• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aspek V~てしまう Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Morfosintaksis dan Keaspekan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Aspek V~てしまう Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Morfosintaksis dan Keaspekan)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha xviii

日本語

動詞+

分析

形態統語論及び相

考察

0642010

ターキ

教大学

文学部

日本文学科

(2)

Universitas Kristen Maranatha xix

序論

日本語 文法 さ 言語 あ 動詞+ ~ う

一 あ 動詞+ ~ う 意味的 ア ク 的 意味

い 意味的 動詞+ ~ う 完了 感慨 表現

ア ク 的 動詞+ ~ う 様々 ア ク 意味

寺村 ア ク いう 象 あ 幅 プ セ 中

ういう位置 あ 表 う 形式 あ 日本語 ンタク

意味 1984 pp117 小泉 ア ク タイプ 分

完了的 未完了的 いう あ 日本語 言語学入門

保小泉 1993 pp.123

~ う 形 動詞 付 金 一 動詞 四種類

分離さ 状態動詞 瞬間動詞 動詞 第四種 動詞 あ

全 動詞 ~ う 付 わ い

筆者 ~ う ア ク 興味 わい

理 あ

本論

(3)

Universitas Kristen Maranatha xx

1. 完了相 意味 ~ う

例:(26) ケ 単 日本人 ャー 日本 音楽文化

変え (NJ 19)

(26) 変え 短い間 生 あ 瞬間動詞 属

(26) 変え 完了 いう意味 表 い あ

(c) 変え い ( 変え )

(a) 変え

(b) ) 変え始 (d) 変え

(変え終わ )

2.非進行 意味 ~ う

例:(6)十分 知識 持 い うい 問題 起 い (NJ 86)

(6) 起 短い 間 生 あ 瞬 間動 詞 属

(6) 起 い イ ン 進行 中 あ 示

い 永 的 イ ン あ

(c) 起 い

(a) 起

(4)

Universitas Kristen Maranatha xxi

3.進行相 意味 ~ う

例:(51)節子 い ぱい 目 清太 見あ

ほ う ? (HNH 77)

短い間 生 あ 瞬間動詞 属

(51) う 柄 経過 起 出来 描い い

(b) う

(a)

(c)

4.習慣相 意味 ~ う

例: (16)メー 一度送 う 取 戻 せ

(NJ 15)

送 的 あ 行 起 動 詞 属

(16) 動作 え わ あ

(a) 送 Habitual

(b) 送 (c) 送 う

5.結果相 意味 ~ う

例:(53)….あ 小さ 出来 忘 い う

(5)

Universitas Kristen Maranatha xxii

忘 短い間 生 あ 瞬間動詞 属

忘 い いう 相 イ ン 進行中 あ 示 い

忘 いう完了形 さ イ ン 終了 あ

結び い わ い 忘 イ ン 完

結 状態 あ 表

時間 流

忘 い

結論

日 本 語 文 動詞+ ~ う 相 分 析 結 果 次 結論 引 出

1. 日本語 文 動詞+ ~ う 相 大体完了相 あ

他 非進行相 進行相 習慣相 結果相 表 相 あ

~ う 相 完了相 同様 あ

2. ~ う 付 動詞 種類 動詞 瞬間動詞 あ

中 瞬間動詞 方 多い ~ う 瞬間動詞

(6)

Universitas Kristen Maranatha xxiii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………i

DAFTAR ISI……….….iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...……….………..1

1.2 Rumusan Masalah...……….8

1.3 Tujuan Penelitian……….………...9

1.4 Metode dan Teknik Penelitian………...9

1.4.1 Metode Penelitian...9

1.4.2 Teknik Penelitian...9

1.5 Organisasi Penulisan Skripsi...………....11

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Morfosintaksis…...………...13

2.2 Semantik...………....…….18 2.3 品詞分類Hinshibunrui………...……….20

2.3.1 Verba…………...………..……….22

2.3.2 Verba~ う...27

(7)

Universitas Kristen Maranatha xxiv

BAB III ANALISIS ASPEK ~ うMELALUI KAJIAN MORFOSINTAKSIS DAN KEASPEKAN DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

3.1 V~ うdengan Makna 完了相………39

3.2 V~ うdengan Makna 非進行相………50

3.3 V~ うdengan Makna 進行相………55

3.4 V~ うdengan Makna 習慣相………....61

3.5 V~ うDengan Makna 結果相………...64

BAB IV KESIMPULAN...67

DAFTAR PUSTAKA...70

LAMPIRAN...vi

(8)

Universitas Kristen Maranatha

Shounen no takaramono datta ni chigainai aka enpitsu wo watashi wa daijina mono ireru chokoreeto no karabako ni shimatte ni aita no da ga, itsu to hanashi doko ka he itte shimatta.

Pensil merah yang merupakan harta karun anak laki-laki itu, saya taruh di kotak kosong tempat saya menaruh coklat, namun entah sejak kapan dia telah pergi.

2. 結局 食 捨 う あ い

(NJ 67)

Shikashi, kekkyoku futatsu mo taberazuni sutete shimau koto mo aru dewanaika.

Tetapi, bukankah ada kalanya kedua-duanya tidak dimakan dan malah dibuang?

3. い 去年 洋服 着 (NJ 68)

Futotta sei de, kyonen no youfuku ga kirarenaku natte shimatta. Karena bertambah gemuk, seragam tahun lalu jadi tidak dapat dipakai.

4. 子 拝見 い 胸 い い

い (NJ 74)

Konnani sutekina michiko san wo haiken shiteiru to, mune ga ippai ni natte shimaimasu.

Jika memandang michiko yang begitu cantiknya, rasanya hati ini menjadi terharu.

5. 私 試合 負 い 慰

(NJ 74)

Watashi ga misu wo shite shaken ni makete shimattemo, itsumo yasashiku nagusamete kuremashita.

Meskipun saya melakukan kesalahan yang menyebabkan kekalahan dalam pertandingan sekalipun, dia selalu baik dan terus menghibur saya.

(9)

Universitas Kristen Maranatha vii

6. 十 知識 持 い うい 問題 起 い

(NJ 86)

Jūbun na chisiki wo motte ite mo, kou itta mondai wa okotte shimaimasu. Meskipun memiliki cukup pengetahuan, tetap terjadi permasalahan seperti ini.

7. 少年 あ イ ー 合う人 選 今 60 代 俳優

使わ う あ (NJ 91)

Shounen de atta boku no imeeji ni au hito wo erabu to, ima nara, 60 dai ni haiyuu wo tsukawanakereba naranaku natte shimau no de aru.

Untuk mendapatkan seseorang yang sesuai dengan citra, maka kami memilih aktor yang sekarang berusia 60 tahunan.

8. 東京 集 う いう一極集中 通勤地獄

原因 (NJ 98)

Subete no mono ga Toukyou ni atsumatte shimau to ikkyokushuuchuu mo, tsuukin jjigoku no genin desu.

Sentralisasi di Tokyo merupakan alasan lain terjadinya sistem kerja yang demikian.

9. 初 日本 来 外国人 日本人 熱狂 い 場面

見 い い 魅力 あ 考え

い (NJ 112)

Shikashi hajimete nihon ni kita gaikokujin wa, nihonjin ga yakyuu ni nekkyou shite iru bamen o terebi nado de miru to, ittai doko ni sonna miryoku ga aru no ka to kangaete shimaimasu

Tetapi jika melihat sosok orang Jepang yang sangat menggilai baseball di tv, orang asing yang datang ke Jepang akan berpikir di mana daya tariknya.

Nihongo Janaru September 1993

10.残業 休日出勤 普通 う 出世 い会

社 (NJ 58)

Zangyou ya kyuujitsu shukkin mo futsuu no koto tonari, sou shinakereba shusse dekinai kaisha no shisutemu ni natte shimatta.

Lembur dan bekerja pada saat liburan menjadi gaya hidup yang normal, dan jika kita menghindari ini, maka kesempatan untuk mendapat promosi di kemudian hari akan hilang.

11. 結果 仕 通勤 エネ ー 使い 家庭 帰

(10)

Universitas Kristen Maranatha viii

Sono kekka, shigoto ya tsuukin ni enerugii no hotondo wo tsukai, katei ni kaeru to hotondo nani mo shaberanaku natte shimau.

Seluruh tenaga telah terpakai untuk bekerja, maka ketika sampai di rumah, hampir tidak ada percakapan sama sekali.

12. 代わ 子供 塾通い 疲 い ネ ネ

言 言わ い 言息子 増え い (NJ 58)

Sono kawari kodomo ga jyuku gayoi ni tsukarete shimai, ( kane, meshi, neru) no mikoto shika iwanai (mikoto musuko) ga fuete iru.

Zaman sekarang anak-anak sangat kelelahan karena mengikuti pelajaran tambahan. Hal ini memunculkan anak-anak yang hanya memikirkan uang, makanan, dan istirahat.

13. 見 日本人 酒 飲 寝 う

自 何 い わ い (NJ 112)

Soko de mita nihonjin wa, takusan osake wo nomu to doko de mo nete shimaushi, jibun ga nani wo shiteiruno kamo wakaranaku natte imashita. Orang Jepang yang terlihat di sana, setiap kali mereka minum banyak sake

Eki de machi awase no jikan ni aite ga konai toki, ira ira shite shimaimasune. Sangat mengesalkan ketika menunggu seseorang yang tidak datang tepat waktu di stasiun.

15. う 身 煮崩 骨 外 え (NJ 85)

Douyara kama no mi wa nisugurete hone kara hazurete shimatta to mieru. Saat rebusan ikan mulai masak, nampak dagingnya telah hancur dan terpisah dari tulangnya.

Nihongo Janaru Desember 2003

16. ー 一度送 う 取 戻 (NJ 15)

Meeru wa ichido okutteshimau to, torimodosu koto ga dekimasen. Sekali email dikirim, maka tidak dapat diambil kembali.

17. 人 質問 ー 来 う う

(11)

Universitas Kristen Maranatha ix

Demo, koredewa, hoteru no hito kara mata shitsumon no meeru ga kote shimausou desu.

Ketika staf hotel membaca emailnya, mereka lebih suka membalasnya dengan pertanyaan.

18.最近 就職 会社 う若者 増え

社会的 大 問題 い (NJ 50)

Saikin, shuushoku wo shitemo sugu ni kaisha wo yamete shimau

wakamono ga fuete, sore ga shakaiteki ni ookina mondai to natteimasu. Baru-baru ini, semakin bertambah anak muda yang sudah bekerja segera berhenti dari pekerjaannya, hal ini menjadi permasalah besar dalam masyarakat.

19.本当 う 別 思わ 納得 う (NJ 51)

Hontou ka dou ka wa betsu toshite, omowazu nattoku shite shimau hodo desu. Benar atau tidak, terdapat beberapa dasar untuk teori tersebut, hal tersebut pasti memiliki cincin kebenarannya.

20. 食 時 過 う 忘 物 気

日本人 少 あ (NJ 52)

Shikashi, tabezuni (sono toki) wo sugoshite shimau to, wasuremono wo shita kibun ni naru nihonjin wa sukunaku arimasen.

Masih ada beberapa orang Jepang yang merasa kehilangan apabila mereka pergi tanpa terlebih dahulu memakan makanan spesial (dari tempat mereka bekerja).

21. 母 ネコ 爪 立 破 子 張 替

え 新 (NJ 61)

Okaasan wa petto no neko ga tsume wo tatete, yaburete shimatta shouji wo hari kaete, atarashiku suru.

Ibu mengganti shouji yang dicakar oleh kucing peliharaanya dengan shouji yang baru.

22. ー え い ー い コー ー

ン い (NJ 62)

Teeburu no ue ni hoozue wo tsuite, pootto shite ita no de, koohii wo koboshi, zubon ni shimi ga tsuite shimatta.

Karena tergelincir pada saat menopang dagu di atas meja, kopinya tumpah dan menodai celana.

(12)

Universitas Kristen Maranatha x

23. 保護 う 慣 う 力 い

(NJ 20)

Shikashi, hogoshite morau koto ni narete shimau to, chikara ga naku natte iku mono desu.

Jika terbiasa dilindungi, maka kekuatannya akan berangsur-angsur hilang.

24.血液型 い 性格 残念 思い

(NJ 52)

Ketsu eki gata gurai de seikaku made kimetsukurarete shimatte, zannen na omoi wo shita.

(Saya) sungguh menyayangkan jika menilai sifat seseorang hanya berdasarkan golongan darah saja.

Nihongo Janaru Juni 1993

25.約1006軒 仲卸店 水産物 売 午前 7時 混雑 始 11

時 売 う (NJ 13)

Yaku 1006 ken no nakaoroshiten ga suisanbutsu wo uru. Gozen 7ji goro kara konzatsushi hajime, 11ji ni wa hobo urete shimau.

Sekitar 1006 toko nakaoroshi menjual produk laut. Sekitar pukul 7 pagi mademo kaete shimatta no desu.

Karaoke tidak hanya merubah cara orang Jepang menghabiskan waktu, tapi juga sudah merubah budaya musik Jepang.

27.隣 部屋 婦 大 始 聞 聞い

(NJ 68)

Tonari no heya no fuufu ga ooki goe de kenka wo hajimeta no dem kiku tomonashi ni kite shimatta.

Suami istri yang berada di kamar sebelah bertengkar dengan suara yang keras, maka suara mereka jadi terdengar.

28.大 い 割 う 扱い

(13)

Universitas Kristen Maranatha xi

Taisetu dakara to itte kitsuku tsukamu to warete shimaushi, sotto atsukai sugite mo ki ga hatte kaette futan ni naru.

Jika (kita) memegang sesuatu terlalu erat karena dianggap penting, maka hal itu akan rusak.

29.大学 2 年 頃 好 男 人 い (NJ

90)

Daigaku ni nen no koro, mono sugoku suki ni natte shimatta otoko no hito ga ita.

Ketika (saya) seorang mahasiswa tingkat 2, ada seorang pria yang benar-benar (saya) suka.

Nihongo Janaru November 1992

30. 後 日本 教弾 ー 諸国 盛衰 日本人

語 無縁 い (NJ 76)

Sono ato no nihon no kirisuto kyou danatsu to yooroppa shokoku no seisui wa, nihonjin to porutogaru go wo hotondo muen ni shite shimaimashita.

Entah bagaimana, orang Jepang terbiasa dengan bahasa Portugis, sebagai hasil dari penyebaran ajaran Kristen serta pasang surut negara-negara Eropa.

31. 外国人 地震 体験 い方 い

地震 起 慌 う あ (NJ 95)

Shikashi, gaikokujin no naka ni wa, jishin wo taiken shita koto no nai kata mo imasu kara, jishin ga okita dake de awatete shimau koto mo arimasu.

Orang luar negeri pun ada yang tidak pernah merasakan gempa, jika terjadi gempa diantara mereka ada yang langsung merasa panik.

Nihongo Janaru Maret 1993

32.一晩 ゅう 作 町 建物 一瞬 う え

う (NJ 32)

Ichibanjyuu kakatte tsukutta machi ya tatemono ga, isshun no uchi ni moetari, tsuburetaru shite shimau.

Bangunan dan kota yang dibangun selama semalam penuh, dalam sekejap hancur dan terbakar habis.

33. う 考え 女性 増え 本当 子供 少 い社会

う う (NJ 60)

(14)

Universitas Kristen Maranatha xii

Jika wanita terus menerus berpikir demikian, maka jumlah anak-anak akan semakin terpojok di dalam kehidupan masyarakat kemudian.

34.兄弟 ~ 人 い 祖父母 孫 対

ン 大 負担 う (NJ 61)

Kyoudai ga 4-5 hito mo ireba, sofubo tachi mo, sono subete no mago ni taishite purezento suru no wa ookina futan ni naru no de yamete shimau. Bagi para kakek dan nenek, jika mempunyai 4, 5 saudara, merupakan suatu beban berat karena harus memberikan hadiah untuk semua cucunya, karenanya tidak jadi.

Nipponia No.8 1999 April

35.93 年 東洋人 初 同 エ団 最高峰 地位 あ

ン 昇 (NN 3)

93 nen ni wa, touyoujin toshite hajimete, dou barea dan no saikohou no chii de aru purinshiparu ni made noboritsumete shimatta.

Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya orang Asia berhasil mencapai posisi tertinggi di dalam asosiasi balet.

36.石自体 美 観賞 飾石 変哲 い

取 う 間 抜 う 捨石 (NN 12)

Ishijitai ni utsukushisa wo kanshou suru kazari ishi to, (nan no hentetsu mo nai no ni, sore wo totte shimau to aida ga nukete shimau) suteishi.

Batu hias dapat dikagumi keindahannya dari bentuk batu itu sendiri dan batu tidak berharga bisa saja diambil atau dilewati begitu saja.

37. 現 畑 い 農家 売 い い い

い う い う (NN 13)

(Genzai de wa hatake wo yatte iru nouka ni utte itadaiteimasu. Kono mama de wa izurenaku natte shimaun jyanai deshouka)

Saat ini dijual kepada keluarga petani yang membuka ladang. Namun kalau begini terus, bisa-bisa pada akhirnya semuanya akan habis.

38.性質 う植物 組 合わ い 枯 い い

(NN 15)

Seishitsu no chingau shokubutsu wo kumi awaseru to, izureka wo karashite shimai yasui kara da.

Apabila menanam tumbuhan tidak sesuai dengan karakter tanaman tersebut, maka akan mudah layu.

39. 一本 線 一気 表現 う (NN 21)

(15)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Hanya dengan satu garis saja dapat mengekspresikan hal tersebut.

40.幼い子 買 う 子 頭 大

菓子 空気 触 う 急い 食

い (NN 26)

Osanai ko ga nedatte katte morau no daga, kodomo no atama yori ookikatta watagashi ga, kuuki ni fureru to dondon shibonde shimau no de, isoide tabenakute wa naranai.

Anak-anak ngotot ingin membelinya tetapi gula-gula yang tadinya lebih besar dari kepala anak-anak menjadi semakin mengempis karena terkena udara dan harus segera dimakan.

Nipponia No. 23 2002 Desember

41.52年 国 特別 然記念物 60年 国 保護鳥 指定 間

佐渡 餌場 作 国 営巣地 国 林 買い

70 年代後半 10 羽 満

(NN 25)

52 nen ni kuni no tokubetsu tenen kinen butsu, 60 nen ni wa kokusai hogochou ni shitei sare, sono aida, sado de wa mura ga esaba wo tsukuttari, kuni ga TOKI no eisochi wo kokuyuurin toshite kai agetarishita ga, 70 nen dai kouhan ni wa 10 wa ni mitanaku natte shimatta.

Sekitar akhir abad ke 19 jumlah TOKI di Jepang menurun karena pemburuan yang sembarangan dan perkembangan kota. Hanya ada beberapa ekor yang tersisa pada awal tahun 1930an-menurut laporan tidak lebih dari 5 sampai 20 ekor di daerah semenanjung Noto di propinsi Ishikawa, dan 60 sampai 100ekor di pulau Sado di Propinsi Niigata. TOKI ditunjuk sebagai spesies yang dilindungi secara internasional pada tahun 1960. Sekitar waktu ini, desa-desa di Sado membuat tempat makanan burung-burung, dan memberikan status hutan nasional untul tempat TOKI bersarang. Meskipun demikian pada akhir tahun 1970an tinggal kurang dari 10 ekor TOKI yang ada di negeri ini.

42.地域 餅 具 全部い 煮 う あ

菜 ア 出 肉 魚 臭 残 具

え う い(NN 30)

Chiiki ni yotte wa, mochi to gu wo zenbu isshoni nite shimau tokoro mo aru ga, yasai no aku ga detari, niku ya sakana no kusami ga nokottari suru no de, gu wa sore zore ni shita goshiraeshita hou ga yoi.

(16)

Universitas Kristen Maranatha

Lalu dengan berkembangnya transportasi kereta api (di Jepang), penginapan kehilangan pelanggan mereka dan kota ini menjadi terbengkalai.

Nipponia No. 24 2003 Maret

44.煙 原料 回 い 炭化 い 油断 い 薪 火 燃え移

う あ (NN 10)

Kemuri ga genzai ni mawaranai to tanka shinai shi, yudan shite iru to takigi no hi ga moe utsutte shimau koto mo arimasu.

Asap yang panas harus bersikulasi dengan benar agar kayu dapat menjadi karbon, dan kalau saya tidak hati-hati api akan menyalakan kayu di dalam alat pembakaran.

45. 加工 生 摩擦熱 料 変化 う 削

方法 あ (NN 26)

(Shikashi, kakou suru sai ni shoujiru masatsu netsu de zairyou ga henka shite shimau tame, kezuru houhou ga arimasen deshita.

Sebelum kami mengembangkan mesin perkakas baru, panas yang disebabkan oleh gesekan dapat mengubah bentuk dari logam campuran ini selagi proses dengan mesin, sehingga tidak mungkin untuk memotong logam campuran dengan benar.

46. 現 抵抗器 NASA 衛星 ンサー部 数千~ 万個単

位 採用 い 一 壊 機能 半

う 要 部品 (NN 27)

(Genzai, kono teikouki wa NASA no eisei no sentaa bubun ni suusen~ichiman kotan’ i de sai yousarete imasu ga, hitotsu kowareru to, kikai ga hanbun ni sagatte shimau jyuuyou na buhin desu.

(Suzuki menjelaskan) ”Satelit NASA kini menggunakan sekitar 10.000 resistor kami dalam komponen sensor. Setiap resistor sangat penting. Bahkan kalau satu rusak, kapasitas sistem menurun hingga setengahnya.”

蹴 い背中. 2003.

47.絹代 本当 い時 笑え 子 一 中 入

(17)

Universitas Kristen Maranatha xv

Kenshiro wa hontou wa omoshiroi toki ni dake waraeru ko no ni, guruupu no naka ni haitte shiamu to, itsumo kono warai kata wo suru.

Kenshiro meskipun adalah anak yang hanya tertawa jika ada hal yang menarik, namun ketika ia masuk ke dalam grup, selalu tertawa dengan cara seperti itu.

48. う 存 消 努力 い 存 完全

消え い 確認 怖い (KS 80)

Demo konna fuu ni sonzai wo kesu tame ni doryoku shite iru kuse ni, sonzai ga kanzen ni kiete shimatte iru no wo kakunin suru no wa kowai.

Padahal kau sudah berusaha keras untuk menghilangkan keberadaannya, tetapi kau takut untuk memastikan keberadannya yang telah menghilang sepenuhnya.

49.時計 い 詳 い 以 遅

い (KS 106)

Tokei wo tsukete nai kara kuwashiku wa wakaranaikedo, 30pun ijyou wa okurete shimatte ita.

Karena tidak memakai jam, maka tidak mengetahui waktu secara pasti, namun sudah terlambat kurang lebih selama 30 menit.

蛍 墓.1988

50.清 家 え わ う

う う い (HNH 7)

Seita wa ie ga yakete shimatta toki ni sonaete niwa ni tamago ya umeboshi nado ni shokuryou wo umete imasu.

Seita pada waktu rumahnya habis terbakar, mengubur telur, umeboshi dan bahan makan lainnya di taman yang telah disiapkan.

51.節子 い い 目 清 見あ

う ? (HNH 77)

Setsuko wa, namida ippai no me de, Seita wo miagemashita, “Nande hotaru, sugu shinde shimaun?

Setsuko memandang Seita dengan mata penuh air mata (bertanya), “Mengapa hidup kunang-kunang pendek dan segera mati?”

. 1995.

52.小次郎 眠 う 背 入 込 い 一葉 文 取

(18)

Universitas Kristen Maranatha xvi

Kojiro wa, nemuru uchi ni senaka ni shita ni irikonde shimatte ita ichi you no bun wo tori ageta.

Sewaktu tidur, Kojiro mengambil sehelai daun dan menaruh di bawah punggungnya untuk menjadi alas.

53.….あ 小 出来 忘 い う ?(TYD

127)

…anna chiisana dekigoto nado, wasurete shimatte iru no darou ka? Bukankah peristiwa-peristiwa kecil seperti itu sudah dilupakan?

. 1992

54. 町 い い 男 子 一人

う う いう い い , 王 (K 46)

Betsurehemu ni machi ni iru, nisai kara shita ni otoko no ko wo, hitori ni korazu koroshite shimau you ni, to iu meirei wo, herode ou wa dashimahita. Raja Herodes memerintahkan untuk membunuh setiap anak laki-laki yang kira-kira berusia 2 tahun yang berada di kota Betlehem.

55. い (K 81)

Soreni, sukkari tsukarete shimatteimasita. Maka setelah itu, langsung merasa lelah.

56. 人 手 い う一 方 手

え う (K 109)

Totan ni, sono hito no te wa naotte shimai, mou ippou no te to onaji ni tsukaeru you ni narimashita.

Dengan seketika, tangan orang itu sembuh dan dapat digunakan lagi sebagaimana tangan yang satunya lagi.

母 子 .1995

57. 子 あ 人間 手 い

(HGKG 25)

Nihiki no ko guma wa, akkenaku, ningen no te no tsukamatte shimaimashita. Dua anak beruang tertangkap secara cepat oleh tangan manusia.

(19)

Universitas Kristen Maranatha xvii

58. 音 哲 聞 う 気 話 ゅう

子 う 帰 (KRS4)

Sono oto o tetsuo no kikareta youna ki ga shite, hanashi no tochuu data no ni, ayako wa, nigeru youni kaette kite shimatta no da.

Bagaikan memperdengarkan suara Tetsuo, dan meskipun masih di tengah pembicaraan, Ayako bagaikan melarikan diri.

59.哲 い う 子 口 う

(KRS 10)

Tetsuo no okorare te iru you de, ayako wa masumasu kuchi gomotte shimau. Bagaikan sedang dimarahi Tetsuo, Ayako menjadi semakin tidak bisa berkata-kata.

60. ン 解 飛 出 塩素 ゾン

ゾン わ う (KRS 45)

Kono toki, furongasu ga bunkai shite tobi dashita enso ga, ozon ni butsukaru to, ozon ga kowarete shimau.

Saat memisahkan Floun gas, Chlorine akan muncul, dan akan merusak Ozon jika mengenainya.

61. う い 軽 い い

(KRS 55)

Suru to, usuha shidai ni karuku nari, nemui no ga doko ka e nigete shimaimashita.

(20)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tak beraturan. Atmadilaga (1977:3) memberi definisi sistem sebagai suatu proses yang terdiri atas berbagai unsur atau komponen yang secara struktural dan fungsional saling bertalian, saling menunjang, dan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing.

Peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam menyampaikan suatu keinginan, maksud, dan tujuan serta berbagai hal lainnya manusia menggunakan media bahasa yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan.

Setiap bangsa di dunia ini memiliki bahasa yang berbeda-beda. Setiap bahasa tersebut selain memiliki ciri-ciri universal tentu memiliki karakteristiknya masing-masing. Demikian juga dengan bahasa Jepang yang kaya akan struktur, salah satunya adalah struktur V ~ う.

(21)

Universitas Kristen Maranatha 2

atau ucapan akan menimbulkan ambiguitas, seperti halnya dalam memahami struktur V ~ う.

Struktur V ~ う ini mempunyai beberapa makna tergantung dari konteks kalimatnya. Dan selain mempunyai beberapa makna, struktur V ~

う ini dapat diteliti dari keaspekannya, yang menitikberatkan pada aktivitas yang dilakukan apakah sudah, sedang, ataukah baru akan dilakukan.

Hal-hal tersebut dapat menjadi satu kesulitan tersendiri bagi pembelajar asing yang mempelajari bahasa Jepang. Perhatikan contoh berikut.

(1) シ ョ :先生 あ う い

森田先生 : う

シ ョン :ええ (NSCK: 19)

Jhon : Sensei, kore, arigatou gozaimashita. Morita sensei : Mou yonde shimattan desuka? Jhon : Ee.

Jhon : Ibu Morita, ini terima kasih banyak. Morita sensei : Sudah selesai dibaca?

Jhon : Iya.

(c)

( け )

(a)

(b) 始 (d)

( 終わ )

(22)

Universitas Kristen Maranatha 3

Ashita kono hon wo yonde shimau tsumori desu.

Saya berencana untuk menyelesaikan membaca buku ini besok.

(a) う

B : chotto, kono tegami wo kaite shimau kara, matte kudasai. A : Pergi keluar sebentar.

(23)

Universitas Kristen Maranatha 4

akhir. Namun jika diteliti dari makna aspektualnya, terdapat beberapa perbedaan dalam kalimat (1), (2), dan (3). Dalam kalimat (1) apabila dilihat dari situasinya, Jhon mengembalikan buku kepada Ibu Morita karena ia telah selesai membaca buku tersebut. Maka makna aspektual yang muncul adalah aspek perfektif (完了

) karena aktivitas membaca dalam kalimat (1) telah selesai.

Dalam kalimat (2) meskipun makna semantiknya sama dengan kalimat (1) akan tetapi jika dilihat dari keaspekannya, maka kegiatan dalam kalimat (2) belum selesai. Kegiatan membaca tersebut akan dimulai dan diselesaikan esok hari, oleh karena itu kalimat (2) merupakan aspek imperfektif (未完了

う ).

Sama halnya dengan kalimat (3), makna semantik V~ う nya adalah aktivitas ’menulis’ 書く yang menuju suatu titik akhir, namun secara situasional, yang dilihat dari keaspekannya kegiatan menulis surat dalam kalimat (3) masih berlangsung. Maka kalimat (3) juga menghasilkan makna aspek imperfektif

(未完了

う ).

Aspek itu sendiri, menurut Comrie dalam Kaswanti (1985:64) dan Teramura (1984 :114) adalah:

Aspect is different ways of viewing the internal temporal constituency of a situation.

あ 事態 内部的 時間的構成 い い 見方

Aru jitai no naibu teki na jikan teki kousei no iro iro na mikata.

(24)

Universitas Kristen Maranatha 5

Aspek dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah 相 う

dan 岡崎 (1992:90)

mendefinisikan 相 sebagai berikut :

相 あ ひ 動詞 意味的 表 う 動作 状況 展開

局面 表 わけ 文法形式 あ

Sou to wa, aru hitotsu no doushi ga imi teki ni arawashiuru dousa, jyoukyou no tenkai no kyokumen wo arawashiwakeru bunpou keishiki de aru.

Aspek adalah sesuatu yang menunjukkan makna aksi atau pergerakan dari sebuah kata kerja, merupakan suatu bentuk tata bahasa yang mendeskripsikan lebih dalam mengenai situasi dan kondisi suatu keadaan.

Sementara Keiko Uesawa1 membagi makna struktur V~ う sebagai berikut:

The expression V-te shimau is used to express mainly two ideas. One is

the completion of an action, and the other is the speaker’s negative feeling

such as regret, dissapointment, embrassment, or sorrow and about an

event or action”

V~ う memiliki makna yang mengekspresikan suatu aksi yang telah selesai dan perasaan negatif yang dirasakan oleh pembicara maupun pihak yang diajak bicara. Perasaan-perasaan tersebut seperti rasa penyesalan, kekecewaan, rasa malu, dukacita, penderitaan, atau perasaan yang mengganggu.

Secara leksikal うmemiliki makna ”selesai”, namun apabila う mengalami proses gramatikal maka makna yang dihasilkannya akan bermacam-macam. Joshi ketika bergabung dengan う akan menghasilkan makna

1Uesawa, Keiko Schaum’s Outline of Japanese Gramm

(25)

Universitas Kristen Maranatha

Dari beberapa teori yang telah disebutkan tersebut dapat dipahami bahwa aspek merupakan suatu penanda dalam tata bahasa yang berusaha mendeskripsikan suatu aktivitas, kegiatan, atau sebuah peristiwa dengan mempertimbangkan faktor intern struktur temporal suatu situasi. Berakhirnya suatu aktivitas, masih berlangsung, atau akan dimulainya suatu aktivitas dapat dilihat dari penanda aspeknya. Melalui aspek, digambarkan situasi dari sebuah kalimat atau ucapan dengan memperhatikan alur pergerakan sebuah kata kerja pada kalimat tersebut. Dengan demikian aspek menyangkut situasi dan kondisi.

Situasi itu sendiri dapat berupa : keadaan, peristiwa, dan proses. Keadaan bersifat statis, akan tetapi peristiwa dan proses bersifat dinamis. Jika dipandang secara menyeluruh, aspek dibagi ke dalam dua situasi, perfektif dan imperfektif.

Untuk dapat menghasilkan makna aspektual, maka う perlu mengalami proses morfologi terlebih dahulu sehingga muncul makna

gramatikalnya. う melekat pada 品詞分類 ひ ぶ い

jenis 動詞 う

agar dapat

menghasilkan makna aspektual. Pembentukannya adalah sebagai berikut.

V~ + う

2

(26)

Universitas Kristen Maranatha 7

Selain dilihat dari sudut pandang temporalnya, perlu diperhatikan pula kategori semantik verba yang melekat pada bentuk ~ うtersebut. Tidak semua jenis verba dapat bergabung dengan unsur pembentuk aspek V~ う. Perhatikan contoh berikut.

(4) け 人 へ い. (NDA:131)

Sore dake hashitte shimatta hito wa, kochira he kinasai.

Orang yang sudah berlari sampai sana saja, silahkan datang ke sebelah sini.

Contoh kalimat (4) jika dilihat dari kategori semantik verbanya

, merupakan kategori semantik verba jenis continuative karena menunjukkan suatu aktivitas berkelanjutan yang berusaha menuju suatu titik akhir, meskipun tidak diketahui titik akhir itu kapan. Jika dilihat dari situasinya, kalimat (4) menggambarkan suatu peristiwa yang berulang. Kegiatan ”berlari” dalam kalimat (4) memerlukan suatu proses yang progresif menuju suatu keadaan completion.

(5) *a. 花子 フランス語 せ

Hanako wa furansugo ga hanasete shimatta.

b. 花子 フランス語 せ (AIJL: 316)

Hanako wa furansugo ga hanaseru.

(27)

Universitas Kristen Maranatha 8

Contoh kalimat (5) apabila dilihat dari kategori semantik verbanya

, merupakan kategori semantik verba jenis stative. Akan tetapi dalam kalimat (5)a, meskipun secara struktur pembentukan katanya benar ( せ + menjadi せ ) , namun secara makna tidak berterima. Kalimat yang berterima, baik secara struktur maupun makna adalah kalimat (5)b.

Hal-hal tersebut itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti mengenai struktur V~ う sebagai penanda aspek dalam kalimat bahasa Jepang dan jenis kata kerja yang dapat bergabung dengan ~ う.

Penelitian mengenai aspek sebelumnya sudah dilakukan oleh Devi dengan judul Analisis kanryou dalam aspek bahasa Jepang melaui tinjauan semantik pada tahun 2006 dan oleh Monika pada tahun 2009 dengan judul Analisis aspek inko verba+dasu pada bahasa Jepang melalui kajian morfosintaksis dan semantik.

Penelitian Devi dan Monika memiliki beberapa persamaan dengan yang penulis teliti mengenai aspek bahasa Jepang khususnya kanryou sebagai penanda makna penyelesaian. Namun kali ini penulis akan membahas lebih spesifik perwujudan V~ う melalui makna keaspekannya dengan menggunakan kajian morfosintaksis dan keaspekan.

1.2 Rumusan Masalah

(28)

Universitas Kristen Maranatha 9

1. Aspek apa saja yang dihasilkan V~ う dalam kalimat bahasa Jepang?

2. Kategori semantik verba jenis apa saja yang dapat melekat dengan bentuk

V~ う?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan aspek yang dihasilkan oleh V~ うdalam kalimat bahasa Jepang.

2. Mendeskripsikan jenis 動詞 yang dapat melekat dengan bentuk ~

う.

1.4 Metode dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. Metode kajian yang digunakan adalah metode kajian distribusional karena alat penentu untuk mengkaji data adalah unsur bahasa itu sendiri. Dasar penentu di dalam kerja metode kajian distribusional adalah teknik pemilihan data berdasarkan kategori atau kriteria tertentu dari segi kegramatikaan sesuai dengan ciri-ciri alami yang dimiliki oleh data penelitian.

(29)

Universitas Kristen Maranatha 10

Penulis menggunakan teknik studi kepustakaan yang diambil dari berbagai sumber. Penulis menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis IC (Immediate Constituent) yang membagi bagian subjek dan bagian predikat, kemudian setiap bagian tersebut dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih kecil lagi. Teknik ini menganalisis unsur-unsur atau konstituen-konstituen yang membangun suatu satuan bahasa, entah satuan kata, satuan frase, satuan klausa, maupun satuan kalimat.

Teknik Analisis IC ini bermanfaat untuk menghindari keambiguan karena satuan-satuan bahasa yang terikat pada konteks wacananya dapat dipahami dengan analisis tersebut.

昨日 小 買い 面白 一晩 全部

い (KHSK:177)

Kinou, shousetsu wo kaimashita. Omoshirokatta node, hitoban de zenbu

yondeshimaimashita.

Kemarin membeli buku novel. Karena menarik, dalam semalam semuanya telah selesai dibaca.

(30)

Universitas Kristen Maranatha 11

Dalam kalimat di atas, kata kerja yomu termasuk ke dalam 五段動詞 う

dan apabila

melekat dengan unsur pembentuk aspek ~te shimau maka bentuknya akan berubah menjadi yonde. Kata kerja yomu merupakan kata kerja jenis continuative

( 動詞

け い く う

). Hal ini menunjukkan bahwa yomu, salah satu kata kerja jenis

continuative dapat bergabung dengan pembentuk aspek ~te shimau. Makna V~

う yang muncul adalah selesainya atau tuntasnya suatu aksi atau aktivitas yang dilakukan. Dikatakan bahwa subjek dalam kalimat di atas telah menyelesaikan seluruh novelnya dalam semalam karena novel tersebut menarik. Makna aspektual yang muncul adalah aspek perfektif ( 完了相 ), karena situasi dari aktivitas yang dilakukan sudah diketahui hasilnya, yaitu novel yang dibeli kemarin telah selesai dibaca semuanya.

1.5 Organisasi Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun dalam empat bab beserta subbab antara lain sebagai berikut.

(31)

Universitas Kristen Maranatha 12

yaitu verba. Selanjutnya akan dibahas mengenai verba yang bergabung dengan ~

う sebagai salah satu struktur pembentuk makna aspek. Dalam bab ini juga akan diperkenalkan mengenai definisi sou atau aspek beserta macam-macam aspek yang dihasilkan oleh V ~ うtersebut.

Pada bab ketiga yang merupakan analisis data akan dipaparkan bagaimana penggunaan dan pembentukan struktur V ~ う untuk mengetahui jenis verba apa saja yang dapat bergabung serta mengungkapkan aspek apa saja yang dihasilkannya. Selanjutnya pada bab empat akan ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis pada bab ketiga.

(32)

Universitas Kristen Maranatha 67

BAB IV KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis aspek ~てしまうberdasarkan struktur dan maknanya dalam bahasa Jepang, penulis memperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah.

1. Aspek yang paling banyak dihasilkan oleh struktur V~てしまう adalah 完 了 相 (kanryou sou), oleh karena itu ~てしま う identik sebagai penanda aspek 完了. Akan tetapi struktur V~てしまうjuga menghasilkan beberapa aspek lain, diantaranya adalah:

a. 非 進 行 相 (hishinkou sou), diikuti dengan peristiwa lain yang

masih berlangsung.

b. 進行相 (shinkou sou), biasanya terdapat kata keterangan, seperti

す dan とたん .

c. 習慣相 (shuukan sou), biasanya terdapat kata keterangan いつ atau merupakan keadaan atau peristiwa yang pasti.

d. 結 果 相(kekka sou) yang biasanya bergabung dengan penanda

aspek ~てい .

2. Jenis verba yang dapat berkonjugasi dengan penanda aspek V~てし

ま う adalah 瞬 間 動 詞 (shunkan doushi) dan 動 詞 (keizoku doushi). Berikut ini tabel beberapa verba yang dapat berkonjugasi

(33)
(34)

Universitas Kristen Maranatha 69

15. て

16.

17. 割

18. 慣

19. し

20.

21. 寝

22. 送

23. 枯 す

24. 遅

(35)

Universitas Kristen Maranatha 70

DAFTAR PUSTAKA

Ando, Setsuko. 1995. Nihongo Shochuukyuu Rikai kara Hatsuwa he. Tokyo: 3A Corporation.

Atmadilaga, Didi (1977) Azas Teknik Penyusunan Usulan Proyek dan Karya Ilmiah (Skripsi, Thesis, Disertasi) Perguruan Tinggi. Bandung:

Angkasa.

Ba’dulu, Muis. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Comrie, Bernard. 1976. Aspect: An Introduction to The Study of Verbal Aspect an Related Problems. Cambridge: Cambridge University Press.

Crane, Ben. 1981. An Introduction to Linguistics. Canada: Little Brown. Hopper, Paul. 1991. Tense-Aspect Between Semantics and Pragmatics.

Amsterdam: John Benjamin Publishing.

Isao, Iori. 2000. Nihongo Bunpou Handobukgu. Tokyo: 3A Corporation Tokyo. Ishiwata, Toshio. 1998. Taiso Gengogaku. Tokyo: Oufuu.

Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta : Universitas Indonesia.

Kindaichi, Haruhiko. 1988. Nihongo Doushi no Asupekuto. Tokyo: Mugi Shobou. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.

Kudo, Mayumi. 1997. Asupekuto Tensu Taikei to Tekusuto. Tokyo: Hitsuji Shobou.

(36)

Universitas Kristen Maranatha 71

Makoto, Obo. 1995. 3Nensei no Dowa Haha Guma Ko Guma. Tokyo: Kabushiki. ...1995. Kokugo Rokujyou Souzou. Tokyo: Komura Tosho.

Masaki, Nomura. 1992. Nihongo Jiten. Tokyo: Tokyodou Shuppan.

Masuoka, Takahashi dan Yukinori Takubo. 1989. Kiso Nihongo Bunpou. Tokyo: Kuroshio.

Muraki, Shinjirou. 1996. Nihongo Doushi no Shosou. Tokyo: Hitsuji Shobou. Mure, Youko. 1988. Hotaru no Haka. Tokyo: Tekumashoten.

Okazaki, Toshio. 1992. Keesu Sutadi Nihongo Kyouiku. Tokyo: Oufuu.

Purwo, Kaswanti. 1985. Untaian Teori Sintaksis 1970-1980an. Jakarta: Arcan. Rodman, Robert. 1998. An Introduction Language. Newyork: CBS College

Publishing.

Sunagawa, Yuriko. 1998. Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo: Kuroshio Shuppan. Tamotsu, Koizumi. 1993. Nihongo Kyoushi no tame no Gengogaku Nyuumon.

Tokyo: Taishuukan Shoten.

Teramura, Hideo. 1984. Nihongo no Sintakusu to Imi. Tokyo: Kuroshio.

Tomita, Takayuki. 1992. Kiso Hyougen 50 to Sono Oshiekata. Tokyo: Bonjinsha. Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistic. London:

Blackwell.

Wataya, Risa. 2003. Keritai Senaka. Tokyo: Shoboushinsha. Yamamoto, Katsueda. 1992. Kirisuto. Tokyo: Popura.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa nilai akurasi hasil prediksi menggunakan algoritma BPNN adalah 96,65 % dan algoritma BPNN dengan metode Adaboost menjadi 99,29 %, sehingga

[r]

Apa saja upaya-upaya yang dilakukan humas, guru, kepala sekolah dalam membangun citra positif di SD N Sosrowijayan Yogyakarta..

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan anugrahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi, yang

Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Analisis dimulai dengan analisis deskriptif terhadap perilaku pembawa program dan perilaku penerima program dengan mengacu kepada indikator dari Niehoff (1964), kemudian

[r]

[r]