• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN STRARTEGI PEMBELAJARANKONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWAKELAS X TITL SMK NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN STRARTEGI PEMBELAJARANKONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWAKELAS X TITL SMK NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN S TRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKS TUAL TERHADAP HAS IL BELAJAR MEMAHAMI DAS AR-D AS AR ELEKTRONIKA

S IS WA KELAS X TEKN IK INS TALAS I TENAGA LIS TRIK S MK NEGERI 1 S IBORONGBORONG

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

HALOMOAN LUMBANTORUAN

508131027

JURUS AN PENDID IKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN S TRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKS TUAL TERHADAP HAS IL BELAJAR MEMAHAMI DAS AR-D AS AR ELEKTRONIKA

S IS WA KELAS X TEKN IK INS TALAS I TENAGA LIS TRIK S MK NEGERI 1 S IBORONGBORONG

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

HALOMOAN LUMBANTORUAN

508131027

JURUS AN PENDID IKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABS TRAK

Lumbantoruan,Halomoan (2013). Pengaruh Penggunaan Strartegi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Memahami Dasar-Dasar Elektronika Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1 Siborongborong Tahun Ajaran 2012/2013

Skripsi, Fakultas Teknik UNIM ED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi MDDE dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori pada siswa kelas I program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SM K N 1 Siborongborong.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian teknik instalasi listrik SM K N 1 Siborongborong tahun ajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SM K N 1 siborongborong yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 60 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas X TITL diterapkan strategi perlakuan pembelajaran ekspositori sedangkan X TITL 2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran kontekstual, kelas terdiri dari TITL1 terdir dari 30 orang siswa dan kelas TITL2 terdiri dari 30 orang siswa.

M etode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan ( ) sebesar 0,05. Pada pembelajaran kontekstual diperoleh Lhitung= 0,1295 dan Ltabel =

0,161 , maka diperoleh Lhitung(0,1295) < Ltabel(0,161) pada kategori normal, dan pada

pembelajaran ekspositori Lhitung = 0,1094 dan Ltabel = 0,161 maka diperoleh

Lhitung(0,1094) < Ltabel(0,161) pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas antara

pembelajaran kontekstual dan ekspositori digunakan uji barlett pada taraf kepercayaan ( ) 0,05 diperoleh fhitung = 1,21 dan ftabel = 1,68, maka fhitung(1,21) < ftabel (1,68) dan disimpulkan bahwa varians sampel adalah homogen. Dengan menggunakan

uji-t pada taraf kepercayaan =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 2,002 dan ttabel = 1,771 sehingga thitung >ttabel dan diambil kesimpulan bahwa

(7)

iv

BAB II KERANGKA TEORITIS , KERANGKA KONS EPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTES IS... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Hasil Belajar M emahami Dasar-Dasar Elektonika... 10

2. Hakekat strategi Pembelajaran... 12

A. Hasil Belajar Dengan M engunakan Strategi

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar M DDE... . 29

2. Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 30

C. Pengajuan Hipotesis... 32

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

C. M etode Rancangan Penelitian ... 34

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 35

1. Variabel Penelitian ... 35

2. Defenisi Operasional ... 36

E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 36

F. Skenario Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium... 39

G. Instrumen Penelitian ... 40

H. Uji Coba Instrumen Bidang Kognitif ... 41

(8)

v

BAB IV HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN... 52

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 52

1. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen... 52

2. Hasil Belajar Kompetensi MDDE pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 54

3. Hasil Belajar Kompetensi MDDE pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 56

B. Uji Persyaratan Analisis Data... 58

1. Uji Normalitas ... 58

2. Uji Homogenitas... 58

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 59

BAB V KES IMPULAN,IMPLIKAS I DAN S ARAN... .. 64

A. Kesimpulan... 64

B. Implikasi... .. 65

C. Saran... 65

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Ekspositori... 30

Tabel 3.1.Rancangan Penelitian ... 35

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar M DDE Bidang kognitif…... 40

Tabel 3.3.Ringkasan hasil uji coba instrumen... 47

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol... 52

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Eksperimen... 53

Tabel 4.3. Data Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa... 53

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 55

Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 56

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 56

Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 57

Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kompetensi M DDE... 59

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai

bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia

dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. M engingat sangat pentingnya

pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan

sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan (Slameto : 2003).

Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan

yang pelik, sehingga diperlukan usaha yang maksimal untuk meningkatkan mutu

pendidikan negara tersebut. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha

memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan

kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Peningkatan ini sama halnya dengan

peningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang

kompak antara masyarakat, pemerintah dan organisasi pendidikan yang terllibat

langsung didalamnya.

Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting

untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya M anusia (SDM )

dibidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk

menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengimbanginya

melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan

kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia

(11)

2

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya

Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan

kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum, perubahan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh

pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan

penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang operasionalnya

disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah,

menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan

mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan

untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru. Namun, indikator ke arah

mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal

memprihatinkan yang dapat dilihat secara nyata adalah hasil belajar siswa yang

(12)

3

Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab

rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis melakukan observasi ke SM K N 1

Siborongborong untuk program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik khususnya

pada standart kompetensi M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) pada bulan

Nopember 2012. Observasi di SM K N 1 Siborongborong menunjukkan bahwa hasil

belajar M DDE siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh

Depdiknas untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa tingkat I untuk

standar kompetensi MDDE pada Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 7,00. Dari

wawancara singkat dengan guru mata diklat M DDE, hasil belajar sebagian siswa

berada di bawah standart kompetensi, sehingga untuk mencapai standart tersebut

siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk siswa yang

hasil belajarnya dibawah standart kompetensi (6.90). Pelaksanaan ujian remedial

tidak begitu jauh dari pelaksanan ujian kompetensi.

Hal ini mungkin disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi yang diterangkan oleh guru. Pada umumnya, siswa SM K lebih

termotivasi untuk melaksanakan praktik dari pada mendengarkan penjelasan materi

didalam kelas. Biasanya, guru menjelaskan materi secara monoton dan sesuai dengan

uaraian yang ada dalam buku atau modul, tanpa mengaitkannya kedalam kehidupan

sehari-hari siswa.Guru juga sering mengajar tanpa membuat rpp sebagai bahan

ajarnya.Oleh sebab itu, kebanyakan dari siswa SM K banyak yang malas masuk dan

kurang berminat untuk mengapresiasikan bakat dan kreatifitasnya dalam kehidupan

sehari-hari, karena mereka kurang mengetahui bagaimana mengaplikasikan materi

(13)

4

Sekolah M enengah Kejuruan (SM K) sebagai institusi pendidikan nasional

memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan

kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SM K sebagai

salah satu sekolah kejuruan dituntut untuk terus berusaha dan semakin ditantang

untuk meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau

kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Sehingga, seluruh lulusan SM K

mampu bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Untuk mencapai hal tersebut,

maka dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SM K yang sesuai

dengan kurikulum. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengaitkan

materi yang diajarkan guru pada penerapan yang tepat dalam kehidupan masyarakat

umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar

adalah guru dan strategi pembelajaran yang digunakan. Stategi pembelajaran

merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta perhatian dan motivasi

siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai strategi

pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, sehingga tidak

menutup kemungkinan terjadinya perubahan pada hasil belajar siswa (Slameto :

2003).

Salah satu model pembelajaran yang dipandang penulis dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi

pelajaran teori, tanpa melupakan strategi dan metode pembelajaran lainnya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran M DDE adalah Strategi

(14)

5

strategi pembelajaran yang sesuai untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), karena strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi pembelajaran

yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa, sehingga

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (Nurhadi : 2003)

Dalam pembelajaran, kenyataannya sebagian siswa tidak mampu

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya

dalam kehidupan nyata. Hal ini karena pemahaman konsep materi yang diperoleh

hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kepada kebutuhan

praktis dalam kehidupan nyata, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan

masyarakat. Pembelajaran yang selama ini diterima hanyalah penonjolan tingkat

hafalan dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau

pengembangan konsep yang dapat diterapkan dalam kehidupannya (Nurhadi : 2003).

M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) merupakan materi pelajaran teori

yang meliputi beberapa sub kompetensi dasar, seperti memahami konsep dasar

elektronika, mengenal komponen elektronika dan beberapa materi lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu berhadapan dengan komponen

elektronika dan komponen listrik dalam rumah tangga, misalnya pada

peralatan/barang elektronika seperti, TV, Radio, Tape dan lain-lain dimana bahan

penyusun barang elektornika tidak lain merupakan komponen elektronika tersebut.

Kenyataannya, sebagian siswa tidak mengetahui komponen dasar elektronika itu

digunakan untuk apa, padahal dalam pembelajaran siswa mempelajari tentang

konsep dasar listrik dan elektronika. Dengan demikian model pembelajaran

(15)

6

M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) khususnya pada kompetensi dasar

memahami konsep dasar elektronika. Dan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini

digunakan strategi pembelajaran kontekstual, dimana siswa dapat mengaplikasikan

konsep yang mereka peroleh ke dalam kehidupan nyata.

Strategi pembelajaran kontekstual menempatkan siswa pada keterlibatannya

di dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta

dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari (Nurhadi : 2003). M ateri pelajaran juga akan semakin berarti

jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan

mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran

akan lebih menyenangkan. Atas dasar prinsip pembelajaran kontekstual tersebut,

maka kondisi yang diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan saat

ini hanyalah mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan

rumus-rumus yang diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran. Hal ini akan

membuat siswa merasa jenuh dan bosan untuk mengikuti proses pembelajaran karena

merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua materi pelajaran yang

diterima.

Dengan demikian, pembelajaran kontekstual sebagai suatu strategi

pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang diharapkan dapat mengubah

keadaan dan tanggapan siswa menjadi situasi belajar yang lebih baik, yang akhirnya

dapat memacu siswa untuk lebih aktif dalam membuat suatu garis hubung antara

(16)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Hasil belajar yang rendah dapat di tingkatkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran kontekstual . Bagaimana hasil belajar siswa kelas X program keahlian

Teknik Instalasi Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori . Bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar

Elektronika siswa kelas X yang diajar dengan strategi Kontekstual. Apakah terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran

Ekspositori l terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).

Strategi Pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap

hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).

Strategi Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar M emahami

Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran kontekstual dengan yang menggunakan strategi pembelajaran

ekspositori.

C. Pembatasan Masalah

M engingat begitu luasnya strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa, dan standard kompetensi MDDE yang terdiri dari beberapa

kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terlaksana maksimal, terarah, efektif dan

bermanfaat, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitian ini

(17)

8

D. Rumusan Masalah.

Sesuai dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah-masalah

yang diidentifikasi, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memahami konsep

dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi

pembelajaran Kontekstual ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami konsep dasar

elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran

Ekspositori ?

3. Apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada hasil

pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar

Elektronika (M DDE)?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini :

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar

Elektronika (M DDE) siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Instalasi

Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong dengan menggunakan model

pembelajaran Ekspositori.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami

konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi

(18)

9

3. Untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada

hasil pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar

Elektronika (M DDE).

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat

memberikan manfaat secara lebih rinci, manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Secara teoritis adalah untuk mengembangkan pengetahuan pembelajaran

siswa guna peningkatkan prestasi dan penguasaan materi pembelajaran dengan

menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat:

a) Bagi Siswa yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar,

b) Bagi Guru yaitu dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya

peningkatan prestasi belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika dengan

menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual,

c) Bagi Perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau

referensi bagi peneliti berikutnya.

d) Bagi Penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang

(19)

66 BAB V

KES IMPULAN, IMPLIKAS I DAN S ARAN

A. Kesimpulan

1. Implementasi pembelajaran kontekstual pada kompetensi memahami

dasar-dasar elektronika dapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar deviasi

dan varians masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah diberi

perlakuan dimana sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen memperoleh

rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar 2,54 dan varians sebesar

6,45, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata – rata skor 7,2, standar

deviasi sebesar 2,00 dan varians sebesar 4,00. Setelah diberi perlakuan, rata –

rata skor dari kelas eksperimen menjadi 21,90, standar deviasi sebesar 2,63

dan varians sebesar 6,89, untuk kelas kontrol menjadi 20,17, standar deviasi

sebesar 2,84 dan varians sebesar 8,35.

2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh thitung 4,02 > ttabel 2,002,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari

hasil belajar Kompetensi MDDE antara siswa yang diajar dengan strategi

Pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar dengan strategi

Pembelajaran Ekspositori.

B. Implikasi

Implementasi strategi pembelajaran kontekstual pada kegiatan belajar

mengajar yang ada di SM K saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan

menggali potensi siswa didalam meningkatkan kompetensi M DDE. Siswa perlu

(20)

67

teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar

pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi

belajar yang digunakan di SM K Negeri 1 Siborongborong masih menggunakan

pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan

monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa

dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai

fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.

Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran kontekstual

yang sesuai dengan teknologi yang ada.

C. S aran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :

1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda

yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam

pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran

kontekstual karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran.

4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang

sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu

(21)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Furchan, Arief, (2005), Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Jhonson, Elaine, B, (2007), Contextual Teaching & Learning, MLC, Bandung.

Mulich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Bumi Aksara, Jakarta

Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung.

Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Universitas Negeri Malang, Malang.

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Sanjaya, W, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.

Sardiman, (2003), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grasindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahmadiliyani dan Abi Muhlisin (2008) mengenai pengetahuan tentang penyakit dan komplikasi DM di Puskesmas Gatak Sukoharjo menunjukan

Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengenalan pengetahuan peristiwa alam melalui metode eksperimen pada anak kelompok B Di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas dan aktivitas, mendapatkan besaran output (produksi hasil tangkapan dan penyediaan bahan kebutuhan melaut)

Tesis yang berjudul: “ Hubungan antara kadar kolesterol total dengan kadar estradiol pada penderita kanker payudara pasca menopause ”,.. ini adalah karya penelitian penulis

Alternatif upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah kependudukan di kota besar khususnya DKI Jakarta yakni dengan memindahkan sebagian penduduk ke

Tujuan : Menganalisis pengaruh cognitive behavioral therapy terhadap kadar serotonin, skor depresi dan kualitas hidup pasien kanker serviks stadium lanjut. Metode Penelitian

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Zhang (2007) juga mengungkapkan bahwa: komunikasi yang baik dengan para guru, terutama komunikasi yang apa

Manajemen nyeri pinggang bawah berdasarkan Evidence-based Healthcare, Dalam: Simposium Diagnosis dan Manajemen mutakhir nyeri neuroosteomuskular, Yogyakarta: