PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK, SKEPTISME PROFESIONAL, PENGALAMAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP
PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH : RINSE SIGIRO NIM. 7111220004
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
RINSE SIGIRO, NIM. 7111220004. Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skpetisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor, dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan). Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2015
Penelitian ini membahas pengaruh dari Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor, dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah pengaruh antara variabel independen yaitu, Penerapan Kode Etik, Skpetisme Profesional Auditor, Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Pendeteksian Kecurangan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang berada dikota Medan. Dari 18 KAP yang terdaftar, dipilih 8 KAP dengan menggunakan
purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
dengan cara menyebarkan kuisioner 51 dan yang kembali hanya sebanyak 42 kuisioner dengan menggunakan uji F yang diolah dengan menggunakan SPSS 20.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semua item pertanyaan pada kuisioner dinyatakan valid dan reliabel karena nilai rhitung> rtabel dan nilai
Cronbach Alpha 0,60. Pengujian Hipotesis secara simultan atau uji F dikatakan
berpengaruh karena nilai signifikan dibawah taraf signifikan 5% dan nilai Fhitung> Ftabel, (17,745> 2,64).
Hasil uji menunjukkan bahwa secara simultan penerapan ko etik, skeptisme profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi aditor berpengaruh signifikan (0,000 < 0,05) terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Medan.
.
iii ABSTRACT
Rinse Sigiro, NIM. 7111220004. Effect of Application of the Code of Ethics
Auditor’s Skepticisme Professional, Auditor’s Impression, Auditor’s
Independence, To the Fraud Detection (Empirical Study at Public Accountants Firm in Medan). Thesis, Program of Accounting Studies, Faculty of Economics, State University of Medan, 2015.
This study is whether the code of Ethics, Auditor Skepticisme Professional, , Auditor Impression, and auditor Independence affect to the Fraud Detection in Public Accounting Firm in Medan. This study aims to empirically examine the influence of independent variables: Code Of Ethitch, Auditor Skepticisme Profesiona,l, Auditor Impression, and Auditor Independence to dependent variable is the Fraud Detection.
Population in this research are 18 offices of public Accountant in Medan. This research uses primery data in distributing questionnaires which conducted in Medan with auditor respondent who worked in the 8 office public Accountant. Determination of sample is done by purposive sampling method. There are fifty one questionnaires distribut, but only fourty two questionnaires return. The hypothesis testing is done by multiple linier regression analyses model which using F test with SPSS 20.
The results of this study stated that all items on the questionnaire questions declared valid and reliable because the value rhitung> rtabel and
Cronbach Alpha value of 0.60. Hypothesis testing simultaneously or F test is said to affect as significant values below 5% significance level and the value of F > F
table, (17,745> 2,64).
The conclusion of this studyis that simultaneously there is effect of Code
Of Ethics,Auditor’s Skepticisme Professional, Auditor Impression and Auditor
Independence significantce (0,000 < 0,05) to the Fraud Detection in Public Accountant Firm in Medan..
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa karena atas Berkat
dan Kasih Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor,
Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor terhadap Pendeteksian
Kecurangan”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai
pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Almarhum Ibunda tercinta Losi
Sabarina Ambarita dan Ayahanda Martua Sigiro yang selalu memberikan
motivasi, dukungan yang luar biasa serta doa yang tiada henti kepada penulis.
Terimakasih atas rasa sayang yang tulus yang kalian berikan.
Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
iv
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE. M.Si, Ak, CA, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi saya sekaligus Dosen Penasehat Akademik saya yang telah
banyak meluangkan waktu, dan memberikan bimbingan serta arahan mulai
dari awal sampai selesainya skripsi ini.
7. Bapak Drs. Surbakti Karo-Karo, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji saya
yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,
serta para Pegawai dan Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan terkhusus buat bang Riky terimakasih atas seluruh
bantuannya.
9. Seluruh Auditor yang telah meluangkan waktu dan berkenan dalam
mengisi kuesioner saya, tanpa bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,
skripsi ini tidak akan ada hasilnya.
10.Kakak-kakakku tersayang Masta Sigiro (Kel. P’Rolas Purba), Esra Sigiro
(Kel. P’Bryan Sirait), Abang terbaikku Sihol Sigiro (Kel. P’Paulina
v
banyak memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima
kasih juga untuk tiga pangeran kecilku dirumah Rolas Purba, Bryan
Cristiano Sirait, Gideon Tengker Sirait dan Putri tercantikku Juli Sayang
Purba yang membuat hari-hari penulis menjadi lebih berarti.
11.Sahabat seperjuangan member AKB ’11 Marisah, Merin, Rehmalem,
Nurdelima, Lamria, Pariani, Lisnaria, Ismi, Aurel, Reisa, Maimunah,
Yayi, Yosi, Anggi, Lidya, Winni, Rizqa, Laily, Indri, Faldy, Fakar, Fikar,
Rifki, Eko, Dhanton, Joko, Iman, Wahyu, Suci. Terimakasih buat canda
tawa dan kebersamaan kita kurang lebih 3 setengah tahun. Seluruh sahabat
seperjuangan Akuntansi stambuk 2011 yang memberikan
motivasi-motivasi serta pengalaman berharga selama masa perkuliahan.
12.Terima kasih untuk LPMI TMEW (K’Febri, K’Satri, K’Ride, Esra, Merin,
Marisah, Nurdelima, Helen) yang setia memberi nasihat, masukan bahkan
untuk setiap doa kalian yang senantiasa menemani penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
13.Buat adik-adikQ dkost 113 (Tika, Mince, Quistina) juga buat Ina, Titus,
Mail, Kevin, Michael, Kristin, Lia serta Sri. Terimakasih buat dukungan
dan juga semangatnya.
14.Terimakasih buat B’Nirwanto Damanik, B’Suardi (Kel.P’Sinta
Simanjorang), Apriandi Silalahi. Teristimewa buat B’Riky Ginting,
Terimakasih buat dukungannya baik dalam hal materi, doa dan juga
vi
15.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
bagi penulis, pihak akademika dan pembaca pada umumnya.
Medan, Maret 2015
Penulis,
v DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 7
1.3Batasan Masalah... 8
1.4Rumusan Masalah ... 8
1.5Tujuan Penelitian ... 8
1.6Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Pengertian Audit ... 10
2.1.1.1 Tujuan Audit ... 11
2.1.1.2 Standar Audit ... 13
vi
2.1.2 Pendeteksian Kecurangan ... 16
2.1.3 Penerapan Kode Etik ... 21
2.1.4 Skeptisme Profesional Auditor ... 23
2.1.5 Pengalaman Auditor ... 26
2.1.6 Independensi Auditor ... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ... 31
2.3 Kerangka Berpikir ... 35
2.4 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
3.2.1 Populasi ... 38
3.2.2 Sampel ... 39
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 40
3.3.1 Variabel Penelitian ... 40
3.3.2 Defenisi Operasional ... 40
3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 44
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.6 Teknik Analisis Data ... 45
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif ... 45
3.6.2 Uji Kualitas Data ... 45
3.6.2.1 Uji Validitas ... 45
v
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 46
3.6.3.1 Uji Normalitas ... 46
3.6.3.2 Uji Multikolonieritas ... 46
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47
3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 47
3.6.4.1 Uji Statistik F ... 48
3.6.4.2 Uji Kofesien Determinasi ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 50
4.1.2 Analisis Deskriptif ... 50
4.2 Uji Kualitas Data ... 55
4.2.1 Uji Validitas ... 55
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 62
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 63
4.3.1 Uji Normalitas ... 63
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 64
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 64
4.4 Pengujian Hipotesis ... 65
4.4.1 Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 68
4.4.2 Uji Koefisien Determinasi... 69
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73
5.1 Kesimpulan ... 73
5.3 Saran ... 74
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33
Tabel 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Medan ... 39
Tabel 3.2 Defenisi Operasional ... 42
Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner ... 51
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 52
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ... 53
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 53
Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan ... 54
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kecurangan ... 56
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Penerapan Kode Etik Awal ... 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Penerapan Kode Etik Akhir ... 57
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional Awal ... 58
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesionalisme Akhir ... 59
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor Awal ... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Pengalaman Auditor Akhir ... 60
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Independensi Auditor Awal ... 61
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Independensi Auditor Akhir ... 61
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabel Berdasarkan Nilai Alpha ... 62
Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabel Kuisioner Penelitian ... 63
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas ... 63
xiii
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi ... 64
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ... 68
xii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Daftar KAP di Kota Medan
LAMPIRAN II KuesionerPenelitian
LAMPIRAN III Tabulasi Data
LAMPIRAN IV Uji Validitas dan Reabilitas
LAMPIRAN V Uji Asumsi Klasik
LAMPIRAN VI Pengujian Hipotesis
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku
bisnispun akan semakin ketat. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis
berusaha dengan berbagai cara untuk menjadi yang lebih unggul dibandingkan
perusahaan lainnya, salah satunya melalui rekayasa laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak
kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan
aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Penginformasian ini ditujukan
kepada para pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan
atas aliran dana investasi dan kredit yang masuk ke perusahaan, serta untuk
menjaring adanya investor baru yang tertarik untuk menanamkan modal. Tertuang
dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 mengenai tujuan
dari pelaporan keuangan, salah satunya adalah menyediakan informasi yang
berguna untuk para investor dan kreditor yang sudah ada maupun para investor
dan kreditor potensial dalam membuat suatu keputusan yang rasional mengenai
investasi, kredit, serta keputusan lain yang sejenis. (Dwi Ratmono 2014:1)
Untuk mencegah adanya rekayasa laporan keuangan, maka perusahaan
diwajibkan menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku umum. Agar laporan keuangan dapat dipercaya,
maka perusahaan perlu melakukan pemeriksaan laporan keuangan kepada auditor
2
eksternal selaku pihak yang dianggap independen untuk menilai kewajaran
laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan.
Seorang auditor harus profesional dalam menjalankan tugasnya sesuai
dengan kode etik profesi dan standar auditing, sehingga hasil audit yang dilakukan
akan lebih menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Namun para pelaku bisnis
mempunyai peluang yang besar untuk mengeruk keuntungan yang
sebesar-besarnya, meskipun dengan cara yang tidak dibenarkan oleh hukum apalagi oleh
nilai-nilai etika (Hasanah, 2010:1). Etika merupakan nilai-nilai hidup dan
norma-norma serta hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika dinyatakan secara
tertulis atau formal disebut sebagai kode etik, maka dari itu sebagai seorang
auditor harus mentaati, menghayati serta mengamalkan kode etik dalam
melaksanakan tugasnya (Enjel, 2006:2).
Noviyanti (2007:2) menyatakan bahwa seorang auditor dalam
menjalankan penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya sekedar
mengikuti prosedur audit yang tertera dalam program audit, tetapi juga harus
disertai dengan sikap skeptisme profesionalnya. Standar Profesional Akuntan
Publik mendefinisikan skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang
mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara
kritis terhadap bukti audit.
Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja penjelasan
dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti
dan konfirmasi mengenai obyek yang dipermasalahkan. Tanpa menerapkan
3
oleh kekelir uan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan
oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh
pelakunya.Penelitian yang dilakukan oleh SEC (Securities and Exchange
Commission) menemukan bahwa urutan ketiga dari penyebab kegagalan audit
adalah tingkat skeptisme profesional yang kurang memadai. Dari 40 kasus audit
yang diteliti SEC, 24 kasus (60%) diantaranya terjadi karena auditor tidak
menerapkan tingkat skeptisme profesional yang memadai (Beasley, Carcello &
Hermanson, 2001 dalam Waluyo, 2011:2). Jadi rendahnya tingkat skeptisme
profesional dapat menyebabkan kegagalan dalam mendeteksi kecurangan.
Kegagalan ini selain merugikan kantor akuntan publik secara ekonomis, juga
menyebabkan hilangnya reputasi akuntan publik di mata masyarakat dan
hilangnya kepercayaan kreditor dan investor di pasar modal. Terdapat banyak
bukti yang menunjukkan bahwa tata kelola organisasi sektor privat maupun sektor
publik belum terlaksana dengan baik. Beberapa kasus besar di sektor privat terkait
dengan kegagalan corporate governance international (seperti Enron, World Com,
Parmalat) maupun di Indonesia (Bank Indonesia) telah menarik perhatian baik
secara nasional maupun internasional (Sukirman:202)
Selain itu juga pengalaman auditor diyakini dapat mempengaruhi tingkat
skeptisme seseorang auditor dalam mendeteksi kecurangan. Sebab cara
memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan
pemeriksaan antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang
berpengalaman akan berbeda, demikian halnya dalam memberikan kesimpulan
4
pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan
penugasan audit dilapangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya
penugasan audit yang pernah dilakukan (Aulia,2010:5)
Semakin banyak auditor melakukan pemeriksaan laporan keuangan, maka
semakin tinggi tingkat skeptisme yang dimiliki. Untuk itu, seorang auditor harus
terlebih dahulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan auditor senior
yang lebih berpengalaman (Isalinda, 2011:7). Banyaknya penugasan audit yang
pernah dilakukan serta lamanya penugasan audit yang dilakukan seorang auditor,
akan berpengaruh pada pengalaman yang dimiliki auditor. Dengan pengalaman
yang cukup, auditor akan lebih percaya diri dalam mendeteksi kecurangan dan
kekeliruan laporan keuangan. Auditor yang memiliki tingkat pengalaman yang
berbeda akan berbeda pula tingkat pengetahuan dimiliki dalam mendeteksi
kecurangan dan kekeliruan.
Seorang auditor juga harus memiliki sikap Independensi, yang
mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi,
karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum, dalam hal ini
dibedakan dengan auditor yang berpraktik sebagai auditor intern (IAPI,
2011:220.1). Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan
siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia
akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru sangat penting untuk
mempertahankan kebebasan pendapatnya. Independensi merupakan sikap mental
5
laporan keuangan seorang auditor tidak mudah dipengaruhi oleh pihak manapun
(Aulia, 2010:8).
Kecurangan (fraud) merupakan sebuah perbuatan kecurangan yang
melanggar hokum (illegal-acts) yang dilakukan secara sengaja dan sifatnya dapat
merugikan pihak-pihak lain. Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan
kecurangan adalah pencurian (thief), ketidakberesan (irregularities), white collar
crime, penggelapan (embezzlement) serta berbagai tindakan penyelewengan
lainnya ( Bologna, 2006). Fraud biasanya dilakukan oleh orang-orang dari luar
ataupun dari dalam organisasi, untuk mendapatkan keuntungan baik pribadi
maupun kelompok dan secara langsung maupun tidak langsung dapat merugikan
pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Menurut Association of Certified Fraud Examination (ACFE) dalam
(Amrizal, 2010:3) salah satu asosiasi di USA yang mendarmabaktikan
kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan, mengkategorikan
kecurangan dalam tiga kelompok, yakni:
1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan laporan keuangan dapat didefenisikan sebagai kecurangan
yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan
Keuangan yang merugikan Investor dan Kreditor. Kecurangan ini bersifat
6
2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)
Penyalahgunaan Aset dapat digolongkan kedalam kecurangan Kas dan
kecuarangan atas persediaan dan Aset lainnya, serta
pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement)
3. Korupsi
Korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian Korupsi menurut UU
Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi
kedalam pertentangan kepentingan (Conflict of Interest), suap (bribery),
pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
Sebagai contoh, di Indonesia dapat dikemukakan kasus yang terjadi pada PT
Kimia Farma Tbk (PT KF). PT KF adalah badan usaha milik negara yang
sahamnya telah diperdagangkan di bursa. Berdasakan indikasi oleh kementerian
BUMN dan pemeriksaan Bapepam (Bapepam, 2002) ditemukan adanya salah saji
dalam laporan keuangan yang mengakibatkan salah saji (overstatement) laba
bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp 32,7 miliar
yangmerupakan 2,3 % dari penjualan dan 24,7% dari laba bersih. Salah saji ini
terjadi dengan cara melebih sajikan penjualan dan persediaan pada 3 unit usaha
dan dilakukan dengan menggelembungkan harga persediaan yang diotorisasi oleh
Direktur Produksi untuk menentukan nilai persediaan pada unit distribusi PT.
KF per 31 Desember 2001. Selain itu manajemen PT. KF melakukan pencatatan
ganda atas penjualan pada 2 unit usaha. Pencatatan ganda itu dilakukan pada unit-
unit yang tidak disampling oleh auditor eksternal. Auditor eksternal yang
7
menyimpulkan auditor eksternal telah melakukan prosedur audit sampling yang
telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik dan tidak ditemukan
adanya unsur kesengajaan membantu manajemen PT. KF menggelembungkan
keuntungan. Bapepam mengemukakan proses audit tersebut tidak berhasil
mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT KF. Atas temuan
ini, kepada PT. KF Bapepam memberikan sanksi administrasi sebesar Rp 500
juta, Rp 1 milyar terhadap direksi lama PT. KF dan Rp 100 juta kepada auditor
eksternal (Bapepam, 2002).
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hasanah
(2010) dan penelitian yang dilakukan oleh Adnyani, dkk (2012). Hasanah
meneliti tentang pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme
profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan. Sedangkan Adnyani, dkk
meneliti pengaruh skeptisme profesional auditor, independensi auditor, dan
pengalaman auditor terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi
kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan. Penelitian ini memiliki perbedaan
dengan penelitian sebelumnya, yaitu penambahan variabel Independensi
(menggunakan variabel penelitian Adnyani, dkk 2012) yang akan dihubungkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2010). Selain itu, penelitian
sebelumnya mengambil sampel pada KAP di wilayah Yogyakarta, sedangkan
dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada KAP yang ada di kota
Medan. Peneliti juga ingin membuktikan apakah hasil penelitian selanjutnya
sama atau berbeda apabila dilakukan pada auditor yang berbeda dan wilayah yang
8
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional Auditor,
Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris Pada KAP Di Kota Medan)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara Penerapan Kode
Etik, Skeptisme Profesional, Pengalaman auditor dan Independensi
Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan?
2. Apakah dengan adanya perbedaan lokasi dan sampel penelitian akan
mendapatkan hasil yang sama atau hasil yang berbeda atau berbeda
dengan pnelitian sebelumnya?
1.3Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada pengaruh Penerapan Kode
Etik, Skeptisme Profesional auditor, Pengalaman auditor dan Independensi
Auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Medan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah Penerapan Kode Etik, Skeptisme Profesional,
Pengalaman dan Independensi Auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada
9
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah Pengaruh Penerapan Kode Etik, Skeptisme
Profesional, Pengalaman dan Independensi Auditor terhadap pendeteksian
kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan
penulis, khususnya dalam mengetahui pengaruh Penerapan Kode Etik,
Skeptisme Profesional, Pengalaman dan Independensi Auditor
terhadap Pendeteksian Kecurangan terhadap Pendeteksian
Kecurangan.
2. Bagi Institut
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur serta menjadi bahan
referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sama
pada masa yang akan datang.
3. Bagi Instansi/Objek yang teliti
Diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi organisasi
perusahaan terutama bagi KAP, khususnya auditor dalam melakukan
74 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil pengujian simultan menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari level signifikansi penelitian
sebesar 0, 05. Artinya bahwa penerapan kode etik, skeptisme profesional auditor,
pengalaman auditor, dan independensi auditor berpengaruh secara keseluruhan
(simultan) terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di
Medan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang mengatakan bahwa
pendeteksian kecurangan dipengaruhi oleh penerapan kode etik, skeptisme
profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi auditor. Hasil
penelitian ini menerima hipotesis (Ha) yang menyatakan penerapan kode etik,
skeptisme profesional auditor, pengalaman auditor dan independensi auditor
secara simultan berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan. Artinya semakin
auditor menjunjung tinggi kode etik dan sikap skeptisme profesional juga
pengalaman yang cukup bahkan sikap independensi yang tinngi akan semakin
75
1.2 Saran Peneliti
Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah
sebagai berikut peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel lain
yang dianggap dapat menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pendeteksian kecurangan serta menambah jumlah sampel, sehingga tidak
mencukupkan hanya 8 Kantor Akuntan Publik saja. Selain itu juga, Pengambilan
sampel pada penelitian masih menggunakan purposive sampling dengan beberapa
kriteria seperti dapat dilihat pada pembahasan sebelumnya, sehingga responden
75
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, Nyoman.2012. Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi,
Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan Kekeliruan Laporan Keuangan. E -Journal S1
AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014) Jurnal. (Diakses pada 01 Oktober 2014)
Albern, Edi, 2014. 5 Kasus pelanggaran etika profesi.
www.academia.edu/5861505/5_kasus_pelanggaran_etika_profesi. (Diakses
pada 16 Oktober 2014)
Amrizal, 2010. Penvegahan dan Pendeteksian Kecurangan Oleh Audit Internal. Jurnal.
http://Wahyumi.files.wordpress.com/2010/05/cegah_deteksi-fraud.pdf
Arens, Alvin A., dkk. 2008. “Auditing dan Jasa Assurance”. Edisi Kedua belas. Jakarta: Erlangga
Parsaoran, David 2010. Skandal manipulasi laporan Keuangan. Jurnal.
http://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04/skandal-manipulasi-laporan-keuangan.pt.kimia-farma-tbk/ (Diakses pada 3 Oktober 2014)
Enjel, .2006.”Hubungan Antara Penerapan Aturan Etika Dengan Peningkatan
Profesionalisme Auditor Internal”. Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama.
Fakultas Ekonomi. 2013. Buku Pedoman Penulisan skripsi mahasiswa program
S1. Medan
Ferdian, Riki dan Na’im, Ainun, 2006. “Pengaruh Problem-Based Learning (PBL) pada Pengetahuan tentang Kekeliruan dan Kecurangan (errors and irregularities)”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
76
Hasanah Sri, 2010.” Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme
profesional auditor terhadap Pendeteksian kecurangan”, Skripsi Akuntansi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Herman, Edy. 2009. “Pengaruh Pengalaman Dan Skeptisisme Professional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Hilmi, Fakhri.2010.” Pengaruh Pengalaman, Pelatihan dan Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan”, Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ida, Suraida. 2005. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian
Opini Akuntan Publik”. Sosiohumaniora, Vol. 7 No. 3, November 2005: 186-202. (Diakses pada 10 Oktober 2014)
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik
Per 31 Maret 2011. Jakarta: Salemba Empat
Matondang, Jordan, 2010. “Pengaruh Pengalaman Audit, Independsi, Dan
Keahlian Profesional Terhadap Pencegahan Pendeteksian Kecurangan
Penyajian Laporan Keuangan”, Univestias Islam Negeri, Jakarta.
Mulyadi. 2002. “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat
Noviyanti, Suzy. 2008. “Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi
Kecurangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 5, No. 1 (Hal. 102-125). (Diakses pada 20 Oktober 2014)
Payama J Simanjuntak. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE Universitas Indonesia.
Ramaraya, tri.2009. Pendeteksian Kecurangan (fraud) Laporan Keuangan auditor
eksternal. Jurnal akuntansi dan keuangan, vol. 10, no. 1, mei 2008 : 22-33
(diakses pada 01 oktober 2014 )
Sukirman Maylia pramono sari, 2013. “model deteksi kecurangan berbasis fraud
triangle”. Jurnal akuntansi & auditing Volume 9/no. 2/mei 2013 : 199 – 225 (diakses pada 20 oktober 2014)
Suryaningtiyas, 2007 “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Independensi
77
Setyaningrum, 2010. “Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor
Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan
Kekeliruan Laporan Keuangan”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya.
Suprajadi, Lusy, 2009 teori kecurangan, fraad awareness, dan Metodologi untuk mendeteksi kecurangan Pelaporan keuangan, Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009 (diakses pada 03 oktober 2014)
Taufik, Muchammad. 2008 “Pengaruh Pengalaman Kerja dan pendidikan
Profesional Auditor Internal terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud”. FEIS UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta
Utami Wiwik dan Fitri Indriawati. 2006. “Muatan Etika Dalam Pengajaran
Akuntansi Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Persepsi Etika Mahasiswa:
Studi Eksperimen Semu”. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Wahyudi Dwi Putra, 2013. Hubungan etika profesi, keahlian, pengalaman, dan
situasi Audit dengan ketepatan pemberian opini dalam audit Laporan keuangan melalui pertimbangan materialitas dan Skeptisisme profesional auditor. Jurnal http://jom.unri.ac.id/indeks.php/jomfekon/article/view/2929 (Diakses pada 01 Oktober 2014)
Waluyo, Agung “Skeptisme professional auditor dalam pendeteksian
kecurangan”, Junal 2005.
Yusuf, Aulia Muhammad.2010.” Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan” Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Yuvita Avrie Diany Dwi Ratmono, 2014. “Determinan Kecurangan Laporan
Keuangan”. Journal of accounting. Volume 3, nomor 2, tahun 2014
Zia, We Tyas, 2011. Independensi Auditor. Jurnal.