• Tidak ada hasil yang ditemukan

001 Persamaan diferensial persamaan diferensial biasa persamaan diferensial parsial Ilustrasi (1) (2) (3) (1) (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "001 Persamaan diferensial persamaan diferensial biasa persamaan diferensial parsial Ilustrasi (1) (2) (3) (1) (2)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

001

Persamaan diferensial Persamaan diferensial adalah suatu persamaan

yang mengaitkan fungsi dan turunan atau diferensialnya. Untuk fungsi satu peubah pada persamaannya terlibat turunan biasa, sehingga disebut

persamaandiferensial biasa (PDB). Untuk fungsi lebih dari satu peubah pada persamaannya terlibat turunan parsial, sehingga disebut persamaan diferensial parsial (PDP).

Ilustrasi (1) 2xyy¢= -y2 x2, (2) (y¢)2-2y¢+ =y 0, (3) y¢¢-2y¢- =3y sinx

adalah PDB sedangkan (1)uxx+uyy=0, (2) uxx+ =uy u adalah PDP.

Tingkat dan derajat persamaan diferensial biasa Tingkat (orde) PDB

adalah indeks tertinggi dari turunan yang terlibat pada persamaannya. Derajat (degree) PDB adalah pangkat tertinggi dari turunan yang terlibat pada persamaannya. PDB yang berderajat satu dinamakan persamaan diferensial linear.

Ilustrasi (1) (y¢)2-xy¢+ =y 0 adalah PDB tingkat satu dan derajat dua, dan (2)(y¢¢)2+2 (x y¢)3+ =2y x adalah PDB tingkat dua dan derajat tiga.

Solusi persamaan diferensial biasa Solusi PDB adalah suatu keluarga

fungsi atau fungsi yang digantikan ke persamaannya merupakan pernya-taan benar (memenuhi persamaan). Solusi umum PDB adalah suatu ke-luargafungsidengan beberapa parameteryang memenuhi persamaannya.

Solusi khusus PDB adalah suatu fungsi yang merupakan anggota dari keluarga solusi umumnya.Solusisingular PDB adalah suatu fungsiyang memenuhi persamaannya tetapi bukan anggota dari solusi umumnya.

(2)

Ilustrasi

¾ Keluarga fungsiy C= 1cosx C+ 2sinx adalah solusi umum dariy¢¢+ =y 0 karena y¢= -C1sinx+C2cosx dan y¢¢= -C1cosx C- 2sinx memenuhi

0.

y¢¢+ =y Salah satu anggota keluarga fungsiy C= 1cosx C+ 2sinx ada-lah y=cosx memenuhiy¢¢+ =y 0, (0) 1,y = y¢(0) 0= karenay¢= -sinxdan

cos

y¢¢= - x bila digantikan ke persamaannya adalah pernyataan benar. ¾ Keluarga fungsiy Cx C= - 2adalah solusi umum PDB ( )y¢ 2-xy¢+ =y 0

karena bila y¢=Cdigantikan, maka diperoleh C2- ◊ +x C Cx C- 2= su-0, atu pernyataan yang benar. Tetapi fungsi y = 14x2 juga solusi PDB ini y

y=14x2

0 x c=1/2 c=-1/2 c=2/3 c=-2/3

karena y¢ = 12x dan

( )

21x 2- ◊ +x x12 14x2= pernyataan 0 benar. Fungsi y = 14x2 yang tidak diperoleh dari so-lusiumumy Cx C= - adalah2 solusisingularPDBini. Perhatikan bahwa kurva solusi umum PDB ini selalu menyinggung solusi singularnya.

Persamaan diferensial biasa tingkat dua dengan koefisien konstan

Bentuk umum PDB tingkat dua dengan koefisien konstan adalah ( )

y¢¢+ay¢+by = f x , a,b konstanta real dan f kontinu pada selang I. Dalam kasus f x( ) 0= diperoleh PDB tingkat dua

0

y¢¢+ay¢+by = , a,b konstanta real,

yang dinamakan PDB homogen tingkat dua dengan koefisien konstan. Solusi PDB homogen tingkat dua dengan koefisien konstan

Misalkan y¢¢+ay¢+by = 0,a,b konstanta real mempunyai persamaan

ka-rakteristik r2+ + = dengan akar ar b 0 r1 dan r2. Solusi PDB ini adalah: ¾ Jika r1πr r r2, ,1 2Œ\, maka solusinya adalah 1 2

1 2

r x r x

y = C e +C e .

¾ Jika r1= =r2 r r, Œ\, maka solusinya adalah y = (C x C e1 + 2) r x.

¾ Jika r1= +p qi dan , ,r2 = -p qi p qŒ\,i2= -1 (r1 dan r2 bilangan

kom-pleks), maka solusinya adalah y = ep x(C1cosqx C+ 2sinqx).

(3)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua

(a) y¢¢-2y¢-3y = 0 (b) y¢¢-4y¢+4y =0 (c) y¢¢+4y¢+13y = 0.

(a) Persamaan karakteristiknya adalah r2-2r-3=0, atau (r+1)(r-3)=0, sehingga akar karakteristiknya adalah r1 =-1 dan r2 =3. Jadi solusi

per-samaan diferensialnya adalah y =C e1 -x+C e2 3x.

(b) Persamaan karakteristiknya adalah r2-4r + 4= 0, atau (r- 2)2=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r1 =r2 =r=2. Jadi solusi persamaan

diferensialnya adalah y =(C x C e1 + 2) 2x.

(c) Persamaan karakteristiknya adalah r2+4r+13=0. Gunakan rumus abc, diperoleh 12 4 16 52 4 6

2 2 2 3

i

r = - ± - = - ± = - ± , sehingga akar karakteris-i

tiknya adalah r1 =-2+3i dan r1 =-2-3i. Jadi solusi persamaan

diferen-sialnya adalah y =e-2x(C1cos3x C+ 2sin 3 ).x

KonstruksisolusiPDB homogentingkat duadengan koefisienkonstan

¾ Tulislah persamaan diferensial y≤+ay¢+by=0, a, b konstanta real da-lam bentuk operator diferensial D,

2 2 2 2 ( ) 0, d dan d dx dx D +aD b y+ = D= D = .

Bentuk kuadrat dalam D selalu dapat diuraikan atas dua faktor linear dalam sistem bilangan kompleks, yaitu D2+aD+b = (D-r1)(D-r2),

sehingga persamaan diferensialnya dapat ditulis (D- r1)(D-r2)y = 0.

Persamaan kuadrat r2+ar+b = 0 yang menghasilkan akar r1 dan r2

di-namakan persamaan karakteristik dan r1, r2 akar karakteristik.

¾ Untuk menyelesaikan (D-r1)(D-r2)y=0, misalkan u=(D-r2)y,

ma-ka (D-r1)u= 0, atau 1 0

du

dx -r u= . Pisahkan peubahnya dan selesaikan,

diperoleh u = Cer x1 . Akibatnya 1 2 (D r y- ) = Cer x, atau 1 2 . r x y¢-r y = Ce

Selesaikan ini dengan faktor integrasi 2 2

. . r dx r x f i = eÚ- = e- , diperoleh 2 2 1 2 r x r x r x e- y = C e

Ú

- ◊e dx+C atau 2 (1 2) 2 r x r r x e- y = C e

Ú

- dx+C . Kelompokkan solusi ini atas tiga kemungkinan berikut.

(4)

¾ Kasus 1: r1πr r r2, ,1 2Œ\ (kedua akarnya bilangan real yang berbeda) Untuk kasus ini diperoleh

2 1 2 1 2 1 2 ( ) ( ) 2 2, r x r r x C r r x r r e- y =C e

Ú

- dx+C = - e - +C

yang bentuk eksplisitnya adalah 1 2 1 2

1 2 2 1 2 . r x r x r x r x C r r y = - e +C e =C e +C e

Jadi solusi y≤+ay¢+by=0, r1πr r r2, ,1 2Œ\ adalah 1 2

1 2 .

r x r x

y = C e +C e ¾ Kasus 2: r1= =r2 r r, Œ\ (kedua akarnya bilangan real yang sama) Untuk kasus ini diperoleh e-r xy =C dx

Ú

+C2 =Cx C+ 2= C x C1 + 2,

yang bentuk eksplisitnya adalah y = (C x C e1 + 2) r x.

Jadi solusi y≤+ay¢+by=0, r1= =r2 r r, Œ\ adalah y = (C x C e1 + 2) r x.

¾ Kasus 3: r1= +p qi dan r2= -p qi p q, , Œ\,i2= -1 (kedua akarnya bi-langan kompleks) Untuk kasus ini andaikan sifat integral dan pangkat eksponen real berlaku untuk eksponen kompleks. Karena r1 π r2, maka

solusinya adalah

1 2 ( ) ( )

1 2 1 2 ( 1 2 )

r x r x p qi x p qi x px qxi qxi

y = c e +c e = c e + +c e - = e c e +c e

-dengan c1 dan c2 konstanta kompleks. Gunakan rumus Euler

cos sin

qxi

e = qx+i qx dan e-qxi= cosqx-isinqx, maka solusinya menjadi

1 2

1 2 1 2

1 2 1 2 1 2

(cos sin ) (cos sin )

( ) cos ( )sin ( cos sin )

( ) ( ) r x r x px px px y c e c e e c qx i qx c qx i qx e c c qx c c qx e C qx C qx = + = + + + = + + - = +

dengan C1 =c1 +c2 dan C2 =(c1 -c2)i. Nyatakan c1 dan c2 dalam C1 dan C2, diperoleh c1 = 12(C1 - C2i) dan c2 = 12(C1 + C2i). Karena c1 dan c2

bilangan kompleks sekawan, maka C1 dan C2 adalah bilangan real. Jadi solusi y≤+ay¢+by=0, r1= +p qi dan , ,r2 = -p qi p qŒ\,i2= -1

(5)

Contoh Tentukan solusi khusus (masalah nilai awal) dari PDB homo-gen tingkat dua

4y¢¢-4y¢+ =y 0, (0)y = -2,y¢(0) 2= .

¾ Persamaan karakteristiknya adalah 4r2-4r+1=0, atau 4(r- 12)2=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r = 12 . Jadi solusi umum persamaan diferensialnya adalah y=(C x C e1 + 2) x/2.

¾ Sekarang tentukan solusi khususnya. Dari y(0)= -2 diperoleh C2 = - , 2 sehingga y=(C x1 -2)ex/2. Karena y¢=(C x1 - ◊2) 12ex/2+C e1 x/2, maka dari

(0) 2

y¢ = diperoleh 2= - ◊ +2 12 C1, sehingga C1= . 3 Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah

/2

(3 2) x .

y= x- e

Contoh Tentukan solusi khusus (masalah nilai awal) dari PDB homo-gen tingkat dua

9y¢¢-6y¢+5y = 0, (0) 6,y = y¢(0) 0= .

¾ Persamaan karakteristiknya adalah 9r2-6r+5=0. Gunakan rumus abc, diperoleh 12 6 36 180 6 12 13 23

18 18

i

r = ± - = ± = ± i, sehingga akar karakteristik-nya adalah r1= +13 23i dan r2 = -13 23i. Jadi solusi umum persamaan dife-rensialnya adalah y =ex/3(C1cos32x C+ 2sin32x).

¾ Sekarang tentukan solusi khususnya. Dari y(0) 6= diperoleh C1= , se-6 hingga y = ex/3(6cos32x C+ 2sin32x) Karena

/3 /3

2 2

2 2 2 1 2 2

3 3 3 3 3 3

sin cos 6cos sin

( 4 ) ( )

x x

y¢ = e - x+ C x + e x C+ x

maka dariy¢(0) 0= diperoleh0=32C2+ ◊ =13 6 23C2+2,sehingga C2= ◊ =32 2 3.

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah

/3 2 2 /3 2 2

3 3 3 3

6cos 3sin 2cos sin

( ) 3 ( )

x x

(6)

Solusi PDB tak homogen tingkat dua dengan koefisien konstan

¾ Akan ditentukan bentuk umum solusi PDB tak homogen

( )

y¢¢+ay¢+by = f x , a,b konstanta real dan f kontinu pada selang I. Solusi umum PDB homogen y¢¢+ay¢+by = 0 adalah

1 1( ) 2 2( )

h

y =C u x +C u x ,

dengan u1 dan u2 berbentuk fungsi eksponen, sukubanyak linear, sinus,

dan kosinus beserta kombinasinya.

¾ Jika y dan yk adalah solusi dari y¢¢+ay¢+by = f x( ), maka diperoleh

( )

y¢¢+ay¢+by = f x dan yk¢¢+ayk¢ +byk = f x( ),

yang selisihnya memenuhi (y y- k)¢¢+a y y( - k)¢+b y y( - k) = 0. Akibat-nya y y- k adalah solusi dari y¢¢+ay¢+by = 0, sehingga y y- =k yh.Jadi solusi umum PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah

,

h k

y = +y y

h

y ∫ solusi homogen dan yk ∫ solusi khusus yang akan dicari.

Metode koefisien tak tentu (MKT) untuk mencari solusi khusus yk

¾ Gagasan metode koefisien tak tentu adalah solusi khusus yk dari PDB

( )

y¢¢+ay¢+by = f x berbentuk sama seperti f x( ) dengan koefisien yang tak tentu dan akan dicari. Metode ini hanya dapat digunakan untuk ka-sus f x( ) memuat bentuk serupa dengan solusi homogennya, tetapi f x( )

bukan salah satu dari solusi homogennya.

¾ Metode mencari solusi khusus Pilihlah yk disertai beberapa koefisi-en, yang dicari dengan menggantikan yk,yk¢ ¢¢,yk ke PDB dan samakan koefisiennya. Pilihanykyang sesuai diperlihatkan tabel berikut. Jika yk

muncul di persamaan homogennya, kalikanyk dengan x atau x2.

Bentuk f(x) Bentuk yk yang dicoba

( ) px f x = e yk=Kepx, K dicari 2 ( ) f x = x yk=Kx2+ +Lx M, K,L,M dicari ( ) cos , ( ) sin

(7)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 2e3x.

¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2-r-2=0, atau (r+1)(r-2)=0, se-hingga akar karakteristiknya adalah r1 =-1 dan r2 =2. Jadi solusi

homo-gen persamaan diferensialnya adalah yh =C e1 -x+C e2 2x.

¾ Cobalah solusi khusus yk=Ke3x, K dicari. Turunan pertama dan kedua

dari yk adalah yk¢=3Ke3x dan y¢¢k=9Ke3x. Gantikan yk ke persamaan yang diberikan dan tentukan koefisien K, diperoleh

3 2 2 x k k k y¢¢ ¢- -y y = e 3 3 3 3 9Ke x-3Ke x-2Ke x=2e x 3 3 4Ke x=2e x 4K= 2 1 2 K=

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=12e3x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x+ 12e3x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 2ex+4 .x

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah 2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalah solusi khusus yk=Kex+Lx M+ , K,L,M dicari. Turunan pertama

dan kedua dari yk adalah yk¢=Ke3x+L dan yk¢¢=Kex.Gantikan yk ke persa-maan yang diberikan dan tentukan koefisien K, L, dan M, diperoleh

2 2 x 4 k k k y¢¢ ¢- -y y = e + x 2 2 2 2 4 x x x x Ke -Ke - -L Ke - Lx- M= e + x 2Kex 2Lx (L 2M) 2ex 4x - - - + = + -2K = 22 - = L 4 L+2M = 0 K= - 1 L= - 2 M = 1

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk= - - +ex 2x 1, se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x- - + ex 2x 1.

(8)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 4 .x2

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah 2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalah solusi khusus yk=Kx2+Lx M+ , K,L,M dicari. Turunan pertama

dan kedua dari yk adalah yk¢=2Kx L+ dan yk¢¢=2 .K Gantikan yk ke persa-maan yang diberikan dan tentukan koefisien K, L, dan M, diperoleh

2 2 4 k k k y¢¢ ¢- -y y = x 2 2 2K-2Kx L- -2Kx -2Lx-2M=4x 2 2 2Kx ( 2K 2 )L x (2K 2M L) 4x - + - - + - - = -2K= 24 - K-2L= 20 K-2M L- = 0 K= - 2 L= - = K 2 M = 12(2K L- = - ) 3

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk= -2x2+ -2x 3, se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x-2x2+ - 2x 3.

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢ ¢- - =y 2y 10sin .x

¾ Seperti soal di atas, solusi homogen persamaan diferensialnya adalah 2

1 2 .

x x

h

y = C e- +C e

¾ Cobalah solusi khusus yk=Kcosx L+ sin ,x K,L dicari. Turunan pertama

dan kedua dari yk adalah yk¢= -Ksinx L+ cosx dan y¢¢k= -Kcosx L- sin .x

Gantikan yk ke persamaan yang diberikan dan tentukan koefisien K dan

L, diperoleh

cos sin sin cos 2 cos 2 sin 10sin

K x L x K x L x K x L x x

- - + - - - =

( 3- -K L)cosx+ -(K 3 )sinL x =10sinx

3K L 0

- - = dan K- = 3L 10

Gantikan L= - ke persamaan kedua, diperoleh3K 10K=10, sehingga

K=1 dan L=-3.

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=cosx-3sin ,x se-hingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk C e1 -x+C e2 2x+cosx-3sin .x

(9)

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢-2y¢+ =y 2 .ex

¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2-2r+1=0,atau(r-1)2=0, sehing-ga akar karakteristiknya adalah r=1. Jadi solusi homogen persamaan di-ferensialnya adalah yh = (C x C e1 + 2) .x

¾ Karenaexdan xexsudah muncul padayh (menghasilkan ruas kanan nol),

maka cobalah solusi khususyk=Kx e2 x, K dicari. Turunan pertama dan kedua dari yk adalah yk¢=Kx e2 x+2Kxex dan yk¢¢=Kx e2 x+4Kxex+2Kex. Gantikan yk ke persamaan yk¢¢-2yk¢+ =yk 2ex dan tentukan K, diperoleh

2 2 2 4 2 2 4 2 x x x x x x x Kx e + Kxe + Ke - Kx e - Kxe +Kx e = e 2 2Kx ex= 2ex fi K = 1

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=x e2 x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + =h yk (C x C e1 + 2) x+x e2 x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB tingkat dua y¢¢+4y¢=4 .x2

¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2+4r =0,atau r(r+4)=0, sehingga akar karakteristiknya adalah r1 =0 dan r2 =-4. Jadi solusi homogen

per-samaan diferensialnya adalah yh = +C1 C e2 -4x.

¾ Solusi khusus berbentuk fungsi kuadrat tak dapat digunakan karena bila digantikan ruas kirinya linear dan ruas kanannya kuadrat. Cobalah solusi khusus yk=x Kx( 2+Lx M+ ), K,L,M dicari. Turunan pertama dan kedua

dari yk adalah yk¢=3Kx2+2Lx M+ dan yk¢¢=6Kx+2 .L Gantikan yk ke per-samaan yk¢¢+4yk¢=4x2dan tentukan K, L, dan M, diperoleh

2 2 6Kx+2L+12Kx +8Lx+4M = 4x 2 2 12Kx +(6K+8 )L x+(2L+4M) = 4x 1 3 12K= fi = 4 K 6K+8L= fi = - 0 L 14 2L+4M = fi = 0 M 18

Jadi solusi khusus persamaan diferensialnya adalah yk=13x3-14x2+18x, sehingga solusi umumnya adalah y y= + = +h yk C1 C e2 -4x+13x3-41x2+81x.

(10)

Metode variasi parameter (MVP) untuk mencari solusi khusus yk

¾ Solusi homogen PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah yh=C u x1 1( )+C u x2 2( ),

C1,C2 parameter dan u1,u2 berbentuk , , cos , sin .

px px px px

e xe e qx e qx

¾ Gagasan metode variasi parameter adalah asumsi bahwa solusi khusus

k

y dari PDBy¢¢+ay¢+by = f x( ) berbentuk sama sepertiyh tetapi para-meter C1 dan C2 bervariasi dengan diganti fungsi v1(x) dan v2(x), yaitu

1( ) ( )1 2( ) ( )2

k

y =v x u x +v x u x , v1danv2 dicari.

¾ Tulis tanpa peubahnya,yk=v u1 1+v u2 2.Turunan pertama dari yk adalah 1 1 1 1 2 2 2 2 ( 1 1 2 2) ( 1 1 2 2).

k

y¢=v u¢+u v¢+v u¢+u v¢ = v u¢+v u¢ + u v¢+u v¢

Untuk mencari v1 dan v2 harus ditetapkan dua persamaan yang terkait dengan dua syarat. Karena salah satu syarat adalahyk memenuhi PDB, maka syarat kedua ditetapkan agaryk hanya memuat v1danv2 saja, se-hingga diperoleh

1 1 2 2 0

u v¢+u v¢ = dan yk¢=v u1 1¢+v u2 2¢

Dari sini,yk¢¢= v u1 1¢¢ ¢ ¢+u v1 1 +v u2 2¢¢+u v2 2¢ ¢ . Gantikan yk,yk¢, dan yk¢¢ ke PDB

( )

y¢¢+ay¢+by = f x dan sederhanakan, maka diperoleh 1 1 2 2 ( )

u v¢ ¢ ¢ ¢+u v =f x

¾ Selesaikan sistem persamaan 1 1 2 2 1 1 2 2 0 ( ) u v u v u v u v f x + = ¢ ¢ Ï Ì ¢ ¢ ¢ ¢+ = Ó , solusinya adalah 2 1 ( ) ( ) u x f x W v¢ = - dan 2 u x f x1( ) ( ) W v¢ = , 1 2 1 2 2 1 1 2 ( ) ( )( ) u u W x u u u u x u u = = ¢- ¢ ¢ ¢ .

Dari sini diperoleh 2

1 1 ( ) ( ) ( ) u x f x W v =v x =

Ú

- dx dan 1 2 2 ( ) ( ) ( ) u x f x . W v =v x =

Ú

dx

Catatan W π 0 "u1,u2 berbentuk epx,xepx,epxcosqx, atauepxsinqx.

¾ Kesimpulan Solusi khusus PDB y¢¢+ay¢+by = f x( ) adalah 1( ) ( )1 2( ) ( )2 k y =v x u x +v x u x dengan 2 1 1 ( ) ( ) ( ) u x f x W v =v x =

Ú

- dx dan 2 2( ) u x f x1( ) ( ) W v =v x =

Ú

dx, 1 2 2 1 ( )( ) W= u u¢-u u¢ x ∫ determinan Wronski.

(11)

Contoh Tentukan solusi umum PDB y¢¢-2y¢+ =y 2ex dengan MVP. ¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2-2r+1=0,atau(r-1)2=0,

sehing-ga akar karakteristiknya adalah r=1. Jadi solusi homogen persamaan di-ferensialnya adalah yh = (C x C e1 + 2) x=C xe1 x+C e2 x.

¾ Solusi khususnya adalah yk=v u1 1+v u2 2 dengan u1=xex dan u2=ex. Tu-runan pertama dari u1 dan u2 adalah u1¢=xex+ex dan u2¢ =ex, sehingga

2 1 2 2 1

( )( ) x x x( x x) x.

W= u u¢-u u¢ x =xe e◊ -e xe +e = -e

Menurut metode variasi parameter,

2 2 1 ( ) ( ) 2 2 x x x u x f x e e W e v - dx - ◊ dx x -=

Ú

=

Ú

= 1 2 2 2 ( ) ( ) 2 , x x x u x f x xe e W e v dxdx x -=

Ú

=

Ú

=

-sehingga yk=v u1 1+v u2 2 = ◊2x xex- ◊ =x e2 x x e2 x. Jadi solusi umum persa-maan diferensialnya adalah y y= + =h yk (C x C e1 + 2) x+x e2 x.

Contoh Tentukan solusi umum PDB y¢¢+ =y cscxdengan MVP.

¾ Persamaan karakteristiknya adalah r2+1=0,atau(r+i)(r-i)=0, i2 = -1, sehingga akar karakteristiknya adalah r1 =-i dan r2 =i Jadi solusi

homo-gen persamaan diferensialnya adalah yh=C1cosx C+ 2sinx.

¾ Solusi khususnya adalah yk=v u1 1+v u2 2 dengan u1=cosx dan u2=sin .x

Turunan pertama dari u1 dan u2 adalah u1¢= -sinx dan u2¢ =cos ,x sehing-ga W=(u u1 2¢-u u2 1¢)( ) cosx = x◊cosx-sinx◊ -( sin ) cosx = 2x+sin2x=1.

Menurut metode variasi parameter,

2 1 ( ) ( ) sin csc 1 u x f x x x W v =

Ú

- dx=

Ú

- ◊ dx= -

Ú

dx = -x 1 2

( ) ( ) cos csc cos sin

1 sin sin ln|sin |

u x f x x x x d x

W x x

v =

Ú

dx=

Ú

dx=

Ú

dx=

Ú

= x ,

sehinggayk=v u1 1+v u2 2= -xcosx+(sin ) ln|sin |.x x Jadi solusi umum per-samaan diferensialnya adalah

1cos 2sin cos (sin ) ln|sin |.

h k

(12)

Gerak harmonis sederhana partikel Suatu partikel bergerak sepanjang garis lurus dan beroskilasi sekitar x=0. Posisi partikel saat t adalah x(t) dan percepatan a(t) memenuhi a(t)=-kx(t), k>0, yang meberikan PDB

x≤+kx=0, k>0. Jika persamaan diferensialnya diselesaikan, maka

solu-si x=x(t) memberikan informasi kedudukan partikel pada setiap saat t.

¾ Karena a(t)=x≤(t), maka diperoleh PDB x≤(t)=-kx(t), k>0, yang tanpa peubahnya dapat ditulis

x≤+kx=0, k>0.

Selesaikan persamaan diferensial homogen dengan koefisien konstan ini. ¾ Persamaan karakteristik r2+k=0 dengan k>0 memberikan akar

karakte-ristik r1= k i dan r2= - k i, sehingga solusi umum PDB adalah

1 2

( ) cos sin

x x t= =C k t C+ k t. ¾ Misalkan k = w2

, maka solusi ini dapat ditulis

1 2

( ) cos sin sin( ), 0;

x x t= =C wt C+ wt A= w dt+ A> dengan 2 2 1 2 A= C +C , sin C1, A d = dan cos C2. A d =

¾ Solusi x x t= ( )=Asin(w dt+ adalah fungsi periodik dengan periode ) 2wp , amplitudonya A, dan frekurensinya 2wp . Perhatikan kurva x = x(t) yang

bentuknya sinusoidal pada gambar di bawah. x 2p/w A x = x(t) 0 t -A

(13)

Pegas spiral Suatu pegas spiral yang panjangnya p0 digantung vertikal. Benda yang massanya m digantungkan pada ujung bawah pegas sampai

keadaan setimbang dan panjang pegas bertambah p1. Kemudian benda ditarik ke bawah sejauh x0 dan dilepaskan.

keadaan awal

m

keadaan setimbang m dengan massa m m keadaan setelah keadaan setelah benda dilepaskan benda ditarik ke bawah

Akan ditentukan persamaan diferensial beserta solusinya sebagai model

matematika masalah ini bilamana (a) gerakannya tidak mengalami ham-batan udara dan (b) gerakannya mengalami hambatan udara sebanding dengan kecepatan benda.

¾ Pilihlah suatu sistem koordinat dengan arah positif ke bawah. Gaya yang bekerja pada benda setelah di tarik ke bawah dan dilepaskan adalah gaya gravitasi dan gaya pegas. Gaya gravitasinya adalah

F1 = mg; m ∫ massa benda dan g ∫ percepatan gravitasi.

Gaya pegasnya adalah

F2 = -k(p1+x), k > 0; p1+x ∫ regangan pegas dan k ∫ konstanta pegas.

Gaya pegas diperoleh dari hukum Hooke (gaya pegas sebanding dengan

regangan pegas) dan arahnya berlawanan dengan arah regangan pegas.

(a) Kasus hambatan udara diabaikan

¾ Gaya total pada sistem ini adalah

1 2 ( 1 ) ( 1) . F= + =F F mg k p- + =x mg kp- -kx p1 p0 0 0 x0 x

(14)

¾ Karena dalam keadaan setimbang setelah pegas digantung gaya gravitasi sama dengan gaya pegas untuk regangan p1, maka mg-kp1 =0, sehingga

gaya totalnya adalah F=-kx,k>0. Karena F=ma=mx≤ (hukum kedua Newton), maka diperoleh mx≤=-kx, atau x t¢¢( )= = -x¢¢ mk x k, >0,m>0. ¾ Selesaikan PDB ini, tulislah w2= mk , maka x¢¢+w2x=0, yang solusinya

adalah x x t= ( )=C1coswt C+ 2sinwt=Asin(w dt+ ),A> 0.

¾ Kesimpulan Gerakan pegas untuk hambatan udara diabaikan adalah ge-rak harmonis sederhana.

(b) Kasus hambatan udara sebanding dengan kecepatan benda

¾ Gaya total pada sistem ini adalah F=-kx-cv=-kx-cx¢. Karena F=ma

=mx≤ (hukum kedua Newton), maka diperoleh

mx¢¢= - -cx¢ kx atau x¢¢+mc x¢+ mk x=0,k>0.

¾ Selesaikan PDB ini, persamaan karakteristiknya adalah r2+mcr+ = , mk 0 atau mr2+ + = , sehingga akar karakteristiknya cr k 0

2 4

2

c c km

m

r= - ± - .

®Kasusc2-4km<0:Akar karakteristiknya bilangan kompleks 1 2cm r = - +wi dan r2= -2cm -wi, dengan 2 4 2 km c m w = - .

Solusi kasus ini adalah

( /2 ) ( /2 )

1 2

( ) c m t( cos sin ) c m tsin ( ), 0.

x t =e- C wt C+ wt =Ae - w dt+ A>

Gerakannya mirip harmonis sederhana dengane(-c m t/2 ) Æ0untuktÆ•,

frekuensi tetap sebesar 2wp , dan amplitudo Ae(-c m t/2 ) Æ0 untuk tÆ•.

®Kasusc2-4km>0:Akar karakteristiknya bilangan real

2 4 2 c c km m r= - + -dan 2 4 2 c c km m

r=- - - . Solusi kasus ini adalah 1 2

1 2

( ) r t r t.

x t =C e +C e Gerak- annya tak beroskilasi dan x(t)Æ0 untuk tÆ• karena r1<0 dan r2<0. ®Kasusc2-4km=0:Akar karakteristiknya bilangan realr = -2cm. Solusi

kasus ini adalah x t( ) (= C1+C t e2 ) (-c m t/2 ) . Gerakannya tak beroskilasi dan

(15)

R

S

L

E E(t)

C

Rangkaian listrik Rangkaian listrik pada gambar terdiri dari daya gerak listrik E(t) volt, resistansi R

ohm, kapasitor C farad, dan induktansi L henry.

Dari hukum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) dengan

(1) gaya sepanjang resistor ER=RI (hukumOhm),

(2) gaya sepanjang kapasitor EC=QC , Q muatan

lis-trik pada kapasitor C

(3) gaya sepanjang induktor EL=L dIdt

diperoleh PDB tingkat dua yang solusinya adalah Q = Q(t) dan I = I(t).

¾ Karena I=dQdt , maka L dIdt d Q22

dt

E =L =L dan ER=RI =RdQdt . Dengan hu-kum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) diperoleh PDB

2 2 ( ) d Q dQ Q C dt dt L +R + =E t , atau LQ¢¢+RQ¢+ =CQ E t( ).

¾ Karena EC=QC, maka dEdtC =C1 dQdt = ◊ =C1 I CI . Akibatnya dEC = CI dt, se-hingga EC = C1

Ú

I dt. Dengan hukum Kirchoff ER+ + =EC EL E t( ) diper-oleh PDB LdIdt +RI+C1

Ú

I dt E t= ( ), yang dapat dituliskan dalam bentuk

2 2 ( ) d I dI I C dt dt L +R + = ¢E t , atau LI¢¢+RI¢+ =QC E t¢( ). R=2ohm S L=0,1henry E E(t)volt E(t)=100sin60t C = 1/260 farad

Contoh Rangkaian listrik pada gambar di samping mempunyai daya gerak listrik se-besar E =100sin60t volt, resistor sebesar

2 ohm, induktor sebesar 0,1 henry, dan ka-pasitor sebesar 1/260 farad. Jika pada saat

t=0 arus listrik dan muatannya nol, tentu-kanmuatan listrikpada kapasitornya untuk setiap saat t.

¾ Menurut di atas, PDB rangkaiannya LQ¢¢+RQ¢+ =QC E t( ). Gantikan da-tanya, diperoleh 0,1Q¢¢+2Q¢+260Q=100sin 60 , (0) 0, (0)t Q = I =Q¢(0) 0.=

(16)

Untuk memperoleh Q = Q(t), selesaikan PDB

20 2600 1000sin 60 , (0) 0, (0) (0) 0.

Q¢¢+ Q¢+ Q= t Q = I =Q¢ =

¾ Persamaan karakteristiknya adalahr2+20r+2600 0= dengan akar karak-teristik 12 20 400 10400

2 10 50 ,

r = - ± - = - ± i sehingga

1 10 50

r = - + i dan r2 = - -10 50i.

Solusi homogen PDB adalah 10 1 2 ( cos50 sin 50 ) t h Q =e- C t C+ t

¾ Tentukan solusi khususnya dengan metode koefisien tak tentu. Misalkan

cos 60 sin 60

k

Q = A t B+ t.

Turunan pertama dan kedua dari solusi khusus ini adalah

60( sin 60 cos 60 )

k

Q¢ = - A t B- t dan Qk¢¢= -3600( cos 60A t B+ sin 60 )t

Gantikan Q Q Qk, k¢ ¢¢ ke , k Q¢¢+20Q¢+2600Q=1000sin 60t untuk mencari

A dan B, diperoleh A= -3061 dan B= -2561.Jadi Qk= -3061cos60t-6125sin60 .t

¾ Karena itu solusi Q sebagai fungsi dari t adalah

10

1 2 3061 2561

( ) t( cos50 sin 50 ) cos60 sin60 .

Q t =e- C t C+ t - t- t

Carilah konstanta C1 dan C2 dari syarat awal Q(0) 0, (0)= I =Q¢(0) 0= ,

di-peroleh C1= 3061 dan C2= 3661. Dengan demikian solusi PDB adalah

(

)

10 10 30 36 30 25 61 61 61 61 6 5 61 61

( ) cos50 sin 50 cos60 sin60

(5cos50 6 sin 50 ) (6cos60 5sin60 ).

t t Q t e t t t t e t t t t -= + - -= + - +

¾ Fungsi ini dapat ditulis dalam bentuk 10

6 61 5 61

61 61

( ) tcos(50 ) cos(60 ),

Q t = e- t- -f t-q

dengancosf = 5 6161 , sinf = 6 6161 , cosq = 6 6161 , dan sinq = 5 6161 , sehing- gaf = 0,88 dan q = 0,69.

¾ Kesimpulan Muatan listrik Q pada kapasitor pada setiap saat t adalah

10

( ) 0,77 tcos(50 0,88) 0,64cos(60 0,69).

(17)

Gambar

Ilustrasi   (1) 2xyy ¢ = - y 2 x 2 , (2) ( y ¢ ) 2 - 2 y ¢ + = y 0 , (3) y ¢¢ - 2 y ¢ - = 3 y sin x adalah PDB sedangkan (1) u xx + u yy = 0 , (2) u xx + =uy u  adalah PDP

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini memberikan rekomendasi diantaranya: (1) sekolah sebaiknya melakukan pemutusan rantai kekerasan dengan menciptakan momen orientasi yang bebas kekerasan dan

Obat-obatan/suplemen harus dikonsumsi minimal 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah mengonsumsi H&amp;H Engine Coffee with Ginseng &amp; Guarana untuk mendapatkan manfaat yang

Creswell (2015: 576) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif dipilih sebagai pendekatan penelitian ketika tujuan penelitian yaitu menguji teori, mengungkap fakta-fakta,

Pakan yang diberikan dalam proses pembesaran kerapu yang ada di keramba jaring apung BAPPL-STP Serang yaitu semata-mata diberikan ikan rucah yang didapat dari

Dengan demikian didapatkan komparasi metode penyelesaian persamaan diferensial parsial dengan jalan tranformasi persamaan diferensial parsial menjadi persamaan diferensial

3) Suatu artikel yang baik juga selalu mengandung pikiran pokok dan  jabaranya. Biasanya, pikiran pokok dimaksud ini tergambar pada  judul artikel, dan dapat lebih tergambar

Pada masa yang akan datang cara pandang peternakan sebagai budidaya ternak perlu diperluas menjadi industri biologis peternakan yang mencakup empat aspek, yaitu:

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada UKM Indistri kreatif di DIY dapat dipetakan kondisi berikut: kekuatan (aspek pemasaran: kualitas produk, hubungan pelanggan,