• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Jenis penelitian dan gambaran populasi.

Jenis penelitian mengenai analisis posisi surat kabar harian umum berdasarkan persepsi pelanggan di Surabaya adalah termasuk dalam jenis penelitian survei, dimana informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan kuisioner (Singarimbun & Effendi, 1989:3).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode konklusif deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat) pada saat sekarang yang berdasar fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1998:63).

Menurut Cooper dan Emory (1998:131), tujuan dari studi deskriptif adalah untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan pandangan atau persepsi pelanggan terhadap surat kabar harian umum di Surabaya.

Populasi ialah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dan manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1998:141).

Popuasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok

15

(2)

dalam suatu riset khusus (Santoso dan Tjiptono, 200 1 :79). Dari data-data yang berhasil dikumpulkan, populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 200.000 orang yang merupakan pelanggan dari surat kabar harian umum Jawa Pos, Surya, Surabaya Post, Kompas dan Suara Pembaruan.di Surabaya.

B. Sampling dan teknik penarikan sampel.

Dalam penelitian ini, digunakan sejumlah sampel yang merupakan unit representatif dari populasinya. Sampel, menurut Newbold ( 199 1 :9), merupakan bagian dari populasi yang akan diobservasi atau diteliti. Santoso dan Tjiptono (2001 :80), mengartikan sampel sebagai bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.

Informasi yang diperoleh kemudian diterapkan pada keseluruhan populasi.

Jadi, sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya.

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar- benar mewakili populasi (Nawawi, 1998: 152).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode probabiliy sampling dengan alasan bahwa sampel yang diteliti sesuai dengan karakteristik populasi yang telah ditetapkan sebagai batasannya.

Menurut Cooper dan Emory (1998:216), pengambilan sampel probabilita didasarkan pada konsep seleksi acak - prosedur yang terkontrol untuk

(3)

menjamin bahwa setiap elemen populasi sudah tentu merupakan peluang seleksi bukan nol yang diketahui (known nonzero chance of selection).

Pendapat tersebut juga didukung oleh Santoso dan Tjiptono (2001:84):

“Probability sampling adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik dan bukan nol untuk terpilih menjadi sampel”.

Sedangkan jenis probability sampling yang digunakan adalah propotionate stratfied sampling dimana sampel dibatasi untuk memasukkan unsur-unsur dari setiap segmen. Propotionated stratified sampling menurut Churchill (1996:517); “A stratfied sampel in which the number of observations in the total sampel is allocated among the strata in proportion to the relative number of elements in each stratum in the population”.

Dalam penelitian ini yang menjadi karakteristik populasi adalah individu yang menjadi pelanggan surat kabar harian umum yang diteliti di Surabaya.

Untuk memperoleh jumlah sampel dari populasi, digunakan rumus sampel minimal (Nawawi, 1998: 149), yaitu:

Dimana: n = jumlah sampel minimum sama dengan atau lebih besar

persentase proporsi populasi kelompok pertama

=

=

P

q = proporsi sisa di dalam populasi (1,00 - p)

=

=

derajat koefisien konfidensi pada 99% atau 95%

persentase perkiraan kemungkinan membuat b =

(4)

kekeliruan dalam menentukan ukuran sampel.

Menurut Santoso dan Tjiptono (200 1 :80), sampling adalah metodologi yang dipergunakan untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota- anggota populasi untuk digunakan sebagai sampel yang representatif (mewakili). Oleh karena populasi keseluruhan pelanggan surat kabar harian yang diteliti penulis tergolong besar, yaitu 200.000 orang; maka penulis mengambil sampling dengan mengestimasikan persentase proporsi populasi yang terbesar (p=0,5 dan q=0.5). Hasil dari penghitungan sampel minimal menunjukkan bahwa n 385 yang berarti minimal sampel yang harus diambil sebesar 385 responden. Dari hasil tersebut, penulis memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 500 responden dengan alasan bahwa setiap penambahan sampel yang telah ditentukan akan berdampak pada hasil penelitian yang lebih akurat.

Setelah besarnya sampel ditentukan, maka dalam pengambilan sampel bertingkat proposional, setiap strata dengan tepat ditampilkan sehingga sampel yang diambil adalah proporsional terhadap bagian populasi total strata.

Rumus yang digunakan untuk proportional stratification adalah: (Luck, 1987:278)

N

dimana: ni = jumlah unit sampel dari strata i N = jumlah seluruh unit populasi

Ni = jumlah seluruh unit populasi dalam strata i n = jumlah sampel

(5)

Hasil penghitungan untuk jumlah sampel tiap pelanggan surat kabar harian, yaitu:

1 . Jawa Pos N = 200.000 Ni = 120.000 n = 500

n = 300 2. Surya

N = 200.000 Ni = 50.000 n = 500

n = 125 3. Surabaya Post

N = 200.000 Ni = 20.000 n = 500

n = 50 4. Kompas

N = 200.000 Ni = 8.000

(6)

Koran Jawa Pos Surya

Surabaya Post Kompas

Suara Pembaruan Total

n = 500

Populasi Sampel Persentase

120.000 300 60%

50.000 125 25%

20.000 50 10%

8.000 20 4%

200.000 500 100%

n = 50

5. Suara Pembaruan N = 200.000 Ni = 2.000 n = 500

n = 5

Gambar 3.1 Diagram Pelanggan

Suara

Surya

Sumber: Olahan Penulis.

(7)

Gambar di atas menunjukkan besarnya sampel keseluruhan yang diambil untuk mewakili populasi sebanyak 500 responden; yang terdiri dari pelanggan surat kabar Jawa Pos sebanyak 300 responden, pelanggan surat kabar Surya sebanyak 125 responden, pelanggan surat kabar Surabaya Post sebanyak 50 responden, pelanggan surat kabar Kompas sebanyak 20 responden dan Suara Pembaruan sebanyak 5 responden.

C. Metode dan prosedur pengumpulan data.

Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:59), ada dua macam cara memperoleh data, yaitu:

Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.

Menurut Cooper dan Emory (1998:256), Data primer merupakan data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Data primer dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang terstruktur kepada pelanggan mengenai data atribut determinan, karakteristik pelanggan, data kesamaan/ketidaksamaan, dan data preferensi terhadap atribut determinan.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.

Menurut Cooper dan Emory (1998:256), data sekunder merupakan studi yang dilakukan oleh pihak lain untuk sasarannya sendiri.

(8)

Data ini tersedia dalam laporan jurnal ilmiah yang berupa hasil penelitian terdahulu dan data-data yang didapat dari perusahaan surat kabar yang diteliti serta artikel-artikel yang berasal dari sumber internet.

Metode komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan data sumber primer adalah survei. Mensurvei adalah mengajukan pertanyaan pada orang- orang dan merekam jawabannya untuk dianalisis (Cooper dan Emory, 1998:287). Survei dilakukan dengan memberikan kuesioner mengenai penilaian pelanggan terhadap surat kabar harian umum di Surabaya.

Kuesioner menurut Santoso dan Tjiptono (2001 :71), berasal dari kata question yang artinya pertanyaan, kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan tentang sesuatu hal atau suatu bidang.

Metode yang digunakan dalam pembuatan kuesioner ini menggunakan skala multi dimensi yang dapat menggambarkan posisi surat kabar berdasarkan penilaian pelanggan terhadap atribut determinannya

Sedangkan prosedur pengumpulan datanya adalah membagikan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan batasannya, kemudian responden dapat diberikan penjelasan dan bimbingan tentang cara pengisian kuesioner.

Selanjutnya responden mengisi kuesioner sesuai dengan penilaiannya masing- masing dan kemudian dikumpulkan kembali setelah responden selesai mengisinya.

(9)

D. Definisi operasional variable penelitian.

Pada penelitian ini peneliti menetapkan 13 variabel atribut determinan surat kabar yang terkait dengan persepsi pelanggan ( Wisnalmawati, 2001 : 178), yaitu:

1.

2.

3.

4.

5 .

6.

7.

8.

9.

Cakupan berita nasional adalah berita yang menyangkut peristiwa di tingkat nasional dan berita penting tentang daerah di sekitar Indonesia.

Cakupan berita politik adalah berita yang menyangkut tentang pemerintah dan politik luar negeri dan stabilitas keamanan.

Cakupan berita ekonomi dan bisnis adalah yang berkaitan dengan ekonomi meliputi berita ekonomi pedesaan, pertanian, pembangunan dan perdagangan.

Cakupan berita olahraga adalah berita yang meliputi tentang sepak bola, renang, volly, bulutangkis, tinju dan berita-berita olahraga lainnya.

Cakupan berita luar negeri adalah menyangkut berita tentang keadaan suatu negara luar, tentang hubungan antar negara luar negeri.

Cakupan berita daerah adalah berita yang disajikan meliputi keadaan kota Surabaya dan sekitarnya.

Cakupan berita hukum adalah menyangkut kriminal, kecelakaan dan hukum perdagangan.

Cakupan berita pendidikan adalah menyangkut kesehatan, konsultasi keluarga dan artikel.

Cakupan berita ilmu dan teknologi menyangkut peralatan modern dan penerapan teknologi.

(10)

10. Mutu berita adalah berita yang meliputi kemempuan memikat pembaca yang terkait dengan kejelasan isi, keandalan berita dan banyaknya berita aktual .

11. Rancangan (Layout) adalah tingkat ketepatan mengatur tata letak meliputi tata letak kolom berita, penempatan berita penting, mengatur tata letak gambar, kombinasi warna.

12. Gaya bahasa adalah bahasa yang terdapat dalam surat kabar ditinjau dari keilmiahan dan tata bahasa.

13. Distribusi adalah menyangkut banyaknya jumlah agen pengecer dan ketersediaan surat kabar dan penyampaian surat kabar pada pelanggan.

E. Teknik analisis data.

1. Uji validitas dan reliabilitas a. Validitas (Hadi, 1991:26).

Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Analisis validitas bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar telah sahih, paling tidak kita dapat menetapkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuran. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikansinya lebih kecil dari 5% (level of signifikansinya)

(11)

menunjukkan bahwa pembentuk indikator.

item-item tersebut sudah sahih sebagai

Keterangan :

r = koefisien korelasi

X = tanggapan responden setiap pernyataan Y = total tanggapan responden seluruh pernyataan n = Jumlah responden

Uji validitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan analisa korelasi yang menggunakan program SPSS for versi 10.0.1.

b. Reliabilitas (Hadi, 1991 :30)

Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir-butir pertanyaan dalam mengungkap indikator.

Perhitungan keandalan butir dalam penelitian dapat diestimasikan dengan pendekatan analisis variant, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r tt = koefisien korelasi keandalan Hoyt Ve = = Varians subyek

Vr = = Varians ralat / Varians residu

(12)

Pada uji realibilitas ini, dilakukan dengan menggunakan analisis realibilitas pada program SPSS for windows versi 10.0.1.

2. Analisis MDS (Multi Dimensional Scalling).

Pembuatan Multi Dimensional Scaling ( M D S ) menggambarkan suatu kumpulan teknik yang berkaitan dengan ruang sifat yang lebih umum.

Dengan MDS, kita dapat membuat skala dari objek, orang, atau keduanya dengan cara yang memberikan kesan visual dari hubungan antara variabel- variabel. Dengan memakai program komputer (SPSS for windows versi 10.0.1), hubungan-hubungan yang diberi peringkat atau yang dinilai kemudian digambarkan sebagai titik-titik pada suatu peta dalam ruang multi dimensi (Cooper dan Emory, 1998:202).

“Multi Dimensional Scaling is an approach to measurement in which people’s perceptions of the similarity of objects and their preferences among the objects are measured, and these relationships are plotted in a multidimensional space ”(Churchill, 1996:435).

Menurut Hair & Anderson (1 995:488), Multidimensional Scaling ( M D S ) adalah suatu teknik yang digunakan untuk memetakan obyek ke dalam suatu dimensi ruang (multidimensional space). Pada dasarnya tujuan dari MDS yaitu untuk mereduksi variabel-variabel dimana didalam MDS pereduksian variabel-variabel dilakukan dalam suatu ruang dimensi (multidimensional space).

MDS menggambarkan susunan dari sekumpulan obyek dari data yang memperkirakan jarak antara sepasang obyek. Data tersebut berupa kesamaan (similarity), perbedaan-perbedaan (dissimilarity), jarak

(13)

(distance) dan kedekatan (promixity) yang harus direfleksikan sejumlah persamaan atau perbedaan antara kedua obyek. Dissimilarity data merupakan data subyektif yang diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada sejumlah orang untuk memperoleh penilaian tentang perbedaan dari sejumlah obyek. Dissimilarity juga dapat dihitung dengan analisa multivariate.

Setiap obyek ditunjukkan dengan sebuah titi k dalam multidimensional space. Titik-titik tersebut ditempatkan dalam ruang sehingga obyek yang memiliki kesamaan letaknya berdekatan, demikian pula untuk titik-titik yang memiliki obyek yang berbeda letaknya berjauhan. Ruang (space) tersebut berupa dua atau tiga atau lebih dimensi Euclidean, sehingga dikenal dengan model Euclidean.

Adapun algoritma Multidimensional Scaling adalah derived distance dalam space harus sesuai dengan original proximities, sehingga apa yang dilakukan oleh program MDS adalah mencari posisi-posisi dalam space atau koordinat-koordinat dari tiap-tiap stimuli (obyek), sehingga jarak antaranya akan berhubungan sedekat mungkin dengan proximity value.

Hasil dari proses ini dinilai dengan seberapa baik derived distance (Dij) didalam ruang sesuai original proximities (Sij). Dimana Dij adalah jarak antara stimuli i dan stimuli j dalam ruang :

Dalam penelitian ini, analisis MDS digunakan sebagai prosedur untuk menggambarkan persepsi dan preferensi pelanggan mengenai posisi surat kabar harian umum dalam sebuah display.

(14)

Analisis cluster.

Tujuan utama dari analisis cluster ini adalah untuk mengelompokkan items atau kasus kedalam beberapa kelompok pada analisa dimana dalam satu kelompok yang terbentuk nanti akan terdiri dari item-item atau kasus- kasus yang mempunyai beberapa persamaan.

Yang menjadi dasar pengelompokan pada analisis cluster ini adalah jarak antara sepasang item. Jarak antara sepasang item tersebut dapat dihitung dangan mengunakan rumus Euclidean Distance, seperti yang terlihat dibawah ini:

Ada dua metode yang dapat digunakan dalam analisis cluster ini, yaitu Hierarchical Clustering Method dan Non Hierarchical Clustering Method.

Di dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Hierarchical Clustering Method. Secara umum alogaritma dari metode ini dalam mengelompokkan item atau obyek adalah sebagai berikut:

a. Mula-mula anggap saja jumlah kelompok sama dengan jumlah obyek yang ada, yaitu sejumlah N. Kemudian tentukan matriks jarak yang berupa matriks simetri N x N, yang dapat dihitung

dengan mengunakan dengan rumus Euclidean Distance.

b. Cari 2 pasang item yang mempunyai jarak paling dekat, kemudian gabungkan 2 pasang item tersebut menjadi satu kelompok misalnya saja A dan B menjadi kelompok (AB) dan cari jarak AB.

(15)

c. Perbaharui matriks jarak yang ada dengan cara :

1) Menghilangkan baris dan kolom dari obyek A dan B.

2) Menambahkan sebuah bans dan kolom yang memuat kelompok (AB).

d. Ulangi langkah kedua dan ketiga sampai semua obyek kembali satu kelompok lagi, bila sudah demikian maka proses pengelompokan sudah selesai.

Hasil dari proses pengelompokan diatas digambarkan pada sebuah diagram yang disebut dendogram. Dari dendogram tersebut akan dilakukan pengelompokan yang sesunguhnya oleh peneliti secara subyektif.

Dalam penelitian menggunakan prosedur hierarchical clustering untuk mengetahui kelompok surat kabar yang terbentuk. Dengan metode alogmeratif, dilakukan dengan menyusun satu seri penggabungan objek yang bergabung menjadi satu kelompok (cluster). Pengelompokan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 10.0.1.

4. Analisis faktor.

Menurut Dillon (1984: 53), analisa faktor adalah teknik yang dipakai untuk mencoba menyederhanakan bermacam-macam hubungan yang ada diantara variabel-variabel yang diteliti dengan menyingkap ukuran-ukuran umum atau faktor-faktor yang berhubungan satu sama lain yang kelihatannya merupakan variabel yang tidak berhubungan.

(16)

Pengujian dilakukan dengan : a. Barlett's test of sphericity.

Adalah sebuah statistik uji yang digunakan untuk memeriksa hipotesa bahwa variabel-variabel tersebut tidak berhubungan dalam populasi. Dengan kata lain, matrik korelasi populasi adalah matrik identitas variabel yang berhubungan secara sempurna dengan variabel itu sendiri (r=1) tetapi tidak berhubungan dengan variabel-variabel yang lain (r=0).

b. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO).

Adalah sebuah indek yang digunakan untuk memeriksa kesesuaian analisa faktor. Dalam suatu analisa faktor, hal pertama yang harus dilakukan adalah menguji indek KMO-nya. Bila KMO menunjukkan indek antara 0,5 sampai 1 maka dapat dikatakan analisa faktor ini sesuai atau cocok. Bila KMO menunjukkan indek dibawah 0,5 berarti analisa faktor tidak sesuai untuk digunakan.

Penentuan jumlah faktor berdasarkan nilai eigenvalue.

Eigenvalue adalah jumlah kuadrat dari loading factor dan factor matrix. Loading factor adalah hubungan-hubungan sederhana antar variabel-variabel dan faktor-faktor. Factor matrix adalah sebuah matrix faktor yang mengandung beban-beban faktor dari semua variabel pada semua faktor. Eigenvalue mewakili varian total yang dijelaskan masing-masing faktor dan faktor-faktor tersebut yang mempunyai eigenvalue di atas 1(>1) Communality pada initial statistic distandarkan 1.0, sedangkan untuk final statistic diperoleh

(17)

dari jumlah kuadrat dari loading factor pada factor matrix yang dihasilkan oleh SPSS untuk variabel ke-n.

Communality adalah jumlah varian disumbang oleh sebuah variabel dengan semua variabel lain yang dipertimbangkan. Ini juga merupakan proporsi varian yang dijelaskan. Jumlah dari Communality sama dengan variabel yang diuji. Selanjutnya pengelompokkan variabel-variabel ke faktornya masing-masing diikuti dengan penginterprestasian dari faktor-faktor tersebut (Malhotra, 1996: 646-656).

Tujuan utama dari analisis faktor ini adalah untuk mengelompokkan variabel-variabel yang memiliki korelasi yang tinggi ke dalam satu kelompok. Dua alasan utama yang mendasari pengelompokkan ini adalah : a. Keinginan untuk melakukan penyederhanaan, yaitu dengan mengelompokkan variabel-variabel yang jumlahnya banyak kedalam beberapa faktor saja, sehingga akan memudahkan analisis.

b. Untuk menemukan struktur dasar dari data yang mendasari pengelompokkan data ke dalam suatu faktor.

Dalam riset pemasaran, fungsi utama pengelompokkan variabel adalah untuk mempermudah analisis selanjutnya, sehingga lebih efisien karena memperkecil jumlah variabel yang dianalisis.

Tujuan dari analisa faktor adalah untuk mendapatkan kumpulan eigen value yang ‘baik’, artinya h harus menghasilkan yang sesuai dengan hasil observasi dan harus menunjukkan dengan jelas variabel-variabel mana saja yang menjadi anggota dari suatu faktor.

(18)

Istilah-istilah dalam analisis faktor : a. Principle Component.

Ekstrasi analisis faktor mendasarkan pada hasil Principle Component dimana komponen pertama mengukur jumlah varians terbesar yang diperoleh dari kombinasi variabel-variabelnya.

Komponen kedua mengukur varians terbesar kedua yang tidak berkorelasi dengan komponen pertama. Komponen ketiga mengukur varians terbesar ketiga yang tidak ] dengan komponen pertama dan kedua dan seterusnya.

b. Communality.

Communality adalah proporsi dari sifat sebuah variabel yang dapat dijelaskan oleh m buah faktor (common factor).

c. Eigen Vulue.

Eigen value adalah total varians yang dapat dijelaskan oleh tiap faktor.

d. Factor Extraction.

Factor extraction adalah ekstrasi variabel-variabel menjarll beberapa common factor.

e. Factor Matrix.

Factor matrix adalah korelasi tiap variabel terhadap faktor hasil ekstrasi Dan merupakan matrik yang berisikan nilai faktor loading.

f.

Factor Loading

Factor loading adalah keeratan hubungan antara variabel ke i dengan faktor ke j.

(19)

g. Rotation Matrix

Rotation matrix adalah proses rotasi faktor matriks sehingga didapat faktor matriks akhir dimana matriks ini memaksimumkan korelasi variabel tersebut pada faktor-faktor lainnya. Rotation factor digunakan untuk mendapatkan variabel-variabel yang menjadi anggota dari masing-masing faktor, sehingga dapat memudahkan interpretasi terhadap faktor-faktor yang terbentuk.

h. Varimax Rotation

Varimax rotation adalah salah satu metode dan rotation matriks yang bertujuan untuk memaksimumkan korelasi antara variabel- variael dalam faktor yang sama, dan meminimumkan korelasi variabel-variabel antar faktor.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif agar data yang diperoleh mengandung makna , karena makna adalah data yang sebenarnya, oleh karena

Secara internal, dalam diri anak juga terjadi perubahan- perubahan yang mendorongnya untuk lebih interesting (menarik) terhadap interaksi pertemanan dan pergaulan

Penelitian ini menarik di angkat karena berbicara tentang sengketa wilayah daerah otonom yang satu dengan lainnya yakni antara kota Bitung dengan Kabupaten Minahasa

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis Monitoring Penyebaran Penyakit di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB

- Edukasi tentang diet sesuai usia dan kebutuhan anak serta menjelaskan kepada orang tua untuk tetap memperhatikan asupan diet anak, baik secara kualitas

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di