UPAYA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN
MASYARAKAT MADANI DI DESA ADIANKOTING
KECAMATAN ADIANKOTING KABUPATEN
TAPANULI UTARA
Skripsi
Diajukan Untuk memenuhi
Sebagai Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Anita Simatupang NIM.3112111003
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Anita Simatupang, NIM.3112111003. Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena berkat dan kasih setiaNya proposal penelitian ini dapat saya selesaikan
dengan baik.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan kepala desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Oleh karena itu upaya pemerintahan
desa sangatlah penting dalam mewujudkan Masyarakat madani di desa
adiankoting kecamatan adiankoting kabupaten tapanuli utara. Dan Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berweang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan negara kesatuan Repulik Indonesia.
Skripsi ini berjudul “Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan
Masyarakat Madani Di desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten
Tapanuli Utara” adalah Skripsi yang ditujukan untuk memenuhi syarat – syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PPKn Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Medan.
Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi
hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan
iii
fasilitas yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan
skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.
Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembantu Dekan III Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M. Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Bapak Arief wahyudi, SH sebagai sekretaris
Jurusan PPKn FIS UNIMED beserta jajarannya yang telah memberi
informasi selama perkuliahan.
5. Ibu Sri Yunita, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah
berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak awal hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Yusna Melianti,MH selaku Dosen PA dan Pengguji Utama yang
telah banyak memberikan bimbingan akademik dan masukan – masukan
dalam penyelesaian skripsi ini, ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs.
Liber Siagian, M.Si selaku dosen penguji utama dan Ibu Julia Ivanna, S.Sos,
iv
dan masukan kepada penulis terutama dalam penyusunan proposal dan skipsi
ini.
7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
8. Bapak Ali Rahmat hutabarat sebagai kepala desa, Bapak Erick pardede
sebagai sekretaris desa dan Bapak Manan Hutabarat sebagai BPD, dan
seluruh staf pegawai desa Adiankoting kecamatan Adiankoting yang telah
banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian yang memberikan
data dan ilmu yang berguna bagi penulis.
9. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan rasa hormat kepada Ayahanda F. Simatupang dan Ibunda T. Sitompul
yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta
dorongan baik moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
10. Buat abang, kakak dan adikku tercinta Adi Simatupang, Asni Simatupang,
Friska Simatupang, Efsyamsudin Simatupang, Perry Simatupang, Wilina
Simatupang, Riduan Simatupang. Penulis ucapkan terima kasih atas dorongan
dan doanya.
11. Buat teman – teman Kelas Reguler “A” Angkatan 2011 jurusan PPKn
Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. teristimewa kepada sahabat-sahabat tercinta:
v
Simamora, Ella Isfa Haloho, Devi Silaban, Widya Situmorang, Tohap
Simare-mare, yang telah memberikan masukan, dorongan dan doanya kepada
penulis.
12. Teristimewa buat Bang Ridho Sihite yang selalu memperhatikan dan memberi
dukungan saat susah maupun senang kepada penulis selama proses
penyusunan hingga skripsi ini selesai.
13. Buat rekan – rekan di Ikatan Mahasiswa Batak Toba (IMABATO)
14. Buat rekan – rekan di HIMAKRIS PPKn
15. Buat rekan – rekan PPLT SMP Negeri I Sigumpar
Akhirnya semua jasa dan budi baik penulis terima di atas, penulis kembalikan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan dan doa semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda. Penulis menyadari
akan kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis
mohon masukan yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2015
Hormat Saya,
Anita Simatupang
vi
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... ... 7
C. Pembatasan Masalah... 7
4. Tugas Kewajiban dan Wewenang Kepala Desa... 14
5. Badan Permusyawaratan Desa... 16
6. Pengertian Masyarakat Madani... 18
7. Karakteristik Masyarakat madani... 20
B. Kerangka Berpikir... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26
A. Lokasi Penelitian... 27
vii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 28
1. Variabel Penelitian... 28
2. Defenisi Operasional... 29
D. Teknik Pengumpulan Data... 31
1. Observasi... 31
2. Angket... 31
3. Wawancara ... 31
E. Teknik Analisis Data... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….... 34
A. Hasil Penelitian………...34
B. Pembahasn………...60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...70
A. Kesimpulan………..70
B. Saran………71
DAFTAR PUSTAKA ………. 73
viii
DAFTAR TABEL
Kisi-Kisi angket--- 31
Tabel 1 Pelayanan kepala desa dalam pelaksanaan tanggung jawab didesa ---- 37
Tabel 2 Pelayanan dalam pembuatan sertifikat tanah dilayani dengan baik---- 38
Tabel 3 Kinerja kepala desa dalam pembuatan kartu keluarga (KK) diselesaikan
dengan cepat atau dengan waktu lama--- 40
Tabel 4 Tindakan kepala desa dalam menanggapi masalah perebutan tanah
warga, diproses atau dibiarkan warga desa berkelahi --- 41
Tabel 5. Kepala desa membina untuk menciptakan masyarakat yang rukun ---- 43
Tabel 6. Masukan yang diberikan oleh masyarakat kepada kepala desa dalam
pemilihan kepala desa, apakah ditanggapi atau diabaikan perangkat desa--- ---44
Tabel 7. Kinerja kepala desa dalam surat menyurat pengurusan Kartu tanda penduduk
(KTP)--- 45
Tabel 8. Kepala desa ikut serta dalam pertemuan membicarakan pembuatan saluran
air kesawah masyarakat--- 47
Tabel 9. Keterbukaan kepala desa dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
perlu dilaksanakan--- 48
Tabel 10. Pertanggung jawaban pemerintahan desa dalam pembangunan kamar
mandi umum di desa--- 49
Tabel 11. Kepala desa ikut berpartisipasi melakukan gotong royong dalam
pembuatan aliran air--- 50
ix
Tabel 13. Mendata dengan jujur masyarakat yang kurang mampu dalam
menerima bantuan seperti beras, uang dan lain-lain--- 53
Tabel 14. Pemerintahan desa sudah menanamkan arti dari Bhineka tunggal ika
(Berbeda beda tapi tetap satu juga--- 55
Tabel 15. Pemerintahan desa memberikan kebebasan kepada masyarakat desa
dalam memilih atau menganut Agamanya/kepercayaannya masing-masing--- 57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Penelitian
Lampiran 2 : Wawancara
Lampiran 3 : Nota Tugas
Lampiran 4 : Penerbitan Surat Ijin Penelitian dari Jurusan
Lampiran 5 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 6 : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn
Lampiran 8 : Surat Keterangan Menyerahkan Buku dan Tidak ada Masalah dengan Perpustakaan Fakultas (ruang baca fakultas).
Lampiran 9 : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED
Lampiran 10 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn
Lampiran 11 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPK-n
Lampiran 12 : Pernyataan Keaslian Tulisan
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik
menganut asas desentralisasi, asas desentralisasi merupakan penyerahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan
mengurus daerah mulai dari kebijakan, perencanaan sampai pada implementasi
dan pembiayaan dalam rangka demokrasi. Desentralisasi bertujuan agar
pemerintah dapat lebih meningkatkan efisiensi serta efektifitas fungsi-fungsi
pelayanannya kepada seluruh lapisan masyarakat. Artinya desentralisasi
menunjukkan sebuah bangunan vertikal dari bentuk kekuasaan negara. Di
Indonesia dianutnya Desentralisasi kemudian diwujudkan dalam bentuk
kebijakan Otonomi Daerah.Dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan
memberikan kebebasan kepada daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah.
Pada pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa “Negara Kesatuan
Republik Indonesia terbagi atas adanya daerah provinsi,dan daerah provinsi
tersebut dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap provinsi itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-undang.
2
Selanjutnya Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 poin
ke 5 tentang pemerintahan daerah mengatakan “ otonomi daerah adalah hak,
wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”.
Menurut Sakinah (2013:82) mengatakan “ otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, Hak tersebut diperoleh melalui penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan keadaan dan kemampuan daerah yang bersangkutan”.
Pengertian tersebut berarti otonomi daerah merupakan hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Penyelenggaran otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan
kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
proporsionalyang diwujudkan dengan pengaturan dan pemanfaatan sumber daya
nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah serta
harus selalu beriorentasi pada kesejahteraan masyarakat dengan senantiasa
memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat.dalam
penjelasan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Pasal 21 tentang pemerintahan
daerah, menjelaskan penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan melalui
prinsip mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan, memiliki pimpinan
daerah, mengelolah aparatur daerah, mengelola kekayaan daerah, memungut pajak
dan retribusi daerah, serta mendapatkan hasil pengelolaan sumber daya lainnya
3
mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan.
dalam arti daerah diberikan hak dalam mengelolah segala keuangan daerah,
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan
pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
Dalam pasal 22 UU no 32 tahun 2004 juga dijelaskan tentang
penyelenggaraan kewajiban otonomi daerah.
1. Melindungi masyarakat , menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan
nasional, serta Negara Kesatuan Republik indonesia.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mewujudkan keadilan dan peraturan
5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
7. Menyediakan fasilitasa sosial dan fasilitas umum yang layak
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
10.Mengembangkan sumber daya produktif di daerah 11.Melestarikan lingkungan hidup
12.Mengelola administrasi kependudukan 13.Melestarikan nilai sosial budaya
Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan
pasal 22 diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan
dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang
dikelolah dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.
Kedudukan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat adalah
pemerintahan desa selaku penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan menyelenggarakan administrasi desa yang makin meluas dan
efektif. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya pemerintahan desa harus bekerja
sama. Dan kepala desa dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris
4
pemerintah juga menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan dan
dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ada.
Kepala desa sebagai pemimpin dalam suatu desa mempunyai tugas dan
bertanggung jawab melayani urusan pemerintahan, pembangunan, ekonomi, dan
kemasyarakatan didesanya demi menuju masyarakat maju atau menuju
masyarakat madani. Masyarakat madani merupakan masyarakat yang sopan,
bebas dalam mengeluarkan pendapat,beradab, dan teratur dalam bentuk negara
yang baik. Hal ini bisa kita lihat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar tahun
1945 dalam alinea ke-4 yaitu kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kepala desa memerlukan kerja keras karena menjadi barisan terdepan
langsung dengan masyarakat. Sebagai wujud penyelenggaraan pemerintahan desa
5
sesuai dengan tugas-tugasnya itu. bahwa kepala Desa berwenang untuk mensejahterakan masyarakat desa
a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa
c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
d. Menetapkan Peraturan Desa
e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
f. Membina kehidupan masyarakat Desa
g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa
“Masyarakat Madani” adalah terjemahan dari civil society. Yang diusulkan
oleh Dato Anwar Ibrahim. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah
pergumulan masyarakat yang diperkenalkan pertama kali oleh Dato Anwar
Ibrahim.civil society muncul dari masyarakat barat. civil society dikonsepkan secara teoritis dalam tulisan ini merupakan masyarakat yang bebas dari
ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri dan sukarela serta taat
akan nilai dan norma yang berlaku.
Menurut Ubaedillah (2012: 234) mengatakan “Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Undang-Undang dan bukan nafsu atau keinginan individu”.
Pengertian diatas tersebut dapat diambil pengertian bahwa masyarakat
madani merupakan masyarakat yang taat akan nilai, norma dan moralserta
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu.
Menurut Azyumardi (2008: 202-204) mengemukakan bahwa karakteristik
6
1. Wilayah publik yang bebas (Free public sphere) artinya ruang publik yang bebas dari sasaran untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat. semua warga negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan-kekuatan diluar civil society.
2. Demokrasi adalah prasayarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil
society yang murni.secara umum demokrasi adalah suatu tatanam sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dan untuk warga negara.
3. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan
pendapat.
4. Pluralisme adalah pertaliaan sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban dan keselamatan umat manusia .
5. Keadilan sosial artinya adanya keseimbangan dan pembangian yang
proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik, pengetahuan, dan kesempatan.
Masyarakat madani merupakan masyarakat yang bebas dari
ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri dan sukarela serta taat
akan nilai dan norma yang berlaku,bebas dari ketergantungan negara.Dalam civil
society individu atau kelompok memiliki self reliance (percaya diri).Dimana percaya diri disini dimaksudkan suatu keadaan dimana potensi dan kapasitas yang
dimiliki dipandang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dihadapi,sukarela juga diartikan sebagai aktivitas masyarakat yang dilakukan oleh
civil society dilakukan tidak terpaksa. Ketaatan terhadap nilai dan norma yang
berlaku merupakan ciri dari suatu komunitas yang telah menerapkan prinsip civil
society.
Dalam hal ini upaya yang dilakukan oleh pemerintahan desa di Desa
Adiankoting Yaitu sifat yang transfaran dalam melakukan setiap program yang
dilakukan di desa, dan melakukan pembangunan jalan-jalan yang rusak, membuat
saluran air, serta mampu membina masyarakat dan membuat program
7
Melihat latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan kajian
mengenai upaya apa yang akan dilakukan oleh pemerintah desa mewujudkan
masyarakat madani. Maka penulis tertarik menetapkan judul “Upaya
Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (civil society) di
Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara.”
B.Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah satu aspek yang paling penting dalam
pelaksanaan penelitian dibidang apa saja. Arikunto menjelaskan bahwa “Untuk
kepentingan karya ilmiah, suatu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah
penelitian sedapat mungkin tidak terlalu luas.
Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas agar lebih terarah maka
peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.
1. Upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat madani
2. Peran kepala desa selaku pemimpin desa dalam mewujudkan masyarakat
madani
3. Faktor-faktor penghambat pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat
madani.
C.Pembatasan Masalah
Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan
penelitian. Maka dalam suatu penelitian masalahnya harus jelas supaya mudah
dimengerti.
8
perlu ditetapkan terlebih dahulu batas-batas permasalahan yang menurut kemampuan dapat diselesaikan, pembatasan atau pendefinisian permasalahan sangat perlu agar pokok permasalahan yang sebenarnya tidak kabur”.
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (civil
society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara”.
D.Rumusan Masalah
Nazir (2011: 111) Mengatakan “Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna untuk membersihkan kebingungan kita dalam suatu hal, peneliti harus dapat memilih suatu masalah bagi penelitiannya dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah”.
Rumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul
selengkapnya. Dan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
(civil society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara?”.
E.Tujuan Penelitian
Arikunto (2010: 97-98) Mengatakan Tujuan penelitian merupakan
rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah
peneltian selesai. Tujuan penelitian harus lebih luas daripada sekedar hal yang
diperoleh yang berupa kesimpulan atau jawaban yang diperoleh. Di dalam
usulan/rancangan penelitian, apapun format penelitian yang digunakan (deskriptif
9
dan jelas merumuskan tujuan penelitian yang hendak dihasilkan. Tujuan
penelitian itu tentu saja sejalan dengan rumusan masalah penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulis Disini adalah untuk
mengetahui “Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
(civil society) Di Desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara”.
F. Manfaat Penelitiaan
Segala usaha penelitian selalu memberikan manfaat yang sangat berarti
bagi masyarakat luas. manfaat penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian.
Dan yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini disumbangkan untuk kemajuaan ilmu pengetahuaan sosial
politik kewarganegaraan.
2. Menjadi bahan informasi ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi
pihak yang membacanya.
3. Sebagai bahan masukan bagi bangsa dan negara khususnya bagi penelitian
lebih lanjut tentang upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat
madani (civil society).
4. Bagi Masyarakat luas hasil penelitian ini memberikan masukan upaya-upaya
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelolahan data yang dilakukan penulis, dapat
disimpulkan bahwa upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan masyarakat
madani di desa Adiankoting Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara
telah melakukan beberapa upaya, hal ini bisa dilihat dari peran pemerintahan desa
(kepala desa) sekretaris desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemerintahan desa. Pemerintahan desa berupaya
untuk mensejahterakan masyarakat.
1. Pemerintahan harus transparan dalam program pembangunan di desa dan selalu
melibatkan masyarakat desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Masyarakat desa selalu berusaha memberikan saran kepada pemerintahan desa
dalam mewujudkan masyarakat madani di desa ini
2. Masyarakat desa harus ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemerintahan
desa, dalam setiap pelaksanaan musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat
desa dan pemerintahan desa, masyarakat umum selalu memberikan saran atas
masalah dan program yang akan hendak dilaksanakan dalam desa, Kepala desa
mengajukan rancangan peraturan desa kepada BPD untuk membahas dalam
70
BPD. BPD dengan tugas dan wewenangnya ikut serta menyetujui atau
mengesahkan. dan kepala desa melaksanakan peraturan desa, dan keputusan
desa setelah ada persetujuan dari kedua belah pihak.
3. Sikap pemerintahan desa yang terbuka untuk menerima saran atau pendapat
dari masyarakat, pelaksanaan demokrasi di desa Adiankoting sudah berjalan
dengan baik.
4. Pemerintahan desa melakukan pelayanan atau public service merupakan
pelayanan oleh perangkat desa kepada masyarakat dalam pengurusan sertifikat
tanah, kartu keluarga, KTP (Admisnistrasi), Responsivitas pemerintah
merupakan kepala desa dan perangkat desa menanggapi segala isi-isu,
tanggapan, saran, kritik dari masyarakat dengan menindak lanjutinya dalam
pemilihan kepala desa. Transparansi pemerintahan desa merupakan sifat
terbukanya kepala desa dan perangkat desa dalam biaya pelayanan yang terjadi
dalam desa khususnya desa Adiankoting. Serta Akuntabilitas pemerintahan
desa merupakan pertanggung jawaban kepala desa pada tiap program
pembangunan desa. Oleh karena itu sebagai pemerintahan desa hanya memuat
informasi yang baik supaya pembinaan dalam mewujudkan masyarakat
madani bisa terwujud sesuai yang di harapkan seluruh masyarakat umum.
B.Saran
Pemerintahan desa merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan kepala desa dibantu perangkat Desa sebagai
71
mudah dalam mendapat informasi dalam kepengurusan surat menyurat dalam
desa. Adapun yang menjadi saran dari penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Badan Permusyawaratan Rakyat (BPD) harus lebih aktif dalam mengawasi
jalannya pemerintahan desa yang sedang berlangsung dengan melaksanakan
tugas dan bertanggung jawabnya sebagai wakil masyarakat/warga desa dengan
sebaik-baiknya seperti apa yang menjadi tugas dari BPD di desa Adiankoting
2. Kepala desa harus lebih meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pemimpin desa Adiankoting agar desa adiankoting dapat menjadi desa yang
diteladani dan menjadi desa tempat masyarakat yang sejahtera serta kepala desa
harus dapat mengayomi masyarakat desa menjadi masyarakat yang demokratis.
3. Masyarakat yang bertempat tinggal di desa Adiankoting kecamatan adiankoting
kabupaten tapanuli utara hendaknya ikut sera berpartisipasi dalam mewujudkan
masyarakat madani dengan menciptakan masyarakat yang taat akan hukum,
toleransi, adil, serta mampu memberikan partisipasi dalam pemberian saran
72
DAFTAR PUSTAKA
Abddullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Abdul, Rozak. dan Ubaedillah.m2012. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Rawamangun-Jakarta: Prenada Media Group
Antonius. Bungaran. 2013. Dampak Otonomi Daerah Di Indonesia (Merangkai sejarah Politik dan Pemerintahan Indonesia). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Yogjakarta: Rineka cipta
Azra, Azyumardi. 2008. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Prenada Medis Group
Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Huda, Nimatul. 2010. Ilmu Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Nazir. 2011. Metodologi Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia
Sosrosoediro, Endang Rudiatin. 2007. Dari Civil Society Religion . Jakarta: MUI
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sutianto, Anen. 2004. Reaktualisasi Masyarakat Madani Dalam Kehidupan Pikiran Rakyat. Bandung: Alfabeta
Syahrizal. 2005. Menelusuri Karakteristik Masyarakat Desa (Pendekatan Sosiologi Dalam Masyarakat Atjeh). Banda Aceh: Yayasan Pena
Wasintiono, Sadu. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV.Fokus Media
73
Internet
http://kartonmedia.blogspot.com/2014/02/keistimewaan-undang-undang-desa
terbaru.html#sthash.bVyASW1C.dpufsabtu 14 februari 2015 16.30
Jurnal
Nadir, Sakinah. Mei 2013. Otonomi Daerah Dan Desentralisasi Desa Menuju Pemberdayaan Masyarakat Desa. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar. Volume 1 Nomor 1
Nor Ekawaty, Ely. Juli-Desember 2012. Legitimasi Politik Pemerintahan Desa (Studi Pengunduran Diri Kepala Desa Di Desa Cindai Alus Kecamatan Mmartapura Kabupaten Banjar). Lampung: Universitas Lampung Mangkurat. Volume 1 Edisi 2
Undang-Undang
Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah