iv ABSTRAK
Siti Nurhayati. NIM : 709341133. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team di kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Josua Medan yang beralamat di Jl GB Josua No 30 Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan berjumlah 35 orang, dan objek dalam penelitian ini adalah kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar, sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 37,14%. Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 82,86%. Sehingga aktivitas belajar meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 45,72%. Selain itu tes yang dilaksanakan pada siklus I
terdapat 17 orang dari 35 siswa yang mendapat nilai ≥ 65 atau (48,57%) dan 18
siswa mendapat nilai < 65 atau (51,43%), dengan nilai rata-rata 64,43. pada siklus II terdapat 30 siswa yang mendapat nilai ≥ 65 atau (85,71%) dan 5 siswa yang mendapat nilai < 65 atau (14,29%) dengan nilai rata-rata 78,14. Dari uji–t diperoleh untuk hasil belajar, thitung > ttabel yaitu 8,61 > 2,03. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II telah diperoleh ketuntasan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan yang signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team dapat meingkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 pada standar kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang. Hal ini berarti bahwa kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran akuntansi.
v ABSTRACT
Siti Nurhayati, NIM : 709341133. The Application of Colaboration Learning Model Explicit Intruction with Listening Team to Increase Activity and Accounting Learning Result of Students in Class XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan in Academic Year 2013/2014. Thesis Economy Faculty. Majoring Economy Education. Study Program of Accounting Education. State University of Medan 2013.
The problem in this study is the low activity and the learning result of accounting students in the learning process. The purpose of this research is to increase the activity and the learning result of accounting students by implementation of colaboration learning model Explicit Intruction with Listening Team in class XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan in academic year 2013/2014.
This research is performed in SMA Swasta Josua Medan the located on GB Josua No 30 Medan. The subjek of this research is all students in the class XII IPS -2 SMA Swasta Josua Medan for 35 peoples, and the object of this research in the colaboration learning model Explicit Intruction with Listening Team. This research is classroom action research that consisted of two cycle, each cycle consist of 4 step they are planning, action, observation and reflection. In collecting technique data are used the activity observation sheet and learning result of the test. Meanwhile technique data analize use qualitative and quantitative data.
Based on result of research was the mean of observation students activities in cycle I 37,14%. In cycle II the mean observation students activities is 82,86%. So that studying activities increase from cycle I and II about 45,72%. Beside that
the test result in cycle I indicated that 17 of 35 achieving ≥65 score or (48,57%)
and 18 students got <65 score or (51,43%) with the mean score 64,43. In cycle II
indicated that 30 students achieving ≥65 score or (85,71%) and 5 students got <65
score or (14,29%) with the mean score 78,14. In significant test for learning result, tcount > ttabel is 8,61 > 2,03. It means that in cycle II has been obtained activity and students accounting learning result that shown by significance increasing.
In can be concluded that the application of colaboration learning model Explicit Intruction with Listening Team can be improve activity and learning result of accounting students class XII IPS-2 on the basic competence record of transactions documents in to tradying company specialized journals in SMA Swasta Josua Medan accademic year 2013/2014. This means that Colaboration Learning Model Explicit Intruction with Listening Team can be used us an alternative in learning accounting.
vi DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Rumusan Masalah... 7
1.4 Pemecahan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 10
1.6 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
2.1 Kerangka Teori ... 12
2.1.1 Model Pembelajaran Explicit Intruction ... 12
2.1.2 Model Pembelajaran Listening Team ... 21
2.1.3 Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team ... 26
2.1.4 Aktivitas Belajar ... 30
vii
2.2 Penelitian yang Relevan ... 36
2.3 Kerangka Berfikir ... 38
2.4 Hipotesis Tindakan ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42
3.1 Lokasi Penelitian ... 42
3.2 Subjek Penelitian ... 42
3.3 Objek Penelitian ... 42
3.4 Defenisi Operasional ... 42
3.5 Prosedur Penelitian ... 43
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.7 Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 56
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 57
4.1.2 Hasil Tes Belajar ... 58
4.2 Analisis Data ... 59
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
4.3.1 Siklus I ... 63
4.3.2 Siklus II ... 68
4.3.3 Perbedaan Hasil Belajar Uji t ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
viii
DAFTAR PUSTAKA ... 74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa ... 3
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Explicit Intruction ... 15
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Siklus I ... 44
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Siklus II... 47
Tabel 3.2 Lembar Observasi aktivitas Siswa ... 49
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 57
Tabel 4.2 Hasil Perolehan NilaiTes Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksaan Pembelajaran Siklus Lampiran 3 Soal Pretes
Lampiran 4 Jawaban Pretes Lampiran 5 Daftar Nilai Pretest Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I Lampiran 7 Jawaban Post Test Siklus I Lampiran 8 Daftar Nilai Post Test I
Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 10 Soal Post Test Siklus II
Lampiran 11 Jawaban Post Test Siklus II Lampiran 12 Daftar Nilai Post Test Siklus II
Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 14 Daftar Peningkatan Hasil Belajar Siswa Lampiran 15 Hasil Aktivitas Siklus I dan Siklus II Lampiran 16 Tabel Perhitungan Uji T
Lampiran 17 Daftar T Tabel
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan dan kemakmuran bangsa. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Aspek yang diubah dan diperbaiki itu adalah proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi dan bermakna bagi siswa.
Mata pelajaran akuntansi tidak terlepas dari permasalahan ekonomi serta konsep keuangan yang menuntut siswa memiliki tingkat konsentrasi dan pemahaman yang tinggi. Suatu konsep mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, dan jelas. Untuk itu guru dengan bekal pemahaman psikologi dan perkembangan peserta didik harus mampu menerapkan cara-cara belajar yang mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Tetapi pada kenyataannya guru masih menggunakan metode konvensional dalam kegiatan belajar mengajar. Metode konvensional adalah metode pembelajaran yang bersifat satu arah, di mana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru lebih aktif dan lebih banyak dalam memberikan informasi-informasi tentang materi pelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan siswa menjadi cenderung pasif, malas, bosan dan tidak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Sehingga siswa tidak dapat maksimal menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tentunya membuat aktivitas siswa rendah sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.
pembelajaran guru masih bersifat konvensional (ceramah dan pemberian tugas), di mana kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang menyebabkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa rendah.
Rendahnya aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Pada saat kegiatan belajar mengajar akuntansi di kelas siswa terlihat tidak bersemangat dan tidak antusias untuk mengikuti pelajaran, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa adanya respon dari siswa, siswa tidak memiliki keberanian bertanya kepada guru tentang materi yang tidak di mengerti, serta pada saat pemberian tugas latihan banyak siswa yang tidak mengerjakan latihan dengan berbagai alasan, sehingga aktivitas belajar yang terjadi di kelas tidak maksimal. Rendahnya aktivitas siswa di dalam kelas menyebabkan hasil belajarnya pun rendah. Hanya beberapa siswa yang tuntas hasil belajarnya sesuai dengan nilai KKM sekolah yaitu 65. Sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah nilai KKM. Rendahnya hasil belajar akuntansi siswa dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014
Sumber : Daftar nilai ulangan akuntansi kls XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan No Tes KKM Siswa yang memperoleh
nilai ≥ KKM Siswa yang memperoleh nilai < KKM
Jumlah % Jumlah %
1 UH 1 65 13 37,14 22 62,86
2 UH 2 65 17 48,57 18 51,43
3 UH 3 65 15 42,86 20 57,14
Jumlah 45 128,57 60 171,43
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil nilai ulangan siswa yang berjumlah 35 orang, siswa yang lulus pada ulangan harian 1 sebanyak 13 orang (37,14%), yang tidak lulus sebanyak 22 orang (62,86%), ulangan harian 2 yang lulus sebanyak 17 orang (48,57%) yang tidak lulus sebanyak 18 orang (51,43%), dan ulangan harian 3 yang lulus sebanyak 15 orang (42,86%) dan yang tidak lulus sebanyak 20 orang (57,14%). Sehingga rata-rata siswa yang lulus ulangan harian 1,2,dan 3 adalah sebanyak 15 orang (42,86%) sedangkan rata-rata siswa yang tidak lulus sebanyak 20 orang (57,14%), dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran akuntansi adalah 65.
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa ini perlu diatasi sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, perlu dilakukan perubahan dalam proses belajar mengajar, salah satunya perubahan metode mengajar dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Bukan berarti pengajaran yang dilakukan oleh guru selama ini tidak baik, tetapi diharapkan dengan pengajaran yang berbeda dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itu penulis menawarkan untuk menerapkan suatu model pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah dengan mengkolaborasikan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team.
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan pengetahuan prosedural berarti pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Jadi model ini dapat digunakan pada semua materi pelajaran. Dan model ini terdiri dari lima tahapan, yaitu menyampaikan tujuan, mendemonstrasikan/mempresentasikan materi pelajaran, memberikan latihan terbimbing, umpan balik dan memberikan latihan lanjutan.
Model pembelajaran Listening Team adalah model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik agar tetap terfokus dan siap siaga dalam berbagai situasi pembelajaran yang sedang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang membagi siswa menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari kelompok penanya, kelompok penjawab, kelompok penentang dan kelompok penarik kesimpulan. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Model pembelajaran ini dapat membuat peserta didik berani untuk bertanya, mengeluarkan pendapat sehingga lebih aktif, dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru kepada setiap kelompok.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka model pembelajaran Explicit Instruction diterapkan pada proses pembelajaran dan pada saat diskusi akan
yaitu sebagai kelompok penanya, penjawab, penentang, dan pengambil kesimpulan.
Dengan demikian diharapkan siswa mengalami situasi belajar yang dapat membuat siswa aktif, berani mengemukakan pemikirannya, bertanggungjawab pada tugas yang telah diberikan oleh guru dan dapat membantu siswa untuk tetap terfokus pada materi pelajaran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah ini menarik untuk diteliti dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2 di SMA Swasta Josua Medan yang masih rendah ?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2 di SMA Swasta Josua Medan yang masih rendah ?
3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS-2 di SMA Swasta Josua Medan ?
2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS-2 di SMA Swasta Josua Medan ?
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus?
1.4 Pemecahan Masalah
Dalam memecahkan masalah tersebut diatas, penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dan mengadakan diskusi dengan guru akuntansi di SMA Swasta Josua Medan untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dan berkonsultasi dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team. Model pembelajaran kolaborasi itu sendiri
Model pembelajaran Explicit Instruction ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terlibat dalam seluruh langkah-langkah pembelajaran, karena langkah-langkah model ini terdiri dari demonstrasi yang dilanjutkan dengan latihan terbimbing serta umpan balik tentang materi yang dijelaskan dan kemudian latihan lanjutan/mandiri. Model ini menekankan pembelajaran pada pemberian pengetahuan deklaratif dan prosedural. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang dapat diungkapkan dengan kata-kata untuk mengetahui sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang dilakukan setahap demi setahap.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan model pembelajaran Listening Team mempunyai langkah-langkah berikut ini: guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus memotivasi siswa, selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran, guru memberikan latihan terbimbing berupa soal latihan yang dikerjakan secara individu, setelah selesai, guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang terdiri dari kelompok A sebagai penanya bertugas merumuskan pertanyaan, kelompok B sebagai penjawab bertugas menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok penanya dan menjelaskan mengapa demikian, kelompok C sebagai penentang bertugas mengutarakan hal-hal yang tidak disetujui berdasarkan penjelasan kelompok B dan menjelaskan mengapa demikian, sedangkan kelompok D sebagai penarik kesimpulan bertugas menyimpulkan hasil, masing-masing kelompok melaksanakan tugas yang telah ditentukan, kemudian beri waktu kepada setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan perannya masing-masing, guru memberikan umpan balik dan kesimpulan. Terakhir diberikan latihan lanjutan/mandiri, yaitu siswa akan diberi tugas untuk dikerjakan secara individu di luar jam pelajaran sekolah.
Jadi penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team dimaksudkan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
Dari uraian di atas, maka pemecahan masalah tindakan kelas ini adalah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XII IPS-2 di SMA Swasta Josua Medan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team.
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi dalam menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan Listening Team sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil berlajar akuntansi siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : 1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan
Listening Team dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas
XII IPS-2 SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, hal ini terlihat dari tingkat kerja siswa dan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pada siklus I hanya memperoleh 37,14% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,86%. Peningkatan sebesar 45,72% dari siklus I ke siklus II.
2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS-2
SMA Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil belajar akuntansi yang diperoleh sebesar 48,57% atau 17 siswa yang tuntas belajar. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu hasil belajar yang diperoleh sebesar 85,71% atau 30 siswa yang tuntas belajar. Jadi, peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 37,14%.
sehingga perbandingan hasil belajar akuntansi siswa pada post test siklus I dan post test siklus II adalah signifikan dan positif.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :
1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaklah menggunakan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dengan Listening Team sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar khususnya pada standar kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. 2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran remedial kepada siswa yang
belum mencapai ketuntasan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alawy, Nurazmy. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Listening Team Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa di Kelas XI SMAN 10 Pekanbaru Tahun Pembelajaran2011/2012. Pekanbaru: Universitas Riau.
http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/1108/1/Karya%20Ilmiah %20Nurazmy.pdf. (18 Maret 2013)
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widia.
Arends, Richard I. 1997. Classroom Instructional Management. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
---. “Learning to Teach”. Terjemahan Soetjipto, Prajitno. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Bakharuddin.2012.http://www.bakharuddin.net/2012/11/model-model-pembelajaran-terbaru.html. (18 maret 2013)
Bandono, Adi. 2003. Model Pembelajaran Langsung. Dalam Syaichoni, Toyyib. 2009. Efektivitas Model Pembelajaran Explicit Instruction dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 1 No. 1 Maret 2009. Hal 52-60.
Bryce F. Sullivan and Susan L. Thomas. 2007. Documenting Student Learning Outcomes Through A Research – Intensive Senior Captore Experience : Bringing The Data Together to Demonstrate Progress. North american journal of psychology (vol.9 no.2, hal 321-330) in Council for Higher Education Accreditation (CHEA). 2007. CHEA Award Institutional Progress in student Learning Outcomes. Retieved march 23, 2007, from council for higher education Accreditation. http://www.che.org/award/CHEA_Award_Application_2007.com.
(25 Maret 2013)
Diedrich, Paul B. 2008. Dalam Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media persada.
Kardi, S. 2000. Pengajaran Langsung. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kumorowati, Asih. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa MelaluiPenggunaan Model Pembelajaran Listening Teams Disertai Modul Hasil Penelitian Pada Sub Pokok Bahasan Zygomycotina Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pembelajaran 2010/ 2011. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Jurnal Pendidikan Biologi.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/article/download/807/467. (18 Maret 2013)
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo.
Lapoliwa dan Kuswandi. 2007. Akuntansi Perbankan. Jakarta : Institut Bankir Indonesia.
Pohan.2012.http://rahmadannipohan.blogspot.com/2012/05/strategi-pembelajaran-listening-team.html.(18 maret 2013).
Pulungan, Putry Sari Rahmadyah. 2011. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Explicit Intruction dan Course Review Horay untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK BM Swasta Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011.Medan : Skripsi FE UNIMED.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang : Quantum Teaching.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Setiawan, Wawan. 2010. “Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct
Intruction) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)“. Jurnal pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. 03. 01. Juni 2010.
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
---. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Tarigan, Weni Widia. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Dharma Bakti Medan T.A 2011/2012. Medan : Skripsi FE UNIMED.
Trianto.2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana