• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CARBURIZING PADA MILD STEEL (BAJA LUNAK) PRODUK PENGECORAN MENGGUNAKAN ARANG KAYU JATI DENGAN WAKTU TAHAN 3 JAM, 4 JAM, DAN 7 JAM DENGAN AUSTEMPERING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CARBURIZING PADA MILD STEEL (BAJA LUNAK) PRODUK PENGECORAN MENGGUNAKAN ARANG KAYU JATI DENGAN WAKTU TAHAN 3 JAM, 4 JAM, DAN 7 JAM DENGAN AUSTEMPERING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

CARBURIZING

PADA

MILD STEEL

(BAJA

LUNAK) PRODUK PENGECORAN MENGGUNAKAN

ARANG KAYU JATI DENGAN WAKTU TAHAN 3 JAM,

4 JAM, DAN 7 JAM DENGAN

AUSTEMPERING

TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

DENY RIANGGORO D 200 020 134

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa komponen mesin mempunyai permasalahan bukan hanya

dalam soal keuletan tetapi juga dalam kelelahan yang disebabkan keausan

permukaan tegangan yang beruntun seperti misalnya pada roda gigi.

Baja lunak (mild steel) memiliki keuletan tinggi dan mudah

di-machining tetapi kekerasannya rendah serta tidak tahan aus. Baja lunak tidak

dapat dikeraskan dengan cara konvensional karena kadar karbonnya yang

rendah. Lapisan permukaan baja kadar karbon rendah dapat diperkaya dengan

pemanasan baja tersebut pada temperatur tertentu dalam media karburising

yang diikuti dengan quenching yang akan menghasilkan lapisan permukaan

yang sangat keras dan tahan aus dengan inti yang liat. Media karburising dapat berupa fase padat (bubuk pengeras, arang kayu atau pasta), fase cair atau fase

gas.

Karburising biasanya digunakan untuk roda gigi beban berat, noken as

dan bagian lainnya yang menderita beban keausan tapi membutuhkan inti yang

liat dan permukaan yang keras. Oleh karena kekerasan tidak selalu dilakukan pada semua titik bagian mesin, maka pengerasan itupun disesuaikan dengan

kebutuhannya. Pada roda gigi misalnya pengerasan hanya diperlukan di bagian

bidang kontaknya. Pada as propeller kapal, pengerasan dilakukan pada

(3)

Baja-baja yang dapat dikarburisasi adalah baja dengan kadar karbon

maksimum 0,25 %, baja tuang otomatis (killed free cutting steel), baja tarik

dalam (deep drawing steel sheet) dan baja cor. Berdasarkan latar belakang

pengarbonan serta penerapan pada komponen dari bahan baja hasil cor sehingga mendorong penulis untuk me neliti pengaruh carburizing dengan

variasiwaktu tahan 3 jam, 4 jam dan 7 jam pada mild steel (baja lunak) produk

pengecoran terhadap sifat fisis dan mekanis.

1.2. Perumusan Masalah

Apakah pengaruh yang terjadi pada sifat fisis dan mekanis terhadap

hasil carburizing baja lunak (mild steel) dengan arang kayu jati untuk variasi

waktu tahan : 3 jam, 4 jam, dan 7 jam ?

1.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian, jangkauan data agar tidak melebar pada permasalahan yang lebih luas, maka perlu adanya pembatasan

masalah penelitian. Pembatasan tersebut antara lain:

1. Material yang digunakan untuk adalah baja lunak (mild steel).

2. Pengerasan permukaan (surface hardening) dengan proses pengarbonan

(carburizing) dari arang kayu jati.

3. Proses pendinginan cepat (quenching) terputus dengan media air garam

10%.

4. Pengujian yang dilakukan adalah : uji komposisi kimia, uji struktur mikro,

(4)

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi kimia,

struktur mikro, kedalaman difusi dan kekerasan pada material baja lunak (mild

steel) hasil pengecoran sebelum dan sesudah mengalami carburizing dengan

variasi waktu tahan : 3 jam, 4 jam, dan 7 jam.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Pengembangan Akademis

Penyusun dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan dapat

berbagi informasi berupa hasil- hasil penelitian yang telah dilakukan kepada

pembaca atau ahli permesinan dan konsumen sebagai referensi dan

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang carburizing.

2. Pengembangan Industri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

upaya memajukan teknologi industri permesinan terutama industri otomotif

dan industri lain yang menggunakan mild steel (baja lunak) sebagai

komponen pendukungnya.

1.6. Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian laboratorium yaitu mengamati

dan mencatat hasil pengujian yang dilakukan. Adapun tahapan-tahapan

(5)

1. Tahap studi literatur

Pada tahap ini mempelajari referensi yang berhubungan dengan metalurgi,

untuk selanjutnya digunakan untuk kajian pada penelitian dan pengujian yang dilakukan.

2. Tahap survey lapangan

Pada survey lapangan ini, kami mengadakan survey sekaligus pemesanan

produk cor, yaitu di tempat industri pengecoran baja.

3. Tahap penyiapan benda uji

Pada tahap ini adalah proses pemotongan untuk membuat spesimen, antara

lain: spesimen uji struktur mikro, spesimen uji kekerasan dan spesimen uji

komposisi kimia.

4. Tahap pelaksanaan pengujian

Pada tahap ini dilakukan dengan mengacu pada standar uji yang sudah ada dan disesuaikan dengan standar pengujian yang dipakai dalam penelitian.

5. Tahap analisa dan pembahasan

Pada tahap ini pengujan dianalisa kembali agar mendapatkan hasil

penelitian yang validitasnya baik.

6. Tahap kesimpulan

(6)

1.7. Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Berisi tentang tinjauan pustaka, landasan teori yang meliputi besi cor dan uraiannya serta pengujian bahan.

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Berisi tentang diagram alir penelitian, bahan dan alat penelitian,

pembuatan spesimen dan pelaksanaan pengujian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi :

pengujian komposisi kimia, pengamatan struktur mikro dan

pengujian kekerasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Jinten hitam Habasyah memiliki jumlah peak yang lebih banyak dibandingkan jinten hitam dari India dan Indonesia serta memberikan kadar relatif senyawa paling besar yaitu 26,52

Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).. Acara tersebut dilanjutkan dengan

Wilayah yang tingkat kerentanannya tinggi jika dilanda gempa bumi berdasarkan nilai periode dominan adalah Kecamatan Badegan bagian utara, Kecamatan Jambon bagian utara,

Salah satu metode untuk memperoleh informasi tentang pergerakan satwa yaitu penggunaan radio tracking. Penggunaan radio tracking dalam penelitian pergerakan katak sampai

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanasi dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif inferensial, adapun teknik

Serbuk cangkang telur ayam yang dihasilkan dari proses kalsinasi pada suhu 1000 ºC dengan waktu penahan 5 jam adalah berwarna putih.. Proses kalsinasi menggunakan

Penelitian bertujuan mengembangkan fotometer jinjing sebagai kendali mutu rimpang temulawak umur 9 bulan berdasarkan keragaman mutu rimpang induk dan rimpang cabang yang

Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa Melalui Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sragen.. Program Pasca