• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK DAN MAKNA NYANYIAN SUNYI PERKEMENJEN DI TANAH PAKPAK SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BENTUK DAN MAKNA NYANYIAN SUNYI PERKEMENJEN DI TANAH PAKPAK SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK DAN MAKNA NYANYIAN SUNYI PERKEMENJEN

DI TANAH PAKPAK SALAK KABUPATEN PAKPAK

BHARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

RIKO W. SITUMORANG

NIM. 208142126

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah melimpahkan kasih

dan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini.

Terimakasih atas berkat dan perlindungan yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari

skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi

penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca

yang bersifat membangun untuk memperbaiki di masa yang akan datang.

Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis juga mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung penulis dalam

penulisan skripsi kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor UNIMED.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Ibu Uyuni Widiastuti, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Sendratasik .

4. Bapak Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. selaku Ketua Program studi Pendidikan

Musik.

5. Ibu Dra. Pita H.D. Silitonga, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang

juga telah banyak membantu penulis, memberikan masukan, arahan, dan

selalu sabar dalam membimbing penulis sehingga penulis menyelesaikan

(7)

6. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

banyak membantu penulis, memberikan masukan, arahan, dan selalu sabar

dalam membimbing penulis sehingga penulis menyelesaian skripsi ini.

7. Bapak/ibu Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama

proses pembelajaran selama perkuliahan.

8. Mansehat manik,S.Pd J.H manik dan masyarakat desa yang telah

menyiapkan waktu yang sangat banyak dan telah membantu penulis dalam

memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.

9. Yang tercinta Orang tuaku, Bapak Bongsu Mindar Situmorang dan Ibunda

Lasma Rohani Manik, yang selalu memberikan doa yang tulus, kasih sayang,

nasehat, dan materi. Terimakasih juga buat saudaraku Meriana

situmorang,Metro situmorang,Mesdi situmorang Balut elfrika situmorang.

10. Terimakasih buat sahabat-sahabat dan teman seperjuangan dalam perkuliahan

maupun skripsi yang memberikan doa, dukungan dan semangat.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, dan semoga skripsi ini bermanfaat

bagi peneliti maupun pembaca.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(8)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 9

A. Landasan Teoretis ... 9

1. Pengertian Bentuk ... 9

2. Pengertian Nyanyian ... 10

3. Pengertian Makna ... 14

4. Nyanyian Sunyi Perkemenjen ... 15

B. Kerangka Konseptual ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Metodologi Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi dan Sampel ... 20

1. Populasi ... 20

(9)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

1. Observasi ... 22

2. Wawancara ... 23

3. Dokumentasi ... 24

4. Studi Kepustakaan ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Keberadaan Nyanyian Sunyi Perkemenjen dalam Proses Pengambilan Getah Kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat ... 28

B. Bentuk Nyanyian Sunyi Perkemenjen pada Masyarakat di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat ... 31

C. Makna yang Terkandung dalam Nyanyian Sunyi Perkemenjen Bagi Masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman suku bangsa Indonesia merupakan, bangsa yang kaya akan

budaya yang bernilai tinggi serta beraneka ragam sifat dan coraknya.

Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

mendapatkan perhatian. Kebudayaan tersebut mencakup wujud-wujud kesenian yang

di dukung oleh masyarakat, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan

kesenian. Kesenian merupakan hasil produk budaya yang dalam kehidupannya selalu

tidak lepas dari masyarakat, karena kesenian itu lahir dari aktifitas masyarakat itu

sendiri.

Pakpak adalah satu dari lima etnis batak yang terdapat di Sumatera Utara.

Pakpak sendiri terbagi atas dua kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan kabupaten

Pakpak Bharat. Pada awalnya wilayah suku Pakpak yaitu kabupaten Dairi namun

setelah pemekaran wilayah dari Kabupaten Dairi maka terbentuklah kabupaten

Pakpak Bharat.

Suku Pakpak memiliki berbagai kesenian yang cukup menarik karena

kesenian dan adat istiadat sangan erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Bagi

masyarakat Pakpak berkesenian sama dengan menjalankan adat istiadat tradisi

Pakpak. Awal timbulnya kesenian Pakpak tidak dapat dipastikan, kesenian Pakpak

pada mulanya dilakukan dalam rangka menjalankan ritual adat istiadat, seperti ritual

suka-cita ataupun ritual duka-cita. Ritual tersebut adalah ungkapan rasa isi hati yang

(11)

2

ditujukan ke Sang Pencipta dan alam semesta yang telah memberikan mereka

sumber kehidupan. Adapun kegiatan kesenian yang dilakukan oleh masyarakat

pak-pak yaitu membayu (mengayam), mermocak (bela diri), genderang (musik),

ende-ende (deklamasi syair atau nyanyian), dan tatak (seni tari).

Selain musik, suku Pakpak juga memiliki banyak nyanyian yang memiliki

keunikan masing-masing yaitu nyanyian dapat menjadi sarana bentuk ungkapan

perasaan hati seseorang dikala merasa senang, merasa sedih dan bisa juga sebagai

ungkapan suka cita.

Bernyanyi adalah salah satu bentuk aktifitas manusia untuk mengungkapkan

pikiran dan perasaan seseorang sebagai hasil karya seni musik yang diwujudkan

dalam bentuk lagu. Pada umumnya aktivitas bernyanyi merupakan suatu hal yang

dilakukan oleh seseorang atau banyak orang dengan berbagai cara agar penyampaian

lagu tersebut bisa dicapai. Lagu atau nyanyian yang diungkapkan dengan penuh

penghayatan akan menggugah perasaan pendengar dan memberikan kepuasan kepada

jiwa pendengar bahkan akan meninggalkan kesan yang mendalam.

Suku Pakpak memiliki kebudayaan yang sangat kuat baik dari segi adat

istiadat, musik serta nyanyian tradisinya, namun belakangan ini mengingat

perkembangan dan kemajuan jaman serta banyaknya pengaruh budaya asing yang

masuk ke daerah Pakpak membawa dampak negatif terhadap budaya Pakpak saat ini.

Dampak negatif ini dapat dilihat dari hilangnya identitas budaya Pakpak yang

(12)

3

Saat ini masyarakat Pakpak nyaris tidak mengenal dan mengetahui tentang musik

tradisional Pakpak, adat istiadat, begitu juga dengan nyanyian-nyanyiannya.

Salah satu nyanyian yang terdapat pada masyarakat Pakpak adalah nyanyian

Sunyi Perkemenjen, yaitu nyanyian yang dinyanyikan seorang pria ketika sedang

berada di dalam hutan untuk mengambil getah kemenyan. Adapun nyanyian tersebut

berisikan ungkapan suasana hati dari penyanyinya, baik itu perasaan suka cita, duka

cita ataupun hal-hal yang sedang terjadi dalam kehidupan penyanyinya. Nyanyian ini

juga dipercaya dapat meningkatkan hasil getah kemenyan baik dari segi banyaknya

ataupun kualitasnya. Nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Pakpak

memiliki makna tersendiri bagi pelantunnya. Secara musikal bentuk dari nyanyian

sunyi perkemenjen ini cukup unik dan menarik untuk dipahami dan dipelajari.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa identitas sangat penting bagi

kemajuan suatu masyarakat. Sudah sewajarnya seniman baik tokoh kebudayaan dan

musisi mengambil peran penting untuk melestarikan tradisi Pakpak yang mulai

ditelan jaman. Oleh karena itu peneliti merasa bertanggung jawab dan perlu untuk

mengangkat salah satu nyanyian tradisional Pakpak yaitu nyanyian sunyi

perkemenjen. Adapun judul penelitian yang akan dilaksanakan yaitu “ Bentuk dan

Makna Nyanyian Sunyi Perkemenjen di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak

(13)

4

B. Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan

menjadi lebih terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan

pendapat Hadeli (2006 : 23), yang menyatakan bahwa : “Identifikasi masalah adalah

suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti

kebiasaan-kebiasaan, keadaan-kedaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan

beberapa pertanyaan-pertanyaan”.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan menjadi beberapa bagian,

diantaranya :

1. Bagaimana keberadaan dan perkembangan kesenian tradisional Pakpak saat

ini ?

2. Bagaimana pengaruh budaya asing yang masuk pada masyarakat Pakpak

terhadap kesenian yang terdapat di kabupaten Pakpak Bharat

3. Bagaimana keberadaan nyanyian Sunyi Perkemenjen dalam proses

pengambilan getah kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak

Bharat ?

4. Bagaimana bentuk nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah

Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat ?

5. Bagaimana makna yang terkandung dalam nyanyian Sunyi Perkemenjen bagi

masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat ?

(14)

5

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan hal yang sangat penting untuk ditentukan

terlebih dahulu sebelum sampai pada pembahasan selanjutnya. Batasan masalah ini

berguna untuk mengidentifikasikan faktor bagian mana saja yang termasuk ruang

lingkup masalah penelitian.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2003 : 30) yang menyatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa

pertanyaan yang jelas”.

Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar

pembahasan tidak melebar. Maka penulis membatasi masalah hanya pada :

1. Bagaimana keberadaan nyanyian Sunyi Perkemenjen dalam proses

pengambilan getah kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak

Bharat ?

2. Bagaimana bentuk nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah

Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat ?

3. Bagaimana makna yang terkandung dalam nyanyian Sunyi Perkemenjen bagi

(15)

6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai

ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan

masalah. Rumusan masalah juga merupakan fokus sebuah penelitian yang akan

dikaji. Sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan,

maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk

menemukan jawaban pertanyaan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005:14), yang mengatakan bahwa :

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang

akan digarap. Rumusan masalah yang akan menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana

dirumuskan”.

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Bentuk dan

Makna Nyanyian Sunyi Perkemenjen pada Masyarakat Tanah Pakpak Salak

Kabupaten Pakpak Bharat.”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan senantiasa berorientasi kepada tujuan, yang merupakan suatu

keberhasilan penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah tujuan yang akan

dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan

(16)

7

pelaksanaan penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana keberadaan nyanyian Sunyi Perkemenjen dalam proses

pengambilan getah kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak

Bharat.

2. Bagaimana bentuk nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah

Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

3. Bagaimana makna yang terkandung dalam nyanyian Sunyi Perkemenjen bagi

masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

F. Manfaat Penelitian

Seorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan

kemungkinan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan

mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan akan tercapai. Manfaat penelitian

adalah suatu yang dapat memberikan informasi yang mendatangkan keuntungan baik

pada peneliti maupun masyarakat umum.

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi tertulis bagi setiap pembaca tentang Bentuk dan

Makna nyanyian Sunyi Perkemenjen dalam proses pengambilan getah

(17)

8

2. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menembah pengetahuan wawasan

mengenai Bentuk dan Makna Sunyi Perkemenjen dalam proses pengambilan

getah kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

3. Mengenalkan Sunyi Perkemenjen yang terdapat di Tanah Pakpak Salak

Kabupaten Pakpak Bharat pada khalayak umum.

4. Memberi masukan yang dapat berguna bagi para seniman untuk mengetahui

Bentuk dan Makna Sunyi Perkemenjen dalam proses pengambilan getah

kemenyan di Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

(18)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat

diambil beberapa keseimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk nyanyian sunyi perkemenjen pada masyarakat tidak mempunyai pola

yang baku, melainkan disesuaikan dengan syair atau lirik yang dinyanyikan.

Meskipun begitu nyanyian ini tetap memiliki alur melodi yang hampir sama.

2. Nyanyian sunyi perkemenjen ini dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk

nyanyian yang lebih mengutamakan syair daripada melodi.

3. Makna nyanyian sunyi perkemenjen menurut pendapat dari masing-masing

perkemenjen memiliki perbedaan pendapat. Hal ini dikarenakan perbedaan

syair yang dinyanyikan oleh setiap perkemenjen, sebab nyanyian

perkemenjen merupakan ungkapan isi hati sesuai dengan pengalaman

perkemenjen.

4. Nyanyian sunyi perkemenjen biasanya berisikan tentang kerinduan terhadap

pasangan, kerinduan terhadap keluarga, kecintaan orangtua kepada anaknya,

dukacita yang tengah dihadapi, dan juga pengharapan akan kehidupan yang

lebih baik.

5. Fungsi yang terkandung dalam nyanyian sunyi perkemenjen diantaranya

sebagai pelipur lara, ekspresi personal tentang apa yang tengah dialami

perkemenjen, dan sebagai sebuah doa dan pengharapan kepada Tuhan Yang

Maha Esa agar diberikan hasil yang banyak atas kemenyan yang sedang

dipanen.

(19)

44

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran

antara lain :

1. Masyarakat Pakpak hendaknya tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi

yang sudah ada sejak dahulu demi kelangsungan keunikan budaya

tersebut.

2. Perkemenjen hendaknya harus mengajarkan kepada anak-anak muda

tatacara menyanyikan nyanyian sunyi perkemenjen pada saat pengambilan

getah kemenyan dan mengajarkan juga manfaatnya bagi kelestarian

budaya Pakpak.

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengundang minat

masyarakat terutama anak muda untuk menyanyikan nyanyian tradisi yang

dimiliki budaya Pakpak terutama nyanyian sunyi perkemenjen.

4. Peneliti mengharapkan agar pemerintah instansi terkait agar ikut lebih

memperdulikan tradisi budaya Pakpak yang kini sudah hampir punah dan

(20)

45

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimut Hidayat. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Surabaya: Salemba Media

Budiono. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung

Cholid, Narbuko. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Dendy, Sugono. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Djohan, Salim dan Sloboda. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Kansius

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang. Quantum Teaching.

Maibang, R. 2009. Mengenal Ethnis Pakpak Lebih Dekat. Sidikalang: Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat.

Mardalis. 2003. Pendekatan Konsep. Jakarta: Gramedia

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soeharto, M. 1991. Kamus Musik. Jakarta: Grasindo

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten

Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran

Karena Obat Herbal De Nature di podo jodo spesialis kelamin insyaAllah bisa membantu menjadi perantara kesembuhan kemaluan yang keluar nanah atau gonore alias

Musik underground adalah musik yang merdeka dan bebas, bebas dalam menciptakan lirik, membuat nada, dan untuk mengapresiaikan apa saja, mulai dari cara bersikap, bersosialisasi

Kelayakan LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan keterlaksanaan tahap-tahap inkuiri siswa (100%), jawaban siswa (93,53%), penilaian guru terhadap kelayakan

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Silfianah (2015, hlm. 3) yang melakukan wawancara kepada beberapa guru kimia yang mengajar di salah satu SMK kesehatan program

REDESAIN KONTEN DAN PEDAGOGIK GENERIK MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.