• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA (RENJA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KERJA (RENJA)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA (RENJA)

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KOTA BONTANG

Menguatkan Kota Bontang Sebagai Kota Maritim Berkebudayaan Industri Yang Bertumpu Pada Kualitas Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Hidup Untuk Kesejahteraan Masyarakat

2018

SMART CITY, GREEN CITY DAN KREATIVE CITY]

PEMERINTAH KOTA BONTANG

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………... i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. ... 1

1.2 Landasan Hukum………... ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan………. ... 6

1.4 Sistematika Penulisan………... ... 7

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan capaian Renstra SKPD...……… 8

2.2 Analisis kinerja pelayanan SKPD…….……… 19

2.3 Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD……… 22

2.4 Review terhadap rancangan awal RKPD...……….... 29

2.5 Penelahaan usulan program dan kegiatan masyarakat... 32

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telahaan terhadap kebijakan nasional...……… 33

3.2 Tujuan dan sasaran Renja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang.. 37

3.3 Program dan kegiatan………. 37

BAB IV PENUTUP………. 40 TERLAMPIR

- Berita Acara Rakor Dispora Se-Kaltim dan Kaltara Tahun 2017

i

(4)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kota Bontang telah menjalani tiga periode pembangunan lima tahunan sejak ditetapkan sebagai daerah otonom pada tahun 1999 melalui Undang-Undang Nomor 47 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang. Pelaksanaan pembangunan selama lima belas tahun dengan berbagai dinamikanya telah secara signifikan membawa perubahan pada berbagai aspek fisik Kota Bontang dan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya.

Penguatan terhadap peran pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat semakin memadai seiring dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis. Pembangunan infrastruktur kota misalnya, tidak lagi hanya terfokus pada mengatasi permasalahan yang ada, tetapi juga bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan kota dan masyarakat dimasa yang akan datang. Demikin pula halnya dengan aspek-aspek pelayanan publik lainnya seperti pendidikan dan kesehatan, peningkatan akses layanan tidak lagi menjadi fokus utama, saat ini kebutuhannya adalah perbaikan kualitas layanan. Kinerja utama pemerintah sebagai penyedia layanan publik tidak lagi hanya “menyediakan dan memenuhi” namun telah dituntut untuk “menyediakan dengan kualias layanan yang baik”.

Memasuki periode ke-empat pembangunan lima tahunan, atau tahapan ke-tiga (2015-2019) dari periode Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bontang 2006-2025, sasaran pembangunan memasuki tahapan penguatan terhadap capaian tahapan pembangunan pada dua periode sebelumnya. Beberapa sasaran pokok pembangunan yang menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan pembangunan adalah mencakup: a. Penguatan SDM masyarakat menuju masyarakat yang mandiri, mapan, dan berdaya saing; b. Penyelenggaraan pemerintahan yang semakin efisien, transparan, dan akuntabel; c. Pemantapan kualitas infrastruktur kota yang berwawasan lingkungan untuk terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh; dan d. Memperkuat struktur ekonomi maritim dengan tetap menjaga keseimbangan industri migas dan non migas;

Empat sasaran pokok pembangunan di atas akan dipedomani dan dijabarkan dalam RPJMD Kota Bontang 2016-2021 dengan diintegrasikan ke dalam visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih yaitu :

”MENGUATKAN BONTANG SEBAGAI KOTA MARITIM BERKEBUDAYAAN INDUSTRI YANG BERTUMPU PADA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”.

(5)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

2 Rumusan Visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Kota Maritim adalah untuk mewujudkan Visi Kota Bontang 2016-2025 sebagai Kota Maritim, dan Visi Pembangunan Nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Hal tersebut sangat beralasan mengingat sebagai entitas administratif ekonomi dan ekologis yang didominasi oleh wilayah pesisir dan laut sehingga unsur kemaritiman menjadi salah satu penciri kuat (city icon) bagi Kota Bontang. Aspek kemaritiman inimencakup domain fungsional ekonomi dan industri kelautan yaitu jasa-jasa kelautan, kepelabuhanan, transportasi laut, perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil laut, industri penyedia jasa kemaritiman, perdagangan maritim, eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan minyak-gas di laut (off-shore) dan wilayah pesisir (on-shore).

2. Berkebudayaan industri adalah sebuah nilai sistem profesional berbasis pada nilai-nilai keragaman lokal dan nasional yang mampu mendorong dan menopang perekonomian di sektor industri maritim pada khususnya dan industri lain pada umumnya sehingga ke depan industry maritim dan industri petrokimia bisa berjalan secara sinergi dan saling menunjang

3. Kualitas Sumber daya Manusia mempunyai arti bahwa Kualitas Sumber daya Manusia baik menjadi tumpuhan utama untuk mewujudkan Visi tersebut, sehingga dalam kurun waktu lima tahun ke depan kualitas Sumber daya Manusia semakin meningkat baik pendidikan maupun kesehatanya, melalui peningkatan sarana dan prasarana yang berkualitas.

4. Kualitas lingkungan hidup mempunyai arti bahwa pembangunan harus berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup yang ada di Bontang, yaitu dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup termasuk di dalamnya sumberdaya alam melalui mekanisme yang adil, bermartabat dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.

5. Kesejahteran Masyarakat merupakan tujuan akhir pembangunan Kota Bontang, yaitu mewujudkan masyarakat Kota Bontang yang terpenuhi hak- hak dasarnya sehingga menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, berkualitas dan memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya.

Dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Kota Bontang tersebut, maka Misi Pembangunan Kota Bontang lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

a) Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.

(6)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

3 b) Menjadikan Kota Bontang sebagai Green City melalui peningkatan kualitas

lingkungan hidup; dan

c) Menjadikan Kota Bontang sebagai Creative City melalui pengembangan kegiatan perekonomian berbasis sektor maritim.

Berdasarkan misi diatas, maka Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang didalam periode RPJMD Kota Bontang Tahun 2016 – 2021 masuk didalam Misi I (Smart City) dengan kebijakan Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan, serta program prioritas Pengembangan kepemudaan dan olah raga.

Dalam kontek normatif RPJMD selanjutnya akan dijabarkan ke dalam rencana pembangunan tahunan yang disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dimulai dari RKPD tahun 2018 yang telah disusun dengan mengacu pada RPJMD periode sebelumnya. Hal ini dimungkinkan mengingat tahun 2018 adalah tahun transisi.

Untuk RKPD tahun 2017 jika mengacu pada ketentuan Permendagri Nomor 54 tahun 2010, maka RKPD Pemerintah Kota Bontang Tahun 2017 akan ditetapkan pada akhir bulan Mei 2016, sedangkan Rencana Kerja di tetapkan maksimal 2 (dua) minggu setelah RKPD 2017 di ditetapkan. Mendahului penetapan RPJMD tahun 2016-2021 yang diperkirakan paling cepat pada bulan September 2016 atau enam bulan setelah Walikota dan Wakil Walikota terpilih dilantik Gubernur atas nama Presiden.

Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Sesuai dengan Pasal 7 Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 mewajibkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah dengan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pembangunan. Rencana kerja SKPD memuat pendanaan dan prakiraan maju dengan memperhatikan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Disahkannya Permendagri 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No. 8 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Merupakan sebuah terobosan baru dalam implementasi

(7)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

4 perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam pembangunan, masyarakat diberikan kesempatan lebih dalam mengusulkan aspirasinya.

Serta proses pelaksanaan musrenbang yang tertata dan terstruktur, sehingga proses penyaringan aspirasi serta hasil skala prioritas usulan yang dibawa dalam musrenbang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang adalah :

1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : UUD 1945

3. Landasan Filosofis : Bhineka Tunggal Ika

4. Landasan Visional : Negara Kesatuan Republik Indonesia 5. Landasan Operasional : menyangkut peraturan perundangan yaitu:

1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286.

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).

5. Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

6. Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.

7. Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

9. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

10. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

11. Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4124.

(8)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

5 12. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan

Keolahragaan.

13. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga.

14. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 2007 tentang Pendanaan Olahraga.

15. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

16. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

17. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

18. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.

19. Peraturan Presiden No. 22 tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas.

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam negeri No. 59 tahun 2007 dan perubahan kedua sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011.

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Musrenbang ( Lampiran VI, Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ).

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017.

23. Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2008 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-2025.

24. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2013 – 2018.

25. Peraturan Daerah Kota Bontang No. 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.

26. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bontang Tahun 2005-2025.

(9)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

6 27. Peraturan Daerah Kota Bontang No. 8 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota

Bontang Tahun 2011 – 2016.

28. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang Tahun 2012-2032.

29. Peraturan Walikota Bontang No. 35 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang.

30. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) Tahun 2010-2025 merupakan amanat dari UU No.10/Th.2009 tentang kepariwisataan yang mengatur pembangunan kepariwisataan Indonesia dalam jangka panjang.

31. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata.

32. Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan.

33. Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2014 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelengaraan Kepariwisataan.

34. Peraturan Walikota Bontang No. 02 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Renja OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah dengan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pembangunan. Rencana kerja OPD memuat pendanaan dan prakiraan maju dengan memperhatikan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana Kerja OPD disahkan Kepala Daerah paling lambat 2 (dua) minggu setelah OPD di tetapkan.

A. Maksud

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Tahun 2018 disusun dengan maksud untuk :

1. Menjadi acuan dan dasar Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang dalam menyusun RKA 2018.

2. Memberikan koridor perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang dalam kurun waktu 1 (satu) tahun

(10)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

7 yang disusun berpedoman pada RKPD Pemerintah Kota Bontang Tahun Anggaran 2018.

B. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang Tahun 2018 adalah untuk menciptakan sinergitas dalam proses perencanaan program/kegiatan, serta indikator pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKPD, Renstra dan RPJMD. Serta mewujudkan perencanaan program/kegiatan yang dilaksanan Dinas Pemuda dan Olahraga yang terstruktur, terintegrasi dan mendukung pencapaian visi/misi RPJMD dan SKPD.

1.4 Sistematika Penulisan

Renja OPD Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, Bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja OPD agar substansi pada bab – bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD , Bab ini memuat informasi evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan capaian Renstra OPD, Analisis kinerja pelayanan OPD, Isu – isu strategis penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD, Review terhadap rancangan awal RKPD dan Penelahaan usulan program dan kegiatan masyarakat.

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, Bab ini terdiri dari beberapa bagian pembahasan, yaitu : Telaahan terhadap kebijakan nasional dan prioritas pembangunan, Tujuan dan sasaran Renja OPD, serta Perencanaan program dan kegiatan OPD.

Bab VI Penutup, Bab ini berisi harapan dan komitmen merealisasikan Renja, kaidah – kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.

(11)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

8 BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD

Pada Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu, subbab Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pemuda dan Olahraga Tahun 2016 dan perkiraan Renja Tahun 2017 (tahun berjalan), mengacu pada APBD Tahun 2017. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu, dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan.

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:

1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yng telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan;

5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPD;

6. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Dengan diterbitkannya Permendagri 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015.

Dijelaskan bahwa Kepala SKPD, sesuai dengan tugas dan fungsinya, wajib melaksanakan pengendalian penyusunan Renja SKPD, untuk menjamin perumusan tujuan, sasaran, rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan pendanaan indikatif dalam Renja SKPD berpedoman pada rencana program dan kegiatan dalam RKPD Tahun 2016 serta selaras dengan Renstra SKPD tahun berkenaan. Dalam proses penyusunan Renja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang, tidak dapat dilakukan evaluasi terhadap target capaian Renstra. Hal ini dikarenakan tahun 2017 dimana periode

(12)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

9 penyusunan Renja 2018, merupakan masa Pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota baru. Sehingga berdasarkan aturan perundang-undangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih harus menetapkan RPJMD paling lambat 6 (Enam) bulan setelah dilantik, jika dihitung Walikota dan Wakil Walikota Bontang terpilih dilantik tanggal 23 Maret 2016 maka RPJMD Kota Bontang Tahun 2016 – 2021 haru ditetapkan paling lambat 23 September 2016. Sedangkan Rentsra SKPD ditetapkan oleh Kepala Daerah paling lambat 1 (Satu) Bulan setelah Perda RPJMD di tetapkan. RKPD ditetapkan paling lambat akhir Mei, sehingga Renja SKPD ditetapkan paling lama 2 (dua) minggu setelah RKPD ditetapkan.

Kegiatan pemantauan dan supervisi dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa aspek, sebagai berikut :

a. Aspek transparan, meliputi keterbukaan terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

b. Aspek responsif, meliputi antisipasi berbagai potensi, masalah, dan perubahan yang terjadi di daerah.

c. Aspek efisien, meliputi pencapaian keluaran maksimal dengan masukan dana minimal.

d. Aspek efektif, meliputi kemampuan mencapai target optimal dalam waktu singkat.

e. Aspek akuntabel, meliputi pertanggungjawaban kepada masyarakat atau pemangku kepentingan.

f. Aspek partisipatif, meliputi pemenuhan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan daerah.

g. Aspek terukur, meliputi penetapan target kinerja yang akan dicapai dan cara- cara untuk mencapainya.

h. Aspek berkeadilan, meliputi prinsip keseimbangan antarwilayah, gender, masyarakat marjinal, dan usia.

i. Aspek berwawasan lingkungan, meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan berkelanjutan.

j. Aspek waktu, meliputi ketepatan waktu dalam tahapan perencanaan pembangunan daerah.

(13)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

10 Evaluasi program dan kegiatan Tahun 2016

Dalam rangka melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang mendapatkan dana anggaran untuk belanja langsung dan tidak langsung sebesar Rp. 10.030.727.053,- terealisasi sebesar Rp. 9.415.810.488,- atau 93,87 %, sedangkan sisa dana yang dikembalikan sebesar Rp 614.916.565,- atau 16,13

%, dengan rincian sebagai berikut :

Belanja tidak langsung Dana : Rp. 2.625.020.305,- ( 26 % ) Realisasi : Rp. 2.533.699.655,- ( 25 % ) Sisa : Rp. 28.689.490,- ( 1 % ) Belanja langsung Dana : Rp. 7.405.706.748,- (74 % ) Realisasi : Rp 6.882.110.833,- ( 69 % ) Sisa : Rp. 523.595.915,- ( 5 % )

2.1.1 Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan, antara lain :

Pencapaian kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang pada tahun 2016 dari 8 Program dan 27 Kegiatan, telah terlaksana sebanyak 7 Program dan 24 Kegiatan dengan persentase capaian fisik berdasarkan SMEP Kegiatan sebesar 98,93% dan Capaian Keuangan sebesar 92,93% ( dari total Belanja Langsung ). Adapun 3 Kegiatan yang tesebut memenuhi target kinerja yang direncakanan, namun 3 Kegiatan hingga akhir tahun anggaran belum dilakukan pembayaran dikarenakan defisit anggaran pemerintah Kota Bontang, adalah sebagai berikut.

A. Bidang Pemuda

1. Penyebarluasan Pesan Layanan Masyarakat Capaian Fisik 100 % untuk Keuangan 0 %.

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga Capaian Fisik 100 % untuk Keuangan 0 %.

3. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga Capaian Fisik 100 % untuk Keuangan 0 %.

(14)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

11 Penjelasan Terurai pada tabel dibawah ini :

NO IDENTIFIKASI MASALAH

RENCANA TINDAK LANJUT

KEGIATAN DESKRIPSI MASALAH

1 2 3 4

1 Penyebarluasan Pesan Layanan Masyarakat

Kegiatan ini secara fisik sudah tercapai 100%, namun dikarenakan kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit maka untuk realisasi keuangan pada kegiatan ini 0% .

Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang akan

berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Kemenpora dan Dispora Provinsi mengenai

penyelesaian dualism KNPI, serta kepengurusan KNPI yang legal dan diakui Pemerintah.

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga.

Kegiatan ini secara fisik sudah tercapai 100%, namun dikarenakan kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit maka untuk realisasi keuangan pada kegiatan ini 0%.

Hanya direalisasikan belanja uang yang diberikan kepada masyarakat, sedangkan anggaran belanja barang yang akan di serahkan kepada masyarakat tidak direalisasikan.

3 Peningkatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Olahraga

Kegiatan ini secara fisik sudah tercapai 100%, namun dikarenakan kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit maka untuk realisasi keuangan pada kegiatan ini 0%.

Hanya belanja kompresor yang direalisasikan.

Sedangkan anggaran belanja yang lain tidak direalisasikan.

2.1.2 Realisasi Program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan

A. Bidang Pemuda

1. Peringatan hari sumpah pemuda capaian fisik sebesar 100% dan capaian keuangan sebesar 94,93%;

2. Pelatihan dan pembinaan calon anggota paskibraka capaian fisik sebesar 100%

dan capaian keuangan sebesar 99,62%;

3. Pertukaran pemuda antar propinsi capaian fisik sebesar 100% dan capaian keuangan sebesar 97,04%;

4. Seleksi Paskibraka Kota Bontang capaian fisik sebesar 100% dan capaian keuangan sebesar 99,99%; dan

(15)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

12 5. Kegiatan Studi orientasi bagi paskibra, pendamping dan pelatih paskibra capaian

fisik sebesar 100 % dan capaian keuangan sebesar 97,19 %.

B. Bidang olahraga

1. Kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPPROV) Kalimantan Timur capaian fisik sebesar 99,82% dan capaian keuangan sebesar 89,27%;

2. Kegiatan Pelaksanaan Turnamen Sepakbola Usia Dini Walikota Cup U-12 dan U-14 capaian fisik sebesar 100% dan capaian keuangan sebesar 89,98%;

3. Kegiatan Fasilitasi Kegiatan Suratin Cup Capaian fisik sebesar 100 % dan capaian keuangan sebesar 54,26%; dan

4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga capaian fisik sebesar 78,53% dan capaian keuangan sebesar 73,11%.

Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2017

Sedangkan untuk Tahun berjalan yaitu Tahun 2017 telah dianggarkan sebesar Rp. 9.575.098.541; ( BTL : Rp. 3.871.199.041,- dan BL : Rp. 5.703.899.500,-) yang terdiri

dari 11 program dan 48 kegiatan.

Untuk Tahun 2017 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang dalam Perjanjian Kinerja dan berdasarkan DPA tahun 2017, telah merencanakan untuk melaksanakan 5 (Lima) Program dengan jumlah 18 (Delapan Belas) Kegiatan, Dengan Nilai Anggaran sebesar Rp. 14.411.085.341,00 Dengan rincian Belanja Tidak Langsung Sebesar Rp. 3.871.199.041,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 10.539.886.300,00

Dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran dan pelaksanaan Kinerja Tahun 2017, tentu pastinya ada banyak aspirasi masyarakat yang wajib ditampung berdasarkan skala prioritas untuk di realisasikan sebagai kegiatan melalui ABT tahun 2017, inovasi aparatur berupa kegiatan baru yang merupakan suksesor terpenting dalam menunjang pelayanan dan pelaksanaan tupoksi, serta hasil evaluasi semester awal pelaksanaan kegiatan yang berdasarkan pencapaian sasaran serta evaluasi anggaran.

Hasil evaluasi pada DPPA Tahun Anggaran 2017, hasil aspirasi masyarakat dan inovasi aparatur berupa kegiatan baru guna meningkatkan kinerja SKPD. Di realisasikan dalam Rencana Kerja Anggaran Perubahan 2017, yang nantinya akan bertransformasi menjadi DPPA Tahun Anggaran 2017. Dengan terbitnya DPPA Tahun Anggaran 2017 sebagai pengganti DPA Tahun Anggaran 2017, maka akan terjadi perubahan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017, hal ini dikarenakan terjadi perubahan didalam jumlah program/kegiatan dan anggaran yang dikelola SKPD.

Berdasarkan Rekapitulasi DPPA Tahun 2017 DInas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang melaksanakan 9 (Sembilan) Program dengan jumlah 28 (Dua

(16)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

13 puluh delapan) Kegiatan, dengan nilai Anggaran sebesar Rp. 9.963.690.464,00 Dengan

rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 3.000.917.633,00 dan Belanja Langsung Rp. 6.962.772.831,00

Adapun kegiatan-kegiatan yang dikategorikan dalam skala prioritas sehingga harus dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017 terdiri dari :

A. Bidang Pemuda

1. Peringatan hari sumpah pemuda

2. Pelatihan dan pembinaan calon anggota paskibraka

3. Studi Orientasi Bagi Paskibra, Pendamping dan Pelatih Paskibra 4. Seleksi paskibraka Kota Bontang

B. Bidang Olahraga

1. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga 2. Pemeliharaan Rutin/berkala Sarana dan Prasarana Olahraga C. Bidang Pariwisata

1. Pengembangan Objek Pariwisata Mangrove Berbas Pantai (DAK Fisik Reguler Bidang Pariwisata Sub Penataan Kawasan Pariwisata)

2. Pembangunan Objek Wisata Pesisir

Adapun Pencapaian dan Analisa Kinerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Tahun Anggaran 2017 dapat dijelaskan didalam tabel dibawah :

No Indikator Kinerja

Capaian Kinerja Target Realisasi %

(1) (1) (1) (1) (1)

1

Prosentase pemuda dan pramuka yang

memperoleh peningkatan SDM 0,04% 0,05% 119%

Terjadi kenaikan jumlah prosentase pemuda dan pramuka yang mengikuti kegiatan Kepemudaan dan Keperamukaan yang memperoleh peningkatan SDM dengan capaian realisasi sebesar 0,05% dengan prosentase capaian kinerja senilai 119%. Penyebab dari keberhasilan ini dikarenakan :

1. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang melakukan kegiatan Kepemudaan dan Kepramukaan yang dilaksanakan secara rutin setiap 1 tahun sekali, sehingga terjalin kemitraan yang sinergis antar organisasi kepemudaan dengan Kepramukaan.

2. Tumbuhnya semangat dan jiwa berorganisasi dalam diri pemuda dan pramuka Kota Bontang.

(17)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

14 3. Melibatkan secara langsung anggota Purna Paskibraka dalam rangka pelaksanaan

seleksi dan proses pelatihan dan pembinaan serta kegiatan Kepramukaan yang sudah berjalan dengan baik

4. Terjadinya sinkronisasi program kegiatan di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota yang tertuang didalam berita acara Rakor, sehingga banyak kegiatan – kegiatan nasional dan provinsi yang bisa diadopsi daerah.

5. KNPI dan perkumpulan pemuda ( PPI dan PPMI ) aktif dalam memberikan masukan dalam penyusunan Renja SKPD.

No Indikator Kinerja

Capaian Kinerja

Target Realisasi %

(1) (1) (1) (1) (1)

2 Prosentase pelaku olah raga pembibitan,

pemasyarakatan dan olah raga prestasi 0,06% 0,13% 214%

Adapun Indikator Kinerja pada prosentase pelaku olahraga pembibitan, pemasyarakatan dan olahraga prestasi pada tahun 2017 dari target 0,06% telah mencapai kenaikan senilai 0,13% dengan prosentase capaian kinerja senilai 214%.

Penyebab dari keberhasilan ini dikarenakan oleh :

1. Tingganya kecintaan masyarakat terhadap olahraga hal ini dapat dilihat dari berkembang pesatnya jumlah klub olahraga di Kota Bontang.

2. Kompetisi dan kejuaraan olahraga tingkat klub khususnya sepakbola yang dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk ikut ambil bagian dengan membentuk klub sepakbola.

3. Sarana Olahraga berupa kompleks stadion bessai berinta cukup refresentatif dengan arena olahraga sepakbola, volley, basket, jogging track, panjat tebing dan roller coster yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan klub olahraga secara gratis dan bertanggung jawab.

No Indikator Kinerja

Capaian Kinerja Target Realisasi %

(1) (1) (1) (1) (1)

3 Rasio jumlah sarana dan prasarana kepemudaan, kepramukaan dan olah

raga 1,16 0,66 57%

Pada Indikator Kinerja Rasio jumlah sarana dan prasarana Kepemudaan, Kepramukaan dan Olahraga pada tahun 2017 menggunakan rumus berdasarkan Permendagri Nomor 54

(18)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

15 Tahun 2010 dihitung dengan rumus : Jumlah Sarana dan Prasarana yang dimiliki dibagi Jumlah Penduduk di kali 1.000.

Adapun untuk realisasi capaian kinerja Tahun 2017 pada jumlah sarana dan prasarana olahraga diperoleh senilai 0,66% dengan prosentase capaian senilai 0,57%. Penyebab dari tidak tercapainya target di Tahun 2017 ini dikarenakan :

1. Untuk perhitungan realisasi capaian kinerja pada rasio jumlah sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kota Bontang menggunakan Data Jumlah Penduduk yang semakin bertambah, sehingga perolehan capaian realisasinya tidak mencapai target senilai 1,16;

2. Penetapan nilai target di Tahun 2017 terlalu tinggi, sehingga perolehan realisasi capaian kinerja tidak tercapai;

3. Adanya keterbatasan jumlah Alokasi Anggaran di Tahun Anggaran 2017 dikarenakan defisit Anggaran Pemerintah Kota Bontang; dan

4. Data penduduk pada target berdasarkan pada data dasar Renstra yaitu jumlah penduduk menurut data BPS di tahun 2017 dengan asumsi kenaikan 2 %/

tahun, sedangkan pada data realisasi menggunakan data penduduk dari Disdukcapil per 31 Desember 2017.

No Indikator Kinerja

Capaian Kinerja

Target Realisasi %

(1) (1) (1) (1) (1)

4 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata

5.565 383.868 68,98 Meningkatnya Jumlah Destinasi

Pariwisata

1 1 1

Meningkatnya Jumlah Kelompok Sadar Wisata

10 8 0,8

Adapun untuk realisasi Capaian Kinerja Bidang Pariwisata untuk Tahun Anggaran 2017, Khususnya pada Indikator Kinerja Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata dari Target 5.565 jumlah kunjungan wisata, ternyata terrealisasi sampai dengan 31 Desember 2017 bertambah menjadi 383.868 orang wisatawan nusantara sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah sebanyak 82 orang.

Sedangkan untuk Jumlah Destinasi Pariwisata tidak mengalami perubahan yaitu satu (1) serta untuk jumlah kelompok sadar wisata sampai dengan 31 Desember 2017 dari Target sebanyak 10 kelompok sampai dengan 31 Desember 2017 telah terrealisasi sebanyak 8 (delapan) Kelompok.

(19)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

16 2.1.3 Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya/terpenuhinya target kinerja

program/kegiatan, disebabkan oleh : Bidang Kepemudaan :

1. Dualismen yang terjadi dikubu mitra kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang, yaitu KNPI dan Kwartir Cabang Pramuka Kota Bontang.

2. Belum optimalnya pelaksanaan tupoksi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang, karena kuantitas dan terbatasnya kualitas sumber daya aparatur yang masih minim, sehingga mengakibatkan kurangnya pelaksanan program dan kegiatan

3. Kurang sinergisnya program kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang

4. Terbitnya peraturan Perundang-Undangan mengenai tata cara pemberian dan pertanggungjawaban dana hibah/bansos yang berasal dari APBD. Sehingga rawan menimbulkan koflik antara Dinas Pemuda dan Olahraga dengan mitra kerjanya, hal ini dikarenakan mitra kerja telah terbiasa mengelola dana hibah sendiri, sehingga dengan adanya aturan tersebut pemberian dana hibah/bansos dibatasi dan kewenangan pelaksanaan urusan pemerintah Kepemudaan dan Keolahragaan dikembalikan secara penuh kepada SKPD teknis yang dibentuk Pemerintah Daerah.

Sedangkan mitra kerja mempunyai hak yang terbatas hanya membantu Dinas Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan kegiatan.

Bidang Olahraga :

1. Masih lemahnya kualitas SDM yang menangani olahraga baik Pembina, pengurus, pelatih maupun insan olahraga lainnya yang sampai saat ini masih berkesan belum professional baik ditingkat klub dan Kota.

2. Regenerasi atlet Kota Bontang yang terkesan lamban dikarenakan kurangnya pembinaan, kompetisi, pelatih dan sarana olahraga.

3. Masih rendahnya budaya olahraga ditengah - tengah masyarakat akibat kurangnya pengetahuan terhadap arti pentingnya olahraga bagi kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.

Bidang Pariwisata :

1. Sektor pariwisata di Kota Bontang khususnya wisata bahari yang belum dikelola secara maksimal sehingga berimbas pada rendahnya kunjungan wisata dan kurangnya kontribusi terhadap perekonomian daerah dari sektor pariwisata.

2. Untuk Kegiatan “Pengembangan Objek Pariwisata Mangrove Berbas Pantai (DAK Fisik Reguler Bidang Pariwisata Sub penataan Kawasan Pariwisata)”

(20)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

17 Permasalahan yang dihadapi antara lain:

a. Kurangnya staf untuk monitoring di lapangan;

b. Ada beberapa item rekening kegiatan yang tidak bisa digunakan;

c. Pemindahan pedagang di Kawasan Wisata Mangrove Berbas Pantai yang agak rumit dan membutuhkan waktu;

3. Untuk Kegiatan “Pembangunan Objek Wisata Pesisir”

Permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Waktu yang ada tidak mencukupi pada kegiatan pendanaan lewat APBD-P

4. Untuk Kegiatan “Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Kemitraan Pariwisata”

Permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Anggaran yang masih terbatas untuk pelaksanaannya;

b. Kegiatan-Kegiatan pada waktu APBD Perubahan hamper bersamaan dengan tenaga SDM yang sedikit jumlahnya;

5. Untuk Kegiatan di Seksi “Sarana dan Prasarana Promosi wisata”

Permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Tidak ada SDM yang memiliki sertifikat menyelam untuk monitoring objek wisata bawah laut;

b. Tidak ada sarana transportasi laut untuk melakukan monitoring;

c. Tidak maksimalnya system informasi promosi wisata seperti: website, baliho dan leaflet;

d. Kurangnya tenaga dalam mengambil data dan informasi di lapangan dalam rangka penyiapan bahan promosi; dan

e. Kurangnya pelaksanaan Bimtek atau Diklat bagi Aparatur yang membidangi.

Adapun solusi pada point 4 (kolom e), yaitu : Dilaksanakannya Diklat pemasaran wisata, diklat penyusunan paket wisata dan diklat prmau wisata.

6. Untuk Kegiatan “Penyusunan Naskah Akademik Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kota Bontang (RIPPAR)

Permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Nilai Anggaran yang tidak mencukupi, sehingga kegiatan tidak dilaksanakan (Rp. 100.000.000,00);

b. Pada wilayah RT/RW setempat belum selesai sebagai pedoman untuk menyusun Dokumen RIPPAR; dan

c. Untuk RIPPAR Provinsi belum selesai (ada saling keterkaitan antara RIPPAR Kota, RIPPAR Provinsi dan RIPPARNAS).

(21)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

18 Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada point 5, yaitu :

a. Pengajuan Telaahan Staf (TS) Ke Walikota Bontang yang disetujui/dialokasikan dana + Rp. 200.000.000,00 lebih untuk :

1. Review RIPPDA Kota Bontang 2010

2. Penyusunan Naskah Akademik RIPPAR Kota Bontang 3. Draft Rapperda Kota Bontang

7. Untuk Kegiatan “Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek wisata (RIPOW) Wisata Adat Guntung”

Permasalahan yang dihadapi, antara lain:

a. Wisata adat include dalam RTH sudah di DED (Mencegah tumpeng tindih);

b. Tidak tersedianya dana untuk membangun fasilitas sesuai tahapan/jadwal yang sudah direncanakan dalam laporan akhir;

Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada point b, yaitu : b. Sudah ditawarkan ke pihak ke-3/mitra pariwisata untuk

membangun/mengambil bagian fasilitas baik dalam forum CSR maupun kalangan swasta lainnya.

8. Untuk Kegiatan pada Seksi “Pembinaan Pengembangan Objek wisata dan Ekonomi Kreatif”, Kondisi secara umum, yaitu :

a. Kurangnya kegiatan Diklat-Diklat

Contoh : Diklat RIPPARDA, Diklat RIPOW dan Diklat Manajemen Wisata

b. Masih Kurangnya personil/SDM dalam hal pendataan di lapangan untuk inventarisir data Pariwisata.

2.1.4 Kebijakan/tindakan perencanaan dan pengganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah yang ingin dicapai , maka tindakan/kebijakan yang diambil terkait perencanaan dan penganggaran yang akan ambil adalah sebagai berikut :

1. Memaksimalkan segala sumberdaya yang dimiliki dalam menyusun program kerja yang efektif, tepat, smart dan berimbas langsung ke masyarakat, guna pencapaian visi dan misi Kepala Daerah serta SKPD.

2. Menetapkan skala prioritas terhadap program kegiatan SKPD yang telah tercantum didalam dokumen perencanaan.

3. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan konsultasi dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Timur dalam sehingga terjadi sinergisitas dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

(22)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

19 4. Melakukan pendekatan kepada mitra Dispora yaitu Kwarcab Pramuka, KONI dan KNPI

dengan cara mengikutsertakan dalam perencanaan dan penyusunan program kegiatan sehingga dapat tercapai tujuan bersama. Serta bertindak sebagai fasilitator mediasi untuk mencari solusi serta musyawarah mufakat dalam menyelesaikan dualism kepengurusan yang terjadi di KNPI dan Kwarcab Pramuka.

5. Gencar melakukan Sosialisasi dan mengajak mitra kerja beradaptasi dengan aturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan wajib pemerintah dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.

6. Membuat analisis beban kerja yang realistis sehingga bisa dijadikan dasar permohonan penambahan sumber daya aparatur

7. Memberikan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis kepada sumber daya aparatur sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang, memiliki tupoksi yang sangat komplit dan luas, dengan didukung aparatur sejumlah 56 (lima puluh lima) orang pegawai yang terdiri dari 23 (dua puluh tiga) orang PNS, 1 (satu) orang CPNS, 1 (satu) org PNS titipan dari Kota Balikpapan dan 31 (Tiga Puluh Satu) orang tenaga Non PNS, dengan tupoksi 14 (Empat Belas) orang sebagai staf administrasi, 12 (Dua Belas) orang bertugas Tenaga Keamanan sarana dan prasana olahraga sedangkan 5 (Lima) orang bertugas Tenaga Kebersihan sarana dan prasarana olahraga.

Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bontang dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa bangunan kantor di Kantor bersama Graha Taman Praja Blok II Lantai II, Sarana Prasana Olahraga ( Stadion Taman Prestasi ,GOR Taman Lestari, Stadion Bessai Berinta, Lapangan Tenis Bessai Berinta dan Lapangan Sepakbola Tanjung Laut ), kendaraan dinas, dan fasilitas lainnya. Dengan terbitnya UU No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maka revitalisasi Gerakan Pramuka menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga. Sehingga harus memiliki perencanaan yang matang dalam anggaran agar segala kegiatan dan tupoksi dalam berjalan dengan maksimal tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip efektifitas dan efisiensi.

Standar tolak ukur pencapaian kinerja didasarkan pada lampiran I Permendagri 54 Tahun 2010 dan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga 2011-2016, standar tolak ukur tersebut juga telah disahkan dan tercantum dalam target RPJMD Pemerintah Kota Bontang 2011 – 2016 .

(23)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

20 Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, membawahi :

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan 3. Bidang Kepemudaan, membawahi :

 Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda

 Seksi Infrastruktur dan Kemitraan Pemuda 4. Bidang Keolahragaan, membawahi :

 Seksi Pembudayaan Olahraga dan Peningkatan Prestasi Olahraga

 Seksi Infrastruktur dan Kemitraan Olahraga 5. Bidang Kepariwisataan, membawahi :

 Seksi Pembinaan, Pengembangan Objek Wisata dan Ekonomi Kreatif

 Seksi Sarana Prasarana dan Promosi Wisata

(24)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

21 TABEL T-VI.C.1

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BONTANG

NO INDIKATOR SPM/STD

NASIONAL IKK

TARGET RENSTRA 2016 -2021 REALISASI CAPAIAN PROYEKSI

CATATAN ANALISIS TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN

2017

TAHUN

2018 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

KONDISI AKHIR RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Lampiran I Permendagri 54 tahun

2010

Masuk didalam periode baru yaitu Renstra 2016 - 2021, sehingga Tahun n-2 (2015) masuk dalam periode Rentra

2011 - 2016, sehingga bernilai 0

1 Jumlah klub olahraga 0 2,98 2,92 2,87 0 2,98 2,92 2,70 Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk

2 Jumlah gedung

olahraga 0 1,64 1,61 1,58 0 1,64 1,61 1,49 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk

3 Jumlah Organisasi

Pemuda 0 82 82 82 0 82 82 82 Seluruh OKP yang ada di Kota Bontang

4 Jumlah Organisasi

Olahraga 0 61 61 62 0 61 61 63 Seluruh Pengcab,Organisasi Olahraga dan klub yang ada di

Kota Bontang 5 Jumlah Kegiatan

Pemuda 0 12 8 8 0 12 8 8 Kegiatan bina kepemudaan

6 Jumlah Kegiatan

Olahraga 0 18 5 5 0 18 5 5 Kegiatan bina keolahragaan

7

Gelanggang/Balai Remaja (Selain milik

swasta)

0 0,10 0,10 0,09 0 0,10 0,10 0,09

8 Lapangan Olahraga 0 1,02 1 0,98 0 1,02 1 0,93

(25)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

22 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

A. Pelayanan Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang

Potensi pemuda di Kota Bontang cukup besar, hal ini dapat dilihat struktur umur penduduk usia muda cukup tinggi dibandingkan dengan penduduk usia lainya.

Penduduk Usia (15-19) tahun di Kota Bontang persentasenya cukup tinggi yaitu 8,03%. Dilihat dari komposisi penduduk menurut umur, Kota Bontang dapat dikatakan sebagai daerah dalam transisi komposisi penduduk dari kategori penduduk usia muda ke arah penduduk usia tua. Data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa kelompok umur produktif (15-64 tahun), yaitu sebesar 67,48 %. Komposisi ini mencirikan bahwa penduduk Kota Bontang berada pada kelompok peralihan (intermediate). Hal tersebut dapat terjadi karena Kota Bontang sebagai daerah terbuka dimana mobilitas (migrasi) penduduk usia produktif sangat tinggi.

Pada bidang keolahragaan, pembinaan olahraga secara intensif sudah dilakukan oleh swasta. Dengan pembinaan ini beberapa cabang olahraga sudah dapat menunjukkan prestasi sampai di tingkat nasional.Peran dan fungsi pemuda dalam kegiatan pembangunan di Kota Bontang umumnya masih rendah. Kegiatan dan organisasi kepemudaan belum mampu menunjukkan fungsi dan peran lembaga kepemudaan dalam proses pembangunan. Prestasi olahraga masyarakat Bontang juga masih rendah.Kegiatan olahraga masih sedikit dan SDM-nya (pembina, pelatih dan olahragawan) masih kurang baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal lain yang perlu diupayakan adalah peningkatan peran, fungsi serta kualitas tenaga pelatih dalam rangka pembinaan cabang-cabang olahraga.

Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang, memiliki tanggung jawab pelayanan masyarakat yang beragam. Selain bertanggung jawab atas Bina Kepemudaan dengan mitra KNPI dan revitalisasi Gerakan Pramuka dengan mitra Kwartir Cabang Pramuka.

Dalam Bina Olahraga, Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang memiliki skala prioritas untuk regenerasi prestasi dan memasyarakatkan olahraga, agar masyarakat mencintai olahraga dan bekerjasama aktif dengan KONI, Pengkot, BAPOPSI,FORMI dan instansi terkait guna meningkatnya prestasi olahraga.

Secara umum Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang sebagai sebuah Dinas Baru yang terbentuk berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2008 dapat dikatakan belum menunjukkan kinerjanya. Tetapi nantinya setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang akan

(26)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

23 mendapat banyak tanggapan positif dari berbagai kalangan. Baik kegiatan yang bersifat hubungan antar dinas/instansi Pemerintah Kota Bontang maupun kegiatan yang melibatkan masyarakat, pemuda dan olahraga dan Pariwisata.

Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bontang juga akan menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada. Peranan aktif Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang dalam menjalankan tugas pokok sehari-hari diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai kalangan dan selalu melibatkan masyarakat, pemuda, olahraga dan Pariwisata. Untuk kegiatan sosialisasi dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dalam dunia kepemudaan dan keolahragaan merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Selain dari itu, fungsi Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata Kota Bontang nantinya harus mampu menunjukkan peranan penting dalam setiap aktivitas kepemudaan dan olahraga serta Pariwisata. Keberadaan Dinas ini diharapkan menjadi pioner kemajuan dunia kepemudaan dan keolahragaan serta Kepariwisataan yang ada di Kota Bontang. Didalam kegiatan intern Pemerintah Kota Bontang pun, nantinya Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata mampu memberikan peranan yang signifikan bagi kemajuan pergerakan pemuda dan prestasi olahraga secara umum, serta suksesor revitalisasi Gerakan Pramuka Dan Pariwisata.

B. Permasalahan dan Hambatan dimasa depan yang akan dihadapi Dinas Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata dalam menyelanggarakan Tugas Pokok dan Fungsinya.

Peran dan fungsi pemuda dalam kegiatan pembangunan di Kota Bontang pada masa yang akan datang diperkirakan semakin meningkat. Untuk mendorong kepedulian terhadap berbagai permasalahan pembangunan maka kegiatan dan organisasi kepemudaan akan semakin meningkat. Selain itu fungsi dan peran lembaga kepemudaan sebagai wadah dalam menampung aspirasi pemuda juga semakin meningkat. Sehingga isu strategis yang diangkat didalam RPJMD Kota Bontang 2016 - 2021 dalam bidang kepemudaan adalah Peran dan fungsi pemuda dalam kegiatan pembangunan masih rendah.

Prestasi masyarakat di bidang olahraga akan semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Pemanfaatan sarana olahraga yang telah terbangun akan mendorong partisipasi masyarakat untuk mengembangkan diri di bidang keolahragaan terutama olahraga andalan. Sumberdaya manusia (pembina, pelatih

(27)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

24 dan olahragawan) pada setiap wilayah semakin meningkat. Peran dan fungsi kelembagaan olahraga pada berbagai instansi dan organisasi kepemudaan juga semakin meningkat. Peran dan fungsi serta kualitas tenaga pelatih dari tempat pelatihan atau pembinaan cabang-cabang olahraga juga meningkat. Sehingga isu strategis yang diangkat didalam RPJMD Kota Bontang 2016 - 2021 dalam bidang keolahragaan adalah Prestasi masyarakat dalam bidang olahraga masih kurang.

Perlu dilakukan kajian terkait Dokumen RIPPAR yang ada di Kota Bontang sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemerintah terutama menambah PAD terhadap objek- objek wisata yang dikelola sehingga akan berdapak pada multiplayer effect bagi peningkatan perekenomian Masyarakat.

C. Visi dan Misi Kepala Daerah

Dalam rangka membangun Visi dan Misi Pembangunan Kota Bontang lima tahun kedepan 2016-2021, selain melihat kondisi realitas di lapangan dan kondisi lingkungan strategis dengan berbagai tantanganya baik nasional maupun internasional, kami juga melihat visi dan misi Kota Bontang yang tertuang dalam RPJP Kota Bontang 2006-2025 yang merupakan arah dan landasan berpijak pembangunan Kota Bontang sampai tahun 2025.

Visi yang tertuang dalam dalam RPJP Kota Bontang 2006-2025 adalah “Kota Maritim Berkebudayaan Industri Yang Berwawasan Lingkungan Dan Mensejahterakan Masyarakat“. Filosofi yang tertuang dalam dalam Visi RPJP tersebut adalah bagaimana mewujudkan kota Bontang sebagai Kota Maritim dengan karakteristik wilayah yang kurang lebih 70% wilayahnya perairan laut dengan tetap mengembangkan kegiatan industri yang berwasan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bontang.

Seperti yang diamanatkan dalam RPJPD Kota Bontang 2006-2025, maka untuk periode pembangunan 2016-2021 merupakan tahapan penguatan dalam dua periode tahapan pembangunan sebelumnya yaitu kualitas SDM baik bidang kesehatan mapun pendidikan semakin baik, pemerataan hasil pembangunan, prasarana dan sarana dasar pembangunan telah tercapai dan pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan, penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah, serta kualitas lingkungan hidup terkendali Dengan latar belakang di atas, maka VISI pembangunan kota Bontang lima tahun kedepan, sebagai periode pembangunan RPJP tahun ketiga yaitu tahun periode 2016-2021 adalah :

(28)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

25

”MENGUATKAN BONTANG SEBAGAI KOTA MARITIM BERKEBUDAYAAN INDUSTRI YANG BERTUMPU PADA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”

Rumusan Visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Kota Maritim adalah untuk mewujudkan Visi Kota Bontang 2016-2025 sebagai Kota Maritim, dan Visi Pembangunan Nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Hal tersebut sangat beralasan mengingat sebagai entitas administratif ekonomi dan ekologis yang didominasi oleh wilayah pesisir dan laut sehingga unsur kemaritiman menjadi salah satu penciri kuat (city icon) bagi Kota Bontang. Aspek kemaritiman ini mencakup domain fungsional ekonomi dan industri kelautan yaitu jasa-jasa kelautan, kepelabuhanan, transportasi laut, perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil laut, industri penyedia jasa kemaritiman, perdagangan maritim, eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan minyak-gas di laut (off-shore) dan wilayah pesisir (on-shore).

Berkebudayaan industri adalah sebuah nilai sistem profesional berbasis pada nilai-nilai keragaman lokal dan nasional yang mampu mendorong dan menopang perekonomian di sektor industri maritim pada khususnya dan industri lain pada umumnya sehingga ke depan industry maritim dan industri petrokimia bisa berjalan secara sinergi dan saling menunjang.

Kualitas Sumber daya Manusia mempunyai arti bahwa kualitas Sumberdaya Manusia baik menjadi tumpuhan utama untuk mewujudkan Visi tersebut, sehingga dalam kurun waktu lima tahun ke depankualitas Sumbedaya Manusia semakin meningkat baik pendidikan maupun kesehatanya, melalui peningkatan sarana dan prasarana yang berkualitas.

Kualitas lingkungan hidup mempunyai arti bahwa pembangunan harus berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup yang ada di Bontang, yaitu dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup termasuk di dalamnya sumberdaya alam melalui mekanisme yang adil, bermartabat dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.

Kesejahteran Masyarakat merupakan tujuan akhir pembangunan Kota Bontang, yaitu mewujudkan masyarakat Kota Bontang yang terpenuhi hak-hak dasarnya sehingga menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, berkualitas dan memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya.

Dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Kota Bontang tersebut, maka Misi Pembangunan Kota Bontang lima tahun kedepan adalah sebagai berikut :

(29)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

26 1. Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas

sumberdaya manusia

2. Menjadikan Kota Bontang sebagai Green City melaluipeningkatan kualitas lingkungan hidup

3. Menjadikan Kota Bontang sebagai Creative City melalui pengembangan kegiatan perekonomian berbasis sektor maritim.

(30)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

27 D. Tantangan dan Peluang dalam Peningkatan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga

TABEL ANALISIS SWOT

SITUASI INTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

- Aturan Perundang-undangan yang mendukung Pelayanan Tupoksi - Belum adanya Perda yang mengatur tentang Pembinaan Kepemudaan dan olahraga

- Komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran Dispora (Disiplin dan Loyalitas) - Kurangnya koordinasi antara stake holder

- Terjalinnya komunikasi dan koordinasi di jajaran Dispora - Minimnya anggaran yang tersedia dlm pembinaan pemuda dan olahraga

- Sumber daya manusia Dispora yang masih berusia muda dan memiliki semangat untuk bekerja

- Minimnya sarana dan prasarana pemuda dan olahraga di Kota Bontang

- Tupoksi Organisasi cukup jelas -Terbatasnya jumlah sumber daya manusia aparatur

SITUASI EKSTERNAL

PELUANG (O) STRATEGI SO (OFFENSIF / PROAKTIF) STRATEGI WO (PEMBALIKAN)

-Undang-undang No. 03 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional

- Membuat kajian dalam rangka usulan rancangan perda mengenai Kepemudaan dan Keolahragaan.

- Laporan dan koordinasi kepada Kepala Daerah untuk meminta arahan serta petunjuk pemecahan masalah Kepemudaan dan Keolahragaan

- Undang - undang No.12 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pramuka - Turun langsung kelapangan mengumpulkan aspirasi masyarakat, mengenai pengembangan Kepemudaan dan Keolahragaan

- Musyawarah mufakat dengan pihak - pihak terkait mengenai solusi permasalahan Pemuda dan Olahraga Kota Bontang

- Undang - undang No.40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan - Menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan stakeholder - Meningkatkan koordinasi dan konsultasi kepada pihak - pihak terkait, guna menyusun kegiatan yang menunjang suksesnya visi dan misi

-Undang - Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah - Mencari sumber pembiayaan diluar APBD Kota Bontang ( APBN, APBD Provinsi ataupun swasta ) untuk membiayai pembangunan maupun peningkatan sarana prasarana pemuda dan olahraga

- Mengklasifikasikan kegiatan secara skala prioritas berdasarkan dengan situasi, kondisi, kemampuan SDM dan anggaran,.

- Dukungan dari masyarakat dan perusahaan besar di Kota Bontang dalam pembinaan Pemuda dan Olahraga

-Menyusun dokumen perencanaan yang berkualitas dan sesuai dengan pencapaian visi dan misi

- Merealisasikan sebaik mungkin program kegiatan yang dimiliki dengan tetap berpedoman pada target indikator kinerja.

- Kemajuan Informasi Teknologi memungkinkan Dispora mengakses informasi tentang Kepemudaan dan Olahraga

- Membangun sinergisitas antara Kemenpora, Dispora Provinsi dan Dispora Kota Bontang

- Banyaknya prestasi pemuda dan olahraga di Kota Bontang untuk skala kota, provinsi dan nasional

(31)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

28

ANCAMAN (T) STRATEGI ST (DIVERSIFIKASI) STRATEGI WT (PERTAHANAN)

- Kondisi ekonomi global yang tidak stabil karena adanya krisis ekonomi dunia

- Menjalin kemitraan dengan perusahaan swasta dan masyarakat dalam pengembangan Kepemudaan dan Keolahragaan

- Mempertahankan komitmen SDM Dispora untuk mencapai visi dan misinya

-Dualisme kepengurusan yang terjadi pada Mitra Dinas Pemuda dan Olahraga

- Mengembangkan Olahraga kemasyarakatan ( Olahraga Tradisional ) agar lebih menyentuh kemasyrakat, sebab olahraga tradisional tetap dicintai masyarakat dan bagian dari budaya bangsa

- Mengaplikasikan tupoksi secara maksimal dalam pelayanan dengan masyarakat

- Kurangnya nilai - nilai cinta tanah air, bangsa dan negara dikalangan pemuda

- Mensosialisasikan olahraga melalui olahraga permainan yang banyak diminati oleh masyarakat.

- Mengoptimalisasikan keterbatasan dana yang ada untuk membiayai kegiatan rutin maupun bidang

-Keenganan Pemuda untuk terlibat aktif dalam organisasi - Memperbanyak kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap masyarakat dengan melibatkan pemuda

- Mengoptimalkan keterbatasan sarana dan prasarana guna pengembangan Kepemudaan dan Keolahragaan

- Tingginya tingkat pengangguran dikalangan pemuda - Meningkatkan peran aktif pemuda dalam pembangunan dan perekonomian

- Meningkatkan kerjasama yang baik dengan organisasi Kepemudaan dan Keolahragaan yang selama ini menjadi mitra Dispora

- Tidak adanya jamina kesejahteraan untuk atlit dimasa depan - Melibatkan peran aktif OKP, pemuda, Organisasi Olahraga dan pelaku olahraga dalam kegiatan Dispora

- Tingginya persaingan perebutan atlit/pelaku olahraga yang berprestasi oleh daerah lain ( mutasi atlit )

- Memanfaatkan Musrenbang sebagai momentum didalam mensinergikan keinginan masyarakat dengan program kerja yang direncanakan

(32)

RENCANA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

2018

29 E. Perumusan Program dan Kegiatan Prioritas di Tahun 2018

Untuk anggaran Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata di Tahun 2018 di proyeksi sebesar Rp. 9.379.351.000, Maka Dinas Pemuda dan Olahraga untuk anggaran tahun 2018, menetapkan program dan kegiatan prioritas antara lain :

 PROGRAM PENINGKATAN PERAN SERTA KEPEMUDAAN 1. Pertukaran Pemuda Antar Propinsi

2. Studi Orientasi bagi Paskibra, Pendamping, dan Pelatih Paskibra 3. Seleksi Paskibraka Kota Bontang

4. Pelatihan dan Pembinaan Calon Anggota Paskibraka 5. Peringatan Hari Sumpah Pemuda

 PROGRAM PEMBINAAN DAN PEMASYARAKATAN OLAH RAGA

1. Pekan Olah Raga Pelajar Provinsi (POPPROV) Kalimantan Timur

2. Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola Usia Dini Walikota Cup U-12 dan U- 14

3. Peringatan Hari Olahraga Nasional

 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Stadion Taman Prestasi 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Stadion Bessai Berinta 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala GOR Taman Lestari

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Lapangan Tennis Bessai Berinta 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sport Center

 PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA

1. Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata 2. Koordinasi Dengan Sektor Pendukung Pariwisata 3. Penyusunan Rencana Induk Pariwisata

 PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

1. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Penyusunan rancangan awal RKPD tahun 2018 dilaksanakan secara simultan dengan proses penyusunan RPJMD 2016-2021. Disamping mengacu pada kebijakan makro RPJPD, RPJMD Provinsi, RKP, dan RPJMN, juga akan menselaraskan dengan visi dan misi walikota terpilih. Proses ini ditempuh untuk menjamin arahan kebijakan dalam RKPD 2018 tetap memiliki konsistensi dan kesesuaian dengan sasaran-sasaran

Gambar

TABEL ANALISIS SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Shalindra (2013) yang berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas

Perencanaan karir: proses yang digunakan oleh seseorang untuk memilih tujuan-tujuan karir dan jalur untuk mencapai tujuan tersebut.. Perencanaan karir organisasi: suksesi terencana

Sedangkan, menurut Situmorang, dkk (1991) secara keseluruhan antara Formasi Sawahlunto dan Formasi Sawahtambang memiliki hubungan menjari berdasarkan lingkungan pengendapan

Secara umum kondisi masyarakat sipil di Sulawesi-Papua menunjukkan skor 2,43 yang berarti kurang sehat, hasil pada masing masing dimensi dapat dilihat sebagai berikut: (detail

Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Dinas Kebakaran Kota Semarang Tahun 2017 dimaksudkan untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan,

Setiap progaram atau kegiatan yang disusun dilandasi dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan,

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Tahun 2020 BAB I PENDAHULUAN 1 1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 dimaksudkan menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan