• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP SISTEM IMUNITAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP SISTEM IMUNITAS."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP

SISTEM IMUNITAS

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

oleh

Yuni Anggia Purnama

1004544

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP

SISTEM IMUNITAS

Oleh

Yuni Anggia Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Yuni Anggia Purnama Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindugi undang-undang.

(3)

YUNI ANGGIA PURNAMA

ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP

SISTEM IMUNITAS

disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Dr. Mimin Nurjhani Kusumastuti, M.Pd NIP. 196509291991012001

Pembimbing II,

Rini Solihat, S.Pd. M.Si. NIP. 197902132001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,

(4)

vi

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Pertanyaan Penelitian ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP PADA KONSEP SISTEM IMUNITAS ... 5

A.Kartun Konsep ... 5

B.Kualitas Argumentasi ... 9

C.Analisis Konsep Sistem Imunitas ... 14

1. Tinjauan Kurikulum mengenai Konsep Sistem Immunitas ... 14

2. Mekanisme Pertahanan Tubuh terhadap Benda Asing ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A.Definisi Operasional ... 19

B.Populasi dan Subjek Penelitian ... 20

C.Lokasi, Waktu, dan Tempat Penelitian ... 20

(5)

vi

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian ... 21

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 25

G.Teknik Analisis Data ... 27

H.Alur Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A.Hasil Penelitian ... 32

1. Penentuan Komponen dan Level Argumentasi ... 32

a. Diskusi Sesi I Menggunakan Kartun Konsep Vaksin Meningitis ... 33

b. Diskusi Sesi II Menggunakan Kartun Konsep Demam ... 43

2. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep ... 52

B. Pembahasan Kualitas Argumentasi Siswa... 59

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 74

A.Kesimpulan ... 74

B. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 79

(6)

vi

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kerangka Analisis yang Digunakan untuk Meng-asses Kualitas Argumentasi ... 12 3.1 Rubrik Penentuan Komponen Argumentasi ... 21 3.2 Kisi-kisi Angket untuk Menjaring Pendapat Siswa terkait Kartun Konsep

untuk Menstimulus Argumentasi dan Keterampilan Argumentasi ... 24 4.1 Jumlah Kemunculan Komponen Argumentasi pada Diskusi Sesi I... 35 4.2 Jumlah Komponen Argumentasi Termin I dan II pada Diskusi Sesi I ... 37 4.3 Jumlah Kemunculan Argumentasi Setiap Tingkatan pada

Pelaksanaan Diskusi Kelas Sesi I ... 38 4.4 Jumlah Argumentasi Termin II dan III pada Diskusi Sesi I berdasarkan

Level ... 43 4.5 Jumlah Kemunculan Komponen Argumentasi pada Diskusi Sesi II ... 45 4.6 Jumlah Komponen Argumentasi Termin II dan III pada Diskusi Sesi II .. 46 4.7 Jumlah Kemunculan Argumentasi setiap Tingkatan pada Pelaksanaan

Diskusi Kelas Sesi II ... 48 4.8 Jumlah Argumentasi Termin II dan Termin III pada Diskusi Sesi II

berdasarkan Level ... 52 4.9 Rata-Rata Skor Setiap Pernyataan Positif ... 53 4.10 Persentase Setiap Opsi pada Angket Respon Siswa untuk Pernyataan

Positif ... 54 4.11 Rekapitulasi Sebaran Jumlah Siswa untuk Setiap Pilihan Jawaban pada

Pernyataan Positif ... 55 4.12 Rata-rata Skor Setiap Pernyataan Negatif ... 57 4.13 Persentase Setiap Opsi pada Angket Respon Siswa untuk Pernyataan

Negatif ... 57 4.14 Rekapitulasi Sebaran Jumlah Siswa untuk Setiap Pilihan Jawaban

(7)

vi

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Contoh Kartun Konsep dari Kabapinar (2009) ... 5

2.2 Contoh Kartun Konsep yang Diadaptasi dari Naylor dan Keogh……….... 8

2.3 Pola Argumentasi Toulmin. ... 11

2.4 Pola Argumentasi Toulmin dengan backing, warrant, rebuttal, dan qualifier ... 12

2.5 Mekanisme Peradangan Lokal ... 16

3.1 Diagram Alur Penelitian ... 32

4.1 Kartun Konsep mengenai Vaksin Meningitis ... 34

4.2 Diagram Batang Jumlah Kemunculan Komponen Argumentasi pada Diskusi Sesi I ... 35

4.3 Diagram Batang Jumlah Komponen Argumentasi Termin II dan Termin III pada Diskusi Sesi I ... 37

4.4 Diagram Batang Jumlah Kemunculan Argumentasi setiap Tingkatan (level) pada Pelaksanaan Diskusi Kelas Sesi I ... 39

4.5 Diagram Batang Jumlah Argumentasi Termin II dan III pada Diskusi Sesi I berdasarkan Level ... 43

4.6 Kartun Konsep Mengenai Demam ... 44

4.7 Diagram Batang Jumlah Kemunculan Komponen Argumentasi pada Diskusi Sesi II ... 45

4.8 Diagram Batang Jumlah Komponen Argumentasi Termin II dan Termin III pada Diskusi Sesi II ... 47

4.9 Diagram Batang Jumlah Kemunculan Argumentasi Setiap Tingkatan (level) pada Diskusi Kelas Sesi II ... 49

4.10 Diagram Batang Jumlah Argumentasi Termin II dan III pada Diskusi Sesi II berdasarkan Level... 52

(8)

vi

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.12 Diagram Persentase Sebaran Jumlah Siswa untuk Setiap Pilihan Jawaban

pada Penyataan Negatif ... 59

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 80

B. LKS dalam Bentuk Kartun Konsep ... 113

C. Instrumen Penelitian... 114

1. Kartun Konsep ... 116

2. Pedoman Penentuan Komponen Argumentasi ... 120

3. Pedoman Penentuan Level Argumentasi ... 123

4. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan Kartun Konsep ... 125

D. Angket Uji Keterbacaan Kartun Konsep... 126

E. Transkrip Diskusi Sesi I (Kartun Konsep Vaksin Meningitis) ... 127

F. Transkrip Diskusi Sesi II (Kartun Konsep Demam) ... 134

G. Dokumentasi Penelitian ... 137

H. Rekapitulasi Tabulasi Angket ... 138

(9)

75

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa kualitas argumentasi siswa kelas XI IPA 4 SMAN 2 Cimahi pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep belum cukup baik. Hal tersebut dikarenakan level kualitas argumentasi siswa berada pada level 2 dari lima level yang ada. Level 2 menunjukkan argumentasi terdiri dari argumen-argumen berupa claim dengan claim perlawanan yang disertai data, jaminan (warrant) atau dukungan (backing) tetapi tidak mengandung sanggahan (rebuttal). Hal tersebut berarti siswa mampu membangun argumen dengan menyajikan alasan dari claim/counter claim yang diutarakannya, namun siswa belum mampu membuat sanggahan dalam argumentasinya.

Dalam penelitian ini, kartun konsep terbukti mampu menstimulus siswa untuk membuat argumen. Hal tersebut karena kartun konsep mampu menimbulkan berbagai pertimbangan dan konflik kognitif pada siswa untuk memilih pernyataan karakter yang paling mewakili pendapat mereka. Pertimbangan dan konflik kognitif tersebut akhirnya akan menghasilkan kebutuhan untuk pembenaran alternatif jawaban berdasarkan bukti, sehingga terjadilah proses argumentasi. Kartun konsep pada penelitian ini menjadi sarana untuk smenunjukkan posisi siswa terhadap suatu ide atau isu yang selanjutnya siswa akan mengembangkan argumentasi dari posisi sesuai dengan yang dipilihnya.

B. Rekomendasi

(10)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masukan untuk peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini. Maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Tahap pembiasaan sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali pertemuan. Hal tersebut dikarenakan siswa bisa saja tidak terbiasa dalam hal mengemukakan pendapat, apalagi pendapat individu. Selain itu, tahap pembiasaan sebaiknya dilakukan dengan mengedepankan argumentasi individu bukan kelompok. Dengan demikian, siswa secara mandiri berlatih dalam mengemukakan argumentasi.

2. Guru yang membimbing siswa dalam berdiskusi harus paham mengenai penelitian ini dan memiliki wawasan serta pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai issu yang disajikan dalam kartun konsep.

3. Sebelum melakukan kegiatan argumentasi, sebaiknya siswa dilakukan penugasan untuk mencari informasi atau artikel mengenai issu pada kartun konsep yang akan digunakan pada kegiatan argumentasi.

4. Sebaiknya penelitian lebih lanjut dapat dilakukan analisis kualitas argumentasi berdasarkan substansi atau isi argumen, disamping melakukan analisis dari segi struktur argumentasi.

5. Selain melakukan analisis argumentasi lisan, analisis argumentasi tulisan pun penting dilakukan supaya penentuan kualitas argumentasi siswa lebih rinci dan lebih dapat mewakili gambaran kualitas argumentasi siswa.

6. Issu atau ide yang disajikan pada kartun konsep sebaiknya merupakan issu yang dapat melibatkan atau mengaplikasikan konsep yang dipelajari pada saat pembelajaran, memiliki keluasan informasi, dan bersifat sosiosaintifik.

7. Pengembangan kartun konsep dengan pendekatan argumentasi harus dilakukan baik secara komposisi gambar, terutama dalam penyusunan alternatif jawaban pada kartun konsep. Secara komposisi gambar, sebaiknya karakter kartun menggunakan karakter kartun yang merepresentasikan siswa di Indonesia.

(11)

77

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

(12)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional 1. Kualitas Argumentasi

Argumentasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah argumen atau pendapat siswa yang dikemukakan lisan dalam diskusi kelas yang direkam saat pembelajaran menggunakan media kartun konsep mengenai vaksin dan demam, yang kemudian dibuat dalam bentuk transkrip. Satu pendapat atau ungkapan siswa pada saat diskusi dianggap sebagai satu argumentasi. Kualitas argumentasi dianalisis menggunakan kerangka analisis kualitas argumentasi yang dikemukakan oleh Erduran et al., (2004) yang tercantum pada Tabel 2.1.

2. Kartun Konsep Sistem Imunitas

Kartun konsep yang digunakan pada penelitian ini merupakan gambar visual dua dimensi yang dikombinasikan dengan teks tertulis dalam bentuk dialog yang berisi pernyataan karakter yang terkait dengan materi sistem kekebalan tubuh yaitu vaksin, demam, HIV/AIDS, dan lamanya waktu pemberian ASI eksklusif. Pernyataan tersebut berupa ungkapan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap topik atau ide yang disajikan yang disertai dengan alasan atau pun tidak. Kartun konsep vaksin dan demam digunakan sebagai media pembelajaran pada saat pembelajaran metode diskusi kelas yang dijadikan alat untuk menstimulus siswa dalam berargumentasi. Sedangkan kartun konsep HIV/AIDS dan lamanya waktu pemberian ASI eksklusif digunakan sebagai pengenalan pembelajaran menggunakan media kartun konsep dengan pendekatan argumentasi.

(13)

20

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tokoh yang mengungkapkan pendapatnya terkait konsep yang disajikan. Secara komposisi gambar, kartun konsep yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi dan modifikasi hasil pencarian kartun konsep dari berbagai sumber. Salah satunya adalah karakater atau tokoh kartun yang diambil dari sumber utama yaitu Millgate House dalam website: http://www.conceptcartoons.com/. Secara isi, setiap ungkapan atau pendapat

setiap tokoh pada kartun konsep merupakan hasil pengembangan kartun konsep dengan pendekatan argumentasi.

B. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah siswa menengah atas kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Cimahi. Subjek penelitian ini ialah siswa SMAN 2 Cimahi kelas XI IPA 4. Subjek penelitian diambil secara tidak acak dengan asumsi setiap kelas diajar oleh guru biologi yang sama.

C. Lokasi, Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Cimahi yang berlokasi di Jalan KPAD Sriwijaya IX No. 45A, Kota Cimahi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei tahun 2014.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai aspek-aspek yang diteliti yaitu level argumentasi siswa yang merepresentasikan frekuensi atau jumlah komponen argumentasi, kualitas argumentasi siswa secara lisan, dan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media kartun konsep pada konsep sistem imunitas.

(14)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian dilakukan. Penelitian ini melibatkan proses deskripsi, pencatatan, analisis, dan interpretasi yang terjadi saat penelitian dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu pedoman penentuan komponen argumentasi, pedoman penentuan level atau tingkatan argumentasi dan angket. Pedoman penentuan komponen argumentasi dan penentuan level argumentasi digunakan setelah diperoleh transkrip berdasarkan rekaman audio-video pada saat pembelajaran menggunakan kartun konsep mengenai vaksin dan demam.

1. Pedoman Penentuan Komponen Argumentasi

Pedoman penentuan komponen argumentasi berisi rubrik mengenai komponen argumentasi berdasarkan Toulmin Argumentation Pattern (TAP) yaitu claim, data, warrant, backing, qualifier, dan rebuttal. Instrumen ini akan memunculkan tabulasi komponen argumen atau pendapat siswa secara lisan baik pada diskusi menggunakan kartun konsep vaksin mau pun diskusi menggunakan kartun konsep demam. Rubrik komponen argumentasi yang digunakan dalam lembar pedoman penentuan komponen argumentasi disajikan pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Rubrik Penentuan Komponen Argumentasi

Komponen

Argumentasi Deskripsi Fitur Linguistik

Claim

Menurut saya …..sudah tepat……

Counter claim Bila siswa mengembangkan claimnya berdasarkan kartun konsep yang disajikan atau

Saya tidak setuju….

(15)

22

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdasarkan pernyataan

siswa lain. Counter claim berupa pernyataan tidak setuju.

Warrant Bila siswa membuat jaminan sebagai pembenaran claim yang dibuatnya.

Saya setuju dengan …karena……. Mengapa saya mendukung….. karena..

Hal yang membuat saya tidak setuju adalah…..

Backing Bila siswa menyajikan data-data atau fakta untuk mendukung warrant yang dibuatnya.

Berdasarkan yang pernah saya alami…

Menurut apa yang terdapat di buku….

Bila kita lihat fakta-fakta tentang….

Dari teori yang saya baca… Saya pernah mendengar tentang… Fenomena/data/ fakta berikut ini membuktikan…….

Rebuttal Bila siswa melakukan penyanggahan terutama terhadap pernyataan siswa lainnya atau penyanggahan terhadap seluruh pernyataan pada kartun konsep.

Saya tidak setuju dengan pendapat Anda karen…

Saya tidak sependapat dengan seluruh pernyataan pada kartun konsep karena…

Saya tidak setuju dengan Anda karena berdasarkan yang pernah saya alami…

Qualifier Bila siswa memberikan kekuatan dari data kepada

Adapun untuk pendapat siswa yang tidak memunculkan fitur linguistik pada rubrik di atas, selanjutnya dilakukan pertimbangan berdasarkan deskripsi komponen argumentasi dan pola argumentasi yang diungjapkan siswa.

2. Pedoman Penentuan Level Argumentasi

(16)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penentuan level argumentasi berisi format analisis berdasarkan kerangka analisis argumentasi yang dikembangkan Erduran et al., (2004). Data dari instrumen ini ialah jumlah argumentasi yang tersebar di berbagai tingkatan atau level pada masing-masing diskusi menggunakan kartun mengenai vaksin dan diskusi menggunakan kartun konsep demam.

Adapun tingkatan-tingkatan (level) kualitas argumentasi menurut Erduran et al. adalah sebagai berikut :

Level 1: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen berupa claim sederhana versus claim berlawanan (counter claim) atau claim versus claim.

Level 2: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen berupa claim dengan counter claim yang disertai data, jaminan (warrant) atau dukungan (backing) tapi tidak mengandung sanggahan (rebuttal).

Level 3: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen dengan rangkaian claim atau counter claim yang disertai dengan data, jaminan atau dukungan dengan sesekali sanggahan yang lemah (weak rebuttal).

Level 4: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen dengan claim dengan satu sanggahan yang dapat diidentifikasi jelas dan tepat, satu argumen dapat mengandung beberapa claim atau counter claim.

Level 5: Argumentasi terdiri dari argumen-argumen yang luas (extended, namun tetap terkait dengan topik yang disajikan) dengan lebih dari satu sanggahan yang jelas dan tepat.

3. Angket

(17)

24

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(18)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket untuk Menjaring Pendapat Siswa terkait Kartun Konsep dalam Menstimulus Argumentasi dan Mengembangkan Keterampilan Argumentasi Indikator Jumlah menstimulus saya untuk berpendapat atau berargumentasi

Positif

2. Tulisan pada balon kata mewakili

pendapat saya Positif

3. Saya dapat menentukan pilihan karakter kartun konsep yang paling mewakili pendapat saya berdasarkan balon kata yang ada

Positif

4. Saya kebingungan menentukan pilihan karakter kartun konsep yang paling mewakili pendapat saya.

Negatif

5. Saya sama sekali tidak mengemukakan pendapat/ argumen secara lisan saat proses pembelajaran menggunakan kartun konsep. mengapa saya memilih salah satu karakter yang ada dari kartun konsep

Positif

7. Saya dapat membuat dukungan/ alasan berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh pada kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Positif

8. Saya dapat membuat dukungan/ alasan berdasarkan pengetahuan umum yang tidak saya peroleh pada saat pembelajaran

Positif

9. Saya hanya bisa menentukan karakter yang paling mewakili pendapat saya tanpa mengemukakan alasan dari pemilihan tersebut.

Negatif

10. Saya bisa mengemukakan sanggahan yang jelas jika saya tidak setuju dengan pendapat orang lain.

Positif

11. Saya mengemukakan pendapat/ argumen secara lisan dengan membaca pendapat/ argumen yang telah saya tulis sebelumnya.

Positif

12. Saya tidak dapat menyanggah pendapat/ argumen orang lain walaupun bertentangan dengan pendapat saya.

Negatif

13. Saya dapat menyusun argumen dengan menggabungkan pengetahuan yang saya peroleh dari pembelajaran dengan informasi berdasarkan sumber yang saya baca.

Positif

14. Saya lebih bisa menuangkan pendapat/argumen secara tertulis dibanding lisan.

Positif

(19)

26

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempertahankan pendapat/ argumen saya

Total Pernyataan 15

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan

a. Identifikasi masalah, analisis jurnal penelitian mengenai keterampilan argumentasi dan cara untuk mengidentifikasi komponen dan kualitas argumentasi, analisis mengenai kegunaan dan pengaruh kartun konsep dalam pembelajaran, serta analisis potensi materi berdasarkan kurikulum 2013.

b. Pembuatan kartun konsep mengenai konsep sistem imunitas dan penyusunan RPP konsep sistem imunitas. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran konsep sistem imunitas dibagi menjadi empat pertemuan yaitu RPP untuk dua kali pertemuan untuk pemberian materi, satu kali pertemuan untuk diskusi kelompok dan satu kali pertemuan untuk diskusi kelas. RPP yang dibuat menggunakan metode diskusi kelas merupakan RPP yang digunakan untuk proses pengambilan data.

c. Penentuan teknik penggunaan kartun konsep sebagai alat untuk menstimulus argumentasi siswa. Kemudian penentuan teknik pengambilan data argumentasi siswa saat diskusi yang pada akhirnya diputuskan untuk melakukan perekaman audio-video dengan bantuan alat rekam berupa handycam.

d. Pengembangan pedoman penentuan komponen dan level argumentasi, serta pembuatan angket. Instrumen tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk ditinjau kelayakannya.

(20)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kelayakan kartun konsep untuk menstimulus siswa berargumentasi dilakukan kepada dosen yang mengetahui cakupan kedalaman konsep di Sekolah Menengah Atas.

f. Uji keterbacaan kartun konsep untuk mengetahui kelayakan kartun konsep untuk digunakan dalam penelitian. Selain itu, dilakukan pula uji coba lembar pedoman penentuan komponen dan level argumentasi. g. Revisi lembar pedoman penentuan komponen dan level argumnetasi,

serta angket berdasarkan hasil pertimbangan dengan dosen pembimbing serta hasil uji coba.

h. Revisi kartun konsep berdasarkan hasil judgement dan hasil uji keterbacaan kartun konsep.

i. Penentuan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama empat kali pembelajaran yang terdiri atas pemberian materi, pembiasaan dan latihan berargumentasi, serta proses argumentasi yang dilakukan perekaman audio-video untuk selanjutnya ditranskripsi.

b. Kegiatan pembelajaran pertama dan kedua sebagai pemberian materi mengenai sistem pertahanan tubuh dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pada kegiatan pembelajaran pertama, siswa dikenalkan pada kartun konsep yaitu mengenai HIV/AIDS. Selain disajkan di depan kelas, kartun konsep HIV/AIDS dibuat pula dalam bentuk Lembar Kerja Siswa.

(21)

28

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Proses pembelajaran menggunakan media kartun konsep pada pertemuan ke empat dengan menggunakan metode diskusi kelas. Proses pembelajaran ini mengedepankan pendapat individu. Pada pembelajaran ini, peneliti sendiri yang berperan sebagai guru. Pada pertemuan ini dilakukan pengambilan data awal dengan cara perekaman video diskusi kelas yang selanjutnya rekaman audio-video tersebut akan dibuat transkripnya. Pembelajaran dilakukan selama dua jam pembelajaran sehingga menghasilkan rekaman audio-video kurang lebih selama 1 jam 30 menit. Rekaman audio-audio-video tersebut berisi keseluruhan kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti, dan kegiatan penutup. Adapun kartun konsep yang digunakan adalah kartun konsep dengan topik vaksin meningitis untuk para calon jemaah haji dan topik mengenai demam.

e. Penjaringan pendapat siswa menggunakan angket mengenai pembelajaran menggunakan media kartun konsep dan keterampilan argumentasi siswa dilakukan di luar jam pembelajaran biologi setelah pelaksanaan penelitian.

f. Mengolah data hasil pengambilan data, berupa proses transkripsi rekaman audio-video. Kemudian dilakukan analisis terkait transkrip tersebut, selanjutnya transkrip tersebut diinterpretasi berdasarkan komponen dan level kualitas argumentasi.

g. Perhitungan argumentasi siswa berdasarkan komponen argumentasi dan level argumentasi yang dikemukakan saat diskusi kelas untuk mengetahui peran konsep kartun untuk menstimulasi siswa berargumentasi.

h. Pengolahan hasil angket untuk mengetahui respon siswa mengenai pembelajaran menggunakan media kartun konsep dan keterampilan argumentasi.

(22)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan penarikan kesimpulan meliputi interpretasi hasil pengolahan data dan penarikan kesimpulan berdasarkan data tersebut.

G.Teknik Analisis Data

Pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep tentang vaksin dan demam dengan metode diskusi kelas dilakukan perekaman audio-video. Hasil rekaman audio-video tersebut kemudian ditranskrip terlebih dahulu sebelum dianalisis menggunakan pedoman penentuan komponen argumentasi dan pedoman penentuan level argumentasi untuk mengetahui kualitas argumentasi siswa.

Proses transkripsi dilakukan untuk seluruh kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Transkripsi audio-video pada saat pembelajaran tidak memuat identitas siswa secara jelas. Sehingga walau pun pada rekaman audio-video siswa menyebutkan nama jelas, nama tersebut akan disamarkan atau diganti. Identitas siswa diganti dengan nomor urut siswa dan keterangan jenis kelamin. Misalnya pada transkrip tercantum S03L, berarti siswa yang mengemukakan pendapat memiliki nomor urut 3 dengan jenis kelamin laki-laki.

1. Penentuan Komponen Argumentasi

Setiap transkrip argumentasi yang dikemukakan setiap siswa pada diskusi menggunakan kartun konsep tentang vaksin dan demam diidentifikasi berdasarkan komponen argumentasi yaitu claim, data, warrant, backing, qualifier, dan rebuttal. Identifikasi argumentasi atau pendapat siswa didasari

(23)

30

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komponen argumentasi serta pola argumentasi berdasarkan Toulmin Argumentation Pattern.

Kemudian setiap hasil identifikasi untuk masing-masing komponen ditabulasi dan dituliskan pada lembar hasil penentuan komponen argumentasi. Setelah proses tabulasi selesai, selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah dan persentase untuk masing-masing komponen argumentasi. Sehingga hasil akhir yang diperoleh berupa jumlah masing-masing komponen argumentasi untuk diskusi vaksin dan demam. Masing-masing diskusi akan memunculkan jumlah komponen argumentasi pada saat termin diskusi tanpa menggunakan sanggahan dan termin diskusi saat menggunakan sanggahan.

2. Penentuan Level Argumentasi

Penentuan level argumentasi dilakukan setelah proses penentuan komponen argumentasi selesai. Argumentasi siswa pada saat diskusi kelas menggunakan kartun konsep mengenai vaksin dan demam dianalisis dalam bentuk transkripnya. Transkrip diperoleh dari rekaman audio-video saat pembelajaran menggunakan kedua kartun konsep di atas.

Transkrip tersebut dianalisis menggunakan format analisis kulitas argumentasi berdasarkan kerangka analisis yang dikembangkan Erduran et al., (2004) yang terdapat pada tabel 2.1. Penentuan level dilakukan setelah

(24)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Argumentasi level 3 hingga level 5 sudah mengandung sanggahan. Pada level 3, argumentasi berisi sanggahan lemah yang struktur argumentasinya

tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Argumentasi level 4 merupakan argumentasi yang mengandung satu sanggahan yang tepat dan dapat diidentifikasi dengan jelas. Sedangkan level paling tinggi yaitu level 5 merupakan level yang menunjukkan argumentasi dengan sanggahan yang lebih dari satu. Dengan demikian tinggi rendahnya kualitas argumentasi siswa ditentukan oleh ada tidaknya sanggahan pada argumentasi.

Setelah setiap argumentasi siswa pada transkrip ditentukan kualitasnya, kemudian dilakukan penjumlahan untuk masing-masing argumentasi berdasarkan level argumentasi. Selanjutnya setelah dijumlahkan, diperoleh argumen tingkatan atau level mana yang paling banyak muncul.

3. Analisis Hasil Angket

Pada penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert untuk mengolah data hasil angket. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 134).

Angket yang digunakan pada penelitian berperan sebagai data pendukung untuk menjaring respon dan pendapat siswa terkait pembelajaran menggunakan media kartun konsep dan keterampilan argumentasi siswa. Butir pernyataan terdiri atas pernyataan yang bersifat positif yang memiliki skala penyekoran 0-4 yaitu skor 0 untuk sangat tidak setuju, skor 1 untuk tidak setuju, skor 2 untuk tidak terlalu setuju, dan skor 3 untuk setuju dan skor 4 untuk sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan yang bersifat negatif memiliki skala penyekoran 4-0 yaitu skor 4 untuk sangat tidak setuju, skor 3 untuk tidak setuju, skor 2 untuk tidak terlalu setuju, dan skor 1 untuk setuju dan skor 0 untuk sangat tidak setuju.

(25)

32

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan positif dan negatif. Selanjutnya data angket ditabulasikan untuk setiap siswa dan setiap butir pernyataan. Kemudian, dihitung jumlah rata-rata skor setiap pernyataan dengan rumus sebagai berikut.

� � − � � =� �ℎ �ℎ �� � �� ��

Selain dicari rata-rata skor untuk setiap butir pernyataan, data angket pun diolah dengan tujuan mencari persentase setiap opsi berdasarkan skor. Penghitungan persentase setiap opsi dilakukan menggunakan rumus berikut.

Persentase Setiap Opsi untuk Setiap Butir Pernyataan =

(Skor Setiap Opsi pada Setiap Butir Pernyataan)/ (Jumlah Skor yang Diperoleh untuk Setiap Pernyataan) X 100

Sedangkan untuk mengetahui sebaran jumlah siswa untuk setiap pilihan jawaban melalui persentase. Setiap butir pernyataan dihitung jumlah siswa yang menjawab untuk masing-masing opsi jawaban. Kemudian dicari persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Persentase Sebaran Jumlah Siswa untuk Setiap Pilihan Jawaban = (Rata-rata jumlah siswa untuk setiap jawaban angket)/ (Jumlah Responden) X 100

(26)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Alur Penelitian

Tahap Persiapan

Studi literatur tentang komponen dan kualitas argumentasi, kartun konsep dalam

pembelajaran, dan analisis kurikulum

Pengembangan RPP, kartun konsep, pedoman penentuan komponen dan

level argumentasi, serta teknik

pengambilan data

Judgement kartun konsep kepada dosen media pembelajaran dan diskusi kelayakan

pedoman penentuan komponen dan level

argumentasi kepada dosen pembimbing

Uji coba keterbacaan kartun konsep dan uji coba pedoman penentuan komponen dan

level argumentasi

Interpretasi hasil anaiisis dan pengolahan data Pembelajaran pertemuan ke- 1

dan ke 2 (pemberian materi

(27)

1

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan argumentasi menjadi salah satu kompetensi yang dibutuhkan dewasa ini karena dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis (Marttunen et al., 2005 dalam Roshayanti dan Rustaman, 2009). Siswa yang memiliki

keterampilan argumentasi yang baik tentu memiliki keterampilan berpikir kritis yang baik pula. Proses argumentasi digunakan untuk menganalisis informasi tentang suatu topik, dengan demikian siswa terbiasa menganalisis terlebih dahulu suatu informasi sebelum diterima secara keseluruhan. Selain dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kinerja dan hasil belajar sains pada siswa yang menggunakan argumentasi dalam pembelajarannya (Roshayanti dan Rustaman, 2009). Penelitian tentang argumentasi dalam pendidikan sains telah berkembang lebih dari dua dekade. Hubungan yang erat antara argumentasi dan sains menunjukkan bahwa argumentasi menjadi bagian yang penting dari pendidikan sains. Wellington dan Osborne (2001 dalam Naylor et al., 2007) menyatakan bahwa belajar untuk beralasan dalam sains melibatkan bagaimana membangun argumen yang menghubungkan bukti dengan ide dan teori. Argumentasi merupakan suatu proses membangun justifikasi dan komunikasi secara efektif kepada orang lain (Manurung dan Rustaman, 2012). Proses argumentasi bertujuan untuk mencari pembenaran terhadap keyakinan, sikap, dan nilai sehingga dapat mempengaruhi orang lain (Roshayanti dan Rustaman, 2012).

(28)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikondisikan pada sebuah konteks familiar yang menyebabkan pembelajar merefleksikan sains ke dalam pengalaman sehari-hari, sehingga memberikan kesesuaian terhadap pertimbangan ide-ide (Keogh dan Naylor, 1999).

Berdasarkan penelitian mengenai konstribusi kartun konsep dalam proses belajar mengajar ditemukan bahwa media kartun konsep berperan untuk membantu dalam memunculkan miskonsepsi siswa dalam waktu singkat. Selain itu, kartun konsep juga dapat menimbulkan motivasi siswa, meningkatkan kemampuan menginterpretasi dan mempersiapkan keaktifan juga partisipasi pada diri siswa dalam rangka untuk mengumpulkan dan mendukung argumen mereka dan menghilangkan miskonsepsi mereka (Ekici et al., 2007).

Menurut Naylor dan Keogh (2013), kartun konsep merupakan stimulus yang efektif dalam proses argumentasi. Hal tersebut dikarenakan kartun konsep memungkinkan siswa untuk membangun argumen. Penggunaan kartun konsep dalam pembelajaran yang terkait proses argumentasi membuat siswa mampu beragumentasi tanpa dibatasi struktur formal, kosakata spesifik, atau intervensi dari guru (Naylor dan Keogh, 2013).

Selain sebagai stimulus berargumentasi, berbagai penelitian melaporkan dan menyelidiki bahwa penggunaan kartun konsep dalam proses pembelajaran berperan dalam hal pertimbangan, memeriksa subjek pengetahuan, menimbulkan konflik kognitif, alat assesmen formatif, mengembangkan keterampilan berbahasa, meningkatkan motivasi belajar siswa, strategi untuk memecahkan masalah dan dapat berperan untuk mengidentifikasi serta meremediasi miskonsepsi siswa (Naylor dan Keogh, 2013).

(29)

3

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah kualitas argumentasi siswa pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep sistem imunitas?”

C. Pertanyaan Penelitian

Adapun secara lebih rinci dari rumusan masalah tersebut dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah jumlah komponen argumentasi dan level argumentasi siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media kartun konsep sistem imunitas?

2. Bagaimanakah peranan media kartun konsep dalam menstimulasi siswa untuk berargumentasi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini melihat dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan antara lain.

1. Mengidentifikasi jumlah komponen dan level argumentasi siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media kartun konsep sistem imunitas 2. Mendeskripsikan peran media kartun konsep dalam menstimulas siswa

untuk berargumentasi

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentu akan menghasilkan sesuatu temuan berupa hasil penelitian dalam bentuk fakta-fakta yang terjadi terkait konsep dan teori yang akan diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya:

(30)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat mengetahui level argumentasi yang dapat dijadikan dasar pengembangan keterampilan argumentasi untuk level yang lebih tinggi.

2. Bagi Guru

Memberikan contoh pembelajaran menggunakan media kartun konsep yang dapat menstimulus siswa untuk mengemukakan argumentasi.

3. Bagi Peneliti lain

(31)

77

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Acar, O, Turkmen, L dan Roychoudhury, A. (2009). Student Difficulties in Socio-scientific Argumentation and Decision-making Research Findings: Crossing the borders of two research lines. International Journal of Science Education.32 (1),pp 1191-1206.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell, P., dan Linn, M. C. (2007) Scientific argument as learning artifact: Designning for learning from the web with KIE. International Journal of Science Education,22(8), 797-817.

Berland, L.K . (2009). Using A Learning Progression To Inform Scientific Argumentation In Talk And Writing. Paper presented at the Learning Progressions in Science (LeaPS) Conference. Iowa City, IA. University of Texas at Austin.

Campbell, Reece, J.B., Urry.L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan Jackson, R.B. (2011). Biologi Ninth Edition. United States of America: Pearson.

Campbell, Reece, J.B., Urry.L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan Jackson, R.B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga

Dahar, R.W. (1996). Teori - Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dinas Pendidikan Nasional. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA). Dinas Pendidikan Nasional.

Duschl, R.A., Osborne, J. (2002). Supporting and Promoting Argumentation Discourse in Science Education. Studies in Science Education. 38(1). 39-72.

(32)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eggert. S, Ostermeyer. F, Hasselhorn. M, dan Bögeholz. S. (2013). Socioscientifc Decision Making in the Science Classroom: The Effect of Embedded Metacognitive Instructions on Students’ Learning Outcomes. Education Research International..

Ekici, F., Ekici, E. dan Aydin, F. (2007). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and Overcoming Misconceptions Related to Photosynthesis. International Journal of Environmental & Science Education, 2(4), 111 – 124.

Erduran, S., Shirley, S., dan J. Osborne. (2004). TAPping into argumentation: Developments in the application of Toulmin’s Argument Pattern for studying science discourse. Science Education, 88, 915-933 [Online]. Tersedia : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20012/pdf (Diakses 21 Januari 2014)

Fardhani, Indra. (2011). Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Kelas VII SMP pada Materi Ekosistem dengan Metode Debat. Skripsi Sarjana Pendidikan Biologi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kabapinar, F. (2005). Effectiveness of Teaching via Concept Cartoons from the Point of View of Constructivist Approach. Educational Sciences: Theory & Practice, 5 (1), 135-146.

Kabapinar, F. (2009). What Makes Concept Cartoons More Effective? Using Research to Inform Practice. Education and Scienc, 34(154), 104-118. Keogh, B dan Naylor, S. (1999) Concept cartoons, teaching and learning in

science: an evaluation. International Journal of Science Education, 21 (4), 431-446.

Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia Buku 2. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Liston, Maeve. (2011). Using Concept Cartoons in the Junior Certificate Science Classroom. National Centre for Excellence in Mathematics and Science Teacing and Learning, 2(12).

(33)

79

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Naylor S, Keogh B dan Downing, B (2007). Argumentation and primary science. Research in Science Education, 37 (1), 17-39.

Naylor, S dan Keogh, B. (2013). Concept Cartoon. [Online]. Tersedia: http://conceptcartoons.com/what-is-a-concept-cartoon-.html (Diakses 18 Desember 2013)

Naylor, S dan Keogh, B. (2013). Concept Cartoons: What Have We Learnt?. Journal of Turkish Science Education . 10(1), 3-11.

Özmen, H; Demircioğlu, G; Dan Burhan, Y. (2012). Using laboratory activities enhanced with concept cartoons to support progression in students’ understanding of acid-base concepts. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching. 13(1).

Peapell, S. (2008). Concept Cartoons Share a thon. [Online]. Tersedia: http://www.schoolscience.co.uk. (Diakses 18 Desember 2013)

Pratiwi, D.A, et.al. (2007). Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Roshayanti, F dan Rustaman, N. (2013). Pengembangan Asesmen Argumentatif Untuk Meningkatkan Pola Wacana Argumentasi Mahasiswa Pada Konsep Fisiologi Manusia. Bioma, 2(1), 85-100.

Roshayanti, F. (2012). Pengembangan Asesmen Argumentatif Untuk Meningkatkan Pola Wacana Argumentasi Mahasiswa Pada Konsep Fisiologi Manusia. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Roshayanti, F., Rustaman, N., Barlian, A., Lukmana, I. (2009) Profil Sociocultural Prespective dalam Berargumentasi Mahasiswa Calon Guru Biologi pada Perkuliahan Fisiologi Manusia. Proceedings The 3rd International Seminar on Science Education”Challenging Science Education in The Digital Era”.ISBN: 978-602-8171-14-1.

Sadler. T. D dan Zeidler D. L. (2002). “The Morality of Socioscientific Issues: Construal and Resolution of Genetic Engineering Dilemmas”. Department of Secondary Education, University of South Florida, Tampa,USA.

(34)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(35)

ii

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS ARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN KONSEP

SISTEM IMUNITAS

Penelitian ini berjudul analisis kualitas argumentasi siswa pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep sistem imunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas argumentasi siswa dan mendeskripsikan peran media kartun konsep dalam menstimulus siswa untuk berargumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pengambilan data berupa perekaman video, angket dan catatan lapangan. Perekaman audio-video merupakan data awal yang selanjutnya ditranskripsi, kemudian hasil transkripsi tersebut dianalisis. Analisis transkripsi untuk komponen argumentasi dilakukan berdasarkan Pola Argumentasi Toulmin (1958), sedangkan untuk menilai kualitas argumentasi didasari oleh kriteria level menurut Erduran et al., (2004). Kelas XI IPA 4 ditentukan sebagai sampel berdasarkan pertimbangan kemudahan mengakses data dan kemudahan berkomunikasi dengan siswa. Garis besar prosedur penelitian ini adalah: (1) studi pendahuluan; (2) tahap persiapan, (3)tahap pemberian materi; (4) tahap pembiasaan berargumentasi; (5) proses argumentasi; (6) analisis dan pembahasan. Berdasarkan hasil analisis transkrip diskusi siswa pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep menunjukkan bahwa kualitas argumentasi siswa umumnya berada pada level 2 yang berarti siswa mampu menyatakan claim/ counter claim dengan menyertakan data, jaminan (warrant) atau dukungan (backing), namun belum bisa mengemukakan sanggahan (rebuttal) dari argumentasinya. Dalam penelitian ini, kartun konsep terbukti mampu menstimulus siswa untuk berargumentasi karena kartun konsep mampu menimbulkan berbagai pertimbangan dan konflik kognitif pada siswa untuk memilih pernyataan karakter yang paling mewakili pendapat mereka. Kartun konsep pula berperan membantu siswa dalam menentukan posisi terhadap suatu topik yang kemudian siswa akan mengembangkan argumentasi dari pemilihan karakter kartun konsep yang merepresentasikan posisi siswa tersebut.

(36)

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ANALYSIS OF STUDENTS’ ARGUMENTATION QUALITY IN INSTRUCTION THAT USE CONCEPT CARTOONS OF

IMMUNITY SYSTEM

The purposes of this study were to identify the students’ argumentation level and describing the implication of concept cartoon to stimulate argumentation process. Descriptive methode was used in this study with data collection methods such as audio-video tapping, questionnaires, and field notes. Audio-video recording was initial data that was transcribed later, and then the transcript was analyzed. Analysis of argumentation component based on Toulmin Argumentation Pattern (1958), while to asses the quality of argumentation based on the criteria of level argumentation by Erduran et al., (2004). Sample of this study is one class of XI grade of science classes in senior high school in Cimahi based on consideration of the ease to access data and the ease of communication with students. The outline of the procedures of this study were: (1) a preliminary study, (2) preparation stage, (3) instruction for delivery of system immunity material, (4) habituation of argumentation stage, (5) the process of argumentation, (6) analysis and discussion. Analysis of discussion transcripts of students in instruction that use cartoon concept indicated that students’ argumentation quality was generally at level 2.It means students are able to state claim/counter claim which include the data, warrant, or backing, but can’t include rebuttal of the argumentation. In this study, cartoon concept proven to stimulate students to make argumentation, because it leads adjudication and conflict cognitive of students to choose a character statement that represent with their opinion. Besides, it helps students in determining the position of a topic then they develop argumentation appropriate of the selection of cartoon concept character that represent their position.

Gambar

Tabel 3.1 Rubrik Penentuan Komponen Argumentasi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket untuk Menjaring Pendapat Siswa terkait Kartun Konsep dalam Menstimulus Argumentasi dan Mengembangkan Keterampilan Argumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

efikasi diri tinggi tidak bereaksi negatif tidak dapat dikontrol oleh peneliti sehingga terhadap beban kerja yang berlebihan mempengaruhi hasil penelitian, meliputi

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan sejumlah barang baik itu yang disimpan untuk dijual , barang yang dalam proses produksi ,

Polaris Jaya Motor yang dilihat dari 5 dimensi penentu kualitas jasa yaitu dimensi keandalan, dimensi keresponsifan, dimensi keyakinan, dimensi empati, dan dimensi berwujud. jadi

Dalam Penulisan Ilmiah ini hasil-hasil peramalan penjualan pada Perusahaan Mulia Mitraplas Injection Moulding menurut metode Moving Average, peramalan untuk semester satu tahun

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Menjadi

Setelah dilakukan analisa dari data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dilakukan pada Distro Spin Shop & Clothing.Co menghasilkan kesimpulan ternyata semua penentu mutu

Penulisan ilmiah ini berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kesehatan Pada Klinik Mawar Jatiasih Bekasi. Di mana dalam analisis ini dibahas lima dimensi