• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN STUDENT FACILLITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE) DI KELAS X SMA NEGERI 1 SALAPIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN STUDENT FACILLITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE) DI KELAS X SMA NEGERI 1 SALAPIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN

STUDENT FACILLITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN DI KELAS

X SMA N 1 SALAPIAN T.P 2013/2014

Oleh:

Novi Widya Ningsih NIM 409141068

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Examples non Examples dan Student

Facillitator and Explaining Pada Materi Pokok Dunia Tumbuhan (Plantae) di

Kelas X SMA Negeri 1 Salapian Tahun Pembelajaran 2013/2014 disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Lazuardi, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih

kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si sebagai dosen Pembimbing Akademik.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Yusuf Nasution,

M.Si, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd dan Ibu Dra. Meida Nugrahalia,

M.Sc sebagai dosen penguji yang banyak memberikan kritik dan saran kepada

penulis selama penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra.

Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan Staf Pegawai

di Jurusan Biologi.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Sahren

Karo-Karo selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Salapian, Ibu Seminar Tarigan, S.Pd

selaku guru biologi untuk bimbingannya kepada penulis selama penelitian

berlangsung dan seluruh guru beserta staf di SMA N 1 Salapian dan kepada adik

adik siswa kelas X-3 dan kelas X-4 yang telah membantu penulis selama

(4)

vi

Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan yang sebesar

besarnya kepada Kakek tercinta Drs. Ahmad Yasno, Nenek Alm. Hj. Astuty dan

Ibunda Alm. Yudi Lusiana yang telah menjadi motivasi dan semangat bagi

penulis untuk menjadi yang terbaik, juga kepada Om, Tante, Pakde, kedua adikku

yaitu Nisa dan Raihan serta seluruh keluarga penulis ucapkan terima kasih atas

semua kasih sayangnya, dukungan moril dan materil serta doa yang selalu

menyertai penulis. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada sahabatku

D’SthreeN yang telah banyak memotivasi penulis, teman seperjuangan di BIO

DIK A 2009 dan teman-teman PPLT SMP N 2 Stabat.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik

dari segi isi maupun tata bahasanya. untuk itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya dan dapat memperkaya

khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014

Penulis,

(5)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Hidup Gymnospermae 31

Gambar 2.2. Siklus Hidup Angiospermae 33

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 42

Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Pretest Kelas ENE dan Kelas SFAE 54

Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Postest Kelas ENE dan Kelas SFAE 55

Gambar 4.3. Perbedaan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas 57

(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 68

Lampiran 2. RPP Kelas Examples non Examples 71

Lampiran 3. RPP Kelas Student Facillitator and Explaining 83

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 93

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen 98

Lampiran 6. Lembar Jawaban 99

Lampiran 7. LKS Pertemuan I 100

Lampiran 8. LKS Pertemuan II 102

Lampiran 9. LKS Pertemuan III 104

Lampiran 10. Tabel Uji Validitas 106

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Butir Soal 107

Lampiran 12. Tabel Validitas Butir Soal 108

Lampiran 13. Tabel Uji Reliabilitas 109

Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 111

Lampiran 15. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Soal 113

Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 114

Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran Soal Butir Soal 115

Lampiran 18. Tabel Uji Daya Beda 116

Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 117

Lampiran 20. Tabel Daya Beda Butir Soal 118

Lampiran 21. Data Hasil Belajar 119

Lampiran 22. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pretest 121

Lampiran 23. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Postest 123

Lampiran 24. Uji Normalitas 125

Lampiran 25. Uji Homogenitas 129

Lampiran 26. Uji Hipotesis 131

Lampiran 27. Tabulasi Tingkat Ketuntasan Siswa Pretest 133

Lampiran 28. Tabulasi Tingkat Ketuntasan Siswa Postest 135

Lampiran 29. Tabulasi Tingkat Penguasaan Siswa Pretest 137

Lampiran 30. Tabulasi Tingkat Penguasaan Siswa Postest 139

Lampiran 31. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas ENE Pretest 141

Lampiran 32. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas ENE Postest 142

Lampiran 33. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas SFAE Pretest 143

Lampiran 34. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas SFAE Postest 144

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan perwujudan dari salah satu tujuan pembangunan

Nasional Indonesia yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut

Shertian (2000) pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja

dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui proses

pembelajaran.

Salah satu masalah yang sering terjadi dalam proses pembelajaran adalah

rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dapat diakibatkan

oleh pengaruh strategi pembelajaran yang kurang menarik dan terkesan sulit

sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini

sangat berkaitan erat dengan masalah kualitas dan kemampuan guru dalam proses

belajar mengajar (PBM).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.

Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor dalam yang meliputi kecerdasan,

kesiapan, bakat, kemauan dan minat serta faktor luar yang meliputi model,

penyajian materi, susasana pembelajaran, kompetensi guru serta pribadi dan sikap

guru.

Biologi merupakan wahana yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Biologi berkaitan erat dengan cara mencari tahu dan memahami alam serta

makhluk hidup secara sistematis sehingga biologi bukan hanya penguasaan

kumpulan-kumpulan fakta tetapi juga proses penemuan.

Guru sebagai pembimbing dan sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang

berperan dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka

berpikir yang demikian menghendaki seorang guru untuk melaksanakan

pembelajaran dengan strategi yang diharapkan dapat membantu dalam

(8)

2

siswa maka harus mencari strategi yang baik sehingga hasil belajar siswa

mencapai tingkat yang lebih baik.

Dalam suatu proses belajar mengajar ada dua unsur yang sangat penting

yaitu strategi mengajar dan media pengajaran. Kedua unsur ini saling berkaitan

karena pemilihan salah satu strategi mengajar akan mempengaruhi jenis media

pengajaran yang sesuai. Hamalik (dalam Arsyad, 2002) mengemukakan bahwa

pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat, membangkitkan motivasi serta

menimbulkan rangsangan belajar.

Dari hasil observasi penulis di SMA Negeri 1 Salapian dapat dilihat

sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran

biologi. Kondisi seperti ini menyebabkan siswa cenderung menjadi diam (pasif)

dan kurang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dalam proses belajar

mengajar.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi biologi di

SMA Negeri 1 Salapian yang bernama Ibu Seminar Br. Tarigan S.Pd diketahui

bahwa hasil belajar biologi siswa masih rendah. Dilihat berdasarkan daftar

kumpulan nilai bahwa dari 40 orang siswa kelas X-4 70% nilainya masih dibawah

KKM sedangkan nilai KKM disekolah tersebut adalah 70.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menerapkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Tetapi pada

kenyataannya masih banyak guru yang belum secara maksimal melakukan proses

pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya guru yang

mengajar hanya dengan menyampaikan materi menggunakan metode ceramah

kepada siswa sehingga proses pembelajaran masih bersifat teacher center

(berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam belajar.

Kesulitan lain yang mungkin dialami oleh siswa adalah kurangnya pemahaman

konsep.

Solusi yang akan digunakan oleh penulis untuk masalah diatas adalah

dengan mendesain proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin dengan

(9)

3

pembelajaran dengan berdiskusi menggunakan model pembelajaran yang kreatif

dan inovatif akan membuat materi pelajaran dapat dipahami secara bersama oleh

siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (2005) yang menyatakan bahwa

siswa akan lebih mudah memahami dan menemukan konsep apabila berdiskusi

dengan temannya. Pengetahuan akan dibentuk bersama berdasarkan pengalaman

serta interaksi dengan lingkungan dalam kelompok belajar sehingga saling

memperkaya diantara sesama anggota kelompok.

Dalam penelitian ini penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe

Examples non Examples dan Student Facillitator and Explaining. Penulis memilih

kedua model tersebut karena ingin membandingkan keduanya jika diterapkan

kepada siswa apakah kedua model itu efektif atau tidak dan penulis juga ingin

membandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan kedua model tersebut.

Model dalam pembelajaran adalah rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi

segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan oleh guru

serta segala fasilitas yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam

proses belajar mengajar.

Pembelajaran melalui model bertujuan untuk membantu siswa dalam

menemukan makna diri (jati diri) dalam lingkungan sosial dan berperan dalam

memecahkan masalah dengan bantuan kelompok.

Model pembelajaran Examples non Examples merupakan model

pembelajaran dengan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Media

ini disusun dan dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi

sebuah deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar sehingga model

ini dapat meningkatkan daya nalar siswa terhadap suatu permasalahan. Model ini

juga dapat meningkatkan kerja sama antar siswa untuk membangun rasa percaya

diri dalam menyampaikan suatu pendapat. Kelemahan dari model ini adalah

kurang tersedianya waktu karena sering kali dalam berdiskusi menggunakan

waktu yang relatif lama.

Model pembelajaran Student Facillitator and Explaining merupakan

model pembelajaran dimana siswa belajar mempresentasikan ide/pendapatnya

(10)

4

siswa terhadap bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan penghayatan

yang dilakukan siswa. Model ini dapat meningkatkan motivasi belajar, antusias,

keaktifan dan rasa senang siswa dalam belajar. Kelemahan dari model ini adalah

tidak semua siswa berani menyampaikan ide/pendapatnya didepan siswa lain.

Kedua model diatas sangat menekankan pada daya nalar dan analisis siswa

yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran karena

melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.

Damayanti (2013) menyatakan bahwa tingkat penguasaan siswa yang

diajar dengan menggunakan model Examples non Examples lebih tinggi yang

dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 84,26. Zain (2012) mengemukakan

bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model Student Facillitator and

Explaining lebih tinggi yang dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 78,95.

Penulis memilih judul ini karena judul ini sesuai jika diajar dengan

menggunakan metode diskusi. Model pembelajaran Examples non Examples dan

Student Facillitator and Explaining diharapkan sangat membantu siswa dalam

ketercapaian kompetensi dan hasil belajar karena kedua model ini menekankan

pada pembelajaran kelompok sehingga sangat efektif digunakan dalam proses

pembelajaran.

Materi yang digunakan penulis dalam penelitian ini berjudul Dunia

Tumbuhan. Salah satu kompetensi dasar pada materi ini adalah mendeskripsikan

ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup

di bumi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis perlu melakukan pengujian

terhadap model pembelajaran Examples non Examples dan Student Facillitator

and Explaining untuk melihat model mana diantara kedua model tersebut yang

dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah

(11)

5

1. Rendahnya hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai siswa yang masih

dibawah KKM.

2. Kurangnya partisipasi siswa dalam belajar sehingga proses pembelajaran

menjadi tidak efektif dan siswa cenderung pasif.

3. Proses pembelajaran masih disampaikan dengan metode ceramah sehingga

kemampuan siswa masih kurang.

4. Kurangnya kreatifitas guru dalam mendesain model pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran adalah model Examples non Examples dan model

Student Facillitator and Explaining.

2. Materi pokok adalah Dunia Tumbuhan.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 dan X-4 Tahun Pembelajaran

2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan

menggunakan model pembelajaran Examples non Examples pada materi

pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan

menggunakan model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada

materi pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples non

Examples dan Student Facillitator and Explaining pada materi pokok Dunia

(12)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan

menggunakan model pembelajaran Examples non Examples pada materi

pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan

menggunakan model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada

materi pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1

Salapian yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples

non Examples dan Student Facillitator and Explaining pada materi pokok

Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat :

1. Kepada siswa dalam melatih siswa untuk berperan aktif selama proses

pembelajaran di kelas.

2. Kepada guru dalam memberikan informasi dan pengetahuan untuk dapat

menggunakan model pembelajaran Examples non Examples sebagai salah

satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Kepada penulis dalam menambah wawasan penulis sebagai calon guru

mengenai model pembelajaran Examples non Examples dalam meningkatkan

hasil belajar juga mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Kepada sekolah melalui penelitian ini, diharapkan akan dihasilkan suatu

model pembelajaran kontekstual yang dapat menumbuhkan pembelajaran

(13)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan menggunakan

model pembelajaran Examples non Examples pada materi pokok Dunia

Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan sebesar

80,0 dengan kategori tinggi.

2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan menggunakan

model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada materi pokok

Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan

sebesar 70,27 dengan kategori sedang.

3. Ada perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples

dan Student Facillitator and Explaining pada materi Dunia Tumbuhan Tahun

Pembelajaran 2013/2014 dimana pada model Examples non Examples

meningkatkan nilai rata-rata siswa sebesar 49,05% sedangkan model Student

Facillitator and Explaining meningkatkan nilai rata-rata siswa sebesar 40,7%

dimana terdapat perbedaan sebesar 8,35% sehingga dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Examples non Examples lebih baik digunakan dalam

(14)

65

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Kepada guru biologi agar dapat mengimplementasikan pengajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Examples non Examples sebagai salah

satu model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya pada materi pokok Dunia Tumbuhan.

2. Kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Salapian agar melakukan pengujian

model pembelajaran terhadap sekolah sehingga sekolah tersebut mempunyai

ciri yang khas pada setiap materi pembelajaran.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai model pembelajaran Examples non Examples dan Student

Facillitator and Explaining dalam pembelajaran biologi dengan materi yang

berbeda sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(15)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka

Cipta, Jakarta

Apriani, A dan David I. (2010), Implementasi Model Pembelajaran Examples non

Examples, FKIP PGMI, Sumedang

Arikunto, S. (2002), Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Damayanti. (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Examples non

Examples Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kabupaten Tebo, Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1, No 4 (2013), http://ejournal.bunghatta.ac.id, diakses pada taanggal 9 Juli 2013

Daryanto. (2010), Belajar dan Mengajar, CV. Yrama Widya, Bandung

Djamarah, S.B. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik, O. (2002), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hamzah, U. (2009), Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, Bumi Aksara,

Jakarta

Haryono. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Examples non Examples

terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Mangunsari 04 Kecamatan Sidomukti Desa Salatiga Semester II TA 2011/2012, Universitas Satya Wacana, Salatiga diakses pada tanggal 27 Agustus 2014

Irnaningtyas. (2013), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Istarani. (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Kunandar. (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Prasetyo. (2001)., Proses Belajar Mengajar, Kencana, Jakarta

Rusyan, TB. (2000), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Sadirman. (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pres,

(16)

67

Setiowati, T dan Furqonita, D. (2013), Biologi Interaktif, Ganesha Exact, Jakarta

Setyowati. (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples non

Examples dan Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo Pasuruan, Skripsi Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang

Shertian. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta

Slameto. (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Slavin. (2005), Pembelajaran Kooperatif Teori, Riset dan Praktik Terjemahan,

Nusa Media, Bandung

Sudijono, A. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan, Raja GrafindoPersada,

Jakarta

Sudjana. (2009), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

Suherman, E. (2011), Strategi Belajar Mengajar, Depdikbud, Jakarta

Suprijono, A. (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Suryo S. (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, RinekaCipta, Jakarta

Suyatno. (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Mas Media Buana Pustaka,

Surabaya

Trianto. (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta

Wina, S. (2008), (http://jaririndu.blogspot.com/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html). Diakses pada tanggal 20 Mei 2014

Zain, R. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Gambar

Gambar 2.1. Siklus Hidup Gymnospermae

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia

Aktivitas biologi dan isolasi senyawa flavonoid Dari ekstrak etil asetat kayu akar nangka (artocarpus heterophyllus lamk).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang

“Pengaruh Aktivitas Customer Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui Manfaat Penerapan Relationship Marketing Di Excelso Galaxy Mall Surabaya”,

Aktivitas biologi dan isolasi senyawa flavonoid Dari ekstrak etil asetat kayu akar nangka (artocarpus heterophyllus lamk).. 1 Waktu dan

Aktivitas biologi dan isolasi senyawa flavonoid Dari ekstrak etil asetat kayu akar nangka (artocarpus heterophyllus lamk)a. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keasaman air atau nilai pH nya sangat mempengaruhi apakah jumlah amonia yang ada akan bersifat racun atau tidak.Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui kandungan Amonia

Hasil penerlitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kineja Bank Devisa dengan Bank Non Devisa, sama seperti