RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (KI 1):
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar
Indikator
1.4
Meyakini perintah Allah
tentang dh
aman
dan
kafalah
2.5
Meningkatkan kepedulian
terhadap sesama melalui materi
dhaman,
dan
kafalah
3.5 Memahami ketentuan Islam
tentang
dhaman
dan
kafalah
3.5.1. menjelaskan pengertian dhaman dan
kafalah
Sekolah/Madrasah : MA Al-AzharMata pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : X / II
1.1
Materi Pokok : Ketentuan Islam tentang
dhaman
dan
kafalah
3.5.2. menjelaskan hukum dhaman dan
kafalah
3.5.3. menyebutkan rukun dan syarat
dhaman dan kafalah
3.5.4. menjelaskan hikmah dhaman dan
kafalah
4.5 Mempraktikkan cara
dhaman
dan
kafalah
4.5.1.Mendemonstrasiakan tata cara
dhaman dan kafalah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pemberian uswah, peserta didik dapat menunjukkan keyakinan aturan Islam tentang dhaman dan kafalah dengan benar
2. Melalui demonstrasi siswa mampu menjelaskan pengertian dhaman dan kafalah
3. Melalui proses resitasi (penugasan) siswa dapat menjelaskan hukum dhaman dan kafalah 4. Melalui proses tanya jawab dan cemarah , peserta didik dapat/mampu menjelaskan rukun
dan syarat dhaman dan kafalah dalam Islam dengan berani, baik, dan benar
5. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan hikmah dhaman dan kafalah dengan benar
6.
Melalui presentasi peserta didik dapat menyajikan tata cara dhaman dan kafalah dengan percaya diri, baik dan benarD. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian dhaman dan kafalah
Dhaman atau disebut juga dengan kafalah yang berarti 'jaminan'. Dhaman adalah menanggung hutang seseorang atau menanggung untuk mengembalikan barang kepada pihak ketiga, untuk memenuhi kewajiban pihak kedua sebagai pihak yang ditanggung.
Kafalah menurut bahasa berarti menanggung. Sedangkan menurut syara’ kafalah adalah menanggung atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu tuntutan hukum di pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan. Perbedaan dengan dhaman, kalau dhaman adalah tanggungan harta sedangkan kafalah adalah tanggungan badan yang dikenal dengan “tanggungan muka” (هج ولا نمض)
2. Ketentuan hukum dhaman dan kafalah
Hukum dhaman mubah, apabila situasi membutuhkan adanya jaminan, maka hukumnya menjadi sunnah. Tetapi bagi orang yang sudah bersedia atau menyatakan menanggung/menjamin wajib hukumnya, karena ia telah berjanji.
Sabda Rasulullah saw.:
3 . دوادوبأ هاور) ممررَاغغ ممييعرززلاوغ ةمادزؤغمم ةميغررَاعغلاي (ىذمرتلاو
Artinya: Pinjaman hendaklah dikembalikan dan orang yang menanggung hendaklah membayar (H.R. Abu Daud dan Tirmizi)
Para fukaha berpendapat hukum kafalah adalah boleh. Firman Allah swt.:
مي كككم بر طغ َاككحغيي ني اغ لز ار هككبر ىي نرنزتم أي تغلغ هرللا نغمم َاققثرويمغ نرويتمؤيتم ىتتحغ ميكمعغمغ هلغسرريام نيلغ لغَاقغ :فسوي) لم ييكروغ لم ويقمنغَامغ ىلعغ همللا لغ َاقغ مي همقغ ثرويمغ همويتغا َامزلغفغ 66
(
mengucapkan sumpah, dia (yakup) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.” (Q.S. Yusuf: 66)
Sabda Rasulullah saw.:
دوادوبأ هاور) ممررَاغغ ممييعرزتلا (ىذمرتلاو
Artinya: Penjamin adalah orang yang berkewajiban membayar (H.R. Abu Dawud dan Tirmudzi)
Imam Syafi’i berpendapat bahwa dengan jaminan diri tidak boleh. Dawud juga mengemukakan pendapat yang sama. Kedua faqih ini beralasan dengan dasar firman Allah swt..
َانغديجغوغ ني مغ لز ار ذغخمأينغ ني اغ هر للا ذغَاعغمغ َانغعغ َاتغمغ
:فسوي) هم دغ نيعر 79
(
Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari menahan (seseorang) kecuali orang yang kami dapati harta benda kami padanya (Q.S. Yusuf: 79)
3.Syarat dan rukun dhaman dan kafalah
a. Syarat dhaman1) Orang yang menjamin (damin atau kafil), syaratnya adalah baligh, berakal, atas kehendak sendiri, dan berhak membelanjakan hartanya.
2) Orang yang berutang (madmun anhu), syaratnya adalah berhak membelanjakan hartanya.
3) Orang yang berpiutang (madmunlah), syaratnya adalah ia dikenal oleh orang yang menjamin.
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi), syaratnya adalah harus diketahui ukuran, keadaan, jumlahnya serta waktunya, dan tetap keadaannya. 5) Lafal jaminan, syaratnya lafal tersebut mengandung makna jaminan, tidak
digantungkan kepada sesuatu yang lain dan tidak berarti sementara. b. Rukun dhaman
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil) 2) Orang yang berutang (madmun anhu) 3) Orang yang berpiutang (madmunlah)
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi) 5) Lafal jaminan
Selain syarat-syarat pada rukun di atas disyaratkan pula a. Jaminan tidak mengandung penipuan
b. Masing-masing pihak tidak boleh khianat kepada pihak lain
c. Jaminan bukan merupakan kewajiban misalnya jaminan nafkah kepada anak dan istri d. Jaminan harus pasti tertentu.
Syarat dan Rukun Kafalah a. Syarat Kafalah
1) Syarat kafiil (ليفك) adalah baligh, berakal, orang yang diperbolehkan menggunakan hartanya secara hukum, tidak dipaksa
2) Ashiil (ليصا) tidak disyaratkan baligh, berakal, kehadiran dan kerelaannya, tetapi siapa saja dapat ditanggung (dijamin oelh kafiil)
3) Makful lahu(هل لوفكم) disyaratkan dikenal oleh kafiil (orang yang menjamin) 4) Makful bihi (هب لوفكم) disyaratkat diketahui jenis, jumlah, kadar atau pekerjaan b. Rukun Kafalah
1. Kafiil yaitu orang berkewajiban menanggung
2. Ashiil yaitu orang yang hutang atau orang yang ditanggung akan kewajibannya 3. Makful lahu yaitu orang yang menghutangkannya
4. Hikmah dhaman dan kafalah
a. Dapat mendidik manusia bahwa selain harus bertanggung jawab pada dirinya juga bertanggung jawab atas nasib orang lain, tidak boleh membiarkan orang lain sengsara apalagi celaka.
b. Sebagai suatu bentuk hubungan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan suatu masalah di masyarakat.
c. Mempermudah proses dalam menyelesaikan masalah. Misalnya seseorang telah menjamin akn mendatangkan saksi yang ia kenal, maka sebenarnya jaminan tersebut akan dapat memperlancar proses pengadilan.
d. Bentuk tolong menolong terhadap orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan.
5. Tata cara dhaman dan kafalah
Orang yang menghutangi berhak menagih kepada orang yang menjamin atau orang yang berhutang. Apabila hutang sudah dibayar oleh penjamin dengan seizin orang yang berhutang maka penjamin berhak minta ganti kepada orang yang berhutang. Adapun orang yang sedang berperkara dapat pula ditanggung orang lain untuk menghadiri sidang pengadilan dalam urusan yang berkaitan dengan hak seorang hamba bukan perkara yang bersangkutan dengan hak Allah, seperti hak zina, mencuri.
Contoh dhaman:
a. Si A menjamin utang B kepada C. Maka C boleh menagih kepada A atau kepada B; dan apabila salah satu dari keduanya telah membayar, selesailah utang-piutang antara B dan C.
a. Si A menjamin untuk mengembalikan barang yang dipinjam B dari C. Maka apabila B tidak mengembalikan barang itu kepada C, A-lah yang berkewajiban mengembalikan kepada C.
Contoh kafalah :
Si A menjamin kepada B untuk menghadirkan C dalam persidangan pengadilan Seperti ucapan A : ,“Aku jamin dapat mendatangkan C dalam persidangan nanti”.
E. METODE PEMBELAJARAN
Uswah/contoh/modelling, tanya jawab, cemarah, demonstrasi dan diskusi
F. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media: laptop, LCD,papan tulis
2. Alat/Bahan: kertas karton, spidol
3. Sumber Pembelajaran: buku fikih klas x, Al-Qur’an terjemah, internet, kitab fakhul qorib, LKS, lingkungan alam sekitar
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan meminta salahsatu peserta didik memimpin doa Guru memperkenalkan diri dilanjutkan dengan mengenal peserta didik melalui absensi Guru mempersiapkan fisik dan psikis pesetta didik melalui senam otak
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan di capai Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
Guru membentuk kelompok diskusi b. Kegiatan Inti (70 menit) :
Mengamati
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengertian dhaman dan kafalah Peserta didik mengamati tayangan slide tentang syarat dan syarat dhaman dan
kafalah
Menanya
Peserta didik memberikan tanggapan hasil penjelasan guru tentang pengertian dhaman dan kafalah
Peserta didik bertanyajawab tentang slide yang belum difahami terkait dengan materi dhaman dan kafalah
Eksplorasi/eksperimen
Masing-masing kelompok berdiskusi tentang dhaman dan kafalah
Masing-masing kelompok menggali pengertian dhaman dan kafalah pada internet/buku sumber lain
Mengasosiasi
Peserta didik melalui kelompoknya merumuskan tentang pengertian dhaman dan kafalah
Peserta didik melalui kelompoknya membuat peta konsep tentang dhaman dan kafalah
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok secara bergantian memaparkan mind mapping di depan kelas
Secara bergantian, masing-masing kelompok mempresentasikan/menyajikan hasil diskusinya tentang dhaman dan kafalah
c. Penutup (10 menit):
Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
Guru mengajak peserta didik menyimpulkan bersama materi pembelajaran Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial Guru memberikan tugas mandiri secara individu
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan H. PENILAIAN
1.
Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
a. Tes Tulis bentuk uraian
1. Jelaskan pengertian dhaman dan kafalah!
2. Jelaskan hukum dhaman dan kafalah
3. Sebutkan rukun dan syarat dhaman dan kafalah!
4. Jelaskan hikmah dhaman dan kafalah!
5. Jelaskan tata cara dhaman dan kafalah!
Kunci jawaban:
1.
Dhaman
adalah menanggung hutang seseorang atau
menanggung untuk mengembalikan barang kepada pihak
ketiga, untuk memenuhi kewajiban pihak kedua sebagai pihak
yang ditanggung. Sedangkan wakalah adalah menanggung
atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu tuntutan
hukum di pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.
2.
Hukum dhaman dan kafalah adalah
mubah
, apabila situasi
sunnah
. Tetapi bagi orang yang sudah bersedia atau
menyatakan menanggung/menjamin
wajib
hukumnya
3. Syarat dan rukun dhaman dan kafalah
Syarat dhaman dan kafalah
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil), syaratnya adalah baligh, berakal, atas kehendak sendiri, dan berhak membelanjakan hartanya.
2) Orang yang berutang (madmun anhu), syaratnya adalah berhak membelanjakan hartanya.
3) Orang yang berpiutang (madmunlah), syaratnya adalah ia dikenal oleh orang yang menjamin.
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi), syaratnya adalah harus diketahui ukuran, keadaan, jumlahnya serta waktunya, dan tetap keadaannya. 5) Lafal jaminan, syaratnya lafal tersebut mengandung makna jaminan, tidak
digantungkan kepada sesuatu yang lain dan tidak berarti sementara. Rukun dhaman dan kafalah
1) Orang yang menjamin (damin atau kafil) 2) Orang yang berutang (madmun anhu) 3) Orang yang berpiutang (madmunlah)
4) Utang atau barang yang dihadirkan kembali (madmun bihi) 5) Lafal jaminan
4. Hikmah dhaman dan kafalah
a. Dapat mendidik manusia untuk bersifat amanah (tanggung jawab
b. Sebagai bentuk hubungan kerjasama yang baik dalam menyelesaikan
masalah masyarakat
c. Mempermudah proses dalam menyelesaikan masalah.
d.Bentuk tolong menolong terhadap orang lain yang sangat membutuhkan
pertolongan
4. Orang yang menghutangi berhak menagih kepada orang yang
menjamin atau orang yang berhutang. Apabila hutang sudah
dibayar oleh penjamin dengan seizin orang yang berhutang
maka penjamin berhak minta ganti kepada orang yang
berhutang. Adapun orang yang sedang berperkara dapat pula
ditanggung orang lain untuk menghadiri sidang pengadilan
dalam urusan yang berkaitan dengan hak seorang hamba
bukan perkara yang bersangkutan dengan hak Allah, seperti
hak zina, mencuri.
Penskoran:
Skor 5 jika jawaban benar
Skor 3 jika jawaban kurang benar
Skor 1 jika jawaban tidak benar/tidak menjawab
Skor perolehan
Nilai = --- x 5
Skor maksimal
b. Instrumen unjuk kerja menyajikan materi versi ke-1:
o
Peserta didik
Kebenara
n konsep
Keberania
n
Bahasa
Kelancara
n
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Skor perolehan
Nilai = --- x 4
Skor maksimal
Instrumen performance menyajikan konsep versi ke 2:
Nama peserta didik:
Aspek yang
dinilai 4 3 Skor 2 1
Kebenaran
konsep Jika konsepnya benar dan sesuai dengan yang ada pada buku pelajaran
Jika konsepnya benar tetapi kurang dari buku pelajaran
Jika konsepnya
kurang benar Jika konsepnya tidak benar
Keberanian Jika tanpa ditunjuk sudah berani tampil
Jika ditunjuk baru berani tampil
Jika dipaksa baru berani tampil
Jika tidak berani tampil
Bahasa Jika bahasanya komunikatif, mudah dipahami serta santun peyampaiannya Jika bahasanya komunikatif, mudah dipahami tapi kurang santun Jika bahasanya kurang komunikatif, sulit mudah dipahami dan kurang santun Jika bahasanya tidak komunikatif, sulit dipahami, dan tidak santun
Kelancaran Jika
penyampaiannya sangat lancar Jika penyampaiannya lancar Jika penyampaiannya kurang lancar
Jika
penyampaiannya tidak lancar
Skor perolehan Nilai = --- x 4
Skor maksimal
Mengetahui
Kepala MA. AL-Azhar
Pamekasan, 04 Juli 2016
H. Abd. Aziz, S.Pd.I
NIP.