• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau periode 2010-2015, analisa atas pendapat para pemangku kepentingan (stakeholders) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik global maupun nasional. Selain itu, Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMD Provinsi Kepulauan Riau periode 2016-2021 dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan Gubernur Kepulauan Riau terpilih periode 2016-2021, sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau periode 2016-2021.

Mengingat hal tersebut di atas, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau harus melaksanakan secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya serta mewujudkan pencapaian visi dan misi Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun. Apabila diperlukan, dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan strategis, dapat dilakukan perubahan/ revisi muatan Renstra termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam tersusunnya Draft Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021, kami ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Tanjungpinang, 2018 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Ir. ABU BAKAR, MT Pembina Utama Madya NIP. 19640805 199502 1 002

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1 - 1 1.2. Landasan Hukum ... 1 - 5 1.3. Maksud dan Tujuan ... 1 - 7 1.3.1. Maksud ... 1 - 7 1.3.2. Tujuan ... 1 - 7 1.4. Sistematika Penulisan ... 1 - 8 BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH (PD)

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi PD ... 2 - 1 2.1.1. Tugas dan Fungsi ... 2 - 1 2.1.2. Struktur Organisasi ... 2 - 16 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ... 2 - 17 2.2.1. Sumber Daya Manusia ... 2 - 17 2.2.2. Aset Yang Dikelola... 2 - 18 2.3. Kinerja Pelayanan PD ... 2 - 19 2.3.1. Realisasi Anggaran dan Kinerja pada Periode 2015-2016 ... 2 - 19

(4)

2.3.2. Kondisi Umum ... 2 - 21 2.3.3. Bidang Sumber Daya Air ... 2 - 28 2.3.4. Bidang Perencanaan dan Tata Ruang ... 2 - 37 2.3.5. UPTD Jasa Konstruksi ... 2 - 44 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan PD ... 2 - 46 2.4.1. Tantangan Pembangunan Bidang Bina Marga ... 2 - 46 2.4.2. Tantangan Pembangunan Bidang Sumber Daya Air ... 2 - 46 2.4.3. Tantangan Pembangunan Bidang Penataan Ruang Dan

Pertanahan ... 2 - 46 2.4.4. Tantangan Pembangunan Bidang Jasa Konstruksi dan Pengujian

Peralatan ... 2 - 47 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Bidang Dan Fungsi Pelayanan PD ... 3 - 1 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih ... 3 - 3 3.3. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat ... 3 - 7 3.4. Telaah Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Stratgeis (KLHS) ... 3 - 9 3.4.1 Telaah Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah ... 3 - 9 3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)... 3 - 16 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ... 3 - 17 3.6.1. Telaah Berdasarkan Isu Strategis RPJMN ... 3 - 17 3.6.2. Telaah Berdasarkan Isu Strategis RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ... 3 - 19 3.6.3. Telaah Berdasarkan Isu Strategis sektor Pariwisata ... 3 - 20 3.6.4. Telaah Berdasarkan Isu Strategis Bidang Bina Marga (BM) dan

Sumber Daya Air (SDA), Penataan Ruang dan Pertanahan ... 3 - 21 BAB IV TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Tujuan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan... 4 - 1 BAB V STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

5.1. Strategis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan ... 5 - 1 5.2. Arah Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan... 5 – 4 5.2.1. Arah Kebijakan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau ... 5 - 4 5.2.2. Arah Pengembangan Wilayah... 5 - 6 BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINEJRA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

6.1 Rencana Program dan Kegiatan ... 6 - 1 6.1.1. Rencana Program ... 6 - 1 6.1.2. Rencana Kegiatan ... 6 - 4 6.2 Rencana Pendanaan Indikatif ... 6 - 14 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAN BIDANG URUSAN

Kinerja Penyenggaraan Bidang Urusan ... 7 – 1 BAB VIII PENUTUP

8.1. Pedoman/ Kaidah Transisi ... 8 - 1 8.2. Kaidah Pelaksanaan ... 8 - 2

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 2 - 17 Tabel 2.2. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pangkat dan Golongan ... 2 - 17 Tabel 2.3. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin ... 2 - 18 Tabel 2.4. Jumlah Aset yang Dikelola oleh Dinas PUPP Provinsi Kepri ... 2 - 19 Tabel 2.5. Luas Daratan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Permendagri

Nomor 56 Tahun 2015 ... 2 - 21 Tabel 2.6. Luas Wilayah Laut Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan Hitungan

Teknis Dari Balai Kajian Geomatika Bakosurtanal Tahun 2007 ... 2 - 22 Tabel 2.7. Jumlah Pulau di Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 22 Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 23 Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015 ... 2 - 23 Tabel 2.10. Pertumbuhan Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 -

2015 ... 2 - 24 Tabel 2.11. Kepadatan Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015

(jiwa/ km2)... 2 - 24 Tabel 2.12. Data Kondisi Cuaca Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 25 Tabel 2.13. Potensi Luas Bahaya Tanah Longsor di Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 26 Tabel 2.14. Potensi Sumber Daya Kabupaten/ Kota di Provinsi Kepulaun Riau ... 2 - 27 Tabel 2.15. Luas kawasan rawan gelombang ekstrim dan abrasi di Provinsi

Kepulauan Riau ... 2 - 29 Tabel 2.16. Potensi Luas Bahaya Banjir di Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 29

(6)

Tabel 2.17. Kapasitas Tampungan dan Luas Tampungan Waduk di Kota

Batam ... 2 - 31 Tabel 2.18. Kapasitas Tampungan dan Luas Tampungan Waduk di Kabupaten

Bintan ... 2 - 32 Tabel 2.19. Kapasitas Tampungan dan Luas Tampungan Waduk di Kabupaten

Karimun ... 2 - 33 Tabel 2.20. Kapasitas Terpasang dan Kapasitas Produksi Kabupaten Lingga ... 2 - 34 Tabel 2.21. Daerah Irigasi di Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 35 Tabel 2.22. Kinerja Urusan Bidang Sumber Daya Air ... 2 - 35 Tabel 2.23. Capaian Kinerja Pengembangan Daerah (Jalan) ... 2 - 36 Tabel 2.24. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2010 - 2015 ... 2 - 36 Tabel 2.25. Perda RTRW di Provinsi Kepulauan Riau ... 2 - 37 Tabel 2.26. Personil Tenaga Laboratorium Yang Telah Memiliki Sertifikat

Keahlihan ... 2 - 44 Tabel 2.27. Jumlah Peralatan Laboratorium Pengujian ... 2 - 44 Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Program Gubernur dan Wakil Gubernur ... 3 - 7 Tabel 3.2. Identifikasi Permasalahan Renstra K/L Kemenpupera ... 3 - 8 Tabel 3.3. Identifikasi Permasalahan Rancangan RTRW Provinsi ... 3 - 13 Tabel 3.4. Skoring Identifikasi Permasalahan ... 3 - 22 Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat

Daerag ... 4 - 2 Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran dan Kebiajakan Dinas Pekerjaan Umum,Penataan

Ruang dan Pertanahan 2016-2021 ... 5 - 12 Tabel 6.1. Program Prioritas dan Indikator Kinerja ... 6 - 2 Tabel 6.2. Program Prioritas dan Rencana Kegiatan ... 6 - 4 Tabel 6.3. Alokasi Anggaran Per Urusan ... 6 - 14 Tabel 6.4. Alokasi Anggaran Per Program ... 6 – 14 Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan

Pertanahan yang sesuai dalam RPJMD Provnsi ... 7 - 2

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan alir Penyusunan Rancangan Renstra PD Provinsi ... 1 - 3 Gambar 1.2. Bagan Alir Penyusunan Renstra PD Provinsi ... 1 - 3 Gambar 1.3. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra PD ... 1 - 4 Gambar 1.4. Hubungan Muatan RPJMD dan Renstra PD ... 1 - 4 Gambar 1.5. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD Provinsi dan Renstra

PD ... 1 - 5 Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas PUPP ... 2 - 16 Gambar 2.2. Diagram SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 2 - 17 Gambar 2.3. Diagram SDM Berdasarkan Pangkat dan Golongan ... 2 - 17 Gambar 2.4. Grafik Perbandingan Persentase SDM Berdasarkan Jenis Kelamin ... 2 - 18 Gambar 2.5. Potensi Sumber Daya Air di Pulau Batam ... 2 - 32 Gambar 2.6. Potensi Sumber Daya Air di Pulau Bintan ... 2 - 33 Gambar 3.1. Grafik Identifikasi Isu Strategis/ Permasalahan ... 3 - 24 Gambar 4.1. Peta Strategi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan

Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau ... 4 - 2 Gambar 6.1. Diagram Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program

Renstra ... 6 - 2 Gambar 7.1. Diagram Tahapan Indikator Kinerja PD ... 7 - 2

(8)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dengan diberlakukannya Undang-undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menuntut Daerah untuk mampu melakukan perencanaan dan penganggaran sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki. Amanah undang-undang tersebut mewajibkan untuk semua pimpinan PD Daerah menyiapkan Rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMN/RPJMD dan menetapkan Renstra setelah disesuaikan dengan RPJMN/RPJMD. Oleh karena itu, setiap PD Daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis yang merupakan penjabaran dari visi dan misi dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional/daerah secara menyeluruh.

(9)

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah diantaranya bertanggung jawab dalam penyelenggaraan fungsi pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah. Di sisi lain, dinas daerah atau PD diantaranya bertugas menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. Sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan tersebut, Rancangan Renstra digunakan sebagai bahan penyusunan Rancangan RPJMD yang dalam prosesnya didahului dengan penelaahan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 menjadi panduan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMD) dan telah disahkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009. Penyusunan RPJMD mengacu kepada RPJPD 2005-2025, visi, misi dan program prioritas Gubernur terpilih.

RPJMD merupakan prioritas dari Gubernur terpilih yang akan dilaksanakan oleh PD Daerah melalui program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis dari PD Daerah (Renstra- PD). Rancangan RPJMD disusun oleh Bappeda, sedangkan rancangan Renstra-PD disusun oleh pimpinan masing-masing PD Daerah. Rancangan Renstra-KPD ditelaah oleh Bappeda agar konsisten dengan sasaran program prioritas Gubernur. Oleh karena itu diperlukan suatu Rancangan Renstra PD yang memuat ruang lingkup arah kebijakan, sasaran, dan program dalam rancangan Renstra-PD sebagai bahan pendahuluan untuk menyusun RPJMD.

Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang 2017 tentangTata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahDan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, SertaTata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan untuk periode 5 (lima) tahun dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Renstra ini memuat telaah, tujuan, strategi, kebijakan,program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas yangdisusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Adapun tahapan penyusunan rancangan Renstra PD dapat

(10)

digambarkan dalam bagan alir sebagaimana Gambar 1.1, sedangkan tahapan sampai dengan penetapan Renstra PD terlihat pada Gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 1.1. Bagan alir Penyusunan Rancangan Renstra PD Provinsi

Gambar 1.2. Bagan Alir Penyusunan Renstra PD Provinsi

Penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi PD, juga berlandaskan pada pemetaankondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang

(11)

serta mengacupada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau (RPJMD) 2016-2021, RencanaPembangunan Jangka Menengah(RPJM)Nasional (RPJMN) melalui RPJMKementerian terkait.Berdasarkan hal-hal diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernur dijabarkandalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggungjawab Kepala PD dijabarkandalam Renstra PD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikan denganmandat dan tanggung jawab masing-masing. Gambar 1.3. dan Gambar 1.4.menunjukkan hubungan antara RPJMD dan Renstra PD.

Gambar 1.3. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra PD

Gambar 1.4. Hubungan Muatan RPJMD dan Renstra PD

(12)

Dengan mengingat bahwa program pembangunan harus sinergis, dan terkoordinasi, RPJMD tidak bisa bisa lepas dari RPJM Nasional. Keterkaitan antaraRPJM Nasional, RPJMD dan Renstra Dinas bisa dilihat pada Gambar Gambar 1.5

Gambar 1.5. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD Provinsi dan Renstra PD Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJM Daerah sejalandengan arah pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, danRPJM Provinsi.

1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan rancangan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 dilandasi berbagai peraturan perundanganyang berlaku antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(13)

5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan Umum;

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional);

14. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan Umum;

16. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025

17. Draft Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016-2021;

18. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 7 tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah 19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum Sistem

Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Pekerjaan Umum;

20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11.A/PRT/M/2006 tentangKriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;

(14)

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 86 Tahun 2017 TentangTata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan EvaluasiPembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan PeraturanDaerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang DaerahDan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, SertaTata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, DanRencana Kerja Pemerintah Daerah;

22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;

23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;

26. Perda Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017-2037;

27. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 – 2021.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021 adalah sebagai arah dan pedoman perencanaan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur urusan bidang Pekerjaan Umum, dan urusan Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan di Daerah Provinsi Kepulauan Riau sehingga pelaksanaan pembangunan urusan terkait bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan.

(15)

1.3.2. Tujuan

Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 disusun dengan tujuanuntuk :

a. Merumuskan tujuan sasaran strategi dan kebijakan Pembangunan bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan di Provinsi Kepulauan Riau yang mengacu pada RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2016-2021.

b. Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud diatas yaitu memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah; dan

c. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada poin b diatas, diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 –2021disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra PD, fungsi Renstra PD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra PD, keterkaitan Renstra PD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja PD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan

(16)

fungsi, kewenangan PD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran PD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan dokumenRenstra PD.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra PD, serta susunan garis besar isi dokumen dan pengertian pada masing-masing isi dari dokumen Renstra PD.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) PD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra PD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas PD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra PD ini.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi PD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Uraian tentang struktur organisasi PD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana PD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2. Sumber Daya PD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PDdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3. Kinerja Pelayanan PD

Menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

(17)

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra PD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra PD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan PD pada lima tahun mendatang.

Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan PDbeserta faktor- faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi PD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan PD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan PD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut). Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan PD.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra PD provinsi/kabupaten/kota.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari:

a. gambaran pelayanan PD;

(18)

b. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

c. sasaran jangka menengah dari Renstra PD provinsi/kabupaten/kota;

d. implikasi RTRW bagi pelayanan PD; dan e. implikasi KLHS bagi pelayanan PD

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII. PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan kesimpulan terkait indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Naskah rancangan Renstra PD ini selanjutnya disampaikan kepala PD kepada Bappedauntuk di verifikasi.

(19)

Susunan penulisan Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 -2021 dimulai dengan latar belakang, landasan hukum serta maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas, gambaran terkait pelayanan Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau, pemaparan tentang isu strategis, kondisidan tantangan penyelenggaraan bidang pekerjaan umum, Penataan Ruang dan Pertanahan; visi, misi, tujuan dansasaran Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau; strategi dan kebijakan penyelenggaraaninfrastruktur; serta program dan kegiatan prioritas disertai dengan pagu indikatif.

(20)

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH (PD)

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi PD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan PertanahanProvinsi Kepulauan Riau.

2.1.1. Tugas dan Fungsi

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi perencanaan dan evaluasi program, umum dan keuangan;

(21)

b. penyusunan program di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan;

c. perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang bina marga;

d. perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang sumber daya air;

e. perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang jasa kontruksi;

f. perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis di bidang penataan ruang dan pertanahan;

g. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan;

h. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur.

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan terdiri atas:

a. Sekretariat;

b. Bidang Bina Marga;

c. Bidang Sumber Daya Air;

d. Bidang Jasa Kontruksi;

e. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan;

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, pembinaan pelaksanaan tugas dan dukungan administrasi dinas.

Dalam melaksanakan tugas tersebut bidang Sekretariat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pengelolaan urusan administrasi dan inventarisasi aset;

b. pengkoordinasian dan monitoring pengelolaan aset dan kearsipan;

c. membangun, mengembangkan, dan melaksanakan system pengelolaan aset dan kearsipan;

d. pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, pengembangan SDM, organisasi dan tata laksana Dinas;

e. pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan dan urusan rumah tangga Dinas;

f. pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan serta urusan umum lainnya, hukum dan kehumasan;

g. pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Informasi dan mengelolah pengaduan masyarakat;

h. pengkoordinasian dan fasilitasi Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa baik dari internal maupun eksternal; dan

(22)

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.

Sekretariat terdiri atas:

a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan b. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyusun rencana program dan kegiatan dinas, penyusunan program dan anggaran, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengkoordinir penyusunan sistem informasi infrastruktur serta melakukan penyiapan bahan pengendalian, perbendaharaan, pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban keuangan.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan dinas pekerjaan umum berdasarkan usulan Bidang sesuai dengan tahapan mekanisme perencanaan;

b. melaksanakan penyelarasan dan kompilasi program kegiatan dinas;

c. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dinas;

d. menyusun bahan laporan pelaksanaan program kegiatan dinas;

e. menyusun rencana anggaran dinas;

f. menyelenggarakan tata usaha keuangan dinas;

g. melaksanakan pembukuan, verifikasi, dan pembinaan bendaharawan;

h. melaksanakan penyelesaian administrasi gaji pegawai;

i. melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan dinas;

j. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas;

k. melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang yang terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh sekretaris.

2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengumpul dan mengolah bahan administrasi umum, administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia, organisasi serta menyiapkan bahan laporan tindak lanjut hasil pengawasan fungsional dan pengawasan melekat.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan dan menyusun program kegiatan bidang umum dan kepegawaian;

(23)

b. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan serta urusan umum lainnya, hukum dan kehumasan;

c. melaksanakan pengadaan, penyaluran, penyimpanan serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan;

d. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai;

e. melaksanakan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;

f. menyusun bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian;

g. mengkoordinasikan dan memfasilitasi Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa baik dari internal maupun eksternal;

h. menyiapkan bahan laporan tindak lanjut hasil pengawasan fungsional dan pengawasan melekat;

i. melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh sekretaris.

Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, fasilitasi, pembangunan serta pemeliharaan di bidang kebinamargaan; pemetaan jalan provinsi serta pengelolaan jembatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang bina marga;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan jalan provinsi; fasilitasi, koordinasi serta pembinaan teknis pembangunan jalan dan jembatan;

c. penyiapan bahan perumusan penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan provinsi;

d. penyiapan bahan perumusan penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder dan jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, dan jalan lingkungan dalam sistem jaringan jalan primer;

e. penetapan status jalan provinsi;

f. pelaksanaan pembangunan jalan provinsi;

g. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis di bidang jalan provinsi;

h. penyediaan dukungan/bantuan untuk kerjasama antar kabupaten/kota dalam pengembangan jaringan jalan lintas kabupaten/kota;

i. melakukan pengawasan, pengendalian, bimbingan dan pengembangan tugas bidang bina marga;

j. menyediakan dan melengkapi data base jalan dan jembatan untuk mendukung perencanaan dan pengembangan program dan kegiatan; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.

(24)

Bidang Bina Marga terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Bina Marga;

b. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan c. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.

1) Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Bina Marga

Seksi Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Bina Marga, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan di Bidang Bina Marga.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyiapan dan penyusunan perencanaan teknik kegiatan di Bidang Bina Marga;

b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja kegiatan Bidang Bina Marga;

c. melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan data di Bidang Bina Marga;

d. melaksanakan pengumpulan data kegiatan di Bidang Bina Marga;

e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Bina Marga;

f. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di Bidang Bina Marga; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

2) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan serta pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan;

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan;

c. melaksanakan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan;

d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan; dan

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

3) Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan

(25)

Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan preservasi jalan dan jembatan;

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian preservasi jalan dan jembatan;

c. melaksanakan pembinaan teknik rekonstruksi dan teknik pemeliharaan jalan dan jembatan;

d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan preservasi jalan dan jembatan;

f. merencanakan penanganan pemeliharaan jalan baik berupa pemeliharaan rutin maupun berkala pada sepanjang ruas jalan provinsi; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber daya air.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. menyiapkan dan menyusun program kegiatan bidang sumber daya air;

b. penyiapan bahan perumusan penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air provinsi;

c. penetapan rencana, pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

d. penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

e. penetapan dan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; pelaksanaan pembangunan, pengelolaan konservasi, pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

f. penetapan dan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota;

g. penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air;

h. penertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

i. pelaksanaan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah irigasi lintas kabupaten/kota;

j. pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada kabupaten/kota;

k. fasilitasi penyelesaian sengketa pengelolaan sumber daya air antar kabupaten/kota;

(26)

l. pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

m. pembangunan dan konservasi sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota;

n. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di bidang sumber daya air; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.

Bidang Sumber Daya Air terdiri atas:

a. Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Sumber Daya Air;

b. Seksi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air; dan c. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.

1) Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Sumber Daya Air

Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyusun rencana kegiatan Bidang Sumber Daya Air, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan serta pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan di Bidang Sumber Daya Air.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan teknik di Bidang Sumber Daya Air;

b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja kegiatan Bidang Sumber Daya Air;

c. melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan data di Bidang Sumber Daya Air;

d. melaksanakan pengumpulan data kegiatan di Bidang Sumber Daya Air;

e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Sumber Daya Air;

f. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di Bidang Sumber Daya Air; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

2) Seksi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air

Seksi Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan serta pelaksanaan pengelolaan sumber daya air.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya air;

b. melaksanakan pengendalian pengelolaan sumber daya air;

c. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

(27)

d. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan bimbingan terhadap pelaksanaan pengelolaan sumber daya air; dan

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

3) Seksi Operasi dan Pemeliharaan

Seksi Operasi dan Pemeliharaan tugas pokok melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan serta pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan kegiatan pengendalian pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana sumber daya air;

b. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air; dan

d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

Bidang Jasa Konstruksi

Bidang Jasa Kontruksi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan, perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan pembinaan serta pelaksanaan dibidang Jasa Kontruksi.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Jasa Kontruksi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan program dan kegiatan Bidang Jasa Kontruksi;

b. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia;

c. pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan usaha jasa kontruksi;

d. penyelenggaraan pengembangan teknologi di bidang jasa kontruksi;

e. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pekerjaan kontruksi;

f. penyelenggaraan pembinaan jasa kontruksi baik untuk kepentingan pemerintah dan dunia usaha;

g. pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di bidang jasa kontruksi; dan h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.

Bidang Jasa Konstruksi terdiri dari:

a. Seksi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Konstruksi;

b. Seksi Pemberdayaan Jasa Kontruksi; dan c. Seksi Pengujian Konstruksi.

(28)

1) Seksi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Konstruksi

Seksi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan serta pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan pada seksi pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan pada seksi pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi;

b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja kegiatan pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi;

c. melaksanakan arah kebijakan pembinaan jasa konstruksi;

d. mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi;

e. mewujudkan peningkatan peran masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;

f. melaksanakan penataan sistem Jasa Konstruksi;

g. menjamin tata kelola penyelenggaraan jasa konstruksi yang baik;

h. melaksanakan pengawasan terhadap usaha jasa konstruksi;

i. melaksanakan pengawasan terhadap tenaga kerja konstruksi;

j. melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi;

k. melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan akreditasi dan sertifikasi jasa konstruksi;

l. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan pada seksi pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi;

m. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada seksi pengaturan jasa konstruksi;

n. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pada seksi pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi; dan

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang.

2) Seksi Pemberdayaan Jasa Kontruksi

Seksi Pemberdayaan Jasa Kontruksi mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan pemberdayaan jasa kontruksi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan serta pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan dibidang pemberdayaan jasa kontruksi.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dibidang pemberdayaan jasa kontruksi;

b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja kegiatan pemberdayaan jasa kontruksi;

c. melaksanakan perencanaan sumber daya manusia;

(29)

d. merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

e. memperluas dan meningkatkan akses terhadap sumber pendanaan;

f. mendorong usaha perasuransian untuk mengembangkan jenis pertanggungan atas resiko yang timbul dan tanggungjawab hukum kepada pihak lain dalam pelaksanaan pekerjaan kontruksi;

g. mendorong penyedia jasa agar mampu bersaing dipasar nasional maupun internasional;

h. mengembangkan sistem informasi jasa kontruksi;

i. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan dibidang pengaturan jasa kontruksi;

j. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang pengaturan jasa kontruksi;

k. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan dibidang pemberdayaan jasa kontruksi; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

3) Seksi Pengujian Konstruksi

Seksi Pengujian Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan pengujian konstruksi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan serta pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan pada seksi pengujian jasa konstruksi.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan pada seksi pengujian konstruksi;

b. menyiapkan dan menyusun rencana kerja kegiatan pengujian konstruksi;

c. bertanggungjawab secara langsung atas terselenggaranya kegiatan laboratorium untuk menjamin mutu dan hasil penyelidikan, pemetaan dan pengujian yang memenuhi standar;

d. menjamin konsistensi pelaksanaan kegiatan pengujian konstruksi sesuai dengan persyaratan pada metode pengujian yang telah ditetapkan;

e. memastikan bahwa pelaksanaan teknis dan ketersediaan sumber daya yang diperlukan telah sesuai dengna persyaratan standar;

f. memeriksa kondisi peralatan laboratorium dan lapangan secara rutin satu bulan sekali dalam rangka pemeliharaan peralatan uji laboratorium dan lapangan;

g. melaksanakan pelatihan personil laboratorium yang relevan;

h. melaksanakan kegiatan uji banding antar laboratorium/uji profesiensi;

i. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data kegiatan pada seksi pengujian konstruksi;

j. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pada seksi pengujian konstruksi;

k. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pada seksi pengujian konstruksi;

dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

(30)

Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan

Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas pokok penyelenggaraan penataan ruang, koordinasi, fasilitasi, pengawasan, pengendalian, pemanfaatan penyelenggaraan penataan ruang wilayah serta pertanahan di Provinsi Kepulauan Riau.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan penyiapan dan penyusunan program kegiatan Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan;

b. pelaksanaan penyusunan peraturan daerah bidang penataan ruang kawasan strategis Provinsi;

c. pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan data base tentang peraturan, pedoman, informasi di bidang penataan ruang;

d. pelaksanaan sosialisasi peraturan, pedoman, dan norma standar prosedur dan kriteria (NSPK) kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Riau;

e. pelaksanaan pembinaan pelaksanaan penataang ruang di kabupaten/kota;

f. pelaksanaan pengembangan aparatur dan masyarakat di bidang penataan ruang;

g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu di bidang penataan ruang;

h. pelaksanaan pemberian rekomendasi izin pemanfaatan ruang serta pemberian rekomendasi sanksi atas pelanggaran pemanfaatan ruang di wilayah kawasan strategis provinsi;

i. penyelenggaraan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang terhadap pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang;

j. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam pengendalian dan penertiban penyelenggaraan penataan ruang;

k. pelaksanaan fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan ruang antar Kabupaten/Kota;

l. pelaksanaan fasilitasi dan operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil bidang penataan ruang Provinsi Kepulauan Riau;

m. pelaksanaan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang;

n. pelaksanaan penyusunan perencanaan pemanfaatan dan penguasaan pertanahan;

o. pelaksanaan fasilitasi pemberian izin lokasi lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

p. pelaksanaan fasilitasi penetapanan lokasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum;

q. pelaksanaan fasilitasi penyelesaian sengketa tanah garapan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

(31)

r. pelaksanaan fasilitasi Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau;

s. pelaksanaan fasiliasi penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

t. pelaksanaan fasilitasi Penyelesaian masalah tanah kosong pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

u. pelaksanaan Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

v. pelaksanaan fasilitasi Penyelesaian masalah tanah kosong lintas daerah daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

w. pelaksanaan Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

x. pelaksanaan perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

y. pelaksanaan perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya lintas daerah kabuapten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau; dan

z. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.

Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan Tata Ruang;

b. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang; dan c. Seksi Pertanahan.

1) Seksi Perencanaan Tata Ruang

Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas pokok penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan, fasilitasi dan pembinaan bidang Penataan Ruang.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah bidang penataan ruang kawasan strategis Provinsi;

b. menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan rencana rinci tata ruang kawasan strategis Provinsi;

c. menyiapkan bahan penyusunan Peraturan Daerah tentang insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang kawasan strategis Provinsi Kepulauan Riau;

(32)

d. menyiapkan bahan pengembangan sistem informasi dan komunikasi, penyebar luasan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat tentang penataan ruang tingkat Provinsi;

e. menyusun rumusan pembangunan dan pengembangan data Base sistem informasi tata ruang wilayah, satu peta satu kebijakan (one map policy) di provinsi kepulauan riau;

f. menyiapkan bahan pemberian bimbingan supervisi dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang;

g. menyiapkan program pendidikan dan pelatihan bidang penataan ruang;

h. menyiapkan program penelitian dan pengembangan bidang penataan ruang;

i. sosialisasi peraturan perundang-undangan dan pedoman bidang penataan ruang; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

2) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan ruang.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan bahan sosialisasi NSPK, SPM, bimbingan, supervisi, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, penelitiandan pengembangan penataan ruang tingkat Provinsi dan kawasan strategis Provinsi;

b. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi izin pemanfaatan ruang serta pemberian rekomendasi sanksi atas pelanggaran pemanfaatan ruang di wilayah kawasan strategis provinsi;

c. menyiapkan bahan dalam rangka koordinasi penyelenggaraan penataan ruang terhadap pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan ruang antar Kabupaten/Kota;

e. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang perencanaan tata ruang;

f. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaran penataan ruang;

g. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan penataan ruag terhadap pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang;

h. memfasilitasi dan operasionalisasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bidang Penataan ruang Provinsi Kepulauan Riau;

i. menfasilitasi peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfatan ruang;

j. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi insentif dan disinsentif dalam penataan ruang; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

(33)

3) Seksi Pertanahan

Seksi Pertanahan mempunyai tugas pokok penyusunan bahan perumusan kebijakan, dalam rangka penguasaan tanah agar sesuai dengan peruntukannya.

Uraian tugas tersebut meliputi:

a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan pemanfaatan dan penguasaan pertanahan;

b. menyiapkan bahan fasilitasi pemberian izin lokasi lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

c. menyiapkan bahan fasilitasi penetapanan lokasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum;

d. menyiapkan bahan fasilitasi penyelesaian sengketa tanah garapan lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

e. menyiapkan bahan fasilitasi Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau;

f. menyiapkan bahan fasiliasi penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

g. menyiapkan bahan fasilitasi Penyelesaian masalah tanah kosong pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

h. menyiapkan bahan fasilitasi Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

i. menyiapkan bahan fasilitasi Penyelesaian masalah tanah kosong lintas daerah daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

j. menyiapkan bahan Inventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau;

k. menyiapkan bahan Perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya pada kawasan strategis pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau;

l. menyiapkan bahan Perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya lintas daerah kabuapten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi Kepulauan Riau; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang.

(34)

UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak

UPT Pengelolaan dan Pemeilihraan Infrastrukturpada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepualauan Riau adalah UPT Kelas A.

UPT Provinsi sebagaimana dimaksud berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak

UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagai kewenangan dan tugas teknis tertentu yang diberikan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan untuk megelola dan memelihara asset pemerintah daerah yang sudah ada dan dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kawasan Pulau Dompak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak mempunyai rincian tugas :

a. menyusun bahan perencanaan operasional di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

b. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

c. memberikan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

d. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

e. menyusun bahan tugas-tugas dan kebijakan teknis terkait Tata Usaha;

f. menyusun bahan tugas-tugas dan kebijakan teknis terkait Pemeliharaan Infrastruktur;

g. menyusun bahan tugas-tugas dan kebijakan teknis terkait Pengelolaan Infrastruktur;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

i. menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan UPT Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan Pulau Dompak;

j. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(35)

1. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengelolaan data dan informasi, pengelolaan administrasi keuangan, pengelolaan kepegawaian, tata laksana barang milik negara/daerah, rumah tanggan, ketatausahaan, dan perumusan kebijakan teknis, serta pengelolaan keamanan, ketertiban, kebersihan dan perawatan kawasan UPT.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha;

b. Membagi tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

e. Melaksanakan koordinasi, perencanaan, evaluasi, pengendalian, pelaporan pengelolaan

administrasi keuangan dan kepegawaian serta menghimpun bahan kebiajakan teknis Sub Bagian Tata Usaha;

f. Melaksanakan pengelolaan barang milik negara/daerah, perlengkaoan, peralatan kantor, surat menyurat, naskah dinas, urusan rumah tangga dan kehumasan serta kearsipan;

g. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, keamana, ketertiban, kebersihan dan perawatan lingkungan serta Tidak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Sub Bagian Tata Usaha;

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

i. Melaporakan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Baguan Tata Usaha; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisa maupun tertulis.

2. Seksi Pemeliharaan Infrastruktur

Seksi Pemeliharaan Infrastruktur mempunyai tugas penyiapan perencanaan serta mengajukan program kerja dan pemeliharaan infrastruktur kawasan pulau dompak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Seksi Pemeliharaan Infrastruktur mempunyai rincian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

b. Membagi tugas kepada bawahan di lingkungan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahaan di lingkungan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

e. Memeriksa pelaksanaan pemeliharaan jalan, taman, dan jembatan kawasan pulau dompak;

(36)

f. Memeriksa pelaksanaan pemelihraan infrastruktur lainnya yang menjadi urusan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan;

g. Mengawasi pelaksanaan pemelihraan mangrove di kawasan pulau dompak;

h. Melaksanakan survei lapangan dalam rangka inventarisasi atau pengumpulan data infrastukrur kawasan pulau dompak;

i. Mengevaluasi pelaksanaan kegitan di lingkungan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

j. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pemeliharaan Infrastruktur;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

3. Seksi Pengelolaan Infrastruktur

Seksi pengelolaan infrastruktur mempunyai tugas penyiapan perencanaan serta mengajukan program kerja dan pengelolaan infrastruktur kawasan pulau dompak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Seksi Pengelolaan Infrastruktur mempunyai rincian tugas :

a. Merencanakan kegiatan seksi pengelolaan infrastruktur;

b. Membagi tugas kepada bawahan di lingkungan seksi pengelolaan infrastruktur;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan seksi pengelolaan infrastruktur;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan seksi pengelolaan infrastruktur;

e. Memeriksa pelaksanaan pengelolaan pemeliharaan jalan, taman, dan jembatan kawasan pulau dompak.

UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan

UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulaan Riau adalah UPT kelas A. UPT Provinsi sebahaimana dimaksud berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau.

UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagaimana kewenangan dan tugas teknis tertentu yang diberikan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan PErtanahan untuk melaksanakan analisi laboraturium serta pengembangannya dalam rangka penyajian data dan informasi dibidang pekerjaan laboraturium.

Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud, Kepala UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan mempunyai rincian tugas :

(37)

a. menyusun bahan perencanaan operasional di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

b. mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

c. memberikan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

d. menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

e. menyusun bahan tugas-tugas dan kebijakan teknis terkait pengujian bahan konstruksi;

f. menyusun bahan tugas-tugas dan kebijakan teknis terkait tata peralatan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

h. menyusun laporan pelaksaan tugas di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

1. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengelolaan data dan informasi, pengelolaan administrasi keuangan, pengelolaan kepegawaian, tata laksana barang milik negara/daerah, rumah tanggan, ketatausahaan, dan perumusan kebijakan teknis, serta pengelolaan keamanan, ketertiban, kebersihan dan perawatan kawasan Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan. .

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha;

b. Membagi tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

e. Melaksanakan koordinasi, perencanaan, evaluasi, pengendalian, pelaporan pengelolaan

administrasi keuangan dan kepegawaian serta menghimpun bahan kebiajakan teknis Sub Bagian Tata Usaha;

f. Melaksanakan pengelolaan barang milik negara/daerah, perlengkaoan, peralatan kantor, surat menyurat, naskah dinas, urusan rumah tangga dan kehumasan serta kearsipan;

(38)

g. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, keamana, ketertiban, kebersihan dan perawatan lingkungan serta Tidak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Sub Bagian Tata Usaha;

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha;

i. Melaporakan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Baguan Tata Usaha; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisa maupun tertulis.

2. Seksi Pengujian Bahan Konstruksi

Seksi pengujia bahan konstruksi mempunyai tugas penyiapan perencanaan serta mengajukan program kerja dalam rangka mengidentifikasi karakteristik, atau sifat-sifat atay mutu bahan serta untuk menjamin mutu data hasil penyelidian, pemetaan dan pengujian yang memenuhi standar.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pengujian Bahan Konstruksi mempunyai rincian tugas :

a. Merencanakan kegiatan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi;

b. Membagi tugas kepada bawahan di lingkungan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahaan di lingkungan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi;

e. Melakukan survey, investigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan data, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboraturium dan lapangan, serat penyiapan pelaksanaan teknis ;

f. Melaksanakan pengelolaan rekomendasi permintaan pengujian bahan konstruksi;

g. Melaksanakan pengujian bahan konstruksi sesuai rekomendasi;

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi i. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pengujian Bahan Konstruksi;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

3. Seksi Peralatan

Seksi peralatan mempunyai tugas penyiapan perencanaan serta mengajukan program kerja pengadaan dan pengelolaan peralatan/alat berat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Peralatan mempunyai rincian tugas : a. Merencanaan kegiatan Seksi Peralatan;

b. Membagi tugas kepada bawahan di lingkungan Seksi Peralatan;

c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahaan di lingkungan Seksi Peralatan;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Peralatan;

e. Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu di lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

(39)

f. Melakukan sosialisasi sistem manajemen mutu di lingkungan lingkungan UPT Laboraturium Bahan Konstruksi dan Peralatan;

g. Melaksanakan pengelolaan alat berat yang digunakan oleh pihak ketiaga;

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Peralatan;

i. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Peralatan; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasak lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(40)

2.1.2. Struktur Organisasi Gambar 2.1. Diagram Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan

Gambar

Gambar 1.1. Bagan alir Penyusunan Rancangan Renstra PD Provinsi
Gambar 1.3. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra PD
Gambar 1.5. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD Provinsi dan Renstra PD  Dalam  hal  ini,  Pemerintah  Kabupaten/Kota  menyusun  RPJM  Daerah  sejalandengan  arah  pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, danRPJM Provinsi
Tabel 2.1. Sumber Daya Manusia Berdasarkan   Tingkat Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik

Di THP juga dapat ditemui aneka ragam makanan khas Surabaya dan ikan segar, ikan olahan, dan beberapa kerajinan tangan (handicraft) dari kulit kerang dan hewan laut

Penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi PD, juga berlandaskan

Sesuai dengan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta tahun 2016 - 2021 untuk mendukung Visi Kota Surakarta tersebut , Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Mendeskripsikan teknik/ kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan lagu Mempraktikkan beberapa lagu anak berbahasa Inggris Teaching Resources (Songs) Demonstrasi dan Diskusi 

Teknologi informasi adalah sebuah perangkat keras dan perangkat lunak yang meningkatkan kualitas informasi serta memberikan kemudahan bagi manusia dalam pekerjaannya

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan

Keunggulan dari penelitian ini, dapat mengevaluasi keberhasilan operasi rekonstruksi trauma maksilofasial di Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik