• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. MUDJITO, S.H., M.H. NIP M E M U T U S K A N. Menetapkan :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "H. MUDJITO, S.H., M.H. NIP M E M U T U S K A N. Menetapkan :"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/3/OT.00/SK/I/2016

TENTANG :

REVIU RENCANA STRATEGIS

PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

Menimbang : 1. Bahwa untuk mendapatkan gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dan strategi yang dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun perlu adanya rencana strategis.

2. Bahwa dengan diterbitkannya PERMA No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan maka untuk melaksanakan perbaikan sasaran mutu agar menjadi lebih baik dalam rangka mendapatkan ISO 9001:2015, maka perlu adanya Reviu Rencana Strategis.

3. Bahwa oleh karena itu perlu ditetapkan Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

2. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010 -2014;

3. Peraturan Presiden RI Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Disign Reformasi Birokrasi 2010 - 2025;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Instansi Pemerintah;

5. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung R.I. Nomor 041/SEK/SK/VIII/2012 Tentang Penetapan Review Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung RI.

M E M U T U S K A N Menetapkan :

Pertama : Mencabut Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor : W13- A7/24/OT.00/SK/I/2015 tentang Penetapan Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015 – 2019;

Kedua : Menetapkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Lamongan Nomor : W13- A7/3/OT.00/SK/I/2016 tentang Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015 – 2019

Ketiga : Memberlakukan Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015 – 2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini;

Keempat : Memerintahkan kepada semua pegawai Pengadilan Agama Lamongan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi untuk tercapainya Rencana Strategis tersebut;

Kelima : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lamongan Pada tanggal : 04 Januari 2016 Ketua,

ttd

H. MUDJITO, S.H., M.H.

NIP. 196106201982031001 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

(3)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman i KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Reviu Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Agama Lamongan.

Dokumen ini adalah dokumen yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dan strategi yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun.

Semoga dokumen ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.

Lamongan, 04 Januari 2016

Ketua Pengadilan Agama Lamongan ttd

H. MUDJITO, S.H., M.H.

NIP. 196106201982031001

(4)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

i ii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Kondisi Umum 1

1.2 Potensi dan Permasalahan 6

Bab II Visi, Misi dan Tujuan 16

2.1 Visi 16

2.2 Misi 16

2.3 Tujuan Strategis 16

2.4 Sasaran Strategis 17

Bab III Arah Kebijakan dan Strategi 24

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung RI 24 3.2

3.3

Arah Kebijakan dan Strategi PTA Surabaya Arah Kebijakan dan Strategi PA Lamongan

32 36

BAB IV Penutup 41

LAMPIRAN

Matrik Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019

iii

(5)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor : 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

Pengadilan Agama Lamongan adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas 1A merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Pengadilan Agama Lamongan terletak di Jl. Panglima Sudirman No.738 B Lamongan yang mempunyai yurisdiksi 474 Kelurahan/Desa dari 27 kecamatan, dengan luas wilayah 1.812,8 Km² dan jumlah penduduk 1.186.458 jiwa.

Dasar Hukum berdirinya Pengadilan Agama Lamongan adalah Staatblad 1882 No. 152 Jo STBL tahun 1937 nomor 116 dan 610.

Sejak berdirinya Pengadilan Agama Lamongan belum memiliki kantor yang permanen dan baru pada tahun anggaran 1979/1980 dengan dana proyek APBN dibangunlah balai sidang Pengadilan Agama Lamongan terletak di Jl. Veteran Lamongan seluas 150m2 dan pada tahun anggaran 1983/1984 mendapat proyek perluasan seluas 100m2.

Pada tahun 1996/1997 mendapatkan ijin sewa tanah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan seluas 525m2. Di atas tanah tersebut telah dibangun 2 buah bangunan yakni, Balai Sidang dengan ukuran 8 x 5 m = 40 m2 dan ruang Hakim 12 x 5 m = 60 m2 dana tersebut

(6)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 2

diperoleh dari APBN tahun anggaran 1997 /1998, dan sejak tanggal 1 Maret 1998 sudah difungsikan.

Pada tahun 2006 Pengadilan Agama Lamongan mendapat Dana dari DIPA Mahkamah Agung RI yakni, Pengadaan Tanah seluas 2500 m2 yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 738 B Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan dengan Sertifikat Hak pakai No. 11 dan 12.

Kemudian tahun 2007 mendapat bangunan Gedung Pengadilan Agama Lamongan dari DIPA Mahkamah Agung RI tahun 2007 dengan bangunan berlantai dua. Dan kemudian tahun 2008 mendapat dari DIPA Mahkamah Agung RI yakni, pembangunan prasarana dan sarana lingkungan gedung Pengadilan Agama Lamongan yaitu berupa, pemagaran keliling dan pemasangan paving.

Gedung Pengadilan Agama Lamongan yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 738 B Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan diresmikan pada tanggal 16 Juli 2008 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. Bagir Manan, S.H., MCL.

Gedung kantor ini telah sesuai dengan Prototype Gedung Pengadilan Agama Kelas 1A.

Sehubungan dengan pindahnya Pengadilan Agama Lamongan ke gedung yang baru, tanah seluas 525m2 milik Pemerintah Kabupaten Lamongan ditarik kembali oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pengadilan Agama Lamongan telah mengusulkan bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Lamongan Kelas IA meliputi 27 Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Babat 2. Kecamatan Bluluk 3. Kecamatan Brondong

(7)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 3

4. Kecamatan Deket 5. Kecamatan Glagah 6. Kecamatan Kalitengah 7. Kecamatan Karangbinangun 8. Kecamatan Karanggeneng 9. Kecamatan Kedungpring 10. Kecamatan Kembangbahu 11. Kecamatan Lamongan 12. Kecamatan Laren 13. Kecamatan Maduran 14. Kecamatan Mantup 15. Kecamatan Modo 16. Kecamatan Ngimbang 17. Kecamatan Paciran 18. Kecamatan Pucuk 19. Kecamatan Sambeng 20. Kecamatan Sarirejo 21. Kecamatan Sekaran 22. Kecamatan Solokuro 23. Kecamatan Sugio 24. Kecamatan Sukodadi 25. Kecamatan Sukorame 26. Kecamatan Tikung 27. Kecamatan Turi

Secara Astronomis Kabupaten Lamongan terletak pada Bujur 112o 4’ 41” s.d. 112o 33’ 12” Bujur Timur dan Lintang 6o 51’ 54” s.d. 7o 23’ 6” Lintang Selatan. Secara Geografis Kabupaten berbatasan sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan Laut Jawa.

(8)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 4 2. Sebelah Timur dengan Kabupaten Gresik.

3. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.

4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara tertinggi mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan kehakiman karena tidak hanya membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan tetapi sebagai puncak manajemen di bidang administratif, personil dan finansial serta sarana dan prasarana.

(9)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 5

Kebijakan ‘satu atap’ memberikan tanggung jawab dan tantangan karena Mahkamah Agung RI. dituntut untuk menunjukkan kemampuannya guna mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang profesional, efektif, efiesien, transparan serta akuntabel. Untuk itu, perlu dilakukan pembaruan peradilan secara terencana, terarah dan berkesinambungan dengan mengacu pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010 - 2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Pengadilan Agama Lamongan sebagai Pengadilan Agama Tingkat Pertama di wilayah Jawa Timur dalam mewujudkan hal tersebut telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan berdasarkan Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2010 – 2014.

Namun demikian berdasarkan evaluasi Pengadilan Agama Lamongan dari sekian program dan kegiatan yang telah diselenggarakan, ada beberapa program dan kegiatan yang harus dilanjutkan pada tahun 2015-2019.

Untuk itu dalam menyusun Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019, diperlukan analisis data kondisi keadaan tingkat perkara tahun 2010-2014 dan tahun 2015 di Pengadilan Agama Lamongan sebagai referensi untuk mengetahui capaian dan potensi permasalahan yang terjadi. Data analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

(Tabel 1)

No Tahun Sisa Perkara yang Lalu

Perkara Masuk

Jumlah Perkara

Perkara diputus

Sisa Perkara sekarang

1 2010 538 2551 3089 2539 550

2 2011 550 2669 3219 2629 590

3 2012 590 2919 3509 2808 701

4 2013 701 2897 3598 2891 707

5 2014 707 3070 3777 3124 653

(10)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 6 0

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Sisa Perkara yang lalu

Perkara Masuk

Jumlah Perkara

Perkara Diputus

Sisa Perkara Sekarang

2010 2011

2012 2013

2014 2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015

6 2015 653 3129 3782 3189 593

Dari data diatas menunjukkan bahwa profesionalisme aparatur peradilan agama semakin meningkat yang dapat dilihat dengan meningkatnya penyelesaian perkara atau putusan perkaranya tiap tahun.

(Grafik 1).

1.2. Potensi dan Permasalahan

Capaian reformasi birokrasi peradilan agama di Pengadilan Agama Lamongan dalam kurun waktu tahun 2010-2014 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Keberhasilan tersebut antara lain : Pertama, Tahun 2012 Pengadilan Agama Lamongan mendapat 3 Penghargaan dalam Peringatan 130 Badan Peradilan Agama yaitu :

1. Juara Umum Ketiga dalam Bidang Pengelolaan SIADPA.

2. Juara Empat Pelayanan Publik dan Meja Informasi.

3. Peringkat Terbaik Keempat dalam Upload Putusan Terbanyak di direktori putusan dengan kategori jumlah perkara antara 2000-3100 di tahun 2011.

(11)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 7

Kemudian pada akhir tahun 2013 Pengadilan Agama Lamongan mendapatkan piagam penghargaan sebagai Juara Umum Kedua pada Lomba Peningkatan Manajemen Kelembagaan Peradilan Agama di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.

Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan pelaksanaan publikasi putusan dan transparansi peradilan agama melalui website peradilan agama sehingga keterbukaan informasi kepada masyarakat dapat terpenuhi.

Kedua, adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan dengan mengikuti berbagai kegiatan Bimbingan Teknis sehingga dapat meningkatkan kinerja aparat peradilan dalam melayani masyarakat pencari keadilan, hal ini dibuktikan dengan diraihnya beberapa penghargaan oleh Satuan Kerja di Pengadilan Agama Lamongan.

Ketiga, adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai yaitu gedung kantor yang telah prototype.

Keberhasilan reformasi birokrasi tersebut beserta sejumlah potensi yang berhasil diidentifikasikan dapat menjadi modal dalam melanjutkan pembaruan peradilan, khususnya lima tahun kedepan.

Berikut ini akan diuraikan analisa SWOT berupa Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat) dari Pengadilan Agama Lamongan.

A. Kekuatan (Strength)

Kekuatan Pengadilan Agama Lamongan mencakup beberapa hal yang memang diatur dalam peraturan/ Perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan, yang mencakup dalam beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan

(12)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 8

 Adanya Undang-undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama Lamongan selaku Pengadilan Tingkat Pertama.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

 Pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan memiliki motivasi yang tinggi dan kreatif dalam melaksanakan tugas- tugasnya.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

 Adanya Sistem Pengawasan yang melibatkan Hakim Pengawas Bidang dalam pengawasan reguler dan insidentil.

 Adanya Sistem Pengaduan Masyarakat yang berbasis teknologi.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

 Adanya Pola Bindalmin beserta aplikasi SIADPA yang mempermudah proses administrasi perkara.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

 Adanya gedung kantor Pengadilan Agama Lamongan yang sudah sesuai dengan prototype.

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Lamongan dirinci dalam beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan

 Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Lamongan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

 Pengadilan Agama Lamongan belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.

(13)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 9

 Jumlah pegawai yang jauh dari ideal menyebabkan banyak rangkap jabatan yang menyebabkan kinerja pegawai kurang optimal dalam pelayanan kepada masyarakat. Data jumlah pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan dapat dilihat pada tabel 2. Rekapitulasi Sumber Daya Manusia di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan.

(Tabel 2)

NO NAMA/NIP/TGL LAHIR/UMUR

GOL/

RUANG TMT

JABATAN TMT JABATAN

TMT ESELON

1 2 3 4

1 H. Mudjito, S.H., M.H. IV/d Ketua 196106201982031001 01/04/2015

20/06/1961 11/09/2013

54 Thn, 6 Bln 11/09/2013

2 Dr. H. Akhmad Bisri IV/c Wakil Ketua Mustaqim, M.H. 01/10/2013 Lamongan

195606221990031001 28/06/2012

22/06/1956 28/06/2012

59 Thn, 6 Bln

3 Drs. H. ANWAR SANUSI IV/d Hakim

HASAN, M.H. 01/04/2015 30/09/2014

195303101982031000

10/03/1953

62 Thn, 9 Bln

4 Drs. H. ABD SAMAD IV/d Hakim

195505111985031000 01/04/2015 10/12/2014

11/05/1955

60 Thn, 7 Bln

5 Drs. H. NURIL IHSAN IV/c Hakim

195703201989031000 01/04/2013 16/12/2011

20/03/1957

58 Thn, 9 Bln

6 Drs. H. M NURKHAN, S.H. IV/c Hakim 195601071983031003 01/04/2014 29/04/2010

07/01/1956

59 Thn, 11 Bln

(14)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 10 7

Drs. H. A MUKHSIN,

S.H.,M.H. IV/c Hakim

195907051989031000 01/10/2014 09/09/2011

05/07/1959

56 Thn, 6 Bln

8 Dra Hj. SUFIJATI, M.H. IV/c Hakim 195711241984032000 01/10/2014 31/10/2011

24/11/1957

58 Thn, 1 Bln

9 Drs. H. NUR KHASAN, IV/c Hakim

S.H.,M.H. 01/10/2014 16/12/2011

196510131993031004

13/10/1965

50 Thn, 2 Bln

10 Drs. H. Mahzumi, M.H. IV/c Hakim 19660414.199403.1.006 01/04/2015 09/12/2013

14/04/1966

49 Thn, 8 Bln

11 Drs. H. GEMBONG EDY IV/c Hakim

SUJARNO, M.H. 01/10/2015 19/07/2012

196609211994031000

21/09/1966

49 Thn, 3 Bln

12

Drs. SULAIMAN, S.H.,

M.Hum. IV/c Hakim

195412301982031007 01/10/2015 29/09/2015

30/12/1954

61 Thn, 0 Bln

13 Drs. SURYADI, S.H.,M.H. IV/c Hakim 196306081991031004 01/10/2015 30/09/2014

08/06/1963

52 Thn, 6 Bln

14 Dra. Hj. AZIZAH ULFAH, M.H. IV/b Hakim 195711281984012001 01/04/2012 29/04/2010

28/11/1957

58 Thn, 1 Bln

15 Dra. MASRIFAH IV/b Hakim

196503151993032003 01/04/2013 30/04/2014

15/03/1965

50 Thn, 9 Bln

16 Drs. Hj. MASNUKHA, M.H. IV/b Hakim 196712051993032002 01/04/2013 13/06/2014

05/12/1967

48 Thn, 1 Bln

(15)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 11 17 Drs. H. IMAM ROSIDIN, M.H. IV/b Hakim

196906201994031006 01/10/2013 01/08/2012

20/06/1969

46 Thn, 6 Bln

18 Dra. Hj. DZIRWAH IV/b Hakim

196812141993032002 01/04/2014 09/0912011

14/12/1968

47 Thn, 0 Bln

19 H. ROIHAN, S.H. IV/b Hakim

196112291985031003 01/04/2015 16/12/2011

29/1211961

54 Thn, 0 Bln

20 Drs. H. MACHSUN, S.H.,M.H. IV/b Panitera 195705071983031001 01/10/2008 31/12/2015

07/05/1957 31/12/2015

58 Thn, 7 Bln

21 JUNUS SUSANTO, S.H. IV/a Sekretaris 195910271980031001 01/04/2012 31/12/2015

27/10/1959 31/12/2015

56 Thn, 2 Bln

22 AS'AD, S.Ag. IV/a Wakil Panitera

196206021991031002 01/10/2011

02/06/1962 31/07/2015

53 Thn, 7 Bln

23 MAZIR, S.Ag., M.Si IV /a Panitera Muda Hukum 196912041998031003 01/04/2015 25/07/2014

04/12/1969

46 Thn, 1 Bln

24 Hj. NUR CHOLIDAH, S.H. III/d Panitera Muda Permohonan 195702011980032001 01/10/2004 Lamongan

01/02/1957 27/01/2006

58 Thn, 11 Bln

25 HJ. KUNAIYAH NINGSIH, S.H. III/d Panitera Muda Gugatan 195705291979032003 01/04/2005 Lamongan

29/05/1957 11/06/2009

58 Thn, 7 Bln

26 Hj MUAROFAH, S.H. III/d Kepala Sub Bagian 196602161993032002 01/10/2011 31/12/2015

16/02/1966 31/12/2015

49 Thn, 10 Bln

27 DARTIK, S.Pd.l. III/c Kepala Sub Bagian 197808242006042016 01/04/2013 31/12/2015

24/08/1978 31/12/2015

37 Thn, 4 Bln

(16)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 12 28 SYAFI i RAHMAN, S.Ag. III/c Kepala Sub Bagian 196911152006041010 01/04/2014 31/12/2015

15/11/1969 31/12/2015

46 Thn, 11 Bln

29 SUPIYAH, S.H. III/d Panitera Pengganti

195606121983032001 01/04/2010 28/12/1993

12/06/1956

59 Thn, 6 Bln

30 SUEB, S.H. III/d Panitera Pengganti

196705071992031005 01/10/2013 14/05/2004

07/05/1967

48 Thn, 7 Bln

31 SUPRAYITNO, S.Ag., S.H. III/c Juru Sita Pengganti 196901969006041011 01/04/2014 10/04/2008

09/06/1969

46 Thn, 11 Bln

32 MUHAMMAD SIROJUDDIN, III/b Panitera Pengganti

S.H. 01/04/2015 03/01/2014

197906092006041009

09/06/1979

36 Thn, 6 Bln

33 Drs. KAYANTO, S.HI. III/a Jurusita Pengganti 196510102014081001 01/09/2015 31/12/2015

10/10/1965

50 Thn, 2 Bln

34 SUWARNO II/c Juru Sita Pengganti

196503152007011005 01/04/2015 03/09/2014

15/03/1965

50 Thn, 9 Bln

35 SUDARMADI II/a Juru Sita Pengganti

196707102014081001 01/08/2015 27/08/2015

10/07/1967

48 Thn, 5 Bln

36 SITI ZAIMAH II/a Juru Sita Pengganti

196510022014082002 01/08/2015 27/08/2015

02/10/1965

50 Thn Thn, 3 Bln

37 KHULAIFAH S.H. III/a Staf

197404062014052001 01/05/2014 12/01/2016

06/04/1974

41 Thn, 9 Bln

(17)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 13

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

 Kurangnya minat masyarakat mengakses sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

 Adanya sebagian pegawai teknis yang belum menguasai SIADPA sehingga proses administrasi perkara kurang berjalan optimal.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

 Belum memadainya sarana penunjang pelaksanaan tugas khususnya alat penyimpan data (server) dan pengolah data (laptop).

C. Peluang (Opportunity)

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Lamongan untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek : 1. Aspek Proses Peradilan

 Adanya aplikasi yang mempermudah proses berperkara dan administrasi umum serta website Pengadilan Agama Lamongan yang mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan proses berperkara.

 Adanya Aplikasi Pendaftaran Online melalui website Pengadilan Agama Lamongan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

 Adanya Sosialisasi, Bimbingan Teknis, Pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

 Adanya tunjangan kinerja sebagai motivasi pegawai dalam peningkatan kinerja.

(18)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 14

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

 Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang dilaksanakan secara reguler maupun insidentil ke Pengadilan Agama Lamongan.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

 Dukungan dan koordinasi yang baik antar Pengadilan Agama dan antar pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Lamongan.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

 Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Lamongan berupa sambungan internet dan website Pengadilan Agama Lamongan.

D. Tantangan (Threat)

Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Lamongan yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Proses Peradilan

 Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan ditengah tuntutan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

 Personil Pengadilan Agama Lamongan belum seluruhnya memahami tentang Tupoksi, SKP dan Capaian Kinerja Pengadilan Agama Lamongan.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

 Belum diterapkan sepenuhnya sistem reward dan punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan.

(19)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 15

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

 Belum adanya payung hukum terhadap sistem administrasi pengadilan agama (SIADPA) yang berbasis teknologi informasi sehingga sistem manual masih tetap dipakai.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

 Anggaran yang tersedia dalam DIPA untuk pengadaan sarana dan prasarana belum memadai, padahal sarana yang ada sudah mulai rusak.

(20)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 16

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Lamongan. Visi Pengadilan Agama Lamongan mengacu pada visi Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Kesatuan Hukum dan Aparatur Pengadilan Agama yang Profesional dan Akuntabel menuju Badan Peradilan Indonesia yang Agung”

2.2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi terlaksana dan terwujud dengan baik.

Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Lamongan menetapkan misi-misi sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan;

3. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi masyarakat.

4. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan;

2.3. Tujuan Strategis

1. Meningkatkan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel.

(21)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 17

3. Meningkatkan penyelesaian perkara melalui mediasi.

4. Meningkatnya aksepbilitas putusan hakim.

5. Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efesien.

7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga Peradilan secara akuntabel, efektif dan efesien.

8. Meningkatnya pelaksanaan kebersihan lingkungan kerja dan pemeliharaan sarana prasarana yang menunjang pelayanan prima.

9. Meningkatnya ketertiban administrasi perpustakaan.

10. Meningkatnya kedisiplinan pegawai.

11. Meningkatnya pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat.

12. Meningkatnya akses seluruh aplikasi untuk pelayanan perkara dan administrasi umum.

2.4. Sasaran Strategis

1. Terwujudnya peningkatan penyelesaian sisa perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

2. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel.

3. Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara dalam jangka waktu 5 bulan.

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan secara tepat waktu.

5. Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan posyankum secara tepat waktu.

6. Terwujudnya peningkatan penyelesaian putusan / penetapan secara tepat waktu yang di unggah ke website.

7. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan meja informasi.

(22)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 18

8. Terwujudnya peningkatan penyelesaian minutasi berkas perkara tepat waktu.

9. Terwujudnya peningkatan administrasi penerimaan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel.

10. Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu, dan transparan.

11. Terwujudnya peningkatan penyelesaian administrasi putusan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel.

12. Terwujudnya peningkatan pelayanan penyampaian salinan / putusan tepat waktu.

13. Terwujudnya peningkatan penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu.

14. Terwujudnya peningkatan pelayanan penyerahan akta cerai secara cepat dan tepat waktu.

15. Terwujudnya pelaksanaan administrasi arsip perkara yang masuk box secara tepat waktu.

16. Terwujudnya peningkatan pelayanan mediasi.

17. Terwujudnya peningkatan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan kepada masyarakat.

18. Terwujudnya peningkatan pelayanan permohonan eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.

19. Terwujudnya peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat.

20. Terwujudnya peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja).

21. Terwujudnya pelaksanaan kebersihan lingkungan kerja sesuai jadwal yang ditindaklanjuti.

22. Terwujudnya peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan prima.

(23)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 19

23. Terwujudnyanya ketertiban administrasi perpustakaan yang ditindaklanjuti.

24. Terwujudnya peningkatan disiplin pegawai.

25. Terwujudnya peningkatan pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat secara tepat waktu.

26. Terwujudnya peningkatan akses aplikasi yang ditindaklanjuti.

Berikut indikator kinerja utama Pengadilan Agama Lamongan :

TUJUAN

STRATEGIS SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

UTAMA PENJELASAN

Meningkatnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

Terwujudnya peningkatan penyelesaian sisa perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

Prosentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaiakan tepat waktu

Prosentase penyelesaian sisa perkara tahun lalu yang diputus tahun berjalan

Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

Prosentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Prosentase penyelesaian perkara masuk yang diputus pada tahun berjalan

Terwujudnya peningkatan penyelesaian perkara dalam

jangka waktu 5 bulan

Prosentase peningkatan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan secara tepat waktu

Prosentase penyelesaian perkara yang putus maksimal 5 bulan dengan perkara yang putus tahun berjalan

Terwujudnya peningkatan pelayanan perkara miskin dan

terpinggirkan yang diselesaikan secara tepat waktu

Prosentase peningkatan perkara miskin dan terpinggirkan yang diselesaiakan tepat waktu

Prosentase antara jumlah pemohon prodeo dengan jumlah pemohon prodeo yang dilayani

(24)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 20 Terwujudnya

peningkatan pelayanan perkara miskin dan

terpinggirkan yang mendapatkan layanan posyankum secara tepat waktu

Prosentase peningkatan perkara miskin dan terpinggirkan yang mendapatkan layanan posyakum yang diselesaiakan tepat waktu

Prosentase antara jumlah pemohon posyankum dengan jumlah pemohon posyankum yang dilayani

Terwujudnya peningkatan penyelesaian

putusan / penetapan secara tepat waktu yang di unggah ke website

Prosentase peningkatan penyelesaian putusan /

penetapan secara tepat waktu yang di unggah ke website

Prosentase antara perkara putus yang diupload ke website dengan perkara yang diputus

Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan meja informasi

Prosentase peningkatan pemberian

pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan perkara

Prosentase jumlah pemohon informasi yang dilayani dengan jumlah pemohon informasi

Terwujudnya peningkatan penyelesaian minutasi berkas perkara tepat waktu

Prosetase peningkatan kualitas dan kwantitas minutasi berkas perkara

Prosentase perkara yang diminutasi dengan perkara putus

Meningkatanya administrasi perkara yang efektif, efisien, dan Akuntabel

Terwujudnya peningkatan administrasi

penerimaan perkara yang efektif, efesien dan akuntabel

Prosentase peningkatan penyelesaian administrasi / registrasi

penerimaan perkara

Prosentase peningkatan penyelesaian administrasi / registrasi penerimaan perkara dengan perkara yang diterima

Terwujudnya persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu, dan tranparan

Prosentase persidangan perkara secara sederhana, tepat waktu, tranparan dan akuntabel

Prosentase perkara yang disidangkan dengan perkara yang diterima

Terwujudnya peningkatan penyelesaian

administrasi putusan perkara yang efektif, efesien dan

akuntabel

Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara

Prosentase penyelesaian administrasi putusan perkara dengan perkara yang putus

(25)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 21 Terwujudnya

peningkatan pelayanan penyampaian salinan / putusan tepat waktu

Prosentase penyampaian salinan putusan / penetapan kepada para pihak tepat waktu

Prosentase jumlah penyampaian salinan putusan dengan jumlah permohonan salinan

Terwujudnya peningkatan

penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu

Prosentase peningkatan penerbitan akta cerai secara cepat dan tepat waktu

Prosentase akta cerai yang diterbitkan dengan jumlah putusan cerai gugat yang BHT dan cerai talak yang diikrarkan

Terwujudnya peningkatan pelayanan penyerahan akta cerai secara cepat dan tepat waktu

Prosentase peningkatan penyerahan akta cerai kepada para pihak

Prosentase akta cerai yang diserahkan dengan jumlah pemohon akta cerai

Terwujudnya pelaksanaan administrasi arsip perkara yang masuk box secara tepat waktu

Prosentase pelaksanaan administrasi arsip perkara yang masuk box secara tepat waktu

Prosentase arsip perkara yang masuk box dengan jumlah perkara yang sudah BHT

Meningkatnya penyelesaian perkara melalui mediasi

Terwujudnya peningkatan pelayanan mediasi

Prosentase peningkatan pelayanan mediasi

Prosentase mediasi yang dilayani dengan perkara yang seharusnya dimediasi Meningkatnya

aksepbilitas putusan hakim

Terwujudnya peningkatan kualitas putusan yang memenuhi rasa keadilan kepada masyarakat

Prosentase putusan yang tidak diajukan upaya banding

Prosentase putusan yang tidak diajukan banding dengan perkara yang diputus

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Terwujudnya peningkatan pelayanan permohonan eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap

Prosentase pelayanan permohonan eksekusi yang telah ditindaklanjuti

Prosentase permohonan eksekusi yang dilayani dengan jumlah pemohon eksekusi

Meningkatnya pelaksanaan pengawasan internal yang efektif dan efesien

Terwujudnya peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat

Prosentase peningkatan pelayanan pengaduan yang ditindaklanjuti

Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dengan pengaduan yang masuk

(26)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 22 Meningkatnya

pengelolaan manajerial lembaga

Peradilan secara akuntabel, efektif dan efesien

Terwujudnya peningkatan

produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja)

Prosentase peningkatan

produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja)

Prosentase peningkatan nilai produktifitas kinerja SDM (SKP dan penilaian prestasi kerja) dengan target kinerja yang disepakati

Meningkatnya pelaksanaan kebersihan lingkungan kerja dan pemeliharaan sarana prasarana yang menunjang pelayanan prima

Terwujudnya pelaksanaan kebersihan lingkungan kerja sesuai jadwal yang ditindaklanjuti

Prosentase jumlah realisasi

pelaksanaan kebersihan dibagi jumlah jadwal kebersihan yang ditindaklanjuti

Prosentase jumlah realisasi pelaksanaan jadwal kebersihan dibagi jumlah jadwal kebersihan

Terwujudnya peningkatan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang menunjang

pelayanan prima

Prosentase pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ditindaklanjuti

Prosentase jumlah realisasi pemeliharaan dengan jumlah rencana pemeliharaan sarana dan prasarana

Meningkatnya ketertiban administrasi perpustakaan

Terwujudnyanya ketertiban administrasi perpustakaan yang ditindaklanjuti

Prosentase ketertiban administrasi perpustakaan yang ditindakanjuti

Prosentase jumlah kode buku yang sesuai klasifikasinya dengan jumlah kode buku yang ada

Meningkatnya kedisiplinan pegawai

Terwujudnya peningkatan disiplin pegawai

Prosentase peningkatan kedisiplinan pegawai yang ditindaklanjuti

Prosentase jumlah kehadiran, kedatangan dan kepulangan tepat waktu setiap pegawai dibagi jumlah kehadiran total seluruh pegawai

Meningkatnya pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat

Terwujudnya peningkatan pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat secara tepat waktu

Prosentase peningkatan pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat secara tepat waktu

Prosentase pelaksanaan sosialisasi hasil pelatihan / diklat yang dilaksanakan maksimal setelah 1 bulan pelaksanaan dibagi dengan jumlah pelatihan / diklat yang dilaksanakan

(27)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 23 Meningkatnya

akses seluruh aplikasi untuk pelayanan perkara dan administrasi umum

Terwujudnya peningkatan akses aplikasi yang ditindaklanjuti

Prosentase peningkatan akses aplikasi yang ditindaklanjuti

Prosentase jumlah aplikasi yang dapat diakses dalam pelaksanaan tugas dengan jumlah suluruh aplikasi yang ada

(28)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 24

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung Republik Indonesia

Arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung RI Tahun 2010-2035 tercantum dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang dapat disimpulkan dalam beberapa Arahan Pembaruan sebagai berikut :

A. Arahan Pembaruan Fungsi Teknis

Segala upaya pembaruan peradilan yang dilakukan harus mengarah pada tujuan utama yaitu “Badan Peradilan yang dapat melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efektif”. Untuk mencapai tujuan tersebut maka program utama yang perlu dilakukan adalah :

1. Pembatasan Perkara Kasasi dan PK

2. Penerapan Sistem Kamar secara konsisten 3. Penyederhanaan Proses Berperkara

4. Penguatan Akses pada Keadilan

B. Arahan Pembaruan Manajemen Perkara

Agenda penyempurnaan pada manajemen perkara dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar, yaitu sebagai berikut :

1. Modernisasi manajemen perkara;

2. Penataan ulang organisasi manajemen perkara;

3. Penataan ulang proses manajemen perkara.

C. Arahan Pembaruan Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pusat Penelitian dan Pengembangan memiliki fungsi strategis dalam rangka mencapai organisasi Mahkamah Agung RI. yang berbasis

(29)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 25

pengetahuan. Setidaknya terdapat 2 (dua) fungsi strategis yang harus dikembangkan oleh Litbang : Pertama, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi Mahkamah Agung RI. dalam mengadili;

Kedua, fungsi Litbang dalam mendukung pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Penguatan SDM, Sarana dan Prasarana.

D. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Sejalan dengan arahan reformasi birokrasi, Mahkamah Agung RI. akan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi. Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi ini biasa disebut sebagai Competency Based HR Management (CBHRM). Pengembangan Sistem Manajemen SDM berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut :

1. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi

2. Pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi. Pengembangan yang dimaksud disini termasuk rotasi, mutasi dan promosi.

3. Penilaian kinerja berbasis kompetensi 4. Remunerasi berbasis kompetensi 5. Pola karir berbasis kompetensi.

E. Arahan Pembaruan Sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegrasi dan profesional, maka Mahkamah Agung RI.

akan mengembangkan “Sistem Pendidikan dan Pelatihan Profesi Hakim dan Pegawai Pengadilan yang Berkualitas dan Terhormat { Qualified and Respectable Judicial training Center (JTC) } “.

(30)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 26

Sistem ini akan dapat terwujud dengan usaha perbaikan pada berbagai aspek, yaitu meliputi :

1. Kelembagaan (institusional);

2. Sarana dan prasarana yang diperlukan;

3. Sumber Daya Manusia;

4. Program diklat yang terpadu dan berkelanjutan;

5. Pemanfaatan hasil diklat;

6. Anggaran diklat; serta

7. Kegiatan pendukung lainnya (misalnya kegiatan penelitian dan pengembangan).

Konsep yang akan diadopsi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ke depan adalah konsep pendidikan yang permanen dan berkelanjutan { Continuing Judicial Education (CJE) }. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam implementasi CJE ini, yaitu :

1. Bersifat komprehensif, terpadu dan sinergis untuk membantu hakim dan pegawai pengadilan memenuhi harapan masyarakat;

2. Bersifat khusus yang merupakan bagian dari pendidikan berkelanjutan dan terpusat pada kebutuhan pengembangan kompetensi hakim dan pegawai pengadilan.

F. Arahan Pembaruan dalam Pengelolaan Anggaran

Pasal 81A ayat (1) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung menyatakan “Anggaran Mahkamah Agung dibebankan pada mata anggaran tersendiri dalam anggaran pendapatan dan belanja negara”. Pasal dimaksud telah mengamanatkan kepada jajaran Mahkamah Agung untuk

(31)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 27

mengupayakan adanya kemandirian baik dalam penganggaran maupun dalam pelaksanaan anggaran. Supaya kemandirian anggaran MA terwujud, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan pemahaman bersama tentang kemandirian anggaran badan peradilan;

b. Mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kemandirian anggaran badan peradilan;

c. Menentukan tingkat kemandirian anggaran badan peradilan;

d. Mendorong dibentuknya undang-undang yang berisi kemandirian anggaran badan peradilan.

Sedangkan cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian pengelolaan anggaran Badan Peradilan meliputi:

1. Penataan Sistem dan Prosedur Perencanaan

a. Studi terhadap kemandirian pengelolaan keuangan Badan Peradilan;

b. Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat penerapan anggaran berbasis kinerja;

c. Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka pengeluaran jangka menengah;

d. Restrukturisasi program dan kegiatan;

e. Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan;

f. Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM;

2. Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan a. Perumusan mekanisme pelaksanaan APBN;

b. Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja;

c. Evaluasi SOP penerimaan dan belanja;

3. Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran

(32)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 28

a. Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Mahkamah Agung dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan keuangan, diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran berbasis kinerja, pelatihan kuasa pengguna anggaran, pelatihan pejabat pembuat komitmen, pelatihan penguji tagihan, pelatihan bendahara penerimaan dan pengeluaran;

4. Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran

a. Membuat Rancangan Undang-Undang tentang Kemandirian Anggaran Badan Peradilan;

b. Penyusunan peraturan teknis tentang kemandirian pengelolaan keuangan Badan Peradilan;

c. Peraturan perundang-undangan tentang kemandirian anggaran telah disahkan;

d. Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran Badan Peradilan;

e. Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang-undangan tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;

f. Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja.

G. Arahan Pembaruan Pengelolaan Aset

Untuk memperbaiki kinerja dalam pengelolaan aset, Mahkamah Agung akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mahkamah Agung akan menciptakan lingkungan organisasi yang

dapat mendorong perilaku positif dalam pengelolaan aset;

2. Mahkamah Agung akan mengubah pendekatan dalam mengelola aset, dari pendekatan administratif aset menjadi manajemen aset yang menerapkan beberapa asas, yaitu : fungsional, kepastian

(33)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 29

hukum, transparansi, azas efisiensi, akuntabilitas publik, dan kepastian nilai;

3. Mahkamah Agung akan menyediakan seorang penilai di setiap satuan kerja unit pengelola aset;

4. Mahkamah Agung akan melakukan penertiban aset;

5. Mahkamah Agung akan memperbaiki perencanaan pengelolaan aset;

6. Mahkamah Agung akan melakukan risk analysis untuk setiap aset milik negara berupa tanah dan bangunan ataupun aset lain yang dianggap perlu;

7. Mahkamah Agung akan melakukan sertifikasi;

8. Mahkamah Agung akan melakukan perbaikan pengelolaan rumah dinas dan rumah jabatan;

9. Mahkamah Agung akan menyusun mekanisme akuntabilitas yang efektif;

10. Mahkamah Agung akan menyempurnakan SIMAK BMN karena memang tidak ada manajemen BMN yang khusus dibuat untuk instansi tertentu.

H. Arahan Pembaruan Teknologi Informasi

Secara ringkas, sasaran dari penerapan Teknologi Informasi di Mahkamah Agung, dapat dirumuskan sebagai sarana pendukung untuk tercapainya hal-hal berikut ini :

a. Peningkatan kualitas putusan, yaitu dengan penyediaan akses terhadap semua informasi yang relevan dari dalam dan luar pengadilan, termasuk putusan, jurnal hukum dan lainnya;

b. Peningkatan sistem administrasi pengadilan, meliputi akses atas aktivitas pengadilan dari luar gedung, seperti misalnya registrasi, permintaan informasi dan kesaksian;

(34)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 30

c. Pembentukan efisiensi proses kerja di lembaga peradilan, yaitu dengan mengurangi kerja manual dan klerikal serta menggantikannya dengan proses berbasis komputer;

d. Pembentukan organisasi berbasis kinerja, yaitu dengan menggunakan teknologi sebagai alat untuk melakukan pemantauan dan kontrol atas kinerja;

e. Pembentukan lingkungan pembelajaran dalam organisasi, yaitu dengan menyediakan fasilitas e-learning atau pembelajaran jarak jauh.

Tahapan pengembangan Teknologi Informasi di Mahkamah Agung dan lembaga peradilan dalam 25 tahun ke depan akan terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap I, selama 5 (lima) tahun pertama. Sasarannya adalah optimalisasi investasi Teknologi Informasi yang sudah ada, integrasi data dan informasi, serta penyiapan regulasi dan perubahan kultur kerja dalam rangka menyongsong era bekerja berbasis Teknologi Informasi;

2. Tahap II, selama 10 (sepuluh) tahun kedua. Sasarannya adalah terciptanya sistem informasi yang konsisten untuk seluruh lembaga peradilan sehingga memungkinkan pemanfaatan data dan informasi untuk menjaga kesatuan hukum dan membuka peluang untuk peningkatan akses terhadap pelayanan pengadilan;

3. Tahap III, selama 10 (sepuluh) tahun ketiga. Sasarannya adalah diintegrasikannya proses peradilan dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk para penegak hukum lain, dalam kerangka menuju sistem pelayanan hukum terpadu (integrated justice system).

(35)

Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Lamongan Tahun 2015-2019 Halaman 31

I. Arahan Pembaruan Sistem Pengawasan

Penguatan Organiasasi Pengawasan difokuskan pada 5 (lima) aspek, yaitu :

1. Restrukturiasasi Organisasi Pelaksana Fungsi Pengawasan 2. Penguatan SDM Pelaksana Fungsi Pengawasan

3. Penggunaan Parameter Obyektif dalam Pelaksanaan Pengawasan 4. Peningkatan Akuntabilitas & Kualitas Pelayanan Pengaduan bagi

Masyarakat

5. Redefinisi Hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai Mitra dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan.

J. Arahan Pembaruan Sistem Keterbukaan Informasi

Kebijakan transparansi melalui pemberian akses informasi pengadilan diarahkan untuk mencapai dua hal, yaitu : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat pencari keadilan; dan 2) mewujudkan akuntabilitas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Langkah-langkah prioritas yang akan dilakukan oleh Mahkamah Agung adalah :

1. Membangun kultur keterbukaan di pengadilan;

2. Mekanisme Akses Informasi Sederhana, Cepat, Tepat Waktu dan Biaya Ringan;

3. Membangun Struktur Organisasi dan Mengembangkan Kebijakan Pendukung;

4. Mekanisme Pemantauan dan Pengawasan, Pengaduan dan Penyelesaian Keberatan, serta Insentif dan Disentif atas Pelaksanaan Pelayanan Informasi;

5. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat akan Kegunaan dan Kebutuhan Informasi Pengadilan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan SDM yang kompeten dengan kriteria obyektif, berintegrasi dan profesional, maka Pengadilan Tinggi Agama Surabaya secara berkelanjutan akan menyelenggarakan

1) Pemungutan suara dan penghitungan suara. 2) Penyusunan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS. 3) Penyusunan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan

Pengembangan secara terpadu di permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, kawasan strategis di wilayah darat, bawah tanah, udara, pesisir, dan di wilayah laut untuk

Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi telah memenuhi standar ISO 25010 pada karakteristik functional suitability dengan nilai 1 (baik), karakteristik

Bedasarkan beberapa pengertian di atas maka melalui anggaran negara tidak hanya dapat diketahui besarnya rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk periode

Oleh karena itu, intertekstualitas dari keduanya akan digunakan dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana kritik sosial yang muncul pada film ini dipengaruhi oleh

Faktor penggerak utama dalam penerapan konsep smart grid di Kantor Pusat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah efisiensi energi, menurunkan emisi

Hasil yang diperoleh dari pembinaan tenaga pendidikan yaitu tenaga pendidikan yang diikutsertakan pada pelatihan tutor memiliki pemahaman yang lebih mendalam