PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN
AGENCY COST TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BEI TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
MUDRIKA RIZKY NASUTION
NIM. 7112210005
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latarbelakang Masalah...1
1.2 Identifikasi Masalah ...6
1.3 Pembatasan Masalah ...7
1.4 Rumusan Masalah ...7
1.5 Tujuan Penelitian ...7
1.6 Manfaat Penelitian ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
2.1 Kerangka Teori ...9
2.1.1Nilai Perusahaan ...9
2.1.2Biaya Agensi (agency cost) ... 13
2.1.3Struktur Modal ... 16
2.2 Penelitian Relevan ... 26
2.3 Kerangka Berpikir ... 32
2.4 Hipotesis ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 35
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.5 Teknik Analisis Data ... 38
3.6 Pengujian Hipotesis ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA
vi
[image:7.595.80.526.115.665.2]DAFTAR TABEL
Tabel Hal
4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur ... 45
4.2 Descriptive Statistic ... 48
4.3 One – Sampel Kolmogorov – Smirnov Test ... 55
4.4 One – Sampel Kolmogorov – Smirnov Test2... 56
4.5 Uji Linearitas ... 57
4.6 Model Summary ... 58
4.7 Cofficient ... 63
4.8 Cofficient ... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1.1 Grafik Nilai Perusahaan ... 2
2.1 Kerangka Berpikir ... 32
3.5 Diagram Jalur... 37
4.1 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif DER ... 49
4.2 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Size ... 51
4.3 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Agency Cost ... 52
4.4 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif PBV ... 53
4.5 Scatterplot ... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan
atau pemegang saham, tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dapat didefinisikan dari harga sahamnya. Short dan
Keasy (2000) menyatakan bahwa nilai pasar suatu saham dapat dipergunakan
sebagai tolak ukur nilai perusahaan yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan
karena harga pasar saham yang mengandung harapan mengenai masa depan suatu
perusahaan. Secara sederhana definisi saham yaitu surat berharga sebagai bukti
penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.
Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan
ditambah dengan nilai pasar hutang. Dengan demikian, perubahan dari jumlah
ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi maka akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham
and Gapensi dalam Hermuningsih, 2013 ). Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan
cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.
Menurut Suharli dalam Ayu (2013) nilai perusahaan sangat penting karena
mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor
terhadap perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,
2
diantaranya : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi,
struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Dimana
beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai
perusahaan yang tidak konsisten (Yuliana, 2012).
Berikut gambar 1.1 grafik Rata – rata Nilai Perusahaan (PBV) Per Tahun (%) Pada Perusahaan Manufaktur tahun 2010 – 2012.
Sumber : www.idx.co.id Ringkasan kinerja perusahaan (data diolah)
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur periode 2010-2012 bergerak fluktuatif. Pada PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk mengalami fluktuatif pada tahun 2010 PBV
sebesar 4.49, ditahun 2011 mengalami penurunan sebesar 3.99 dan di tahun 2012
mengalami peningkatan kembali sebesar 4.26, sedangkan PT. Mustika Ratu, Tbk
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 PBV sebesar 0.82,
tahun 2011 sebesar 0.60 dan tahun 2012 sebesar 0.54. PT. Semen Indonesia, Tbk
mengalami fluktuatif dari tahun 2010 sebesar 4.67 dan tahun 2011 sebesar 4.65,
tahun 2012 meningkat menjadi 5.18. PT Lion Metal Works,Tbk juga mengalami
fluktuatif tahun 2010 PBV sebesar 0.76, tahun 2011 meningkat menjadi 0.90 dan
tahun 2012 juga mengalami peningkatan menjadi 1.45. sedangkan PT. Alakasa 2.62 2.48 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
3
Industrindo,Tbk tiap tahun mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 2.08,
tahun 2011 sebesar 1.15 dan tahun 2012 sebesar 1.02. Hal ini terjadi karena
adanya kenaikan dan penurunan harga saham rata-rata. Nilai perusahaan yang
tinggi akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut,
karena investor percaya pada kinerja perusahaan dalam mengelola perusahaan
serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Sebaliknya nilai
perusahaan yang rendah akan membuat investor tidak tertarik untuk membeli
saham, karena resiko yang akan ditimbulkan. Selain faktor – faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan, konflik keagenan menjadi salah satu faktor yang
dapat menurunkan nilai perusahaan.
Dalam menjalankan usaha, pemegang saham selaku pemilik perusahaan
melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga timbulnya hubungan
keagenan. Kepentingan pemilik untuk meningkatkan nilai perusahaan (harga
saham) berbeturan atau berbanding terbalik dengan kepentingan manajemen/agen
yang menjalankan perusahaan untuk memperoleh imbalan yang sebesar-besarnya
dari pemilik. Manajer seringkali menjalankan perusahaan tanpa memperhatikan
risiko yang nantinya akan ditanggung oleh pemilik. Sepanjang tindakan yang
diambilnya memberikan keuntungan terhadap kepentingan pribadinya. Hal ini
sering kali memberikan dampak yang kurang positif terhadap citra maupun nilai
perusahaan yang sudah dipastikan akan merugikan dan menimbulkan risiko bagi
pemegang saham atau pemilik. Adanya konflik keagenan tersebut akan
menurunkan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan akan berdampak pada
4
dan manajer dapat diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan
pemilik perusahaan dengan manajer. Dalam upaya mengatasi dan mengurangi
masalah keagenan ini menimbulkan biaya agensi. Biaya ini dikeluarkan oleh
pemegang saham untuk mengontrol manajer dari kegiatan pemborosan, baik
dalam pengeluaran operasional maupun pembelanjaan aktiva perusahaan (Ang,
Cole, dan Lin, 2000). Beberapa faktor yang dapat mengurangi biaya agensi, antara
lain dengan mempertinggi rasio pembayaran dividen, meningkatkan utang, dan
meningkatkan kepemilikan institusional, dan membentuk dewan direksi (board of
director).
Keputusan pendanaan merupakan salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan oleh manajer dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan.
Pengambilan keputusan pendanaan tercermin pada struktur modal, sehingga harus
benar – benar diperhatikan oleh suatu perusahaan, karena penentuan struktur
modal akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam literatur finance, Jensen dan
Meckling (1976) adalah yang pertama menghubungkan agency cost dengan
hutang dalam struktur modal. Penggunaan hutang dalam struktur modal dapat
mencegah pengeluaran perusahaan yang tidak penting dan memberi dorongan
pada manajer untuk mengoperasikan perusahaan dengan lebih efisien. Hal
tersebut menyebabkan agency cost berkurang dan selanjutnya nilai perusahaan
diharapkan akan meningkat Cao (2006). Penggunaan hutang yang tinggi dalam
struktur modal mungkin mempengaruhi perilaku manajer. Jika keadaan baik,
manajer akan menggunakan aliran kas untuk bonus atau pengeluaran-pengeluaran
5
yang tinggi dapat mengurangi penge-luaran yang tidak penting sehingga akan
meningkatkan free cash flow (aliran kas bebas). Dengan demikian diharapkan
hutang tersebut dapat mengurangi agency cost.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang
langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat
besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan
(Bambang Riyanto, 2001). Kebijakan hutang dalam struktur modal sangat sensitif
terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka
semakin tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan
hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Trade – off theory
menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi
hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan
menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan tidak sebanding
dengan biaya financial distress dan konflik keagenan. Kebijakan hutang bisa
digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan
hutang juga tergantung dari ukuran perusahaan. Artinya, perusahaan yang besar
relatif lebih mudah mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah
memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal. Oleh karena itu,
mengaitkan ukuran perusahaan dengan kebijakan hutang dan nilai perusahaan
6
Sektor industri manufaktur memiliki saham – saham yang merupakan saham
yang paling tahan terhadap krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam
kondisi krisis atau tidak sebagian produknya bukan merupakan kebutuhan dasar
tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk – produk
manufaktur sesuai dengan selera dan kebiasaan masing - masing, sehingga sangat
dimungkinkan dalam keseharian masyarakat mengkonsumsi produk – produk
yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sektor industri manufaktur.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di BEI Tahun 2013”. 1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap agency cost pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap agency cost pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?
3. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada
7
5. Bagaimana pengaruh agency cost terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?
6. Faktor apakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari berbagai masalah diatas untuk membatasi ruang lingkup
permasalahan agar kegiatan penelitian terarah dan tidak meluas, maka
permasalahan dibatasi hanya pada pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan
dan agency cost terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI
tahun 2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah penelitian
ini adalah :
1. Apakah struktur modal berpengaruh langsung terhadap agency cost ?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap agency cost?
3. Apakah struktur modal berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan
nilai perusahaan?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan?
5. Apakah agency cost berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan?
1.5Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana pengaruh Struktur
8
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh struktur modal dan
ukuran perusahaan terhadap agency cost dan nilai perusahaan.
2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan pertimbangan sebagai acuan bagi manajemen
dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan biaya agensi dan nilai
perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan refrensi ataupun untuk meneliti variable lain yang mempengaruhi
nilai perusahaan melalui biaya agensi.
4. Bagi Unimed, sebagai tambahan literature bacaan yang berhubungan
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian, kesimpulan yang dapat
ditarik dari penelitian ini adalah :
1. Nilai struktur modal perusahaan sampel secara keseluruhan dapat dilihat
bahwa nilai DER yang tertinggi sebesar 70,83 pada perusahaan Schering
Plough Indonesia Tbk dan terendah sebesar 0,03 pada perusahaan Darya
Varia Laboratoria Tbk. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap agency cost dengan taraf signifikansi 0,028<0,05.
2. Secara keseluruhan nilai ukuran perusahaan sampel dapat dilihat bahwa
SIZE yang tertinggi sebesar 13,89 pada perusahaan Indofood Sukses
Makmur Tbk dan yang terendah sebesar 10,25 pada perusahaan Beton
Jaya Manunggal Tbk. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan
terhadap agency cost dengan taraf signifikansi 0,045<0,05.
3. Struktur modal berpengaruh positif sebesar 0,148 dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan dengan taraf signifikansi 0,133>0,05.
4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan sebesar 0,326 dengan taraf signifikansi 0,001<0,05.
5. Agency cost diproaksikan dengan rasio beban, nilai rasio beban dapat
dilihat dari tabel sampel perusahaan,secara keseluruhan biaya agensi yang
tertinggi sebesar 2,56 pada perusahaan Kertas Basuki Rachmat indonesia
74
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,349
dengan tingkat signifikansi 0,001<0,05.
6. Hasil persamaan substruktural 1 menyatakan model persamaan sebagai
berikut :X3 =– 0,230X1– 0,086X2+0,97�1. Memberikan arti bahwa Jika
peningkatan hutang (rasio DER) sebesar 1% maka akan menurunkan
agency cost dalam hal ini adalah perbandingan biaya penjualan, biaya
umum dan administrasi dengan total penjualan sebesar 0,164. Jika
peningkatan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1% maka akan
menurunkan agency cost sebesar 0,108. Hasil persamaan substruktural 2
menyatakan model persamaan sebagai berikut :�4 = 0,148�1+
0.326�2+ 0,349�3 + 0,792ε2. Memberi arti bahwa Jika peningkatan
hutang (rasio DER) sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai perusahaan
sebesar 0,133. Jika peningkatan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1%
maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,518.Jika agency cost
meningkat(SGA) sebesar 1% maka akan menurunkan nilai perusahaan
sebesar 0,440.
7. Koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 0,69 atau 69% artinya
informasi yang terkandung dapat dijelaskan oleh model yang dibentuk,
sedangkan sisanya, yaitu 31% dijelaskan oleh variabel lain di luar model
yang dibentuk. Pei merupakan standard error of estimate dari model
75
5.2.Saran
1. Penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah sampel penelitian agar
dapat menggambarkan kondisi sebenarnya dan menggunakan jenis rasio
yang lain.
2. Untuk perusahaan yang telah go public di BEI, khususnya untuk
perusahaan manufaktur, agar lebih memperhatikan ukuran perusahaan dan
agency cost dibandingkan dengan struktur modalnya, karena berdasalkan
hasil penelitian ini ukuran perusahaan dan agency cost yang mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan.
3. Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan rentang waktu pengamatan
yang lebih panjang lagi sehingga dapat melihat perkembangan yang lebih
bervariasi sehingga dapat dilihat pengaruh yang lebih signifikan terhadap
nilai perusahaan.
4. Untuk peneliti selanjutnya, dapat mempertimbangkan beberapa variabel –
DAFTAR PUSTAKA
Ayu dan Ary. 2013. “Pengaruh Struktur Modal , Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi . No. 4.2 : 358 – 372.
Atmaja, Lukas. S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi
Animah dan Rahmi Sri Ramadhani, 2009, “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2003 – 2007)”, Jurnal Internet, Hal. 1 – 19.
Brigham, Eugene, F. dan Houston, Joel F. 2011.Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Kesebelas. Buku Dua.
Brigham, Eugene, F. dan Houston, Joel F .1996.Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Buku Dua.
Dwi Ayuningtias dan Kurnia. 2013. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan : Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi. Vol. 1. No. 1.
Evi Pratiwi. 2014. “Pengaruh Leverage Keuangan, Struktur Modal, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi. Unimed.
Febri Anshari. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI 2011 – 202. Skripsi. Unimed.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Horne dan Wachowich. 2005. Financial Management. Jakarta : Salemba Empat.
http://www.idx.co.id (Januari 2015)
http://www.yahoofinance.com (Januari 2015)
Isti Fadah. 2013. “Faktor Penetu Dividen dan Biaya Keagenan Serta
Pengaruhnya Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Jaja Suteja. 2009. “Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan, Dan Faktor Eksternal Pada Penentu Nilai Perusahaan”. Jurnal Vol. 8. No. 2 : 78 – 89.
Jensen, Michael C., and W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3. No. 4 : 306 – 360.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana. Edisi Pertama.
Khaira Amalia Fachruddin. 2011. “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 13. No. 1, Mei : 37 – 46.
Keown, et al. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Pertama. Buku Dua.
Mudrajad Kuncoro. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Persentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi. Unsyiah.
Oka Kusumajaya. 2011. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan”. Thesis.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.
Salvatore,Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Keima. Buku Satu.
Siti Nuraini. 2012. “Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 –2010”. Skripsi. Unimed.
Sri Hermuningsih dan Dewi Kusuma Wardani. 2009. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Malaysia Dan Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 13. No. 2 : 173 – 183.
Sri Hermuningsih. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sturktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. (4 November 2014).
Triwahyuni,dkk. 2010. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Di Sektor Property, Real Estate & Building Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2012”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14. No. 3.
Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang Dan
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2.
Weston, J. Fred dan Copeland Thomas E. 1992. Manajemen Keuangan. Jakarta : Binarupa Aksara. Edisi Kedelapan.