• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN SIKAP TERHADAP INOVASI PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN MUARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN SIKAP TERHADAP INOVASI PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN MUARA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN SIKAP TERHADAP

INOVASI PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU

SMP NEGERI S£ .. 1\ECAMATAN MUARA

T

esis

Untuk Memperoleh

Gelar

Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

----

ME

- DAN

~

(2)

T E SIS

HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN SlKAP TERHADAP

INOV ASI PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU SMP

NEGERI SE-KECAMATAN MUARA

/ - Disusun dan diajukan oteh :

LAMGANDA HARAPAN SIREGAR

Untuk Dipertabankan di depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal September 2006 dan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan ".. .•

~

\ ' .. ·'

~I

\

~

Medan, September 2006

~

Menyetujui /

CJ~~~&

~ Tim Pembimoing

/l"

>

.

-~ ,~

~

. . ,~,

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd

NlP. 130686932

Ketua Pr am Studi

Teknolo 1 Pendidikan

-Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd

NlP. 131570453

r. Abdul Hamid ~ J. M.Pd.

NIP. 130935475

I

Direktur

~~;ram

: ~; ~~d_

~

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NAMA

NIP. 130686932

[ Ketua]

Dr. Abdul Hamid K. M Pd

NIP. 130935475

[

Sekre

ta_: i ~ ]

~

~~S

r::G~~

~~

~

~ ~S NE ~G'$1

"

....

Prof Dr. Harun Sitompul, M. Pd

~

l

~

NIP.

131570453

~

J

[ Anggota

J /

~

··· ·· .. ·;··· ...

~

--~

Dr. Mukhtar , M. Pd

, NlP. 1312863&0

~

T Anggota ] (

~

~I

~;

\;

I

Dr. Efendi Napitupulu, M. Ed

NIP. 131663505

[ anggota

1

(4)

KA TA PENGANTAR

-" Puji dan sukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa. atas segala berkat

dan limpahan kemurahan-Nya hingga penulisan tesis ioi dapat diselesaikan dengan baik.

Tesis ini dapat disetesaikan juga karena bantuan berbagai pihak, oleb karena itu. pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan

sedaJam-dalamnya

kepada Bapak lk Julaga Situmorang, M.Pd selaku dosen pembimbing

.

-pertama dan Bapak

Dr.

Abdul Hamid K., M.Pd sebagai dosen pembimbing kedua.

~ M.Pd, Bapak Dr. Efenfi Napitupulu. M.Pd, dan Bapak.

Dr. Mukhtar, M.Pd selako nara sumber.

Penulis juga tidak. lupa mengucapkan terima kasih kepada Rektor UNIMED,

Direktur Program PascasaJjana, Asisten Direlctw' I dan II, Ketua dan Sebetaris Prodi

Teknologi Pendidikan, Pegawai beserta Staf Pascasarajana UNlMED.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada lbu Kepala Dinas

Pendidik.an Kabupaten Tapanuli Utara yang telah memberikan izin peoelitian, Bapak

KepaJa Sekolah, dan Bapak-lbu GW1J SMP Negeri Se-Kecamatan Muara yang telah

(

memberikan bantuan untuk terlaksananya penelitian ii di sekolah-sek.olah tersebut.

- Secara khusus, penuJis sangat berterima kasih keprada lbunda Ompu Bora Boru

Sianturi dan teristimewa pada isteri saya terciota Marianto Silaban, S.Pd dan kepada

keernpat buah hati saya tersayang yaitu Goklas Siregar. Wahyu Siregar, Grace Siregar

dan Hilda Siregar atas du.kungan mereka kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

Kepada pihak-pihak la i ~ baik yang terlibat · secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak penulis sebutkan satu-persatu, disampajkan rasa terima .kasih yang

tulus dan sedalarn-dalamnya .

. - Akhimya, penulis mohonkan sell_!Oga Tuhan melimpahkan berbtnya kepada

semua pihak yang penulis sebutkan diatas.

Medan, September 2006

Peau~

,.,-c/

. eo/

Lamganda Harapao Siregar

(5)

.'

ABSTRAK

Lamganda Harapan Siregar Hubungan Profesionalisme dan Sikap Terhadap Jnovasi Pendidikan dengan Kinerja guru SMP Negeri Se-Kecamatan Muara,

Tesis, Medan : Program Pascasatjana, Universitas Negeri Medan, September 2006

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara (a)

'P...,.l

Profesionalisme dengan kinelja guru (b) sikap terhadap inovasi pendidikan

~

dengan kinelja guru, (c) dan sikap terhadap inovasi pendidikan secara bersama-sama dengan kinerj a guru

Penelitian deskriptif ini menggunakan rancangan korelasional dilakukan di SMP Negeri Muara, selama empat bulan. sejak bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2006. Variabel dalam penelitian ini adalah Profesionalisme dan sikap terhadap inovasi pendidikan sebagai variable prediktor, dan kineija guru sebagai variable kriterium.

Populasi penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri Se-Kecamatan Muara sebanyak 121 orang. Sampel diambil secara stratified proportional rundom

sampling, dengan menggunakan rumus Cochran diperoleh ukuran sampel 47

orang. Profesionalisme guru diukur dengan angket dengan r

=

0,79. Sikap terhadap inovasi pendidikan diukur dengan angket dengan r = 0,86 • sedangkan kinerja ~:,ruru diukur dengan lembar observasi dengan r = 0,75. Untuk pengujian hipotesis penelitian, data dianalisis dengan teknik statistik inferensial parametrik menggunakan teknik korelasi produk momen, regresi sederhana, regresi ganda, dan korelasi parsia l.

Hasil pcnelitian ini menunjukkan bahwa, pertama terdapat hubungan positif yang sl gnifikan antara profesionalisme dengan kinerja guru ( angka korelasi sebesar

'>'·'

-.·

0,47 yang teruji secara signifikan pada

a =

5% dengan persamaan regresi

Y

= 60,36 + 0,47 X1. Sumbangan efektif variabel

Profesionalisme terhadap kinerja guru sebesar 20,47 %; kedua, terdapat hubungan positif yang sib'llifikan antara sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja guru ( r, .. 2·· O,Jt$) yang teruji secara signifikan pada

a=

5%

dengan persamaan regresi

Y

= 72,97 + 0)8 X2. Sumbangan efektif variabel sikap terhadap inovasi

pendidikan dengan kinerja guru sebesar 1 0,89% ~ ketiga, terdapat hubwtgan positif yang signifikan antara profesionalisme dan sikap terhadap inovasi pendidikan secara bersama-sama dengan kinerja guru (ryH = 0,56 yang teruji secara signifikan pada

a =

5% dengan persamaan regresi

Y

= 45,58 + 0,41 X1 +

0,29 X2. Surnbangan efektif variabel profesionalisme dan sikap terhadap inovasi

pcndidikan secara bersama-sama dengan kinerja guru adalah 31,36 %.

(6)

----ABSTRACT

Lamganda Harapan Siregar. The Relationship Between Professionalism And The Attitude To Educational Innovation With Teacher's Performance in

S.MP~ Muara, Thesis, Medan : Post graduate Program, State University of

Mcdan, 2006.

The objecktives of this research were to find out The Relationship between

(a) teacher's professionalism and teacher's performance, (b) attitude to

educational innovation and teacher's performance, and (c) Both professionalism

and attitude to educational innovation with teacher's performance.

This study using deskrptive method with correlational design conducted in SMPN Muara during four months from May to August, 2006. The predictor variable are both teacher's professionalism and attitude to educational innovation. The criterium variable is teacher's performance

The population of this research are all teachers of SMPN Muara as

e am un o samp es are persons ia en y usmg

Cochran's formula and stratified random sampling techniqe. Both the

professionalism (r

=

0.79) and attitude to educational innovation (r = 0.86)

variables measured by using questionnaires, while teacher's performance variable

measured by using observation sheet involving rater (r = 0. 75). Product Moment

Correlation, simple regression, multiple regression, and partial correlation were

used for testing research hypotesis at the level of significant a.= 0. 05 ..

The result of this study revealed that ( 1) there is a significant relationship

between teachet 's professionalism and teacher's performance (ry.J

=

0. 47) with

equation of regression

Y

= 60,36 + 0,47 X1. , (2) there

is a

significant relationship

between attitude to educational innovation and teacher's performance (ry . .2 _ 0. 38)

with equation of regression

Y =

72,97 + 0,38 X2, and (3) there are a significant

relationship between both teacher' s professionalism and attitude to educational

innovation with teacher' s performance (r},12 - 0. 56) with equation of regression

Y

= 45,58 + 0,41 X1 + 0,29 X~. The effective contribution .Jf teacher's

prfessionalism toward teacher's performance is amount of 20, 47 %. The effective contribution of attitude to educational innovation toward teacher's

performance is amount of 10, 89 %. The effective contribution of both teacher's

professionalism and attitude to educational innovation toward teacher's

performance is amount of 31, 36 %.

(7)

DAFfAR lSI

Halaman

ABSTRAK ... .

KATA PENGANTAR ...

~

... ':": ...

£. ...

~

...

~

.. ::-... ..

~::::

~~~~~··

ti({···

··-lr~-''

... ..

~~~~

···

..

,i1

DAITAR

GAMBA~

••.

\?;;_;;;;1 .

::.;;;;;_;z •.•

?:;;;;__;z

DAFTAR LAMPlRAN ... ~ ... .

BAB I PENDAHULUAN

~s

NEe~'SI,

q s

NEe~'SI,

/:f.r--s

NEe~~,

1:' ~

I ~

·~··· ··~ - -···~···~· -~ ·-···~···

B. Identifikasi Masalah ...

0 ...

~

... 0 ... ! .. ·:. ::; : : : : : : : . :.·: ::

::: :: ~ -~

/.

C. Pemba_:a__:an masalah ....

~~

-:/

...

~

./..

...

~~ -~~~~ ---

.. .. D. Perumusan Masalah ....

~

...

~~

...

~~~~

~ -

.. ..

E. Tujuan Penelitian ...

~

...

~~

....

b. ...

< ~ .--. /~

...

<~

---F Manfaat Penelitian ...

~J.f..~

...

~JL~

...

~J

BAR II KAJIAN PERPIJSTAKAN, KERANGKA BERPIKIR,

DAN

~

PENGA.JlJA~ HIPOTESIS

-A Deskripsi Teoritis ...

~~~

...

~ .r-._~ -- ~~~~~ --

...

~

..

~. ::~:::: k~:;~,~:~

p

s e

·~···:

gu u ... ..

;· ··

~xr

···

··· ;,({···

i)

3. Sikap terhadap inovasi pendidikan ...

~~ -~-~~~ - L

...

~~ -~""-~~

- L .

- - - - ~ w

-8. Penelitian

Yan~

Relavan ...

~~;

...

l~~;

...

'J:~~;

.. .

~-

Kerangka Berp1k1r ...

~

...

~ .\Tf

···--···

...

- ~l(f

...

~~

-. Pengajuan [-hpotesis -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. -.;-.:-. -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. -.

? ~ ~

BAR Ill METODOLOGI PF.NELITIAN

CJ 1-1 I tr. e,O

A Tempat dan Waktu Penelitian ... -- ~ ... ~ .... ..

B Metode Pcneliuan ...

~\dl~

~~·

c~~J

..

nl;t"

~~·v

C Populasi dan sample Penelitian ..

.J. ...

~

...

~

...

~

...

:~~)

,

-n c/

D. Yaria.Q.Ie dan Dcfinisi Operasional Variable .Penelitian .... .. ..

~ .~~ -~~

...

E Paradtgma Penelitian .... . .. ... .. ... ..

(8)

.-F. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... .

47

G. Uji- Coba Instrurnen Penelitian ... 51

H. Teknik Analisa Data ...

54

BAB IV HASIL PENELITIAN ec~~ /~'(v--

~

'=G~~

'SI~

eo'

'(p.S

NEe~

'SI~

~ Q:" ~

A D k . . .b tn IJJ tn

. es nps1 Data Vana el Penelitian ... c::! ... ?. ... C?. .. .

B. Pengujian Persyaratan Analisa Data ...

~'l -~

...

~1. .

"NIM'i'-"'~ 'IVfMc::.,...r

~ ~

-C. Pengujian Hipotesis ... ~ ... ~ ... ~ ... ..

D. Pembahasan Hasil Penelitia: ....

\ .4~~~

...

~

...

:~

... 1

57

61

63

69

BAR V

:[:;::7:~::::::~1,~

: S~~~ ~ ~\~i)

A. Kesimpulan ...

[ .: ~~

...

~1. ~

...

/.~":-.".

...

~~

--

..

-~

.. B. lmpliksasi ....

.).ff. ...

~J.f¥

...

~.1f.f

...

il

C.

Sa "'_" ~ saran

~~/

~z6Z~~.:;

70

72

73

75

DAFTARPIJSTAKA ...

/:,~0.,/:,~

.

/,~

·

LAM PI RAN ... \ ) ....

~

...

~

... { ...

~ J. .~ . ~ -

...

-- ~l

~ }\~

~;\-

~

DAFTAR RIWAYAT HIDlJP ...

~

...

?. ...

~

...

?. ...

~! .

~~~

78

&2

(9)

DAFrAR GAMBAR

Nomor Gam bar

[image:9.612.103.527.103.694.2]

~ Halaman

Gambar 1: lndikator Kinerja ... 16

Gambar 2: Penilaian Kinerja ...

~

... 18

Gambar 3: Paradigma Penelitian ...

~

... 47

Gambar 4: Histrigrarn Skor Profesionalisme Guru ... 58

Gambar 5: Histri ... 9

Gambar 6: Histrigram Skor Kinerja Guru ... 61

Gambar

7 -.: ~ Gambaran

Umum Hubungan Variabel Profesionalisme dan Sikap Terhadap fnovasi Pendidikan dengan Kinetja Guni ....

!. ...

68

~

(10)

- ~

DAFTAR TABEL

NomorTabel

__,___ ~ ~ / Halaman

- - NEe~~ /'~Cio

"$~,. '

Tabel 1 :Hasil Nilai Ujian Nasional TP 2002/2003 ...

~

...

?. ...

6

c

[image:10.612.64.517.112.669.2]

la

Tabel2: :Hasil Nilai Ujian Nasional TP 2003/2004 ... ~!.

...

~

...

6 Tabel 3: :Hasil Nilai Ujian Nasional TP 2004/2005 ..

~ :~ .":.~~

...

~~'!: .~

....

6 Tabel 4 :Perincian Guru Pada Tiap SMP Negeri Se- Kecamatan Muara

.~

.... 42

,.

'T' : . . .. .... -- - -~ - - ~ -... ... ~ .. ~ .. .. :~ ... .... ... .. .. :: .... 45

~~

..

~

T b 16·K · - K . . a e . 1s1- 1s1 Instrumen P fi . ro estOnahsme . G uru ... ~ ... / ? !.~ ... ~ ... ....

~

48

~

Tabel 7: Kisi-KTsi Variabel Sikap Terhadap Inovasi P;ndidikan ...

~

... 49

~ ~

...

Tabel 8: Kisi-Kisi lnstrumen Kinerja Guru ...

( .~

... ... ...

":"'J

-- ;..,~ --

... ... ] ....

50

c

;~-

l

Tabel 9: Distribusi Frekuensi data Profesionatisme Guru ...

~

...

'?. ...

~

.. --

57

I ~

Tabel 10: Distribusi Frekuensi data Sikap Terhadap lnovasi Pendidikan ... 59

NEe~

Tabcl 11 : Distribusi Frekuensi data Kinerja Guru ...

~

...

.!&.' ...

~~

...

60

l~o~

::>

Tabcl 12: Ringkasan Avana Untuk Kelinicran Regresi Yatas X1 . . .... ~

..,

... ... ... ... 62

Tabel 13: Ringkasan Avana Untuk Kelinieran Regresi Yatas X2 ... ~~ - ~~~~ ..

-!. ....

63

~

Tabel 14:

Rin g k~n

Anava Untuk- Uji Regresi Sederhana Y atas

XI·· - ~

,

,

·-- ·

64

Tabel15: Ringkasan Anava Untuk Uji Regresi Sederhana YatasX2 ... .. ... ... 66

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran I : Instnunen Pengumpul Data Penelitian ....

~

...

4

. ~!.' .~

...

80

il~ \

/.eo'

il~

Lampiran 2 :Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian ...

~).(~

·-···

· ···-

~ ·-··

98

Lampiran 3 :Perhitungan Reliabilitas lnstrumen Penelitian ....

~J\~

...

~

...

99

Lampiran 4 :Data Penelitian ....

~

...

~

...

~

.... llO

Lampiran 5 :Daftar perhitungan

sa ~ stika

Dasar Rata-rata .\.

~){f

/;j.r-.s

,

NEe~~

·~~\

(12)

....

_.-BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

~

Salah satu perrnasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan mcnengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. misalnya pengembangan kurikulum nasional

pclajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, ber~agai

indikator mutu pendidikan belwn menwtjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota·kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian l~innya masih memprihatinkan.

Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya daJam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup

input, proses dan output pendi'dikan.

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsunb>nya proses. Sesuatu dirnaksud berupa swnber daya dan perangkat

lunak serta harapan-harapan sebagai pem.andu bagi berlangsungnya proses. Input

sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sek_olah, guru termasuk- BP, kar:yawan, siswa) dan sumber daya selebilmya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya). Input pcrangkat lunak meliputi stmktur organisasi sekolah, peraturan

t

,

(13)

~ - . -·

perundang·undangan, deskripsi togas, rencana, program dan sebagainya. lnput barapan--barapan berupa visi, misi, tujuan dan sasaran·sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsWlg dengan baik.

Oleh 1careoa i1n, tinggi

I<Odahnya

mntu input dapot diukur dari tingkat kesiapan input

e)

Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. """

Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesualu yang lain.

Sesuatu yang berpengaruh terlladap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari basil proses disebut output. Dalam

sekolah}, proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengek>Jaan program, proses belajar meogajar dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandiogkan dengan proses-proses lainoya.

Proses dikatakan bennutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemanduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan dan sebagainya) dilakukan secara hannonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajanm yang menyeoangkan (enjoyable lea..•1tiog), mampu mendorong motivasi dan minat belajar!.... dan benar-benar _ marnpu memberdayakan peserta d.idik. Kata memberdayakan mengandung arti bahwa peserta didik tidak sekadar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diam.alkan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang lebih penting lagi peserta didik tersebut mampu belajar secara terus menerus

(mampu mengembangkan dirinya).

'<V~

l>

~

~e,O

2

(14)

.-Output pendidikan adalah merupakan kinetja sekolah. KineJja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/ pecilaku sekolah. Kine.rja sekolah dapat

diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya,

kualitas kehidupan kerjanya dan

moral

kerjanya.

Khusus

yang berkaitan dengan

mutU ·

)

output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/ behnutu

tinggi jika prestasi sekolah. khususnya basil belajar siswa, menunjukkan pencapaian

yang tinggi dalam : ( l) prestasi akademik, berupa nilai ulangan harlan. nilai dari

rtofolio nilai

UNAS, karya ibniah, Iomba akademik, karya-karya lain peserta didik, dan (2) prestasi

I

non-akademik seperti misalnya IMT AQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian,

keterampilan, kejuruan dan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler lainnya. Mutu sekolah)

dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti

misalnya perencaoaan, pelaksanaan dan pengawasan. (,NtfloE.o / (,NtME.o

Peranan guru sangat menentukan kualitas pembelajaran karena kedudukannya

sebagai pemimpin di antara peserta didik. Guru bertanggung jawab untuk

mengorganisasikan dan mengontrol kelas serta menciptakan situasi yang kondusif agar

)

peserta didik m emperoleh pengalaman belajar serta merangsang kreativitas siswa.

Guru menempati posisi penting dalam upaya memenuhi kebutuhan teoaga-tenaga

pembangunan nasional kedepan serta menciptakan swnbet" daya manusia yang

berkualitas dan dapat membawa negara kepada kemajuan. Peranan guru bersifat

)

-multidimensional dan bergradasi menurut jenjang pendidikan. Dikatakan

multidimensional karena peran itu bukan satu tetapi beraneka ragam yaitu guru sebagai

(15)

.-pembimbing atau fasilitator, motivator atau stimulator, peneliti atau nara sumber. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi pendidikan yang multikultural, dittmtut prestasi kerja yang tinggi dari setiap guru, sebab peran guru tidak cukup hanya sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing, melainkan diperlukan pecan guru sebagai pelayan, fasilitator dan nara swnber. Namun hasil peneHtian Balitbang Dikbud (1998) memmjukkan penguasaan guru SD, SMP dan SMA dalam materi pelajaran yang diajarkan tidak sampai 50%, pada hal seorang guru harus menguasai paling tidak 75%

guru SD dan SMP hanya mencurahkan sebahagian kecil waktunya untuk tugas di sekolah sedangkan sebahagian besar digunakan untuk- memperoleh penghasilan tam bah an di tempat lain. / ~ ~ ..:t. /~' ~- /

:>

':~"~

\

Tidak banyak peoelitian yang mengungkap tentang performance guru dalam A )

menyel~nggarakan pembelajaran di kclas. Namun data lrualitas produk pendidikan dapat dijadikan gambaran rendahnya performance guru dalam menyelenggarakan pembelajanm di kelas. Hasil survey PERC (2001) mutu pendidikan Indonesia berada

pada tmttan 12 dari 12 negara di Asia. TIMSS (200 I) melaporkari rata-rata bidang

Matematika SMP .herada pada urutan 3A dari 38 dan bidang Sains berada pada urutan

)

;:~:

==~:::::~as

pendi : k ~

:0

dan SMP ju; ,

~~ aporkan

EFA

g)

Rendahnya petjormance guru dalam menyelenggarakan pendidikan dari banyak hasil penelitian diduga karena rendahnya kualitas guru dalam hal penguasaan

subject matter dan keterampilan mengajar. UNESCO (2002) melaporkan, tingkat

penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam menggunakan metode pembelajaran

)

(16)

.-yang inovatif masih kurang, umumnya guru menggunakan metode ceramah. Hasil uji

coba tes kompetensi, rata-rata skor untuk semua mata pelajaran dibawah 50%, untuk

guru Bahasa Indonesia 54%, IPS dan IP A 3 5-40% (Dittendik, 2001 ).

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan berbagai upaya

peningkatan mutu pendidikan antara Jain dengan mengirimkan kepala-kepala sekolah

mulai dari tingkat SO, SMP dan SMA untuk studi banding ke Pulau Jawa,

mendatangkan pakar-pakar pendidlkan, memunbuhkembangkan lembaga-lernbaga

pemerhati pendidikan seperti Parade guru yaitu lembaga swasta

menyediakan tenaga guru, mengumpulkan dana untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan dari ~ nak ran tau yang telah berhasil, menjalin keljasama dengan luar negeri seperti negara Jennan, Belanda untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di Tapanuli Utara, mengadakan pelatihan bagi para guru, dan melengkapi sarana dan

prasarana di setiap sekolah. Naoum upaya tersebut belwn mencapai hasil yang

maksimal, karena masih ditemukan kinerja guru yang relatif rendah.

Masalah kualitas lulusan SMP Negeri Se-Kecamatan Muara sangat penting

bagi kelangsungan pcmbangunan sumber daya manusia di Kecamatan Muara

Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini ber~a untuk menjawab ~tangan -tantangan }.'ang

J

)

)

dibadapkan oleh perkembangan kehidupan misalnya perkembangan dalam bidang )

teknologi dan infonnasi, sosial budaya dan jasa,. Pembangunan dalam bidang-bidan(\g '

tersebut akan dapat terlaksana bila ditangani oleh tenaga-tenaga kerja berkualitas.

RendaJmya mutu proses pembeJajaran di SMP Negeri di Muara dapat dilihat

dari perolehan basil Ujian Nasional yang dicapai dalam 3 (tiga) tahun terakhir

sebagaimana ditunjukkan Tabel di bawah ini :

(17)
[image:17.612.34.568.89.679.2]

Tabel 1. Hasil Nilai Ujian Nasional Tertinggi, Terendah dan Rata-rata

Pada SMP Negeri Se- Kecamatan Muara Tahun Pelajaran 2002/2003

No Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Asal Sekolah 1 Bahasa Indonesia Tertinggi 7,12 5,04 SMPN 3 Muara

Terendah 2,95 SMPN 2 Muara

-2 Bahasa Inggris Tertinggi 8,06 5,89 SMPN 1 Muara

I

Terendah 3,72 SMPN 2 Muara

)

-

-··

··--3 Matematika Tertingt,l'i 8,63 5,87 SMPN 1 Muara

;

j Terendah 3,10 SMPN 3 Muara

; ,

Tabcl 2. I lasil Nilai Ujian Nasiona1 Tettinggi, Teraadllh dan Rata-rata SMP Negeri Se-

J

Kecamatan Muara Tahun Pelajaran 2003/2004

No Mata Pelajaran

...

Nilai Rata-rata Asal Sekolah

1 Bahasa Indonesia Tertinggi 6,90 5,46 SMPN2 Muara

' Terendah 4,01 SMP N 1 Muara

2 Bahasa Inggris Tertinggi 6,89 5,40 SMPN 1 Muara

)

I Terendah 3,90 SMP N I Muara

-

-1--- ... . .... .. ... .... ·-~ ·-~- --· --~~-·- - - - ---···-3 Matematika Tertinggi 9,19 6,11 SMPN 2 Muara

.

Terendah 3,03 SMPN l Muara

~

Tabel3. Hasil Nilai Ujian Nasional Tertinggi, Terendoh dan Rata-rata SMP Negeri Se- )

Kecarnatan Muara Tahun Pelajaran 2004/2005

-j No Mata Pelajaran

,.

Nilai Rata-rata Asal Sekolah

; Tertinggi 9,33 SMPN 2 Muara

! I Bahasa Indonesia 6,75

i Terendah 4,17 SMPN 1 Muara

: I

r--

Tertinggi 9,33 SMPN 2 Muara

2 Bahasa lnggris 8,33

)

-

Terendah 8,33

-

SMPN 3 Muara

3 Matematika Tertinggi 9,33 6,33 SMP N 2 Muara

...

Terendah 3,33 SMP N 2 Muara

Sumber : Data UPTD Dmas Pendidikan Kecamatan Muara.

'

(18)

SMP adalah salah satu lembaga pendidikan fonnal yang bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar bagi siswa SMP. Bekal tersebut berupa perluasan dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di SD, tujuan siswa dapat

mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga. Untuk

mencapai tujuan ini maka guru sebagai salah satu unsur dituntut meningkatkan

kualitas, dan dedikasinya., menciptakan budaya inisiatif, kreatif, efisiensi, dan

produktif serta bekerja dalam bingkai sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan sekolah dan melaksanakan tu ok. Namum fenomena

menunjukkan bahwa kei.nginan diatas belum terpenuJti, sebagian guru dalam pelaksanaan tugasnya belum memperbaharui materi pelajarannya seperti Satuan Pembelajaran (SP) sebagian guru masili tetap mempertahankan satuan pembdajaran

yang lama, sebagian guru jarang mempersiapkan media pembelajaran, hubungan guru dan siswa masih bersifat patemalistik-feodalistik--birokrasi yakni adanya anggapan

guru tidak bisa dibantah, dianggap orang yang selalu benar dan adanya sikap dan sifat

birokrasi, belum menciptakan metode barn, gtmi belum termotivasi dalam pelaksanaan

tugas. Apakah ini berhubungan dengan k1nelja dan si.kap inovasi yang tidak dimiliki gwu diduga sebagai salah satu unsur yang penting dalam mendorong nurani untuk lebih berp.-estasi dan bekerja kerns unruk meningkatkan produkti vitas dalam

)

pencapaian tujuan pendidibn

na~ooal.

o

I

I ;:

f

II ::

~)

Adanya fenomena-fenomena ini menimbulkan efek telhadap kinerja guru, sebahagian guru terlambat hadir di tempat kelja, sehingga memberi kesan rendahnya loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekeljaan yang harus diselesaikan, suka

)

menuoda dan menumpuk pekerjaan, meniggalkan tugas sebelum waktunya, hal 1ni

~

(19)

.-

.··

tentu mengurangi pelayanan yang harus diberikan terhadap subsistem lain yang ada di dalam organisasi maupun pihak Juar (masyarakat) yang hendak berurusan. HaJ ini diduga ada kaitannya dengan kinetja dan sikap inovasi pendidikan yang rendah.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa

yang berlmbungan dengan profesionaJisme. Ada dugaan bahwa profesionalisme guru

sangat erat hubungannya dengan kinetja dan sikap terhadap inovasi pendidikan. ' /

B. Identifikasi Masalah

Dalam lembaga pendidikan unsur guru merupakan faktor yang paling menentukan dan _paling berpengaruh_ terhadap keberhasilan pendidikan. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan, guru hendaknya menunjukkan kinerja yang tioggi. Makin tinggi kinerja guru, malcin besar kemungkinan tercapainya mutu pendidikan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Oleh karena itu perlu diketahui lebih lanjut faktor apa saja yang diperkirakan dapat meningkatkan

j

kinelja guru. selllngga proses pencapaian tujuao

~

dikan

dapat be<jam: dengan baik )

dan dapat memberikan basil yang memuaskan. ., ~ { .,

Berdasarkan uraian latar belakang di aras, dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan kin~a guru, antara lain : Bagaimana kinerja

)

guru? Bagaimana profesionalis.me guru? Bagaima sikap terhadap inovasi pendidikan guru? Bagaimana kemampuan intelektuaJ guru? Bagaimana penguasaan guru terhadap tugas-tugasnya? -Bagaimana penguasaan guru tentang perkembangan tugasnya? Bagaimana guru menerima dan menerapkan berbagai infonnasi baru? Pemahkah kepala sekolah melakukan analisis kincrja guru dalam mengajar? Apakah guru

Q /

(20)

mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugasnya? Apakah kepala seko!ah

memperhatikan kehadiran guru? Apakah ada hubungan kinerja dengan profesionalisme

guru? Apakah ada bubungan antara sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja

guru? Apakah ada hubungan antara profesionalisme dan sikap terhadap inovasi

pendidikan secara bersama.gama dengan kinerja guru ?

Q /

C. Pembatasan Masalah

Berdasarlcan latar belakang dan identifikasi masalah ·

dibatasi pada profesionalisme dan sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja guru, yang di.!_akukan di SMP _Negeri Se-Kecamatan Muara. Kinerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktualisasi dari pekerjaannya dalam memerankan peranannya sebagai pendidik, pengajar, pelatih dan pembimbing siswa dalam melaksanak.an tanggung jawab sebagai guru.

D. Perumusan Masalab

Berdasarkan Jatar belakang dan identifikasi masalah seperti yang diuraikan di

atas, maka pennasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut : ~

l. Apakah terdapat hubungan positif prote sionalisme dengan kinerja Guru

se-Kecamatan Muara ? '

2. Apakah terdapat hubungan positif sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja guru SMP se-Kecamatan Muara?

3. Apakah terdapat bubungan positif antara profesionalisme dan sikap terhadap inovasi pendidikan secara bersama-sama dengan kineJja guru SMP Negeri

se-Kecamatan Muara.

\?

0 · _

-0

J

\"c: .. ' _.,. ["

J

(21)

-- . ·"

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meogetahui dan mendeskripsikan :

1. Hubungan profesionalisme dengan kinerja guru SMP Negeri S~Kecamatan

Muara.

2. HubWigan sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja guru SMP Negeri Se-Kecamatan Muara. v,.,,M~:,./

3. Hubwtgan antara profesionalisme dan sikap terhadap inovasi pendidikan secara ecamatan Muara.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan prinsip serta faktor yang berkaitan dengan pengembagan profesionalisme guru, sikap inovasi pendidikan dan kinetja guru SMP. Berangkat dari prinsip tersebut, pada tahap selanjutnya dapat pula dikembangkan upaya-upaya untuk mendorong pengembangan profesionalisme dan kinerja guru. Lebih jauh lagi, basil penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya khazanah keilmuan kbususnya dalam bidang pengembangan swnb~r daya manusia dan manajemen guru di Sl\rfP. "?,

Secara praktis basil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rnasukan bagi pihak-pihak terkait dalam upaya pengembangan profesionalisme dan sikap inovasi pendidikan dan hubWlgannya dengan kinetja guru SMP Negeri Se-Kecamatan Muara. Beberapa manfaat praktis yang ingin dicapai melalui penetitian ini adalah sebagai berilaJt (l) Bagi Guru dalarn mendorong perila.kunya Wltuk mengembangkan

(22)

profesionalismenya secara mandiri sebubungan dengan tugas dan tanggung jawab

profesi yang diembannya. (2) Bagi Kepaia Sekolah daJam membimbing, membina, serta mengarahkan guru untuk mendorong pengembangan profesionalisme dan sikap inovasi pendidilcan gum (3) Bagi pengelola, penyelenggara dan pemegang kebijakan di bidang pendidikan sebagai masukan dalam merwnuskan kebijakan serta menyusun renQIDa progaram pengembangan profesionalisme dan sikap inovasi pendidikan guru.

( 4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk meneliti lebih

lanjut. Pada akhirnya, basil peneliti.an ini diharapakan dapat di~an se masu an dalam pcningkatan k1nerja guru, sehingga guru dapat melaksanakan tugas

dengan bai.k.

-~

~

(23)

BABY.

KESIMPULAN, IMPUKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (I) profesionalisme

guru-guru SMP Negeri Se- KecC!!!latan Muara cenderung rendah, (2) sikap ~adap

inovasi pendidikan dari guru-guru SMP Negeri Se- Kecamatan Muara cenderung

(4) Terdapat hubungan positif yang berarti aotara profesionalisme dengan Kinelja

guru-guru SMP Negeri Se- Kecamatan Muara, (5) Terdapat hubungan yang berarti

antara sikap terhadap inovasi pendidikan dengan kinerja guru- guru SMP Negeri

Se-Kecamatan Muara, (6) Terdapat hubungan yang berarti antara profesionalisme dan

sikap terhadap inovasi pendidikan, secara bersama-sama dengan kinelja guru- guru

SMP Negeri Se- Kecamatan Muara. Lebih tegasnya, temuan penelitian ini

· mengungkapkan bahwa makin tinggi profesionalisme dan sikap terhadap inovasi

pendidikan, baik secara sendiri-sendiri maupun sccara bersama-sama, makin tinggi

pula kineljanya. Hal lain yang- ditcmukan melalui penelitian ini adalah adanya

kontribusi sebesar 3 1, 36 % dari profesionalisme dan sikap terhadap inovasi

pendidikan terhadap kinerja guru. Hal ini berarti bahwa variasi kinerja guru dapat

dijelaskan melaJui profesionalieme dan sikap terhadap inovasi pendidikan sebesar 3 1,

36 %. Kalau dilihat secara sendiri-sendiri, Variabel professional memberikan

sumbangan sebesar 20, 47% terhadap kinerja guru, sedangkan variable sikap terhadap

inovasi penididikan memberikan sumbangan sebesar I 0, 89 % . Hal ini n.emberikan

(24)

bahwa provesionalisme guru lebih dominan dari pada variable sikap terhadap inovasi pendidikan.

~

B. lmplikui Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan

kinerja guru dapat dilakukan melalui peningkatan p~fesionalime guru itu sendiri.

Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan melalui peningkatan diskusi antar

re dan

pengembangan, mendorong guru-guru untuk membaca karya akademik kekinian,

merangsang guru melakukan kegiatan belajar mandiri, mengikuti pelatihan, studi

banding, observasi praktikal, dan lain-lain menjadi bagian integral upaya

profesionalisasi itu. ~ / \ ~

iJ

Disadari sepenuhnya bahwa peningkatan kualitas komponen-komponen s istem

pendidikan yang terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan

adalah komponen yang bersifat human ~source. Hal ini dapat dipahami dari

kenyataan bahwa komponen yang bersifat material re.o:ource tidak dapat bennanfaat

tanpa adanya komponen yang bersifat human resources yang ditandaL dengan

profesionalisme yang tinggi. '$),. /r~f· ~"P,. /. ,-(P c:-..p,.

Pemaknaan tugas sebagai pendidik harus diyakini sebagai pekerjaan yang suci, sehat, amanah, seni, ibadah, mulia dan kehonnatan. Pemaknaan seperti ini akan melahirkan kinetja yang bersifat pedagogis yakni membangun karakter peserta didik bertumbuh secara pos itif. Guru biasanya hanya melihat ukuran kompetensinya dari segi penguasaan alat pembelajaran yakni penguasaan bahan. metode, teknik

(25)

pembelajaran dan tcknik mcngcvaluasi serta menyusun laporannya. Pendidik (guru)

yang standar harus menyadari bahwa tugasnya tidak berakhir pada selesai mengajar,

tetapi harus dilihat pada perubahan yang terjadi dalam pribadi murid. Perubahan yang

mengacu pada perkembangan karaktemya. Pembelajaran dengan taste for learning dan

education touch marnpu ment:ransfonnasikan esensi pendidikan untuk membangun

karakter peserta didik sehingga dapat membangun semangat belajar serta semangat

-

-hid up dalam jangka panjang.

peningkatan motivasi kerja, kepuasan kerja dan wawasan pengetahuan yang lebih luas

dengan memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk ~ melanjutkan studi kejenjang

yang lebih tinggi melalui program beasiswa . Tak kalah pentingnya upaya-upaya

peningkatan kesejahteraan guru-guru perlu dilakukan melalui pemberian honor mengajar ol;eh Pemerintah Daerah sebagai realisasi dari otonomi daerah berkaitan

dengan makna yang terkandung dalam undang-undang pendidikan nasional.

Ec.t-Sikap terhadap inovasi pendidikan juga temyata memberikan sumbangan yang berarti terhadap kinerja guru. Artinya, untuk meningkatkan kinerja guru dapat juga

dilakukan melalui peningkatan sikap terhadap inovasi pendidikan dari guru:- guru yang

bersangkutan.

Melalui peningkatan sikap inovasi seseorang dengan pendayagunaan

pemikiran, kemampuan i~ajinasi, berbagai stimulan dan individu yang

mengeliling inya yang berusaha menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri

ataupun bagi lingkungannya. p~

\-;c:

.. ' .

~~~

'0o . ,

:

~~

(26)

Oleh ka.rena iru, kepada guru-guru pcrlu dilakukan suatu penyesuaian

perubahan., seperti studi banding ke Negara maju sehingga melalui kegiatan itu

diharapkan akan muncul kreatisvitas, karena melalui penyesuaian terhadap perubahan

dapat dikatakan sebagai sikap inovasi pendidikan dan untuk perubahan dibutuhkan

suatu kreativitas dari seseorang .. Selain itu, untuk meningkatkan sikap terhadap inovasi

pendidikan keterbukaan terhadap pengaJaman baru perlu diupayakan, di samping itu,

pelimpahan rasa tanggung -jawab dan mendorong untuk mencapai hasil yang

Respon individu terhadap perubahan, merupakan keputusan terhadap inovasi, Pengenalan diri akan terjadi apabila individu (unit pengambilan keputusan)

mengetahui adanya motivasi yang diberikan kepadanya dan memperoleh beberapa

pengertian tentang bagaimana inovasi itu berfungsi, dan persuasi dari lingkungan

disaat seseorang membentuk s ikap senang atau tidak scnang terhadap jnovasi, sangatlah penting dilakukan. Karena keputusan inovatif akan terjadi apabila disaat

seseorang terlibat dalam kegiatan yaug membawanya dalam pemilihan untuk

menerima atau menolak inovasi dan implementasi pada saat tampak perubahan perilaku nyata dalam bentuk menerapkan inovasi pada kegiatan sehari-hari.

C. Saraa

Berdasarlcan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya, dalam upaya peningkatan profesionalisme guru, perlu dilakukan identifikasi terhadap karakteristik guru-guru terutama tentang motivasi, keinginan untuk maju, kepuasan kerjanya, pengetahuannya tentang kompetensi profesionalnya, seperti penguasaannya

(27)

tentang bidang studi yang diampunya, penguasaan tentang aspek~aspek pembelajaran

efektif, seperti pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan bidang studinya.

teknik.,.teknik pengorganisasian materi, teknik.,.teknik penyampaian ( pemilihan media

yang tepat) dan teknik-teknik pengelolaan kelas, terutama penguasaan tentang

aspek-aspek pedagogis. Dengan mengetahui habhal tersebut, maka peningkatan

profesionalisme guru akan dapat d isusun programnya yang sesuai dengan k.arakteristik

guru-guru yang bersangkutan. Misalnya. tidak akan terjadi lagi pengiriman guru-guru

yang renda.~. kejenuhan, dan lain sebagainya, j \"'' }

Akan- halnya dengan peningkatan sikap terhadap inovasi pendidikan, perlu

diidentifikasi metode,-metode difusi inovasi yang tepat untuk guru-guru, misalnya

dengan menerapkan teorinya Roger( 1983 ), yaitu ten tang penerimaan inovasi,

dikatakan bahwa ada lima kategori penyesuaian yaitu: (I) Innovators: venturesome,

pada kategori ini penerima inovasi berhasrat untuk. mencoba ide-ide baru. Keinginan

tersebat membawa mereka keluar dari lingkungan Jokal dan lebih menuju pada

hubuogan yang lebih global. (2) Early adopter: Repectuble. Penerima inovasi lebih

berintegrasi pada sistem sosial lokal. Sebelum ia mem_utuskan untuk menerima ide-ide

baru, terlebih dahulu mereka mengecek infonnasi tentang inovasi tersebut. (3) Early

Majority: Deliberate. Kategori ini adalah sesoorang atau unit adopsi menerima ide-ide

baru, sebelum mayoritas dari anggota sistem sosial menerimanya. (4) Late Majory.

Pada katego ri ini, seseorang atau unit adopsi menerima ide-ide baru setelah rata-rata

dari anggota sistem sosial menerimanya. (5) Laggards: Traditional. Adalah seseorang

atau unit adopsi menerima perubahan paling akhir at:au terlambat. Mereka ha,npir

~~

(28)

tertutup (terisolasi) pada jaringan sosial, dan berorientasi trndisional. Proses keputu~n

terhadap inovasi bergerak Jamban, disamping kurangnya kesadaran pengetahuan terhadap

tentang ide-ide baru. ~ ~ ~

Berkembangnya infonnasi dan teknologi membawa perubahan-perubahan termasuk dalam bidang pendidikan. Adanya perubahan menyebabkan banyaknya pihak

melakukan redefinisi baik pada konsep maupun pada peranan guru. Redefinisi itu

penting mngingat makin diragukannya signifikansi antara pandangan lama dengan

n aruh terhadap pendidikan dan peran guru meliputi perubahan dimensi global. Oleh karena itu guru harus efektif dalam mencari infonnasi yang mendukung dalam pelaksanaan tugasnya. lnfonnasi yang dimaksud tidak terbatas hanya penyediaan bahan pcngajaran, tetapi juga membentuk sikap mandiri dan mempengaruhi perilaku dan disiplin sekolah. Sekolah sebagai lembaga menyikapi perubahan yang menglobal. Oleh sebab tidak

semua perubahan dapat diterima tetapi harus disesuaikan dengan budaya yang

dimiliki.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 1990. Pendidikan Berkesulitan Be/ajar. Jakarta: Rineka Cipta

Applbaum, R.L. dan Karl W.E.A. (1974).

Charles, E. Merril Publishing

Company Columbus, Ohio.

Strategis for Persuasive Comunication,

Company A. Bell DAN Howe!

~-Arikunlo, Suhar.~ini. 1997. Prosedur PeneJitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs, dan Asghar Razavieh. ( . ntro uc lOn o

research in education. New York: Holt Rinehart and Winston. r

Bloom, Benjamm. (1976). Huniim Characteristic an-School Learning.-New York:

Me Grow- Hill Bort Company.

Fe

{ - Buletin Pelangi Pendidikan. Edisi Th. II Agustus 2000.

Depdiknas.

'

c/

I

Buletin Pusac - Pembukuan. Edisi No. Ol I Februari 1.997.

Depdikbud.

,

{>

JP

.- I~ / /~ ~/

Buletin Pu.mt Pemhukuan. Edisi No. i i i Januari 2005.

Depdikbud.

~~~IME.'O

y

~~~

..

~'0

' / ~

....

c.-'0 tJ /

Castetter, W.B. ( 1981). The Persona./ Function in Education Administration. New

York: McMilan Publishing Co., Inc.

Cochran. ( 199 i ). Teknik Penarikan Sam.peL Edisi Ketiga. Terjemahan Rudiansyah.

Jakarta : Universitas Indonesia. ~, ( \ I

Danin, Sudarwan. (2002) lnovasi Pendidikan, Da/am Upaya Peningkatan

Profesiona/isme Guru. Bandung : CV Pustaka Setia.

Depdikbud RL ( 1990). Kamus Besar Bairasa 1t.done1ia. Balai Pustaka.

(30)

Gagne, R.M. Briggs, L.J. Dan Wages, W.W. (1992). Priciples of Instructional Design, New York: Holt, Rinerhart and Winston.

Gibson, D. & Ivancevich. (1994 ). Organization. 5 th Edition. Terjemahan Djarkarsih. Jakarta: Erlangga.

~

'$

>

Griffin, R. W. (1987). Management. Boston: Houghton Miffin.

i

?

})

lrawati, A.K. Budaya kerja dan sikap inovatif sebagai faktor pendukung kineija para pustaka\\oan perpustakaan- perguruan tinggi di Padang. PeneHtian Dasar

Program Pasca UNPAD.

Kreiner, R. (l999) Management. lndia: A.l.T.B.S Publishing. i.

:;y-? ~

c

- - - MajJJlilh Gerbang Pendi di kan. Edisi tO th

IY ~ 2005.

Oepdiknas.

~

0

~-(Cl>~

..:~

_ _ _ Majalah Berbasis Sekolah. 2005. Jakarta: Depdiknas. {

1

~ ~" ~\

McClelland, C.D. (1996). The Achievement motive. New York: Irvington Publisher

Inc.

Mondy. RW & Noe. RM. (1992). Human resources management. Sixth edition

A llyn & Bacon Inc. USA

tn\J&U \ I ""'

"''

---Oxford Advanced learner's Dictionary of Current English. 1974. AS

Hornby: Oxford University.

~ ~ I~~

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.

tn\J&U

Piet A Sahertian. (1994). Profit Pendidik ProfesionaL Yot,~akarta: Andi Offsed. Ranuhadji, Suk adji. 1998. "PoJWk-pokok Pikiran tent ang Pendidikan <iuru, dalam

Guru di Indonesia. Editor Dedi Supriadi. Jakarta : Depdinkas.

(31)

Rogers, E.M. (1983). Diffusio~r ofinnovations. Third Edition, New York Free Press

Mac. Milland Publishing.

Ruky, AS. (2002). Sistem Maoojemen Kinerja (peiformance management system).

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

/

Schmidt, R.A. Motor Learning & Performance. Champaign. Illonois. Human Kinetics Books, 1991 .

/ I

Sedarrnayanti. (200 l ). Sumher daya nuznusia dan produktivitas kerja. BandlU\g

Mandar Maju.

Scl'tilla dkk. ( 1993) Pengantar ress.

Sinaga, H. ~ 005 . Strategi Pencapaian Standar Kompetensi Guru. LPKAM UN fMEDMedan

Slamento, Buchari. 1990. Be/ajar dan Faktor-faktor ya~rg Mempengaruhinya.

Jakarta : Rajav.rali.

Sujana, N. ([982).

Metode~tatistik.:

Ba ~~ un :

Tarsito. ; ;

~

Surakhmad, W.(l989. Teknik Penllaian. Jakarta: Departement P

d an ~

Thondike, R.L. dan E. P. Hagen. (1977). Maeusurement and Evalution in Psikologi

and Education. New York John Wiley and Sons.

J IV HJI \:.:,.I

Timpe A.D. (1993). Memimpin manusia managing people seri ilmu tlJin seni

manajemen bisnis. Jakarta: Grarnedia Asri Media .

.,.{)UJ - l

Tim Penulis. 2000. Modul Pendidikan Budi Pekerti. Medan : Balai Penataran Guru.

~-- Undang-utldang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan

Nasion a!.

(32)

Usman M.U. ( 1992). Menjadi Guru Profesional Bandung. Rosda Karya.

Winkel, W.S. (1996). Psilwlogi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Gambar

Gambar 1: lndikator Kinerja ......................................................................................
Tabel2: :Hasil Nilai Ujian Nasional TP 2003/2004 .............. ~!.
Tabel 1. Hasil Nilai Ujian Nasional Tertinggi, Terendah dan Rata-rata

Referensi

Dokumen terkait

Tendangan perdana dilakukan oleh Menteri Miquel, dengan tendangan operan kepada rekannya Wakil Gubernur Benny, yang menendang bola ke arah para pemain.. Pasca menendang

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Kayu2. Kode

Salah satu Prinsip dalam ISO 14001 yang belum diterapkan Perusahaan yang menandakan kekurangan-siapan perusahaan dapat terlihat pada belum terdokumentasikannya dan

Nilai-nilai moral yang terdapat pada setiap tokoh dalam novel Surga Cinta Vanesa karya Miftahul Asror Malik seperti sabar, yang ditunjukkan ketika Vanesa harus menuruti

At the decoder side, multiple audio channels can be re-generated from the decoded down-mix audio signal based on the information provided by the spatial parameters and the

Dari analisis kuantitatif maupun kualitatif yang dilakukan dilingkungan usaha AJB Bumiputera 1912, baik internal maupun eksternal yang secara keseluruhan merupakan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABLE OF CONTENTS. PAGE OF

tersebut, hanya bakteri yang berada dalam permukaan yang bisa kontak dengan. udara akan menghasilkan selulosa dengan bentuk