• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAYANAN PENGUASAAN KONTEN (PEMBELAJARAN), KURANG MINAT BELAJAR (PEMBELAJARAN) DALAM MENGATASI SISWA YANG KURANG MINAT BELAJAR PADA KELAS VIII SMPN 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAYANAN PENGUASAAN KONTEN (PEMBELAJARAN), KURANG MINAT BELAJAR (PEMBELAJARAN) DALAM MENGATASI SISWA YANG KURANG MINAT BELAJAR PADA KELAS VIII SMPN 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN (PEMBELAJARAN)

DALAM MENGATASI SISWA YANG KURANG MINAT BELAJAR

KELAS VIII SMPN 1 P S TUAN MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

HAPPY PURBA

NIM 108321015

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat cinta

kasih dan karunia yang berkelimpahan atas diri peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Layanan Penguasaan Konten

(Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Pada Kelas VIII SMP

Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015.” Peneliti menyadari bahwa banyak sekali

hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam meyiapkan skripsi ini. keberhasilan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan ucapan terimakasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan beserta wakil Dekan Bid. Akademik Prof.Dr. Yusnadi Ms, Wakil Dekan

Bid.Kepegawaian dan Keuangan Drs. Aman Simaremare Ms, dan Wakil Dekan

Bid.Kemahasiswaan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Universitas Negeri Medan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku sekretaris

Jurusan.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

(6)

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada

peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

6. Secara khusus buat a dan Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan, terimakasih atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti

terutama dalam usaha surat-menyurat.

7. Ibu Hj. Arwidah Parinduri selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan atas

izin, terimakasih atas bantuan dan kerjasama kepada peneliti selama penelitian di

sekolah tersebut.

8. Secara khusus buat keluarga tercinta kedua orang tua saya: Bapak M. Purba SMHK

(+), Mama Nurmani br Saragih. Anak-anakku Clara Afriani br Napitupulu &

Matthew Lucky Hamonangan Napitupulu, Hot Asi Purba (adik), Intansia (adik),

Darmawan (adik), Agustina Ria (Tante) Beserta seluruh keluarga besar peneliti,

terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah

membantu peneliti selama mengikuti pendidikan dibangku perkuliahan di Universitas

Negeri Medan.

9. Buat kawan-kawanku tersayang: Helida, Lina, Lusi, Eka, Intan, Junita dan seluruh

teman-teman seperjuangan selama perkuliahan stambuk 2008, terimakasih atas

bantuan dan dukungan serta semangat kekompakan selama perkuliahan.

Medan, Maret 2015

(7)

vi ABSTRAK

Happy Purba NIM : 108321015. Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Pada Kelas VIII SMPN 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/ 2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh layanan penguasaan konten (pembelajaran) dalam mengatasi siswa yang kurang minat belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan penguasaan konten (pembelajaran) dalam mengatasi siswa yang kurang minat belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan.

Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015, sedangkan subjek dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan terdiri dari 4 kelas. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari 1 kelas yaitu kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan jumlah 38 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen, dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kurang minat belajar siswa yang sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket instrumen yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan penguasaan konten (pembelajaran). Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelaksanaan penguasaan konten (pembelajaran) dalam mengatasi siswa yang kurang minat belajar pada kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini memberi makna bahwa melalui pemberian layanan penguasaan konten (pembelajaran), kurang minat belajar yang dialami siswa dapat teratasi atau dicari solusinya sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan memiliki prestasi yang baik. Kesimpulan ini juga dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan thitung > ttabel yaitu 21.8481 > 2.04 pada taraf signifikan 5 % dan hasil angket sebelum diberikan perlakuan diperoleh rata-rata skor kurang minat belajar siswa sebesar 81.1578 dan setelah diberikan layanan penguasaan konten selama 4 kali pertemuan diketahui rata-rata peroleh skor sebesar 49.6842.

(8)

DAFTAR ISI

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 17

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar .... 25

2. Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) ... 34

a. Pengertian Bimbingan dan Konseling... 34

(9)

c. Pendekatan Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) 41

d. Metode dan Teknik ... 42

e. Penilaian Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) 43 B. Kerangka Konseptual ... 44

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 48

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 49

F. Teknik Pengumpulan Data ... 50

(10)

1. Uji Validitas ... 59

2. Uji Reliabilitas ... 60

C. Analisis Data Penelitian ... 60

1. Pre-Test ... 60

2. Post Test ... 61

D. Uji Hipotesis ... 61

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Memperkenalkan Diri ... 146

Gambar 2 Mengerjakan Angket Yang Belum Valid... 146

Gambar 3 Mengerjakan Angket Yang Telah Valid (Pre-Test) ... 147

Gambar 4 Mengerjakan Angket Yang Telah Valid (Pre-Test) ... 147

Gambar 5 Memberikan Materi Tentang Konsentrasi Belajar ... 148

Gambar 6 Melakukan Diskusi ... 148

Gambar 7 Memberikan Materi Tentang Remaja dan Hidup Sehat... 147

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Minat belajar yang tergambarkan dari motivasi belajar siswa merupakan

suatu keadaan di dalam diri siswa yang mampu mendorong dan mengarahkan

perilaku mereka kepada pencapaian tujuan yang ingin dicapainya dalam

mengikuti pendidikan di sekolah. (Pujadi : 2007). Dalam pencarian identitas diri

diharapkan siswa dapat membentuk konsep dirinya yang positif karena akan

berpengaruh terhadap pemikirannya, perilakunya, serta pendidikan dalam

pencapaian prestasi belajar. Tanpa adanya minat belajar yang tinggi, sebaik

apapun fasilitas yang ada di sekolah, maka siswa tetap akan malas untuk belajar.

Rata-rata siswa kurang mampu menjawab dengan tepat terhadap soal yang

diberikan pada kegiatan evaluasi pembelajaran. Akibatnya nilai yang dicapai

siswa juga kurang memuaskan. Untuk itu perlu diciptakan model pembelajaran

yang mampu menjembatani jurang pemisah antara teori dengan praktek agar

mampu memecahkan salah satu permasalahan yang dihadapi pendidikan di

Indonesia seperti yang dituangkan dalam Propenas 2000-2004, yaitu rendahnya

kualitas dan relevansi pendidikan. Guna mengatasi permasalahan tersebut, Wilson

(2001) menyatakan bahwa paradigma pendidikan yang dominan untuk

meningkatkan mutu pendidikan mencakup: kurikulum, pedagogi dan penilaian

hasil belajar. Kurikulum berisi bahan ajar yang harus disampaikan kepada siswa.

Selanjutnya pedagogi merupakan proses pembelajaran guru menggunakan

(13)

sesuai dengan standar kemampuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terkait

dengan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran serta adanya

tuntutan peningkatan kualitas proses pembelajaran, maka perlu dicoba model

pembelajaran dengan pendekatan problem solving dalam proses pembelajaran.

Dengan pendekatan tersebut siswa tidak hanya dijejali dengan konsep-konsep

yang abstrak tetapi juga siswa banyak dibekali kemampuan untuk

mengaplikasikan konsep yang diterimanya dalam lingkungan nyata yang ada di

sekitarnya. Dengan demikian diharapkan siswa memiliki kemampuan yang

memadai dalam memahami materi yang diberikan. b. Tujuan Untuk mengetahui

pengaruh metode pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan minat

belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. c. Manfaat

dengan metode pembelajaran Problem Solving dapat mempengaruhi dalam

meningkatkan minat belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan. d. Pemecahan masalah Menurut Adrian (2004), metode pemecahan

masalah (problem solving) merupakan suatu metode mengajar yang mana

siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. Tujuan dari model

pemecahan masalah yaitu, untuk menanamkan kepada peserta didik bagaimana

cara berpikir sistematis dan logis dalam mengatasi suatu masalah-masalah yang

dihadapi. Hal ini akan tumbuh jika terjadi pola pembelajaran yang interaktif yang

lebih menekankan komunikasi banyak arah yang akan menempatkan peserta didik

sebagai variabel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode

pembelajaran ini adalah: 1) Perencanaan (Plan) Dalam hal ini guru merencanakan

model pembelajaran berupa metode Problem Solving yang akan diterapkan dalam

(14)

yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran di kelas. Permasalahan tersebut

ditentukan dengan memperhatikan setiap topik bahasan yang akan disampaikan

dalam proses mengajar. 2) Tahap Pelaksanaan (Implementation) Pada tahap ini

guru mencoba untuk menerapkan model pembelajaran yang telah direncanakan

sebelumnya. Sebelum proses pembelajaran dilakukan, siswa diberikan sebuah

kasus yang harus dipecahkan bersama. Pemberian kasus tersebut dilakukan

dengan harapan siswa memiliki pemahaman awal tentang materi yang akan

dibahas. Kasus tersebut selanjutnya dikaji bersama antara guru dan siswa untuk

memperoleh solusinya. Solusi yang ditemukan tersebut selalu menggunakan

konsep dan prosedur yang sesuai sehingga kebermaknaan mata kuliah tersebut

menjadi terlihat cukup jelas. Setelah itu, guru baru menjelaskan materi yang

dibahas kepada siswa sesuai dengan topik bahasan yang ada. Dalam penjelasan

tersebut diupayakan agar senantiasa dikaitkan dengan kasus yang telah diberikan

di awal pertemuan untuk membangun kerangka pikir siswa sehingga

mempermudah meningkatkan pemahaman siswa. Selanjutnya pada akhir

pembelajaran guru memberikan tugas individu kepada siswa berupa kasus-kasus

yang harus dipecahkan dengan menggunakan konsep dan prosedur seperti contoh.

Tugas tersebut akan dievaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 3)

Tahap Pemantauan (Monitoring) Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap

proses pembelajaran. Beberapa hal yang dipantau adalah partisipasi aktif siswa,

motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, serta hasil belajar siswa berupa hasil

penyelesaian tugas-tugas yang diberikan siswa. Kegiatan monitoring ini lebih

diarahkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran yang

(15)

mengetahui kelemahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran.

Kelemahan-kelemahan yang berhasil diidentifikasi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai

bahan masukan bagi penyempurnaan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

4) Tahap Refleksi (Reflection) Pada tahap ini guru mengevaluasi pelaksanaan

tindakan dengan memverifikasi hipotesis tindakan. Hasil verifikasi ini kemudian

dikaji dan didiskusikan untuk menemukan permasalahan-permasalahan yang

spesifik yang belum terpecahkan, menganalisis sumber penyebabnya, serta

mencari titik lemah tindakan yang telah dilakukan. Hasil pengkajian ini digunakan

sebagai masukan untuk menentukan rencana tindakan pada siklus berikutnya jiwa

yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu, minat umumnya relatif melekat

dalam diri seseorang oleh karenanya seseorang yang berminat terhadap sesuatu

hal maka ia akan mengupayakan berbagai cara untuk memperoleh hasil yang

diinginkan kegiatan yang diminati akan di perhatikan terus-menerus disertai

dengan rasa senang dan untuk memperoleh kepuasaan. Minat belajar sendiri

sangat penting bagi peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap

sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha

lebih keras di bandingkan siswa yang kurang berminat singkatnya apabila mata

pelajaran sudah tidak diminati maka siswa akan cenderung pasif dan tidak

memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh guru tersebut, sebaliknya

jika pelajaran diminati oleh siswa, maka siswa akan cenderung melakukan

kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh sekolah.

Minat belajar tergolong rendah karena pada saat proses belajar mengajar siswa

kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa juga sering mengganggu teman

(16)

tidur-tiduran di dalam kelas. Selain itu rendahnya minat belajar siswa juga

disebabkan karena model pembelajaran yang dilaksanakan guru kurang menarik

perhatian siswa, dalam mengajar guru lebih mengutamakan model pembelajaran

ceramah, dalam model pembelajaran konvensional, proses belajar mengajar

cenderung diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa, itu artinya

menggunakan metode ceramah terlihat sangat dominan. Pembelajaran yang

berpusat pada guru, dan tidak terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan

siswa sehingga pembelajaran lebih cenderung pada pelajaran yang bersifat

hafalan. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung banyak siswa yang kurang

berminat dalam belajar dan mendapat nilai dibawah standar ketuntasan belajar

minimal. Rendahnya kualitas pendidikan dapat diartikan sebagai kurang

berhasilnya proses pembelajaran. Jika dilihat ada faktor penyebabnya bisa dari

siswa, guru dan media pembelajaran yang digunakan. Dalam mewujudkan

pembelajaran yang efektif dan efisien, peranan pendidik sangatlah penting karena

pendidik memegang tugas dalam mengatur dan mengelola suasana di kelas.

Suasana kelas yang hidup dapat meningkatkan minat belajar siswa dan membuat

siswa belajar tekun dan penuh semangat sehingga siswa lebih aktif dalam belajar,

sebaliknya suasana kelas yang suram, menegangkan, serta aktifitas yang monoton

menjadikan siswa kurang berminat dan bersemangat dalam belajar sehingga siswa

bersikap pasif. Berbagai strategi yang dapat di terapkan guru dalam upaya

memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif. Salah satu strategi tersebut

adalah dengan menggunakan media pembelajaran seefektif mungkin, karena

media pembelajaran dapat mempermudah pembelajaran. Media pembelajaran

(17)

Semakin sering guru menggunakan media, cenderung semakin tinggi tingkat

minat dan semangat dalam keefektifan belajar semakin tinggi tingkat minat

belajar siswa cenderung prestasi belajar anak semakin baik. Seperti yang di

ungkapkan oleh Ruseffendi (dalam sari, 2008 : 2) bahwa : “Penjelasan yang di

berikan guru di tambah dengan menghadirkan alat bantu lebih mendukung untuk

menguraikan fakta, konsep atau prinsip karena efektifitas pemahaman anak didik

lebih terjamin.”

Minat sangat mempengaruhi proses balajar mengajar dikelas, aktif dan

pasif anak dalam proses belajar mengajar dikelas tergantung ada tidaknya minat

belajar anak. Sebagaimana dikatakan oleh Suryabrata (1997 : 10 ) Bahwa : “Kalau

seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan

bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam belajar, hal tersebut sebaliknya kalau

seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh perhatian maka dapat diharapkan

hasil yang lebih baik”. Menurut Reber dalam Syah (1995 : 136) mengemukakan

bahwa : “ minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti perhatian,

kemampuan, dan kebutuhan”.

Namun demikian ada juga anak yang tidak menyadari, bahwa dengan tidak

adanya minat maka proses belajar tidak akan terjadi. Minat erat sekali

hubungannya dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik,

senang atau tidak senang. Jika seseorang semakin berminat maka prestasi balajar

semakin menurun atau rendah. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

(18)

belajar sebaik-baiknya, prestasi turun dan sebagainya. Hal ini disebabkan tidak

adanya daya tarik baginya.

Sebagai mana dikatakan oleh Kartono (1992 : 38) bahwa : “ Salah satu

kewajiban orangtua dan hak utama dari orangtua yang tak dapat dipindahkan

adalah memberikan pendidikan kepada anak-anaknya”. Pentingnya perkembangan

pendidikan bagi anak perlu didasari oleh orang tua dalam minat belajar. Hal ini

berarti setiap keluarga turut mempengaruhi terhadap minat belajar seorang anak.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan adanya keikutsertaan orang-orang yang ada

disekitar keluarga untuk memberikan dorongan agar anak dapat belajar aktif

sehingga minat belajar semakin meningkat. Belajar merupakan kegiatan yang

direncanakan untuk merubah tingkah laku seseorang sesuai yang diinginkan.

Seseorang dikatakan belajar, apabila didalam dirinya telah terjadi perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar.

Pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa apabila si anak mempunyai

minat belajar didalam dirinya, maka dia akan berusaha untuk mencapai prestasi

yang optimal yang dilakukan dengan belajar secara bersungguh-sungguh.

Kegiatan belajar yang sungguh-sungguh secara teratur menunjukkan bahwa minat

belajar anak tersebut tinggi. Namun terkadang seorang anak tidak dapat belajar

dengan sungguh-sungguh bahkan tidak belajar sama sekali. Dalam hal inilah

diperlukan perhatian orangtua kepada si anak dengan tujuan agar seluruh potensi

yang ada pada si anak dapat berkembang dan si anak dapat meningkatkan minat

belajarnya.

Banyak faktor yang menyebabkan masalah belajar siswa antara lain

(19)

mendapat Layanan Bimbingan yang memadai terutama berkaitan dengan belajar

serta bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar belajar tersebut berhasil,

memilih metode dan alat-alat yang tepat sesuai dengan jenis dan situasi belajar.

Sesuai dengan faktor di atas, maka layanan bimbingan dan konseling

sangat berperan penting untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah mereka

terkhusus masalah belajar. Layanan bimbingan dan konseling hanya bersifat

bantuan, mengandung arti bahwa guru (pembimbing) bukan mengambil over

masalah dan tugas, melainkan hanya menciptakan kondisi yang memungkinkan

siswa dapat memecahkan permasalahaannya dengan tanggung jawab sendiri.

Sudah menjadi tugas guru pembimbing untuk membantu dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi siswa termasuk masalah kesulitan atau kegagalan dalam

belajar.

Layanan bimbingan yang dapat membantu siswa mengatasi

masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar sehingga setelah mulai proses

perubahaan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai

dengan kemampuan, bakat, minat yang dimilikinya, salah satunya adalah layanan

penguasaan konten (pembelajaran) dilakukan untuk menunjang program

pendidikan di sekolah.

Layanan penguasaan konten (pembelajaran) dilakukan dengan tujuan

untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik bagi siswa, terutama

mengerjakan tugas dalam mengembangkan keterampilan serta dalam sikap

terhadap guru, menumbuhkan disiplin belajar dan melatih siswa baik secara

(20)

kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk

pengembangan pribadi para siswa.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti merasa penting untuk

melakukan suatu penelitian menyangkut masalah belajar siswa dan pelaksanaan

layanan penguasaan konten (pembelajaran) di sekolah, dengan mengangkat judul

penelitian “Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) dalam

Mengatasi Siswa yang Kurang Minat Belajar di Kelas VIII SMP Negeri 1 Percut

Sei Tuan Medan Tahun Ajaran 203/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa Kurang berminat dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut

Sei Tuan Medan.

2. Faktor lingkungan yang tidak mendukung minat belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan.

3. Orang tua yang selalu sibuk bekerja.

4. Orang tua kurang perhatian terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Percut

Sei Tuan Medan

5. Orang tua kurang mengawasi aktifitas yang dilakukan oleh anak.

6. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kurangnya minat belajar siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan.

7. Siswa belum memiliki kesadaran diri dalam belajar.

8. Tidak lengkapnya fasilitas belajar siswa di rumah.

(21)

10. Siswa kurang mendapatkan Layanan Bimbingan yang memadai terutama

yang berkaitan dengan belajar.

C.Batasan Masalah

Oleh karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu maka peneliti ini di batasi untuk mengetahui hubungan Pengaruh Layanan Konten ( Pembelajaran) dalam

Mengatasi Siswa yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMP Negeri 1 Percut

Sei Tuan Medan. Dalam cakupan siswa/i tersebut tidak mengetahui cara

mengatasi kurang minat dalam belajarnya.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah ada Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran)

dalam Mengatasi Siswa yang Kurang Minat Belajar di kelas VIII SMP Negeri 1

Percut Sei Tuan Medan Tahun Ajaran 2014/2015?”

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahaan yang akan diteliti, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan :

“Untuk mengetahui pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran)

dalam Mengatasi Siswa yang Kurang Minat Belajar di kelas VIII SMP Negeri

1 Percut Sei Tuan Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.

F. Manfaat Penelitian

(22)

1. Manfaat Praktis

a. Menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang berkaitan

dengan layanan penguasaan konten (Pembelajaran).

b. Bahan masukan bagi sekolah, guru pembimbing maupun guru bidang

studi dalam pelaksanaan program Layanan Penguasaan Konten

(pembelajaran) di sekolah agar dapat dilaksanakan tepat sasaran dan

tepat guna.

c. Bahan masukan bagi para guru, tentang pentingnya layanan penguasaan

konten (pembelajaran) dalam mengatasi siswa yang kurang minat

belajar.

2. Manfaat Konseptual

a. Hasil Penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumber informasi atau referensi

dalam melakukan penelitian di bidang yang sama.

b. Bagi Jurusan PPB / BK dan mahasiswa UNIMED dapat digunakan sebagai

referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan terkait

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka diperoleh

kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan Layanan Penguasaan

Konten (Pembelajaran) Dalam mengatasi siswa yang kurang minat belajar di SMP Negeri 1

Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/ 2015. Hal ini diketahui dari hasil uji t menunjukkan

bahwa t hitung lebih besar dari t tabel yaitu :

B. Saran

Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 1

Percut Sei Tuan adalah :

1. Guru Pembimbing hendaknya melakukan kegiatan Layanan Penguasaan Konten

dalam mengatasi siswa yang kurang minat belajar agar siswa dapat mengetahui cara

belajar yang baik dan memiliki prestasi yang bagus serta diharapkan untuk dapat

tetap, menjalankan fungsinya sebagai pembimbing yang siap memberikan bantuan

dan layanan bimbingan konseling kepada siswa.

2. bagi siswa sebagai remaja dituntut untuk lebih giat lagi dalam belajar dan diharapkan

untuk dapat mengkonsultasikan kurang minat belajar yang dialami kepada guru

pembimbing agar dapat dibantu untuk mencari solusi atau pemecahan masalah yang

dialami melalui Layanan Bimbingan dan Konseling.

3. Kepada orangtua siswa, diharapkan bisa meluangkan waktu untuk memberikan

(24)

4. Kepada Kepala Sekolah khususnya di SMP Negeri 1 Percut Sei tuan, diharapkan

untuk dapat memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya menjalankan program layanan bimbingan dan konseling.

5. Kepada peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian dengan memiliki jangka

waktu yang lebih lama, hal ini bertujuan untuk keakuratan data yang ingin

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Supriono. 1991. Psikologi Belajar : PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Adrian. 2004. Petunjuk Teknis Pengelolaan Bimbingan Konseling Jakarta : Rineka Cipta

Crow dan crow. 2004. Pengertian Bimbingan, Jakarta : Erlangga.

Effendi dan Praja. 1997. Bimbingan Belajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Gie Liang T. 2000 Cara Belajar Yang Baik Bagi Siswa Edisi Kedua : Yogyakarta Gajah Mada University.

Kartono. 1992.

Loekmono. 1985. Bimbingan Bagi Anak Remaja Yang Bermasalah, Jakarta : CV. Rajawali.

Mulyadi. 2008, Layanan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Poewadarminta. 2000. Minat. Jakarta : Bumi Aksara

Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Buku III Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pujadi 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rooijakkers. 1980. Minar. Jakarta : PT. Grasindo.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sarwono. 1991 : Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumardi, 2005. Psikologi Pendidikan Edisi V, Cet-13. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Setiawan. 2002. Minat. Jakarta : Asdi Maha Satya.

Syah. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sari. 2008. Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tanner dan Tanner. 1975. Meningkatkan Minat Siswa. PT. Remaja Rosdakarya.

(26)

Winkel, 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo.

(27)

Gambar

Gambar 1 Memperkenalkan Diri ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Lihat modul tentang cylinder gauge pada halaman 13. Lihat modul tentang caliver gauge pada halaman 14. Lihat modul tentang plasti gauge pada halaman 15. Lihat modul tentang multi

Untuk itulah, Indika Energy mengimplementasikan berbagai program yang sejalan dengan pilar keberlanjutan 3+1 yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan

Sehingga, dari hasil tes pada Gambar 6 dan hasil wawancara pada Transkrip 6, subjek S2a tidak dapat memenuhi indikator menggunakan konsep-konsep yang ia ketahui untuk menyelesaikan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara independensi, obyektifitas, integritas, pengalaman kerja dan kompetensi dengan kualitas hasil audit Aparat Inspektorat

Dalam hal kerjasama dengan lembaga lain, BRDA bersama dengan berbagai sta- keholder, termasuk lembaga-lembaga donor yang sangat berkepentingan dengan proses reintegrasi

• Ketika Anda menjadi lebih sukses dalam karir Anda, tindakan yang Anda ambil dan proyek-proyek yang Anda jalankan akan mempengaruhi lebih banyak orang. • Semakin banyak orang

[r]

Pengaruh Penambahan Bubuk Jahe (Zingiber officinale, Rosc.) terhadap Kandungan Antioksidan Minuman Celup Daun Sirsak (Annona muricata, L) [Skripsi].. Teknologi Hasil