• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA ACEH PADA MEDIA LUAR RUANG DI KOTA BANDA ACEH. oleh Muhammad Idham & Azwardi ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA ACEH PADA MEDIA LUAR RUANG DI KOTA BANDA ACEH. oleh Muhammad Idham & Azwardi ABSTRAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA ACEH PADA MEDIA LUAR RUANG DI KOTA BANDA ACEH

oleh

Muhammad Idham & Azwardi

ABSTRAK

Penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah, bertujuan mengidentifikasi dan mendes- ripsikan jenis dan tipe kesalahan yang terjadi pada penulisan bahasa Aceh pada media luar ruang di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan tipe kesalahan yang terdapat pada penulisan BA pada media luar ruang di Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut: (1) kesalahan ejaan, yakni terkait dengan pelambangan fonem (konsonan dan vokal, khususnya vokal nasal, vokal tinggi, vokal tinggi-sedang, dan vokal rendah-sedang; pelambangan diftong dan pemakain tanda diakritik; (2) kesalahan diksi, yakni pemakaian kata yang tidak baku, pemakaian istilah secara tekstual, penggunaan persesuaian pronomina secara terpisah, pencampuran penggunaan BA dan Bahasa Indonesia, dan pencampuran penggunaan BA dan bahasa Inggris.

Sementara itu, data penelitian menunjukkan bahwa pemakaian BA dalam konstruksi kalimat relatif sedikit. Umumnya penulisan BA pada media luar ruang ditulis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa.

Berdasarkan data yang ada, tidak ada data kesalahan kalimat yang ditemukan.

Kata kunci: analisis kesalahan, bahasa Aceh, media luar ruang

ABSTRACT

The researh, I relation to the problems description in which it purposes to indentify and figure out the kind and fault type that happening in writing of aceh language for out door of media at Banda Aceh. the method in this research is named descriptive method. In collecting the data, the writer holds a direct observation. The data show that the kind and type of fault in writing of aceh language in out door of media at Banda Aceh conducting are as follow (1) fault of grammar, it’s mean about symbols fonem (konsonan and vowel, especially in nasal vowel, high vowel, high-middle vowel, and middle-low vowel: the diftong symbols and using mark of diacritic: (2) fault if diction, it is caused of med in standard words, used term words tekstually, used in similar pronomina separatelly, the act of mixxing of Aceh language and Indonesia language, bisides that, the data reseach show that used of Aceh language in the construction of sentences is not much or relative is small. In generally, the writing of aceh language for out door of media are written in words type, frase, and clouse. Based on the data, there is not fault of data founded.

Keywords: fault analysis, Aceh language, outdoor of media

Penulis adalah staf pengajar tetap FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

(2)

A. Pendahuluan

Bahasa Aceh (BA) merupakan salah satu bahasa daerah di NAD. Bahasa ini digunakan secara aktif sebagai sarana komunikasi antarwarga masyarakat NAD. Sebagaimana bahasa-bahasa lain di dunia ini, BA juga mempunyai kaidah- kaidah tertentu, antara lain, kaidah penulisan atau pewujudan fonem yang relatif berbeda bila dibandingkan dengan kaidah penulisan bahasa- bahasa lain.

Penelitian yang akan dilakukan dalam kesempatan ini adalah analisis kesalahan penulis- an bahasa Aceh pada media luar ruang di Kota Banda Aceh. Penelitian ini penting dilakukan mengingat hal itu merupakan salah satu wilayah kajian yang perlu diungkapkan atau digambarkan secara detail demi kejelasan informasi tentang fenomena tersebut.

Secara hukum keberadaan dan pemeliha- raan bahasa daerah termaktup di dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Selanjutnya, secara operasional, bahasa daerah dikuatkan dengan penegasan fungsi dan kedu- dukannya sebagai khazanah budaya bangsa. Jadi, tidak ada alasan masyarakat Aceh tidak peduli terhadap pemakaian bahasa Aceh yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah keilmuan yang berlaku.

Dalam UUD 1945 tercantum bahwa ba- hasa daerah merupakan bagian dari aset yang perlu dipelihara dan dibina. Sebagaimana bahasa Indonesia, bahasa Aceh juga perlu dipelihara dan dibina. Pembinaan dan pemeliharaan bahasa Aceh perlu dilakukan secara bertanggungjawab oleh semua pihak, khususnya masyarakat Aceh.

Sikap pemakai bahasa Aceh terkesan tidak positif. Tidak menganggap penting belajar dan menggunakan bahasa Aceh yang baik dan benar. Hal tersebut tecermin dari memakaian bahasa Aceh sehari-hari yang cenderung tidak baik, tidak benar, tidak logis, dan tidak sis- tematis, baik oleh masyarakat awam maupun masyarakat terpelajar. Dalam kenyataan penggu- naan bahasa Aceh sehari-hari, khususnya bahasa tulis pada media luar ruang, sering kita jumpai pemakaian bahasa Aceh yang salah atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa tersebut. Selain persoalan kedidakbenaran, tidak jarang juga ditemukan ketidaklogisan pemakaian bahasa Aceh.

“Bahasa menunjukkan bangsa”, “Mulut- mu harimaumu”, “Bahasa adalah pedang”. De-

mikian, antara lain, ungkapan tentang bahasa.

Ungkapan tersebut mengandung maksud bahwa bahasa merupakan identitas, dan kecermatan dalam berbahasa merupakan hal penting. Bahasa salah cermin pikiran kacau.

Dalam pada itu, cermati pemakaian ba- hasa Aceh sehari-hari dalam konteks berikut!

(1) Krue seumangat Persiraja!

(2) Wareèh

(3) Wareeh Wartel (4) Saweu Sabee (5) Ceuremén

(6) Angel Springbed

Rasakan lumpoé nyang goét Neu periksa yooh goh lom neu bloëi (7) Launching Balee Raihan

(8) Rincoeng meupucoek

(9) Aceh mulia sabee roe darah (10) ta peujeu-oh nyang bida-bida (11) ta puga buet bersama

(12) na lom nyang peuduk honda meranggapat (13) Saleum Group

Jika kita perhatikan secara saksama, pada beberapa konteks tersebut terdapat beberapa kesalahan, khususnya kesalahan penulisan. Kesa- lahan penulisan terjadi pada penulisan kata dan huruf/ortografi (misalnya krue, wareeh, warèeh, saweu, sabee, ceureumén, lumpoé, goét, yooh, bloëi, balee, rincoeng, meupucoek, roe, peujeu-oh, peuduk, merang- gapat, dan saleum). Penulis tidak bisa membe- dakan secara tegas tanda-tanda diakritik dalam BA, yaitu grave (è), aigu (é), trema (ö), dan makron (ô). Kemudian, juga terdapat kesalahan penu- lisan persesuaian pronomina persona (kata ganti orang) (misalnya neu periksa, neu bloëi, ta peujeu-oh, dan ta puga). Selain itu, kesalahan juga terjadi akibat pencampuran penggunaan struktur baha- sa Inggris dalam BA (misalnya Wareeh Wartel, Lounching Balee Raihan, dan Saleum Group).

Sementara itu, kesalahan juga sering ter- jadi akibat penerjemahan bahasa secara tektual, padahal secara teori kebahasaan bahasa tidak boleh diterjemahkan secara tektual, bahasa harus diterjemahkan secara kontekstual (dipadankan).

Hal tersebut perlu dilakukan sehingga kekakuan hasil terjemahan dapat dihindari.

Bandingkan dengan konteks berikut yang sesuai dengan kaidah keilmuan bahasa Aceh yang berlaku berikut!

(1) Kru seumangat Persiraja!

(2) Waréh

(3)

(3) Wartel Waréh (4) Saweue Sabé (5) Ceuremèn (6) Angel Springbed

neurasa lumpoe nyang göt neuparéksa yôh goh neubloe (7) Launching balè Raihan (8) rincông meupucôk

(9) Aceh mulia sabé rô darah (10) tapeujeuôh nyang bida-bida (11) tapuga buet bersama

(12) na lom nyang peuduek honda barangkapat (13) Saleuem Group

Dua tahun pascatsunami di Provinsi NAD telah terjadi perbauran budaya dan bahasa.

Perbauran budaya dan bahasa, khususnya bahasa Inggris, tidak dapat dibendung. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari tingginya solidaritas dan mobilitas masyarakat internasional dalam upaya rekonstruksi Aceh. Secara kebahasaan, akibat dari kondisi seperti itu, akhir-akhir ini penulisan bahasa Aceh pada media massa, khu- susnya media luar ruang cendrung mengebaikan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Kesalahan berbahasa dapat terjadi pada bahasa ragam lisan dan ragam tulis. Kesalahan pada bahasa ragam tulis bersifat permanen.

Akibatnya, kesalahan yang terjadi pada ragam tulis dapat rnemberi dampak negatif yang lebih luas dan lebih permanen. Pembaca akan meniru tulisan yang dibacanya, menjadi skemata, dan menulis pada tempat dan waktu yang lain.

Kesalahan itu akan terus berulang jika tidak mendapat perhatian dan perbaikan yang semes- tinya. Oleh karena itu, kesalahan ragam tulis, termasuk kesalahan pada penulisan bahasa Aceh pada media luar ruang, perlu segera ditanggapi dan diatasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) jenis kesalahan apakah yang terjadi pada penulisan bahasa Indonesia pada media luar ruang di di Kota Banda Aceh, (2) tipe kesalahan yang bagaimana yang dominan terjadi

pada penulisan bahasa Indonesia pada media luar ruang di Kota Banda Aceh.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Penggunaan metode tersebut untuk memperoleh deskripsi secara faktual mengenai hal-hal yang sedang berlangsung pada masa sekarang. Lang- kah-langkah penelitian ini ditempuh dengan cara mengumpul, mengolah, dan mengalisis data ser- ta mendeskripsikannya.

Sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan teknik observasi. Observasi dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian, yakni data pemakaian BA yang salah pada media luar ruang yang ada di Kota Banda Aceh. Melalui pengamatan tersebut akan diperoleh data yang akan dianalisis sehingga ditemukan kesalahan-kesalahan penu- lisan.

Data yang telah terkumpul diolah secara kulitatif. Artinya, data dianalisis dan dideskripsi- kan sebagaimana mestinya sesuai dengan rumus- an masalah yang telah ditentukan. Setelah diolah, hasil analisis disajikan dalam suatu tabel perban- dingan salah-benar. Berdasarkan penyajian terse- but terlihat secara jelas jenis dan tipe kesalahan yang terjadi.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penganalisisan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) pemberian kode (koding) untuk setiap kate- gori data;

(2) penyusunan kategorisasi data;

(3) pendeskripsian dan penafsiran data;

(4) penarikan simpulan.

Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitin yang di sajikan dalam bentuk deskripsi dan analisis terhadap data yang diperoleh tentang penulisan bahasa Aceh pada media luar ruang di Kota Banda Aceh. Sebelum dipaparkan pemba- hasan perlu disajikan terlebih dahulu data yang terkumpul. Korpus data tersebut adalah sebagai- mana tertera dalam tabel 1 berikut.

(4)

TABEL 1 KORPUS DATA

No. Data Kesalahan

(1) (2)

1. Kateuka 2. Ranub Selasih

3. Bedoh Beurata, Makmu Sejahtera 4. Neu Cuba Rasa

5. Krue seumangat Persiraja!

6. Wareèh 7. Wareeh Wartel 8. Saweu Sabee 9. Ceuremén

10. Angel Springbed

Rasakan lumpoé nyang goét 11. Neu periksa yooh goh lom neu bloëi 12. Launching Balee Raihan

13. Rincoeng Meupucoek

14. Aceh mulia sabee roe darah 15. ta peujeu-oh nyang bida-bida 16. ta puga buet bersama

17. na lom nyang peuduk honda meranggapat 18. Saleum Group

19. BEUTAGALAK KEUTEUMPAT NYANG GLEH JAGA HAI WAREH BEUCEUDAH LINGKA 20. PT PINTOE ACEH

21. NA ATA DROE KEUPEUI ATA GOB 22. Jaringan Udeep Beusaree

gampoeng loen sayang

23. Beusapeue kheun bersabee langkah 24. Tapeungon ureung mengandong

Ngon ureung meulae

25. Tapeungon inong geutanyoe watee meumee ngon meulahe 26. Nanggroe Aceh Seuramo Meukah

Hase Meulimpah Laot Dengon Glee 27. Takzim keu guree meuteumeu ijazah

Takzim keu neubah meuteumeu hareuta Takzim keu nabi meuteumeu syafaat Takzim keu Allah meuteumeu syuruga 28. Peunyaket AIDS cukop meupaloe

tabeudoh jinoe taceugah sigra

29. Meunguroh surat pinah. Cuma 60 minet dengon biaya paleng lhe 5000 sesuai dengon dokumen kontrak peulayan yang ka disepakati. Masyarakat bek jok peng kupi atau peng leubeh kepada petugah.

30. Meunyoe geumpa rayeuk plung laju ke teumpat yang manyang, bek to laôt 31. rout plung ie beuna

32. Bumoe pinjaman aneuk cucoe ta jaga beu goet bek sampo kutoe tabie contoh hai kaom nanggroe

taboe broeh bak tempat droe

(5)

33. Kaleuh na Yamaha

Jak mantong keu Yamaha jambo tape, droen pasti seunang 34. brouh lam peukan bek lee ta pupoe

lam toeng tapasoe bak bineh jalan oh uroe beungoh di cok lee moto lueng jih hana dhoe ilee ie keuncang 35. Toko Obat Beusehat

36. cedah foto

37. Bek tuwoe neupeu udep lampu honda 38. Bengkel las Beudoh Beusaree

39. Lingkungan gleh, ureung sehat, nanggroe sejahtra Dengon ta jaga uteun ta peulindong ie

40. AWAK AWAY 41. Neu Cuba Rasa

42. Rumah Makan Ujông Batéé 43. Rangkang Ie Teube

44. Gampng Gleeh Tanyoe Sehat

45. Grand Nanggroe Hotel 46. Cafe Ulee Kareng

47. Meutuah Doorsmeer

48. ACEH LOEN SAYANG SABEE LAM DAMEE 49. Jalan Kuta Inong Balee

50. Jalan Inoeng Bale 51. Warung Kopi Geutanyo

52. DEUNGOEN TAJAGA UTEUN, TAPEULINDÔNG UDÉP

Pemaparan hasil penelitian ini disesuai- kan dengan tujuan penelitian, yaitu (1) meng- identifikasi dan mendeskripsikan jenis kesalahan yang terjadi pada penulisan bahasa Aceh pada media luar ruang di Kota Banda Aceh dan (2) mengidentifikasi dan mendeskripsikan tipe kesa- lahan yang dominan terjadi pada penulisan ba-

hasa Aceh pada media luar ruang di Kota Banda Aceh.

Hasil penelitian ini didasarkan atas masa- lah dan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan penelitian ditemukan hasil sebagai- mana tertera dalam tabel 2 berikut.

TABEL 2

HASIL PENGOLAHAN DATA No.

Data Salah Benar

(1) (2) (3)

1. Kateuka Ka teuka

2. Ranub Selasih Ranub Seulaséh

3. Bedoh Beurata, Makmu Sejahtera Beudöh Beurata, Makmu Sijahtra

4. Neu Ci Rasa Neucuba Rasa

5. Krue seumangat Persiraja! Kru seumangat Persiraja!

6. Wareèh Waréh

7. Wareeh Wartel Wartel Waréh

(6)

8. Saweu Sabee Saweue Sabé

9. Ceuremén Ceureumèn

10. Angel Springbed

Rasakan lumpoé nyang goét Angel Springbed

Rasakan lumpoe nyang göt 11. Neu periksa yooh goh lom neu bloëi Neuparéksa yôh goh neubloe 12. Launching Balee Raihan Launching Balè Raihan 13. Rincoeng Meupucoek Rincông Meupucôk

14. Aceh mulia sabee roe darah Aceh mulia sabé rô darah 15. ta peujeu-oh nyang bida-bida tapeujeuôh nyang bida-bida 16. ta puga buet bersama tapuga buet bersama 17. na lom nyang peuduk honda

meranggapat na lom nyang peuduek honda barangkapat

18. Saleum Group Saleuem Group

19. BEUTAGALAK KEUTEUMPAT NYANG GLEH

JAGA HAI WAREH BEUCEUDAH LINGKA

BEUTAGALAK KEU TEUMPAT NYANG GLÉH

JAGA HAI WARÉH BEUCEUDAH LINGKA

20. PT PINTOE ACEH PT PINTÔ ACEH

21. NA ATA DROE

KEUPEUI ATA GOB NA ATA DROE

KEUPEUE ATA GOB 22. Jaringan Udeep Beusaree

gampoeng loen sayang Jaringan Udép Beusaré gampông lôn sayang

23. Beusapeue kheun bersabee langkah Beusapeue kheun beusabé langkah 24. Tapeungon ureung mengandong

Ngon ureung meulae

Tapeungön Ureueng mumè ngön ureueng madeueng 25. Tapeungon inong geutanyoe watee meumee

ngon meulahe Tapeungön inöng geutanyoe watèe meumè ngön meulahé

26. Nanggroe Aceh Seuramo Meukah

Hase Meulimpah Laot Dengon Glee Nanggroe Aceh Seuramoe Meukah Hasé Meulimpah Laôt Deungön Glé 27. Takzim keu guree meuteumeu ijazah

Takzim keu neubah meuteumeu hareuta Takzim keu nabi meuteumeu syafaat Takzim keu Allah meuteumeu syuruga

Takzim keu gurèe meuteumèe ijazah Takzim keu nangmbah meuteumèe areuta Takzim keu Nabi meuteumèe syafa’at Takzim keu Allah meuteumèe syuruga 28. Peunyaket AIDS cukop meupaloe

tabeudoh jinoe taceugah sigra Peunyakét AIDS cukôp mupaloe tabeudöh jinoe taceugah sigra 29. Meunguroh surat pinah. Cuma 60 minet

dengon biaya paleng lhe 5000 sesuai dengon dokumen kontrak peulayan yang ka disepakati. Masyarakat bek jok peng kupi atau peng leubeh kepada petugah.

Urôh surat pinah, cuma 60 minét dengön biaya paléng le 5000 sesuai dengön dokumen kontrak peulayanan nyang ka disepakati. Masyarakat bèk jôk pèng kupi atau pèng leubèh kepada peutugah.

30. Meunyoe geumpa rayeuk plung laju ke

teumpat yang manyang, bek to laôt Meunyo geumpa rayek plueng laju bak teumpat nyang manyang, bèk toe laôt

31. rout plung ie beuna röt plueng watèe ie beuna 32. Bumoe pinjaman aneuk cucoe ta jaga

beu goet bek sampo kutoe

tabie contoh hai kaom nanggroe taboe broeh bak tempat droe

Bumoe pinjaman aneuk cuco tajaga beugöt bèk sampé kutoe

tabri contoh hai kaôm nanggroe taböh brôh bak teumpat droe 33. Kaleuh na Yamaha

Jak mantong keu Yamaha jambo tape, droen pasti seunang

Ka lheueh na Yamaha,

Jak mantöng bak Yamaha Jambô Tapè, droeneuh pasti seunang

(7)

34. brouh lam peukan bek lee ta pupoe lam toeng tapasoe bak bineh jalan oh uroe beungoh di cok lee moto lueng jih hana dhoe ilee ie keuncang

brôh lam peukan bèk lé tapupö lam tông

tapeuduek bak binéh jalan

’oh beungöh uroe jicok lé moto lueng hana dhoe

ie jilé bagah 35. Toko Obat Beusehat Toko Ubat Beusihat

36. cedah foto foto ceudah

37. Bek tuwoe neupeu udep lampu honda Bèk tuwö neupeu-udép lampu honda 38. Bengkel las Beudoh Beusaree Bengkel las Beudöh Beusaré

39. Lingkungan gleh, ureung sehat, nanggroe sejahtra

Dengon ta jaga uteun ta peulindong ie

Lingkungan gléh, ureueng sihat, nanggroe sijahtra Dengön tajaga uteuen tapeulindông ie

40. AWAK AWAY AWAK AWAI

41. Neu Cuba Rasa Neucuba Rasa

42. Rumah Makan Ujông Batéé Rumah Makan Ujông Batèe 43. Rangkang Ie Teube Rangkang Ie Teubèe

44. Gampong Gleeh

Tanyoe Sehat Gampông Gléh

Tanyoe Sihat

45. Grand Nanggroe Hotel Hotel Grand Nanggroe 46. Cafe Ulee Kareng Cafe Ulèe Karéng

47. Meutuah Doorsmeer Doorsmeer Meutuah 48. ACEH LOEN SAYANG SABEE

LAM DAMEE ACEH LÔNSAYANG SABÉ LAM DAMÈ

49. Jalan Kuta Inong Balee Jalan Kuta Inöng Balèe 50. Jalan Inoeng Bale Jalan Inöng Balèe

51. Warung Kopi Geutanyo Warung Kopi Geutanyoe 52. DEUNGOEN TAJAGA UTEUN,

TAPEULINDÔNG UDÉP

DEUNGÔN TAJAGA UTEUEN, TAPEULINDÔNG UDÉP

Kesalahan yang dominan terjadi adalah kesalahan ejaan, yaitu menyangkut pelambangan fonem (konsonan dan vokal, khususnya vokal nasal, vokal tinggi, vokal tinggi-sedang, dan vokal rendah-sedang; pelambangan diftong dan pemakain tanda diakritik. Kesalahan pelam- bangan fonem tersebut dapat berakibat pada ketidakbakuan kata yang dihasilkan. Berikut akan dideskripsikan jenis dan tipe kesalahan-kesalahan tersebut.

Jenis dan Tipe Kesalahan

Jika diperhatikan secara saksama, dalam konteks tersebut terdapat banyak kesalahan, khususnya kesalahan penulisan. Penentuan salah-benar da- lam kajian ini didasari atas kaidah normatif BA yang telah disepakati oleh ahli BA, yaitu merujuk kepada ejaan yang dihasilkan dalam Seminar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Aceh tahun 1980 dan karya Asyik (1987). Sisten ejaan BA standar yang digunakan saat ini merupakan penyempurnaan dari ejaan lama yang disusun

oleh tim dari Universitas Syiah Kuala pada tahun 1979.

Berdasarkan data yang teramati dapat dikatakan bahwa jenis dan tipe kesalahan yang terdapat pada penulisan BA pada media luar ruang di Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut:

A. Kesalahan Ejaan (Ortografi)

Data penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kesalahan penulisan BA yang disebabkan oleh ketidaktepatan menerapkan ejaan. Tipe kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut: (1) pelambangan fonem (konsonan dan vokal, khususnya vokal nasal, vokal tinggi, vokal tinggi-sedang, dan vokal rendah-sedang; pelam- bangan diftong dan (2) pemakain tanda diakritik.

Berikut adalah contoh-contoh kesalahan ter- sebut.

(8)

(1) Kesalahan Penulisan Fonem Ranub Selasih (2)

Bedoh Beurata, Makmu Sejahtera (3) Saweu Sabee (8)

Meunyoe geumpa rayeuk plung laju ke teumpat yang manyang, bek to laôt (30) (2) Kesalahan Pemakaian Tanda Diakritik

BEUTAGALAK KEUTEUMPAT NYANG GLEH

JAGA HAI WAREH BEUCEUDAH LINGKA (19)

Tapeungon ureung mengandong Ngon ureung meulae (24)

Nanggroe Aceh Seuramo Meukah Hase Meulimpah Laot Dengon Glee (26) Peunyaket AIDS cukop meupaloe

tabeudoh jinoe ta ceugah sigra (28)

B. Kesalahan Diksi

Data penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kesalahan penulisan BA yang disebabkan oleh ketidaktepatan penggunaan diksi. Tipe kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai ber- ikut: (1) pemakaian kata yang tidak baku, (2) pemakaian istilah secara tekstual, (3) penggunaan persesuaian pronomina secara terpisah, (4) pencampuran penggunaan BA dan Bahasa Indo- nesia, dan (5) pencampuran penggunaan BA dan bahasa Inggris. Berikut adalah contoh-contoh kesalahan tersebut.

(1) Pemakaian Kata yang Tidak Baku Rincoeng Meupucoek (13)

Takzim keu guree meuteumeu ijazah Takzim keu neubah meuteumeu hareuta Takzim keu nabi meuteumeu syafaat Takzim keu Allah meuteumeu syuruga (27) Meunyoe geumpa rayeuk plung laju ke teumpat yang manyang

bek to laôt (30)

(2) Pemakaian Istilah secara Tekstual Kaleuh na Yamaha

Jak mantong keu Yamaha jambo tape, droen pasti seunang (33)

DEUNGOEN TAJAGA UTEUN, TAPEULINDÔNG UDÉP (52)

(3) Penggunaan Persesuaian Pronomina secara Terpisah

ta peujeu-oh nyang bida-bida (15) ta puga buet bersama (16) Neu Cuba Rasa (41)

(4) Pencampuran Penggunaan BA dan Bahasa Indonesia

Rumah Makan Ujông Batéé (42) Toko Obat Beusehat (35)

Warung Kopi Geutanyo (52)

(5) Pencampuran Penggunaan BA dan Bahasa Inggris

cedah foto (36)

Grand Nanggroe Hotel (45) Meutuah Doorsmeer (47)

Penutup Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis dan tipe kesalah- an yang terdapat pada penulisan BA pada media luar ruang di Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut: (1) kesalahan ejaan, yakni terkait dengan pelambangan fonem (konsonan dan vokal, khu- susnya vokal nasal, vokal tinggi, vokal tinggi- sedang, dan vokal rendah-sedang; pelambangan diftong dan pemakain tanda diakritik; (2) ke- salahan diksi, yakni pemakaian kata yang tidak baku, pemakaian istilah secara tekstual, peng- gunaan persesuaian pronomina secara terpisah, pencampuran penggunaan BA dan Bahasa Indo- nesia, dan pencampuran penggunaan BA dan bahasa Inggris.

Sementara itu, data penelitian menunjuk- kan bahwa pemakaian BA dalam konstruksi ka- limat relatif sedikit. Umumnya penulisan BA pada media luar ruang ditulis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa. Berdasarkan data yang ada, tidak ada data kesalahan kalimat yang ditemu- kan.

Saran

Atas kenyatan ini peneliti merasa perlu untuk menyampaikan beberapa hal penting kepada pi- hak-pihak yang terkait dan berkompeten. Saran tersebut adalah sebagai berikut:

(9)

(1) Pihak-pihak yang berkompeten membina dan mengembangkan bahasa, seperti Balai Bahasa Banda Aceh, hendaknya memiliki program kerja rutin mengidentifikasi, mengakamodasi, dan menindaklanjuti segala permasalahan yang terjadi menyangkut de- ngan pemakaian BA oleh masyaraakat, khususnya pada media luar ruang di Kota Banda Aceh.

(2) Pelajaran BA sebagai salah satu mata pel- ajaran muatan lokal di Provinsi NAD hen- daknya mendapat perhatian yang serius dari Dinas Pendidikan, baik terkait dengan pe- nyediaan tenaga pengajar yang profesional maupun peyediaan buku-buku paket yang standar.

(3) Siapa saja anggota masyarakat yang ingin menggunakan BA, khususnya di media luar ruang, hendaknya berkonsultasi dengan ahli BA.

DAFTAR PUSTAKA

Azwardi. 2007. ”Menulis Ilmiah: Modul Kuliah Bahasa Indonesia Umum untuk Mahasiswa”. Banda Aceh: PBSID FKIP Unsyiah.

Baradja, M.F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: HIP.

Bernard, H. Russell. 1994. Research Methods in Antropology: Qualitative and Quantitative Approaches. Second Edition. London:

SAGE Publications.

Chaer, Abdul. 2006. Bahasa Indonesia dalam Masyarakat: Telaah Semantik. Jakarta:

Reneka Cipta.

Depdikbud. 1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakata:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

---.1995. Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Djunaidi, Abdul. 1996. ”Penggunaan Bahasa Asing di Tempat Umum” (Makalah Seminar). Darussalam: FKIP Unsyiah.

Fishman, Joshua A. 1968. “The Sosiology of Linguage” dalam Joshua (Ed.) Reading in the Sociology of Language. The House &

Paris.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Nababan P.W.J. 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Ohoiwutun, Paul. 1997. Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyakarat dan Kebudayaan. Jakarta: Kesaint Blank.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2003. Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Jakarta:

Depdiknas.

Rahardi, R. Kunjana. Bahasa Kaya Bahasa Berwibawa: Bahasa Indonesia dalam Dinamika Konteks Ekstrabahasa.

Yogyakarta: Andi.

Samarin, William J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan.

(Terjemahan Yus Badudu). Yogyakarta:

Kanisius.

Sapani, Suardi. 1986. “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas 2 SMA Negeri Kodya Bandung”. (Tesis) Bandung: IKIP Bandung.

Supriyadi. 1986. Analisis Kesalahan Berbahasa.

Modul I. Jakarta: Karunika-Universitas Terbuka.

Weinreich, Uiriel. 1968. Languages in Contect, Findings, and Problems. Mouton: The Hague.

Gambar

TABEL 1  KORPUS DATA

Referensi

Dokumen terkait

Metode KLT dapat digunakan untuk analisis sidikjari meniran hijau dan terdapat beberapa senyawa yang memliki aktivitas antioksidan yang ditunjukkan dengan bercak berwarna

Hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Tabel 4 menunjukkan hasil analisis hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian

Faktor lingkungan dan prilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Panyabungan adalah perilaku tidak menggunakan kelambu pada malam hari, tidak

Data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe pair check diperoleh dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diamati selama tiga

Meskipun saat ini produksi dan ekspor kopi robusta Indonesia masih belum optimal, namun dari hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia dapat

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran tematik dengan

Di sisi lain karena tidak fanatik dan dipicu pemahaman terhadap agama warga tidak semua mendalam, kesibukan sehari-hari ‘ditelan’ aktivitas ekonomi (pedagang, petani,

Lingkungan bisnis adalah salah satu kegiatan yang berupa perbisnisan yang di lakukan seseoranag dalam suatu usaha, di mana pada usaha tersebut kita di tuntut untuk menjalankan