• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penaruh Return on Assets, Operationg Profit Margin, dan Gross Profit Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penaruh Return on Assets, Operationg Profit Margin, dan Gross Profit Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of this study is to know the influence at Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin on deffered tax assets at manufacturing companies in Indonesia Stock Exhange. Data obtained from manufacturing companies’s financial statements for 2007-2011. Data were analyzed using Multiple Regression Analysis. The result of this research show that partially Return on Assets and Operating Profit Margin have significant impact on deffered tax assets, while Gross Profit Margin do not affect deffered tax assets. Simultaneously, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin impact on deffered tax assets.

(2)

vii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin perusahaan terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Data diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2007 sampai tahun 2011. Data dianalisis menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan Return on Assets dan Operating Profit Margin memiliki pengaruh signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, sementara Gross Profit Margin tidak berpengaruh terhadap aktiva pajak tangguhan. Secara simultan, Return on Assets, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pajak ... 8

2.1.1.1 Definisi Pajak ... 8

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 9

2.1.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 10

2.1.2 Akuntansi... 13

(4)

ix

2.1.2.2 Laporan Keuangan Fiskal ... 15

2.1.2.3 Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal 15 2.1.3 Penyebab Perbedaan Akuntansi Pajak dengan Akuntansi Komersial ... 17

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ... 27

2.1.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 27

2.1.4.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 28

2.1.4.3 Teknik-teknik Analisis Laporan Keuangan ... 29

2.1.5 Analisis Rasio Keuangan... 31

2.1.5.1 Rasio Likuiditas ... 32

2.1.5.2 Rasio Aktivitas ... 34

2.1.5.3 Rasio Solvabilitas ... 36

2.1.5.4 Rasio Nilai Pasar ... 38

2.1.5.5 Rasio Profitabilitas ... 38

2.1.6 Return on Assets ... 40

2.1.9.1 Pengertian Pajak Tangguhan ... 43

2.1.9.2 Metode Penangguhan Pajak Tangguhan ... 43

2.1.10 Aktiva Pajak Tangguhan ... 45

(5)

2.3 Hipotesis ... 49

3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 65

3.7.1 Teknik Analisis Data ... 65

3.7.1.1 Analisis Statistik Deskriptif... 66

3.7.1.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 66

3.7.2 Uji Hipotesis ... 70

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

(6)

xi

4.3 Persamaan Model Regresi ... 86

4.4 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 88

4.4.1 Pengaruh Return on Assets (ROA) Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 88

4.4.2 Pengaruh Operating Profit Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 89

4.4.3 Pengaruh Gross Profi Margin Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan ... 90

4.5 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 91

4.6 Koefisien Korelasi Parsial ... 92

4.7 Koefisien Determinasi Simultan ... 94

Bab V Simpulan dan Saran ... 96

5.1 Simpulan ... 96

5.2 Saran ... 98

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...………48

Gambar 2 Histogram………...80

Gambar 3 Grafik P-P Plot………...81

(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 64

Tabel II Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 74

Tabel III Data Return on Assets ... 75

Tabel IV Data Operating Profi Margin ... 76

Tabel V Data Gross Profit Margin ... 77

Tabel VI Statistik Deskriptif ... 78

Tabel VII Uji Normalitas ... 82

Tabel VIII Uji Multikolinearitas ... 84

Tabel IX Uji Autokorelasi ... 86

Tabel X Koefisien Regresi ... 87

Tabel XI Pengujian Koefisien Regresi ... 92

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasukan penerimaan dari sektor pajak cukup berarti bagi pendapatan

pemerintah. Ini tercermin dari pembiayaan belanja negara yang semakin lama

semakin bertambah besar, ditambah dengan kondisi negara yang dibebani oleh

hutang sehingga diperlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri yang

semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan

negara harus dibiayai dari pendapatan negara, yaitu dari penerimaan pajak dan

penerimaan bukan pajak.

Menurut Waluyo (2011 : 17), sistem pemungutan pajak terdiri dari tiga yaitu

official assessment system, self assessment system, dan withholding system. Ketiga

sistem ini memiliki ciri khas yang berbeda satu dengan lainnya. Official assessment

system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terhutang. Self

assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus

dibayar. Withholding system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak

(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Bagi pihak yang dipotong atau dipungut, pajak yang sudah dibayarnya itu

dapat berfungsi sebagai pengurang pajak diakhir tahun. Inti dari sistem ini adalah

adanya pengalihan sebagian wewenang Dirjen Pajak dalam menerapkan besarnya

kewajiban pajak kepada wajib pajak. Peran aktif masyarakat sebagai wajib pajak

dituntut dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Dengan adanya sistem pemungutan

Self Assessment dan reformasi peraturan perpajakan diharapkan dapat meningkatkan

penerimaan dalam negeri ke arah kemandirian pembiayaan negara sebagaimana

fungsi utama pajak, yaitu fungsi penerimaan (fungsi budgeter) yang diartikan sebagai

sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran

pemerintah (Waluyo 2011 : 6).

Penjualan merupakan salah satu elemen dalam laporan laba rugi yang

dikenakan dari segi Pajak Penghasilan (PPh). Dilihat dari sudut pandang PPh,

penjualan adalah kegiatan transaksi ekonomi yang dapat menghasilkan penghasilan,

penghasilan tersebut merupakan objek pajak PPh yang nantinya pada akhir tahun

harus dilaporkan oleh wajib pajak didalam Surat Pemberitahuan (SPT). Informasi

dapat diperoleh dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan secara

periodik oleh perusahaan. Dari semua informasi dan analisis laporan keuangan,

investor umumnya lebih memperhatikan profitabilitas perusahaan. Hal ini

disebabkan karena tingkat return yang diterima oleh investor tergantung pada tingkat

profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahan untuk menghasilkan laba

dari kegiatan operasionalnya. Makin tinggi laba, makin tinggi return yang diperoleh

investor.

Dari semua informasi yang terkait dalam kemampuan perusahaan dalam

(11)

Bab I Pendahuluan 3

sering muncul dalam masalah relevansi laporan keuangan adalah penggunaan

pendekatan bagi pembuatan keputusan (decision usefulness approach). Terdapat

banyak pengguna laporan keuangan yang masing-masing mempunyai kepentingan

yang berbeda, biasanya dikelompokkan dalam kategori seperti investor, kreditor

manajer, pembuat peraturan, perserikatan, dan pemerintah (kelompok-kelompok

tersebut disebut constituancies). Dengan memahami masalah keputusan, akuntan

akan lebih baik menyiapkan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan

informasi sebagai pengguna. Dengan menyesuaikan informasi laporan keuangan

pada kebutuhan pengguna laporan keuangan tersebut akan mengarahkan pada

pembutan keputusan yang lebih baik. Dalam cara ini laporan keuangan dapat

dikatakan akan lebih berguna (usefull).

Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan akuntansi (komersial) dan

laporan keuangan fiskal secara terpisah. Laporan keuangan akuntansi (komersial)

disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan khususnya dalam PSAK No 46

tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Laporan keuangan fiskal adalah laporan

keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan

perhitungan pajak. Undang-undang pajak tidak mengatur secara khusus bentuk dari

laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal-hal tertentu, baik dalam

pengakuan penghasilan maupun biaya (Erly Suandy 2011 : 81).

Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi

komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya

penghasilan kena pajak. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan

antara akuntansi komersial yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi,

(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha against revenue), sedangkan dari segi fiskal tujuan utamnya adalah penerimaan

negara (Erly Suandy 2011 : 87). Perbedaan laporan keuangan komersial dengan

laporan keungan fiskal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perbedaan waktu

(temporer) dan perbedaan tetap (permanen).

Menurut Endang Kiswara (2007 : 78), aktiva pajak tangguhan terjadi bila

laba akuntansi lebih kecil daripada laba fiskal akibat perbedaan temporer. Lebih

kecilnya laba akuntansi daripada laba fiskal mengakibatkan perusahaan dapat

menunda pajak terutang tersebut pada periode mendatang. Namun, apabila laba

fiskal tidak mungkin tersedia dalam jumlah memadai untuk dapat dikompensasi

dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan atau bila dimungkinkan adanya

realisasi manfaat pajak di masa depan dengan profitabilitas kurang dari 50 persen,

maka aktiva pajak tangguhan tidak diakui dan perusahaan akan mencatat cadangan

aktiva pajak tangguhan. Sebaliknya untuk kewajiban pajak tangguhan terjadi bila

laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal akibat perbedaan temporer.

Kristian P. Sitorus (2010) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

Rasio Profitabilitas Perusahaan terhadap Aktiva Pajak Tangguhan di Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang diuji dalam penelitian ini

adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan net profit margin.

Sampel dari penelitian ini menggunakan 69 sampel perusahaan manufaktur pada

periode 2006 sampai 2008 yang diambil dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Variabel-variabel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan regresi

berganda pada tingkat signifikansi 5 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan ROA, ROE, net profit margin berpengaruh signifikan terhadap

(13)

Bab I Pendahuluan 5

signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, sedangkan variabel net profit margin

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti sebelumnya

menggunakan variabel ROA, ROE, dan net profit margin, sedangkan peneliti

sekarang menggunakan variabel Return on Assets, Operating Profit Margin, dan

Gross Profit Margin. Peneliti sebelumnya menggunakan semua perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi tahun 2006 sampai tahun 2008,

sedangkan peneliti saat ini ingin menggunakan perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yaitu dari sektor makanan dan minuman serta sektor

farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut dari tahun

2007 sampai tahun 2011.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menguji kembali penelitian

yang dilakukan oleh Kristian P. Sitorus (2010). Adapun judul yang digunakan dalam

penelitian ini adalah “Pengaruh Return on Assets, Operating Profit Margin, dan

Gross Profit Margin Perusahaan Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit

margin berpengaruh secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan?

2. Apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan gross profit

(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan

gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara parsial?

4. Seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating profit margin, dan

gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara simultan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin,

dan gross profit margin berpengaruh secara parsial terhadap aktiva pajak

tangguhan.

2. Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), operating profit margin,

dan gross profit margin berpengaruh secara simultan terhadap aktiva pajak

tangguhan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating

profit margin, dan gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara

parsial.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), operating

profit margin, dan gross profit margin terhadap aktiva pajak tangguhan secara

simultan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

(15)

Bab I Pendahuluan 7

Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai

pengaruh rasio profitabilitas terhadap aktiva pajak tangguhan

2. Bagi Investor

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor untuk

menambah wawasan mengenai pasar modal terutama mengenai profitabilitas dan

aktiva pajak tangguhan.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk penelitian

selanjutnya. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan

(16)

96

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan

bantuan dari software SPSS 20.00 for windows, yaitu dengan metode regresi

berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab

sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi

masalah dari penelitian ini.

1. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit

Margin secara parsial terhadap aktiva pajak tangguhan.

a. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa

variabel Return on Assets (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi

perubahan pada Operating Profit Margin, dan Gross ProfitMargin.

b. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa

variabel Operating Profit Margin secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi

perubahan pada Return on Assets dan Gross ProfitMargin.

c. Berdasarkan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa

variabel Gross Profit Margin secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan, dengan syarat tidak terjadi

(17)

Bab V Simpulan dan Saran 97

2. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit

Margin secara simultan terhadap aktiva pajak tangguhan.

Berdasarkan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa

variabel Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross Profit

Margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktiva pajak tangguhan

pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu dari sektor

makanan dan minuman serta sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang juga menjadi sampel dalam penelitian ini untuk periode

2007 sampai dengan tahun 2011.

3. Besarnya pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross

Profit Margin, baik secara parsial maupun simultan terhadap aktiva pajak

tangguhan.

a. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap aktiva pajak tangguhan lemah,

karena besarnya hanya 10.24%.

b. Pengaruh Operating Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah,

karena besarnya hanya 11.8336 %.

c. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap aktiva pajak tangguhan lemah,

karena besarnya hanya 6.9696 %.

d. Pengaruh Return on Assets (ROA), Operating Profit Margin, dan Gross

Profit Margin yaitu sebesar 10.2%. Ini menunjukkan bahwa ketiga variabel

independen tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap aktiva

pajak tangguhan, karena sisanya sebesar 89.8% masih banyak dipengaruhi

(18)

Bab V Simpulan dan Saran 98

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan

beberapa saran, yaitu sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan faktor yang lain

selain ROA, Operating Profit Margin, dan Gross Profit Margin yang

mempengaruhi aktiva pajak tangguhan agar penelitian dapat lebih digeneralisasi.

2. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya memasukkan semua jenis

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Damodar, Gujarati. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika, Erlangga.

Dwi Prastowo D. Dan Rifka Juliaty (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba Empat.

Ilyas, Wirawan B dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. (2002). Metode Penelitian Bisnis : Untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BDFE, Yogyakarta.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, Yogyakarta, BPFE.

K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Sepuluh, Jakarta, Salemba Empat.

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Jakarta, Prenada Media Group.

Kieso, Donal E., Jeery J. Weygant, and Paul D. Kimmel. (2002). Accounting Principles, Sixth Edition, John Wiley and Sons Inc, New York.

Kiswara, Endang. (2007). Aktiva Pajak Tangguhan, Edisi Pertama, Wacana Suara Merdeka, Semarang.

Kristian P. Sitorus. (2010). Penagaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Aktiva Pajak Tangguhan di Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, PT Bumi Aksara.

(20)

100

Marisi P. Purba. (2009). Akuntansi Pajak Penghasilan, Jakarta, Graha Ilmu.

Mulyono, Djoko. (2006). Akuntansi Pajak, Yogyakarta, Andi.

Munawir. (2000). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty.

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan : teori dan kasus, Jakarta, Salemba Empat.

Smeets, MJH. (2002). Akuntansi Perpajakan, Yogyakarta, Andi.

Suandy, Erly. (2011). Perencanaan Pajak. Edisi kelima, Jakarta, Salemba Empat.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan, Bandung, CV. Alfabeta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, Edisi kedua, Yogyakarta, Andi.

Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak, Cetakan Kedua, Jakarta, Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Sementara corak kelmuan kajian hadis di Pondok Pesantren Kota Banjarbaru, guru/pengajar yang mengasuh mata pelajaran hadis di pondok pesantren Kota Banjarbaru terbagi

Prestasi kerja sebuah perusahaan dapat dicapai apabila, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik karena setiap karyawan mengetahui tugas atau tujuan yang terdefenisikan dengan

Secara umum, gerakan buruh dunia termasuk Indonesia sedang mengalami tantangan yang sangat berat.Pakar perburuhan Richard Hyman menjelaskan, tantangan yang sedang

[r]

Generator PWS STG 01 dan PWS STG 02 berada dalam satu bus pada sistem kelistrikan Industri Minyak Nabati. Untuk pemasangan sistem pentanahan pada generator

The TBS model can be distinguished from the afore discussed scaffoldings in terms of orientation and induction, identify key concepts and focus group discussions

Pelaksanaan penulisan geladikarya ini akan dibatasi oleh penelitian yang lebih mengarah pada kondisi internal dan eksternal perusahaan dalam kegiatan strategi bisnisnya,

Cara guru bimbingan dan konseling meningkatkan prestasi belajar yang rendah pada peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak dengan