• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1004544 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1004544 Chapter1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan argumentasi menjadi salah satu kompetensi yang dibutuhkan

dewasa ini karena dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis (Marttunen

et al., 2005 dalam Roshayanti dan Rustaman, 2009). Siswa yang memiliki

keterampilan argumentasi yang baik tentu memiliki keterampilan berpikir kritis

yang baik pula. Proses argumentasi digunakan untuk menganalisis informasi

tentang suatu topik, dengan demikian siswa terbiasa menganalisis terlebih dahulu

suatu informasi sebelum diterima secara keseluruhan. Selain dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kritis, beberapa hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan kinerja dan hasil belajar sains pada siswa yang

menggunakan argumentasi dalam pembelajarannya (Roshayanti dan Rustaman,

2009). Penelitian tentang argumentasi dalam pendidikan sains telah berkembang

lebih dari dua dekade. Hubungan yang erat antara argumentasi dan sains

menunjukkan bahwa argumentasi menjadi bagian yang penting dari pendidikan

sains. Wellington dan Osborne (2001 dalam Naylor et al., 2007) menyatakan

bahwa belajar untuk beralasan dalam sains melibatkan bagaimana membangun

argumen yang menghubungkan bukti dengan ide dan teori. Argumentasi

merupakan suatu proses membangun justifikasi dan komunikasi secara efektif

kepada orang lain (Manurung dan Rustaman, 2012). Proses argumentasi bertujuan

untuk mencari pembenaran terhadap keyakinan, sikap, dan nilai sehingga dapat

mempengaruhi orang lain (Roshayanti dan Rustaman, 2012).

Proses argumentasi siswa dalam sains membutuhkan suatu stimulus yang

dapat mengembangkan keterampilan argumentasi. Sehingga sudah seharusnya

pembelajaran sains didesain dengan menggunakan suatu stimulus sehingga

memungkinkan siswa untuk mencari kebenaran dan keyakinan dari suatu konsep,

ide atau topik. Stimulus dapat berupa media visual yang digunakan dalam

(2)

2

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikondisikan pada sebuah konteks familiar yang menyebabkan pembelajar

merefleksikan sains ke dalam pengalaman sehari-hari, sehingga memberikan

kesesuaian terhadap pertimbangan ide-ide (Keogh dan Naylor, 1999).

Berdasarkan penelitian mengenai konstribusi kartun konsep dalam proses

belajar mengajar ditemukan bahwa media kartun konsep berperan untuk

membantu dalam memunculkan miskonsepsi siswa dalam waktu singkat. Selain

itu, kartun konsep juga dapat menimbulkan motivasi siswa, meningkatkan

kemampuan menginterpretasi dan mempersiapkan keaktifan juga partisipasi pada

diri siswa dalam rangka untuk mengumpulkan dan mendukung argumen mereka

dan menghilangkan miskonsepsi mereka (Ekici et al., 2007).

Menurut Naylor dan Keogh (2013), kartun konsep merupakan stimulus

yang efektif dalam proses argumentasi. Hal tersebut dikarenakan kartun konsep

memungkinkan siswa untuk membangun argumen. Penggunaan kartun konsep

dalam pembelajaran yang terkait proses argumentasi membuat siswa mampu

beragumentasi tanpa dibatasi struktur formal, kosakata spesifik, atau intervensi

dari guru (Naylor dan Keogh, 2013).

Selain sebagai stimulus berargumentasi, berbagai penelitian melaporkan

dan menyelidiki bahwa penggunaan kartun konsep dalam proses pembelajaran

berperan dalam hal pertimbangan, memeriksa subjek pengetahuan, menimbulkan

konflik kognitif, alat assesmen formatif, mengembangkan keterampilan

berbahasa, meningkatkan motivasi belajar siswa, strategi untuk memecahkan

masalah dan dapat berperan untuk mengidentifikasi serta meremediasi

miskonsepsi siswa (Naylor dan Keogh, 2013).

Konsep mengenai mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing

merupakan konsep yang bersifat konseptual sekaligus kontekstual atau terkait

dengan fakta dan fenomena sehari-hari. Sehingga pembelajaran pada konsep

tersebut dapat meningkatkan keterlibatan siswa untuk mengemukaan pendapat.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis kualitas argumentasi siswa pada pembelajaran menggunakan media

(3)

3

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah kualitas argumentasi siswa pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep sistem

imunitas?”

C. Pertanyaan Penelitian

Adapun secara lebih rinci dari rumusan masalah tersebut dibuat pertanyaan

penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah jumlah komponen argumentasi dan level argumentasi siswa

pada pembelajaran dengan menggunakan media kartun konsep sistem

imunitas?

2. Bagaimanakah peranan media kartun konsep dalam menstimulasi siswa

untuk berargumentasi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini melihat dari rumusan masalah dan pertanyaan

penelitian yang telah ditentukan antara lain.

1. Mengidentifikasi jumlah komponen dan level argumentasi siswa pada

pembelajaran dengan menggunakan media kartun konsep sistem imunitas

2. Mendeskripsikan peran media kartun konsep dalam menstimulas siswa

untuk berargumentasi

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentu akan menghasilkan sesuatu temuan berupa hasil

penelitian dalam bentuk fakta-fakta yang terjadi terkait konsep dan teori yang

akan diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

diantaranya:

(4)

4

Yuni Anggia Purnama, 2014

Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Media Kartun Konsep Sistem Imunitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat mengetahui level argumentasi yang dapat dijadikan dasar

pengembangan keterampilan argumentasi untuk level yang lebih tinggi.

2. Bagi Guru

Memberikan contoh pembelajaran menggunakan media kartun konsep

yang dapat menstimulus siswa untuk mengemukakan argumentasi.

3. Bagi Peneliti lain

Menjadi bahan rujukan bagi pengembangan keilmuan pendidikan yang

berhubungan dengan keterampilan argumentasi dan media kartun konsep.

Pengembangan yang dapat dilakukan adalah mengembangkan kartun

konsep untuk memaksimalkan efektivitas kartun konsep dalam

menstimulus siswa dalam berargumentasi, misalnya dengan cara

pengosongan pernyataan pada setiap balon karakter untuk selanjutnya diisi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis transkrip diskusi siswa pada pembelajaran menggunakan media kartun konsep menunjukkan bahwa kualitas argumentasi siswa umumnya berada pada

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu “ Bagaimana penguasaan konsep siswa pada materi sistem peredaran darah di

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimanakah pemahaman konsep siswa pada pembelajaran

rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : “Bagaimanakah dampak kualitas penjelasan siswa ahli terhadap prestasi akademik siswa pemula dalam pembelajaran. Fisika SMA

konsep dan penalaran siswa SMP dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan bahan pengawet pada makanan?”. Adapun pertanyaan penelitian berdasarkan rumusan masalah di

Bagaimanakah efektivitas penggunaan narrative story dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan Literasi Sains siswa SMP kelas IX pada konsep

pada konsep termoregulasi dalam model pembelajaran guided inquiry.

melalui pembelajaran berbasis masalah. 2) Kemampuan literasi sains siswa SMA kelas XI pada konsep sistem ekskresi. melalui pembelajaran berbasis proyek. 3) Tanggapan siswa terhadap