iv
TINJAUAN HUKUM PEWARISAN BAGI ANAK SEPERSUSUAN DIHUBUNGKANDENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN
HUKUM ISLAM
Reza Fery Mulyakusuma
110110070550
Bayiketikadilahirkansangatrentanterhadap segala ancaman penyakit atuapun
virus, hal ini dikarenakanseluruh organ
bayibelumsempurnadalammenjalankanfungsi-fungsinya.Asupanterbaik untuk
bayiadalah Air SusuIbu(ASI), maka Allah
memerintahkanseorangibuuntukmemberikanASInyakepadaanaknyaselamaduatahun.
Islam memberikansolusidengan memperbolehkansusuan (Arradha’ah).Seorangibu
yang sedangmenyusuidapatmemberikanASInyakepadabayi orang lain demi
kepentinganataukeselamatanbayitersebut.
Denganadanyapersusuanmembuatanakpersusuanmempunyaihubungan mahram
denganibupersusuan. Hal
initentunyamenimbulkanpermasalahanapakahhubungansepertiinijugaberlakudalamh
ukumwarissehinggaanakpersusuanberhakmendapatkanwarisandari orang
tuapersusuannya.Dalam Hukum Islam dikenaldenganadanyawasiat yang
termuatdalamPasal 194 ayat (1) KompilasiHukum Islam.
Namundalamkenyataannyabanyakmasyarakatyang
belummengetahuidanbelummemahamikedudukanwasiatsebenarnya.Sehinggahakan aksepersusuanuntukmendapatkanhartawarisandenganwasiattidakdapatterlaksanase penuhnya.Tujuan dari penelitianiniadalah untukmengetahuidanmemahamikedudukan anak sepersusuan dalam pewarisan menurut Undang-Undamg perkawinan dan hukum Islam danUntukmengetahuidanmemahamiupaya perlindungan hukum bagianak sepersusuan untuk memperoleh warisan.
Metode pendekatan yang digunakan dalam poenelitian ini bersifat yuridis normatif yaitu dengan mengkaji dan menguji data sekunder atau bahan-bahan kepustakaan yang berehubungan dengan permasalahan anak persusuan. Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif-analitis yaitu mendeskripsikan kekhususan waris dan perlindungan hukum anak persusuan dalam pewarisan. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Data yang terkumpul dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode yuridis kualitatif.
v