ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGUASAAN LAHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKSI DAN
PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH
(Kasus: Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)
Octasella Ainani As’ad *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **)
*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara E-mail: octasella14@gmail.com
**) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan petani tanpa lahan, perbandingan produksi dan pendapatan usahatani padi sawah dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi di daerah penelitian. Penentuan daerah penelitian secara purvosive. Penentuan jenis sampel menggunakan rumus slovin dan metode proportional sampling sebanyak 39 sampel. Metode analisis data yang digunakan analisis regresi berganda dan uji ANOVA One-Way. Hasil penelitian faktor yang mempengaruhi petani tanpa lahan adalah modal, alih fungsi lahan sawah menjadi perumahan dan lahan warisan dijual. Faktor produksi mempengaruhi produksi pemilik adalah luas lahan, benih dan pestisida; pada penyewa adalah tenaga kerja, benih dan pupuk; dan pada bagi hasil adalah luas lahan dan benih. Pada biaya produksi dan produksi menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan.
Kata Kunci : Sistem Penguasaan Lahan, Pemilik, Penyewa, Penyakap.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the reason of farmer without land, production ratio and income of rice farming and production factors that influence production in research area. Determination of research area purvosively.
Determination of sample type using formula slovin and proportional sampling method counted 39 samples. Methods of data analysis used multiple regression analysis and ANOVA One-Way test. The results of research factors that affect farmers without land is the capital, the conversion of wetland into residential and legacy land for sale. Production factors affect owner production are land area, seeds and pesticides; the tenants are labor, seed and fertilizer; and the profit sharing is the area of land and seed. At the cost of production and production according to land tenure system in the study area there is no significant difference.
Rice farming income according to the land tenure system in the study area there are significant income differences.
Keywords: Land Tenure System, Owner, Tenant, Profit Sharing Farmers .
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pada tahun 2015 luas lahan sawah di Sumatera Utara 436.831 hektar. Dari total luas lahan sawah tersebut hanya 96,94 persen yang ditanami padi sedangkan 3,06 persen belum diusahakan. Luas lahan sawah turun 2,76 persen atau 12,382 hektar dibandingkan luas lahan sawah 2014. Dilihat perkembangan selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan luas lahan sawah per tahun dari 2010 sampai tahun 2015 mengalami penurunan 2,11 persen per tahun. Kondisi ini semakin mencerminkan tingginya tingkat konversi lahan selama lima tahun terakhir ini di Sumatera Utara (BPS Sumut, 2015).
Mengapa petani miskin? Hal ini dapat disebabkan karena kepemilikan lahan yang relatif sempit atau disebut petani gurem. Pada kenyataannya, di pedesaan petani yang menanam padi sawah tidak memiliki lahan. Sepertiga penduduk bumi adalah petani gurem (peasant), petani kecil (small farmer), dan buruh tani tanpa tanah (landless laborers). Sistem penguasaan lahan pertanian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani terutama petani padi sawah. Semakin sempit lahan yang diusahakan petani dan semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh lahan tersebut misalnya uang sewa lahan maka akan semakin rendah pendapatan bersih yang diperoleh petani.
Petani pemilik-penggarap, petani penyewa dan petani penyakap akan mendapatkan total pendapatan yang berbeda-beda.
Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja alasan petani tidak mempunyai lahan pertanian.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi pada setiap bentuk penguasaan lahan.
3. Apakah terdapat perbedaan tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian.
Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis alasan petani tidak mempunyai lahan pertanian.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada setiap bentuk penguasaan lahan.
3. Untuk menganalisis perbedaan tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian.
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel secara purposive adalah metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Menurut Umar (2008), untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti menggunakan rumus Slovin,
Metode yang digunakan untuk menentukan banyaknya sampel pada masing-masing sistem penguasaan lahan adalah Proporsional sampleing.
Diketahui sampel dipilih secara proporsional dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh menggunakan metode slovin diketahui jumlah sampel sebanyak 39 petani, maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Penentuan Sampel Secara Proporsional
Sampel Proposional
No. Kategori Populasi Persentase (%) Sampel
a b c (b/Σpopulasi x %) d (c x Σsampel)
1 Pemilik 76 25,64 10
2 Penyewa 152 51,28 20
3 Penyakap 75 23,08 9
Jumlah (Σ ) 303 100 39
Sumber: Penyuluh Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, 2017
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-
instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian, literatur, dan jurnal yang terkait dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisis masalah (1) metode yang digunakan adalah metode pohon masalah, (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan.
Untuk menganalisis masalah (2) metode yang digunakan adalah dengan melakukan Analisis Regresi Linier Berganda. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan program SPSS. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap tingkat pendapatan usahatani padi sawah nyata atau tidak nyata.
Adapun model ekonometrika persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + μ Dimana :
Y = Produksi (Ton/Ha) α = Konstanta
β1, β2,β3, β4, β5 = Koefisien Variabel X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Tenaga Kerja (HKP) X3 = Benih (Kg/Ha) X4 = Pupuk (Kg/Ha) X5 = Pestisida (l/Ha) μ = Variabel Pengganggu.
Untuk menganalisis masalah (3) metode yang digunakan adalah dengan melakukan statistik uji beda Anova one way. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan program SPSS. Untuk mengetahui perbandingan tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan, sehingga diperoleh sistem penguasaan lahan yang sebaiknya diterapkan di daerah penelitian.
Anova digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansnya. Anova merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif lebih dari dua rata- rata (Riduwan, 2008). Dinamakan analisis varians satu arah (one-way anova), karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan pengaruh satu faktor. (Sudjana,1996).
Kriteria Uji yang digunakan sebagai berikut:
Sig > 0,05 maka H0 diterima
Sig < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penguasaan Lahan di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
Metode Pohon masalah (problem tree) merupakan digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan untuk mengetahui komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan.
Adapun pohon masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Pohon Masalah Petani Tanpa Lahan
Hasil Analisis Fakor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Petani Pemilik Lahan di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Benih (X3), Pupuk (X4), dan Pestisida (X5) terhadap variabel terikat produksi petani padi di Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang (Y). Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS for windows release 18.0.
Tabel 2. Hasil Analisis Pengaruh Faktor-faktor Produksi Terhadap Produksi pada Petani Pemilik
Variabel Koefisien
Regresi F Hitung t Hitung Signifikan
R2 ,961
Uji F 19,599 ,006
(Constant) 6,673 2,673 ,056
Luas Lahan (X1) ,040 3,559 ,024
Tenaga Kerja (X2) -,144 -1,268 ,274
Benih (X3) -,118 -4,166 ,014
Pupuk (X4) ,616 1,985 ,118
Pestisida (X5) -,104 -3,387 ,028
F Tabel 6,26
t Tabel 2,776
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Diketahui bahwa koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh adalah sebesar 0,961. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 96,1% variasi variabel terikat yaitu produksi padi telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida atau dengan kata lain sebesar 96,1% telah dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yakni produksi padi.
Sedangkan sisanya 3,9% dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam model.
Pengujian Secara Bersama (uji F)
Diketahui bahwa Fhitung 19,599 > F T abel 6,26 dengan nilai signifikan sebesar Sig F (0,006) ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel bebas luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yakni produksi petani padi di daerah penelitian.
Pengujian Parsial (uji t)
Dapat diinterprestasikan pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat produksi padi, yakni sebagai berikut:
1) Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel luas lahan yakni 3,559 dan nilai tT abel sebesar 2,776 maka thitung > t T abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,024 maka sig t
(0,024) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel luas lahan secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
2) Pengaruh Benih Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel benih yakni 4,166 dan nilai tT abel sebesar 2,776 maka thitung > t T abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,014 maka sig t
(0,014) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel benih secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
3) Pengaruh Pestisida Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel pestisida yakni 3,387 dan nilai tT abel sebesar 2,776 maka thitung > t T abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,028 maka sig t
(0,028) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel pestisida secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
Hasil Analisis Fakor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Petani Penyewa Lahan di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Benih (X3), Pupuk (X4), dan Pestisida (X5) terhadap variabel terikat produksi petani padi di Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang (Y). Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS for windows release 18.0.
Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh Faktor-faktor Produksi Terhadap Produksi pada Petani Penyewa
Variabel Koefisien
Regresi F Hitung t Hitung Signifikan
R2 ,714
Uji F 4,449 ,012
(Constant) -,856 -,216 ,832
Luas Lahan (X1) ,062 3,252 ,006
Tenaga Kerja (X2) ,267 2,354 ,034
Benih (X3) ,026 ,703 ,494
Pupuk (X4) 1,202 2,274 ,039
Pestisida (X5) ,012 ,005 ,996
F Tabel 2,96
t Tabel 2,145
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Diketahui dari harga koefisien determinasi simultan (R2). Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh adalah sebesar 0,714. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 71,4%
variasi variabel terikat yaitu produksi padi telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida atau dengan kata lain sebesar 71,4% telah dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yakni produksi padi. Sedangkan sisanya 28,6% dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam model.
Pengujian Secara Bersama (uji F)
Diketahui bahwa Fhitung 4,449 > FT abel 2,96 dengan nilai signifikan sebesar Sig F (0,012) ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel bebas luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yakni produksi petani padi di daerah penelitian.
Pengujian Parsial (uji t)
Dapat diinterprestasikan pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat produksi padi, yakni sebagai berikut:
1) Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel luas lahan yakni 3,252 dan nilai tT abel sebesar 2,145 maka thitung > t T abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,006 maka sig t (0,006) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya variabel luas lahan secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
2) Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel tenaga kerja yakni 2,354 dan nilai tT abel sebesar 2,145 maka thitung > t T abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,034 maka sig t (0,034) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel tenaga kerja secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
3) Pengaruh Pupuk Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel tenaga kerja yakni 2,274 dan nilai tT abel sebesar 2,145 maka thitung > tT abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,039 maka sig t
(0,039) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel pupuk secara parsial berpengaruh nyata terhadap
produksi padi.
Hasil Analisis Fakor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Petani Penyakap Lahan di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Benih (X3), Pupuk (X4), dan Pestisida (X5) terhadap variabel terikat produksi petani padi di Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang (Y). Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS for windows release 18.0.
Tabel 4. Hasil Analisis Pengaruh Faktor-faktor Produksi Terhadap Produksi pada Petani Penyakap
Variabel Koefisien
Regresi F Hitung t Hitung Signifikan
R2 ,938
Uji F 9,046 ,050
(Constant) 4,749 2,796 ,068
Luas Lahan (X1) ,098 3,459 ,041
Tenaga Kerja (X2) ,455 3,084 ,054
Benih (X3) ,081 3,645 ,036
Pupuk (X4) ,155 1,042 ,374
Pestisida (X5) -,013 -,489 ,659
F Tabel 5,14
t Tabel 2,447
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Diketahui bahwa koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh adalah sebesar 0,938. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 93,8% variasi variabel terikat yaitu produksi padi telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk, dan pestisida atau dengan kata lain sebesar 93,8%
telah dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat yakni produksi padi.
Sedangkan sisanya 6,2% dipengaruhi oleh variabel bebas atau faktor lain yang belum dimasukkan ke dalam model.
Pengujian Secara Bersama (uji F)
Diketahui bahwa Fhitung 9,046 > F T abel 5,14 dengan nilai signifikan sebesar Sig F (0,050) ≤ 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinyavariabel bebas tenaga kerja, benih, dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yakni produksi petani padi di daerah penelitian.
Pengujian Parsial (uji t)
Dapat diinterprestasikan pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat produksi padi, yakni sebagai berikut:
1) Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel luas lahan yakni 3,459 dan nilai tT abel sebesar 2,447 maka thitung > tT abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,041 maka sig t (0,041) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya variabel luas lahan secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
2) Pengaruh Benih Terhadap Produksi Padi
Adapun nilai thitung variabel benih yakni 3,645 dan nilai tT abel sebesar 2,447 maka thitung > tT abel. Tingkat signifikansi thitung sebesar 0,036 maka sig t
(0,036) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
yang artinya variabel benih secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi padi.
Hasil Uji Anova Biaya Produksi dan Produksi Menurut Sistem Penguasaan Lahan
Untuk menganalisis peberdaan biaya produksi petani pemilik, penyewa dan penyakap dilakukan uji anova. Anova digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansnya.
Tabel 5. Hasil Analisis Uji ANOVA Biaya Prpduksi Dalam Usahatani Padi Sawah Per Hektar Per Musim Tanam di Desa Tumpatan
ANOVA Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7,656E13 2 3,828E13 2,176 ,128
Within Groups 6,332E14 36 1,759E13
Total 7,098E14 38
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,128 ˃ 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak terdapat perbedaan biaya produksi yang signifikan akibat perbedaan penguasaan lahan milik, sewa dan bagi hasil.
Untuk menganalisis peberdaan produksi petani pemilik, penyewa dan penyakap dilakukan uji anova. Anova digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansnya.
Tabel 6. Hasil Analisis Uji ANOVA Prpduksi Dalam Usahatani Padi Sawah Per Hektar Per Musim Tanam di Desa Tumpatan
ANOVA Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3,336E7 2 1,668E7 1,871 ,169
Within Groups 3,210E8 36 8916092,793
Total 3,543E8 38
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,0169 ˃ 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima danH1 ditolak yang artinya
tidak terdapat perbedaan produksi yang signifikan akibat perbedaan penguasaan lahan milik, sewa dan bagi hasil.
Hasil Uji Anova Biaya Pendapatan Menurut Sistem Penguasaan Lahan Untuk menganalisis peberdaan pendapatan petani pemilik, penyewa dan penyakap dilakukan uji anova. Anova digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansnya.
Tabel 7. . Hasil Analisis Uji ANOVA Pendapatan Dalam Usahatani Padi Sawah Per Hektar Per Musim Tanam di Desa Tumpatan
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1,899E14 2 9,496E13 4,078 ,025
Within Groups 8,384E14 36 2,329E13
Total 1,028E15 38
Sumber: Data Primer (Diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,025 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya
terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan akibat perbedaan penguasaan lahan milik, sewa dan bagi hasil.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Faktor yang mempengaruhi petani tidak mempunyai lahan pertanian adalah kurangnya modal, alokasi lahan sawah menjadi perumahan, dan lahan warisan yang dijual.
2. Faktor produksi yang mempengaruhi secara signifikan produksi pada petani pemilik lahan adalah luas lahan, benih dan pestisida; faktor produksi yang mempengaruhi produksi pada petani penyewa lahan adalah luas lahan, tenaga kerja dan pupuk; dan faktor produksi yang mempengaruhi produksi pada petani penyakap lahan adalah luas lahan dan benih.
3. Pada biaya produksi dan tingkat produksi usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian tidak terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan akibat perbedaan penguasaan lahan milik, sewa dan garap. Pendapatan usahatani padi sawah menurut sistem penguasaan lahan di daerah penelitian terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan akibat perbedaan penguasaan lahan milik, sewa dan garap.
Saran
1. Saran Untuk Pemerintah
Kepada pemerintah diharapkan untuk pemerintah perlu memiliki kesungguhan hati dan percepatan atau akselerasi reformasi agraria masyarakat pedesaan terutama petani. Pelaksanaan reformasi agraria diharapkan dapat mengenai sasaran yang tepat. Pendapatan petani yang tidak mempunyai lahan
lebih rendah karena harus membayar uang sewa dan bagi hasil. Pemerintah juga diharapkan memberi subsidi lebih untuk input produksi seperti benih, pupuk dan pestisida.
2. Saran Untuk Petani
Kepada petani diharapkan dapat semakin meningkatkan produksi padi di daerah penelitian. Peneliti menyarankan kepada petani yang tidak memiliki lahan sebaiknya menyewa lahan dibandingkan dengan bagi hasil. Hal ini dikarenakan pendapatan rata-rata petani penyewa lahan lebih tinggi dibandingkan petani Penyakap lahan.
3. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih mendalam, menambahkan data-data dan teori yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Diharapkan semakin banyak penelitian yang mendukung masalah sistem penguasaan lahan sawah agar petani yang tidak memiliki lahan dapat terbantu.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2015. Statistik Lahan Sawah Sumatera Utara 2015. Medan
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung.Alfa Beta
Sudjana.1996.Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung.Tarsito