• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pembelajaran ismuba (al-islam) di SMP SPEAM Kota Pasuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Implementasi pembelajaran ismuba (al-islam) di SMP SPEAM Kota Pasuruan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1883 1 1 690

Implementasi pembelajaran ismuba (al-Islam) di SMP SPEAM Kota Pasuruan

Nurul Mawaridah1, Romelah 2

1,2PAI, Universitas, Muhammadiyah Malang, Indonesia Email: mawaridah17@gmail.com

Abstrak: Realita kecenderungan pembelajaran ismuba (al-Islam) yaitu masih teacher oriented dan peserta didik pasif. Pembelajaran monoton dan minimnya interaksi guru dan peserta didik berdampak terhadap rendahnya motivasi belajar peserta didik. Penting sekali bagi guru al-Islam untuk berinovasi menggunakan berbagai strategi, metode, media dan evaluasi pembelajaran dengan tepat sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran al- Islam di SMP SPEAM Kota Pasuruan dan evaluasinya. Penelitian ini merupakan studi lapangan (field research) dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data adalah kepala sekolah, guru al-Islam dan peserta didik. Obyek penelitiannya adalah implementasi pembelajaran al-Islam. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan berbagai strategi, metode, media serta evaluasi yang bervariasi meliputi penggunaan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab yang dipakai bergantian atau digabungkan. Media yang digunakan yaitu spidol, white board, media visual (gambar), audio (kaset/VCD Pembelajaran), audio visual, alat peraga, LCD dan overhead projector. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan misalnya diawal, pada saat berlangsungnya pembelajaran dan setelah proses pembelajaran, tetapi untuk evaluasi formal biasanya diadakan ulangan harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester. Bentuk evaluasi pembelajaran berupa tertulis (multiple choice, essay, uraian), lisan (hafalan), dan unjuk kerja/praktek.

Kata Kunci: implementasi; pembelajaran; al-Islam

Abstract: The reality of ismuba (al-Islam) learning tendency is that still teacher oriented and students are passive. Monotonous learning and the lack of interaction between teachers and students have an impact on the low learning motivation. Very important for al-Islam teachers to innovate using various strategies, methods, media and evaluation of learning appropriately so that learning objectives are achieved optimally.

The purpose of this study was to describe the implementation of al-Islam learning in SMP SPEAM Pasuruan City and evaluating. This research is a field study with a qualitative descriptive type of research. Sources of data are school principals, al-Islam teachers and students. The object of the research is the implementation of al-Islam learning. Methods of data collection through interviews, observation and documentation. The results showed that teachers used a variety of strategies, methods, media and varied evaluations including the use of lecture, demonstration, discussion, and question and answer methods which were used interchangeably or combined. The media used are markers, white boards, visual media (pictures), audio (tape/VCD learning), audio visuals, teaching aids, LCD and overhead projectors. Learning evaluation is carried out at any time as needed, for example at the beginning, during the learning process and after the learning process, but for formal evaluations, daily tests, mid-semester assessments, and end- of-semester assessments are usually held. The form of learning evaluation is in the form of written (multiple choice, essay, description), oral (memorization), and performance/practiceow.

Keyword: implementation; learning; al-Islam

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan vital bagi setiap individu. Hal ini dikarenakan adanya salah satu fungsi pendidikan yaitu memfasilitasi proses pengembangan berbagai potensi dalam diri individu tersebut dan mengarahkannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Adapun tujuan pendidikan nasional erat kaitannya dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut untuk membentuk manusia Indonesia berjiwa pancasila sehingga mampu menjalankan perannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan sosial (Nurmalis, 2019).

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

(2)

709

bangsa, menggali potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sabri, 2005).

Seorang guru harus mengupayakan dan membuat suatu perencanaan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Guru dapat mempersiapkan media pembelajaran yang sistematis dan terprogram seperti buku ajar, modul ataupun media lainya yang mampu menunjang kegiatan pembelajaran. Guru al-Islam tidak hanya sebagai sumber belajar dan sumber nilai, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai ahli dalam mendesain pemanfaatan sumber belajar al-Islam yang lainnya serta mampu mengintegrasikannya.

Williams & Williams (2012) menyatakan bahwa komposisi optimal lima kunci berupa kolaborasi antara siswa, guru, konten, metode/ proses, dan lingkungan belajar yang mendukung akan menumbuhkan motivasi yang baik dalam pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi kemampuannya untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, maupun mengaplikasikan apa yang baru dipelajari ke dalam suatu persoalan yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga siswa mampu mengkonstruksi konsep secara mandiri. Pengkonstruksian konsep dapat dilakukan oleh siswa apabila guru menerapkan strategi pembelajaran yang mampu membuat siswa berperan aktif dalam menemukan dan membangun suatu konsep dengan memaksimalkan kemampuan berpikirnya.

Guru menjadi komponen sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Guru mengemban tugas dan tanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan melatih terhadap pengembangan potensi serta prestasi peserta didik. Guru juga berperan mengantarkan para peserta didik menuju perubahan perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Begitu juga dalam pembelajaran al- Islam perlu diupayakan suatu cara untuk pencapaian tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa guru al- Islam di SMP SPEAM Kota Pasuruan adalah Ika Farida, S.Pd.I. Al-Islam diajarkan dengan menggunakan strategi, metode, media dan evaluasi pembelajaran yang sangat variatif dalam rangka mengaktifkan peserta didik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui implementasi pembelajaran al-Islam di SMP SPEAM Kota Pasuruan. Hal ini sangat bermanfaat untuk menambah khazanah keilmuan masyarakat, memantik munculnya berbagai inovasi dalam pembelajaran, dan memotivasi guru agar selalu aktif berupaya menciptakan lingkungan belajar yang menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dimana sumber data utama adalah penelitian yang berupa kata-kata dan tindakan dari subjek penelitian yang diamati atau diwawancarai. Sedangkan bersifat deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP SPEAM Kota Pasuruan. Oleh karena itu penelitian ini digolongkan dalam penelitian lapangan. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian dengan menggunakan informasi dari sasaran penelitian sebagai informan atau responden melalui instrumen pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket dan sebagainya.

Sumber data adalah kepala sekolah, guru al-Islam dan peserta didik. Obyek penelitiannya adalah implementasi pembelajaran al-Islam. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Adapun langkah-langkah penelitiannya yaitu melakukan observasi di SMP SPEAM Kota Pasuruan, mencatat hasil observasi, dan wawancara.

(3)

1883 3 1 692

Untuk memperoleh data atau informasi dari aktivitas penelitian ini diperlukan sebuah metode/teknik pengumpulan data. Metode yang digunakan oleh peneliti meliputi metode observasi, wawancara, dokumentasi, keabsahan data, dan analisis data. Data yang sudah didapat kemudian direduksi dengan cara mengelompokkan atau memilih dan meramu data sesuai dengan penelitian, setelah itu terangkum kemudian dilakukan penyusunan. Penyajian data pada penelitian ini dibatasi sebagai kumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan suatu tindakan.

Pengambilan kesimpulan sangat penting untuk menegaskan pokok-pokok pemahaman dan pembahasan tertulis serta pemaparan dengan lebih komprehensif. Kesimpulan diambil setelah data-data tersebut tersusun secara sistematis dan rapi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Pembelajaran Ismuba (al-Islam) di SMP SPEAM Kota Pasuruan Implementasi pembelajaran al-Islam di SMP SPEAM Kota Pasuruan menggunakan strategi, metode, dan media pembelajaran yang sangat bervariatif. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan yaitu strategi pembelajaran kontekstual, ekspositori, dan kooperatif. Proses pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas, namun juga di luar kelas, di sekitar lingkungan sekolah, tempat ibadah dan lain-lain. Jadi peserta didik dilibatkan agar mendapatkan pengalaman secara langsung sehingga peserta didik mengalami perkembangan secara utuh dan menyeluruh yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran tidak hanya bersifat tekstual tetapi juga kontekstual sehingga peserta didik tidak hanya memahami dari materi saja tetapi peserta didik dapat langsung mempraktikkan sehingga peserta didik tahu mana yang salah dan mana yang benar.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran pun sangat variatif, yaitu metode ceramah, demonstrasi, kerja kelompok, pemberian tugas (resitasi), diskusi, tanya jawab, dan sebagainya. Dalam sekali pertemuan dalam pembelajaran, beliau tidak hanya menggunakan satu metode saja, namun beberapa metode yang digunakan secara bergantian atau digabungkan.

Metode ceramah digunakan karena al-Islam berhubungan dengan iman yang ranah tujuannya tidak hanya aspek intelektual (ranah kognitif) tapi juga hati/emosional (ranah afektif) sehingga metode ceramah dianggap sangat relevan dalam proses pembelajaran.

Metode demonstrasi digunakan agar peserta didik dapat mengamati dan mempraktekkan secara langsung suatu proses. Metode tanya jawab digunakan untuk membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode resitasi digunakan untuk merangsang peserta didik untuk aktif belajar, baik secara individu maupun kelompok, sehingga waktu luang tidak dibuang sia-sia, melainkan digunakan untuk belajar di manapun peserta didik berada. Selain itu, agar pembelajaran mata pelajaran al-Islam menjadi lebih efektif dan efisien, maka Ibu Ika Farida menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan tersebut disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Media yang digunakan dalam pembelajaran antara lain media audio seperti penggunaan media mp3, media cetak berupa buku, media visual seperti gambar, lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda, media audio visual berupa penggunaan LCD dan laptop yang digunakan untuk memutar video, film atau slide power point. Penggunaan media selalu diterapkan sehingga tidak hanya menyampaikan materi seadanya. Sumber materi pembelajaran tidak hanya berpedoman pada buku referensi yang sudah ada saja, namun juga menggunakan buku referensi lain guna menambah wawasan. Selain itu beliau juga mengaitkan materi pelajaran dengan kejadian yang aktual yang ada di sekitar atau dalam kehidupan sehari-hari. Media

(4)

pembelajaran tersebut membuat peserta didik menjadi lebih mudah menerima materi dibandingkan hanya menerima materi dengan cara tradisional atau cara lama.

Penggunaan berbagai strategi, metode, dan media pembelajaran al-Islam bertujuan agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik, tidak membosankan, dan peserta didik menyimak dengan penuh perhatian serta termotivasi untuk turut aktif terlibat dalam kegiatan diskusi. Dengan demikian akan memberikan dampak signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dan tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

B. Evaluasi Pembelajaran Ismuba (al-Islam) di SMP SPEAM Kota Pasuruan Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiral tarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan (Sudiono, 2005).

Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu (Ramayulis, 2002).

Evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu dioptimalkan, karena bukan hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga perlu penilaian terhadap input, proses, dan out put. Salah satu faktor yang penting untuk efektivitas adalah faktor evaluasi baik terhadap proses belajar maupun terhadap hasil Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta sejauh manakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik (Idrus, 2019).

Evaluasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong pengelola pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi. Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran (Abdorrakhman, 2008).

Evaluasi dalam pembelajaran Ismuba (al-Islam) adalah pengambilan sejumlah yang berkaitan dengan pembelajaran al-Islam guna melihat sejauhmana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Evaluasi telah menggariskan tolok ukur yang serasi dengan tujuan pendidikannya.

Baik tujuan jangka pendek yaitu membimbing manusia agar hidup selamat di dunia, maupun tujuan jangka panjang untuk kesejahteraan di akhirat nanti. Kedua tujuan tersebut menyatu dalam sikap dan tingkah laku yang mencerminkan akhlak yang mulia. Sebagai tolok ukur dan akhlak mulia ini dapat dilihat dari cerminan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari (Jalaluddin & Said, 2006).

Evaluasi pembelajaran al-Islam yang dilakukan ibu Ika Farida tidak selalu menunggu ujian akhir semester, namun dapat dilakukan kapan saja, misalnya pada awal, pada saat berlangsungnya pembelajaran dan setelah proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mereview atau mengecek kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan yang lalu atau pertemuan sebelumnya. Pada saat

(5)

1883 5 1 694

berlangsungnya pembelajaran evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab, dan setelah proses pembelajaran evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tetapi untuk evaluasi formal biasanya diadakan ulangan harian. Bentuk evaluasi pembelajaran berupa tertulis (multiple choice, essay, uraian), lisan, unjukkerja/praktek, dan ada juga evaluasi untuk materi tertentu berupa hafalan, misalnya materi Al-Qur’an Hadits.

KESIMPULAN

Guru menggunakan berbagai strategi, metode, media serta evaluasi yang bervariasi dalam implementasi pembelajaran al-Islam meliputi penggunaan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab yang dipakai bergantian atau digabungkan. Media yang digunakan yaitu spidol, white board, media visual (gambar), audio (kaset/VCD Pembelajaran), audio visual, alat peraga, LCD dan overhead projector.

Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan misalnya diawal, pada saat berlangsungnya pembelajaran dan setelah proses pembelajaran, tetapi untuk evaluasi formal biasanya diadakan ulangan harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester. Bentuk evaluasi pembelajaran berupa tertulis (multiple choice, essay, uraian), lisan (hafalan), dan unjuk kerja/praktek.

BIBLIOGRAFI

Abdorrakhman, Gintings. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Buah Batu.

Idrus, L. 2019. Evaluasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam vol 9, no 2.

Jalaluddin dan Usman Said. 2006. Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan.

Jakarta: Rajawali Pers.

Nurmalis, N. 2019. Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SDN 01 Seluma. Jurnal Penelitian Manajemen Pendidikan Islam vol 4, no 1.

Ramayulis. 2002. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sudiono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Sabri, Aliusuf. 2005. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Williams, K. C., & Williams, C. C. 2012. Five key ingredients for improving student motivation. Research in Higher Education Journal, 2(1): 1-23.

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi molase yang paling optimal untuk produksi enzim xilanase adalah konsentrasi 1 % dengan aktivitas enzim tertinggi yang dihasilkan sebesar 0.055 U/ml dan

angka tersebut akan mengambil matriks pada massa atom dan waktu paro yang.. telah dibuat pada baris sesuai

Kitosan merupakan adsorben yang sangat melimpah di alam dan baik digunakan dalam proses penyerapan (adsorpsi) beberapa logam berat namun memiliki kelarutan yang tinggi dalam

Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data yang diperoleh baik yang sifatnya primer maupun sekunder akan

Aktifitas proses bisnis (lihat Gambar 2)dimulai dengan login oleh asisten dimana asisten bertanggung jawab atas manajemen data diantaranya mengupload modul, tugas serta

baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat secara keseluruhan.65 Oleh karena itu penulis sepakat dengan ‘Abdullah Nasih Ulwan bahwa pendidikan Akhlak sebagai

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016 -2020 252 Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam.. penyediaan

Dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah perangkat lunak ( software ) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi lokasi dan rute terdekat dengan waktu