• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN NILAI IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH ATAS DOLLAR AMERIKA PERIODE 2009-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN NILAI IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH ATAS DOLLAR AMERIKA PERIODE 2009-2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN NILAI IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR

RUPIAH ATAS DOLLAR AMERIKA (PERIODE 2009-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

DESI YUNI ASTUTI NIM 7102210005

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul skripsi

“Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga (BI rate), dan Nilai Impor

Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika Periode 2009-2013”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Universitas Negeri

Medan. Selain itu, penulisan juga berharap kiranya skripsi ini dapat memperluas

wawasan dan menambah pengetahuan pembaca, secara khusus mahasiswa/i di

jurusan manajemen.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

khususnya:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing skripsi penulis yang

telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan bersedia

menyediakan waktu serta memberikan arahan kepada penulis selama proses

(6)

iv

3. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji skripsi penulis.

4. Ibu T. Teviana, S.E, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Universitas

Negeri Medan.

5. Ibu Diana Hasyim, S.E, M.M, selaku dosen penguji skripsi penulis dan Bapak

Zulkarnain Siregar, S.T, M.M, selaku dosen pembimbing akademik, sekaligus

dosen penguji skripsi penulis yang telah memberikan saran dalam

menyempurnakan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

7. Teristimewa untuk Ayahanda (Edy Sulisustiono) dan Ibunda (Asmah) serta

saudara tercinta Yeni Saylendra, Jumawan Saputra, Hendra Fuji Ramadhan

atas segala dukungan serta do’a yang telah diberikan. Dan untuk keponakanku

Almira yang telah mengisi hari-hari penulis dengan indah dan kegembiraan.

8. Untuk temen seperjuangan Agustina Simbolon, Khairi Rizky, Umi Nadra, Kak

Rahmi, Puput Pratiwi serta teman-teman yang telah lebih dulu menyesaikan

study Nanda, Sisil, Lisa, Lina, Mawar dan teman-teman manajemen 2010

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan. Terima kasih untuk semua

bantuan dalam penyelesaian skripsi ini dan kenangan indah semasa

menempuh perkuliahan.

9. Untuk keluarga kecilku Yusniar, Cici Amalia, Ainul Fitri dan Friska Indria

(7)

v

10.Kak Yohana Situmeang dan seluruh pegawai untuk semua informasi dan

bantuan yang telah diberikan.

11.Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama

ini menjadi rahmat bagi kita semua. Mengingat keterbatasan dan kemampuan

penulis tentu skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari semua pihak dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Akhir kata penulis ucapkan

terima kasih.

Medan, September 2014

Penulis

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ... 44

Tabel 4.2 ... 46

Tabel 4.3 ... 49

Tabel 4.4 ... 51

Tabel 4.5 ... 52

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ... 2

Gambar 1.2 ... 4

Gambar 1.3 ... 5

Gambar 1.4 ... 6

Gambar 2.1 ... 34

Gambar 3.1 ... 41

Gambar 4.1 ... 47

Gambar 4.2 ... 48

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Data Variabel Penelitian

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah

penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163).

Kurs merupakan salah satu harga yang penting dalam perekonomian terbuka.

Penerapan nilai tukar mengambang dan penggunaan bahan baku impor

menyababkan nilai tukar sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara.

Sejak periode 1970 hingga sekarang Indonesia telah melakukan 3 kali perubahan

sistem nilai tukar. Pada tahun 1964-1978 Indonesia menganut sistem nilai tukar

tetap. Berdasarkan UU No. 32 tahun 1964 nilai tukar resmi Indonesia yaitu

Rp250/USD. Pada tahun 1978 Indonesia menetapkan nilai tukar mengambang

terkendali. Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali ditetapkan di

Indonesia, nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun terus mengalami depresiasi

terhadap US dollar. Nilai tukar rupiah berubah-ubah antara Rp644/USD -

Rp2.383/USD.

Pada tahun 1997 Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang bebas.

Sejak pertengahan Juli 1997, rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan

semakin melemahnya nilai rupiah terhadap US dollar. Tekanan tersebut

diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan Indonesia

(12)

2

perusahaan mengalami kebangkrutan karena tidak mampu membayar

kewajibannya dalam bentuk valuta asing.

Pada tahun 2008 nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi terhadap USD

yaitu sebesar 16,25%. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah mata uang negara

berkembang lainnya. Hal ini disebabkan oleh krisis finansial yang terjadi di

Amerika yang berdampak pada perekonomian global. Pada tahun ini nilai tukar

rupiah terhadap US dollar dibuka pada level Rp9.291/USD dan ditutup pada level

Rp10.950/USD. Pelemahan ini semakin buruk pada awal tahun 2009 yaitu dibuka

pada level Rp11.355/USD dan semakin menguat di akhir tahun yang ditutup pada

level Rp9.400/USD. Pada tahun ini nilai tukar rupiah terhadap US dollar pernah

menyentuh level Rp11.980/USD. Berikut grafik yang menggambarkan keadaan

nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Gambar 1.1

Nilai tukar Rp terhadap USD (%) berdasarkan kurs tengah

Sumber: BI, diolah 16,25

-14,15

-4,35

0,85

6,63

26,04

2008 2009 2010 2011 2012 2013

(13)

3

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US

dollar dari tahun 2008-2013, selama tahun tersebut nilai tukar rupiah terhadap US

dollar bergerak sangat fluktuatif. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika kembali melemah pada tahun 2013 dan lebih buruk dari pada tahun 2008

yaitu sebesar 26,04%. Pada awal 2013 rupiah mulai dibuka di level Rp9.698/USD

dan ditutup pada level Rp12.189/USD.

Nilai tukar rupiah pada tahun 2013 berada dalam tren melemah.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia tekanan terhadap nilai tukar rupiah tersebut

tidak terlepas dari pengaruh ekonomi global yang melambat dan harga komoditas

internasional yang menurun, yang kemudian mendorong melebarnya defisit

transaksi berjalan Indonesia. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin kuat

sejak akhir Mei 2013 saat terjadinya aliran keluar modal asing dari pasar

keuangan domestik. Peningkatan aliran keluar modal asing tersebut dipicu oleh

ketidakpastian global akibat rencana pengurangan stimulus moneter di AS

(tapering off). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar tidak terlepas

dari pengaruh ekonomi global, namun dapat juga dipengaruhi faktor dari dalam

negeri, diantaranya tingkat inflasi, BI rate dan nilai impor.

Inflasi merupakan kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus menerus sehingga dapat menurunkan nilai mata uang suatu negara (Serfianto

dkk, 2013:98). Adapun salah satu penyebab inflasi adalah karena adanya kenaikan

permintaan. Kenaikan permintaan ini akan mengakibatkan harga-harga naik

(14)

4

Jika tingkat inflasi di Indonesia meningkat ketika tingkat inflasi di Amerika

relatif tidak berubah sehingga barang-barang di Indonesia relatif semakin mahal

dan barang-barang di Amerika relatif lebih murah. Hal ini mengakibatkan

permintaan barang-barang Amerika akan meningkat yang juga diikuti oleh

peningkatan permintaan US dollar. Semakin tinggi permintaan US dollar hal ini

akan menyebabkan semakin sedikitnya persediaan US dollar, sehingga harga

memperolehnya akan semakin mahal. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat

inflasi yang tinggi dapat melemahkan nilai tukar mata uang suatu negara. Selain

itu tingkat inflasi yang tinggi dapat memicu bertambahnya nilai impor. Berikut

grafik yang menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan

tingkat inflasi.

Gambar 1.2

Tingkat Inflasi (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)

Sumber : BI, diolah

Grafik di atas menggambarkan keadaan tingkat inflasi dan nilai tukar

Rp/USD dari tahun 2009-2013. Keadaan tingkat inflasi Indonesia selama 5 tahun

terakhir bergerak sangat fluktuatif. Pada tahun 2010 tingkat inflasi meningkat

tetapi nilai tukar Rp/USD semakin menguat dari tahun 2009. Dan pada tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Inflasi -74,86 150,35 -45,54 13,45 94,88

Nilai tukar Rp/USD -14,15 -4,35 0,85 6,63 26,04

(15)

5

2011 tingkat inflasi menurun dan keadaan nilai tukar melemah. Dari penjelasan di

atas menggambarakan bahwa adanya ketidaksesuaian fenomena dengan teori.

Faktor lain yang mempengaruhi perubahan nilai tukar adalah suku bunga

(BI rate). Menaikkan atau menurunkan suku bunga (BI rate) merupakan salah satu

kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengatur jumlah

uang beredar dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Perubahan suku bunga

(BI rate) akan mempengaruhi investasi pada surat berharga luar negeri. Investor

yang berinteraksi secara global akan mencari negara dengan tingkat suku bunga

yang menguntungkan (Situmeang, 2010:51). Jika BI rate meningkat ketika tingkat

suku bunga luar negeri relatif tidak berubah. Investor Indonesia akan mengurangi

permintaan terhadap US dollar karena Indonesia menawarakan tingkat

pengembalian yang lebih menarik dan investor dari luar negeri akan menawarkan

US dollar untuk diinvestasikan dalam rupiah. Hal ini menggambarkan bahwa

kenaikan BI rate akan meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap US dollar (rupiah

menguat), yang mana faktor lain dianggap tetap. Berikut fenomena yang

menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan BI rate.

Gambar 1.3

BI Rate (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)

Sumber : BI, diolah

2009 2010 2011 2012 2013

BI rate -29,72 -15,38 9,09 -4,16 30,43

nilai tukar Rp/USD -14,15 -4,35 0,85 6,63 26,04

(16)

6

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika dari tahun 2009-2013. Pada tahun 2009 dan 2010 BI rate menurun tetapi

nilai tukar rupiah terhadap US dollar semakin menguat. Dan untuk tahun 2011

tingkat suku bunga meningkat tetapi nilai tukar rupiah terhadap US dollar

melemah hal serupa juga terjadi pada tahun 2013. Dari penjelasan tersebut

menggambarkan bahwa adanya ketidaksesuaian fenomena dengan teori.

Selain tingkat inflasi dan BI rate, faktor lain yang mempengaruhi perubahan

nilai tukar adalah nilai impor. Impor merupakan perdagangan barang dari luar

negeri ke dalam negeri, sehingga menyebabkan adanya tansaksi pembayaran ke

luar negeri. Nilai impor Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Tingginya nilai impor Indonesia dikarenakan banyak komponen bahan mentah

dan penolong yang masih harus diimpor. Makin besar kebutuhan impor makin

besar pula permintaan valuta asing (Triyono, 2008:159). Hal ini menggambarkan

bahwa jika nilai impor meningkat nilai tukar rupiah terhadap US dollar akan

melemah dan sebaliknya, yang mana faktor lain dianggap tetap . Berikut grafik

yang menggambarkan keadaan impor Indonesia.

Gambar 1.4

Nilai Impor (%) dan Nilai Tukar Rp/USD (%)

Sumber : BI dan BPS, (diolah)

2009 2010 2011 2012 2013

impor 33,03 27,63 25,32 -5,42 -0,8

Nilai tukar RP/USD 16,25 -14,15 -4,35 0,85 6,63

(17)

7

Grafik di atas menggambarkan keadaan nilai impor dan nilai tukar Rp/USD

dari tahun 2009-2012. Pada tahun 2010 dan 2011, nilai impor Indonesia

meningkat sedangkan nilai tukar rupiah menguat. Pada tahun 2012 nilai impor

menurun sedangkan nilai tukar rupiah melemah. Penjelasan di atas

menggambarkan adanya ketidak sesuaian teori dengan fenommena.

Dari latar belakang yang telah di uraikan, penulis ingin membuktikan secara

empiris mengenai bagaimana “Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga

(BI Rate) dan Nilai Impor Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika Periode 2009-20013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan Rupiah melemah terhadap

dollar Amerika?

2. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi

oleh inflasi?

3. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi

oleh BI rate?

4. Apakah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dipengaruhi

(18)

8

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah dan

agar permasalahan tidak meluas begitu jauh, penulis membatasi masalah yang

akan diteliti dikhususkan pada pengaruh inflasi, suku bunga (BI rate) dan nilai

impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai tukar rupiah atas dollar

Amerika periode 2009-2013?

2. Apakah ada pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap nilai tukar rupiah

atas dollar Amerika periode 2009-2013?

3. Apakah ada pengaruh nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar

Amerika periode 2009-2013?

4. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat suku bunga (BI rate)

periode 2009-2013?

5. Apakah ada pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai impor periode 2009-2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai tukar rupiah atas

(19)

9

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (BI rate) terhadap nilai tukar

rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013

3. Untuk mengetahui pengaruh nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dolar

Amerika periode 2009-2013

4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat suku bunga (BI

rate) periode 2009-2013

5. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap nilai impor periode

2009-2013

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang

keuangan khususnya mengenai pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga

(BI rate) dan nilai impor terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika.

2. Bagi UNIMED, sebagai bahan literatur pustaka mengenai pengaruh tingkat

inflasi, tingkat suku bunga (BI rate) dan nilai impor terhadap nilai tukar

rupiah atas dollar Amerika.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber

informasi tambahan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan

(20)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah diadakan pengujian hipotesis

terhadap permasalahan yang ada pada skripsi ini, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan inflasi terhadap nilai tukar rupiah

atas dollar Amerika peride 2009-2013. Hal ini menggambarkan bahwa

meningkatnya tingkat inflasi akan berakibat pada penguatan nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika dan sebaliknya.

2. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan tingkat suku bunga (BI rate)

terhadap nilai tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.

3. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan nilai impor terhadap nilai

tukar rupiah atas dollar Amerika periode 2009-2013.

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan inflasi terhadap suku bunga (BI

rate) periode 2009-2013. Apabila inflasi meningkat maka suku bunga (BI

rate) juga akan meningkat dan sebaliknya.

5. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan inflasi terhadap impor periode

(21)

60

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan untuk pihak yang terkait serta peneliti selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Agar pemerintah melakukan tindakan yang lebih efektif dalam mengurangi

tingkat inflasi, karena tingginya tingkat inflasi berpengaruh terhadap

perubahan nilai tukar.

2. Kebijakan perubahan suku bunga yang digunakan bank sentral ternyata tidak

mampu mempengaruhi nilai tukar. Dengan ini diharapkan agar bank sentral

melakukan upaya lain dalam mempengaruhi perubahan niai tukar.

3. Agar Pemerintah melakukan tindakan lain supaya kondisi nilai tukar rupiah

tetap terkendali. Upaya ini harus didukung dengan memperkuat cadangan

devisa dan mengambil kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah

perekonomian.

4. Agar pemerintah melakukan upaya lain selain suku bunga dalam mengatasi

inflasi karena keadaan inflasi di Indonesia cukup tinggi.

5. Agar pemerintah tetap memperhatikan keadaan impor, selain itu diharapkan

masyarakat mengurangin permintaan atas barang impor dan lebih

meningkatkan permintaan atas barang dalam negeri.

6. Dalam penelitian yang mungkin dilakukan selanjutnya yaitu untuk menambah

variabel ekonomi lainnya dengan metode yang berbeda sehingga kita dapat

membandingkan hasilnya. Dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan

(22)
(23)

61

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2013. Perkembangan Ekonomi Keuangan Dan Kerja Sama

Internasional Triwulan II – 2013. Jakarta: www.bi.go.id

Budiarta, Kustoro. 2010. Pengantar Bisnis Edisi 2. Jakarta: Mitra Media

Deliarnov. 2007. Ekonomi. Jakarta: Esis

Anggaristyadi, Galih. 2011. Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, Nilai Tukar Rupiah terhadap DollaR, Cadangan Devisa dan Inflasi terhadap Perkembangan Impor Indonesia Tahun 1985-2008. Thesis. Universitas 11 Maret

Gorman, Tom. 2005. The Complete Ideal’s Guide: MBA Basic Edisi 2. Jakarta: Pradana

Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 3. Jakarta: Erlangga

Hadiwinata, Bob Sugeng. 2004. Politik Bisnis Internasional. Yogyakarta: Kanisius

Hady, Hamdy. 2012. Manajemen Keuangan Internasional Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacana Media

Harahap, Isnaini, dkk. 2012. SPSS dan Bank Mini. Medan: Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara

Herlambang, Sugiarto dan Baskara Said Kelana. 2001. Ekonomi Makro: Teori Analisis dan Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hussein, M, Z. 2013. Krisis Mata Uang Rupiah 2013: Penyabab dan Dampaknya. http://indoprogress.com/2013/09/krisis-mata-uang-rupiah-2013-penyebab-dan-dampaknya/ (accessed 21 Februari 2013)

Irianto, Agus. 2010. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Kaliurang: Erlangga

(24)

62

Ming, The Fer. 2005. Day Trading Valuta Asing. Jakarta: PT Alex Media Kumputindo

Muhammadinah. 2011. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dollar Amerika. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Vol. 1. No. 2, Mei hal 118-130. Politeknik PalComTeck

S, Alam. 2007. Ekonomi. Jakarta: Esis

Sartono R, Agus. 2003. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga

Sasono, Herman Budi. 2012. Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor. 2013. Manajemen Impor & Importasi Indonesia. Yogyakarta. C.V. Andi Offset

Serfianto, R, dkk. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sipayung, dkk. 2013. Pengaruh PDB, Nilai Tukar dan Jumlah Uang Beredar terhadap Inflasi di Indonesia periode 1993-2012. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 2. No. 7, Juli hal 334-343. Universitas Udayana

Situmeang, Chandra. 2010. Manajemen Keuangan Internasional. Bandung: Citaputaka Media Perintis

Sujarweni, V Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar, 2007. Makro Ekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutawijaya, Andi dan Zulfahmi. 2012. Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inflasi di Indonesia. Jurnal Organisasi dan manajemen. Vol. 8. No. 2, September hal 85-101. Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

Thobarry, Achmad Ath. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

(25)

63

Oktavia, Adek L, dkk. 2013. Analisis Kurs dan Money Supply di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi. Vol. 1. No. 02. Padang: Universitas Negeri Padang

Puspopranoto, Sawaldjo, dkk. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan Konsep, Teori dan Realita. Jakarta: Pustaka SP3ES Indonesia

Wijayanta, dkk. 2007. Mengasah kemampuan ekonomi. Bandung: Citra Praya

Yiliadi, Imamudin. 2008. Analisis Impor Indonesia: Pendekatan Persamaan Simultan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Vol.9. No. 1, April 89-104. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah

Gambar

Tabel 4.1 ...........................................................................................................
Gambar 1.1 .........................................................................................................
Tabel Data Variabel Penelitian
Gambar 1.1 Nilai tukar Rp terhadap USD (%) berdasarkan kurs tengah
+5

Referensi

Dokumen terkait

(4) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVB yang

Berdasarkan peraturan Gubernur Aceh Tentang Tata Cara Pencairan dana zakat pada kas umum aceh dilakukan oleh Baitul Mal Aceh melalui sekretariat Baitul Mal Aceh dengan

4. Apa yang dilakukan Bapak Welly dan siswa di sekolahnya? 5. Tokoh mana yang paling kamu sukai? Mengapa? Diskusikan jawaban di atas bersama

Dari permasalahan di atas, dapat digaris bawahi bahwa akad simpanan berjangka pada BMT Amanah Weleri belum sesuai dengan Fatwa DSN MUI yang seharusnya dalam simpanan

Dari hasil perhitungan fuzzy tsukamoto untuk setiap wilayah kota dan kabupaten bogor di dapat nilai z untuk kota bogor 0,1 sampai dengan 0,39 sedangkan nilai z untuk kabupaten

Berganti judul dengan desain penelitian yang serupa , sehingga judul menjadi HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III. DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT

Vegetasi merupakan lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah. Suatu vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal

- Jika Anda menggunakan mangkuk kukusan 2 dan 3 dengan bagian bawah yang dapat dilepas, selalu pastikan bibirnya mengarah ke atas dan bagian bawah tersebut terkunci pada