ABSTRAK
Banyak perusahaan garmen yang bersaing untuk dapat memberikan hasil yang terbaik bagi kepuasan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian. Untuk dapat menyelesaikan produk tepat waktu, perusahaan perlu memperhatikan masalah penjadwalan produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penjadwalan produksi yang baik. Dengan adanya penjadwalan produksi yang efektif, diharapkan dapat mengurangi keterlambatan penyelesaian pesanan. Dalam penelitian ini, metode penjadwalan produksi yang akan digunakan adalah metode Campbell, Dudek dan Smith (CDS), karena proses produksinya menggunakan lebih dari tiga mesin seri.
Urutan produksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah P.S 11 – K.O 1 – K.O 2 – P.S 12 – P.S 13 – K.O 3 – P.S 14 dengan Makespan 447,5 jam dan menghasilkan semua pekerjaan yang terlambat. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode CDS, diperoleh Makespan yang lebih pendek yaitu 399,7 jam dengan urutan produksi K.O 3 – P.S 13 – P.S 14 – K.O 1 – K.O 2 – P.S 12 – P.S 11 atau K.O 3 – P.S 13 – K.O 1 – P.S 14 – K.O 2 – P.S 12 - P.S 11. Sehingga perusahaan akan memperoleh efisiensi waktu sebesar 47,8 jam dan menghasilkan 3 pekerjaan yang tidak terlambat.
ABSTRACT
Many garment companies are competing to provide the best results for the customer satisfaction. This led the company must be able to maintain the quality and timeliness of product completion. To be able to finish the product on time, a company needs to pay attention to the problem of production scheduling. So the company need a good production scheduling. With the effective production scheduling, is expected to reduce delays in order completion. In this study, production scheduling method to be used is Campbell, Dudek and Smith (CDS) method, because the production process uses more than three series machines.
Production sequencing made by the company is P.S 11 – K.O 1 – K.O 2 – P.S 12 – P.S 13 – K.O 3 – P.S 14 with makespan 447.5 hours and generates all jobs that are tardy. While the results of calculations using the CDS method, shorter makespan obtained is 399.7 hours with the production sequence K.O 3 – P.S 13 – P.S 14 – K.O 1 – K.O 2 – P.S 12 – P.S 11 or K.O 3 – P.S 13 – K.O 1 – P.S 14 – K.O 2 – P.S 12 – P.S 11. So the company will have 47.8 hours of time efficiency and generate 3 jobs that are not tardy.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.5 Sistematika Pembahasan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8
2.1 Manajemen Operasi ... 8
2.2 Tujuan Manajemen Operasi ... 9
2.3 Penjadwalan ... 10
2.4 Tujuan Penjadwalan ... 11
2.5 Istilah-Istilah Penjadwalan ... 13
2.6 Jenis Penjadwalan ... 14
v
2.6.2 Backward Scheduling ... 16
2.7 Metode Penjadwalan ... 16
2.7.1 Penjadwalan Pada Satu Mesin ... 17
2.7.2 Penjadwalan Pada Mesin Paralel ... 19
2.7.3 Penjadwalan Pada Mesin Seri ... 20
2.7.3.a Algoritma Johnson ... 20
2.7.3.b Algoritma Campbell, Dudek, dan Smith (CDS) ... 21
2.8 Gantt Chart ... 22
2.9 Kerangka Pemikiran... 23
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Objek Penelitian ... 28
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 28
3.1.2 Struktur Organisasi & Uraian Tugas ... 28
3.1.3 Jumlah Karyawan dan Jenis Pekerjaannya... 31
3.1.4 Waktu Kerja ... 31
3.1.5 Mesin ... 32
3.1.6 Kegiatan Produksi ... 33
3.2 Metode Penelitian ... 36
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data... 36
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN ... 38
4.1 Pengumpulan Data ... 38
4.2 Pengolahan Data ... 40
4.3 Perhitungan Waktu yang Dibutuhkan per Proses Produksi ... 40
4.4 Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan metode Campbell, Dudek, dan Smith (CDS)... 44
4.5 Analisis Pembahasan ... 55
4.6 Penjadwalan Pada Perusahaan “X” ... 57
4.7 Perbandingan Penjadwalan Pada Perusahaan “X” Dengan Metode Campbell, Dudek, dan Smith (CDS) ... 58
BAB V SIMPULAN & SARAN ... 60
5.1 Simpulan ... 60
5.2 Saran ... 61
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pesanan Masuk Bulan September 2012 ... 3
Tabel 1.2 Data Pesanan Masuk Bulan Oktober 2012 ... 4
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan dan Jenis Pekerjaannya ... 31
Tabel 3.2 Jam Kerja Perusahaan “X”... 32
Tabel 3.3 Jumlah dan Jenis Mesin ... 32
Tabel 4.1 Data Pesanan Masuk Per Awal Januari 2013 ... 39
Tabel 4.2 Data Waktu Proses Produksi Kaos Oblong (per Unit) Tahun 2013 ... 39
Tabel 4.3 Data Waktu Proses Produksi Polo Shirt (per Unit) Tahun 2013 ... 40
Tabel 4.4 Waktu Penyelesaian Produk per Proses Produksi Tahun 2013 ... 41
Tabel 4.5 Waktu yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Produk (per Jam) ... 43
Tabel 4.6 Waktu Proses K = 1 ... 45
Tabel 4.7 Waktu Proses K = 2 ... 47
Tabel 4.8 Waktu Proses K = 3 ... 48
Tabel 4.9 Waktu Proses K = 4 ... 50
Tabel 4.10 Waktu Proses K = 5 ... 52
Tabel 4.11 Waktu Proses K = 6 ... 54
Tabel 4.12 Alternatif Urutan Produksi Berdasarkan Metode CDS ... 55
Tabel 4.13 Perhitungan Lateness Dengan Metode CDS Untuk K = 1 ... 56
Tabel 4.14 Perhitungan Lateness Dengan Metode CDS Untuk K = 3 ... 56
Tabel 4.15 Perhitungan Lateness Dengan Metode FCFS ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 27
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan “X” ... 29
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Gantt Chart Untuk K = 1
LAMPIRAN 2. Gantt Chart Untuk K = 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penjadwalan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh setiap
perusahaan. Masalah penjadwalan muncul ketika adanya permintaan yang
berfluktuasi dan terbatasnya kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya
masalah penjadwalan tersebut, perusahaan dihadapkan pada bagaimana mereka
mampu memenuhi jumlah permintaan yang berfluktuasi tersebut dengan kapasitas
yang ada. Tanpa adanya penjadwalan yang baik, permintaan pun akan semakin
menumpuk dan akan mengakibatkan terhambatnya penyelesaian suatu pesanan.
Dampak yang lebih buruk lagi, perusahaan akan kehilangan pelanggan yang merasa
kecewa karena keinginannya tidak terpenuhi. Akan tetapi, pesanan yang selesai lebih
cepat dari waktu yang diperkirakan juga akan menimbulkan masalah baru bagi
perusahaan. Penyimpanan produk jadi akan membuat perusahaan mengeluarkan
biaya tambahan berupa biaya simpan.
Saat ini banyak perusahaan garment yang bersaing untuk dapat memberikan
hasil yang terbaik bagi kepuasan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus
dapat mempertahankan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian. Untuk dapat
menyelesaikan produk tepat waktu, sebuah perusahaan perlu memperhatikan
2
Universitas Kristen Maranatha
penjadwalan yang efektif sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan
suatu produk dan keinginan konsumen pun dapat terpenuhi.
Perusahaan “X” merupakan sebuah perusahaan garment di mana proses
produksinya sesuai dengan pesanan saja. Masalah penjadwalan sering kali muncul
pada perusahaan yang menggantungkan proses produksi berdasarkan pesanan.
Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk berdasarkan pesanan, tentunya batas
waktu selesai dari tiap pesanan akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah pesanan,
jenis produknya, dan lain-lain. Oleh karena itu, perusahaan harus memikirkan
bagaimana caranya agar suatu pesanan dapat selesai sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan.
Selama ini Perusahaan “X” menggunakan perkiraan dan pengalaman dari
pemilik perusahaan dalam menentukan waktu selesainya sebuah pesanan. Oleh
karena itu, kadang-kadang terjadi kesalahan dalam hal menentukan tanggal selesai
dari suatu produk dan berakibat terlambatnya pengiriman pesanan. Tentunya hal ini
dapat menyebabkan konsumen merasa kecewa karena keinginannya tidak terpenuhi.
Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan
menerapkan suatu penjadwalan produksi di Perusahaan “X”. Dengan adanya
penjadwalan produksi yang efektif, Perusahaan “X” diharapkan dapat mengurangi
keterlambatan penyelesaian pesanan sehingga konsumen pun akan merasa puas.
Berdasarkan pada uraian tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti dan
bentuk skripsi dengan judul “Peranan Penjadwalan Produksi untuk
Meminimumkan Keterlambatan pada Perusahaan “X”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah data pesanan pada Perusahaan “X”:
Tabel 1.1
Data Pesanan Masuk
Bulan September 2012
Sumber: Data Perusahaan
No.
Kode
Artikel
Jenis
Produk
Waktu
Selesai
(Hari)
Jumlah
Pesanan
(Unit)
Due
Date
(Hari)
1
288.1
Kaos oblong
28
820 unit
33
2
288.2
Kaos oblong
19
535 unit
16
3
174.1
Polo Shirt
15
240 unit
17
4
288.3
Kaos oblong
13
552 unit
17
5
288.4
Kaos oblong
27
784 unit
23
6
288.5
Kaos oblong
31
650 unit
25
7
174.2
Polo Shirt
14
300 unit
17
4
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.2
Data Pesanan Masuk
Bulan Oktober 2012
Sumber : Data Perusahaan
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa pesanan yang
mengalami keterlambatan penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari waktu selesai
pesanan yang melebihi Due Date yang telah ditentukan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah pada Perusahaan “X” sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penjadwalan yang dilakukan oleh Perusahaan “X” saat ini?
No.
Kode
Artikel
Jenis
Produk
Waktu
Selesai
(Hari)
Jumlah
Pesanan
(Unit)
Due
Date
(Hari)
1
288.6
Kaos oblong
16
465 unit
19
2
174.4
Polo Shirt
31
750 unit
29
3
174.5
Polo Shirt
27
674 unit
23
4
288.7
Kaos oblong
14
500 unit
20
5
174.6
Polo Shirt
15
250 unit
16
6
288.8
Kaos oblong
14
120 unit
17
7
288.9
Kaos oblong
18
200 unit
19
8
174.7
Polo Shirt
22
380 unit
21
2. Metode penjadwalan produksi apa yang sebaiknya digunakan oleh Perusahaan
“X” ?
3. Bagaimana peranan penjadwalan produksi dalam mengurangi keterlambatan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui proses penjadwalan yang dilakukan oleh Perusahaan “X” saat ini.
2. Mengetahui metode penjadwalan produksi yang sebaiknya digunakan oleh
Perusahaan “X”.
3. Mengetahui peranan penjadwalan produksi dalam mengurangi keterlambatan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini, penulis diharapkan mampu menerapkan teori-teori yang
diperoleh selama kuliah guna memecahkan permasalahan yang ada dan juga
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Perusahaan
“X” dalam melakukan perencanaan penjadwalan yang lebih efisien sehingga
6
Universitas Kristen Maranatha
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang memerlukan.
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Bab 1. Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah yang berisi tentang fenomena yang terjadi di
dalam perusahaan dan menjelaskan pentingnya masalah penjadwalan produksi bagi
suatu perusahaan.
Bab 2. Kajian Pustaka & Rerangka Pemikiran
Pada bagian ini menguraikan dasar teori yang berkaitan dengan penjadwalan
produksi, serta kerangka pemikiran yang digunakan di dalam penelitian ini.
Bab 3. Objek & Metode Penelitian
Pada bagian ini diberikan pengenalan terhadap perusahaan sebagai objek
yang diteliti yaitu Perusahaan “X” dan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber
dan cara penentuan data, serta teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
Bab 4. Analisis Pembahasan
Bab ini berisi data yang telah diperoleh sewaktu melakukan penelitian,
kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode penjadwalan yang telah
ditentukan.
Bab 5. Simpulan & Saran
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil
analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diberikan pada
60
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN & SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Penjadwalan produksi yang dilakukan oleh Perusahaan “X” selama ini
berdasarkan metode First Come First Serve (FCFS) dengan Makespan sebesar
447,5 jam dan semua proses produksi mengalami keterlambatan penyelesaian.
2. Dengan menggunakan metode Campbell, Dudek, dan Smith (CDS), untuk
urutan K.O 3 - P.S 13 - P.S 14 - K.O 1 - K.O 2 - P.S 12 - P.S 11 atau K.O 3 -
P.S 13 – K.O 1 – P.S 14 - K.O 2 - P.S 12 - P.S 11 diperoleh Makespan sebesar
399,7 jam dan menghasilkan 3 pekerjaan yang tidak mengalami keterlambatan
penyelesaian.
3. Dengan menggunakan metode Campbell, Dudek, dan Smith (CDS), Perusahaan
“X” memperoleh efisiensi waktu sebesar 47,8 jam dan menghasilkan 3
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran
untuk mengatasi masalah keterlambatan di Perusahaan “X”:
1. Perusahaan “X” perlu mempertimbangkan untuk menerapkan metode Campbell,
Dudek, dan Smith (CDS) dalam melakukan proses produksi, karena dengan
menggunakan metode CDS menghasilkan Makespan yang lebih pendek.
2. Perusahaan “X” perlu mempertimbangkan untuk mengadakan lembur beberapa
62
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bedworth, David D. & Bailey, James E. Integrated Production Control Systems. Second Edition. John Wiley & Sons, inc. Singapore. 1987.
Chase, Richard B., Davis, Mark M., & Aquilano, Nicholas J. Operations
Management: For Competitive Advantage. Eleventh Edition. Mc Graw Hill.
New York. 2007.
Heizer, Jay & Render, Barry. Operations Management. Ninth Edition. Pearson International Edition. New Jersey. 2008.
Krajewski, Lee J.; Ritzman, Larry P. & Malhotra, Manoj. Operations Management:
Processes and Value Chains. Eighth Edition. Pearson Prentice Hall. 2007.
Raturi, Amitabh S. & Evans, James R. Principles of Operations Management. Thomson tm. New Jersey. 2005.
Reid, R. Dan & Sanders Nada R. Operations Management: An Integrated
Approach. Fourth Edition. Wiley International Edition. New Jersey. 2010.
Russell, Roberta S. & Taylor, Bernard W. Operations Management : Quality and
Competitiveness in a Global Environment. Fifth Edition. John Wiley &
Sons, Inc. New York. 2006.
Stevenson, William J. & Sum Chee Chuong. Operations Management : An Asian
Perspective. Fifth Edition. Mc Graw Hill Ryerson, Ltd. New York. 2010.
Hasugian, Christnova. Pengaruh Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Yang Terdapat di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20295