18 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan biasa (korelasi) atau hubungan kausalitas (sebab akibat) antara variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan Juanda, 2018). Dalam penelitian ini menguji tentang pengaruh Market capitalization dan Trading volume terhadap harga cryptocurrency studi pada Bitcoin tahun 2020.
B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data historis perdagangan Bitcoin pada situs coinmarketcap selama tahun 2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan pada kriteria- kriteria tertentu. Kriteria-kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Bitcoin terkait histori perdagangan telah terpublikasi di situs www.coinmarketcap.com selama tahun 2020
2. Menggunakan perwakilan fluktuasi harga dari data historis bitcoin pada tanggal 1 sampai 10 selama tahun 20220
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah harga cryptocurrency. Cryptocurrency menurut Baur et al. (2018) merupakan aset keuangan digital dan terdesentralisasi dimana kepemilikan serta transfer atas aset tersebut dijamin oleh teknologi blockchain. Adanya peningkatan yang signifikan di pasaran menjadikan perhatian khusus bagi akademisi, investor dan regulator.
Dalam transaksinya, cryptocurrency memiliki kelebihan karena sangat aman dan sulit untuk dimanipulasi karena penggunaan keamanan blockchain yang baik. Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dimana pengukuran harga cryptocurrency menggunakan pengukuran closing price, Febrianto (2017) closing price merupakan harga penutupan atau harga final dari sebuah bursa.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah kebalikan dari variabel dependen, yaitu yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak terikat.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Market capitalization
Market capitalization dalam cryptocurrency sendiri adalah total nilai dari seluruh coin yang beredar serta merupakan salah satu metric yang digunakan untuk menilai sebuah asset
cryptocurrency. Perhitungan secara umumnya dengan cara mengalikan harga penutupan ataupun harga penjualan rata-rata dengan suplai koin yang beredar (coinvestasi, 2021). Skala pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala rasio dimana variabel dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑐𝑎𝑝 = jumlah koin beredar × harga per koin b. Trading volume
Trading volume merupakan jumlah perdagangan yang aktif pada sebuah Koin waktu tertentu. Secara umum semakin besar trading volume maka mengindikasikan bahwa semakin bagus aset cryptocurrency tersebut karena menjadikan aset tersebut lebih mudah untuk diperjualbelikan (coinvestasi, 2021). Skala pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala rasio dimana variabel dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑟𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 =Jumlah koin yang diperdagangkan Jumlah koin beredar
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dengan cara mengakses website www.coinmarcetcap.com dengan mengunduh data historis perdagangan Bitcoin tahun 2020 yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
E. Teknik Perolehan Data
Teknik perolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan cara mengumpulkan, serta mencatat semua data yang diperoleh terkait masalah penelitian. Perolehan data dilakukan melalui website www.coinmarcetcap.com berupa data historis perdagangan Bitcoin tahun 2020.
F. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean, dan standar deviasi dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dilakukannya pengujian hipotesis.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil model regresi linear terbebas dari penyimpangan asumsi klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji dalam model regresi linear terdapat pendistribusian data secara normal atau tidak antara variabel terikat (dependen) atau variabel bebas (independen) atau bahkan keduanya. Salah satu kriteria untuk melanjutkan proses statistik yang baik jika data terdistribusi dengan normal. Cara mendeteksi data pendistribusian data yaitu dapat dilihat dari grafik
analisis yang menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal. Adapun cara memastikan residual telah terdistribusi secara normal dapat dilakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-smirnov dengan nilai signifikan > 0,05 (Ghozali, 2016).
b. Uji multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi antara variabel independen untuk mengetahui multikolinieritas dalam model regresi yaitu dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka artinya terjadi multikolinearitas dalam model regresi (Ghozali, 2016) c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual. Data yang baik dan ideal adalah yang tidak terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual. Cara mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser, yaitu dengan melakukan regresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dalam pengujian SPSS jika nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan
0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas, bila nilai signifikan kurang dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, (Ghozali, 2016).
d. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Model regresi yang baik jika terbebas dari autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan yaitu uji Durbin-Watson dengan ketentuan, jika DW terletak di antara (dU) dan (4-dU) maka tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi, (Ghozali, 2016).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel dependen dan independen. Dalam penelitian ini menguji terkait pengaruh market capitalization dan trading volume terhadap harga cryptocurrency, dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1MC + b2TV+ e Keterangan :
Y : harga cryptocurrency a : konstanta
b1 : Koefisien Regresi Market capitalization b2 : Koefisien Regresi Trading volume
MC : Market capitalization TV : Trading volume e : Eror
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Menurut Kuncoro (20013:246) Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (R²) berada pada rentang angka nol (0) dan satu (1).
b. Uji Statistik t
Uji Statistik t dilakukan dengan tujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen secara terhadap variabel dependen (Ghozali 2016). Uji statistik t dapat diketahui dengan melihat nilai t hitung atau nilai signifikansi (sig.).