• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK, SKPETISME PROFESIONAL AUDITOR, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK, SKPETISME PROFESIONAL AUDITOR, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK, SKEPTISME PROFESIONAL, PENGALAMAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP

PENDETEKSIAN KECURANGAN

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH : RINSE SIGIRO NIM. 7111220004

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii ABSTRAK

RINSE SIGIRO, NIM. 7111220004. Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skpetisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor, dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan). Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini membahas pengaruh dari Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor, dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah pengaruh antara variabel independen yaitu, Penerapan Kode Etik, Skpetisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Pendeteksian Kecurangan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang berada dikota Medan. Dari 18 KAP yang terdaftar, dipilih 8 KAP dengan menggunakan

purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

dengan cara menyebarkan kuisioner 51 dan yang kembali hanya sebanyak 42 kuisioner dengan menggunakan uji F yang diolah dengan menggunakan SPSS 20.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semua item pertanyaan pada kuisioner dinyatakan valid dan reliabel karena nilai rhitung> rtabel dan nilai

Cronbach Alpha 0,60. Pengujian Hipotesis secara simultan atau uji F dikatakan

berpengaruh karena nilai signifikan dibawah taraf signifikan 5% dan nilai Fhitung> Ftabel, (17,745> 2,64).

Hasil uji menunjukkan bahwa secara simultan penerapan ko etik, skeptisme profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi aditor berpengaruh signifikan (0,000 < 0,05) terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Medan.

.

(5)

iii ABSTRACT

Rinse Sigiro, NIM. 7111220004. Effect of Application of the Code of Ethics

Auditor’s Skepticisme Professional, Auditor’s Impression, Auditor’s

Independence, To the Fraud Detection (Empirical Study at Public Accountants Firm in Medan). Thesis, Program of Accounting Studies, Faculty of Economics, State University of Medan, 2015.

This study is whether the code of Ethics, Auditor Skepticisme Professional, , Auditor Impression, and auditor Independence affect to the Fraud Detection in Public Accounting Firm in Medan. This study aims to empirically examine the influence of independent variables: Code Of Ethitch, Auditor Skepticisme Profesiona,l, Auditor Impression, and Auditor Independence to dependent variable is the Fraud Detection.

Population in this research are 18 offices of public Accountant in Medan. This research uses primery data in distributing questionnaires which conducted in Medan with auditor respondent who worked in the 8 office public Accountant. Determination of sample is done by purposive sampling method. There are fifty one questionnaires distribut, but only fourty two questionnaires return. The hypothesis testing is done by multiple linier regression analyses model which using F test with SPSS 20.

The results of this study stated that all items on the questionnaire questions declared valid and reliable because the value rhitung> rtabel and

Cronbach Alpha value of 0.60. Hypothesis testing simultaneously or F test is said to affect as significant values below 5% significance level and the value of F > F

table, (17,745> 2,64).

The conclusion of this studyis that simultaneously there is effect of Code

Of Ethics,Auditor’s Skepticisme Professional, Auditor Impression and Auditor

Independence significantce (0,000 < 0,05) to the Fraud Detection in Public Accountant Firm in Medan..

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa karena atas Berkat

dan Kasih Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor,

Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian

Kecurangan”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan

sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai

pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Almarhum Ibunda tercinta Losi

Sabarina Ambarita dan Ayahanda Martua Sigiro yang selalu memberikan

motivasi, dukungan yang luar biasa serta doa yang tiada henti kepada penulis.

Terimakasih atas rasa sayang yang tulus yang kalian berikan.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

(7)

iv

4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji saya yang telah

memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji saya yang telah

memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE. M.Si, Ak, CA, selaku Dosen Pembimbing

Skripsi saya sekaligus Dosen Penasehat Akademik saya yang telah

banyak meluangkan waktu, dan memberikan bimbingan serta arahan mulai

dari awal sampai selesainya skripsi ini.

7. Bapak Drs. Surbakti Karo-Karo, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji saya

yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,

serta para Pegawai dan Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan terkhusus buat bang Riky terimakasih atas seluruh

bantuannya.

9. Seluruh Auditor yang telah meluangkan waktu dan berkenan dalam

mengisi kuesioner saya, tanpa bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,

skripsi ini tidak akan ada hasilnya.

10.Kakak-kakakku tersayang Masta Sigiro (Kel. P’Rolas Purba), Esra Sigiro

(Kel. P’Bryan Sirait), Abang terbaikku Sihol Sigiro (Kel. P’Paulina

(8)

v

banyak memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima

kasih juga untuk tiga pangeran kecilku dirumah Rolas Purba, Bryan

Cristiano Sirait, Gideon Tengker Sirait dan Putri tercantikku Juli Sayang

Purba yang membuat hari-hari penulis menjadi lebih berarti.

11.Sahabat seperjuangan member AKB ’11 Marisah, Merin, Rehmalem,

Nurdelima, Lamria, Pariani, Lisnaria, Ismi, Aurel, Reisa, Maimunah,

Yayi, Yosi, Anggi, Lidya, Winni, Rizqa, Laily, Indri, Faldy, Fakar, Fikar,

Rifki, Eko, Dhanton, Joko, Iman, Wahyu, Suci. Terimakasih buat canda

tawa dan kebersamaan kita kurang lebih 3 setengah tahun. Seluruh sahabat

seperjuangan Akuntansi stambuk 2011 yang memberikan

motivasi-motivasi serta pengalaman berharga selama masa perkuliahan.

12.Terima kasih untuk LPMI TMEW (K’Febri, K’Satri, K’Ride, Esra, Merin,

Marisah, Nurdelima, Helen) yang setia memberi nasihat, masukan bahkan

untuk setiap doa kalian yang senantiasa menemani penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

13.Buat adik-adikQ dkost 113 (Tika, Mince, Quistina) juga buat Ina, Titus,

Mail, Kevin, Michael, Kristin, Lia serta Sri. Terimakasih buat dukungan

dan juga semangatnya.

14.Terimakasih buat B’Nirwanto Damanik, B’Suardi (Kel.P’Sinta

Simanjorang), Apriandi Silalahi. Teristimewa buat B’Riky Ginting,

Terimakasih buat dukungannya baik dalam hal materi, doa dan juga

(9)

vi

15.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan

masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat

bagi penulis, pihak akademika dan pembaca pada umumnya.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(10)

v DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Batasan Masalah... 8

1.4Rumusan Masalah ... 8

1.5Tujuan Penelitian ... 8

1.6Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Pengertian Audit ... 10

2.1.1.1 Tujuan Audit ... 11

2.1.1.2 Standar Audit ... 13

(11)

vi

2.1.2 Pendeteksian Kecurangan ... 16

2.1.3 Penerapan Kode Etik ... 21

2.1.4 Skeptisme Profesional Auditor ... 23

2.1.5 Pengalaman Auditor ... 26

2.1.6 Independensi Auditor ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Kerangka Berpikir ... 35

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

3.2.1 Populasi ... 38

3.2.2 Sampel ... 39

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 40

3.3.1 Variabel Penelitian ... 40

3.3.2 Defenisi Operasional ... 40

3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

3.6.1 Uji Statistik Deskriptif ... 45

3.6.2 Uji Kualitas Data ... 45

3.6.2.1 Uji Validitas ... 45

(12)

v

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 46

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 46

3.6.3.2 Uji Multikolonieritas ... 46

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 47

3.6.4.1 Uji Statistik F ... 48

3.6.4.2 Uji Kofesien Determinasi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 50

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 50

4.2 Uji Kualitas Data ... 55

4.2.1 Uji Validitas ... 55

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 62

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 63

4.3.1 Uji Normalitas ... 63

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 64

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 64

4.4 Pengujian Hipotesis ... 65

4.4.1 Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 68

4.4.2 Uji Koefisien Determinasi... 69

(13)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.3 Saran ... 74

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Medan ... 39

Tabel 3.2 Defenisi Operasional ... 42

Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner ... 51

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 51

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ... 53

Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 53

Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan ... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kecurangan ... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Penerapan Kode Etik Awal ... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Penerapan Kode Etik Akhir ... 57

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional Awal ... 58

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesionalisme Akhir ... 59

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor Awal ... 59

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor Akhir ... 60

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Independensi Auditor Awal ... 61

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Independensi Auditor Akhir ... 61

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabel Berdasarkan Nilai Alpha ... 62

Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabel Kuisioner Penelitian ... 63

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas ... 63

(15)

xiii

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi ... 64

Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ... 68

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Daftar KAP di Kota Medan

LAMPIRAN II KuesionerPenelitian

LAMPIRAN III Tabulasi Data

LAMPIRAN IV Uji Validitas dan Reabilitas

LAMPIRAN V Uji Asumsi Klasik

LAMPIRAN VI Pengujian Hipotesis

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

bisnispun akan semakin ketat. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

berusaha dengan berbagai cara untuk menjadi yang lebih unggul dibandingkan

perusahaan lainnya, salah satunya melalui rekayasa laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak

kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan

aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Penginformasian ini ditujukan

kepada para pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan

atas aliran dana investasi dan kredit yang masuk ke perusahaan, serta untuk

menjaring adanya investor baru yang tertarik untuk menanamkan modal. Tertuang

dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 mengenai tujuan

dari pelaporan keuangan, salah satunya adalah menyediakan informasi yang

berguna untuk para investor dan kreditor yang sudah ada maupun para investor

dan kreditor potensial dalam membuat suatu keputusan yang rasional mengenai

investasi, kredit, serta keputusan lain yang sejenis. (Dwi Ratmono 2014:1)

Untuk mencegah adanya rekayasa laporan keuangan, maka perusahaan

diwajibkan menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yang berlaku umum. Agar laporan keuangan dapat dipercaya,

maka perusahaan perlu melakukan pemeriksaan laporan keuangan kepada auditor

(18)

2

eksternal selaku pihak yang dianggap independen untuk menilai kewajaran

laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan.

Seorang auditor harus profesional dalam menjalankan tugasnya sesuai

dengan kode etik profesi dan standar auditing, sehingga hasil audit yang dilakukan

akan lebih menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Namun para pelaku bisnis

mempunyai peluang yang besar untuk mengeruk keuntungan yang

sebesar-besarnya, meskipun dengan cara yang tidak dibenarkan oleh hukum apalagi oleh

nilai-nilai etika (Hasanah, 2010:1). Etika merupakan nilai-nilai hidup dan

norma-norma serta hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika dinyatakan secara

tertulis atau formal disebut sebagai kode etik, maka dari itu sebagai seorang

auditor harus mentaati, menghayati serta mengamalkan kode etik dalam

melaksanakan tugasnya (Enjel, 2006:2).

Noviyanti (2007:2) menyatakan bahwa seorang auditor dalam

menjalankan penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya sekedar

mengikuti prosedur audit yang tertera dalam program audit, tetapi juga harus

disertai dengan sikap skeptisme profesionalnya. Standar Profesional Akuntan

Publik mendefinisikan skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang

mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara

kritis terhadap bukti audit.

Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja penjelasan

dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti

dan konfirmasi mengenai obyek yang dipermasalahkan. Tanpa menerapkan

(19)

3

oleh kekelir uan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan

oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh

pelakunya.Penelitian yang dilakukan oleh SEC (Securities and Exchange

Commission) menemukan bahwa urutan ketiga dari penyebab kegagalan audit

adalah tingkat skeptisme profesional yang kurang memadai. Dari 40 kasus audit

yang diteliti SEC, 24 kasus (60%) diantaranya terjadi karena auditor tidak

menerapkan tingkat skeptisme profesional yang memadai (Beasley, Carcello &

Hermanson, 2001 dalam Waluyo, 2011:2). Jadi rendahnya tingkat skeptisme

profesional dapat menyebabkan kegagalan dalam mendeteksi kecurangan.

Kegagalan ini selain merugikan kantor akuntan publik secara ekonomis, juga

menyebabkan hilangnya reputasi akuntan publik di mata masyarakat dan

hilangnya kepercayaan kreditor dan investor di pasar modal. Terdapat banyak

bukti yang menunjukkan bahwa tata kelola organisasi sektor privat maupun sektor

publik belum terlaksana dengan baik. Beberapa kasus besar di sektor privat terkait

dengan kegagalan corporate governance international (seperti Enron, World Com,

Parmalat) maupun di Indonesia (Bank Indonesia) telah menarik perhatian baik

secara nasional maupun internasional (Sukirman:202)

Selain itu juga pengalaman auditor diyakini dapat mempengaruhi tingkat

skeptisme seseorang auditor dalam mendeteksi kecurangan. Sebab cara

memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan

pemeriksaan antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang

berpengalaman akan berbeda, demikian halnya dalam memberikan kesimpulan

(20)

4

pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan

penugasan audit dilapangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya

penugasan audit yang pernah dilakukan (Aulia,2010:5)

Semakin banyak auditor melakukan pemeriksaan laporan keuangan, maka

semakin tinggi tingkat skeptisme yang dimiliki. Untuk itu, seorang auditor harus

terlebih dahulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan auditor senior

yang lebih berpengalaman (Isalinda, 2011:7). Banyaknya penugasan audit yang

pernah dilakukan serta lamanya penugasan audit yang dilakukan seorang auditor,

akan berpengaruh pada pengalaman yang dimiliki auditor. Dengan pengalaman

yang cukup, auditor akan lebih percaya diri dalam mendeteksi kecurangan dan

kekeliruan laporan keuangan. Auditor yang memiliki tingkat pengalaman yang

berbeda akan berbeda pula tingkat pengetahuan dimiliki dalam mendeteksi

kecurangan dan kekeliruan.

Seorang auditor juga harus memiliki sikap Independensi, yang

mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi,

karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum, dalam hal ini

dibedakan dengan auditor yang berpraktik sebagai auditor intern (IAPI,

2011:220.1). Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan

siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia

akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru sangat penting untuk

mempertahankan kebebasan pendapatnya. Independensi merupakan sikap mental

(21)

5

laporan keuangan seorang auditor tidak mudah dipengaruhi oleh pihak manapun

(Aulia, 2010:8).

Kecurangan (fraud) merupakan sebuah perbuatan kecurangan yang

melanggar hokum (illegal-acts) yang dilakukan secara sengaja dan sifatnya dapat

merugikan pihak-pihak lain. Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan

kecurangan adalah pencurian (thief), ketidakberesan (irregularities), white collar

crime, penggelapan (embezzlement) serta berbagai tindakan penyelewengan

lainnya ( Bologna, 2006). Fraud biasanya dilakukan oleh orang-orang dari luar

ataupun dari dalam organisasi, untuk mendapatkan keuntungan baik pribadi

maupun kelompok dan secara langsung maupun tidak langsung dapat merugikan

pihak-pihak lain yang bersangkutan.

Menurut Association of Certified Fraud Examination (ACFE) dalam

(Amrizal, 2010:3) salah satu asosiasi di USA yang mendarmabaktikan

kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan, mengkategorikan

kecurangan dalam tiga kelompok, yakni:

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)

Kecurangan laporan keuangan dapat didefenisikan sebagai kecurangan

yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan

Keuangan yang merugikan Investor dan Kreditor. Kecurangan ini bersifat

(22)

6

2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Penyalahgunaan Aset dapat digolongkan kedalam kecurangan Kas dan

kecuarangan atas persediaan dan Aset lainnya, serta

pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement)

3. Korupsi

Korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian Korupsi menurut UU

Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi

kedalam pertentangan kepentingan (Conflict of Interest), suap (bribery),

pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).

Sebagai contoh, di Indonesia dapat dikemukakan kasus yang terjadi pada PT

Kimia Farma Tbk (PT KF). PT KF adalah badan usaha milik negara yang

sahamnya telah diperdagangkan di bursa. Berdasakan indikasi oleh kementerian

BUMN dan pemeriksaan Bapepam (Bapepam, 2002) ditemukan adanya salah saji

dalam laporan keuangan yang mengakibatkan salah saji (overstatement) laba

bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp 32,7 miliar

yangmerupakan 2,3 % dari penjualan dan 24,7% dari laba bersih. Salah saji ini

terjadi dengan cara melebih sajikan penjualan dan persediaan pada 3 unit usaha

dan dilakukan dengan menggelembungkan harga persediaan yang diotorisasi oleh

Direktur Produksi untuk menentukan nilai persediaan pada unit distribusi PT.

KF per 31 Desember 2001. Selain itu manajemen PT. KF melakukan pencatatan

ganda atas penjualan pada 2 unit usaha. Pencatatan ganda itu dilakukan pada unit-

unit yang tidak disampling oleh auditor eksternal. Auditor eksternal yang

(23)

7

menyimpulkan auditor eksternal telah melakukan prosedur audit sampling yang

telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik dan tidak ditemukan

adanya unsur kesengajaan membantu manajemen PT. KF menggelembungkan

keuntungan. Bapepam mengemukakan proses audit tersebut tidak berhasil

mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT KF. Atas temuan

ini, kepada PT. KF Bapepam memberikan sanksi administrasi sebesar Rp 500

juta, Rp 1 milyar terhadap direksi lama PT. KF dan Rp 100 juta kepada auditor

eksternal (Bapepam, 2002).

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hasanah

(2010) dan penelitian yang dilakukan oleh Adnyani, dkk (2012). Hasanah

meneliti tentang pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme

profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan. Sedangkan Adnyani, dkk

meneliti pengaruh skeptisme profesional auditor, independensi auditor, dan

pengalaman auditor terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan. Penelitian ini memiliki perbedaan

dengan penelitian sebelumnya, yaitu penambahan variabel Independensi

(menggunakan variabel penelitian Adnyani, dkk 2012) yang akan dihubungkan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2010). Selain itu, penelitian

sebelumnya mengambil sampel pada KAP di wilayah Yogyakarta, sedangkan

dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada KAP yang ada di kota

Medan. Peneliti juga ingin membuktikan apakah hasil penelitian selanjutnya

sama atau berbeda apabila dilakukan pada auditor yang berbeda dan wilayah yang

(24)

8

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

“Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor,

Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris Pada KAP Di Kota Medan)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Penerapan Kode

Etik, Skeptisme Profesional, Pengalaman auditor dan Independensi

Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan?

2. Apakah dengan adanya perbedaan lokasi dan sampel penelitian akan

mendapatkan hasil yang sama atau hasil yang berbeda atau berbeda

dengan pnelitian sebelumnya?

1.3Batasan Masalah

Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada pengaruh Penerapan Kode

Etik, Skeptisme Profesional auditor, Pengalaman auditor dan Independensi

Auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Kota

Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Apakah Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional,

Pengalaman dan Independensi Auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada

(25)

9

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme

Profesional, Pengalaman dan Independensi Auditor terhadap pendeteksian

kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan

penulis, khususnya dalam mengetahui pengaruh Penerapan Kode Etik,

Skeptisme Profesional, Pengalaman dan Independensi Auditor

terhadap Pendeteksian Kecurangan terhadap Pendeteksian

Kecurangan.

2. Bagi Institut

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur serta menjadi bahan

referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sama

pada masa yang akan datang.

3. Bagi Instansi/Objek yang teliti

Diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi organisasi

perusahaan terutama bagi KAP, khususnya auditor dalam melakukan

(26)

74 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil pengujian simultan menunjukkan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari level signifikansi penelitian

sebesar 0, 05. Artinya bahwa penerapan kode etik, skeptisme profesional auditor,

pengalaman auditor, dan independensi auditor berpengaruh secara keseluruhan

(simultan) terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di

Medan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang mengatakan bahwa

pendeteksian kecurangan dipengaruhi oleh penerapan kode etik, skeptisme

profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi auditor. Hasil

penelitian ini menerima hipotesis (Ha) yang menyatakan penerapan kode etik,

skeptisme profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi auditor

secara simultan berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan. Artinya semakin

auditor menjunjung tinggi kode etik dan sikap skeptisme profesional juga

pengalaman yang cukup bahkan sikap independensi yang tinngi akan semakin

(27)

75

1.2 Saran Peneliti

Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah

sebagai berikut peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel lain

yang dianggap dapat menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pendeteksian kecurangan serta menambah jumlah sampel, sehingga tidak

mencukupkan hanya 8 Kantor Akuntan Publik saja. Selain itu juga, Pengambilan

sampel pada penelitian masih menggunakan purposive sampling dengan beberapa

kriteria seperti dapat dilihat pada pembahasan sebelumnya, sehingga responden

(28)

75

DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, Nyoman.2012. Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi,

Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan Kekeliruan Laporan Keuangan. E -Journal S1

AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Jurnal. (Diakses pada 01 Oktober 2014)

Albern, Edi, 2014. 5 Kasus pelanggaran etika profesi.

www.academia.edu/5861505/5_kasus_pelanggaran_etika_profesi. (Diakses

pada 16 Oktober 2014)

Amrizal, 2010. Penvegahan dan Pendeteksian Kecurangan Oleh Audit Internal. Jurnal.

http://Wahyumi.files.wordpress.com/2010/05/cegah_deteksi-fraud.pdf

Arens, Alvin A., dkk. 2008. “Auditing dan Jasa Assurance”. Edisi Kedua belas. Jakarta: Erlangga

Parsaoran, David 2010. Skandal manipulasi laporan Keuangan. Jurnal.

http://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-laporan-keuangan.pt.kimia-farma-tbk/ (Diakses pada 3 Oktober 2014)

Enjel, .2006.Hubungan Antara Penerapan Aturan Etika Dengan Peningkatan

Profesionalisme Auditor Internal”. Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama.

Fakultas Ekonomi. 2013. Buku Pedoman Penulisan skripsi mahasiswa program

S1. Medan

Ferdian, Riki dan Na’im, Ainun, 2006. Pengaruh Problem-Based Learning (PBL) pada Pengetahuan tentang Kekeliruan dan Kecurangan (errors and irregularities). Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

(29)

76

Hasanah Sri, 2010.” Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme

profesional auditor terhadap Pendeteksian kecurangan”, Skripsi Akuntansi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Herman, Edy. 2009. “Pengaruh Pengalaman Dan Skeptisisme Professional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Hilmi, Fakhri.2010.” Pengaruh Pengalaman, Pelatihan dan Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan”, Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Ida, Suraida. 2005. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian

Opini Akuntan Publik”. Sosiohumaniora, Vol. 7 No. 3, November 2005: 186-202. (Diakses pada 10 Oktober 2014)

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik

Per 31 Maret 2011. Jakarta: Salemba Empat

Matondang, Jordan, 2010. “Pengaruh Pengalaman Audit, Independsi, Dan

Keahlian Profesional Terhadap Pencegahan Pendeteksian Kecurangan

Penyajian Laporan Keuangan”, Univestias Islam Negeri, Jakarta.

Mulyadi. 2002. “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat

Noviyanti, Suzy. 2008. “Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 5, No. 1 (Hal. 102-125). (Diakses pada 20 Oktober 2014)

Payama J Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE Universitas Indonesia.

Ramaraya, tri.2009. Pendeteksian Kecurangan (fraud) Laporan Keuangan auditor

eksternal. Jurnal akuntansi dan keuangan, vol. 10, no. 1, mei 2008 : 22-33

(diakses pada 01 oktober 2014 )

Sukirman Maylia pramono sari, 2013. “model deteksi kecurangan berbasis fraud

triangle”. Jurnal akuntansi & auditing Volume 9/no. 2/mei 2013 : 199 – 225 (diakses pada 20 oktober 2014)

Suryaningtiyas, 2007 “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Independensi

(30)

77

Setyaningrum, 2010. “Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor

Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan

Kekeliruan Laporan Keuangan”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya.

Suprajadi, Lusy, 2009 teori kecurangan, fraad awareness, dan Metodologi untuk mendeteksi kecurangan Pelaporan keuangan, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009 (diakses pada 03 oktober 2014)

Taufik, Muchammad. 2008 “Pengaruh Pengalaman Kerja dan pendidikan

Profesional Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud”. FEIS UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta

Utami Wiwik dan Fitri Indriawati. 2006. “Muatan Etika Dalam Pengajaran

Akuntansi Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Persepsi Etika Mahasiswa:

Studi Eksperimen Semu”. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Wahyudi Dwi Putra, 2013. Hubungan etika profesi, keahlian, pengalaman, dan

situasi Audit dengan ketepatan pemberian opini dalam audit Laporan keuangan melalui pertimbangan materialitas dan Skeptisisme profesional auditor. Jurnal http://jom.unri.ac.id/indeks.php/jomfekon/article/view/2929 (Diakses pada 01 Oktober 2014)

Waluyo, Agung “Skeptisme professional auditor dalam pendeteksian

kecurangan”, Junal 2005.

Yusuf, Aulia Muhammad.2010.” Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan” Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Yuvita Avrie Diany Dwi Ratmono, 2014. “Determinan Kecurangan Laporan

Keuangan”. Journal of accounting. Volume 3, nomor 2, tahun 2014

Zia, We Tyas, 2011. Independensi Auditor. Jurnal.

Gambar

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sampel dari penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu dengan kriteria terdapat tanah hak guna bangunan yang diindikasikan terlantar atau telah ditetapkan

Oleh karena itu, formulasi terbaik yang dipilih adalah T4 yaitu yoghurt dengan penambahan 0,25% ekstrak kayu secang dan 0,25% ekstrak daun stevia yang memiliki antioksidan

 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

Akibat hukum ini telah ada sejak perkawinan terjadi, yaitu misalnya dengan adanya hubungan pelamaran yang PHUXSDNDQ ³UDVDK VDQDN´ (hubungan anak-DQDN EXMDQJ JDGLV

Untuk mendampingi dan mewakili pemberi kuasa sepenuhnya sebagai penggugat dalam perkara Perbuatan Melawan Hukum melawan PT … yang diwakili oleh …, perusahan di bidang … dengan

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Madrasah Aliyah As’adiyah Atapange Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo

Kepuasan kerja dan kompetensi guru merupakan factor strategis dalam pengembangan pendidikan. Guru yang menjadi agen perubahan di sekolah, sangat diharapkan menjadi