• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja junior auditor. Karyawan atau auditor pada Kantor Akuntan Publik biasanya akan bekerja secara optimal jika mereka memperoleh kepuasan dalam bekerja. Artinya perusahaan harus benar-benar memperhatikan tingkat kebutuhan pegawainya. Untuk meningkatkan kualitas keterbukaan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik maka diperlukan pendapat yang independen dan profesional dari Kantor Akuntan Publik ( KAP) dan Akuntan. Indikator kepuasan kerja yang digunakan berpedoman kepada teori dua faktor Frederick Hezberg, sedangkan indikator yang digunakan untuk menilai kinerja junior auditor mengacu kepada Adrian Harrel & Arnold Wright.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman yang menunjukan bahwa nilai koefisien korelasinya sebesar 61% (rs = 0,610). Pengaruh tersebut setelah diuji tingkat signifikansinya dengan uji t satu pihak menunjukan bahwa hipotesis nol (Ho) yaitu “ Tidak terdapat pengaruh antara kepuasan kerja dengan kinerja junior auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung” ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan positif yang cukup kuat antara kepuasan kerja dengan kinerja junior auditor pada kantor akuntan publik.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR GAMBAR….………... x

DAFTAR TABEL ……….... xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah……….... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian……… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka………. ……… 8

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Audit….………... 8

2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit….…………... 9

2.1.1.3 Jenis-Jenis Auditor………... 10

2.1.2 Profesi Akuntan Publik………...…... 12

2.1.2.1 Sejarah Profesi Akuntan Publik………... 12

2.1.2.2 Kebutuhan Ekonomi Akan Profesi Akuntan Publik.. ... 13

2.1.2.3 Perkembangan Pelayanan Profesi Akuntan Publik…….. 14

2.1.3 Kantor Akuntan Publik ………... 17

2.1.3.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik... 17

2.1.3.2 Standar Auditing... 19

2.1.3.3 Pengendalian Mutu dalam Kantor Akuntan Publik... 21

2.1.4 Kepuasan Kerja………... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis... 38

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………. 39

3.2 Metodologi Penelitian……… 40

3.2.1 Metode Yang Digunakan……… 41

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………. 43

3.2.3 Operasionalisasi Variabel...……… 44

3.2.3.1 Kepuasan Kerja (X)……….... 45

3.2.3.2 Kepuasan Kerja (Y)………. 46

3.2.4 Alat Ukur...………... 50

3.2.5 Pengujian Data...……….... 51

3.2.5.1 Uji Validitas……… 51

3.2.5.2 Uji Reabilitas……….. 53

3.2.6 Perhitungan Persentase Atas skor jawaban yang diperoleh... 55

3.2.7 Rencana Pengujian Hipotesis……….. 56

3.2.8 Metode Analisis Data...………. 57

3.2.9 Kriteria Penarikan Kesimpulan... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 61

4.1.1 Latar Belakang Responden………... 61

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1Kepuasan Kerja Auditor di KAP Kota Bandung... 69

4.1.2.2 Kinerja Auditor di KAP Kota Bandung... 99

4.1.2.3 Pengujian Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Auditor Junior di KAP Kona Bandung ... 100

4.1.2.4 Koefisien Determinasi... 102

4.2 Pembahasan ... 102

4.2.1 Keterbatasan ... 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… 104

5.2 Saran………... 104

DAFTAR PUSTAKA

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis – jenis Auditor ...10

Gambar 2.2 Hierarkhi Standar Audting ...20

Gambar 2.3 Diagram Hubungan Prestasi dengan Kepuasan Kerja ...34

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X ...50

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y ...51

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Koefisien Kolerasi ...60

Tabel 4.1 Daftar responden berdasarkan KAP...63

Tabel 4.2.1 Reliabilitas...66

Tabel 4.2.2 Hasil Validitas Item Variabel Kepuasan Kerja (X)...67

Tabel 4.2.3 Hasil Validitas Item Variabel Kinerja(Y)...68

(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Untuk Memperoleh Data

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 Uji Reliability

Lampiran 4 Responden Variabel X

Lampiran 5 Responden Variabel Y

Lampiran 6 Hasil Validitas Item Variabel Kepuasan Kerja (X) Hasil Validitas Item Variabel Kinerja (Y)

Lampiran 7 Korelasi

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan berbasis energi di Amerika

Serikat. Pada tahun 2000 Enron mengakui adanya penghasilan sebesar $ 101 milyar dan selalu menjadi perusahaan inovatif terbaik selama enam tahun terakhir. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya merupakan penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif oleh Arthur Andersen. Penyelewengan yang dilakukan oleh Enron disinyalir demi kepentingan manajemen dan kepentingan pribadi. Tuntutan hukum diberikan kepada para direkturnya dengan membayar sejumlah uang. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan Arthur Andersen kehilangan banyak klien yang berbuntut pada pembubaran perusahaan akuntansi Arthur Andersen. Sejak saat itu Enron Corporation dan Arhur Andersen menjadi lambang popular dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja.

(Sumber : www.blogspot.com, Prayogi 2004)

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Kimia Farma Tbk.” Sekalipun manajemen PT Kimia Farma Tbk membantah dan

menyatakan bahwa yang terjadi bukanlah mark up, hanya merupakan kesalahan pencatatan, tetapi pada kenyataannya kasus ini menimbulkan keraguan pada masyarakat luas atas profesi akuntan publik. Tujuan mark up itu sendiri dapat dikelompokan untuk tujuan window dressing dan tujuan pencurian. Window dressing dilakukan untuk kepentingan manajemen, sedangkan pencurian dilakukan untuk kepentingan individu. Apapun motivasi dibelakangnya, penyajian laporan keuangan yang lebih tinggi (overstated) maupun lebih rendah (understated) merupakan suatu kesalahan fatal, sehingga mark up atau kesalahan pencatatan yang disengaja tidak dibenarkan dalam aturan main pasar modal, yang menjunjung tinggi azas transparansi dalam mencapai tujuan dari Good Corporate Governance. Dalam rangka melaksanakan prinsip keterbukaan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat pemodal agar tidak terulangnya kasus seperti Enron Corporation dan PT Kimia Farma Tbk, perlu adanya ketentuan untuk mengatur keterbukaan informasi terhadap emiten atau perusahaan publik yang laporan keuangannya mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian. (Sumber : www.blogspot.com, Prayogi 2004)

Pemerintah mengeluarkan Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-36/BEJ/07-2004 menyebutkan bahwa perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik. Untuk meningkatkan kualitas keterbukaan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik maka diperlukan pendapat yang independen dan profesional dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan. (Sumber : www.bapepam.go.id

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha Itu mengindikasikan terjadinya ketidakpuasan pada auditor sehingga kinerjanya pun buruk, dan juga mempengaruhi perilaku auditor tersebut hingga melakukan hal yang tidak etis. “Selain itu juga terdapat kasus lain yang berkaitan dengan hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja auditor junior. Pada kasus ini audit BPKP yang meng- audit APBD kota cirebon, dan dikatakan bahwa hasil audit BPKP tersebut tidak valid, bahwa hasil temuan yang didapatkan oleh BPKP itu menyimpang. Kemungkinan itu disebabkan oleh karena ketidakpuasan auditor yang bekerja di BPKP tidak puas, oleh karena itu hasil pekerjaan yang dilakuakan pun tidak masimal dan tidak sesuai. Itu memepengaruhi pada kinerja auditor tersebut”

(Pikiran Rakyat, 10 September 2010 halaman 11/ Ant/A-65 ).

Bekerja pada Kantor Akuntan Publik biasanya menjadi pengalaman pertama bagi mereka. Pada Kantor Akuntan Publik terdapat tingkat perputaran atau perpindahan (turn over) dan kemangkiran (obsenteeisme) yang cukup tinggi. Para lulusan akuntansi tidak sedikit yang menjadikan Kantor Akuntan Publik sebagai batu loncatan untuk bekerja di perusahaan lainnya karena Auditor pemula atau auditor junior memiliki tingkat kepuasan yang rendah, oleh Indriantoro(2000) penyebab auditor pemula kurang puas adalah mereka kurang menerima (feedback) umpan balik, kemampuan mereka kurang optimal dimanfaatkan, supervisi yang tidak memadai, hanya tersedia sedikit kesempatan untuk berpartisipasi dan pujian dari atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik jarang dilontarkan oleh atasan serta mereka lebih sering mengalami kebosanan.

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha konflik antara kerja dengan kehidupan keluarga, serta ketidakmampuan individu untuk menggunakan bakat dan kemampuannya. Ini menimbulkan ketidakpuasan bagi seorang karyawan dalam sebuah organisasi.

Perbedaan kedudukan dalam organisasi ikut mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. Semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya. Hasil studi kepuasan kerja akuntan yang dilakukan oleh Ahmad

(2000), menunjukan bahwa partner memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi

daripada akuntan junior, akuntan senior, serta manajer. Ketidakpuasan dari auditor diatas akan mempunyai dampak bagi kinerja auditor junior itu sendiri dan otomatis terjadi ketidakefektifan dalam perusahaan atau Kantor Akuntan Publik.

Ketidakefektifan suatu perusahaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja auditor adalah sikap dan perilaku auditor terhadap pekerjaan dan lingkungan. Pengetahuan para manajer mengenai sikap dan perilaku bawahan bermanfaat untuk desain pengendalian yang menimbulkan dysfunctional behavior (Robbins,2007).

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dan akan mengakibatkan perusahaan tersebut akan kehilangan daya saingnya. (Juanda 2002).

Penelitian mengenai kepuasan kerja juga pernah dilakukan juga sebelumnya oleh Dwi Maryani & Bambang Supomo (2001) dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Empiris Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual” penelitian ini

memberi perhatian pada implilkasi dari kepuasan kerja terutama dalam hal ini aspek kerja. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja individual.

Selain itu penelitian mengenai kepuasan kerja terhadap kinerja juga pernah dilakukan oleh Fahmi (2002) dan Rahmi (2007) mahasiswa Universitas Padjajaran dengan judul hubungan kepuasan kerja dengan kinerja auditor internal pada Bank Bukopin dan pada The Big Four, dalam penelitian lebih banyak membahas tentang kinerja auditor internal dengan menggunakan penilaian kinerja berdasarkan independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, tanggapan manajemen terhadap rekomendasi (SPAI). Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah objek yang diteliti adalah auditor eksternal yaitu Kantor Akuntan Publik dengan penilaian kinerja berdasarkan 3 dimensi: (Harrel &

Arnold dalam Auditing). Penelitian sebelumnya meneliti auditor internal dengan

objek perbankan.

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisa apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja auditor pada kantor akuntan publik yang berjudul “ Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Auditor Junior pada Kantor Akuntan Publik”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka Identifikasi masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja Junior Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

2. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka maksud yang hendak

dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

Untuk mengetahui dan membuktikan apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja junior auditor pada Kantor Akuntan Publik.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut adalah

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja Junior auditor pada Kantor Akuntan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi pihak Kantor Akuntan Publik, sebagai bahan masukan baik berupa saran atau koreksi sehingga dapat membantu mereka memecahkan masalah yang mereka hadpi dan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang akan membantu Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melaksanakan dan menjalankan profesinya.

(16)

104 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Beberapa simpulan yang dapat ditarik dari studi yang telah dilakukan berkenaan dengan “Pengaruh antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Auditor di KAP Kota Bandung“, adalah :

1. Ada pengaruh positif yang signifikan dengan derajat yang cukup kuat antara kepuasan kerja terhadap kinerja auditor akuntan public junior di KAP Kota Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin tinggi pula kinerjanya, demikian juga sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka kinerjapun akan semakin rendah pula.

(17)

105 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Beberapa saran yang dikemukakan penulis diantaranya :

Saran Bagi KAP Kota Bandung :

Mengingat begitu pentingnya kepuasan kerja bagi kepentingan perusahaan, maka ada baiknya pihak KAP lebih banyak memberikan perhatian terhadap unsur-unsur

kepuasan kerja, agar kepuasan kerja dapat meningkat dan diharapkan kinerja pun akan mencapai tingkat optimal.

Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai unsur-unsur kepuasan kerja dan kinerja dengan mengambil sampel yang lebih besar untuk memaksimalkan estimasi yang lebih tepat.

(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 11. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder dan Mark S.Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Anton, 2010 . Kecerobohan pada audit BPKP yang dilakukan dikota cirebon. Bandung :Pikiran Rakyat, 10 September 2010 halaman 11/ Ant/A-65

Dessler, Gary, 2003. Human Resource Management, Florida International University, Prentice Hall Inc.

Dwi Maryani dan Bambang Supomo, 2001, Studi Empiris Pengaruh Kerja terhadap Kinerja Individual, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 3

Setiawan, Dharma, 2000. Kinerja mempengaruhi kepuasan kerja, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Edwin Fahmi, 2005. Analisis Hubungan Kepuasa Kerja dengan Auditor Internal Pada Bank Bukopin, Skripsi yang tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Erni Tisnawati, 2002 Keterkaitan Antara Kepuasan Kerja Karyawan Dan Kepuasan Prayogi, Eryawan 2004. Artikel tentang Kasus Enron dan Kimia Farma

(19)

Universitas Kristen Maranatha Herwidayatmo, 2003. Perusahaan yang go public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah

diaudit oleh akuntan publik. Jakarta : www.bapepam.go.id

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

Empat.

Harrell A, Wright A, Auditing, A Journal Of Practice & Theory, Fall, 1990 Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Rivai, Mochamad, 2004. Kinerja Karyawan dalam perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia..

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian pengukuran level dengan menaikkan temperatur minyak kelapadan nilai temperatur tersebut digunakan untuk menentukan nilai massa jenis minyaknya memiliki hubungan

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan menggunakan alat peraga rak bilangan. Kemudian guru memberikan

STATEMENT OF

Kualitas keaktualan berita (News is Recent) Balikpapan TV (BTV), di mana agar berita yang ditayangkan bersifat actual, Balikpapan TV melakukan langkah-langkah, antara lain

Mi dengan subtitusi tepung ubi jalar ungu memiliki tekstur yang lebih.. lengket satu sama

Hasil pengamatan pada Tabel 1, permukaan pada bidang lembaran menunjukkan hampir dari semua variasi jumlah bulu ayam menghasilkan lembaran yang baik dan tidak tampak cacat, hanya

Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima yang artinya penerapan konseling keluarga dapat mengurangi kecanduan game

Pada penulisan Ilmiah ini Penulis mencoba untuk membuat suatu aplikasi multimedia pemasaran perumahan dengan menggunakan Macromedia Flash MX untuk membantu bagian