• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rasio Permodalan, Kualitas Aktiva, Rentabilitas dan Likuiditas Bank sebagai Alat Pengukuran Tingkat Kesehatan Bank Periode 2007-2010 (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Rasio Permodalan, Kualitas Aktiva, Rentabilitas dan Likuiditas Bank sebagai Alat Pengukuran Tingkat Kesehatan Bank Periode 2007-2010 (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study to discover the health level of a company by using capital rate, assets quality, profitability and bank liquidity. On this research, management factor was not included due to the difficulty in gaining the data in which related with private information of the company itself. The object of this study is PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk in 2007-2010 period. This study is using descriptive method as its research method. This study using CAMEL analysis in the process and analysis of the data which consists of Capital Adequacy Ratio (CAR), Bad Debt Ratio (BDR), Productive Assets Quality (KAP), Return On Assets (ROA), Operating Expenses of the Operation Revenue (BOPO), Net Call Money to Current Assets (NCM to CA), Loan Deposit Ratio (LDR). The result of this research will show that based on the capital rate calculation, assets quality, profitability and bank liquidity in the 2007-2010 period PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk can be categorized as “Health Fair”.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan dengan menggunakan rasio permodalan, kualitas aktiva, rentabilitas dan likuiditas bank. Pada penelitian ini faktor manajemen tidak dilakukan, dikarenakan kesulitan dalam mendapatkan data yang berkaitan dengan kerahasian dan privasi perusahaan. Objek penelitian dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk periode 2007-2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis CAMEL yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), Bad Debt Ratio (BDR), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Return On Assets (ROA), Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Call Money to Current Assets (NCM to CA), Loan Deposit Ratio (LDR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan rasio permodalan, kualitas aktiva, rentabilitas dan likuiditas bank pada tahun 2007-2010 PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk memiliki tingkat kesehatan yang termasuk dalam kategori

“Cukup Sehat”.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... .... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ... iii

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... ... 84

4.1.1 Penilaian Faktor Permodalan (Capital) ... ... 84

4.1.2 Penilaian Faktor Kualitas Aktiva (Assets) ... ... 86

4.1.3 Penilaian Faktor Manajemen (Management) ... ... 89

4.1.4 Penilaian Faktor Rentabilitas (Earnings) ... ... 90

4.1.5 Penilaian Faktor Likuiditas (Liquidity) ... ... 94

4.2 Pembahasan CAMEL ... ... 98

4.2.1 Faktor Permodalan (Capital) ... ... 98

4.2.2 Faktor Kualitas Aktiva (Assets) ... ..100

4.2.3 Faktor Manajemen (Management) ... ..102

4.2.4 Faktor Rentabilitas (Earnings) ... ..103

4.2.5 Faktor Likuiditas (Liquidity) ... ..106

4.2.6 Predikat Tingkat Kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2007-2010 ... ..108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... ..116

5.2 Saran ... ..117

DAFTAR PUSTAKA ... ..119

LAMPIRAN Lampiran A ... ..122

Lampiran B ... ..131

Lampiran C ... ..136

Lampiran D ... ..141

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ... ... 50

Tabel II Perhitungan Cadangan Aktiva yang Diklasifikasikan ... ... 53

Tabel III Golongan Predikat Tingkat Kesehatan Bank ... ... 60

Tabel IV Peringkat Komposit Setiap Komponen ... ... 60

Tabel V Tinjauan Penelitian Terdahulu ... ... 62

Tabel VI Hubungan Budaya Kerja dan Perilaku Utama Insan BNI ... ... 78

Tabel VII Operasionalisasi Variabel Perhitungan CAMEL ... ... 80

Tabel VIII Perhitungan Nilai CAR Tahun 2007-2010 ... ... 84

Tabel IX Perhitungan Nilai BDR Tahun 2007-2010 ... ... 86

Tabel X Perhitungan Nilai KAP Tahun 2007-2010 ... ... 88

Tabel XI Perhitungan Nilai ROA Tahun 2007-2010 ... ... 91

Tabel XII Perhitungan Nilai BOPO Tahun 2007-2010 ... ... 93

Tabel XIII Perhitungan Nilai NCM to CA Tahun 2007-2010 ... ... 95

Tabel XIV Perhitungan Nilai LDR Tahun 2007-2010 ... ... 97

Tabel XV Nilai Kredit CAR Tahun 2007-2010 ... ... 99

Tabel XVI Nilai Kredit BDR Tahun 2007-2010 ... . 100

Tabel XVII Nilai Kredit KAP Tahun 2007-2010 ... . 102

Tabel XVIII Nilai Kredit ROA Tahun 2007-2010 ... ..104

Tabel XIX Nilai Kredit BOPO Tahun 2007-2010 ... ..105

Tabel XX Nilai Kredit NCM to CA Tahun 2007-2010 ... ..106

Tabel XXI Nilai Kredit LDR Tahun 2007-2010 ... ..108

Tabel XXII Nilai Komposit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2007 ... ..110

Tabel XXIII Nilai Komposit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2008 ... ..111

Tabel XXIV Nilai Komposit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2009 ... ..113

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Neraca PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2007-2010 Lampiran B Laporan Laba-Rugi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2007-2010

Lampiran C Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2007-2010

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan dilihat dari tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu Negara di samping indikator-indikator lain, seperti tingkat pengangguran, angka kemiskinan, laju inflasi, dan sebagainya. Mengingat pentingnya pertumbuhan ekonomi suatu negara bagi kesejahteraan warganya, pemerintah Indonesia selalu menetapkan target pertumbuhan yang akan dicapai setiap tahunnya.

Sejak pertengahan tahun 1997, terjadi krisis moneter yang ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, dimana mengakibatkan pada kinerja lembaga perbankan. Krisis moneter yang terus menerus terjadi tersebut mengakibatkan krisis kepercayaan, seperti kekhawatiran akan kekayaan yang disimpan di bank dan banyaknya para pemilik dana yang menarik kembali dana yang mereka simpan. Hal tersebut dapat membuat banyak bank yang tidak dapat memenuhi kewajibannya dan dihantam kredit macet.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Brothers. Krisis tersebut berdampak pula pada perekonomian di Indonesia termasuk dunia perbankan, antara lain banyak bank yang melakukan pinjaman ke luar negeri tanpa melakukan hedging, pemberian kredit yang melebihi batas maksimum pemberian kredit (BMPK) yang ditetapkan, dan struktur permodalan yang lemah. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) harus berpegang pada prinsip kesesuaian jatuh tempo dalam mengelola dananya. Bank yang berhati-hati biasanya menyalurkan dana masyarakat berjangka pendek menjadi jangka pendek pula, sedangkan kredit jangka panjang didanai dari dana jangka panjang, tetapi dalam praktiknya ada bank yang menggunakan dana jangka pendek untuk membiayai proyek properti yang berjangka panjang. (http://rahasia – terbesar.tripod.com/tiga.htm).

Banyak kasus korupsi dan pengelapan sejumlah dana yang terungkap beberapa waktu lalu, bahkan kasus-kasus tersebut tak terhindar kaitannya dengan sejumlah lembaga keuangan ataupun lembaga perbankan. Dimana dengan adanya kejadian tersebut dapat menurunkan citra lembaga keuangan di Indonesia sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari uraian tersebut dapat disimpulan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu:

1. Menghimpun dana 2. Menyalurkan dana

3. Memberikan jasa bank lainnya

Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

Industri perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam pembangunan perekonomian, terutama sekali dalam menyediakan dana bagi dunia usaha. Selain itu, perbankan dibutuhkan karena mempunyai fungsi yang sangat mendukung bagi pertumbuhan perekonomian. Jasa keuangan yang dilakukan oleh bank di samping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha bank lainnya berupa memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung dan memperlancar kegiatan dalam memberikan pinjaman dengan kegiatan dalam menghimpun dana.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha dan fungsi kontrol), faktor kepercayaan dari masyarakat umum juga merupakan faktor utama yang penting dalam menjalankan bisnis perbankan.

Salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh bank adalah kinerja bank tersebut, dengan kata lain yaitu masalah tingkat kesehatannya. Bagi bank yang dapat menunjukkan tingkat kesehatan yang baik dalam laporan keuangannya maka akan diberikan kesempatan yang lebih luas dalam mengembangkan usahanya. Berbeda dengan bank yang menunjukkan tingkat kesehatan yang rendah maka Bank Sentral akan memberikan perhatian khusus berupa batasan-batasan dalam operasional bank tersebut.

Para pemegang rekening giro, deposito ataupun tabungan ingin mengetahui tingkat kesehatan suatu bank dimana ia menanamkan dananya. Untuk menilai tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari suatu proses kegiatan akuntansi perusahaan yang dihasilkan oleh pihak manajemen memberikan informasi mengenai prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar untuk membuat proyeksi dan peramalan terhadap pengambilan kebijakan di masa depan. Berdasarkan laporan tersebut akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Dengan melakukan analisis rasio-rasio keuangan terhadap komponen laporan keuangan dapat diketahui seberapa baik kinerja bank tersebut. Hal ini penting karena penurunan kinerja bank dapat berakibat buruk.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha diselesaikan akan berdampak besar pada bank-bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari para nasabah. Model financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang mengarah pada kebangkrutan (Almilia dan Kristijadi, 2003).

Untuk membangun sektor perbankan menjadi yang lebih baik lagi dan menghidari dari hal-hal yang dapat membahayakan aktivitas perbankan, Bank Indonesia perlu melakukan pengawasan dan pengukuran apakah bank-bank yang beroperasi di Indonesia sudah menjalankan tugas dan wewenangnya serta mentaati semua aturan perbankan yang ada dengan baik. Analisis yang dapat dilakukan salah satunya berupa penilaian tingkat kesehatan bank. Kesehatan bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2006:51).

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha yaitu: Capital, Assets Quality, Management, Earnings, dan Liquidity yang biasa disebut CAMEL. Aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank.

Penelitian-penelitian terdahulu mengenai tingkat kesehatan bank dilakukan secara empiris oleh beberapa peneliti diantaranya Indupurnahayu dan Deni Satria (2003-2004), Surifah (1990), Abdul Mongid (2000), Wilopo (2000), Titik Aryati dan Hekinus Manao (2000), Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas (2005), Mohamad Very Askhar (2008), Sri Pujiyanti dan E. Susi Suhendra (2009), dan lain-lain. Mereka melakukan penelitian terhadap kekuatan rasio keuangan model CAMEL untuk membedakan bank yang sehat dan bank yang tidak sehat serta penggunaannya sebagai alat prediksi kegagalan bank.

Tingkat kegagalan bisnis dan kebangkrutan bank dengan menggunakan rasio-rasio keuangan model CAMEL dapat diuji secara empiris sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu: Thomson (1991) dalam Wilopo (2001) yang menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit, Whalen dan Thomson (1988) dalam Wilopo (2001) menemukan bahwa rasio keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank, dan di Indonesia Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL.

Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si. dan Winny Herdiningtyas, S.E. (2005) meneliti tentang ”Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah

(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan perusahaan. Faktor-faktor yang diuji dalam penentuan kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan perusahaan adalah rasio CAMEL sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Sampel yang digunakan pada

penelitian tersebut terdiri dari 16 bank sehat, 2 bank yang mengalami kebangkrutan, dan 6 bank yang mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini digunakan untuk memprediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan perioda 2000-2002. Bank yang dinyatakan bangkrut atau telah ditutup oleh Bank Indonesia pada tanggal 8 April 2004 (Peraturan Pemerintah RI No. 25 Tahun 1999 tentang pencabutan izin usaha, pembubaran dan likuidasi bank), bank-bank yang menderita kerugian tiga tahun berturut-turut (Surifah, 2003:34 tentang kriteria perusahaan yang divonis delisting), bank-bank yang mengalami kerugian lebih dari 75% modal disetor (KUHD pasal 47 ayat 2 tentang kriteria perusahaan yang dinyatakan bubar). Dari 11 rasio keuangan CAMEL menurut Bank Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/20/DPNP tanggal 14 Desember 2001 yaitu CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP terhadap Aktiva Produktif, Pemenuhan PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR, rasio yang memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank kategori bermasalah dan tidak bermasalah perioda 200-2002 adalah CAR, APB, NPL, PPAP terhadap Aktiva Produktif, ROA, NIM, BOPO.

Penelitian serupa dilakukan oleh Sri Pujianti dan Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS dengan judul ”Analisis Kinerja Keuangan Mengenai Tingkat Kesehatan Bank

(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dan PT. Bank Bukopin, Tbk dapat dikatakan sebagai bank yang sehat. Walaupun kedua bank tersebut tergolong sebagai bank yang sehat, tetapi jika dibandingkan tingkat kesehatan antara kedua bank tersebut, maka PT. Bank Bukopin, Tbk berada lebih sehat dibandingkan dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Hal ini dapat dilihat dari aspek yang dianalisis, yaitu Asset, Management, Earning, dan Liquidity yang dimiliki oleh PT. Bank Bukopin, Tbk lebih baik daripada yang dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Berdasarkan uraian diatas, memperlihatkan bahwa metode CAMEL merupakan salah satu faktor untuk melihat kondisi serta tingkat kesehatan bank, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan data laporan keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Rasio Permodalan, Kualitas Aktiva, Rentabilitas dan Likuiditas Bank

Sebagai Alat Pengukuran Tingkat Kesehatan Bank Periode 2007-2010 (Studi

Kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk)”.

1.2Identifikasi Masalah

(17)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha Analisis rasio perusahaan biasanya merupakan langkah pertama dalam analisis keuangan. Rasio dirancang untuk memperlihatkan hubungan diantara perkiraan–perkiraan laporan keuangan. Adanya bank yang dilikuidasi atau dalam kondisi bank yang tidak diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah dikarenakan kondisi dan keadaan bank menurut penilaian Bank Indonesia telah membahayakan bagi kepentingan masyarakat dan perekonomian nasional khususnya pada sektor perbankan nasional.

Bank yang telah beroperasi atau bahkan dicabut ijin usahanya adalah bank yang dinyatakan tidak sehat. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk perlu menerapkan prinsip kehati-hatian oleh pengelola dan pemecahan masalah segera mungkin sehingga tidak menghambat pada kegiatan lainnya. Perlunya melakukan kajian atas tingkat kesehatan bank yang dilakukan setiap saat agar kekurangan yang didapat segera diatasi serta menentukan arah untuk kemajuan bank.

(18)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha 1.3Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi masalah dengan ruang lingkup yang lebih sempit untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas. Pembahasan dibatasi pada masalah penilaian tingkat kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk pada tahun 2007-2010 dengan menganalisis faktor CAMEL yaitu menilai Capital (permodalan), Assets Quality (kualitas aktiva), Management (manajemen), Earning (rentabilitas) dan Liquidity (likuiditas). Tetapi dalam penelitian ini penulis hanya menganalisis empat faktor dari alat pengukuran kesehatan bank, diantaranya Capital, Asset Quality, Earning dan Liquidity. Penulis tidak menganalisis dalam hal Management, ini dikarenakan data-data yang harus diperoleh cukup sulit didapat dan bersifat privasi. Walau data mengenai manajemen bank tidak dapat dilakukan dan dianalisis, penulis berharap semoga penelitian ini tidak akan mengurangi hasil dari analisis yang diperoleh.

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian

(19)

BAB I PENDAHULUAN 11

Universitas Kristen Maranatha 1.5Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan data dan informasi yang diperoleh dapat memberikan manfaat :

1.Bagi Penulis

 Menambah wawasan berpikir penulis mengenai penilaian tingkat kesehatan bank.

 Dapat mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

 Dapat dijadikan pertimbangan antara teori dengan praktek yang diharapkan tidak terjadi kesenjangan yang terlalu jauh sehingga nantinya dapat menjadi bekal untuk terjun ke masyarakat.

2. Bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

 Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

(20)

BAB I PENDAHULUAN 12

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Masyarakat

 Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk mempertimbangkan dan menetapkan pilihan yang tepat dalam memilih perusahaan perbankan.

4. Bagi Investor

(21)

116 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan analisis kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. melalui perhitungan rasio-rasio dari faktor permodalan, kualitas aktiva, rentabilitas, dan likuiditas yang kemudian mengolahnya dengan menggunakan metode CAMEL, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut:

1. Faktor permodalan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang dilihat dari nilai rasio CAR menunjukkan keadaan sehat, karena selama tahun 2007-2010 berada di atas nilai 8% sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia. 2. Faktor kualitas aktiva PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang dilihat

dari nilai rasio BDR dan KAP selama tahun 2007-2010 menunjukkan keadaan yang sehat. Hal ini disebabkan oleh nilai BDR yang relatif kecil di bawah nilai 10% dan nilai KAP yang berada di atas nilai 100% sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Bank Indonesia..

3. Faktor rentabilitas PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang diukur dengan rasio ROA pada tahun 2007-2008 menunjukkan keadaan tidak sehat karena berada di bawah nilai minimum yaitu 1,2%. Sedangkan rasio ROA pada tahun 2009-2010 menunjukkan keadaan yang sehat karena berada di atas nilai minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.

(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 117

Universitas Kristen Maranatha karena berada di bawah nilai maksimum yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 93,52%, walaupun setiap tahun nilainya mengalami penurunan.

4. Faktor likuiditas PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang diukur dengan rasio NCM to CA tahun 2007-2010 memiliki nilai yang negatif, namun nilai NCM to CA tersebut masih berada di bawah nilai maksimum sesusai dengan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 19%.

Faktor likuiditas PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yang diukur dengan rasio LDR pada tahun 2007-2010 menunjukkan keadaan yang sehat karena nilai LDR lebih rendah dibandingkan persyaratan maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 110%.

5. Tingkat kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk pada tahun 2007-2010 yang diukur dengan menggunakan analisis faktor permodalan, kualitas aktiva, rentabilitas dan likuiditas bank memperlihatkan bahwa keadaanya berada pada tingkat komposit 3 (cukup sehat).

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian diatas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Penelitian pada bidang yang sama di masa mendatang, diharapkan dapat memasukkan aspek manajemen agar analisis yang diperoleh dapat menunjukkan hasil yang lebih akurat, lengkap dan jelas.

(23)

Universitas Kristen Maranatha 119

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsemi. (2006). Prosedur Penelitian Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta.

Brigham, Weston Eugene F. dan Joel F. Houston. (1998). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Dahlan, Siamat (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. FE UI. Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Edisi kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Harahap, Sofyan Syafri. (1998). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi kesatu, PT Rhja Grafindo Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hanafi, Mamduh., Halim, Abdul. (1996). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (1996). Standar Akuntansi Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi pertama, Cetakan kedua. BPFE, Yogyakarta.

Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad., Suharjono (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama, BPFE – Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

(24)

120

Universitas Kristen Maranatha Mamduh, M., Hanafi. (2004). Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta.

Munawir, S., Drs. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat, Cetakan ketiga belas, BPFE, Yogyakarta.

Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta. Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Ghalia Ind, Jakarta.

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pandia Frianto, Elly Santi Ompusunggu, Achmad Abror. (2004). Lembaga Keuangan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Riyadi, Selamet. (2006). Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Riusxander, Harry. (2010). Analisis Pengaruh CAR, BDR, ROA, BOPO, LDR, dan NCM-CA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Tergabung Dalam LQ-45 Periode 2007-2009. Skripsi Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Restianty, Chindy. (2011). Analisis Penilaian Kinerja Bank Berdasarkan Metode CAMEL Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Pada Tahun 2006-2009. Skripsi Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Maranatha, Bandung.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso Totok. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi kedua, Salemba Empat, Yogyakarta.

Skep DIR-BI No. 30/2/UPPB/1990 Jo SE No. 30/23/UPPB/1998 tentang Standar Predikat Tingkat Kesehatan Bank

(25)

121

Universitas Kristen Maranatha Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04)

Surifah. (2002). Studi Tentang Rasio Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Publik Di Indonesia Pada Masa Krisis Ekonomi. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha. No. 27. Yogyakarta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Penelitian Bisnis. CV. Andi, Jakarta.

Suyatno, Thomas. (1996). Kelembagaan Perbankan. Edisi kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh, Alfabeta, Bandung.

Subagyo, Fatmawati, Sri., Badrudin, Rudy., Purnamawati, Astuti. (1998). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi kedua, STIE YKPN, Yogyakarta.

Susilo, Sri., Triandaru, Sigit., Santoso, A Totok Budi. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Bagian Penerbit STIE YKPN, Jakarta.

Taswan. (2010). Manajemen Perbankan. UPP STIM YKPM. Yogyakarta.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 Tentang Pokok-pokok Perbankan

Wilopo. (2001). Prediksi Kebangkrutan Bank. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 4. No. 2, Mei 2001, hal. 184-198.

www.idx.com

www.bi.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Jati Indah Kertas Kudus secara parsial; (2) Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di UD. Jati Indah Kertas

Adapun Perangkat lunak yang digunakan pada penyusunan Tugas Akhir kali ini adalah Microsoft Visual Studio yang merupakan suatu program yang dirancang untuk menangkap posisi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mengambil hasil kontrol tegangan-regangan pada span 2 (jarak 76614 mm), serta tegangan-regangan maksimum yang

Dari hasil implementasi data mining dengan metode clustering k-means untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan Bank Jateng Cabang Universitas Dian

Berdasarkan hasil dari analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifkan antara carbon accounting dengan perencanaan strategi,

had access to unimproved facilities. Fur- ther study which emphasizes bacteriolo- gical quality of water should be carried out to provide better information on

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh yang positif dan signifikan antara nilai PPL dari guru pamong terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru, (2) pengaruh

1. Mengoptimalisasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah khususnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah melalui optimalisasi pendataan dan penerimaan wajib pajak dan retribusi