x
x
y
y
x
x
y
y
'
tan
sec
.
3
+
=
(
1
)
,
(
1
)
0
.
6
xy
1+
+
x
y
=
e
−xy
=
22
'
.
5
y
+
y
=
x
π
Trayektori Ortogonal
Trayektori Ortogonal
Masalah dalam TO ini adalah bagaimana
mendapatkan keluarga kurva yang ortogonal atau tegak lurus terhadap keluarga kurva lain.
Cara untuk mendapatkan trayektori ortogonal dari suatu kurva adalah sebagai berikut:
Turunkan secara implisit f(x,y) = c terhadap x, nyatakan parameter c dalam x dan y.
nyatakan parameter c dalam x dan y.
Karena tegak lurus maka trayeksi Ortogonal (TO) harus memenuhi: ) , ( 1 1 y x Df y = −
Trayektori Ortogonal dari f(x,y) = c, didapatkan
Contoh
Contoh
2
cx
y =
Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga kurva Jawab:
Langkah-langkah menentukan TO :
1. Tuliskan
y =
cx
2 dalam bentuk 2x y c =
Kemudian turunkan
y =
cx
2 yaitu: Kemudian turunkany =
cx
2 yaitu:2. TO akan memenuhi PD
cx
y
' =
2
=
22
'
x
y
x
y
x
y
y
' =
2
y
2
x
x
/
y
2
1
y
1=
−
=
−
Contoh (lanjutan)
Contoh (lanjutan)
3. TO dari adalah solusi dari PD berikut:
y
x
y
2
1−
=
y
x
dx
dy
2
−
=
∫
2
ydy
=
∫
−
xdx
y
=
−
x
+
c
2
2 2 2cx
y =
x y)
(
2
2 2ellips
c
y
x
⇒
=
+
∫
∫
2
Jadi keluarga yang tegak lurus terhadap parabola
y =
cx
2adalah 2
(
)
2ellips
c
y
x
⇒
=
+
Latihan
Latihan
Tentukan solusi trayektori ortogonal dari keluarga kurva berikut :
2
2
2
c
y
x
+
=
y
=
x
+
c
2
2
2
c
y
x
−
=
4 x
2+ y
2= c
4. 2. 1. 5.4 x + y = c
y = cx
3.Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer
Teknik Informatika
Penggunaan PD Orde I
Penggunaan PD Orde I
Penerapan dalam Rangkaian Listrik
Penerapan dalam Rangkaian Listrik
Sesuai dengan Hukum Kirchhoff,
rangkaian listrik sederhana (gambar samping) yang mengandung sebuah tahanan sebesar R ohm dan sebuah kumparan sebesar L Henry dalam rangkaian seri dengan sumber gaya elektromotif (sebuah baterai atau generator) yang menyediakan suatu voltase E(t) volt pada saat t memenuhi
( )
t
R
I
( )
t
E
( )
t
I
Contoh
Contoh
Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu
rangkaian RL dengan R = 6 ohm, L = 2 henry dan sebuah baterai yang menyediakan voltase sebesar E = 12 Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup).
1.
Jawab
Persamaan diferensialnya adalah Atau bisa disederhanakan menjadi
12
6
'
2
I
+
I
=
6
3
'
+
I
=
I
Contoh (Lanjutan)
Contoh (Lanjutan)
Kemudian kedua ruas kalikan dengan faktor integrasi
e
3t(
t)
t te
C
C
e
e
I
=
−32
3+
=
2
+
−3Syarat awal, I = 0 pada saat t = 0, memberikan C = –2 Kita peroleh
Sehingga,
t
e
I
=
2
−
2
−3Contoh
Contoh
Dari contoh sebelumnya baterai diganti dengan generator arus bolak – balik dengan E = 12 sin 9t Volt dan
diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S ditutup).
Jawab 2.
Persamaan diferensialnya adalah Atau bisa disederhanakan menjadi
t
I
I
'
6
12
sin
9
2
+
=
t
I
I
'
+
3
=
6
sin
9
Contoh (Lanjutan)
Contoh (Lanjutan)
(
)
+ − + = e− e Sin t Cos t C I t t 9 9 9 3 81 9 6 3 3 t e C t t I cos9 3 5 3 9 sin 5 1 − + − =Dengan integral parsial, didapat hasil integralnya adalah
Jadi, 5 5 C + − = 5 3 0 5 3 = C t
e
t
t
I
35
3
9
cos
5
3
9
sin
5
1
−+
−
=
Syarat awal, I = 0 pada saat t = 0, memberikan
Sehingga,
Latihan
Latihan
Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 106 ohm, L = 1 henry dan
sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E = 1 Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S 1.
ditutup).
Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan L = 3,5 Henry dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar
E(t) = 120 sin 377t Volt dan diasumsikan saat awal arusnya 2.
Latihan
Latihan
Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 1000 ohm dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan voltase sebesar E(t) = 120 sin 377 t Volt dan diasumsikan saat awal
arusnya adalah nol (I = 0 pada saat t = 0, jika saklar S 3.
ditutup).
Tentukan arus I sebagai fungsi dari waktu t dari suatu rangkaian RL dengan R = 1000 ohm, L = 3,5 henry dan sebuah sumber gaya elektromotif yang menyediakan
voltase sebesar E(t) = 120 sin 377t Volt dan diasumsikan 4.