PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN
STUDENT FACILLITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN DI KELAS
X SMA N 1 SALAPIAN T.P 2013/2014
Oleh:
Novi Widya Ningsih NIM 409141068
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Examples non Examples dan Student
Facillitator and Explaining Pada Materi Pokok Dunia Tumbuhan (Plantae) di
Kelas X SMA Negeri 1 Salapian Tahun Pembelajaran 2013/2014 disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Lazuardi, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si sebagai dosen Pembimbing Akademik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Yusuf Nasution,
M.Si, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd dan Ibu Dra. Meida Nugrahalia,
M.Sc sebagai dosen penguji yang banyak memberikan kritik dan saran kepada
penulis selama penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra.
Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan Staf Pegawai
di Jurusan Biologi.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Sahren
Karo-Karo selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Salapian, Ibu Seminar Tarigan, S.Pd
selaku guru biologi untuk bimbingannya kepada penulis selama penelitian
berlangsung dan seluruh guru beserta staf di SMA N 1 Salapian dan kepada adik
adik siswa kelas X-3 dan kelas X-4 yang telah membantu penulis selama
vi
Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan yang sebesar
besarnya kepada Kakek tercinta Drs. Ahmad Yasno, Nenek Alm. Hj. Astuty dan
Ibunda Alm. Yudi Lusiana yang telah menjadi motivasi dan semangat bagi
penulis untuk menjadi yang terbaik, juga kepada Om, Tante, Pakde, kedua adikku
yaitu Nisa dan Raihan serta seluruh keluarga penulis ucapkan terima kasih atas
semua kasih sayangnya, dukungan moril dan materil serta doa yang selalu
menyertai penulis. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada sahabatku
D’SthreeN yang telah banyak memotivasi penulis, teman seperjuangan di BIO
DIK A 2009 dan teman-teman PPLT SMP N 2 Stabat.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik
dari segi isi maupun tata bahasanya. untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya dan dapat memperkaya
khasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2014
Penulis,
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Siklus Hidup Gymnospermae 31
Gambar 2.2. Siklus Hidup Angiospermae 33
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 42
Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Pretest Kelas ENE dan Kelas SFAE 54
Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Postest Kelas ENE dan Kelas SFAE 55
Gambar 4.3. Perbedaan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas 57
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 68
Lampiran 2. RPP Kelas Examples non Examples 71
Lampiran 3. RPP Kelas Student Facillitator and Explaining 83
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 93
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen 98
Lampiran 6. Lembar Jawaban 99
Lampiran 7. LKS Pertemuan I 100
Lampiran 8. LKS Pertemuan II 102
Lampiran 9. LKS Pertemuan III 104
Lampiran 10. Tabel Uji Validitas 106
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Butir Soal 107
Lampiran 12. Tabel Validitas Butir Soal 108
Lampiran 13. Tabel Uji Reliabilitas 109
Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 111
Lampiran 15. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Soal 113
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 114
Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran Soal Butir Soal 115
Lampiran 18. Tabel Uji Daya Beda 116
Lampiran 19. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 117
Lampiran 20. Tabel Daya Beda Butir Soal 118
Lampiran 21. Data Hasil Belajar 119
Lampiran 22. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pretest 121
Lampiran 23. Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Postest 123
Lampiran 24. Uji Normalitas 125
Lampiran 25. Uji Homogenitas 129
Lampiran 26. Uji Hipotesis 131
Lampiran 27. Tabulasi Tingkat Ketuntasan Siswa Pretest 133
Lampiran 28. Tabulasi Tingkat Ketuntasan Siswa Postest 135
Lampiran 29. Tabulasi Tingkat Penguasaan Siswa Pretest 137
Lampiran 30. Tabulasi Tingkat Penguasaan Siswa Postest 139
Lampiran 31. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas ENE Pretest 141
Lampiran 32. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas ENE Postest 142
Lampiran 33. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas SFAE Pretest 143
Lampiran 34. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas SFAE Postest 144
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan perwujudan dari salah satu tujuan pembangunan
Nasional Indonesia yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut
Shertian (2000) pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui proses
pembelajaran.
Salah satu masalah yang sering terjadi dalam proses pembelajaran adalah
rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dapat diakibatkan
oleh pengaruh strategi pembelajaran yang kurang menarik dan terkesan sulit
sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini
sangat berkaitan erat dengan masalah kualitas dan kemampuan guru dalam proses
belajar mengajar (PBM).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor dalam yang meliputi kecerdasan,
kesiapan, bakat, kemauan dan minat serta faktor luar yang meliputi model,
penyajian materi, susasana pembelajaran, kompetensi guru serta pribadi dan sikap
guru.
Biologi merupakan wahana yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan, keterampilan sikap serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Biologi berkaitan erat dengan cara mencari tahu dan memahami alam serta
makhluk hidup secara sistematis sehingga biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan-kumpulan fakta tetapi juga proses penemuan.
Guru sebagai pembimbing dan sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang
berperan dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka
berpikir yang demikian menghendaki seorang guru untuk melaksanakan
pembelajaran dengan strategi yang diharapkan dapat membantu dalam
2
siswa maka harus mencari strategi yang baik sehingga hasil belajar siswa
mencapai tingkat yang lebih baik.
Dalam suatu proses belajar mengajar ada dua unsur yang sangat penting
yaitu strategi mengajar dan media pengajaran. Kedua unsur ini saling berkaitan
karena pemilihan salah satu strategi mengajar akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai. Hamalik (dalam Arsyad, 2002) mengemukakan bahwa
pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat, membangkitkan motivasi serta
menimbulkan rangsangan belajar.
Dari hasil observasi penulis di SMA Negeri 1 Salapian dapat dilihat
sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran
biologi. Kondisi seperti ini menyebabkan siswa cenderung menjadi diam (pasif)
dan kurang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi biologi di
SMA Negeri 1 Salapian yang bernama Ibu Seminar Br. Tarigan S.Pd diketahui
bahwa hasil belajar biologi siswa masih rendah. Dilihat berdasarkan daftar
kumpulan nilai bahwa dari 40 orang siswa kelas X-4 70% nilainya masih dibawah
KKM sedangkan nilai KKM disekolah tersebut adalah 70.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
menerapkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Tetapi pada
kenyataannya masih banyak guru yang belum secara maksimal melakukan proses
pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya guru yang
mengajar hanya dengan menyampaikan materi menggunakan metode ceramah
kepada siswa sehingga proses pembelajaran masih bersifat teacher center
(berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam belajar.
Kesulitan lain yang mungkin dialami oleh siswa adalah kurangnya pemahaman
konsep.
Solusi yang akan digunakan oleh penulis untuk masalah diatas adalah
dengan mendesain proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin dengan
3
pembelajaran dengan berdiskusi menggunakan model pembelajaran yang kreatif
dan inovatif akan membuat materi pelajaran dapat dipahami secara bersama oleh
siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (2005) yang menyatakan bahwa
siswa akan lebih mudah memahami dan menemukan konsep apabila berdiskusi
dengan temannya. Pengetahuan akan dibentuk bersama berdasarkan pengalaman
serta interaksi dengan lingkungan dalam kelompok belajar sehingga saling
memperkaya diantara sesama anggota kelompok.
Dalam penelitian ini penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe
Examples non Examples dan Student Facillitator and Explaining. Penulis memilih
kedua model tersebut karena ingin membandingkan keduanya jika diterapkan
kepada siswa apakah kedua model itu efektif atau tidak dan penulis juga ingin
membandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan kedua model tersebut.
Model dalam pembelajaran adalah rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan oleh guru
serta segala fasilitas yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam
proses belajar mengajar.
Pembelajaran melalui model bertujuan untuk membantu siswa dalam
menemukan makna diri (jati diri) dalam lingkungan sosial dan berperan dalam
memecahkan masalah dengan bantuan kelompok.
Model pembelajaran Examples non Examples merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Media
ini disusun dan dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi
sebuah deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar sehingga model
ini dapat meningkatkan daya nalar siswa terhadap suatu permasalahan. Model ini
juga dapat meningkatkan kerja sama antar siswa untuk membangun rasa percaya
diri dalam menyampaikan suatu pendapat. Kelemahan dari model ini adalah
kurang tersedianya waktu karena sering kali dalam berdiskusi menggunakan
waktu yang relatif lama.
Model pembelajaran Student Facillitator and Explaining merupakan
model pembelajaran dimana siswa belajar mempresentasikan ide/pendapatnya
4
siswa terhadap bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan penghayatan
yang dilakukan siswa. Model ini dapat meningkatkan motivasi belajar, antusias,
keaktifan dan rasa senang siswa dalam belajar. Kelemahan dari model ini adalah
tidak semua siswa berani menyampaikan ide/pendapatnya didepan siswa lain.
Kedua model diatas sangat menekankan pada daya nalar dan analisis siswa
yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran karena
melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
Damayanti (2013) menyatakan bahwa tingkat penguasaan siswa yang
diajar dengan menggunakan model Examples non Examples lebih tinggi yang
dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 84,26. Zain (2012) mengemukakan
bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model Student Facillitator and
Explaining lebih tinggi yang dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 78,95.
Penulis memilih judul ini karena judul ini sesuai jika diajar dengan
menggunakan metode diskusi. Model pembelajaran Examples non Examples dan
Student Facillitator and Explaining diharapkan sangat membantu siswa dalam
ketercapaian kompetensi dan hasil belajar karena kedua model ini menekankan
pada pembelajaran kelompok sehingga sangat efektif digunakan dalam proses
pembelajaran.
Materi yang digunakan penulis dalam penelitian ini berjudul Dunia
Tumbuhan. Salah satu kompetensi dasar pada materi ini adalah mendeskripsikan
ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup
di bumi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis perlu melakukan pengujian
terhadap model pembelajaran Examples non Examples dan Student Facillitator
and Explaining untuk melihat model mana diantara kedua model tersebut yang
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah
5
1. Rendahnya hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai siswa yang masih
dibawah KKM.
2. Kurangnya partisipasi siswa dalam belajar sehingga proses pembelajaran
menjadi tidak efektif dan siswa cenderung pasif.
3. Proses pembelajaran masih disampaikan dengan metode ceramah sehingga
kemampuan siswa masih kurang.
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam mendesain model pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran adalah model Examples non Examples dan model
Student Facillitator and Explaining.
2. Materi pokok adalah Dunia Tumbuhan.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 dan X-4 Tahun Pembelajaran
2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan
menggunakan model pembelajaran Examples non Examples pada materi
pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada
materi pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples non
Examples dan Student Facillitator and Explaining pada materi pokok Dunia
6
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan
menggunakan model pembelajaran Examples non Examples pada materi
pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan
menggunakan model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada
materi pokok Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Salapian yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples
non Examples dan Student Facillitator and Explaining pada materi pokok
Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat :
1. Kepada siswa dalam melatih siswa untuk berperan aktif selama proses
pembelajaran di kelas.
2. Kepada guru dalam memberikan informasi dan pengetahuan untuk dapat
menggunakan model pembelajaran Examples non Examples sebagai salah
satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada penulis dalam menambah wawasan penulis sebagai calon guru
mengenai model pembelajaran Examples non Examples dalam meningkatkan
hasil belajar juga mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Kepada sekolah melalui penelitian ini, diharapkan akan dihasilkan suatu
model pembelajaran kontekstual yang dapat menumbuhkan pembelajaran
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan menggunakan
model pembelajaran Examples non Examples pada materi pokok Dunia
Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan sebesar
80,0 dengan kategori tinggi.
2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian dengan menggunakan
model pembelajaran Student Facillitator and Explaining pada materi pokok
Dunia Tumbuhan Tahun Pembelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan
sebesar 70,27 dengan kategori sedang.
3. Ada perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Salapian yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples
dan Student Facillitator and Explaining pada materi Dunia Tumbuhan Tahun
Pembelajaran 2013/2014 dimana pada model Examples non Examples
meningkatkan nilai rata-rata siswa sebesar 49,05% sedangkan model Student
Facillitator and Explaining meningkatkan nilai rata-rata siswa sebesar 40,7%
dimana terdapat perbedaan sebesar 8,35% sehingga dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Examples non Examples lebih baik digunakan dalam
65
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Kepada guru biologi agar dapat mengimplementasikan pengajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Examples non Examples sebagai salah
satu model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada materi pokok Dunia Tumbuhan.
2. Kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Salapian agar melakukan pengujian
model pembelajaran terhadap sekolah sehingga sekolah tersebut mempunyai
ciri yang khas pada setiap materi pembelajaran.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai model pembelajaran Examples non Examples dan Student
Facillitator and Explaining dalam pembelajaran biologi dengan materi yang
berbeda sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta
Apriani, A dan David I. (2010), Implementasi Model Pembelajaran Examples non
Examples, FKIP PGMI, Sumedang
Arikunto, S. (2002), Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Damayanti. (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Examples non
Examples Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kabupaten Tebo, Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1, No 4 (2013), http://ejournal.bunghatta.ac.id, diakses pada taanggal 9 Juli 2013
Daryanto. (2010), Belajar dan Mengajar, CV. Yrama Widya, Bandung
Djamarah, S.B. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Hamalik, O. (2002), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hamzah, U. (2009), Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, Bumi Aksara,
Jakarta
Haryono. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Examples non Examples
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Mangunsari 04 Kecamatan Sidomukti Desa Salatiga Semester II TA 2011/2012, Universitas Satya Wacana, Salatiga diakses pada tanggal 27 Agustus 2014
Irnaningtyas. (2013), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Istarani. (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Kunandar. (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Prasetyo. (2001)., Proses Belajar Mengajar, Kencana, Jakarta
Rusyan, TB. (2000), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sadirman. (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pres,
67
Setiowati, T dan Furqonita, D. (2013), Biologi Interaktif, Ganesha Exact, Jakarta
Setyowati. (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples non
Examples dan Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo Pasuruan, Skripsi Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang
Shertian. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta
Slameto. (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Slavin. (2005), Pembelajaran Kooperatif Teori, Riset dan Praktik Terjemahan,
Nusa Media, Bandung
Sudijono, A. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan, Raja GrafindoPersada,
Jakarta
Sudjana. (2009), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Suherman, E. (2011), Strategi Belajar Mengajar, Depdikbud, Jakarta
Suprijono, A. (2009), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Suryo S. (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, RinekaCipta, Jakarta
Suyatno. (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Mas Media Buana Pustaka,
Surabaya
Trianto. (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta
Wina, S. (2008), (http://jaririndu.blogspot.com/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html). Diakses pada tanggal 20 Mei 2014
Zain, R. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student