• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL DAN ANALISIS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL DAN ANALISIS

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian

Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan populasi 920 orang dan sampel 279 orang. Ada tujuh belas SMA Negeri yang menjadi cluster, yaitu SMA Negeri 2, 16, 17, 19, 23, 33, 56, 57, 65, 78, 84, 85, 94, 95, 96, 101, dan 112.

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%)

Tingkat Pendidikan S-1 264 94.62

S-2 15 5.38

S-3 - -

Lama Bekerja (tahun) 5 – 10 83 29.75

11 – 20 105 37.63

> 20 91 32.62

Status Kepegawaian PNS 256 91.76

Non-PNS 23 8.24

Karakteristik responden penelitian dihitung berdasarkan kuesioner yang

dianalisis dalam penelitian. Karakteristik responden penelitian dapat diketahui,

yaitu: 94.62% responden berpendidikan sarjana (S1), 5.38% pasca sarjana (S2),

dengan masa kerja masing-masing 5 s.d 10 tahun sebesar 29.75%, 11 s.d 20 tahun

sebesar 37.63% dan, di atas 20 tahun sebesar 32.62%. Sedangkan jika dilihat dari

(2)

status kepegawain terdapat 91.76% pegawai negeri sipil (PNS) dan 8.24% non pegawai negeri sipil (Non-PNS).

5.1.2 Karakteristik Variabel Penelitian

Berikut ini disajikan tabel variabel penelitian iklim organisasi, kepemimpinan dan kinerja guru.

Tabel 5.2 Jumlah Item Kuesioner

No. Variabel Jumlah Item

Kuesioner

1 Iklim Organisasi (X1) 21

2 Kepemimpinan (X2) 20

3 Kinerja Guru (Y) 19

Total 60

Berdasarkan tabel 5.2 dari tiga variabel terdapat 60 item pernyataan.

Kuesioner yang disebarkan sebanyak 340 paket di tujuh belas sekolah, tiap sekolah mendapatkan 20 kuesioner. Dari 340 kuesioner ternyata yang kembali hanya 279. Data yang diolah adalah hasil jawaban responden mengenai pengaruh iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Package For The Social Science (SPSS) v 16,0.

5.1.3 Hasil Penelitian Variabel Iklim Organisasi

Variabel Iklim Organisasi terdiri dari tiga dimensi, yaitu: (1) Perilaku guru, (2) Perilaku kepala sekolah, dan (3) Suasana kerja organisasi. Hasil penelitian ditunjukkan dalam tabel 5.3, sebagai berikut:

(3)

Tabel 5.3

Hasil Penelitian Variabel Iklim Organisasi

Dimensi No

Item

TPT JT ST SLT Total Mean

1 2 3 4

1. Perilaku Guru

1

Frekuensi 2 52 115 110 279

3.194 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.64 41.22 39.43 100

Skor Tertimbang 2 104 345 440 989

2

Frekuensi 2 53 130 94 279

3.133 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.00 46.59 33.69 100

Skor Tertimbang 2 106 390 376 991

3

Frekuensi 8 77 87 107 279

3.050 Frekuensi Relatif (%) 2.87 27.60 31.18 38.35 100

Skor Tertimbang 8 154 261 428 991

4

Frekuensi 2 55 112 110 279

3.183 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.71 40.14 39.43 100

Skor Tertimbang 2 110 336 440 990

5

Frekuensi 2 50 138 89 279

3.125 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 49.46 31.90 100

Skor Tertimbang 2 100 414 356 989

6

Frekuensi 1 53 146 79 279

3.086 Frekuensi Relatif (%) 0.36 19.00 52.33 28.32 100

Skor Tertimbang 1 106 438 316 989

7

Frekuensi 1 75 115 88 279

3.039 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.88 41.22 31.54 100

Skor Tertimbang 1 150 345 352 988

8

Frekuensi 2 51 141 85 279

3.108 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 50.54 30.47 100

Skor Tertimbang 2 102 423 340 991

9

Frekuensi 2 51 134 92 279

3.133 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 48.03 32.97 100

Skor Tertimbang 2 102 402 368 989

2. Perilaku Kepala

Sekolah 10

Frekuensi 3 54 108 114 279

3.194 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.35 38.71 40.86 100

Skor Tertimbang 3 108 324 456 992

11

Frekuensi 1 73 116 89 279

3.050 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.16 41.58 31.90 100

Skor Tertimbang 1 146 348 356 991

12

Frekuensi 2 51 126 100 279

3.161 Frekuensi Relatif (%) 0.72 18.28 45.16 35.84 100

Skor Tertimbang 2 102 378 400 986

13

Frekuensi 7 67 123 82 279

3.004 Frekuensi Relatif (%) 2.51 24.01 44.09 29.39 100

Skor Tertimbang 7 134 369 328 990

14

Frekuensi 0 57 145 77 279

3.072 Frekuensi Relatif (%) 0.00 20.43 51.97 27.60 100

Skor Tertimbang 0 114 435 308 989

15

Frekuensi 1 51 157 70 279

3.061 Frekuensi Relatif (%) 0.36 18.28 56.27 25.09 100

Skor Tertimbang 1 102 471 280 990

3. Suasana Kerja

Organisasi 16

Frekuensi 5 69 125 80 279

3.004 Frekuensi Relatif (%) 1.79 24.73 44.80 28.67 100

Skor Tertimbang 5 138 375 320 990

17

Frekuensi 5 53 124 97 279

3.122 Frekuensi Relatif (%) 1.79 19.00 44.44 34.77 100

Skor Tertimbang 5 106 372 388 990

18 Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 0.36 25.45 30.11 44.09 1 71 84 123 279 100 3.179

(4)

Dimensi No Item

TPT 1 JT 2 ST 3 SLT 4 Total Mean

Skor Tertimbang 1 142 252 492 991

19

Frekuensi 8 89 63 119 279

3.050 Frekuensi Relatif (%) 2.87 31.90 22.58 42.65 100

Skor Tertimbang 8 178 189 476 992

20

Frekuensi 2 50 127 100 279

3.165 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 45.52 35.84 100

Skor Tertimbang 2 100 381 400 991

21

Frekuensi 7 66 124 82 279

3.007 Frekuensi Relatif (%) 2.51 23.66 44.44 29.39 100

Skor Tertimbang 7 132 372 328 986

Rata-Rata % 0.37 1.56 40.98 57.07 100

Mean 3.101

Berdasarkan data dalam tabel 5.3, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan responden untuk variabel iklim organisasi menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 3.101, artinya untuk dimensi perilaku guru responden menyatakan guru dan kepala sekolah selalu menyelesaikan selisih pendapat yang terjadi secara musyawarah, guru selalu peduli terhadap permasalahan yang dihadapi guru lain, hubungan sesama guru selalu akrab dan saling bersahabat, guru saling menghargai kompetensi dan professional mereka, saat jam pelajaran usai atau pulang sekolah, para guru selalu menyediakan waktu untuk membantu menangani siswa yang bermasalah, tidak ada perlakuan yang diskriminatif antara guru PNS dan guru Non-PNS, guru selalu dapat menyampaikan pendapatnya secara jelas dalam rapat guru, guru selalu memiliki selera humor dan ramah terhadap rekan kerja, dan pembagian tugas tambahan untuk guru selalu diumumkan secara jelas.

Pada dimensi perilaku kepala sekolah, responden menyatakan kepala

sekolah selalu peduli dengan kebutuhan guru untuk menunjang proses

pembelajaran, selalu melindungi guru yang sedang menjalankan tugas-tugas

sekolah, selalu melakukan supervisi kelas seacara rutin, selalu mengemukakan

alasannya secara jelas ketika mengkritik guru, selalu membantu guru dalam

(5)

menyelesaikan masalah pribadi, dan selalu mengemukakan ide-ide baru kepada guru.

Sedangkan pada dimensi suasana kerja organisasi di sekolah, responden menyatakan pekerjaan selalu didefinisikan secara jelas dan terstruktur secara logis, kepala sekolah selalu menentukan standard kinerja tinggi, guru tidak akan meningkat kariernya tanpa melakukannya sendiri, umumnya guru selalu mempunyai komitmen tinggi terhadap tujuan sekolah, kondisi lingkungan sekolah selalu aman, tertib dan bersih, dan guru selalu diminta membuat rencana dan mengusulkan kepada kepala sekolah.

5.1.4 Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan

Variabel Kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu: (1) Orientasi pada tugas, (2) Orientasi pada hubungan kemanusiaan, dan (3) Perilaku supervisi kepala sekolah.

Hasil penelitian ditunjukkan pada tabel 5.4, sebagai berikut:

Tabel 5.4

Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan

Dimensi No

Item

TPT 1 JT 2 ST 3 SLT 4 Total Mean 1. Orientasi Pada

Tugas 1

Frekuensi 4 57 126 92 279

3.097 Frekuensi Relatif (%) 1.43 20.43 45.16 32.97 100

Skor Tertimbang 4 114 378 368 864

2

Frekuensi 3 50 95 131 279

3.269 Frekuensi Relatif (%) 1.08 17.92 34.05 46.95 100

Skor Tertimbang 3 100 285 524 912

3

Frekuensi 3 48 80 148 279

3.369 Frekuensi Relatif (%) 1.08 17.20 28.67 53.05 100

Skor Tertimbang 12 96 240 592 940

4

Frekuensi 1 67 115 96 279

3.097 Frekuensi Relatif (%) 0.36 24.01 41.22 34.41 100

Skor Tertimbang 1 134 345 384 864

5

Frekuensi 4 63 96 116 279 3.161

Frekuensi Relatif (%) 1.43 22.58 34.41 41.58 100

Skor Tertimbang 4 126 288 464 882

(6)

Dimensi No Item

TPT 1 JT 2 ST 3 SLT 4 Total Mean

6

Frekuensi 1 53 112 113 279

3.208 Frekuensi Relatif (%) 0.36 19.00 40.14 40.50 100

Skor Tertimbang 1 106 336 452 895

2. Orientasi Pada Hubungan

Kemanusiaan 7

Frekuensi 4 91 117 67 279

2.885 Frekuensi Relatif (%) 1.43 32.62 41.94 24.01 100

Skor Tertimbang 4 182 351 268 805

8

Frekuensi 2 42 109 126 279

3.287 Frekuensi Relatif (%) 0.72 15.05 39.07 45.16 100

Skor Tertimbang 2 84 327 504 917

9

Frekuensi 4 54 107 114 279

3.186 Frekuensi Relatif (%) 1.43 19.35 38.35 40.86 100

Skor Tertimbang 4 108 321 456 889

10

Frekuensi 2 53 116 108 279

3.183 Frekuensi Relatif (%) 0.72 19.00 41.58 38.71 100

Skor Tertimbang 2 106 348 432 888

3. Perilaku Supervisi Kepala

Sekolah 11

Frekuensi 3 85 115 76 279

2.946 Frekuensi Relatif (%) 1.08 30.47 41.22 27.24 100

Skor Tertimbang 3 170 345 304 822

12

Frekuensi 3 51 96 129 279

3.258 Frekuensi Relatif (%) 1.08 18.28 34.41 46.24 100

Skor Tertimbang 3 102 288 516 909

13

Frekuensi 2 82 118 77 279

2.968 Frekuensi Relatif (%) 0.72 29.39 42.29 27.60 100

Skor Tertimbang 2 164 354 308 828

14

Frekuensi 0 63 116 100 279

3.133 Frekuensi Relatif (%) 0.00 22.58 41.58 35.84 100

Skor Tertimbang 0 126 348 400 874

15

Frekuensi 3 55 114 107 279

3.165 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.71 40.86 38.35 100

Skor Tertimbang 3 110 342 428 883

16

Frekuensi 1 72 128 78 279

3.014 Frekuensi Relatif (%) 0.36 25.81 45.88 27.96 100

Skor Tertimbang 1 144 384 312 841

17

Frekuensi 2 50 97 130 279

3.272 Frekuensi Relatif (%) 0.72 17.92 34.77 46.59 100

Skor Tertimbang 2 100 291 520 913

18

Frekuensi 3 58 82 136 279

3.258 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.79 29.39 48.75 100

Skor Tertimbang 3 116 246 544 909

19

Frekuensi 5 61 96 117 279

3.165 Frekuensi Relatif (%) 1.79 21.86 34.41 41.94 100

Skor Tertimbang 5 122 288 468 883

20

Frekuensi 3 65 101 110 279

3.140 Frekuensi Relatif (%) 1.08 23.30 36.20 39.43 100

Skor Tertimbang 3 130 303 440 876

Rata-Rata % 0.19 21.77 32.54 45.48 100

Mean 3.153

Berdasarkan data dalam tabel 5.4, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan

responden untuk variabel kepemimpinan menghasilkan nilai rata-rata mean

sebesar 3.153, artinya untuk dimensi kepemimpinan yang berorientasi pada tugas,

(7)

responden menyatakan kepala sekolah sering mengemukakan ide-ide baru dan meminta guru untuk mencobanya, bermusyawarah dengan guru-guru di sekolah, menjadwalkan pekerjaan yang akan dilakukan, menetapkan standard dan kriteria pekerjaan tetentu kepada guru, menekankan kepada guru-guru agar mentaati jadwal waktu yang telah ditetapkan, dan mengupayakan kesejahteraan pribadi setiap guru di sekolah ini.

Pada dimensi kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan kemanusiaan responden menyatakan kepala sekolah sering memahami permasalahan guru-guru di sekolah ini, bersikap ramah dan mudah didekati oleh guru-guru disekolah ini, menerima ide-ide dari guru untuk mengadakan perubahan demi kepentingan sekolah ini, berusaha memperoleh kesepakatan dengan para guru tentang hal-hal penting terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya.

Sedangkan untuk dimensi supervisi kepala sekolah responden

menyatakan kepala sekolah sering memberi pujian dengan kata-kata yang

menyenangkan hati kepada guru-guru di sekolah ini setelah kegiatan supervisi,

memberikan standard atau kriteria tertentu kepada guru-guru dalam

pengembangan profesinya, memberikan pengarahan kepada guru-guru tentang

metode yang dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka,

memberikan contoh kepada guru-guru tentang keterampilan mengajar tertentu

dalam rangka pengembangan profesi guru, mendiskusikan dengan para guru

tentang hasil observasi terhadap keterampilan mengajar yang ditampilkan para

guru, memberikan kesempatan kepada para guru untuk mencoba metode atau

cara-cara baru dalam kelas untuk mengatasi masalah pembelajaran yang mereka

(8)

hadapi, menganjurkan para guru untuk mencari informasi baru yang dapat digunakan untuk pengembangan profesi mereka, memberikan penghargaan terhadap hasil usaha yang dilakukan guru-guru di sekolah ini, menanyakan keinginan atau harapan para guru dalam pengembangan profesi mereka, dan memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengemukakan isi hati atau pendapat yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi mereka.

5.1.5 Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru

Variabel Kinerja Guru terdiri dari empat dimensi kompetensi guru, yaitu:

(1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, dan (4) Kompetensi Profesional.

Hasil penelitian ditunjukkan dalam tabel 5.5, sebagai berikut:

Tabel 5.5

Hasil Penelitian Variabel Kinerja Guru

Dimensi No

Item TPT 1 JT 2 ST 3 SLT 4 Total Mean

1. Kompetensi

Pedagogik 1

Frekuensi 3 56 120 100 279

3.136 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 43.01 35.84 100

Skor Tertimbang 3 112 360 400 875

2

Frekuensi 3 56 130 90 279

3.100 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 46.59 32.26 100

Skor Tertimbang 3 112 390 360 865

3

Frekuensi 2 71 93 113 279

3.151 Frekuensi Relatif (%) 0.72 25.45 33.33 40.50 100

Skor Tertimbang 6 142 279 452 879

2. Kompetensi

Kepribadian 4

Frekuensi 2 61 117 99 279

3.122 Frekuensi Relatif (%) 0.72 21.86 41.94 35.48 100

Skor Tertimbang 2 122 351 396 871

5

Frekuensi 3 55 135 86 279

3.090 Frekuensi Relatif (%) 1.08 19.71 48.39 30.82 100

Skor Tertimbang 3 110 405 344 862

6

Frekuensi 2 43 133 101 279 3.194

Frekuensi Relatif (%) 0.72 15.41 47.67 36.20 100

Skor Tertimbang 2 86 399 404 891

7

Frekuensi 2 74 110 93 279

3.054 Frekuensi Relatif (%) 0.72 26.52 39.43 33.33 100

Skor Tertimbang 2 148 330 372 852

3. Kompetensi

Sosial 8 Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 0.72 13.98 47.31 37.99 2 39 132 106 279 100 3.226

(9)

Dimensi No Item

TPT 1 JT 2 ST 3 SLT 4 Total Mean

Skor Tertimbang 2 78 396 424 900

9

Frekuensi 3 56 133 87 279

3.090 Frekuensi Relatif (%) 1.08 20.07 47.67 31.18 100

Skor Tertimbang 3 112 399 348 862

10

Frekuensi 2 58 114 105 279

3.154 Frekuensi Relatif (%) 0.72 20.79 40.86 37.63 100

Skor Tertimbang 2 116 342 420 880

11

Frekuensi 1 73 110 95 279

3.072 Frekuensi Relatif (%) 0.36 26.16 39.43 34.05 100

Skor Tertimbang 1 146 330 380 857

4. Kompetensi

Profesioanl 12

Frekuensi 2 56 128 93 279

3.118 Frekuensi Relatif (%) 0.72 20.07 45.88 33.33 100

Skor Tertimbang 2 112 384 372 870

13

Frekuensi 4 65 116 94 279

3.075 Frekuensi Relatif (%) 1.43 23.30 41.58 33.69 100

Skor Tertimbang 4 130 348 376 858

14

Frekuensi 1 46 135 97 279

3.176 Frekuensi Relatif (%) 0.36 16.49 48.39 34.77 100

Skor Tertimbang 1 92 405 388 886

15

Frekuensi 1 40 145 97 283

3.194 Frekuensi Relatif (%) 0.36 14.34 51.97 34.77 101

Skor Tertimbang 1 80 435 388 904

16

Frekuensi 1 69 116 93 279

3.079 Frekuensi Relatif (%) 0.36 24.73 41.58 33.33 100

Skor Tertimbang 1 138 348 372 859

17

Frekuensi 10 54 126 89 279

3.054 Frekuensi Relatif (%) 3.58 19.35 45.16 31.90 100

Skor Tertimbang 10 108 378 356 852

18

Frekuensi 2 65 89 123 279

3.194 Frekuensi Relatif (%) 0.72 23.30 31.90 44.09 100

Skor Tertimbang 2 130 267 492 891

19

Frekuensi 3 94 63 119 279

3.068 Frekuensi Relatif (%) 1.08 33.69 22.58 42.65 100

Skor Tertimbang 3 188 189 476 856

Rata-Rata (%) % 0.92 21.34 42.35 35.47 100

Mean 3.123

Berdasarkan data dalam tabel 5.5, dapat dideskripsikan bahwa tanggapan

responden untuk variabel kinerja guru menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar

3.123, artinya untuk dimensi kompetensi pedagogik responden menyatakan

pemahaman guru terhadap materi pembelajaran tinggi, kemampuan guru

mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan, dan

kemampuan guru dalam menyampaikan materi, sesuai dengan hierarki belajar

dan karakteristik tinggi.

(10)

Untuk dimensi kompetensi kepribadian responden menyatakan kepribadian guru dalam ketaatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut tinggi, dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, dan dalam hal menyampaikan pendapat dan laporan, selalu bicara jujur dan apa adanya, dan dalam hal sikap dan perilaku sering dijadikan rujukan dan teladan bagi orang lain cukup tinggi.

Untuk dimensi kompetensi sosial responden menyatakan guru suka dikritik, dan meresepon kritik yang disampaikan teman dan pimpinan, kemampuan guru menyampaikan ide-ide dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh sasaran cukup tinggi, dalam tim kerja atau kepanitiaan, guru mampu bekerjasama dengan semua unsur cukup tinggi, dan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang akan dicapai dan karakaterstik siswa cukup tinggi.

Sedangkan untuk dimensi kompetensi professional responden

menyatakan melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif pada diri siswa, melakukan evaluasi atau penilaian akhir, guru

selalu membuat soal sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar,

penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar, pelaksanaan

tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan, kedisiplinan, ketentuan yang berlaku dan hadir tepat waktu,

guru memiliki etos kerja tinggi, bersemangat melaksanakan dan mentaati kaidah-

kaidah dalam tugas, melaksanakan tugas, melakukan inovasi dan kreatif, dan

keyakinan meraih jabatan atau karier ke jenjang yang lebih tinggi.

(11)

5.1.6 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan pada tiga variabel, yaitu: (1) Iklim Organisasi (2) Kepemimpinan, dan (3) Kinerja Guru.

Hasil analisis item ditunjukkan dalam tabel 5.6, sebagai berikut:

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Variabel/Dimensi No Item

Uji Validitas Uji Reliabilitas r hitung r tabel Ket r alpha Standar Ket 1. Iklim Organisasi (X1)

1.1. Perilaku Guru 1 0.247 0.138 Valid 0.747 0.700 Reliabel

2 0.434 0.138 Valid 0.721 0.700 Reliabel 3 0.143 0.138 Valid 0.775 0.700 Reliabel 4 0.252 0.138 Valid 0.749 0.700 Reliabel 5 0.449 0.138 Valid 0.718 0.700 Reliabel 6 0.295 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 7 0.363 0.138 Valid 0.733 0.700 Reliabel 8 0.316 0.138 Valid 0.739 0.700 Reliabel 9 0.488 0.138 Valid 0.712 0.700 Reliabel 1.2. Perilaku Kepala Sekolah 10 0.323 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 11 0.389 0.138 Valid 0.730 0.700 Reliabel 12 0.472 0.138 Valid 0.717 0.700 Reliabel 13 0.464 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel 14 0.212 0.138 Valid 0.749 0.700 Reliabel 15 0.291 0.138 Valid 0.741 0.700 Reliabel 1.3. Suasana Kerja Organisasi 16 0.427 0.138 Valid 0.725 0.700 Reliabel 17 0.305 0.138 Valid 0.740 0.700 Reliabel 18 0.128 0.138 Tdk Valid

19 0.098 0.138 Tdk Valid

20 0.463 0.138 Valid 0.718 0.700 Reliabel 21 0.455 0.138 Valid 0.720 0.700 Reliabel 2. Kepemimpinan (X2)

2.1. Orientasi Pada Tugas 1 0.239 0.138 Valid 0.743 0.700 Reliabel 2 0.495 0.138 Valid 0.710 0.700 Reliabel 3 0.189 0.138 Valid 0.750 0.700 Reliabel 4 0.216 0.138 Valid 0.746 0.700 Reliabel 5 0.449 0.138 Valid 0.717 0.700 Reliabel 6 0.428 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel 2.2. Orientasi Pada Hubungan

Kemanusiaan 7 0.252 0.138 Valid 0.742 0.700 Reliabel

8 0.429 0.138 Valid 0.719 0.700 Reliabel

(12)

Variabel/Dimensi No Item

Uji Validitas Uji Reliabilitas r hitung r tabel Ket r alpha Standar Ket 9 0.499 0.138 Valid 0.710 0.700 Reliabel 10 0.309 0.138 Valid 0.735 0.700 Reliabel 2.3. Orientasi Pada Supervisi

Kepala Sekolah 11 0.370 0.138 Valid 0.728 0.700 Reliabel

12 0.503 0.138 Valid 0.709 0.700 Reliabel 13 0.240 0.138 Valid 0.744 0.700 Reliabel 14 0.308 0.138 Valid 0.735 0.700 Reliabel 15 0.374 0.138 Valid 0.727 0.700 Reliabel 16 0.256 0.138 Valid 0.740 0.700 Reliabel 17 0.494 0.138 Valid 0.711 0.700 Reliabel 18 0.386 0.138 Valid 0.726 0.700 Reliabel 19 0.243 0.138 Valid 0.745 0.700 Reliabel 20 0.465 0.138 Valid 0.715 0.700 Reliabel 3. Kinerja Guru

3.1. Kompetensi Pedagogik 1 0.347 .138 Valid .752 .700 Reliabel

2 0.468 .138 Valid .738 .700 Reliabel

3 0.115 .138 Tdk Valid

3.2. Kompetensi Kepribadian 4 0.332 .138 Valid .755 .700 Reliabel

5 0.475 .138 Valid .737 .700 Reliabel

6 0.424 .138 Valid .751 .700 Reliabel

7 0.471 .138 Valid .735 .700 Reliabel

3.3. Kompetensi Sosial 8 0.402 .138 Valid .752 .700 Reliabel

9 0.520 .138 Valid .731 .700 Reliabel

10 0.364 .138 Valid .750 .700 Reliabel

11 0.495 .138 Valid .731 .700 Reliabel

3.4. Kompetensi Profesional 12 0.465 .138 Valid .739 .700 Reliabel

13 0.474 .138 Valid .735 .700 Reliabel

14 0.358 .138 Valid .758 .700 Reliabel

15 0.388 .138 Valid .753 .700 Reliabel

16 0.457 .138 Valid .737 .700 Reliabel

17 0.253 .138 Valid .769 .700 Reliabel

18 0.170 .138 Valid .784 .700 Reliabel

19 0.194 138 Valid .798 .700 Reliabel

Reliability Statistics

Variabel N Cronbach's Alpha N of Items

Iklim Organisasi 279 .746 19

Kepemimpinan 279 .741 20

Kinerja Guru 279 .764 18

Berdasarkan data yang terkumpul dari 279 responden yang ditunjukkan dalam tabel 5.6, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel.

dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.138. Item yang

mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi,

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Jika

(13)

korelasi antara butir item dengan skor total kurang dari 0.138 maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. Butir item yang tidak valid pada variabel iklim organisasi yaitu nomor 18 dan 19, dan pada kinerja guru nomor 3. Sedangkan pada variabel kepemimpinan seluruh butir item dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel iklim organisasi adalah butir 9, variabel kepemimpinan butir nomor 9, dan pada variabel kinerja guru butir nomor 9.

Pada kolom

reliability statistics nilai alpha untuk variabel iklim organisasi sebesar 0.746, kepemimpinan sebesar 0.741 dan kinerja guru sebesar 0.764. Karena ketiga variabel menghasilkan nilai alpha di atas 0.700, maka instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.

5.2 Hasil Uji Persyaratan Analisis 5.2.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Data hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 5.7, sebagai berikut:

Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kinerja Guru .051 279 .072 .995 279 .520

Iklim Organisasi .050 279 .085 .996 279 .685

Kepemimpinan .048 279 .200 .995 279 .470

(14)

Berdasarkan data dalam tabel 5.7 pada kolom Kolmogorof-Smirnov signifikansi untuk kinerja guru sebesar 0.072, iklim organisasi sebesar 0.085 dan kepemimpinan sebesar 0.200. Ketiga variabel nilainya lebih besar dari 0.05, berarti data pada variabel kinerja guru, iklim organisasi dan kepemimpinan berdistribusi normal.

Sedangkan angka statistik kinerja guru, iklim organisasi dan kepemimpinan masing-masing besarnya 0.051, 0.050 dan 0.048. Angka ini menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal.

Normalitas data ketiga variabel dapat juga dilihat berdasarkan output grafik yang ditunjukkan dalam gambar 5.1 berikut ini.

Gambar 5.1

Grafik Normalitas Variabel

(15)

5.2.2 Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Data hasil uji homogenitas ditunjukkan dalam tabel 5.8, sebagai berikut:

Tabel 5.8

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kinerja Guru dan Iklim

Organisasi 1.252 21 251 .209

Kinerja Guru dan

Kepemimpinan 1.875 26 247 .200

Berdasarkan data dalam tabel 5.8, kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, yaitu antara kinerja guru dan iklim organisasi sebesar 0.209 dan antara kinerja guru dan kepemimpinan sebesar 0.200.

Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data mempunyai varian sama.

Sedangkan angka levence statistic kedua kelompok data masing-masing 1.252 dan 1.875, menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya.

5.2.3 Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Data hasil uji

linearitas ditunjukkan dalam tabel 5.9, sebagai berikut:

(16)

Tabel. 5.9

Hasil Uji Linearitas Kinerja Guru dan Iklim Organisasi

Test For Linearity ANOVA Table Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Kinerja Guru * Iklim Organisasi

Between Groups

(Combined) 907.641 27 33.616 1.218 .217

Linearity 107.545 1 107.545 3.896 .049

Deviation from Linearity 800.095 26 30.773 1.115 .324

Within Groups 5345.187 6928.037 251 27.602

Total 6353.857 7835.677 278

Tabel. 5.10

Hasil Uji Linearitas KInerja Guru dan Kepemimpinan

Test For Linearity ANOVA Table Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Kinerja Guru * Kepemimpinan

Between Groups

(Combined) 6442.977 31 207.838 36.861 .000

Linearity 5566.451 1 5566.451 987.228 .000

Deviation from Linearity 876.526 30 29.218 5.182 .000

Within Groups 3540.937 1392.700 247 5.638

Total 16919.935 7835.677 278

Berdasarkan data dalam tabel 5.9 dan 5.10, kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan iklim organisasi sebesar 0.049 dan antara kinerja guru dan kepemipinan 0.000. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan.

5.3 Hasil Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 5.3.1 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan

linear antar variabel independen dalam model regresi. Data hasil uji

multikolinearitas ditunjukkan dalam tabel 5.11, sebagai berikut:

(17)

Tabel. 5.11

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Iklim Organisasi .970 1.031

Kepemimpinan .970 1.031

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Dari hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel sebesar 1.031 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen yaitu iklim organisasi dan kepemimpinan tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

5.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Data hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan dalam tabel 5.12.

Tabel. 5.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei

2

dengan LnX

1

dan LnX

2 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -15.852 10.321 -1.536 .126

LnX1 -2.520 1.646 -.090 -1.531 .127

LnX2 3.199 1.938 .224 1.651 .021

a. Dependent Variable: Lnei2

(18)

Berdasarkan data dalam tabel 5.12, didapat nilai t hitung LnX

1

sebesar -1.531 dan t hitung LnX

2

sebesar 1.651. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1.889.

Karena nilai t hitung LnX

1

dan LnX

2

berada diantara (-) t tabel dan (+) t tabel, maka pengujian antara Lnei

2

dengan LnX

1

dan Lnei

2

dengan LnX

2

dinyatakan tidak ada gejala heteroskedastisitas atau tidak ditemukan ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

Gambar 5.2

Daerah Penentuan H

0

Pada Lnei

2

dengan LnX

1

Gambar 5.3

Daerah Penentuan H

0

Pada Lnei

2

dengan LnX

2 -1.531

-1.889 +1.889

H

0

ditolak

-1.531

-1.531

-1.889 +1.889

H

0

ditolak

+1.651

H

0

diterima

H

0

diterima

H

0

ditolak H

0

ditolak

H

0

ditolak

H

0

ditolak

(19)

5.3.3 Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Metode pengujiannya dengan Uji Durbin-Watson, hasil uji autokorelasi ditunjukkan dalam tabel 5.13.

Tabel. 5.13

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .843a .711 .709 2.863 2.120

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Iklim Organisasi) b. Dependent Variable: Kinerja Guru

Berdasarkan data dalam tabel 5.13, nilai DW yang dihasilkan dari model

regresi adalah 2.120. Sedangkan pada tabel t dengan signifikansi 0.05, jumlah data

279, dan dua variabel independen diperoleh nilai dL = 1.7483 dan nilai dU =

1.7887, sehingga nilai (4-dU) = 2.2113 dan nilai (4-dL) = 2.2517. Karena nilai

DW terletak diantara dU dan (4-dU), berarti tidak ada autokorelasi dalam model

regresi. Daerah penerimaan pada uji Durbin-Watson dapat dilihat pada gambar

5.4.

(20)

Gambar 5.4

Daerah Penerimaan Pada Uji Durbin-Watson

5.4 Hasil Uji Hipotesis

5.4.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2 yang berbunyi terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru dan terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru. Analisisnya berpedoman pada hasil olah data yang ditunjukkan dalam tabel 5.14.

dL 1.7483

dU 1.7887

4-dU 2.2113

4-dL 2.2517 (DW)

2.120 Daerah

Keragu- Raguan

Daerah Keragu- Raguan Menolak H0

Bukti Autokorelasi Positif

Menerima H0

Bukti Tidak ada Autokorelasi

Menolak H0

Bukti Autokorelasi Negatif

(21)

Tabel. 5.14

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.587 3.003 1.195 .033

Iklim Organisasi .021 .010 .030 2.100 .022

Kepemimpinan .806 .031 .848 25.825 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Berdasarkan tabel 5.14, dapat dideskripsikan Unstandardized

Coefficients (B) parameter konstanta (a) = 3.587, koefisien iklim organisasi (b1

) = 0.021, dan koefisien kepemimpinan (b

2

) = 0.806. Bila nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka:

Y = 3.587 + 0.021 X

1

+ 0.806 X

2

SE 3.003 0.010 0.031

t hitung 1.195 2.100 25.825

SC β - 0.030 0.848

P 0.033 0.022 0.000

Keterangan:

Y : Kinerja Guru X

1

: Iklim Organisasi X

2

: Kepemimpinan SE : Standard Error

SC β : Standardized Coefficient (Beta)

P : Tingkat Signifikan

(22)

Persamaan regresi linear di atas digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru apabila nilai variabel iklim orgnisasi dan kepemimpinan mengalami kenaikan atau penurunan.

Prediksinya adalah sebagai berikut:

(1) Konstanta sebesar 3.587 bermakna jika skor iklim organisasi (X

1

) dan kepemimpinan (X

2

) sama dengan nol, maka skor kinerja guru sebesar 3.587.

(2) Koefisien regresi variabel iklim organisasi sebesar 0.021, bermakna jika variabel kepemimpinan nilainya tetap dan iklim organisasi mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.021. Koefisien iklim organisasi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara iklim organisasi dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien iklim organisasi maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. Atau dengan kata lain semakin kondusif iklim organisasi maka semakin tinggi kinerja guru.

(3) Koefisien regresi variabel kepemimpinan sebesar 0.806, bermakna jika variabel iklim organisasi nilainya tetap dan kepemimpinan mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.806. Koefisien kepemimpinan bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kepemimpinan dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien kepemimpinan maka semakin naik skor koefisien kinerja guru.

Atau dengan kata lain semakin efektif kepemimpinan maka semakin tinggi

kinerja guru.

(23)

5.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan 2

Hipotesis pertama berbunyi “Terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru”. Berdasarkan data dalam tabel 5.14, diketahui koefisien regresi (b

1

) = 0.021 dengan stándar error (SE) = 0.011. Dengan membagi bilangan b

1

dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 2.100.

Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 279 menunjukkan nilai 1.969. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H

0

ditolak dan H

1

diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis pertama yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru. Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi iklim organisasi mempunyai pengaruh positif, sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa iklim organisasi dapat meningkatkan kinerja guru.

Sedangkan nilai standardized coefficients sebesar 0.030 menandakan pengaruh yang lemah iklim organisasi terhadap kinerja guru.

Hipotesis kedua berbunyi “Terdapat pengaruh positif signifikan kepemimpinan terhadap kinerja guru” Berdasarkan data dalam tabel 5.14, diketahui koefisien regresi (b

2

) = 0.806 dengan stándar error (SE) = 0.031.

Dengan membagi bilangan b

1

dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar

25.825. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 279

menunjukkan nilai 1.969. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka

H

0

ditolak dan H

2

diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis kedua yang

diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan

kepemimpinan terhadap kinerja guru.

(24)

Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi kepemimpinan mempunyai pengaruh positif, sesuai dengan teori yang menyatakan kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja guru. Sedangkan nilai standardized coefficients (Beta) sebesar 0.848 menandakan pengaruh yang sangat kuat kepemimpinan terhadap kinerja guru.

5.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis 3

Sebelum melakukan pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda, terlebih dahulu melakukan analisis korelasi berganda (R) dan determinasi (R

2

). Hipotesis ketiga bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru.

Hipotesis ketiga berbunyi “Terdapat pengaruh bersama positif signifikan iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru”.

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis korelasi berganda dan regresi linear berganda. Hasil analisis ditunjukkan dalam tabel 5.15.

Tabel. 5.15

Hasil Analisis Korelasi dan Determinasi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .843a .711 .709 2.863

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja Guru 56.18 5.309 279

Iklim Organisasi 58.89 5.276 279

Kepemimpinan 63.03 5.589 279

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Iklim Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru

Gambar

Tabel 5.2  Jumlah Item Kuesioner
Tabel 5.7  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi untuk tumpahan di darat dan tumpahan di perairan ini didasarkan pada skenario tumpahan yang paling mungkin terjadi untuk material ini; namun, kondisi geografi, angin,

Paham ini berpendapat bahwa indera atau pengalaman adalah sumber satu-satunya atau paling tidak sumber primer dari pengetahuan manusia, sehingga pengenalan

Untuk menjamin mutu pelayanan yang diterima oleh masyarakat di rumah sakit Santa Elisabeth (secara khusus di bidang pelayanan keperawatan ) Maka Sub Komite mutu pelayanan

Dari semua golongan usia, usia 15-18 dipilih sebagai sasaran perancangan karena usia 15-18 tahun merupakan masa potensial yang mana jika sudah menyukai sesuatu,

Pemetaan partisipatif ini merupakan bagian dari tiga kegiatan GCS REDD+ di setiap desa penelitian: (1) satu kelompok diskusi kecil dengan sedikitnya tiga informan kunci

Pada bagian menganalisis jaringan komunikasi anak jalanan sekaitan dengan diterapkannya sistem satu arah di Kota Bogor, akan disajikan data dari lapangan, yaitu data

Analisis pada dimensi mikro atau tekstual ini dilakukan untuk membongkar strategi diskriminasi apa yang digunakan media The Jakarta Post terhadap pihak buruh melalui artikel “

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Neural Network Backpropagation dengan melakukan analisis terhadap data time series wisnu dan wisman. Untuk