• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN TKS BANK

PERINGKAT KOMPOSIT

TKS Bank secara Individual:

paling lambat pada:

tanggal 31 Juli (TKS Bank posisi akhir Juni)

tanggal 31 Januari (TKS Bank posisi akhir Desember)

TKS Bank secara Konsolidasi:

paling lambat pada:

tanggal 15 Agustus (TKS Bank posisi akhir Juni) tanggal 15 Februari (TKS Bank posisi akhir Desember)

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

Peringkat komposit yang lebih kecil mencerminkan kondisi bank yang lebih sehat

Peraturan ini dibuat untuk menyempurnakan penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan berdasarkan risiko supaya lebih efektif dalam menghadapi perubahan kompleksitas usaha dan profil risiko, penerapan pengawasan secara konsolidasi serta perubahan pendekatan penilaian kondisi bank yang diterapkan secara internasional.

Penilaian peringkat komposit ditetapkan berdasarkan analisis terhadap peringkat setiap faktor dengan memperhatikan materialitas dan signifikansi masing-masing faktor, serta mempertimbangkan kemampuan Bank dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal yang signifikan.

OJK

POJK NOMOR 4/POJK.03/2016 &

SEOJK NOMOR 14/SEOJK.03/2017 LATAR BELAKANG

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

Penilaian TKS wajib dilakukan oleh Bank baik secara individual maupun konsolidasi dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating)

Penilaian TKS secara konsolidasi dilakukan bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak

Periode penilaian TKS dilakukan paling sedikit:

Setiap semester : posisi akhir bulan Juni dan Desember

Dilakukan pengkinian sewaktu-waktu apabila diperlukan

Profil Risiko Tata Kelola Permodalan

Setiap faktor ditetapkan peringkatnya berdasarkan kerangka analisis yang komprehensif dan terstruktur

ACTION PLAN

Direksi Dewan Komisaris

Pemegang Saham Action Plan

Dalam hal berdasarkan hasil penilaian TKS Bank yang dilakukan oleh OJK dan/atau self assesment Bank terdapat:

Faktor TKS Bank ditetapkan pada peringkat 4 atau 5;

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5;

dan/atau

Peringkat komposit TKS Bank yang ditetapkan dengan peringkat 3, namun terdapat permasalahan signifikan yang perlu diatasi agar tidak mengganggu kelangsungan usaha Bank.

WAKTU PENYAMPAIAN SELF ASSESMENT & ACTION PLAN

SELF ASSESMENT

ACTION PLAN Sesuai batas waktu tertentu yang

ditetapkan oleh OJK untuk action plan tindak lanjut dari hasil penilaian TKS oleh OJK

Waktu penyampaian action plan paling lambat pada:

tanggal 15 Agustus (TKS Bank posisi bulan Juni- untuk action plan tindak lanjut dari self assessment Bank) tanggal 15 Februari (TKS Bank posisi bulan Desember - untuk action plan tindak lanjut dari self assessment Bank)

SANKSI

Teguran Tertulis Penurunan TKS Pembekuan Kegiatan Usaha Tertentu

Pencantuman dalam Daftar Tidak Lulus fit and proper test Rentabilitas

OJK berwenang menurunkan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank dalam hal ditemukan permasalahan atau pelanggaran yang secara signifikan mempengaruhi atau akan mempengaruhi operasional dan/atau kelangsungan usaha Bank

(2)

Ringkasan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

Ketentuan :

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Berlaku : 17 Maret 2017 Ringkasan :

Pokok-pokok pengaturan dalam Surat Edaran ini adalah sebagai berikut:

1. Prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar dalam melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank baik secara individual maupun konsolidasi yang mencakup prinsip berorientasi risiko, proporsionalitas, materialitas atau signifikansi, dan komprehensif dan terstruktur.

2. Faktor-faktor penilaian tingkat Kesehatan Bank terdiri dari: Profil risiko (risk profile), tata kelola, Rentabilitas (earnings), dan Permodalan (capital).

3. Mekanisme penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang meliputi:

a. Tata cara penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum secara individual atas 4 (empat) faktor penilaian dengan berpedoman pada parameter/indikator yang disediakan.

b. Tata cara penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum secara konsolidasi bagi Bank yang mengendalikan Perusahaan Anak atas 4 (empat) faktor penilaian.

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi dilakukan dengan memperhatikan:

1) materialitas atau signifikansi pangsa perusahaan anak terhadap pangsa atau kinerja Bank secara konsolidasi; dan/atau

2) signifikansi permasalahan perusahaan anak pada Profil Risiko, tata kelola, Rentabilitas, dan Permodalan Bank secara konsolidasi.

4. Definisi peringkat faktor penilaian dan peringkat komposit Tingkat Kesehatan Bank.

5. Periode penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang paling kurang dilakukan setiap semester (untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember) serta pengkinian sewaktu- waktu apabila diperlukan.

6. Format laporan yang wajib disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian sendiri (self assessment) penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukannya.

(3)

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT

KESEHATAN BANK UMUM

1. Apa latar belakang dari SEOJK ini?

Dengan telah dikeluarkannya POJK Nomor 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka Bank diwajibkan untuk melakukan penilaian sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) baik secara individual maupun secara konsolidasi. Seiring dengan kewajiban untuk melakukan self assessment penilaian Tingkat Kesehatan Bank tersebut, maka diperlukan petunjuk pelaksanaan yang mengatur lebih jauh mengenai penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, antara lain pengaturan mengenai prinsip-prinsip penilaian, mekanisme penilaian, tindak lanjut atas hasil penilaian, pelaporan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dalam SEOJK ini.

2. Apa saja pokok-pokok pengaturan dalam SEOJK ini?

a. Manajemen Bank perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum sebagai landasan dalam melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank:

1) Berorientasi Risiko;

2) Proporsionalitas;

3) Materialitas dan Signifikansi; dan 4) Komprehensif dan Terstruktur.

b. Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan Risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR). Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dilakukan terhadap Bank secara individual maupun konsolidasi.

c. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual mencakup penilaian terhadap faktor-faktor berikut: Profil Risiko, tata kelola, Rentabilitas, dan Permodalan dengan menggunakan parameter/indikator sebagaimana terdapat pada Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

d. Bank yang melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak wajib menerapkan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi mencakup penilaian atas Profil Risiko, penerapan tata kelola, Rentabilitas, dan Permodalan. Penetapan Perusahaan Anak yang wajib dikonsolidasikan mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai Penerapan Manajemen Risiko

(4)

secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak.

e. Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham pengendali Bank wajib menyampaikan rencana tindakan (action plan) kepada Otoritas Jasa Keuangan yang memuat langkah-langkah perbaikan yang wajib dilaksanakan oleh Bank dalam rangka mengatasi permasalahan signifikan yang dihadapi beserta target waktu penyelesaiannya.

f. Bank wajib menyampaikan hasil penilaian sendiri atas Tingkat Kesehatan Bank secara individual dan secara konsolidasi kepada Otoritas Jasa Keuangan

3. Bagaimana mekanisme penetapan peringkat faktor dan peringkat komposit?

a. Setiap faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan peringkatnya berdasarkan hasil analisis yang komprehensif dan terstruktur dengan menggunakan indikator penilaian baik kuantitatif maupun kualitatif. Peringkat setiap faktor dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor yang lebih kecil mencerminkan kondisi Bank yang lebih baik.

b. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dengan mempertimbangkan signifikansi dan materialitas dari masing-masing faktor.

4. Apakah peringkat faktor profil risiko juga ditetapkan menggunakan 5 peringkat?

Ya. Bank secara efektif menggunakan penetapan peringkat faktor profil risiko dengan menggunakan 5 (lima) peringkat sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum.

5. Apakah faktor yang digunakan untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi sama dengan faktor yang digunakan untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual?

Ya. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank baik secara individual maupun konsolidasi menggunakan 4 (empat) faktor yaitu profil risiko, tata kelola, rentabilitas, dan permodalan. Namun untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi, penilaian terhadap masing-masing faktor dilakukan secara konsolidasi antara Bank dengan Perusahaan Anak dengan memperhatikan karakteristik usaha Perusahaan Anak dan pengaruhnya terhadap Bank secara konsolidasi.

6. Bagaimana mekanisme penetapan dan pengkategorian peringkat Bank secara konsolidasi?

Penetapan peringkat masing-masing faktor penilaian secara konsolidasi dilakukan dengan memperhatikan signifikansi atau materialitas pangsa Perusahaan Anak terhadap Bank secara konsolidasi dan/atau permasalahan Perusahaan Anak yang

(5)

berpengaruh secara signifikan terhadap profil risiko dan kinerja keuangan Bank secara konsolidasi.

a. Mekanismenya wajib mengacu pada mekanisme penetapan dan pengkategorian peringkat Bank secara individual.

b. Dalam melakukan penilaian secara konsolidasi, Bank wajib memperhatikan:

1) materialitas atau signifikansi pangsa perusahaan anak terhadap pangsa atau kinerja Bank secara konsolidasi; dan/atau

2) signifikansi permasalahan perusahaan anak pada Profil Risiko, tata kelola, Rentabilitas, dan Permodalan Bank secara konsolidasi.

c. Penilaian tingkat kesehatan secara konsolidasi untuk Bank yang mengendalikan Perusahaan Anak berupa perusahaan asuransi dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif yang relevan, antara lain pemenuhan kecukupan modal perusahaan asuransi sesuai persyaratan otoritas yang berwenang, dan dampak Risiko yang dianggap signifikan atau material yang mempengaruhi Profil Risiko dan kinerja keuangan Bank secara konsolidasi.

7. Kapan waktu penyampaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank?

a. Untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual, paling lambat pada tanggal 31 Juli untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Juni dan tanggal 31 Januari untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Desember; dan

b. Untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi, paling lambat pada tanggal 15 Agustus untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Juni dan tanggal 15 Februari untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Desember

8. Dalam hal apa Bank wajib menyampaikan action plan kepada Otoritas Jasa Keuangan?

Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham wajib menyampaikan action plan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam hal berdasarkan hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan/atau self assesment oleh Bank terdapat:

a. Faktor Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5;

b. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5;

c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 3, namun terdapat permasalahan signifikan yang perlu diatasi agar tidak mengganggu kelangsungan usaha Bank.

9. Kapan waktu penyampaian action plan?

(6)

a. Sesuai batas waktu tertentu yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk action plan yang merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank oleh Otoritas Jasa Keuangan;

b. Paling lambat tanggal 15 Agustus untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Juni dan tanggal 15 Februari untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank posisi akhir bulan Desember, untuk action plan yang merupakan tindak lanjut dari self assesment Bank.

10. Kapan Bank wajib menyampaikan laporan pelaksanaan action plan?

Laporan pelaksanaan action plan disampaikan selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah target waktu penyelesaian action plan dan/atau 10 hari kerja setelah akhir bulan yang dilakukan secara bulanan, apabila terdapat permasalahan signifikan yang akan mengganggu penyelesaian action plan secara tepat waktu

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu model sistem yang dapat mendukung para pengambil keputusan dalam menentukan prioritas untuk pemeliharaan aset irigasi

x Konsep acara yang ditawarkan menarik dan sesuai dengan fungsi PRO TV sebagai televisi lokal, karena tema yang diangkat tidak terpaku pada tren yang berkembang saat

Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam tingkat tanggung jawabnya sudah baik, karena setiap tugas yang diberikan selalu

Sehubungan dengan rangkaian seleksi perekrutan pegawai non pegawai negeri sipil Unit Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dengan

Dari hasil percobaan sebelumnya yakni pengaruh jenis arang basah terhadap nilai temperatur dan kelembapan pada kotak penyimpan buah, diperoleh hasil kotak penyimpan

Berdasarkan pemikiran dan uraian, maka penelitian ini mencoba untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank internasional Indonesia

Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.. Menjelaskan prinsip-prinsip

Hal ini mengakibatkan kedudukan para bupati dikembalikan kepada tempat semula sebagai kepala tradisional rakyatnya, dan cara untuk meningkatkan prestise bupati