• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode Double Moving Average dan Regresi Linier untuk Peramalan Asam Sulfat di PT.XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Metode Double Moving Average dan Regresi Linier untuk Peramalan Asam Sulfat di PT.XYZ"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Metode Double Moving Average dan Regresi Linier untuk Peramalan Asam Sulfat di PT.XYZ

Debi Yulianti1*, Ade Momon2

1,2Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

*Koresponden email: debi22yulia@gmail.com

Diterima: 11 Desember 2022 Disetujui: 23 Desember 2022

Abstract

PT. XYZ is an excellent stockist and supplier of commodities for many enterprises that need chemicals.

The way that companies can survive and businesses can rotate also increases, requiring appropriate policies to increase productivity and optimize in managing the company starting from the incoming activities, processes and results achieved. Forecasting is an important thing to do when it will produce an item or product. In this study, we used past data on sulfuric acid product demand from February 2021 to January 2022. The purpose of this study is to estimate the amount of demand in the coming period in order to meet consumer demand. Double moving averages and linear regression were used as methods in this study, followed by determining the lowest MSE and MAPE values used to forecast sulfuric acid demand at PT.

XYZ. The lowest MSE and MAPE values were generated using linear regression methods with MSE values of 2.724 and MAPE of 2.173 for PT. A. At PT. B obtained MSE 2.397 and MAPE 1.324. The value is lower than MSE and MAPE double moving average. For this calculation, the linear regression method can be used as a forecasting method in this calculation.

Keywords: forecasting, double moving average, time series, linear regression, mean absolute percentage error

Abstrak

PT. XYZ merupakan perseroan unggul pada bagian stockist juga supplier bahan kimia untuk beberapa pabrik di berbagai kota. Cara agar perusahaan dapat bertahan dan usaha dapat berputar juga meningkat, memerlukan adanya kebijakan yang tepat guna produktivitas meningkat dan mengoptimalisasi dalam mengelola perusahaan dimulai dari kegiatan masuk, prosesnya dan hasil yang dicapai. Peramalan merupakan suatu hal yang berperan penting untuk dilakukan ketika akan memproduksi suatu barang atau produk. Dalam penelitian ini menggunakan data masa lalu permintaan produk asam sulfat bulan Februari 2021 sampai Januari 2022. Tujuan penelitian ini adalah memperkirakan jumlah permintaan pada periode mendatang demi memenuhi permintaan konsumen. Double moving average dan regresi linier digunakan sebagai metode dalam penelitian ini, dilanjutkan dengan menentukan nilai MSE dan MAPE terendah yang digunakan untuk meramalkan permintaan asam sulfat pada PT. XYZ. Pada nilai MSE dan MAPE terendah dihasilkan dengan menggunakan metode regresi linier dengan nilai MSE 2,724 dan MAPE 2,173 untuk PT.

A. Pada PT. B didapatkan nilai MSE 2,397 dan MAPE 1,324. Nilai tersebut lebih rendah daripada MSE dan MAPE double moving average. Untuk perhitungan ini, metode regresi linier dapat digunakan sebagai metode peramalan pada perhitungan kali ini.

Kata Kunci: peramalan, rata-rata bergerak ganda, deret waktu, regresi linier, rata-rata kesalahan persentase absolut

1. Pendahuluan

Pada zaman modern saat ini, tuntutan konsumen terhadap ketersediaannya produk pada pasaran terus meningkat. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi dan menemukan usaha baru guna mendapat nilai tambah dari konsumen. Perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu memproduksi produk untuk diekspor ke pelosok negeri, hal ini menandakan bahwa sektor bisnis di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas yang tajam setiap harinya. Agar dapat bertahan dan usaha dapat berputar juga meningkat, perlu adanya kebijakan yang tepat guna produktivitas meningkat dan mengoptimalisasi dalam mengelola perusahaan dimulai dari kegiatan masuk, prosesnya dan hasil yang dicapai. Salah satu caranya ialah berhubungan dengan pengambilan keputusan dengan tepat, seperti meramalkan kebutuhan dimasa yang akan datang[1]. Perkembangan ekonomi yang sedang terjadi sekarang ketika ada era globalisasi akan berdampak pada dunia bisnis dan industri. Hubungannya dengan hal ini ialah munculnya tuntutan untuk

(2)

perusahaan atau pelaku bisnis untuk meningkatkan persaingan. Persaingan selanjutnya adalah kualitas produk dan kapasitas industri untuk menyediakan barang yang sesuai dengan kebutuhan konsumen [2].

Saat memproduksi barang atau produk, peramalan adalah tugas penting yang harus dilakukan.

Tindakan terbaik adalah peramalan, yang mendasarkan prediksi pada data historis. Tujuan peramalan adalah untuk mengantisipasi berapa banyak penjualan yang akan terjadi dengan benar dari waktu ke waktu, ini paling efektif ketika kondisi permintaan pasar rumit dan dinamis[3]. Membuat keputusan yang lebih baik dengan menggunakan peramalan adalah pendekatan atau teknik yang bermanfaat untuk meramalkan hal-hal yang tidak bisa diketahui di masa depan. Hal ini menyebabkan metodologi peramalan menjadi semakin bervariasi dan kemajuannya sejalan dengan persyaratan sebuah kebutuhan, seiring dengan peningkatan perangkat lunak komputer[4]. Menurut [5] Peramalan adalah ilmu dan seni yang diterapkan untuk prediksi peristiwa masa depan. Hipotesis terbaik adalah hipotesis yang didasarkan pada peristiwa yang akan terjadi selama hipotesis diuji. Ketika hasil percobaan kurang ideal, masalah peramalan adalah masalah lain yang perlu segera ditangani[6]. Subagyo (1986) menyatakan bahwa peramalan dilakukan dalam rangka [7]:

a. Untuk mengurangi dampak keraguan tentang usaha atau organisasi.

b. Memberikan hasil prediksi yang mampu mengurangi tingkat kesalahan prediksi, biasanya sering ditentukan melalui penggunaan mean squared error (MSE), mean absolute percent error (MAPE), dan teknik lainnya.

PT. XYZ merupakan perseroan unggul pada bagian stockist juga supplier bahan kimia untuk beberapa pabrik di berbagai kota. Produksi perusahaan ini salah satunya ialah asam sulfat. Perusahaan perlu melakukan peramalan produk dimasa yang akan datang guna mencapai permintaan beberapa pabrik.

Dengan melakukan peramalan permintaan, perusahaan dapat mengestimasikan berapa permintaan di masa akan datang yang akan di produksi, dengan cara ini perusahaan dapat memproduksi barang dengan maksimal dan tidak berlebihan. Produk asam sulfat setiap bulannya mengalami perubahan permintaan, dan tidak memiliki jumlah yang pasti setiap periodenya.

Peneliti bertugas membuat studi peramalan yang akan menilai permintaan menggunakan data historis berdasarkan fakta yang disebutkan di atas yang diperoleh pada bulan Februari 2021 dan Januari 2022 dengan penggunaan teknik peramalan, Double Moving Average dan Regresi Linier. Teknik atau metode analisis deret waktu yang berbeda didasarkan pada penggunaan analisis suatu hubungan antar variabel akan menjadi pertimbangan dan variabel deret waktu. Metodologi deret waktu secara luas dibagi antara metode untuk rata-rata, seperti Rata-rata sederhana, Rata-rata bergerak tunggal, dan rata-rata bergerak ganda, dan metode untuk regresi, seperti regresi deret waktu [5]. Rata-rata bergerak tunggal dan rata-rata bergerak ganda berbeda satu sama lain, dilihat dari yang terakhir menggunakan Single Moving Average perhitungan lebih dari dua kali, maka dikenal sebagai Double Moving Average. Double Moving adalah teknik untuk menghitung tren [8]. Kemudian, Regresi adalah sebuah strategi juga teknik yang digunakan untuk meneliti aspek kualitas atau kuantitas saat suatu produk yang sedang diproduksi [9]. Situasi muncul karena bisnis dapat memaksimalkan keuntungan dan memastikan jumlah produk yang tepat dengan mencampur berbagai produk [10].

2. Metode Penelitian

Setiap masalah harus diselesaikan agar pengumpulan dan analisis data, serta analisis pembahasan, menjadi menyeluruh dan terorganisir[11] Poin utama metodologi penelitian adalah:

a. Objek Penelitian

Peneliti mengembangkan objek penelitian, yang merupakan hal tunggal dan terfokus, untuk dipelajari[12]. Asam sulfat merupakan objek dalam penelitian yang akan diindentifikasi.

b. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur untuk menyelesaikan pengumpulan data dijelaskan dibawah ini:

1) Wawancara

Wawancara merupakan pertukaran informasi dengan bertanya dan menjawab antar kedua belah pihak ialah agar mendapat sebuah informasi[11]. Peneliti melaksanakan tanya jawab pada pemimpin perusahaan yang berkenaan dengan topik peneliti.

2) Dokumentasi

Pada penelitian kuantitatif, dokumentasi merupakan kelengkapan dari semua kegiatan observasi dan wawancara [11]. Dalam aktivitas ini, dilaksanakan dengan mencatat setiap item yang terhubung dengan penelitian, seperti dokumen yang merinci permintaan data dari waktu sebelumnya dan yang lebih baru.

(3)

3) Observasi

Observasi adalah metode atau teknik tertentu dengan aturan yang berbeda dari metode lain. [11].

Teknik pengamatan dilakukan dengan memantau kondisi dan keadaan nyata di perusahaan yang memiliki tujuan untuk mempelajari lebih lanjut..

4) Studi Literatur

Teknik atau cara ini dilaksanakan dengan mencari berbagai referensi untuk dipelajari yang berkaitan dengan topik[13]. Teknik ini digunakan oleh peneliti dengan tujuan menunjang segala metode penelitian guna mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

Metode DMA ialah modifikasi dari SMA, perbedaan antara keduanya adalah bahwa metode Rata- rata bergerak ganda biasanya diperuntukkan meramalkan tren. Metode ini menggunakan ambang rata-rata bergerak dua kali dari metode SMA. Berikut merupakan alur pengerjaan pada metode DMA dengan diawali menghitung SMA[8] :

a. Mencari nilai single moving average 𝑆𝑡 =𝑋𝑡+𝑋𝑡−1 + 𝑋𝑡−2+⋯𝑋𝑡−𝑘−1

𝑘 (1)

b. Mencari nilai double moving average 𝑆" =𝑆𝑡+𝑆𝑡−1 + 𝑆𝑡−2+⋯𝑆𝑡−𝑘−1

𝑘 (2)

c. Mencari nilai konstanta

𝑎𝑡 = 2𝑆𝑡 − 𝑆"𝑡 (3)

d. Mencari nilai koefisien trend 𝑏𝑡 = 2

𝑘−1= (𝑆𝑡 − 𝑆"𝑡) (4)

e. Mencari besar nilai peramalan

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡+ 𝑏𝑡𝑚 (5)

Peramalan yang paling sederhana salah satunya ialah Regresi Linier metode ini diasumsikan bahwa akan ada hubungan antara variabel yang akan dibandingkan. Analisis didasarkan pada anggapan bahwa pola riwayat data bersifat linier, yang dapat dinyatakan sebagai:

Y ( t ) = a + bt (6)

Saat melakukan prediksi, hasilnya tidak mungkin sepenuhnya akurat. Keakuratan sebuah perkiraan ditentukan oleh seberapa besar kesalahannya, data yang sedang dibandingkan dengan data aktual atau data yang dianggap benar [14][15]. Perbedaan antara nilai yang diperkirakan dan nilai sebenarnya adalah kesalahan atau error. Pendekatan optimal adalah pendekatan yang paling mirip dengan data yang memiliki nilai kesalahan terendah untuk masing-masing metode. Metode perlu digunakan apabila metode yang memiliki nilai peramalan kesalahan terendah dan bekerja paling baik dengan data yang ada. Beberapa alternatif kesalahan metode peramalan yang sering digunakan tercantum di bawah ini:

a. Mean Square Error (MSE) 𝑀𝑆𝐸 = ∑ 𝑌𝑒𝑖2

𝑛 (7)

b. Mean Absolute Percent Error (MAPE) 𝑀𝐴𝑃𝐸 =100

𝑛|𝑒𝑖|

𝑥𝑖 (8)

3. Hasil dan Pembahasan

Informasi yang diperlukan untuk analisis penelitian bersumber dari dokumentasi PT. XYZ juga hasil wawancara dengan karyawan PPIC. Tabel 1 merupakan data permintaan asam sulfat untuk PT. A dan PT.

B pada bulan Februari tahun 2021 sampai dengan Januari 2022.

Tabel 1. Demand Asam sulfat

Periode Demand

Agen PT. A Agen PT. B

Feb-21 1 128 180

Mar-21 2 124 184

Apr-21 3 120 180

(4)

Periode Demand

Agen PT. A Agen PT. B

May-21 4 124 180

Jun-21 5 120 188

Jul-21 6 120 184

Aug-21 7 120 188

Sep-21 8 128 180

Oct-21 9 120 184

Nov-21 10 124 180

Dec-21 11 124 180

Jan-22 12 120 180

Sumber: PT. XYZ (2022)

Analisis data menggunakan teknik Double Moving Average dengan lag rata-rata tiga bulan adalah tahap selanjutnya setelah pengumpulan data. Perhitungan permintaan asam sulfat untuk PT. A dan PT. B dapat dihitung menggunakan rumus persamaan dibawah ini:

a. Menghitung Double Moving Average untuk PT. A 1) Menghitung nilai single moving average

SMA3 = 120 + 124 + 128

3 = 124,00

SMA4 = 124 + 120 + 124

3 = 122,67

SMA5 = 120 + 124 + 120

3 = 121,33

2) Menghitung nilai Double Moving Average DMA3= 121,33 + 122,67 + 124,00

3 = 122,67

DMA4= 121,33 + 121,33 + 122,67

3 = 121,78

DMA5= 120,00 + 121,33 + 121,33

3 = 120,89

3) Menghitung nilai 𝑎𝑡

𝑎𝑡 = 2 x 121,33 − 122,67 = 120 4) Menghitung nilai 𝑏𝑡

𝑏𝑡= 2

3 − 1x (121,33 − 122,67) = −1,33 5) Menghitung nilai peramalan

𝐹𝑡= 120 + −1,33 = 118,67

Berdasarkan keseluruhan proses perhitungan yang telah dilakukan untuk PT. A, hasil akhirnya terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil perhitungan DMA PT. A

Periode Demand SMA 3 DMA 3 At bt Periode Peramalan

Feb-21 1 128 Feb-22 13 116

Mar-21 2 124 Mar-22 14 116

Apr-21 3 120 124,00 Apr-22 15 116

May-21 4 124 122,67 May-22 16 115

Jun-21 5 120 121,33 122,67 120 -1,33 Jun-22 17 115 Jul-21 6 120 121,33 121,78 121 -0,44 Jul-22 18 114 Aug-21 7 120 120,00 120,89 119 -0,89 Aug-22 19 114 Sep-21 8 128 122,67 121,33 124 1,33 Sep-22 20 113 Oct-21 9 120 122,67 121,78 124 0,89 Oct-22 21 113 Nov-21 10 124 124,00 123,11 125 0,89 Nov-22 22 112 Dec-21 11 124 122,67 123,11 122 -0,44 Dec-22 23 112 Jan-22 12 120 122,67 123,11 122 -0,44 Jan-23 24 112

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

(5)

b. Menghitung Double Moving Average untuk PT. B 1) Menghitung nilai single moving average

SMA3 = 180 + 184 + 180

3 = 181,33

SMA4 = 180 + 180 + 184

3 = 181,33

SMA5 = 188 + 180 + 180

3 = 182,67

2) Menghitung nilai Double Moving Average DMA3= 182,67 + 181,33 + 181,33

3 = 181,78

DMA4= 184,00 + 182,67 + 181,33

3 = 182,67

DMA5= 186,67 + 184,00 + 182,67

3 = 120,89

3) Menghitung nilai 𝑎𝑡

𝑎𝑡 = 2 x 182,67 − 181,78 = 184 4) Menghitung nilai 𝑏𝑡

𝑏𝑡= 2

3 − 1x (182,67 − 181,78) = 0,89 5) Menghitung nilai peramalan

𝐹𝑡= 184 + 0,89 = 184,89

Berdasarkan proses perhitungan yang telah diselesaikan untuk PT. B kemudian hasil akhir terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil perhitungan DMA PT. B

Periode Demand SMA 3 DMA 3 At bt Periode Peramalan

Feb-21 1 180 Feb-22 13 168

Mar-21 2 184 Mar-22 14 167

Apr-21 3 180 181,33 Apr-22 15 166

May-21 4 180 181,33 May-22 16 165

Jun-21 5 188 182,67 181,78 184 0,89 Jun-22 17 164 Jul-21 6 184 184,00 182,67 185 1,33 Jul-22 18 163

Aug-21 7 188 186,67 184,44 189 2,22 Aug-22 19 162

Sep-21 8 180 184,00 184,89 183 -0,89 Sep-22 20 161 Oct-21 9 184 184,00 184,89 183 -0,89 Oct-22 21 160 Nov-21 10 180 181,33 183,11 180 -1,78 Nov-22 22 160 Dec-21 11 180 181,33 182,22 180 -0,89 Dec-22 23 159 Jan-22 12 180 180,00 180,89 179 -0,89 Jan-23 24 158

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

c. Menghitung regresi linier untuk PT. A

Tabel 4. Hasil perhitungan regresi linier PT. A

Periode Demand T d(t) a b Periode Peramalan

Feb-21 1 128 1 1 128 123,94 -0,20 Feb-22 13 121

Mar-21 2 124 2 4 248 123,94 -0,20 Mar-22 14 121

Apr-21 3 120 3 9 360 123,94 -0,20 Apr-22 15 121

May-21 4 124 4 16 496 123,94 -0,20 May-22 16 121

Jun-21 5 120 5 25 600 123,94 -0,20 Jun-22 17 121

Jul-21 6 120 6 36 720 123,94 -0,20 Jul-22 18 120

Aug-21 7 120 7 49 840 123,94 -0,20 Aug-22 19 120

Sep-21 8 128 8 64 1024 123,94 -0,20 Sep-22 20 120 Oct-21 9 120 9 81 1080 123,94 -0,20 Oct-22 21 120 Nov-21 10 124 10 100 1240 123,94 -0,20 Nov-22 22 120 Dec-21 11 124 11 121 1364 123,94 -0,20 Dec-22 23 119 Jan-22 12 120 12 144 1440 123,94 -0,20 Jan-23 24 119

Jumlah 1472 78 650 9540 1444

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) 𝐭𝟐

(6)

b = -0,20 Y(t) = a + b (t)

a = 123,94 Y(t) = 123,94 - -0,20 (t)

Sesudah memperoleh nilai a dan b, suatu periode ditetapkan dengan nilai 1 dimulai pada bulan ke-13, berlanjut pada bulan ke-14 dengan nilai 2, dan berlanjut selama sisa waktu dalam rumus seperti pada perhitungan sebelumnya dan hasil peramalan untuk tahun berikutnya menggunakan Y (t).

d. Menghitung regresi linier untuk PT. B

Tabel 5. Hasil perhitungan regresi linier PT. B

Periode Demand T d(t) A b Periode Peramalan

Feb-21 1 180 1 1 180 183,15 -0,13 Feb-22 13 182

Mar-21 2 184 2 4 368 183,15 -0,13 Mar-22 14 181

Apr-21 3 180 3 9 540 183,15 -0,13 Apr-22 15 181

May-21 4 180 4 16 720 183,15 -0,13 May-22 16 181

Jun-21 5 188 5 25 940 183,15 -0,13 Jun-22 17 181

Jul-21 6 184 6 36 1104 183,15 -0,13 Jul-22 18 181

Aug-21 7 188 7 49 1316 183,15 -0,13 Aug-22 19 181

Sep-21 8 180 8 64 1440 183,15 -0,13 Sep-22 20 181

Oct-21 9 184 9 81 1656 183,15 -0,13 Oct-22 21 181

Nov-21 10 180 10 100 1800 183,15 -0,13 Nov-22 22 180

Dec-21 11 180 11 121 1980 183,15 -0,13 Dec-22 23 180

Jan-22 12 180 12 144 2160 183,15 -0,13 Jan-23 24 180

Jumlah 2188 78 650 14204 2170

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) b = -0,13 Y(t) = a + b (t)

a = 183,15 Y(t) = 183,15 - -0,13 (t)

Sesudah memperoleh nilai a dan b, suatu periode ditetapkan dengan nilai 1 dimulai pada bulan ke-13, berlanjut pada bulan ke-14 dengan nilai 2, dan berlanjut selama sisa waktu dalam rumus seperti pada perhitungan sebelumnya dan hasil peramalan untuk tahun berikutnya menggunakan Y (t).

e. Validasi Double Moving Average

Langkah pertama dalam validasi DMA adalah mendapatkan hasil yang konsisten dengan regresi kuadrat setelah itu mencari nilai kesalahan dalam peramalan (ei) lalu mencari nilai RSFE (data nilai aktual periode i – data untuk peramalan periode i). Langkah selanjutnya, menghitung nilai mutlak dari ei. Setelah menerima MAE (Mean Absolute Error), langkah selanjutnya ialah tracking signal menggunakan perhitungan RSFE/MAE.

1) Validasi DMA PT. A

Tabel 6. Hasil validasi DMA PT. A

xi fi ei=Xi-Fi RSFE │ei│=│Xi-Fi│ CUMM . │ei│ MAE TS

128 125 3 3 3,333 3,333 3,333 1,000

124 125 -1 2 0,762 4,095 0,762 2,625

120 125 -5 -3 4,857 8,952 4,857 -0,588

124 125 -1 -4 0,952 9,905 0,952 -4,000

120 125 -5 -9 5,048 14,952 5,048 -1,755

120 125 -5 -14 5,143 20,095 5,143 -2,722

120 125 -5 -19 5,238 25,333 5,238 -3,673

128 125 3 -16 2,667 28,000 2,667 -6,000

120 125 -5 -21 5,429 33,429 5,429 -3,947

124 126 -2 -23 1,524 34,952 1,524 -15,063

124 126 -2 -25 1,619 36,571 1,619 -15,176

120 126 -6 -31 5,714 42,286 5,714 -5,425

21,825 3,524

MSE 3,524

MAPE 2,900

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) 𝐭𝟐

(7)

2) Validasi DMA PT. B

Tabel 7. Hasil validasi DMA PT. B

Xi fi ei=Xi-Fi RSFE │ei│=│Xi-Fi│ CUMM . │ei│ MAE TS

180 166 14 14 14,000 14,000 14,000 1,000

184 165 19 33 19,048 33,048 19,048 1,735

180 164 16 49 16,095 49,143 16,095 3,053

180 163 17 66 17,143 66,286 17,143 3,867

188 162 26 92 26,190 92,476 26,190 3,531

184 161 23 116 23,238 115,714 23,238 4,980

188 160 28 144 28,286 144,000 28,286 5,091

180 159 21 165 21,333 165,333 21,333 7,750

184 158 26 192 26,381 191,714 26,381 7,267

180 157 23 215 23,429 215,143 23,429 9,183

180 156 24 240 24,476 239,619 24,476 9,790

180 154 26 265 25,524 265,143 25,524 10,388

132,635 22,095

MSE 22,095

MAPE 12,099

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

f. Validasi Regresi Linier

Langkah pertama dalam validasi regresi linier adalah mendapatkan hasil yang konsisten dengan regresi kuadrat setelah itu mencari nilai kesalahan dalam peramalan (ei) lalu mencari nilai RSFE (data nilai aktual periode i – data untuk peramalan periode i). Kemudian, cari nilai mutlak dari ei. Setelah menerima MAE (Mean Absolute Error), langkah selanjutnya tracking signal menggunakan perhitungan RSFE/MAE.

1) Valida Regresi Linier PT. A

Tabel 8. Hasil validasi regresi linier PT. A

xi fi ei=Xi-Fi RSFE │ei│=│Xi-Fi│ CUMM . │ei│ MAE TS

128 121 7 7 6,606 6,606 6,606 1,000

124 121 3 9 2,802 9,408 2,802 3,358

120 121 -1 8 1,002 10,410 1,002 8,386

124 121 3 11 3,193 13,604 3,193 3,445

120 121 -1 10 0,611 14,214 0,611 17,011

120 120 0 10 0,415 14,629 0,415 24,039

120 120 0 10 0,219 14,848 0,219 44,521

128 120 8 18 7,977 22,825 7,977 2,223

120 120 0 18 0,172 22,998 0,172 103,797

124 120 4 22 4,368 27,366 4,368 5,099

124 119 5 27 4,564 31,930 4,564 5,880

120 119 1 28 0,760 32,690 0,760 36,316

18,461 2,724

MSE 2,724

MAPE 2,173

Sumber: Hasil pengolahan data (2022) 2) Valida Regresi Linier PT. B

Tabel 9. Hasil validasi regresi linier PT. B

xi fi ei=Xi-Fi RSFE │ei│=│Xi-Fi│ CUMM . │ei│ MAE TS

180 182 -2 -2 1,515 1,515 1,515 -1,000

184 181 3 1 2,611 4,126 2,611 0,420

180 181 -1 0 1,263 5,389 1,263 -0,133

180 181 -1 -1 1,138 6,527 1,138 -1,148

188 181 7 6 6,988 13,515 6,988 0,813

184 181 3 9 3,114 16,629 3,114 2,825

188 181 7 16 7,240 23,869 7,240 2,215

180 181 -1 15 0,634 24,503 0,634 24,294

184 181 3 19 3,492 27,995 3,492 5,411

(8)

xi fi ei=Xi-Fi RSFE │ei│=│Xi-Fi│ CUMM . │ei│ MAE TS

180 180 0 19 0,382 28,378 0,382 48,427

180 180 0 19 0,256 28,634 0,256 74,100

180 180 0 19 0,131 28,765 0,131 144,554

17,487 2,397

MSE 2,397

MAPE 1,324

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

g. Rekapitulasi Nilai MSE dan MAPE

Tabel 10. Rekapitulasi nilai dan MSE MAPE

Agen MSE MAPE Metode

PT. A 2,724 2,173 Regresi Linier

3,524 2,9 DMA

PT. B 2,397 1,324 Regresi Linier

22,095 12,09 DMA

Sumber: Hasil pengolahan data (2022)

4. Kesimpulan

Untuk menentukan berapa banyak permintaan produk asam sulfat yang akan ada di periode mendatang, PT. XYZ harus melakukan peramalan. Setelah menyelesaikan perhitungan dengan peramalan metode double moving average dan regresi linier, dapat disimpulkan pada nilai MSE dan MAPE terendah dihasilkan dengan menggunakan metode regresi linier dengan nilai MSE 2,724 dan MAPE 2,173 untuk PT.

A. Pada PT. B didapatkan nilai MSE 2,397 dan MAPE 1,324. Nilai tersebut lebih rendah daripada MSE dan MAPE double moving average. Untuk perhitungan ini, metode regresi linier dapat digunakan sebagai metode peramalan pada perhitungan kali ini.

5. Referensi

[1] Arminas, “Analisis Peramalan Penjualan Comforta’S Bed Jenis Super Star Pada PT. Massindo Terang Perkasa Makassar,” Prosiding Semnastek, November, 2016.

[2] D. R. Indah and E. Rahmadani, “Sistem Forecasting Perencanaan Produksi dengan Metode Single Eksponensial Smoothing pada Keripik Singkong Srikandi Di Kota Langsa,” J. Penelit. Ekon. Akunt.,

vol. 2, no. 1, pp. 10–18, 2018, [Online]. Available:

https://ejurnalunsam.id/index.php/jensi/article/view/930

[3] Y. Alrahman, K. Mustafa, and Y. Delvika, “Penerapan Metode Peramalan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dengan Metode Material Requirement Planning di PT . CJ Feed Medan Application of Production Forecasting Method and Planning of raw Material Requirement By Material Method Requirement,” J. Ind. Manuf. Eng., vol. 1, no. 2, pp. 88–96, 2017.

[4] J. and B. R. Heizer, Operation Management, Tenth Edit. United States of America, 2011.

[5] Rival, Z., Wahyu, S. S., & Ni Ketut, S. Aplikasi Peramalan Penjualan Menggunakan Metode Regresi Linier. SCAN: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 7(3), 41-45. 2012.

[6] Bandara, K., Shi, P., Bergmeir, C., Hewamalage, H., Tran, Q., & Seaman, B. Sales demand forecast in e-commerce using a long short-term memory neural network methodology. In International conference on neural information processing (pp. 462-474). Springer, Cham. 2019.

[7] Supuwiningsih, N. N., Kusuma, A. S., Pratiwi, E. L., & Pratami, N. W. C. A. Statistik Forecasting Dalam Sistem Informasi Geografis. Media Sains Indonesia. 2022.

[8] A. F. N. Azizah, “Peramalan Migrasi Masuk Kota Surabaya Tahun 2015 dengan Metode Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing Brown,” J. Biometrika dan Kependud., vol. 4, no. 2, pp. 172–180, 2015.

[9] B. Putro, M. T. Furqon, and S. H. Wijoyo, “Prediksi Jumlah Kebutuhan Pemakaian Air Menggunakan Metode Exponential Smoothing,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 11, pp. 4679–4686, 2018.

[10] T. Indarwati, T. Irawati, and E. Rimawati, “Penggunaan Metode Linear Regression Untuk Prediksi Penjualan Smartphone,” J. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 6, no. 2, pp. 2–7, 2019, doi:

10.30646/tikomsin.v6i2.369.

(9)

[11] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2014.

[12] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed Methods), Cetakan ke.

Bandung: Alfabeta, 2015.

[13] M. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: Uin Maliki Press, 2010.

[14] M. F. Fadilah and E. Aryanny, “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Minyak Sawit Dengan Menggunakan Metode Continuous (Q) Dan Periodic (P) Review Di Pt. Xyz,” Juminten, vol. 2, no.

4, pp. 97–108, 2021, doi: 10.33005/juminten.v2i4.309.

[15] A. Izzah and R. Widyastuti, “Prediksi Harga Saham Menggunakan Improved Multiple Linear Regression untuk Pencegahan Data Outlier,” Kinet. Game Technol. Inf. Syst. Comput. Network, Comput. Electron. Control, vol. 2, no. 3, pp. 141–150, 2017, doi: 10.22219/kinetik.v2i3.268.

Referensi

Dokumen terkait

Lateks yang digunakan adalah lateks cair yang berasal dari pohon karet yang tidak mencemari lingkungan sedangkan serat rambut yang dipakai adalah rambut dari hasil

Berdasarkan hal tersebut, maka kandungan mineral kasiterit dengan kandungan yang tinggi terdapat pada sedimen dengan ukuran butir kerikil pasiran dan pasir kerikilan, serta

Menurut Poerdawarminta (1984:367) “ibadah adalah kebaktian kepada Tuhan, perbuatan dan sebagainya untuk menyatakan bakti kepada Tuhan seperti berdoa, berbuat baik”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan fisik (tangible), layanan kehandalan (reability), Layanan Ketanggapan (Responsive), layanan jaminan (assurance) dan Layanan

Sloane 1979, membagi anisometopia menjadi beberapa tingkatan: pertama perbedaan refraksi antara kedua mata kurang dari 1,5D dimana kedua mata masih dapat dipakai

•  Fraktur akibat peristiwa trauma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya insektisida ekstrak daun jeruk purut dengan formula carrier zeolit sebagai pestisida nabati terhadap hama gudang

Berdasarkan sosialisasai yang dilakukan APINDO cabang Lampung, informan memahami bahwa program amnesti pajak merupakan program pemerintah berupa pengampunan pajak yang