• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekolah Dasar Khusus Untuk Anak Underachiever.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sekolah Dasar Khusus Untuk Anak Underachiever."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Mengangkat isu yang beredar di masyarakat, yaitu keterbatasan wadah pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini. Oleh karena itu ketersediaan wadah pendidikan dan terapi yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak underachiever merupakan suatu permasalahan yang cukup mendesak dan penting. Meski anak underachiever ini berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya, anak

ini juga intelegensia yang cukup tinggi tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal. Hubungan antara interior dengan murid underachiver dalam sebuah sekolah adalah topik yang menarik untuk diteliti. Guru sebagai orang yang bertanggungjawab mendidik anak berkebutuhan khusus ini mempunyai beban yang cukup bervariasi dan kompleks. Oleh karena itu, guru rentan terhadap stress, sama halnya dengan muridnya yang tidak bisa konsentrasi belajar, sehingga keduanya harus memiliki suasana ruang yang mendukung untuk acara belajar-mengajar. Sama halnya juga dengan kubutuhan murid-murid ini yang berbeda dengan kebutuhan murid pada umumnya., murid-murid ini membutuhkan fasilitas lebih, baik dari segi layout, furnitur, pemilihan material, dan hal lainnya.

Pengaplikasian konsep dan tema pada sekolah ini juga mendukung perkembangan anak dan psikologi anak agar mereka semangat untuk pergi bersekolah. Sesuai konsep yang diambil yaitu Tomorrowland at the Outer Space, interior yang ada dibuat dengan kesan menyenangkan dan juga mendukung proses belajar mengajar anak. Selain mengajarkan anak mengenai lingkup tata surya, juga menyediakan desain interior yang aman, nyaman, dan juga menarik untuk anak-anak.

(2)

DAFTAR ISI

BAB II PENGERTIAN SEKOLAH UNDERACHIEVER ... 4

2.1 Pengertian Underarchiever... 4

2.1.1 Penyebab Underachiever ... 7

2.1.2 Pengelompokan Anak Underachiever ... 9

2.2 Standar Fungsi ... 12

2.3 Studi Ergonomi ... 12

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI... 15

(3)

BAB VI PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH DASAR UNDERACHIEVER. 41

4.1 Denah Bangunan General ... 41

4.2 Tampak Potongan Bangunan... 56

4.3 Detail Interior Dan Furnitur... 59

4.4 Perspektif Ruang... 64

4.5 Skema Material... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 76

5.1 Simpulan ……… 76

5.2 Saran……… 77

DAFTAR PUSTAKA ………. v

DAFTAR GAMBAR ………. vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS ……… viii

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ergonomi Anak Usia 8-11 Tahun... 14

Gambar 2.2 Ergonomi Anak Usia 8-11 Tahun... 15

Gambar 2.3 Ergonomi Anak Usia 8-11 Tahun... 16

Gambar 3.1 BPK PENABUR Singgasana... 18

Gambar 3.2 Kelas BPK PENABUR Singgasana... 18

Gambar 3.3 Google Map Singgasana ... 19

Gambar 3.4 Tomorrowland ... 24

Gambar 3.5 Warna yang Diaplikasikan ... 26

Gambar 3.6 Polyurethane ... 29

Gambar 3.7 Antifatique Mat Sponge... 30

Gambar 3.8 Mata Pelajaran SLB Muhammadiah... 38

Gambar 3.9 Hasil Keterampilan Murid... 39

Gambar 3.10 Mata Pelajaran Bina Diri... 39

Gambar 3.11 Kelas SD SLB-C Muhammadiah... 40

Gambar 4.1Site Plan BPK SINGGASANA... 44

Gambar 4.2 Bubble Diagram Lantai 1... 45

Gambar 4.3 Bubble Diagram Lantai 2... 46

Gambar 4.4 Bubble Diagram Lantai 3... 47

Gambar 4.5 Zoning Lantai 1 ... 47

Gambar 4.6 Zoning Lantai 2 ... 48

Gambar 4.7 Zoning Lantai 3 ... 49

Gambar 4.8 Blocking Lantai 1 ... 49

Gambar 4.9 Blocking Lantai 2 ... 50

Gambar 4.10 Blocking Lantai 3 ... 50

Gambar 4.11 Denah Lantai 1... 51

(5)

Gambar 4.13 Denah Lantai 3... 55

Gambar 4.14 Denah Pola Lantai 1... 56

Gambar 4.15 Ceiling Plan Lantai 1... 57

Gambar 4.16 Potongan General Bangunan A-A’... 58

Gambar 4.17 Potongan General Bangunan B-B’... 59

Gambar 4.18 Potongan General Bangunan C-C’... 60

Gambar 4.19 Potongan General Bangunan D-D’... 60

Gambar 4.20 Detail Furnitur Meja Lobby... 62

Gambar 4.21 Detail Furnitur Meja Metatronika... 63

Gambar 4.22 Detail Interior Meja Metatronika... 64

Gambar 4.23 Detail Interior Wall-Cushion...... 65

Gambar 4.24 Detail Interior Backwall Lobby...... 66

Gambar 4.25 Perspektif Lobby... 67

Gambar 4.26Perspektif Kelas 2 ADD ... 68

Gambar 4.27 Perspektif Kelas Metatronika ... 69

Gambar 4.28 Perspektif Ruang Tunggu ... 70

Gambar 4.29 Perspektif Ruang Makan ... 71

Gambar 4.30 Perspektif Kelas Gambar ... 72

Gambar 4.31 Perspektif Kelas Komputer ... 73

Gambar 4.32 Perspektif Persputakaan ... 74

Gambar 4.33 Perspektif Ruang Guru ... 75

Gambar 4.34 Perspektif Terapi Snoezelen ... 76

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sangat sedikit anak yang menunjukkan prestasi yang sama persis dengan kapasitasnya. Pada kenyataannya, kesenjangan antara prestasi dan potensi itu selalu ada. Penelitian menjukkan bahwa 15-40 % anak mengalami gejala underachiever, anak laki-laki lebih banyak dibanding anak perempuan. Gejala underachiever (anak yang berprestasi di bawah kapasitasnya) muncul terutama ketika anak mulai mendekati usia 6 tahun, ketika ia mulai bersaing dengan saudara atau teman-temannya.

Anak underachiever ini berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Underachiever identik dengan keterlambatan akademik yang berarti bahwa keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensia yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.

Underachievement ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.

(7)

Fasilitas yang baik dapat mendukung proses belajar mengajar murid juga. Oleh karena kebutuhan mereka berbeda dengan murid normal lainnya, maka mereka membutuhkan fasilitas yang lebih. Pemilihan material, bentuk furnitur, peletakan layout yang benar, proses belajar mengajar murid dapat lebih maksimal dan tentu saja keamanan mereka lebih terjamin.

Selain ruangan kelas yang berada pada sekolah pada umumnya juga, terdapat ruang terapi di mana terapi tersebut dapat membantu memantau tumbuh kembang anak dan juga dapat membantu proses pemulihan. Proses pemulihan mereka itu agar mereka dapat kelak mereka dapat terjun ke masyarakat dengan baik.

Selain masa pemulihan mereka dan kebutuhan belajar mengajar, sekolah ini juga memberikan suasana yang nyaman, tenang, dan menyenangkan untuk anak-anak. Sekolah ini di desain dengan unik, menarik, dan aman baik dari treatment dinding, lantai, juga furniturnya. Seperti adanya wall-cushion dan karpet yang membuat rasa aman juga nyaman pada anak ketika mereka bermain.

1.2 Identifikasi masalah

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan diatas, Penulis membuat batasan-batasan dalam penelitian yaitu:

1. Bagaimana desain interior yang menarik dan dapat meningkatkan self-esteem anak?

2. Bagaimana peran serta interior untuk menjadikan anak underachiever dapat berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakannya?

3. Bagaimana desain interior yang baik anak menjadikan anak underachiever berani bergaul, aktif, dan tidak agresif?

4. Bagaimana merancang interior sekolah dasar untuk anak underachiever yang mendidik sekaligus menyenangkan bagi anak-anak?

5. Bagaimana peran konsep Tomorrowland At The Outer Space terhadap interior sekolah underachiever dan pada anak-anak?

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, berikut ini dipaparkan garis besar hasil-hasil yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. mengetahui desain interior kelas yang menarik dan dapat meningkatkan self-esteem anak

(8)

3. mendesain interior yang baik agar anak underachiever menjadi berani bergaul, aktif, dan tidak agresif

4. memecahkan masalah rancangan interior sekolah dasar untuk anak underachiever yang mendidik sekaligus menyenangkan bagi anak-anak

5. menjelaskan peran konsep Tomorrowland At The Outer Space terhadap interior sekolah underachiever dan pada anak-anak

Di samping tujuan penelitian, Penulis juga memaparkan manfaat penelitian yang dapat dicapai sebagai berikut :

• Bagi peneliti, penelitian sangat membantu untuk menambah pengetahuan dan wawasan Penulis mengenai desain sekolah dasar untuk anak-anak underachiever. • Bagi mahasiswa, penelitian dapat berguna untuk mengetahui tentang sekolah

underachiever yang masih jarang ada di Indonesia.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

Bab I yakni pembahasan pendahuluan, memuat latar belakang, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II yakni pengertian underarchiever, yang membahas penyebab underachiever, pengelompokan anak underachiever, standar fungsi, dan studi ergonomi.

Bab III yakni deskripsi objek studi, yang membahas deskripsi proyek yaitu deskripsi site, fungsi, juga identifikasi user, pembahasan tema ”Beyond The Imagination” dan konsep

Tomorrowland At The Outer Space”, analisis programming mengenai flow activity user,

site analisis, serta building analisis, survey Slb – C Muhammadiah, dan wawancara psikolog.

Bab IV yakni pembahasan mengenai denah bangunan general, tampak potongan bangunan, detail interior dan furnitur, perspektif ruang, skema material.

(9)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

(10)

Selain dari ruang kelas pada sekolah umumnya, sekolah ini juga terdapat beberapa jenis terapi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Fasilitas yang baik dapat mendukung proses belajar mengajar murid juga. Oleh karena kebutuhan mereka berbeda dengan murid normal lainnya, maka mereka membutuhkan fasilitas yang lebih. Pemilihan material, bentuk furnitur, peletakan layout yang benar, proses belajar mengajar murid dapat lebih maksimal dan tentu saja keamanan mereka lebih terjamin.

Hal tersebut juga dikaitkan dengan penggunaan material untuk anak di mana material-material tersebut haruslah material yang aman, nyaman, dan tidak beracun bagi anak. Pengaplikasian shock absorbing guard and wall safe cushion pada ruangan kelas untuk pencegahan anak yang melakukan hal tidak diinginkan.

Warna yang diambil juga disesuaikan dengan konsep dan kebutuhan anak itu sendiri. Warna dominan biru di mana anak membutuhkan tingkat ketenangan yang cukup tinggi dan dipadukan dengan warna jingga untuk merangsang kreativitas dan kecerdasan sang anak diaplikasikan pada ruang.

5.2 Saran

Anak underachiever ini berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Underachiever identik dengan keterlambatan akademik yang berarti bahwa keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensia yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal. Melalui hal tersebut, anak-anak underachiever ini membutuhkan perhatian lebih daripada anak-anak normal lainnya.

Baik dari layout ruang-ruang yang ada, fasilitas, dan juga tempat terapi yang mereka butuhkan.

Kebutuhan mereka yang berbeda dari anak-anak lainnya tidak hanya ruang kelas yang nyaman, tetapi juga aman bagi mereka. Sehingga lebih disarankan terdapat pengaplikasian wall cushion pada dinding kelas untuk keamanan anak. Sesuai dengan kebutuhan anak, kelas juga lebih baik dibagi menjadi 2 area, yaitu area untuk bermain anak baik dalam keadaan kotor maupun bersih. Pada area bermain anak yang bersih, pengaplikasian karpet lebih disarankan agar anak merasa lebih nyaman.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, JE. 1997. A Study to Determine the Impact of Precollege Intervention on Early Adolescent Aspiration and Motivation for College in West Virginia.

Blacksburg: Virginia Polytechnic Institute and State University: disertation.

Branden. (1998). The Six Pillars of Self-esteem. New York: Bantam Book

Krisnawati, Christina. 2005. Terapi Warna dalam Kesehatan. Yogyakarta : Curiosita.

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek. Jakarta : Erlangga.

Panerno, Julius dan Zelnik Martin. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.

Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Eflika Aditama.

Sunawan. 2008. Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: Jurusan BK FIP UNNES.

Referensi

Dokumen terkait

Financial assets do not have any intrinsic utility; hence allowing markets to price them implies their price changes are determined by expectations.. These latter rely on

Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang

yang sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan sebelumnya. o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

Dari permasalahan-permasalahan yang timbul, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan yang bersifat manual yang diterapkan oleh Penerbit

tabuh telu. Dilihat dari melodi yang menyusunnya, pangawak Gending Tangis memiliki melodi yang terpanjang dibandingkan dengan bentuk-bentuk melodi yang menyusunnya. Pukulan

Hasil menunjukkan bahwa uji coba yang telah dilakukan pada protocol routing AOMDV dengan menggunakan algoritma semut dapat meninggkatkan kinerja dari parameter

Seksi Pengembangan Benih Padi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengembangan benih padi, meliputi pengumpulan dan pengolahan data, melaksanakan budidaya dan

6) Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan terapi obat yang diberikan (SF, Kalk, Vit C masing-masing 1x1). Zat besi dan vitamin C sebaiknya dikonsumsi ibu dengan