• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN AGENCY COST TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN AGENCY COST TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN

AGENCY COST TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

MUDRIKA RIZKY NASUTION

NIM. 7112210005

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latarbelakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah ...6

1.3 Pembatasan Masalah ...7

1.4 Rumusan Masalah ...7

1.5 Tujuan Penelitian ...7

1.6 Manfaat Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

2.1 Kerangka Teori ...9

2.1.1Nilai Perusahaan ...9

2.1.2Biaya Agensi (agency cost) ... 13

2.1.3Struktur Modal ... 16

(6)

2.2 Penelitian Relevan ... 26

2.3 Kerangka Berpikir ... 32

2.4 Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 35

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5 Teknik Analisis Data ... 38

3.6 Pengujian Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(7)

vi

[image:7.595.80.526.115.665.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur ... 45

4.2 Descriptive Statistic ... 48

4.3 One – Sampel Kolmogorov – Smirnov Test ... 55

4.4 One – Sampel Kolmogorov – Smirnov Test2... 56

4.5 Uji Linearitas ... 57

4.6 Model Summary ... 58

4.7 Cofficient ... 63

4.8 Cofficient ... 64

(8)
[image:8.595.92.519.117.543.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.1 Grafik Nilai Perusahaan ... 2

2.1 Kerangka Berpikir ... 32

3.5 Diagram Jalur... 37

4.1 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif DER ... 49

4.2 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Size ... 51

4.3 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Agency Cost ... 52

4.4 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif PBV ... 53

4.5 Scatterplot ... 59

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan

atau pemegang saham, tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan dapat didefinisikan dari harga sahamnya. Short dan

Keasy (2000) menyatakan bahwa nilai pasar suatu saham dapat dipergunakan

sebagai tolak ukur nilai perusahaan yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan

karena harga pasar saham yang mengandung harapan mengenai masa depan suatu

perusahaan. Secara sederhana definisi saham yaitu surat berharga sebagai bukti

penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.

Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan

ditambah dengan nilai pasar hutang. Dengan demikian, perubahan dari jumlah

ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

tinggi maka akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham

and Gapensi dalam Hermuningsih, 2013 ). Kekayaan pemegang saham dan

perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan

cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.

Menurut Suharli dalam Ayu (2013) nilai perusahaan sangat penting karena

mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor

terhadap perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,

(10)

2

diantaranya : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi,

struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Dimana

beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai

perusahaan yang tidak konsisten (Yuliana, 2012).

Berikut gambar 1.1 grafik Rata – rata Nilai Perusahaan (PBV) Per Tahun (%) Pada Perusahaan Manufaktur tahun 2010 – 2012.

Sumber : www.idx.co.id Ringkasan kinerja perusahaan (data diolah)

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur periode 2010-2012 bergerak fluktuatif. Pada PT.

Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk mengalami fluktuatif pada tahun 2010 PBV

sebesar 4.49, ditahun 2011 mengalami penurunan sebesar 3.99 dan di tahun 2012

mengalami peningkatan kembali sebesar 4.26, sedangkan PT. Mustika Ratu, Tbk

mengalami penurunan dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 PBV sebesar 0.82,

tahun 2011 sebesar 0.60 dan tahun 2012 sebesar 0.54. PT. Semen Indonesia, Tbk

mengalami fluktuatif dari tahun 2010 sebesar 4.67 dan tahun 2011 sebesar 4.65,

tahun 2012 meningkat menjadi 5.18. PT Lion Metal Works,Tbk juga mengalami

fluktuatif tahun 2010 PBV sebesar 0.76, tahun 2011 meningkat menjadi 0.90 dan

tahun 2012 juga mengalami peningkatan menjadi 1.45. sedangkan PT. Alakasa 2.62 2.48 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

(11)

3

Industrindo,Tbk tiap tahun mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 2.08,

tahun 2011 sebesar 1.15 dan tahun 2012 sebesar 1.02. Hal ini terjadi karena

adanya kenaikan dan penurunan harga saham rata-rata. Nilai perusahaan yang

tinggi akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut,

karena investor percaya pada kinerja perusahaan dalam mengelola perusahaan

serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Sebaliknya nilai

perusahaan yang rendah akan membuat investor tidak tertarik untuk membeli

saham, karena resiko yang akan ditimbulkan. Selain faktor – faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan, konflik keagenan menjadi salah satu faktor yang

dapat menurunkan nilai perusahaan.

Dalam menjalankan usaha, pemegang saham selaku pemilik perusahaan

melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga timbulnya hubungan

keagenan. Kepentingan pemilik untuk meningkatkan nilai perusahaan (harga

saham) berbeturan atau berbanding terbalik dengan kepentingan manajemen/agen

yang menjalankan perusahaan untuk memperoleh imbalan yang sebesar-besarnya

dari pemilik. Manajer seringkali menjalankan perusahaan tanpa memperhatikan

risiko yang nantinya akan ditanggung oleh pemilik. Sepanjang tindakan yang

diambilnya memberikan keuntungan terhadap kepentingan pribadinya. Hal ini

sering kali memberikan dampak yang kurang positif terhadap citra maupun nilai

perusahaan yang sudah dipastikan akan merugikan dan menimbulkan risiko bagi

pemegang saham atau pemilik. Adanya konflik keagenan tersebut akan

menurunkan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan akan berdampak pada

(12)

4

dan manajer dapat diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan

pemilik perusahaan dengan manajer. Dalam upaya mengatasi dan mengurangi

masalah keagenan ini menimbulkan biaya agensi. Biaya ini dikeluarkan oleh

pemegang saham untuk mengontrol manajer dari kegiatan pemborosan, baik

dalam pengeluaran operasional maupun pembelanjaan aktiva perusahaan (Ang,

Cole, dan Lin, 2000). Beberapa faktor yang dapat mengurangi biaya agensi, antara

lain dengan mempertinggi rasio pembayaran dividen, meningkatkan utang, dan

meningkatkan kepemilikan institusional, dan membentuk dewan direksi (board of

director).

Keputusan pendanaan merupakan salah satu faktor yang harus

dipertimbangkan oleh manajer dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan.

Pengambilan keputusan pendanaan tercermin pada struktur modal, sehingga harus

benar – benar diperhatikan oleh suatu perusahaan, karena penentuan struktur

modal akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam literatur finance, Jensen dan

Meckling (1976) adalah yang pertama menghubungkan agency cost dengan

hutang dalam struktur modal. Penggunaan hutang dalam struktur modal dapat

mencegah pengeluaran perusahaan yang tidak penting dan memberi dorongan

pada manajer untuk mengoperasikan perusahaan dengan lebih efisien. Hal

tersebut menyebabkan agency cost berkurang dan selanjutnya nilai perusahaan

diharapkan akan meningkat Cao (2006). Penggunaan hutang yang tinggi dalam

struktur modal mungkin mempengaruhi perilaku manajer. Jika keadaan baik,

manajer akan menggunakan aliran kas untuk bonus atau pengeluaran-pengeluaran

(13)

5

yang tinggi dapat mengurangi penge-luaran yang tidak penting sehingga akan

meningkatkan free cash flow (aliran kas bebas). Dengan demikian diharapkan

hutang tersebut dapat mengurangi agency cost.

Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap

perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang

langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang

mempunyai struktur modal tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat

besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan

(Bambang Riyanto, 2001). Kebijakan hutang dalam struktur modal sangat sensitif

terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka

semakin tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan

menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan

hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Trade – off theory

menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi

hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan

menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan tidak sebanding

dengan biaya financial distress dan konflik keagenan. Kebijakan hutang bisa

digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan

hutang juga tergantung dari ukuran perusahaan. Artinya, perusahaan yang besar

relatif lebih mudah mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah

memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal. Oleh karena itu,

mengaitkan ukuran perusahaan dengan kebijakan hutang dan nilai perusahaan

(14)

6

Sektor industri manufaktur memiliki saham – saham yang merupakan saham

yang paling tahan terhadap krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam

kondisi krisis atau tidak sebagian produknya bukan merupakan kebutuhan dasar

tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk – produk

manufaktur sesuai dengan selera dan kebiasaan masing - masing, sehingga sangat

dimungkinkan dalam keseharian masyarakat mengkonsumsi produk – produk

yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sektor industri manufaktur.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Agency Cost Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di BEI Tahun 2013”. 1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap agency cost pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013?

2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap agency cost pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?

3. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?

4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada

(15)

7

5. Bagaimana pengaruh agency cost terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013 ?

6. Faktor apakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

1.3 Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah diatas untuk membatasi ruang lingkup

permasalahan agar kegiatan penelitian terarah dan tidak meluas, maka

permasalahan dibatasi hanya pada pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan

dan agency cost terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI

tahun 2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah penelitian

ini adalah :

1. Apakah struktur modal berpengaruh langsung terhadap agency cost ?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap agency cost?

3. Apakah struktur modal berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan

nilai perusahaan?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap nilai

perusahaan?

5. Apakah agency cost berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan?

1.5Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana pengaruh Struktur

(16)

8

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh struktur modal dan

ukuran perusahaan terhadap agency cost dan nilai perusahaan.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan pertimbangan sebagai acuan bagi manajemen

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan biaya agensi dan nilai

perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan refrensi ataupun untuk meneliti variable lain yang mempengaruhi

nilai perusahaan melalui biaya agensi.

4. Bagi Unimed, sebagai tambahan literature bacaan yang berhubungan

(17)

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian, kesimpulan yang dapat

ditarik dari penelitian ini adalah :

1. Nilai struktur modal perusahaan sampel secara keseluruhan dapat dilihat

bahwa nilai DER yang tertinggi sebesar 70,83 pada perusahaan Schering

Plough Indonesia Tbk dan terendah sebesar 0,03 pada perusahaan Darya

Varia Laboratoria Tbk. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap agency cost dengan taraf signifikansi 0,028<0,05.

2. Secara keseluruhan nilai ukuran perusahaan sampel dapat dilihat bahwa

SIZE yang tertinggi sebesar 13,89 pada perusahaan Indofood Sukses

Makmur Tbk dan yang terendah sebesar 10,25 pada perusahaan Beton

Jaya Manunggal Tbk. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan

terhadap agency cost dengan taraf signifikansi 0,045<0,05.

3. Struktur modal berpengaruh positif sebesar 0,148 dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan taraf signifikansi 0,133>0,05.

4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan sebesar 0,326 dengan taraf signifikansi 0,001<0,05.

5. Agency cost diproaksikan dengan rasio beban, nilai rasio beban dapat

dilihat dari tabel sampel perusahaan,secara keseluruhan biaya agensi yang

tertinggi sebesar 2,56 pada perusahaan Kertas Basuki Rachmat indonesia

(18)

74

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,349

dengan tingkat signifikansi 0,001<0,05.

6. Hasil persamaan substruktural 1 menyatakan model persamaan sebagai

berikut :X3 =– 0,230X1– 0,086X2+0,97�1. Memberikan arti bahwa Jika

peningkatan hutang (rasio DER) sebesar 1% maka akan menurunkan

agency cost dalam hal ini adalah perbandingan biaya penjualan, biaya

umum dan administrasi dengan total penjualan sebesar 0,164. Jika

peningkatan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1% maka akan

menurunkan agency cost sebesar 0,108. Hasil persamaan substruktural 2

menyatakan model persamaan sebagai berikut :�4 = 0,148�1+

0.326�2+ 0,349�3 + 0,792ε2. Memberi arti bahwa Jika peningkatan

hutang (rasio DER) sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai perusahaan

sebesar 0,133. Jika peningkatan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1%

maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,518.Jika agency cost

meningkat(SGA) sebesar 1% maka akan menurunkan nilai perusahaan

sebesar 0,440.

7. Koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 0,69 atau 69% artinya

informasi yang terkandung dapat dijelaskan oleh model yang dibentuk,

sedangkan sisanya, yaitu 31% dijelaskan oleh variabel lain di luar model

yang dibentuk. Pei merupakan standard error of estimate dari model

(19)

75

5.2.Saran

1. Penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah sampel penelitian agar

dapat menggambarkan kondisi sebenarnya dan menggunakan jenis rasio

yang lain.

2. Untuk perusahaan yang telah go public di BEI, khususnya untuk

perusahaan manufaktur, agar lebih memperhatikan ukuran perusahaan dan

agency cost dibandingkan dengan struktur modalnya, karena berdasalkan

hasil penelitian ini ukuran perusahaan dan agency cost yang mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan.

3. Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan rentang waktu pengamatan

yang lebih panjang lagi sehingga dapat melihat perkembangan yang lebih

bervariasi sehingga dapat dilihat pengaruh yang lebih signifikan terhadap

nilai perusahaan.

4. Untuk peneliti selanjutnya, dapat mempertimbangkan beberapa variabel –

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ayu dan Ary. 2013. “Pengaruh Struktur Modal , Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi . No. 4.2 : 358 – 372.

Atmaja, Lukas. S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi

Animah dan Rahmi Sri Ramadhani, 2009, “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2003 – 2007)”, Jurnal Internet, Hal. 1 – 19.

Brigham, Eugene, F. dan Houston, Joel F. 2011.Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Kesebelas. Buku Dua.

Brigham, Eugene, F. dan Houston, Joel F .1996.Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Buku Dua.

Dwi Ayuningtias dan Kurnia. 2013. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan : Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi. Vol. 1. No. 1.

Evi Pratiwi. 2014. “Pengaruh Leverage Keuangan, Struktur Modal, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi. Unimed.

Febri Anshari. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI 2011 – 202. Skripsi. Unimed.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Horne dan Wachowich. 2005. Financial Management. Jakarta : Salemba Empat.

http://www.idx.co.id (Januari 2015)

http://www.yahoofinance.com (Januari 2015)

Isti Fadah. 2013. “Faktor Penetu Dividen dan Biaya Keagenan Serta

Pengaruhnya Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

(21)

Jaja Suteja. 2009. “Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan, Dan Faktor Eksternal Pada Penentu Nilai Perusahaan”. Jurnal Vol. 8. No. 2 : 78 – 89.

Jensen, Michael C., and W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3. No. 4 : 306 – 360.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana. Edisi Pertama.

Khaira Amalia Fachruddin. 2011. “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 13. No. 1, Mei : 37 – 46.

Keown, et al. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Pertama. Buku Dua.

Mudrajad Kuncoro. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Persentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi. Unsyiah.

Oka Kusumajaya. 2011. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan”. Thesis.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Salvatore,Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta : Salemba Empat. Edisi Keima. Buku Satu.

Siti Nuraini. 2012. “Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 –2010”. Skripsi. Unimed.

Sri Hermuningsih dan Dewi Kusuma Wardani. 2009. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Malaysia Dan Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 13. No. 2 : 173 – 183.

Sri Hermuningsih. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sturktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. (4 November 2014).

(22)

Triwahyuni,dkk. 2010. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Di Sektor Property, Real Estate & Building Construction Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2012”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14. No. 3.

Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang Dan

Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2.

Weston, J. Fred dan Copeland Thomas E. 1992. Manajemen Keuangan. Jakarta : Binarupa Aksara. Edisi Kedelapan.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi informasi dan knowledge yang dapat berpengaruh terhadap beban kerja dosen sistem informasi dan untuk

Instrumen yang dikembangkan dan diujicobakan dalam penelitian ini adalah: (1) instrumen untuk mengetahui profil cerita yang diminati oleh anak tahap perkembangan kognitif

[r]

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

[r]

Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang di rancang untuk di tarik dan sebagian bebannya di tumpu oleh

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PURUK CAHU TAHUN ANGGARAN 2012.. Alamat