• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DI DESA ADIANKOTING KECAMATAN ADIANKOTING KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DI DESA ADIANKOTING KECAMATAN ADIANKOTING KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN

MASYARAKAT MADANI DI DESA ADIANKOTING

KECAMATAN ADIANKOTING KABUPATEN

TAPANULI UTARA

Skripsi

Diajukan Untuk memenuhi

Sebagai Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Anita Simatupang NIM.3112111003

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Anita Simatupang, NIM.3112111003. Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

karena berkat dan kasih setiaNya proposal penelitian ini dapat saya selesaikan

dengan baik.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan kepala desa dibantu perangkat Desa sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Oleh karena itu upaya pemerintahan

desa sangatlah penting dalam mewujudkan Masyarakat madani di desa

adiankoting kecamatan adiankoting kabupaten tapanuli utara. Dan Desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berweang

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan negara kesatuan Repulik Indonesia.

Skripsi ini berjudul “Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan

Masyarakat Madani Di desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten

Tapanuli Utara” adalah Skripsi yang ditujukan untuk memenuhi syarat – syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PPKn Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi

hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan

(6)

iii

fasilitas yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.

Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembantu Dekan III Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M. Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Bapak Arief wahyudi, SH sebagai sekretaris

Jurusan PPKn FIS UNIMED beserta jajarannya yang telah memberi

informasi selama perkuliahan.

5. Ibu Sri Yunita, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah

berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak awal hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti,MH selaku Dosen PA dan Pengguji Utama yang

telah banyak memberikan bimbingan akademik dan masukan – masukan

dalam penyelesaian skripsi ini, ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs.

Liber Siagian, M.Si selaku dosen penguji utama dan Ibu Julia Ivanna, S.Sos,

(7)

iv

dan masukan kepada penulis terutama dalam penyusunan proposal dan skipsi

ini.

7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

8. Bapak Ali Rahmat hutabarat sebagai kepala desa, Bapak Erick pardede

sebagai sekretaris desa dan Bapak Manan Hutabarat sebagai BPD, dan

seluruh staf pegawai desa Adiankoting kecamatan Adiankoting yang telah

banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian yang memberikan

data dan ilmu yang berguna bagi penulis.

9. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

dan rasa hormat kepada Ayahanda F. Simatupang dan Ibunda T. Sitompul

yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta

dorongan baik moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

10. Buat abang, kakak dan adikku tercinta Adi Simatupang, Asni Simatupang,

Friska Simatupang, Efsyamsudin Simatupang, Perry Simatupang, Wilina

Simatupang, Riduan Simatupang. Penulis ucapkan terima kasih atas dorongan

dan doanya.

11. Buat teman – teman Kelas Reguler “A” Angkatan 2011 jurusan PPKn

Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. teristimewa kepada sahabat-sahabat tercinta:

(8)

v

Simamora, Ella Isfa Haloho, Devi Silaban, Widya Situmorang, Tohap

Simare-mare, yang telah memberikan masukan, dorongan dan doanya kepada

penulis.

12. Teristimewa buat Bang Ridho Sihite yang selalu memperhatikan dan memberi

dukungan saat susah maupun senang kepada penulis selama proses

penyusunan hingga skripsi ini selesai.

13. Buat rekan – rekan di Ikatan Mahasiswa Batak Toba (IMABATO)

14. Buat rekan – rekan di HIMAKRIS PPKn

15. Buat rekan – rekan PPLT SMP Negeri I Sigumpar

Akhirnya semua jasa dan budi baik penulis terima di atas, penulis kembalikan

kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan dan doa semoga Tuhan Yang

Maha Esa memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda. Penulis menyadari

akan kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis

mohon masukan yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata,

penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2015

Hormat Saya,

Anita Simatupang

(9)

vi

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... ... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

4. Tugas Kewajiban dan Wewenang Kepala Desa... 14

5. Badan Permusyawaratan Desa... 16

6. Pengertian Masyarakat Madani... 18

7. Karakteristik Masyarakat madani... 20

B. Kerangka Berpikir... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26

A. Lokasi Penelitian... 27

(10)

vii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 28

1. Variabel Penelitian... 28

2. Defenisi Operasional... 29

D. Teknik Pengumpulan Data... 31

1. Observasi... 31

2. Angket... 31

3. Wawancara ... 31

E. Teknik Analisis Data... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….... 34

A. Hasil Penelitian………...34

B. Pembahasn………...60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...70

A. Kesimpulan………..70

B. Saran………71

DAFTAR PUSTAKA ………. 73

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Kisi-Kisi angket--- 31

Tabel 1 Pelayanan kepala desa dalam pelaksanaan tanggung jawab didesa ---- 37

Tabel 2 Pelayanan dalam pembuatan sertifikat tanah dilayani dengan baik---- 38

Tabel 3 Kinerja kepala desa dalam pembuatan kartu keluarga (KK) diselesaikan

dengan cepat atau dengan waktu lama--- 40

Tabel 4 Tindakan kepala desa dalam menanggapi masalah perebutan tanah

warga, diproses atau dibiarkan warga desa berkelahi --- 41

Tabel 5. Kepala desa membina untuk menciptakan masyarakat yang rukun ---- 43

Tabel 6. Masukan yang diberikan oleh masyarakat kepada kepala desa dalam

pemilihan kepala desa, apakah ditanggapi atau diabaikan perangkat desa--- ---44

Tabel 7. Kinerja kepala desa dalam surat menyurat pengurusan Kartu tanda penduduk

(KTP)--- 45

Tabel 8. Kepala desa ikut serta dalam pertemuan membicarakan pembuatan saluran

air kesawah masyarakat--- 47

Tabel 9. Keterbukaan kepala desa dalam memberikan bantuan kepada masyarakat

perlu dilaksanakan--- 48

Tabel 10. Pertanggung jawaban pemerintahan desa dalam pembangunan kamar

mandi umum di desa--- 49

Tabel 11. Kepala desa ikut berpartisipasi melakukan gotong royong dalam

pembuatan aliran air--- 50

(12)

ix

Tabel 13. Mendata dengan jujur masyarakat yang kurang mampu dalam

menerima bantuan seperti beras, uang dan lain-lain--- 53

Tabel 14. Pemerintahan desa sudah menanamkan arti dari Bhineka tunggal ika

(Berbeda beda tapi tetap satu juga--- 55

Tabel 15. Pemerintahan desa memberikan kebebasan kepada masyarakat desa

dalam memilih atau menganut Agamanya/kepercayaannya masing-masing--- 57

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian

Lampiran 2 : Wawancara

Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Penerbitan Surat Ijin Penelitian dari Jurusan

Lampiran 5 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas

Lampiran 6 : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

Lampiran 7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn

Lampiran 8 : Surat Keterangan Menyerahkan Buku dan Tidak ada Masalah dengan Perpustakaan Fakultas (ruang baca fakultas).

Lampiran 9 : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

Lampiran 10 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran 11 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPK-n

Lampiran 12 : Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik

menganut asas desentralisasi, asas desentralisasi merupakan penyerahan

wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan

mengurus daerah mulai dari kebijakan, perencanaan sampai pada implementasi

dan pembiayaan dalam rangka demokrasi. Desentralisasi bertujuan agar

pemerintah dapat lebih meningkatkan efisiensi serta efektifitas fungsi-fungsi

pelayanannya kepada seluruh lapisan masyarakat. Artinya desentralisasi

menunjukkan sebuah bangunan vertikal dari bentuk kekuasaan negara. Di

Indonesia dianutnya Desentralisasi kemudian diwujudkan dalam bentuk

kebijakan Otonomi Daerah.Dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan

memberikan kebebasan kepada daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah.

Pada pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa “Negara Kesatuan

Republik Indonesia terbagi atas adanya daerah provinsi,dan daerah provinsi

tersebut dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap provinsi itu mempunyai

pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-undang.

(15)

2

Selanjutnya Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 poin

ke 5 tentang pemerintahan daerah mengatakan “ otonomi daerah adalah hak,

wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan

peraturan perundang-undangan”.

Menurut Sakinah (2013:82) mengatakan “ otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, Hak tersebut diperoleh melalui penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan keadaan dan kemampuan daerah yang bersangkutan”.

Pengertian tersebut berarti otonomi daerah merupakan hak, wewenang,

dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Penyelenggaran otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan

kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara

proporsionalyang diwujudkan dengan pengaturan dan pemanfaatan sumber daya

nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah serta

harus selalu beriorentasi pada kesejahteraan masyarakat dengan senantiasa

memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat.dalam

penjelasan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Pasal 21 tentang pemerintahan

daerah, menjelaskan penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan melalui

prinsip mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan, memiliki pimpinan

daerah, mengelolah aparatur daerah, mengelola kekayaan daerah, memungut pajak

dan retribusi daerah, serta mendapatkan hasil pengelolaan sumber daya lainnya

(16)

3

mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan.

dalam arti daerah diberikan hak dalam mengelolah segala keuangan daerah,

mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan

pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang.

Dalam pasal 22 UU no 32 tahun 2004 juga dijelaskan tentang

penyelenggaraan kewajiban otonomi daerah.

1. Melindungi masyarakat , menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan

nasional, serta Negara Kesatuan Republik indonesia.

2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

3. Mengembangkan kehidupan demokrasi

4. Mewujudkan keadilan dan peraturan

5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan

6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan

7. Menyediakan fasilitasa sosial dan fasilitas umum yang layak

8. Mengembangkan sistem jaminan sosial

9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah

10.Mengembangkan sumber daya produktif di daerah 11.Melestarikan lingkungan hidup

12.Mengelola administrasi kependudukan 13.Melestarikan nilai sosial budaya

Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan

pasal 22 diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan

dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang

dikelolah dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.

Kedudukan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat adalah

pemerintahan desa selaku penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pembangunan dan menyelenggarakan administrasi desa yang makin meluas dan

efektif. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya pemerintahan desa harus bekerja

sama. Dan kepala desa dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris

(17)

4

pemerintah juga menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan dan

dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ada.

Kepala desa sebagai pemimpin dalam suatu desa mempunyai tugas dan

bertanggung jawab melayani urusan pemerintahan, pembangunan, ekonomi, dan

kemasyarakatan didesanya demi menuju masyarakat maju atau menuju

masyarakat madani. Masyarakat madani merupakan masyarakat yang sopan,

bebas dalam mengeluarkan pendapat,beradab, dan teratur dalam bentuk negara

yang baik. Hal ini bisa kita lihat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun

1945 dalam alinea ke-4 yaitu kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu

pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukkan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar

Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kepala desa memerlukan kerja keras karena menjadi barisan terdepan

langsung dengan masyarakat. Sebagai wujud penyelenggaraan pemerintahan desa

(18)

5

sesuai dengan tugas-tugasnya itu. bahwa kepala Desa berwenang untuk mensejahterakan masyarakat desa

a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa

c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa

d. Menetapkan Peraturan Desa

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

f. Membina kehidupan masyarakat Desa

g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa

“Masyarakat Madani” adalah terjemahan dari civil society. Yang diusulkan

oleh Dato Anwar Ibrahim. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah

pergumulan masyarakat yang diperkenalkan pertama kali oleh Dato Anwar

Ibrahim.civil society muncul dari masyarakat barat. civil society dikonsepkan secara teoritis dalam tulisan ini merupakan masyarakat yang bebas dari

ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri dan sukarela serta taat

akan nilai dan norma yang berlaku.

Menurut Ubaedillah (2012: 234) mengatakan “Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Undang-Undang dan bukan nafsu atau keinginan individu”.

Pengertian diatas tersebut dapat diambil pengertian bahwa masyarakat

madani merupakan masyarakat yang taat akan nilai, norma dan moralserta

menjamin keseimbangan antara kebebasan individu.

Menurut Azyumardi (2008: 202-204) mengemukakan bahwa karakteristik

(19)

6

1. Wilayah publik yang bebas (Free public sphere) artinya ruang publik yang bebas dari sasaran untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat. semua warga negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan-kekuatan diluar civil society.

2. Demokrasi adalah prasayarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil

society yang murni.secara umum demokrasi adalah suatu tatanam sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dan untuk warga negara.

3. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan

pendapat.

4. Pluralisme adalah pertaliaan sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban dan keselamatan umat manusia .

5. Keadilan sosial artinya adanya keseimbangan dan pembangian yang

proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik, pengetahuan, dan kesempatan.

Masyarakat madani merupakan masyarakat yang bebas dari

ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri dan sukarela serta taat

akan nilai dan norma yang berlaku,bebas dari ketergantungan negara.Dalam civil

society individu atau kelompok memiliki self reliance (percaya diri).Dimana percaya diri disini dimaksudkan suatu keadaan dimana potensi dan kapasitas yang

dimiliki dipandang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang

dihadapi,sukarela juga diartikan sebagai aktivitas masyarakat yang dilakukan oleh

civil society dilakukan tidak terpaksa. Ketaatan terhadap nilai dan norma yang

berlaku merupakan ciri dari suatu komunitas yang telah menerapkan prinsip civil

society.

Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh pemerintahan desa di Desa

Adiankoting Yaitu sifat yang transfaran dalam melakukan setiap program yang

dilakukan di desa, dan melakukan pembangunan jalan-jalan yang rusak, membuat

saluran air, serta mampu membina masyarakat dan membuat program

(20)

7

Melihat latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan kajian

mengenai upaya apa yang akan dilakukan oleh pemerintah desa mewujudkan

masyarakat madani. Maka penulis tertarik menetapkan judul “Upaya

Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (civil society) di

Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara.”

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah satu aspek yang paling penting dalam

pelaksanaan penelitian dibidang apa saja. Arikunto menjelaskan bahwa “Untuk

kepentingan karya ilmiah, suatu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah

penelitian sedapat mungkin tidak terlalu luas.

Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas agar lebih terarah maka

peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat madani

2. Peran kepala desa selaku pemimpin desa dalam mewujudkan masyarakat

madani

3. Faktor-faktor penghambat pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat

madani.

C.Pembatasan Masalah

Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan

penelitian. Maka dalam suatu penelitian masalahnya harus jelas supaya mudah

dimengerti.

(21)

8

perlu ditetapkan terlebih dahulu batas-batas permasalahan yang menurut kemampuan dapat diselesaikan, pembatasan atau pendefinisian permasalahan sangat perlu agar pokok permasalahan yang sebenarnya tidak kabur”.

Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (civil

society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara”.

D.Rumusan Masalah

Nazir (2011: 111) Mengatakan “Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk membersihkan kebingungan kita dalam suatu hal, peneliti harus dapat memilih suatu masalah bagi penelitiannya dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah”.

Rumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul

selengkapnya. Dan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

(civil society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara?”.

E.Tujuan Penelitian

Arikunto (2010: 97-98) Mengatakan Tujuan penelitian merupakan

rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah

peneltian selesai. Tujuan penelitian harus lebih luas daripada sekedar hal yang

diperoleh yang berupa kesimpulan atau jawaban yang diperoleh. Di dalam

usulan/rancangan penelitian, apapun format penelitian yang digunakan (deskriptif

(22)

9

dan jelas merumuskan tujuan penelitian yang hendak dihasilkan. Tujuan

penelitian itu tentu saja sejalan dengan rumusan masalah penelitian.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulis Disini adalah untuk

mengetahui “Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

(civil society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara”.

F. Manfaat Penelitiaan

Segala usaha penelitian selalu memberikan manfaat yang sangat berarti

bagi masyarakat luas. manfaat penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian.

Dan yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini disumbangkan untuk kemajuaan ilmu pengetahuaan sosial

politik kewarganegaraan.

2. Menjadi bahan informasi ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi

pihak yang membacanya.

3. Sebagai bahan masukan bagi bangsa dan negara khususnya bagi penelitian

lebih lanjut tentang upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat

madani (civil society).

4. Bagi Masyarakat luas hasil penelitian ini memberikan masukan upaya-upaya

(23)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengelolahan data yang dilakukan penulis, dapat

disimpulkan bahwa upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat

madani di desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara

telah melakukan beberapa upaya, hal ini bisa dilihat dari peran pemerintahan desa

(kepala desa) sekretaris desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam

menjalankan tugasnya sebagai pemerintahan desa. Pemerintahan desa berupaya

untuk mensejahterakan masyarakat.

1. Pemerintahan harus transparan dalam program pembangunan di desa dan selalu

melibatkan masyarakat desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Masyarakat desa selalu berusaha memberikan saran kepada pemerintahan desa

dalam mewujudkan masyarakat madani di desa ini

2. Masyarakat desa harus ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintahan

desa, dalam setiap pelaksanaan musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat

desa dan pemerintahan desa, masyarakat umum selalu memberikan saran atas

masalah dan program yang akan hendak dilaksanakan dalam desa, Kepala desa

mengajukan rancangan peraturan desa kepada BPD untuk membahas dalam

(24)

70

BPD. BPD dengan tugas dan wewenangnya ikut serta menyetujui atau

mengesahkan. dan kepala desa melaksanakan peraturan desa, dan keputusan

desa setelah ada persetujuan dari kedua belah pihak.

3. Sikap pemerintahan desa yang terbuka untuk menerima saran atau pendapat

dari masyarakat, pelaksanaan demokrasi di desa Adiankoting sudah berjalan

dengan baik.

4. Pemerintahan desa melakukan pelayanan atau public service merupakan

pelayanan oleh perangkat desa kepada masyarakat dalam pengurusan sertifikat

tanah, kartu keluarga, KTP (Admisnistrasi), Responsivitas pemerintah

merupakan kepala desa dan perangkat desa menanggapi segala isi-isu,

tanggapan, saran, kritik dari masyarakat dengan menindak lanjutinya dalam

pemilihan kepala desa. Transparansi pemerintahan desa merupakan sifat

terbukanya kepala desa dan perangkat desa dalam biaya pelayanan yang terjadi

dalam desa khususnya desa Adiankoting. Serta Akuntabilitas pemerintahan

desa merupakan pertanggung jawaban kepala desa pada tiap program

pembangunan desa. Oleh karena itu sebagai pemerintahan desa hanya memuat

informasi yang baik supaya pembinaan dalam mewujudkan masyarakat

madani bisa terwujud sesuai yang di harapkan seluruh masyarakat umum.

B.Saran

Pemerintahan desa merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan kepala desa dibantu perangkat Desa sebagai

(25)

71

mudah dalam mendapat informasi dalam kepengurusan surat menyurat dalam

desa. Adapun yang menjadi saran dari penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Badan Permusyawaratan Rakyat (BPD) harus lebih aktif dalam mengawasi

jalannya pemerintahan desa yang sedang berlangsung dengan melaksanakan

tugas dan bertanggung jawabnya sebagai wakil masyarakat/warga desa dengan

sebaik-baiknya seperti apa yang menjadi tugas dari BPD di desa Adiankoting

2. Kepala desa harus lebih meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pemimpin desa Adiankoting agar desa adiankoting dapat menjadi desa yang

diteladani dan menjadi desa tempat masyarakat yang sejahtera serta kepala desa

harus dapat mengayomi masyarakat desa menjadi masyarakat yang demokratis.

3. Masyarakat yang bertempat tinggal di desa Adiankoting kecamatan adiankoting

kabupaten tapanuli utara hendaknya ikut sera berpartisipasi dalam mewujudkan

masyarakat madani dengan menciptakan masyarakat yang taat akan hukum,

toleransi, adil, serta mampu memberikan partisipasi dalam pemberian saran

(26)

72

DAFTAR PUSTAKA

Abddullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Abdul, Rozak. dan Ubaedillah.m2012. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Rawamangun-Jakarta: Prenada Media Group

Antonius. Bungaran. 2013. Dampak Otonomi Daerah Di Indonesia (Merangkai sejarah Politik dan Pemerintahan Indonesia). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Yogjakarta: Rineka cipta

Azra, Azyumardi. 2008. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Prenada Medis Group

Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Huda, Nimatul. 2010. Ilmu Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Nazir. 2011. Metodologi Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia

Sosrosoediro, Endang Rudiatin. 2007. Dari Civil Society Religion . Jakarta: MUI

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sutianto, Anen. 2004. Reaktualisasi Masyarakat Madani Dalam Kehidupan Pikiran Rakyat. Bandung: Alfabeta

Syahrizal. 2005. Menelusuri Karakteristik Masyarakat Desa (Pendekatan Sosiologi Dalam Masyarakat Atjeh). Banda Aceh: Yayasan Pena

Wasintiono, Sadu. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV.Fokus Media

(27)

73

Internet

http://kartonmedia.blogspot.com/2014/02/keistimewaan-undang-undang-desa

terbaru.html#sthash.bVyASW1C.dpufsabtu 14 februari 2015 16.30

Jurnal

Nadir, Sakinah. Mei 2013. Otonomi Daerah Dan Desentralisasi Desa Menuju Pemberdayaan Masyarakat Desa. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar. Volume 1 Nomor 1

Nor Ekawaty, Ely. Juli-Desember 2012. Legitimasi Politik Pemerintahan Desa (Studi Pengunduran Diri Kepala Desa Di Desa Cindai Alus Kecamatan Mmartapura Kabupaten Banjar). Lampung: Universitas Lampung Mangkurat. Volume 1 Edisi 2

Undang-Undang

Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Gambar

Tabel 15.   Pemerintahan desa memberikan kebebasan kepada masyarakat desa

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membawa dokumen semua dokumen asli yang diupload pada tahap pemasukan.. dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam

Pada pertemuan ke 10 ini saya akan membahas bagaimana membuat report ke dalam excel , banyak metode yang dapat kita gunakan untuk men-generate suatu repot

Bandar Lampung, 07 September 2016 JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN. SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD)

[r]

Pengetahuan dan keterampilan petugas dalam melakukan skoring sangat penting dalam pelaksanaan penjaringan suspek tuberkulosis anak, karena skoring adalah sistem

Perlakuan konsentrasi giberelin berpengaruh nyata terhadap parameter persentase potensi tumbuh, persentase benih mati dan indeks vigor. Interaksi lama pemanasan

Selaras dengan kecepaan pendidihan, maka dari gambar 6 dapat dikatakan bahwa semakin besar diameter lubang udara dan semakin besar jarak lubang dengan ruang bakar

Parameter pengamatan adalah persentase potensi tumbuh, laju perkecambahan, persentase benih mati, indeks vigor, waktu muncul daun, panjang hipokotil dan panjang