• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR : B/196/III.07/HK/TUBABA/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR : B/196/III.07/HK/TUBABA/2016 TENTANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG

KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR : B/196/III.07/HK/TUBABA/2016

TENTANG

IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT OLEH PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA BUPATI TULANG BAWANG BARAT,

Menimbang : a. bahwa kegiatan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tulang Bawang Barat oleh PT. Budi Nusa Cipta Wahana merupakan kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap Lingkungan Hidup oleh karenanya wajib memiliki UKL-UPL;

b. bahwa berdasarkan Pemeriksaan UKL-UPL terhadap Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas, perlu diterbitkan Izin Lingkungan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud huruf a dan huruf b diatas, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Izin Lingkungan Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tulang Bawang Barat oleh PT. Budi Nusa Cipta Wahana;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6725);

3. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4934);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Nomor

5059);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 408);

10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;

11. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 58 Tahun 2014 tentang Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 1

Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat

(Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun

2011 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Tulang Bawang Barat Nomor 2) yang telah beberapa kali

mengalami perubahan, terakhir dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 3 Tahun 2015

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten

Tulang Bawang Barat Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lembaran Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang

Barat Nomor 66) ;

(3)

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 3);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 17 Tahun 2013 tentang Urusan Kewenangan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2013 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 44);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 24 Tahun 2014 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan (Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 24, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 65);

16. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 18 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 24 Tahun 2014 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 18);

17. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 40 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Dan Persetujuan Prinsip Pemanfaatan Ruang (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 40);

18. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 35 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kawasan Budi Daya Kabupaten Tulang Bawang Barat (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016 Nomor 35).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Memberikan Izin Lingkungan kepada:

a. Nama Perusahaan : PT. Budi Nusa Cipta Wahana b. Jenis Usaha

dan/atau Kegiatan

: Perkebunan Kelapa Sawit

c. Skala/Besaran Usaha dan/atau Kegiatan

: 25 Ton/Tahun (TBS)

d. Nama Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dan Jabatan

: Santoso Winata (Direktur)

e. Alamat Kantor

- Pusat : Wisma Budi Building 8-9 th Floor

Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-6

Jakarta 12940

(4)

- Cabang : Jl. Ikan Bawal No. 1 A Bandar Lampung Telp. 486122

f. Lokasi Kegiatan : Tiyuh Terang Mulya, Setia Bumi, Gunung Terang Kec. Gunung Terang dan Tiyuh Panca Marga, Sido Makmur, Toto Wonodadi Kec.

Batu Putih Kab. Tulang Bawang Barat Prov. Lampung

g. Luas Lahan : 6.979.780 m² (697.978 Ha)

KEDUA : Ruang Lingkup Kegiatan meliputi:

a. kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi dan Konstruksi adalah Status dan lokasi Lahan, Perizinan, dan Peruntukan Lahan;

b. kegiatan pada Tahap Operasional adalah Pembukaan Lahan, Penanaman, Pemeliharaan, Pemanenan, dan Konservasi Tanah dan Air;

c. pada Tahap Pasca Operasional, Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit yang diperkirakan akan menimbulkan dampak adalah jika Perusahaan terjadi pailit ataupun tidak memperpanjang usahanya.

KETIGA : Instansi Pemberi Izin wajib memperhatikan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam Izin Lingkungan sebagai pedoman dalam penerbitannya.

KEEMPAT : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, dalam melaksanakan kegiatannya mengajukan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), antara lain:

a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);

b. Izin Pembuangan Air Limbah Ke Badan Perairan Umum; dan c. Izin terkait lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

KELIMA : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dalam melaksanakan kegiatannya wajib melakukan pengelolaan dampak lingkungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEENAM : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU

wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan

apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau

kegiatannya sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum

dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012

tentang Izin Lingkungan.

(5)

KETUJUH : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU wajib membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada Bupati Tulang Bawang Barat melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, secara berkala setiap 6 (enam) bulan sejak Keputusan ini ditetapkan.

KEDELAPAN : Masa berlaku Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya masa Izin Usaha dan/atau Kegiatan.

KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Panaragan

pada Tanggal 16 September 2016

BUPATI TULANG BAWANG BARAT,

Dto.

UMAR AHMAD

Tembusan:

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Jakarta;

2. Gubernur Lampung di Bandar Lampung;

3. Kepala BPLHD Provinsi Lampung di Bandar Lampung; dan 4. Kepala P3ES di Pekan Baru;

(6)

MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) KEGIATAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT OLEH PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA.

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP A. TAHAP OPERASIONAL

Kegiatan Mobilisasi Kendaraan

Pengangkutan TBS (Panen)

Kerusakan Jalan dan Debu

Jenis Dampaknya Tergolong Besar karena Banyaknya Komponen lain yang terkena Dampak

 Kendaraan Pengangkut hasil Panen TBS tidak melebihi Kapasitas Jalan (Kapasitas Angkutan harus disesuaikan dengan Kondisi Jalan.

 Memelihara Jalan, Jembatan dan Gorong- Gorong yang Dilewati Angkutan Kendaraan Panen secara rutin.

 Menutup Bak Truk Angkutan dengan Terpal untuk Menghindari Ceceran Buah di Jalan.

 Pengaturan Waktu Pengangkutan Dilakukan pada Siang Hari yaitu pada Pukul 08.00 – 17.00.

 Pengaturan Frekuensi Kendaraan Pengangkut yang Beroperasi dalam Satu Hari untuk Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas di Jalan.

 Mengarahkan Operator Kendaraan dan Mengatur

Lokasi Pengelolaan adalah Sepanjang Jalan Transportasi dari Kebun menuju Pabrik Pengolahan yang berada dekat dengan Pemukiman Penduduk.

Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama masa Operasional Perkebunan

(Pemanenan)

Pengambilan Sampel Debu dan Pengamatan Kerusakan jalan serta Kebisingan diukur langsung di Tempat

Jalan Keluar dari Perkebunan dan jalan Tiyuh yang dilalui oleh Kendaraan Pengangkut TBS

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional Dilakukan 6 Bulan Sekali dan Tentatif

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR : B/196/III.07/HK/TUBABA/2016

TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT OLEH PT. BUDI NUSA CIPTA

WAHANA

(7)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Kecepatan Kendaraan

Pengangkut TBS tidak lebih dari 40 Km/Jam didekat Pemukiman Penduduk.

 Memelihara Jalan yang Dilewati Angkutan Kendaraan Panen secara rutin.

 Mensyaratkan kepada semua Operator Angkutan untuk Menjaga Kondisi Mesin Kendaraan yang Beroperasi, selalu dalam keadaan laik, sehingga emisi yang dihasilkan dapat sesuai dengan Baku Mutu Emisi Kendaraan.

 Menanam Jenis Tanaman yang Dapat Menyerap Debu dengan Jenis Tanaman Ficus Fumila, Angsana dan Durant Respens sepanjang Jalan Angkutan Panen yang Dekat Pemukiman Penduduk.

 Menanam Jenis Tanaman yang Dapat Menyerap Gas-Gas Emisi Buang dengan Jenis Tanaman Johar, Mahoni, Tanjung, Puring, Lidah Mertua atau Srirejeki sepanjang Jalan Angkutan Panen yang Dekat Pemukiman Penduduk.

(8)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Kegiatan Penyiangan,

Pemupukan, Penggunaan Pestisida dan Herbisida pada saat Operasional

Menurunkan Kualitas Air

Dampak Menurunnya Kualitas Air Tergolong Besar yang akan Menimbulkan Dampak Turunan terhadap Habitat Biota Perairan dan Populasi Nekton

 Pembuatan Rorak dan Teras Siring pada setiap Blok untuk Menghambat Aliran Permukaan (Run Off) agar Partikel Tanah tidak ikut Terbawa ke Sungai.

 Aplikasi Pestisida Dilakukan dengan Dosis yang tepat untuk Menghindari Peluang terjadinya Pencemaran oleh Residu Pestisida.

 Meningkatkan

Penggunaan Pupuk Organik.

 Menerapkan Pemberian Pupuk Berimbang sesuai dengan Kondisi Hara Tanah dan Kebutuhan Tanaman.

 Tidak Membuang Sisa Pestisida dan Mencuci Peralatan Bekas Pestisida di Sungai.

 Mengembangkan Varietas Bibit Kelapa Sawit Baru yang dapat Mencapai Masa Panen lebih Cepat

sehingga Mampu

Mengurangi Pengunaan Bahan Kimia pada Kebun (Pupuk & Pestisida).

 Menggunakan Musuh Alami (Predator) dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Guna

Lokasi Pengelolaan adalah Seluruh Areal Perkebunan

Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama masa Operasional Perkebunan

Pengambilan Sampel Air kemudian Dilakukan Analisis di Laboratorium yang Terakreditasi yaitu BPLHD Provinsi Lampung dengan Parameter Kunci untuk Limbah Cair

Lebung dan Sumur Lokasi

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional Dilakukan 6 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

(9)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Mengurangi Pengunaan

Pestisida dan Herbisida.

 Membuat Jalur Hijau (Green Belt) Sepanjang Sungai Selebar 50 – 100 m untuk Sungai Besar dan 25 – 50 m untuk Sungai Kecil atau Lebung.

Kegiatan

Pemeliharaan Kebun pada saat Musim Kemarau

Antisipasi Bahaya Kebakaran Lahan

Jenis Dampak Antisipasi Kebakaran Lahan Tergolong Besar yang Mencakup Seluruh Areal Perkebunan

 Membentuk Satuan Tugas Pemadam Kebakaran didalam Organisasi Perusahaan.

 Membuat Jalur

Pengamanan Kebakaran (Sekat Bakar) pada setiap Blok.

 Memasang Papan Peringatan tentang Bahaya Kebakaran pada Tempat-Tempat yang Rawan Kebakaran.

 Membuat Menara

Pengawas dan

Membentuk Regu

Pemadam Kebakaran yang Dilengkapi dengan Sarana/Prasarana Pemadam Kebakaran.

 Tidak Membuang Puntung Rokok ataupun Sejenisnya Secara Sembarangan pada Lahan Kebun yang Disosialisasikan Dalam Bentuk Papan Peringatan.

 Memelihara Lebung dan Rorak sebagai Upaya

Lokasi Pengelolaan adalah Seluruh Areal Perkebunan

Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama Operasional Kebun Terutama pada Musim Kemarau

Pengumpulan Data Kebakaran Lahan Dilakukan secara Visual dengan Mengamati Cara Pembersihan Lahan yang Dilakukan

Pada Areal yang Sedang Dilakukan Kegiatan

Pemeliharaan

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional dan Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

(10)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP untuk Menampung Air

yang dapat Berfungsi sebagai Sumber Air.

 Membuat Jalur Hijau (Green Belt) Sepanjang Sungai Selebar 50 – 100 m untuk Sungai Besar dan 25 – 50 m untuk Sungai Kecil sebagai Daerah Peyangga (Buffer Zone).

 Memanfaatkan Lebung dan Rorak sebagai Sumber/Tandon Air dan Menyediakan Pompa Air sebagai Antisipasi jika terjadi Kebakaran sebelum Regu Pemadam Kebakaran Lahan datang.

 Melakukan Patroli secara Kontinyu pada Lahan yang Rawan Kebakaran pada saat Musim Kebakaran.

 Memberikan Peringatan kepada semua Pihak yang

Memasuki Areal

Perkebunan (Karyawan dan Masyarakat) tentang

Ancaman Bahaya

Kebakaran terutama pada saat Musim Kemarau.

 Melakukan Pelatihan dan Pembinaan (In House Training) kepada para Karyawan Mengenai Penanganan Kebakaran Lahan.

(11)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Penerimaan Tenaga

Kerja

Dampak Primer Positif dan Langsung

Dampak yang Timbul Tergolong Besar dengan Meningkatnya

Pendapatan Masyarakat sekitar

 Membuka Kesempatan Kerja seluas-luasnya kepada Masyarakat sekitar Areal Kebun sebagai Tenaga Kerja Tetap ataupun Tenaga Kerja Harian sepanjang Kebutuhan Tenaga Kerja Belum Tercukupi.

 Memberikan Prioritas kepada Masyarakat sekitar Proyek sebagai Mitra Usaha dalam Menunjang Kegiatan Perekebunan.

 Memperhatikan

Ketetapan Pemerintah berupa Upah Minimum Kabupaten (UMK) dalam Menentukan Gaji Karyawan yang sesuai dengan KHL.

Lokasi Pengelolaan adalah Tiyuh Gunung Terang, Setia Bumi, Sido Makmur, Panca Marga, dan Toto Wonodadi

Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama Operasional Kebun

Observasi Langsung, Wawancara dan Pendataan

Masyarakat Sekitar Perkebunan

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional dan Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

Penerimaan Karyawan baik karyawan Tetap maupun Karyawan Tidak Tetap

Dampak Primer Negatif karena Menimbulkan Keresahan dan Kecemburuan Sosial yang Berkelanjutan pada Persepsi Masyarakat

Jenis Dampak yang Tergolong Besar jika Penerimaan Tenaga

Kerja tidak

Mengakomodir Masyarakat sekitar

 Melakukan Kerjasama dengan aparat Tiyuh dalam Merekrut Tenaga Kerja bagi Perusahaan.

 Mengutamakan

Penerimaan Tenaga Kerja yang berasal dari Tiyuh Gunung Terang, Setia Bumi, Sido Makmur, Panca Marga, dan Toto Wonodadi sesuai dengan Keahlian dan Kebutuhan yang diperlukan.

 Melaksanakan Program

Corporate Social

Responsibility (CSR)

Lokasi Pengelolaan adalah Tiyuh Gunung Terang, Setia Bumi, Sido Makmur, Panca Marga, dan Toto Wonodadi

Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama Operasional Kebun

Observasi Langsung, Wawancara dan Pendataan

Masyarakat Sekitar Perkebunan

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional dan Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang

-

(12)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP secara Rutin khususnya

Tiyuh yang Terkena Dampak langsung dari Kegiatan Operasional Perkebunan, seperti Bantuan Sumber Air Bersih, Kegiatan Keagamaan dan Olahraga dll.

 Mengembangkan Community Development

Dalam Membina

Hubungan Baik Antara PT.

BUDI NUSA CIPTA

WAHANA Dengan

Masyarakat Sekitar.

Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerimaan Karyawan baik karyawan Tetap maupun Karyawan Tidak Tetap

Dampak Primer Negatif karena Menimbulkan Keresahan dan Kecemburuan Sosial yang Berkelanjutan pada Persepsi Masyarakat

Jenis Dampak yang Tergolong Besar jika Penerimaan Tenaga

Kerja tidak

Mengakomodir Masyarakat sekitar

 Melakukan Kerjasama dengan aparat Tiyuh dalam Merekrut Tenaga Kerja bagi Perusahaan.

 Mengutamakan

Penerimaan Tenaga Kerja yang berasal dari Tiyuh Gunung Terang, Setia Bumi, Sido Makmur, Panca Marga, dan Toto Wonodadi sesuai dengan Keahlian dan Kebutuhan yang diperlukan.

 Melaksanakan Program

Corporate Social

Responsibility (CSR) secara Rutin khususnya Tiyuh yang Terkena Dampak langsung dari Kegiatan Operasional Perkebunan, seperti Bantuan Sumber Air Bersih, Kegiatan

Lokasi Pengelolaan adalah Tiyuh Gunung Terang, Setia Bumi, Sido Makmur, Panca Marga, dan Toto Wonodadi

Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan selama Operasional Kebun

Observasi Langsung, Wawancara dan Pendataan

Masyarakat Sekitar Perkebunan

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional dan Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

(13)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Keagamaan dan Olahraga

dll.

 Mengembangkan Community Development

Dalam Membina

Hubungan Baik Antara PT.

BUDI NUSA CIPTA

WAHANA Dengan

Masyarakat Sekitar.

Kelalaian Dalam Bekerja dan/atau Kurangnya

Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) dan/atau Bekerja Pada Saat Kondisi Badan Kurang Sehat Atau Lelah

Kesehatan, Keselamatan Dan Kenyamanan Bekerja Bagi Karyawan

Jenis Dampak Tergolong Kecil karena sudah ada Upaya Pengelolaan K-3 dan Tanggap Darurat

 Menerapkan Prosedur Operasional Standar (SOP) Secara Ketat Terhadap Setiap Karyawan Yang Bekerja Di Kegiatan Perkebunan oleh PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA.

 Melakukan Kampanye K-3 Secara Terus Menerus Di Dalam Lingkungan Kerja.

 Melakukan Pemeriksaan/Cek Kesehatan Terhadap Karyawan Secara Periodik.

 Mewajibkan Para Pekerja Untuk Menggunakan Alat Pelindung Diri Standar Seperti Topi, Masker, Sepatu Bot dan Sarung Tangan Pada Saat Sedang Bekerja.

 Melengkapi Seluruh Karyawan Dengan Asuransi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dan Program Jaminan Sosial

Lokasi Pengelolaan Dalam Areal Perkebunan

Selama Operasional Kebun

Observasi Langsung, Wawancara dan Pendataan

Seluruh Areal Perkebunan

Pemantauan Dilakukan selama Tahap Operasional dan Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. BUDI NUSA CIPTA WAHANA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima Laporan Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

-

(14)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI PENGELOLA DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Tenaga Kerja (BPJS

Ketenagakerjaan).

 Memberikan Kompensasi Kepada Karyawan Yang Mengalami Kecelakaan Kerja serta Menanggung Biaya Pengobatan.

 Melakukan Penyuluhan secara Berkala kepada Karyawan tentang Kesehatan Kerja.

 Memasang Tanda-Tanda Peringatan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat-Tempat Strategis.

 Melakukan Pemeriksaan Kesehatan kepada Karyawan secara Rutin dan Memberikan Bantuan Pengobatan Gratis kepoada Masyarakat secara insidentil.

BUPATI TULANG BAWANG BARAT, Dto.

UMAR AHMAD

(15)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b tersebut di atas, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim

Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lembaran

Menimbang : bahwa berdasarkankan ketentuan Pasal 72 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara maka perlu menetapkan Keputusan

Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan, perencanaan, tertib administrasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Tiyuh (RKP Tiyuh) dan Anggaran

1) Neundeun Omong : yaitu kunjungan orang tua jejaka kepada orang tua si gadis untuk bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak anak gadisnya akan dilamar.. 2) Ngalamar

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban

Keputusan Bupati Nomor :B/36/II.02/HK/TBB/2016 tentang Penetapan Puskesmas Dwikora Jaya Sebagai Puskesmas Non Perawatan Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016;.. Keputusan

MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) KEGIATAN PERLUASAN SAWAH OLEH DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN