• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien yang diperoleh dari Tingkat Kunjungan Pasien ke Rumah Sakit: Literature Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien yang diperoleh dari Tingkat Kunjungan Pasien ke Rumah Sakit: Literature Review"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien yang diperoleh dari Tingkat Kunjungan Pasien ke Rumah Sakit: Literature

Review

Effect of Marketing Mix on Patient Satisfaction obtained from the Rate of Patient Visits to the Hospital: Literature Review

Akhmad Safi’i1,Wahyu Sulistiadi2

1Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonedia Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia

2Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia

*Email: safii23bpjsjakbar@gmail.com

ABSTRAK

Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dilakukan oleh setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan harapan konsumen merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Apabila seorang konsumen telah berubah menjadi pelanggan yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka konsumen tersebut tidak akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain yang sejenis. Dalam konteks perumah sakitan pun juga demikian, orang akan selektif memilih rumah sakit yang mereka anggap puas dengan pelayanan rumah sakit dan berdampak pada loyalitas diperoleh dari kunjungan pasien meningkat.

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasaan pasien yang didiperoleh dari tingkat kunjungan pasien pasien Rumah Sakit. Studi ini menggunakan metode literature review melalui sumber basis data Google Schoolar.Pencarian literatur dari sumber basis data Google Scholar menggunakan kata kunci “marketing mix” DAN “Kunjungan Pasien” DAN “Rumah Sakit”.Identifikasi awal ditemukan 14 artikel di Google Scholar. Kemudian kami melakukan skrining terkait relevansinya, setelah diskrining sesuai kriteria inklusi yang masuk hanya 9. Kemudian setelah melalui proses skrining full artikelnya dan eliglibility dari 6 artikel tersebut terdapat 6 artikel yang sesuai.

Dari enam artikel yang direview selanjutnya didapatkan empat artikel (83%) yang menyebutkan bahwa bauran pemasaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien yang yang diperoleh dari kunjungan pasien ke rumah sakit. Hanya satu artikel saja (17%) yang menyebutkan bahwa bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan yaitu pada RSUD. Adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara bauran pemasaran (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) terhadap kepuasan pasien yang diperoleh dari tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit.

Kata kunci: bauran pemasaran,tingkat kunjungan pasien, rumah sakit.

ABSTRACT

Efforts to satisfy consumer needs are carried out by every company with various strategies and methods with the hope that consumers will be satisfied and will make repeat purchases. If a consumer has turned into a loyal customer because his satisfaction is fulfilled, then the consumer will not switch to other similar company products or services. In the context of a hospital as well, people will selectively choose a hospital that they consider satisfied with hospital services and the impact on loyalty obtained from increased patient visits. This article aims to determine the effect of the marketing mix on patient satisfaction obtained from the level of hospital patient visits. This study uses a literature review method through the Google Schoolar database source. Search literature from the Google Scholar database source using the keywords

"marketing mix" AND "Patient Visits" AND "Hospitals". Initial identification found 14 articles on Google Scholar. Then we did a screening related to relevance, after being screened according to the inclusion criteria, only 9. Then after going through the full article screening process and the eligibility of the 6 articles there were 6 articles that matched. From the six articles reviewed, four articles (83%) stated that the marketing mix had a significant effect on patient satisfaction obtained from patient visits to the hospital.

(2)

Only one article (17%) stated that the marketing mix had no significant effect, namely in hospitals. The conclusion in this study is that there is a relationship between the marketing mix (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) on patient satisfaction obtained from the level of patient visits to the hospital.

Keywords: marketing mix, patient visit rate, hospital.

PENDAHULUAN

Berdasarkan data National Health Care Group International Business Dev Unit (NHC- IBDU) menujukkan dari tahun 2015 jumlah masyarakat yang berobat keluar negeri semakin meningkat, itu terbukti dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang berobat di luar negeri sebanyak 600 ribu orang, pada beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Australia dan beberapa negara di Eropa dan Amerika. Pada tahun 2017 masyarakat Indonesia lebih memilih berobat keluar negeri, saat ini terdapat kurang lebih 200 ribu pasien yang berobat ke beberapa negara seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini tentunya menunjukkan lemahnya daya saing rumah sakit lokal serta terjebak dalam ketatnya persaingan global antar rumah sakit yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. (Hapsa, 2019)

Merujuk pada data Profil Kesehatan Indonesia 2018, jumlah Rumah sakit di Indonesia dari tahun 2014-2018 mengalami peningkatan sebesar 16,92%.

Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit sebanyak 2.406 meningkat menjadi 2.813 pada tahun 2018.

Jumlah rumah sakit di Indonesia sampai dengan tahun 2018 terdiri dari 2.269 Rumah Sakit Umum (RSU) dan 554 Rumah Sakit Khusus. (Kemenkes RI, 2010)

Jelas bahwa rumah sakit-rumah sakit di Indoesia mengalami persaingan yang ketat sehingga Rumah sakit perlu mendesain program pemasaran agar produk mendapat respon dari pasar sasaran. Karena itu perlu alat supaya program tersebut mencapai sasaran. Alat disini adalah program yang bisa dikontrol oleh organisasi, alat tersebut lazim disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix).

Dalam konteks perumah sakitan, seseorang akan selektif memilih rumah sakit yang mereka anggap puas dengan pelayanan rumah sakit dan berdampak akan meningkatkan loyalitas yang pada akhirnya kunjungan pasien meningkat. Misalnya RSUD dr.

Abdoer Rahem mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien lama selama tiga tahun terakhir dari tahun 2014 hingga 2016 secara berturut turut 59.537, 53.720 dan 47.699. Hal ini menunjukkan loyalitas dari pasien berkurang dan perlu ditelusuri apakah bauran pemasaran yang dilakukan pihak rumah sakit dapat berpengaruh pada kepuasan pasien dan loyalitas pasien. (Farantika, 2014)

Adapun di RSUD Anuntaloko Kabupaten Parigi Moutong sebagai Pusat Rujukan dan Regionalisasi di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dimana jumlah kunjungan pasien umum di unit rawat inap dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun jumlah kunjunganya fluktuatif, pada tahun 2016 sebanyak 19.186, tahun 2017 berkurang menjadi 10.971 dan untuk tahun 2018 berjumlah 12.954. (Oktania DS, 2019)

Jumlah kunjungan pasien RS Siti Rahmah Padang untuk pasien rawat jalan selama tahun 2015 adalah 11.415 pasien, terlihat jumlah kunjungan terbanyak terjadi di bulan Agustus 2015 sebanyak 1179 pasien.

Jumlah kunjungan yang paling sedikit terjadi di bulan Juli yaitu sebanyak 613 pasien. Penurunan jumlah pasien yang paling tajam yaitu terjadi di bulan Juli yaitu sebesar -32,74% dan kenaikan jumlah kunjungan pasien terbanyak terjadi di bulan Agustus yaitu sebanyak 56,32%. (Sanjaya S, 2017)

Berdasarkan uraian di atas maka penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasaan pasien yang diperoleh dari tingkat kunjungan pasien pasien Rumah Sakit.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Marketing Mix adalah campuran dari variabel- variabel pemasaran yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diiginkan dalam pasar sasaran. 7 Strategi bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu konsep inti teori pemasaran. Konsep bauran pemasaran tradisional terdiri dari 4P yaitu product, price, place, promotion.

Sementara itu untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan non tradisional bauran pemasaran yaitu people, physcal evidance, dan process, sehingga menjadi 7 unsur (7P). Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan bergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya. (Kotler, 2007)

Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu produk barang dan jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dilakukan oleh setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan harapan konsumen merasa puas sehingga akan melakukan pembelian ulang. Apabila seorang konsumen telah berubah menjadi pelanggan yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka konsumen tersebut tidak akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain yang sejenis. (Lestari, 2018)

METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian

Studi ini menggunakan metode literature review.

Review dilakukan dengan mencari artikel yang berkaitan dengan hubungan Marketing Mix terhadap kunjungan pasien Rumah Sakit Pencarian literatur dilakukan melalui sumber basis data Google Schoolar.

Pencarian literatur dari sumber basis data Google Scholar menggunakan kata kunci “marketing mix”

DAN “Kunjungan Pasien” DAN “Rumah Sakit”.

Identifikasi awal ditemukan 14 artikel di Google

Scholar. Kemudian kami melakukan skrining terkait relevansinya, setelah diskrining sesuai kriteria inklusi yang masuk hanya 9. Kemudian setelah melalui proses skrining full artikelnya dan eliglibility dari 6 artikel tersebut terdapat 6 artikel yang sesuai dengan pembahasan yaitu hubungan Marketing Mix terhadap kunjungan pasien Rumah Sakit.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteri Inklusi adalah artikel dari rentang tahun 2014-2019, berbahasa inggris atau Indonesia dan full text, lokasi rumah sakit, membahas hubungan Marketing Mix terhadap kunjungan pasien Rumah Sakit, desain penelitian kuantitatif (ditampilkan pada gambar 1).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari sembilan artikel yang telah melalui proses skrining akhirnya diperoleh 6 artikel yang akan direview dan semuanya merupakan desain penelitian kuantitatif. Selanjutnya dari enam artikel yang direview selanjutnya didapatkan empat artikel (83%) yang menyebutkan bahwa bauran pemasaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien yang yang diperoleh dari kunjungan pasien ke rumah sakit. Hanya satu artikel saja (17%) yang menyebutkan bahwa bauran pemasaran tidak berpengaruh signifikan yaitu pada RSUD dr.

Abdoer Rahem Situbondo.Hasilnya didapatkan bahwa jenis pekerjaan, bauran produk, bauran harga, dan bauran promosi pengaruhnya tidak signifikan dengan proses keputusan memilih pelayanan kesehatan rawat jalan.

Hasil penelitian pada lima rumah sakit lainnya menunjukkan bauran pemasaran berperngaruh signifikan pada kepuasan pasien yang diperoleh dari kujungan pasien ke rumah sakit, Pertama, pada RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri diperolh distribusi frekuensi bauran pemasaran sebagai berikut: produk bagus (98,8%), harga bagus (97,9%), tempat bagus (97,5%), promosi bagus (97,5%) ), (97,5%), proses yang baik (97,5%), bangunan fisik (97,9%), kepuasan pasien (97,9%). Sayangnya pada penelitian tersebut tidak ditampilka data jumlah kunjungan pasien.

(4)

Kedua, hasil penelitian pada RS Anuntaluko Sulawesi menujukkan bahwa ada hubungan pendapatan (p=0,002),biaya kunjungan (p=0,002), kualitas pelayanan (p=0,000) dengan kepuasan pasien di unit rawat inap rumah sakit umum daerah (RSUD) Anuntaloko Kabupaten Parigi Moutong. Dapat dilihat dari angka kunjungan pasien tahun 2018 berjumlah 12.954 (meningkat 18% dari yang sebelumnya tahun 2017 berjumlah 10.971).

Ketiga pada RS Siloam Bali didapatkan bahwa Kualitas Layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien, loyalitas pasien begitu juga kepuasan pasien pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien dan kualitas layanan. Sayangnya pada penelitian tersebut tidak ditampilka data jumlah kunjungan pasien.

Keempat, hasil penelitian pada RS Siti Rahmah Padang menunjukkan people memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Siti Rahmah, terlihat jumlah kunjungan terbanyak terjadi di bulan Agustus 2015 sebanyak 1179 pasien sebanyak 56,32%.

Kelima, penelitian di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah jumlah sampel 89 responden di ambil secara Proportional stratified sampling didapatkan pasien yang loyal hanya 31 (34,8%) masih sedikit dibandingkan dengan yang tidak loyal 58 (65,2%)

Lebih detailnya dapat dilihat pada tabel 1. Hasil Ektraksi Data dari lima Artikel.

Berdasarkan hasil penelitian pada lima rumah sakit lainnya menunjukkan bauran pemasaran berpengaruh signifikan pada kepuasan pasien yang diperoleh dari kujungan pasien ke rumah sakit. Selanjutnya akan dibahas satu persatu elemen bauran pemasaran yang berkaitan dengan kepuasan dan tangkat kunjungan pasien.

Produk

Produk merupakan elemen pertama dari bauran pemasaran yang terpenting dalam aktivitas manajemen.

karena bagi konsumen atau pasien yang membeli

produk tentunya akan mempertimbangkan produk yang akan dibelinya. Pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa RSUD Undata belum mampu menyediakan layanan produk harapan seperti memastikan jam pelayanan dokter spesialis, pelayanan ambulance yang cepat bila ada keadaan darurat, pelayanan di UGD kurang cepat karena banyaknya pasien, obat yang tidak terpenuhi di apotek rumah sakit jadi mengharuskan membeli di luar rumah sakit, hal ini memberikan kesan yang kurang baik kepada responden sehingga responden tidak loyal (didapatkan pasien yang loyal hanya 31 (34,8%) masih sedikit dibandingkan dengan yang tidak loyal 58 (65,2%)). (Hapsa, 2019)

Begitu juga di RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, bauran pemasaran produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien (98,8%).

Faktor perawat menjadi utama dalam pelayanan pasien di rumah sakit. Selain itu produk yang berwujud nyata yaitu sistem antrian pendaftaran yang memudahkan pasien, masalah yang sering terjadi yaitu antrian yang membludak disebabkan oleh banyaknya pengguna kartu BPJS, petugas pendaftaran diharapkan responsif dan hati-hati dalam memasukkan data pasien ke dalam aplikasi.

(Yuliantine T, 2018) Harga

Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Berdasarkan hasil penelitian Hapsa, Ashari MR (2019) didapatkan bahwa kebanyakan dari pasien tidak dapat menjangkau harga pelayannan yang diberikan oleh pihak rumah sakit disebabkan penghasilan yang tidak menentu sehingga belum mampu membayar. Pasien akan mempertanyakan pelayanan yang didapatkan dengan apa yang telah dibayarkan untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Ketika pelayanan tidak sesuai maka pasien merasa tidak puas. Oleh karena itu akan mempengaruhi keinginan untuk kembali.

Hasil penelitian membuktikan bahwa kenaikan tarif di Rumah Sakit, tidak mempengaruhi loyalitas

(5)

pasien karena biasanya tarif di rumah sakit lain juga akan naik dan pasien yakin bahwa kenaikan tariff juga akan diiringi peningkatan kualitas pelayanan.

(Hapsa, 2019) Hal ini sejalan dengan penelitian Oktania DS (2019) menunjukkan bahwa ada hubungan biaya kunjungan dengan kepuasan pasien di unit rawat inap RSUD Anuntaloko Parigi.

Artinya bahwa meskipun rumah sakit menetapkan biaya yang cukup tinggi tetapi RSUD mampu memberikan pelayanan yang baik sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan tersebut (Oktania DS, 2019)

Lokasi

Lokasi fasilitas jasa merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena erat kaitannya dengan pembentukan presepsi pelanggan. Presepsi pelanggan terhadap suatu jasa juga dapat dipengaruhi oleh suasana yang dibentuk oleh ekstrior dan interior dari fasilitas jasa yang bersangkutan. Suasana elegan seringkali menimbulkan presepsi status sosial tertentu, suasana yang hangat membangkitkan presepsi nyaman dan suasana profesional menciptakan presepsi berupa rasa aman dan percaya di kalangan pelanggan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden berpendapat bahwa lokasi RSUD Undata mudah di akses karena berada pada jalur trans. Akan tetapi tidak dengan responden yang jauh dari lokasi RSUD Undata seperti pasien rujukan dan fasilitas penunjang tidak terlalu memadai seperti ruangan yang tidak cukup dan sarana didalam ruagan jauh dari kata nyaman bagi pasien, sehingga pasien tidak loyal dan kemungkinan bisa pindah ke rumah sakit lain. (Hapsa, 2019) Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliantine T, Indasah I et al. (2018) bahwa tempat merujuk ke rumah sakit yang terletak di dekat komunitas juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (97,5%).

(Yuliantine T, 2018) Promosi

Promosi di rumah sakit merupakan upaya yang dapat dilakukan agar pasien tahu tentang jenis pelayanan yang ada di rumah sakit, pasien termotivasi untuk menggunakannya, dan pasien kemudian benar-benar menggunakannya. Suatu

organisasi khususnya manajemen rumah sakit perlu mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bauran promosi, yaitu advertising (periklanan), personel selling, sales promotion, public relation, word of mouth, dan direct marketing. (Hapsa, 2019)

Orang/People/SDM

Orang/ SDM adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa, sehingga dapat memengaruhi persepsi konsumen. Semua sikap dan tindakan petugas, bahkan cara berpakaian petugas dan penampilan petugas mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter).

Berdasarkan hasil penelitian dari Sanjaya S dan Yuliastanty S (2017) dikatakan bahwa people atau pelaku penyedia jasa berpengaruh sigifikan terhadap kepuasan atas pelayanan pada Rumah Sakit Siti Rahmah. Oleh sebab itu, management Rumah Sakit dalam merekrut tenaga medis dan tenaga administrasi tidak hanya mementingkan aspek kompetensi dan terampil, namun mempunyai kemampuan soft skill yang baik, yaitu keramahan, kesungguhan dalam melayani dan kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga akan tercipta kepuasan atas pelayanan demi mencapai tujuan rumah sakit. (Sanjaya S, 2017)

Proses

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Proses mencakup prosedur pelayanan, termasuk tahap- tahap yang dilalui serta lay out ruangan.

Layanan yang sama hasilnya bisa berbeda nilainya kalau prosesnya berbeda. Kecepatan dan ketepatan proses dapat dijadikan alat untuk merangsang minat konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian Hapsa, Ashari MR (2019) didapatkan responden berpendapat bahwa kurangnya tenaga kesehatan dan alat penunjang maka proses menjadi kurang baik atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Terutama pada proses penanganan pasien kadang tekendala

(6)

karna semua ruangan penuh maka pasien harus menunggu Dimana juga proses pembayaran belum di ketahui selama dalam perawatan dan pasien tidak mengetahui jadwal pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Sehingga pasien terkesan bahwa pelayanan di RSUD Undata. (Hapsa, 2019) Hal ini sejalan dengan penelitian Sanjaya S danYuliastanty S (2017) yang menyebutkan bahwa Process berpengaruh sigifikan terhadap kepuasan atas pelayanan pada Rumah Sakit Siti Rahmah.

Sanjaya menyarankan Sebaiknya meningkatkan proses dalam pelayanan di rumah sakit, dalam artian mempercepat pelayanan yang diberikan dan memotong aktivitas aktivitas atau prosedur yang tidak perlu agar pasien segera mendapat pertolongan.

(Sanjaya S, 2017)

Bukti/ Penampilan Fisik (physical evidence)

Penampilan fisik (physical evidence) merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya penyampaian jasa antara produsen dan konsumen berinteraksi dan setiap konsumen lainnya yang memfasilitasi penmpilan jasa yang ditawarkan. Didalamnya termasuk gedung/ bangunan, segala sarana dan fasilitas yang terdapat didalamnya. Dari segi eksterior meliputi lapangan/halaman parkir yang luas, taman/kebun yang terpelihara, kebersihan serta kenyamanan. Dari segi interior, yaitu ata ruang, perabot, peralatan, ventilasi, sirkulasi udara/fasilitas AC. Berdasarkan hasil penelitian Hapsa, Ashari MR (2019) didapatkan bahwa responden berpendapat penampilan rumah sakit bukanlah prioritas mereka melainkan pelyanan yang di berikan oleh dokter atau ada peningkatan kesembuhan yang mereka harapkan, walaupun responden berpendapat ada pengaruh kenyamanan dari penampilan fisik di rumah sakit selama dalam perawatan tapi hal itu tidak membuat pasien berpindah ke rumah sakit lain. Hal ini sejalan dengan penelitian Sanjaya S danYuliastanty S (2017) yang menyebutkan bahwa bukti fisik berpengaruh sigifikan terhadap kepuasan

atas pelayanan pada Rumah Sakit Siti Rahmah.

Sanjaya menyarankan sebaiknya manajemen Rumah Sakit meningkatkan bukti fisik yang ada di rumah sakit, seperti menata interior dan eksterior agar pasien dan pengunjung merasa nyaman, kemudian menata sarana pendukung, seperti parkir kendaraan agar letak kendaraan tidak semrawut, membersihkan toilet pasien ataupun pengunjung secara berkala.

(Sanjaya S, 2017)

KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara bauran pemasaran (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) terhadap kepuasan pasien yang diperoleh dari tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit. Oleh karenanya penentuan strategi keempat aspek tersebut perlu direncanakan secara rinci dengan berbasis pada data rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Farantika DY, EW, Utami S. Association between Marketing Mix and Decision Process for Choosing Outpatient Health Services. Unnes J Public Heal 8. 2014;3(1):1–10.

Hapsa, Ashari MR. Hubungan bauran pemasaran ( marketing mix) dengan loyalitas pasien di unit rawat inap rsud undata. J Kesehat Masy. 2019;10:13–23.

I Made Adhi Mahendrayana Putu NS, Indiani YLP. the Effect of Service Quality on Patient Loyalty Mediated By Patient Satisfaction in Bali Siloam Hospita.

Int J Qual Reliab Manag. 2018;35(6):1195–214.

Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran . Edisi ke-12. Jakrta : PT. Indeks Lestari P, Rindu R. Hubungan Pemasaran Rumah Sakit (Marketing Mix

7P) terhadap Tingkat Kunjungan Pasien. J Ilmu Kesehat Masy.

2018;7(02):120–30.

Oktania DS, Ashari MR. Hubungan permintaan penggunaan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di unit rawat inap rsud anuntaloko. J Kesehat Masy. 2019;10:1–12.

Pusat Data dan Informasi kesehatn Kemenkes RI (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Diakses pada tanggal 6 Januari 2010, Tersedia di https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil- kesehatan- indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf Sanjaya S, Yuliastanty S. Pengaruh People, Process, Dan Physical Evidence

Terhadap Kepuasan Atas Pelayanan Pada Rumah Sakit Siti Rahmah Kota Padang. UNES J Soc Econ Res. 2017;2(1):058.

Yuliantine T, Indasah I, Siyoto S. Analysis of Marketing Mix Characteristics of Marketing Factor 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Building) to Patient Satisfaction of Inpatient Patient Hospital Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri City. J Qual Public Heal. 2018;1(2):50–7.

(7)

Tabel 1. Hasil Ektraksi Data dari Enam Artikel

NO Judul Tujuan Penelitian Metode Hasil

1

Association between Marketing Mix and Decision Process for Choosing Outpatient Health Services (3)

Menganalisis hubungan bauran pemasaran dengan proses keputusan memilih pelayanan kesehatan rawat jalan RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo

Kuantitatif dengan analitik dan design cross sectional

ada hubungan yang lemah antara jenis pekerjaan, bauran produk, bauran harga, dan bauran promosi dengan proses keputusan memilih pelayanan kesehatan rawat jalan.

2

Analysis of Marketing Mix Characteristics of Marketing Factor 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Building) to Patient Satisfaction of Inpatient Patient Hospital Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri City(6)

Menganalisis hubungan bauran pemasaran dengan kepuasan pasien di unit rawat inap RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri

Kuantitatif, dengan desain cross sectional

Bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien, sehingga disarankan bagi rumah sakit untuk meningkatkan strategi bauran pemasaran rumah sakit agar kepuasan pasien tercapai

3

Hubungan Permintaan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap RSUD Anuntaloko(4)

untuk mengetahui hubungan permintaan penggunaan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Kabupaten Parigi Mouton

Kuantitatif, dengan desain cross sectional

ada hubungan pendapatan (p=0,002),biaya kunjungan (p=0,002), kualitas pelayanan (p=0,000) dengan kepuasan pasien di unit rawat inap rumah sakit umum daerah (RSUD) Anuntaloko Kabupaten Parigi Moutong

4 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap loyalitas pasien yang diperoleh dari kepuasan pasien (7)

Menentukan pengaruh Kualitas Layanan terhadap loyalitas pasien yang diperoleh dari kepuasan pasien di RS Siloam Bali

Kuantitatif Deskriptif

Kualitas Layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien dengan nilai P=0,29. Kualitas Layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pasien dengan nilai P=0,39. Kepuasan Pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pasien dengan nilai P=0,56.

Kepuasan Pasien memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam memediasi pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pasien dengan nilai P=0,469.

5

Pengaruh people, process, dan

Physical evidence terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Rahmah Kota Padang(5)

Menganalisis :

1. pengaruh people terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Siti Rahmah 2. pengaruh process terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Siti Rahmah 3. pengaruh physical evidence terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Siti Rahmah.

Kuantitatif Deskriptif Kausatif

Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara people terhadap kepuasan atas pelayanan pada RS Siti Rahmah. Peneliti menyarankan agar RS Siti

rahmah meningkatkan pelayanan berupa peningkatan tenaga medis agar

(8)

NO Judul Tujuan Penelitian Metode Hasil

6

The Relationship of Marketing Mix With Patient Loyalty At Inpatient Unit Of Undata General Hospital(1)

untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran (marketing mix) dengan loyalitas pasien di unit rawat inap rumah sakit Umum daerah (RSUD) Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Kuantitatif, dengan desain cross sectional

ada hubungan bauran pemasaran product (p=0,000), price (p=0,002), place (p=0,001), promotion (p=0,000), people

(p=0,000), process (p=0,000), physical evidence (p=0,018) dengan loyalitas pasien di unit rawat inap rumah sakit umum daerah (RSUD) Undata Palu.

(9)

Gambar 1

Pencarian literatur dari sumber basis data Google Scholar

menggunakan kata kunci “marketing mix” DAN “Kunjungan Pasien” DAN “Rumah Sakit”.

N= 14

Penyaringan literatur full text gratis diterbitkan dari tahun 2014-2019 N= 9

Eksklusi : bukan penelitian kuantitatif, Lokasinya bukan rumah sakit dan tidak spesifik menjelaskan hubungan Marketing Mix terhadap kunjungan pasien Rumah Sakit

N=6

Referensi

Dokumen terkait

Erni, Wali Kelas III B pada sekolah yang sama, juga memberikan respon positif terhadap Montara. Menurut Erni, media pembelajaran Montara cukup inovatif, kreatif,

Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu 1) telah memenuhi syarat Satuan Kredit Semester (SKS) minimal 130 SKS, 2) telah memenuhi syarat Indeks Prestasi

 Peserta didik bersama kelompoknya memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan pada materi konsep dasar sistem operasi dengan

Munculnya seorang atau sekelompok orang menjadi amil zakat dalam lembaga tatakelola zakat, merupakan wujud penafsiran atau ekster- nalisasi dari proses sosialisasi atau

F enomena yang ada di R umah S akit Pancaran K asih GMIM Manado tenaga keperawatan memiliki 38 orang serta terbagi atas 3 ruangan yaitu ruangan S arah ada 13

Untuk memenuhi persyaratan asumsi skala interval tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen kuesioner yang menghasilkan data berskala interval dengan

Berdasarkan hasil yang didapat,disimpulkan bahwa ekstrak air daun Bungur ( Lagerstroemia speciosa [L.] Pers) memiliki efek penurunan kadar glukosa darah pada tikus

risiko nyeri pinggang, seperti tidak memperhatikan berat beban maksimal yang boleh diangkat, frekuensi angkat maksimal dalam sehari kerja, mereka bekerja dengan