• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA SEMEN TIGA RODA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Studi pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA SEMEN TIGA RODA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN : Studi pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta."

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA SEMEN TIGA RODA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani

Kabupaten Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Afrah Nandani

0901467

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA SEMEN TIGA RODA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani

Kabupaten Purwakarta)

Oleh Afrah Nandani

Sebuah skripsi yang iajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Afrah Nandani

Universitas Pendidikan Indonesia November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA SEMEN TIGA RODA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Ridwan Purnama, SH., M.Si NIP. 19600915 198803 1 003

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Semen Tiga Roda Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

pada Mandor Bangunan Pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten

Purwakarta)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, November 2014 Yang Membuat Pernyataan

(5)

ABSTRAK

Afrah Nandani (0901467), Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Semen Tiga

Roda Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Mandor Bangunan

Pemborong Di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta). Dibawah bimbingan

Ridwan Purnama, SH., M.Si

Perkembangan ekonomi dan informasi mendorong laju persaingan yang semakin tinggi dalam dunia bisnis baik industri barang maupun jasa termasuk pada industri semen. Persaingan ini menuntut setiap pelaku usaha untuk melakukan pengelolaan strategi pemasaran yang efektif dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi pada pangsa pasar. Penerapan kualitas produk dan penetapan harga yang sesuai sebagai upaya yang dilakukan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan keputusan pembelian pada Semen Tiga Roda.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai 1) bagaimana gambaran kualitas produk pada Semen Tiga Roda 2) bagaimana gambaran harga pada Semen Tiga Roda 3) bagaimana gambaran keputusan pembelian Semen Tiga Roda 4) seberapa besar pengaruh kualitas produk Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian 5) seberapa besar pengaruh harga Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian 6) seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian. Objek penelitian ini adalah mandor bangunan pemborong pengguna Semen Tiga Roda di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling terhadap sampel sebanyak 82 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 21.0 for

windows.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menyatakan bahwa kualitas produk dan harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 75,1%. Kualitas produk mempunyai pengaruh sebesar 66,2% terhadap keputusan pembelian dan harga mempunyai pengaruh sebesar 68,7% terhadap keputusan pembelian. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kualitas produk dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penulis merekomendasikan agar perusahaan mempertimbangkan penerapan kualitas produk dengan pada penetapan harga yang disesuaikan sebagai upaya meningkatkan keputusan pembelian Semen Tiga Roda.

(6)

ABSTRACT

Afrah Nandani (0901467), “The Effects of Product Quality and Pricing Semen Tiga Roda on Purchase Decision (Studies in Foreman Building Contractor In District Sukatani Purwakarta). Under the guidance of Ridwan, SH., M.Si

Economic and information development push rate higher competition in the business world both industrial goods and services, including the cement industry. This competition requires every business to manage an effective marketing strategy in developing and maintaining the existence of the market share. Application of quality products and appropriate pricing as the efforts made by PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. expected to create and enhance the purchasing decisions in Semen Tiga Roda.

This study aimed to obtain findings on 1) how is the quality of the product on Semen Tiga Roda 2) how is the pricing on Semen Tiga Roda 3) how is the purchase decisions on Semen Tiga Roda 4) how much influence the quality of the products Semen Tiga Roda on purchase decisions 5 ) how much influence the pricing Semen Tiga Roda on purchase decisions 6) how much influence the quality of the products and pricing Semen Tiga Roda on purchase decisions. Object of this study is the construction foreman contractor Semen Tiga Roda users in District Sukatani Purwakarta. The independent variable in this study is the quality of the products and pricing on purchase decisions as the dependent variable. This type of research is descriptive and verification. The method used is an explanatory survey with simple random sampling technique to a sample of 82 respondents. The data analysis technique used is multiple linear regression with SPSS computer software tools 21.0 for windows.

The results obtained in this study stated that the quality of products and pricing have influence over purchasing decisions 75.1%. Product quality has an impact of 66.2% on purchasing decisions and pricing 68.7% have influence on purchasing decisions. From the results of research on hypothesis testing can be seen that the quality of products and pricing has a positive and significant influence on purchasing decisions.

The author recommends that companies consider the application of quality products with the adjusted pricing to boost the purchasing decision Semen Tiga Roda.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………..... i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR TABEL……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ...………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………...... xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

I.1 Latar Belakang Penelitian………... 1

I.2 Identifikasi Masalah……….. 22

I.3 Rumusan Masalah………. 23

I.4 Tujuan Penelitian……….. 24

I.5 Kegunaan Penelitian……… 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS………. 26

2.1 Kajian Pustaka………... 26

2.1.1 Konsep Kualitas Produk dan Harga dalam Marketing Mix…... 26

2.1.1.1 Konsep Kualitas Produk ………... 38

2.1.1.1.1 Definisi Kualitas Produk……… 38

2.1.1.1.2 Dimensi Kualitas Produk………... 41

2.1.1.2 Konsep Harga ………... 43

2.1.1.2.1 Definisi Harga………... 43

2.1.1.2.2 Strategi Penetapan Harga………... 47

2.1.1.2.3 Dimensi Harga……… 53

2.1.2 Konsep Keputusan Pembelian ……….. 56

2.1.2.1 Konsep Perilaku Konsumen ………. 56

2.1.2.2 Tipe-tipe Perilaku Keputusan Pembelian……….. 71

(8)

2.1.2.4 Dimensi Keputusan Pembelian………... 75

2.1.3 Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian ………... 78

2.1.4 Orisinalitas Penelitian………... 82

2.2 Kerangka Pemikiran……….. 85

2.3 Hipotesis Penelitian………... 93

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….. 95

3.1 Objek Penelitian………... 95

3.2 Metode Penelitian………. 96

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan……….. 96

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………... 97

3.2.3 Jenis dan Sumber Data………... 102

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel …………... 104

3.2.4.1 Populasi……… 104

3.3.4.2 Sampel………. 105

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel………... 107

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data……….. 108

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas……….. 110

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas………... 110

3.2.6.2 Hasil Pengujian Realibilitas………... 118

3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data………. 121

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif………... 122

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Analisis Regresi Linear Ganda... 124

3.2.8 Rancangan Uji Hipotesis…….………. 131

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 134

4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda ……... 134

4.1.1 Profil PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. …………... 134

4.1.1.1 Identitas Perusahaan………... 140

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………... 141

(9)

4.1.2 Karakteristik Responden………... 144

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia…………... 145

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan……….. 146

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Dikaitkan Penghasilan Per Bulan………... 147

4.1.3 Pengalaman Responden ………...…….. 148

4.1.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Lamanya Menggunakan Semen Tiga Roda ……….. 149

4.1.3.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Semen Tiga Roda Yang Digunakan ……….. 150

4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih Semen Tiga Roda .………. 151

4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Penggunaan Semen Tiga Roda Untuk Pembangunan ……… 152

4.1.3.5 Pengalaman Responden Selama Menggunakan Semen Tiga Roda ……….. 153

4.1.3.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Merek Semen Lain Yang Digunakan ………... 154

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk Pada Semen Tiga Roda ………... 155

4.2.1 Tanggapan Terhadap Dimensi Kinerja ………... 156

4.2.2 Tanggapan Terhadap Dimensi Fitur ……….. 158

4.2.3 Tanggapan Terhadap Dimensi Realibilitas ………... 160

4.2.4 Tanggapan Terhadap Dimensi Konformasi………... 162

4.2.5 Tanggapan Terhadap Dimensi Daya Tahan ………... 163

4.2.6 Tanggapan Terhadap Dimensi Estetika …..………... 165

4.2.7 Tanggapan Terhadap Dimensi Persepsi Pada Kualitas... 166

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Harga Pada Semen Tiga Roda.. 167

4.3.1 Tanggapan Terhadap Dimensi Daftar Harga …………... 168

(10)

4.3.3 Tanggapan Terhadap Dimensi Potongan Harga Khusus…... 172

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Pada Semen Tiga Roda ………... 173

4.4.1 Tanggapan Terhadap Dimensi Pilihan Merek ………... 174

4.4.2 Tanggapan Terhadap Dimensi Pilihan Penyalur …………... 175

4.4.3 Tanggapan Terhadap Dimensi Jumlah Pembelian ……... 177

4.4.4 Tanggapan Terhadap Dimensi Waktu Pembelian ……... 178

4.4.5 Tanggapan Terhadap Dimensi Metode Pembayaran …... 180

4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ……….. 181

4.5.1 Uji Asumsi Klasik …….………... 181

4.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ………... 185

4.5.1.3 Analisis Koefisien Korelasi ……….. 185

4.5.1.4 Persamaan Regresi Linier Berganda ………... 188

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi ………... 189

4.5.4 Uji Hipotesis ………. 191

4.6 Pembahasan ………... 193

4.6.1 Kualitas Produk ………... 193

4.6.2 Harga ………... 197

4.6.3 Keputusan Pembelian ……… 200

4.6.4 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian….. 204

4.6.5 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ………….… 205

4.6.6 Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ………... 206

4.7 Implikasi Hasil Penelitian……….. 209

4.7.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis………... 209

4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris…………...………... 211

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 223

5.1 Kesimpulan……….. 223

5.2 Rekomendasi ………... 225

(12)

DAFTAR TABEL

No Tabel

Judul Tabel Hal

1.1 Penjualan Produsen Semen Di Indonesia……… 8

1.2 Perusahaan Produsen Semen Di Indonesia………... 9

1.3 Top Brand Index Produsen Semen Indonesia 2011-2013………... 10

1.4 Data Penjualan Semen di Kecamatan Sukatani Purwakarta (Ton)……. 13

1.5 Tanggapan Responden Mengenai Merek Semen yang Paling Diminati. 14 1.6 Faktor Pertimbangan Konsumen dalam Membeli Produk Semen…... 15

1.7 Strategi Produk Semen Tiga Roda………... 16

1.8 Kualitas Produk Semen Tiga Roda………... 19

1.9 Daftar Harga Semen di Kecamatan Sukatani Purwakarta…………... 20

2.1 Definisi Kualitas Produk ... 39

2.2 Tipe-Tipe Perilaku Keputusan Pembelian... 71

2.3 Definisi Keputusan Pembelian……… 74

2.4 Orisinalitas Penelitian………. 82

3.1 Operasionalisasi Variabel………... 98

3.2 Jenis dan Sumber Data... 103

3.3 Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi………... 112

3.4 Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk………. 113

3.5 Hasil Pengujian Validitas Harga………. 116

3.6 Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian……… 117

3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas……… 120

3.8 Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif dan Negatif……… 122

3.9 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden……….. 124

3.10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi………... 130

3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi……. 131

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………... 145

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ………. 146

4.3 Keterkaitan Antara Pendidikan Terakhir Dan Penghasilan Perbulan…. 147 4.4 Lama Menggunakan Semen Tiga Roda ………. 149

4.5 Jenis Semen Tiga Roda Yang Digunakan ………. 150

4.6 Alasan Memilih Semen Tiga Roda ……… 151

4.7 Penggunaan Semen Tiga Roda Untuk Pembangunan ……… 152

4.8 Pengalaman Selama Menggunakan Semen Tiga Roda ……….. 153

4.9 Merek Semen Lain Yang Digunakan ………. 154

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pada Kualitas Produk …... 157

(13)

4.14 Tanggapan Responden Terhadap Daya Tahan Pada Kualitas Produk… 163

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Estetika Pada Kualitas Produk …….. 165

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Pada Kualitas Dalam Kualitas Produk ……….. 166

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Daftar Harga Pada Harga………….. 169

4.18 Tanggapan Responden Terhadap Diskon Pada Harga……… 171

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Potongan Harga Khusus Pada Harga. 172 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Merek Pada Keputusan Pembelian ………... 174

4.21 Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Penyalur Pada Keputusan Pembelian ………... 176

4.22 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pembelian Pada Keputusan Pembelian ………... 177

4.23 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian Pada Keputusan Pembelian ………... 179

4.24 Tanggapan Responden Terhadap Metode Pembayaran Pada Keputusan Pembelian ………. 180

4.25 Uji Multikolinearitas ……….. 183

4.26 Uji Autokorelasi ………. 183

4.27 Interpretasi Koefisien Korelasi ………... 185

4.28 Output Koefisien Korelasi ……….. 186

4.29 Model Summary ……… 187

4.30 Descriptive Statistics ……….. 187

4.31 Model Regresi Linear Berganda ……… 188

4.32 Nilai Signifikansi Uji F ……….. 191

4.33 Nilai Signifikansi Uji t ………... 192

4.34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kualitas Produk……… 194

4.35 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Harga………. 198

(14)

DAFTAR GAMBAR No

Gambar

Judul Gambar Hal

1.1 Pertumbuhan Ekonomi Asean, China dan India Tahun 2002

-2012……… 2

1.2 Konsumsi Semen Indonesia Tahun 2008 -2013………. 5

1.3 Proyeksi Perbandingan Antara Kapasitas dan Kebutuhan Semen Tahun 2012 – 2016………. 7

1.4 Market Share Produsen Semen Indonesia Tahun 2013………….. 11

2.1 The Four Ps The Marketing Mix……… 29

2.2 Five Product Levels………………….. 32

2.3 The Three Cs Model For Price Setting………. 52

2.4 The Consumer Decision Making Process Model………... 59

2.5 Five Stage Model Of The Consumer Buying Process…. ... 67

2.6 Hubungan Rangsangan Pemasaran dan Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian………... 69

2.7 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian………. 92

2.8 Paradigma PenelitianPengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian………. 93

4.1 Ouput Uji Normalitas ……… 182

4.2 Output Uji Heteroskedastisitas ……….. 184

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Karakteristik Responden dan Pengalaman Responden Lampiran 3 : Koding Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 : Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 : Hasil Pengujian Validitas Manual

Lampiran 6 : r Product Moment Lampiran 7 : Koding Kuesioner

Lampiran 8 : Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Lampiran 9 : Tabel Distribusi f

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi dan informasi dalam era globalisasi mendorong laju persaingan dalam dunia bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri barang maupun jasa. Semakin banyak perusahaan menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis tersebut semakin tinggi. Kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk lebih kreatif dalam menyusun strategi yang tepat dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat dan dinamis.

(17)

Perbaikan perekonomian yang diupayakan Amerika Serikat dan Eropa memberi dampak pada perekonomian di kawasan Asia dan Asia Pasifik. Secara umum, Asia Pasifik pada tahun 2013 diperkirakan akan tumbuh cukup mengesankan. Jepang diestimasi mengalami pertumbuhan sebesar 1,7%, Korsel 4%, China 8,8%, India 7,3%, Taiwan 4,7, Hongkong 4,2%, Indonesia 6,6%, Thailand 7,5%, dan Vietnam 6,3%. (http://www.ahmaderani.com diakses tanggal 12/04/2013, jam 12:10 WIB)

Kawasan ASEAN juga merupakan titik pergerakan ekonomi yang penting.. Beberapa Negara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina secara signifikan memberikan proyeksi pemulihan ekonomi setiap tahunnya dan memiliki daya saing yang kuat dalam ekonomi.

Sumber: http://www.setneg.go.id diakses tanggal 12/04/2013, jam 11:05 WIB

GAMBAR 1.1

PERTUMBUHAN EKONOMI ASEAN, CHINA DAN INDIA TAHUN 2002 – 2012

(18)

6,11%. Sejak tahun 2007 hingga 2012, tingkat pertumbuhan hampir selalu di atas 6% hingga diproyeksikan tahun 2013 mencapai 6,6 % dengan pengecualian tahun 2009 (4,6%) sejalan dengan krisis ekonomi global akibat kegagalan sektor kredit properti (subprime mortgage crises) dimana sebagian besar negara bahkan mengalami pertumbuhan minus. Trend tersebut berbeda bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 6,55%, namun fluktuasinya sangat tinggi mulai dari 14,7% (2010) setelah mengalami kontraksi -1,3% (2009).

Pemulihan pada perekonomian global memberikan dampak pada pemulihan ekonomi pada sektor industri dan sektor manufaktur. Dalam memasuki tahun 2013, sektor ini mulai menggerakkan kembali sektor industri didalam negeri. Pada tahun 2009, sektor industri manufaktur mengalami kemunduran dengan adanya krisis finansial global dikarenakan kegagalan sektor kredit properti yang menyebabkan ekonomi di negara maju melemah. Akibatnya pasar ekspor menyusut dan sebagian besar industri manufaktur yang berorientasi ekspor mulai dilanda penurunan.

(19)

oleh kenaikan konsumsi semen yang tinggi di beberapa negara berkembang di dunia, yang disebabkan oleh meningkatnya tingkat pendapatan dan fokus pada pembangunan infrastruktur.

Pertumbuhan ekonomi negara yang terus mengalami kemajuan disertai dukungan pemerintah terhadap iklim investasi memberikan jalan pada upaya pengembangan sektor riil dan sektor keuangan negara. Salah satu sektor yang mendapat dukungan dari pemerintah yaitu berupa program pembangunan infrastruktur Negara pada sektor semen.

Semen merupakan salah satu komponen penting dalam membuat bangunan permanen. Semen adalah perekat non-organik dan biasa digunakan bersama-sama dengan pasir, agregat, atau bahan-bahan berupa fiber untuk membuat beton. Semen juga digunakan untuk membuat material-material yang akan digunakan sebagai komponen dalam pekerjaan konstruksi.

(20)

Sumber: http://www.duniaindustri.com dan http://www.bisnis-kti.com diakses tanggal 12/04/2013, jam 12:35 WIB

GAMBAR 1.2

KONSUMSI SEMEN INDONESIA TAHUN 2008 – 2013

Berdasarkan Gambar 1.2 Industri semen selama 6 tahun terakhir, terlihat bahwa pertumbuhan pada tahun 2011 merupakan tingkat pertumbuhan yang tertinggi, Jika dirata-ratakan angka presentase pertumbuhannya selama 6 tahun tersebut adalah sekitar 9%. Dengan dimulainya beberapa proyek infrastruktur secara besar-besaran dan dalam waktu yang bersamaan pada pertengahan tahun 2011 hingga tahun 2013 menyebabkan permintaan semen meningkat. Walaupun peningkatan dalam bentuk persentase agak melambat pada tahun 2012 dan 2013 namun mengalami peningkatan dalam penjualan dan konsumsi.

Pasar semen di Indonesia pada 2011 mencapai Rp 43 triliun. Angka itu meningkat 5,6% dibandingkan pasar semen Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp 40,7 triliun. Pasar semen nasional di tahun 2013 diperkirakan naik 9% dibanding peningkatan tahun 2012 yang mengalami kenaikan 14,9%. Asosiasi

38.1 39.1 40.8

2008 2009 2010 2011 2012 2013

(21)

Semen Indonesia (ASI) menilai peningkatan pasar sejalan dengan laju perekonomian nasional serta percepatan proyek infrastruktur dan properti.

Permintaan dan konsumsi semen nasional mengalami peningkatan cukup tinggi dan diprediksi akan terus bertumbuh seiring dengan mulai bergeraknya pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah di Indonesia dan semakin tingginya pertumbuhan pembangunan pada sektor properti dan perumahan.

Perkembangan angka penjualan semen perlu menjadi perhatian bagi produsen industri semen, mengingat perhitungan yang ada bahwa kapasitas terpasang nasional industri semen adalah lebih kurang 50 juta ton, artinya hanya ada tersisa 5 juta ton sebagai cadangan untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri. Jika tahun 2012 permintaan semen mengalami pertumbuhan 10% atau sebesar 50 juta ton dan diproyeksikan naik menjadi 60 juta ton di tahun 2013, maka kemungkinan besar Indonesia akan mengalami ‘shortage‘ semen jika tidak ada penambahan ataupun peningkatan dari kapasitas terpasang yang ada sekarang ini.

(22)

Sumber : http://www.asi.or.id diakses tanggal 12/04/2013, jam 13:15 WIB

GAMBAR 1.3

PROYEKSI PERBANDINGAN ANTARA KAPASITAS DAN KEBUTUHAN SEMEN TAHUN 2012 – 2016

Berdasarkan Gambar 1.3 Hingga periode lima tahun ke depan kebutuhan semen diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pembangunan pada sektor properti dan perumahan baik yang dibangun di kota-kota besar maupun perumahan mewah di daerah-daerah, serta diiringi pula dengan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah. Namun demikian peningkatan tersebut masih dapat dipenuhi oleh kapasitas terpasang yang ada, baik dari pabrikan existing maupun dari produsen atau investor baru di industri semen.

(23)

infrastruktur secara besar-besaran dan dalam waktu yang bersamaan pada pertengahan tahun 2011 hingga tahun 2013 permintaan semen meningkat.

Data Asosiasi Industri Semen Indonesia (ASI) menyebutkan penjualan semen di seluruh daerah di Indonesia mengalami kenaikan. Namun berdasarkan data resmi yang dikeluarkan Indonesian Cement Association atau Asosiasi Semen Indonesia dalam situs resminya, terlihat pula bahwa pembangunan masih terfokus pada kawasan Pulau Jawa. Dalam data itu, hampir 50 persen konsumsi semen nasional justru terjadi di Pulau Jawa. Berikut Tabel 1.1 menunjukan penjualan produsen semen setiap daerah di Indonesia 2012-2013.

TABEL 1.1

PENJUALAN PRODUSEN SEMEN DI INDONESIA

No Wilayah Jan-Feb 2013 Jan-Feb 2012 Tumbuh (%)

1 Jawa 4.972.183 4.308.483 15,4

2 Sumatera 1.937.401 1.914.070 1,2

3 Kalimantan 693.319 642.316 7,9

4 Sulawesi 612.192 619.862 (-1,2)

5 Nusa Tenggara 587.734 460.757 27,6

6 Maluku dan Papua 240.581 176.737 36,1

Konsumsi Domestik 9.043.410 8.122.225 12,3

Ekspor 23.337 120.787 -80,7

Total Penjualan 9.066.747 8.243.012 10

Sumber: http://www.semengresik.com/ diakses tanggal 12/04/2013, jam 14:45 WIB

(24)

pertumbuhan minus 80,7%. Hal ini dikarenakan para produsen semen Indonesia di tahun 2013 lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan semen untuk domestik dibanding ekspor.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen di Indonesia ditunjukan pada Tabel 1.2 berikut.

TABEL 1.2

PERUSAHAAN PRODUSEN SEMEN DI INDONESIA

Perusahaan Merek

PT. Semen Gresik Semen Gresik

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Semen Tiga Roda PT. Holcim Indonesia Semen Holcim

PT. Semen Padang Semen Padang

PT. Semen Tonasa Semen Tonasa

PT. Semen Andalas Semen Andalas

PT. Semen Kupang Semen Kupang

PT. Semen Bosawa Semen Bosawa

PT. Semen Baturaja Semen Baturaja Sumber : dikelola dari berbagai sumber

(25)

TABEL 1.3

TOP BRAND INDEX PRODUSEN SEMEN INDONESIA

2011-2013

Brand Brand Share

2011 2012 2013

Semen Tiga Roda 59,3% 55,1% 52,8%

Semen Gresik 19,6% 20.8% 22,2%

Semen Holcim 6,4% 8,8% 7,9%

Semen Padang 6,0% 6,1% 6,0%

Semen Tonasa 4,5% 4,6% 4,6%

Semen Andalas 2,4% 3,2% 4,2%

Semen Bosawa - 1,1% 1,5% Sumber: Marketing No.06/XII/Agustus 2011, Marketing

No.08/XII/Agustus 2012 dan Marketing No.07/XIII/Juli 2013 Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukan Semen Tiga Roda masih menempati peringkat pertama dari tahun 2011 hingga 2013 namun mengalami penurunan sebesar 3,5% ditahun 2012 dan mengalami penurunan kembali sebesar 2,3% ditahun 2013. Penurunan juga dialami Semen Holcim sebesar 1%, walau ditahun 2012 mengalami kenaikan 2,4%. Sedangkan produsen semen dari merek yang lain seperti Semen Gresik mengalami kenaikan sebesar 1,4%, Semen Padang mengalami kenaikan sebesar 0,5%, sedangkan Semen Andalas naik sebesar 1% ditahun 2013. Top Brand Index 2011 hingga 2013 menunjukan bahwa Semen Tiga Roda masih menempati peringkat pertama, namun mengalami penurunan persentase dalam kekuatan mereknya dan diindikasikan karena menurunnya Last

Usage dan future intension yang pada akhirnya menimbulkan perpindahan

penggunaan kepada merek lain dan ketidakpercayaan konsumen terhadap Semen Tiga Roda.

(26)

Sumber: http://www.duniaindustri.com diakses tanggal 12/04/2013, jam 13:10 WIB

GAMBAR 1.4

MARKET SHARE PRODUSEN SEMEN INDONESIA TAHUN 2013

Berdasarkan Gambar 1.4 produsen semen yang beroperasi di Indonesia saat ini yaitu Semen Gresik Group (SGG) yang mempunyai kapasitas produksi 19 juta ton dan menguasai sekitar 43% pangsa pasar semen, serta 4 perusahaan lainnya milik swasta, yaitu Indocement kapasitas produksi 16,5 juta ton yang menguasai 31% pangsa pasar, Holcim Indonesia kapasitas produksi 7,9 juta ton yang menguasai 14% pangsa pasar, dan produsen semen lainnya yang terbagi atas Semen Andalas, Semen Baturaja, Semen Bosowa, dan Semen Kupang, menguasai 12% pangsa pasar secara total. Dilihat dari penguasaan pangsa pasar tersebut, terdapat dua pelaku usaha yang mempunyai pangsa pasar sebagai market leader, yaitu SGG dan Indocement.

Semen Tiga Roda menempati posisi kedua pada pangsa pasar setelah Semen Gresik. Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukan walaupun Semen Tiga Roda dapat berada pada peringkat pertama namun persentase kekuatan merek tersebut mengalami penurunan. Hal ini menunjukan bahwa Semen Tiga Roda mengalami penurunan pada tingkat pembelian dari konsumen.

43%

31% 14%

12%

(27)

Konsumsi semen pada beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah Jawa Barat dengan kenaikan sebesar 13,5% di tahun 2013. Hal ini dikarenakan beberapa kota sedang mengalami pembangunan serta banyak para pelaku bisnis yang bergerak pada bidang properti dan perumahan. Jakarta, Bekasi, Karawang dan Purwakarta menjadi beberapa wilayah yang sedang mengalami perkembangan dalam pembangunan pada sektor industri termasuk properti, pembangunan infrastruktur dan perumahan.

Menurut Sekertaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto, pembangunan infrastruktur berperan penting memacu pertumbuhan sektor semen di dalam negeri. Sebelumnya, pertumbuhan pasar semen berkisar 5-6% per tahun. Namun, setelah ada pembangunan infrastruktur, pertumbuhan pasar mencapai 9% per tahun. Meski porsi konsumsi di infrastruktur itu kecil, tapi berperan untuk mendorong pertumbuhan. (http://www.semengresik.com/ akses 12/04/2013, 12:45)

(28)

semen yang paling banyak dikonsumsi di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

TABEL 1.4

DATA PENJUALAN SEMEN DI KECAMATAN SUKATANI PURWAKARTA (TON)

Nama Merek 2012 2013

Semen Tiga Roda 4.800 3.400

Semen Holcim 12.800 14.400

Semen Gresik 5.760 5.800

Sumber: Hasil Prasurvei pada toko-toko bangunan 2013

Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukan tingkat penjualan semen yang paling banyak dikonsumsi di Kecamatan Sukatani Purwakarta. Berdasarkan data tersebut Semen Holcim menempati tempat pertama dan mengalami peningkatan dalam penggunaan produknya, begitu pula Semen Gresik konsumsi ditahun 2013 mengalami peningkatan dengan penggunaan 5.800 ton. Akan tetapi konsumsi Semen Tiga Roda mengalami penurunan dari 4.800 ton tahun 2012 menjadi 3.400 ton tahun 2013. Hal ini dikarenakan beralihnya para konsumen dalam menggunakan merek semen yang sebelumnya Semen Tiga Roda, serta banyaknya merek semen lain yang diperjualbelikan didaerah tersebut.

(29)

TABEL 1.5

TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI MEREK SEMEN YANG PALING DIMINATI

Pernyataan Persentase

Tiga Roda Holcim Gresik

Semen yang dipergunakan dalam keperluan

membangun rumah 23,33% 50,00%

26,67 % Kepercayaan konsumen pada suatu merek

semen 36,67% 40,00%

23,33 % Keberagaman jenis produk pada suatu

merek semen yang menjadi pilihan konsumen

33,33% 36,67% 30,00 % Kemudahan konsumen dalam mendapatkan

merek semen tersebut 30,00% 40.00%

30,00 % Pertimbangan harga yang ditetapkan suatu

merek semen 33,33% 40,00% 26,67%

Sumber: Hasil Prasurvei pada para mandor bangunan pemborong di Kecamatan Sukatani 2013

Berdasarkan Tabel 1.5 mengenai semen yang paling diminati oleh para mandor bangunan, menunjukan bahwa semen yang paling banyak menjadi pilihan dalam keperluan pembangunan adalah semen Holcim dengan persentase 50,00 %, sedangkan semen Tiga Roda berada pada posisi terendah dengan perolehan 23,33%. Mengenai kepercayaan dari konsumen dalam menggunakan merek semen Holcim berada pada posisi pertama dengan perolehan persentase 40,00%, sedangkan semen Tiga Roda berada pada posisi kedua dengan perolehan persentase 36,67%, yang kemudian disusul oleh semen Gresik dengan 23,33%.

(30)

semen Tiga Roda memperoleh persentase 33,33% dan semen Gresik 26,67%. Rendahnya tingkat pembelian semen Tiga Roda di Kecamatan Sukatani menunjukan kecilnya proses keputusan pembelian pada produk ini, berdasarkan hal tersebut dapat diindikasikan bahwa proses keputusan pembelian mengalami permasalahan.

Banyaknya perusahaan yang menawarkan produk semen menunjukan tingkat persaingan yang cukup tinggi. Hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai strategi dalam menghadapi persaingan tersebut. Selain dari kegunaan produk tersebut, harga dan kualitas menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian.Berikut merupakan hasil prasurvei mengenai pertimbangan konsumen dalam membeli produk semen.

TABEL 1.6

FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SEMEN

No Faktor Responden Persentase

1 Harga 8 27%

2 Kualitas 16 53%

3 Merek 4 13%

4 Kemasan 2 7%

Jumlah 30 100 %

Sumber: Hasil Pra Survei 2013

(31)

mempertimbangkan untuk melakukan pembelian akan suatu produk termasuk pada produk semen.

Persaingan yang semakin kompetitif khususnya dalam industri semen mengharuskan setiap perusahaan melakukan berbagai inovasi dan membentuk strategi untuk mempertahankan konsumen dan menarik konsumen baru untuk membuat keputusan pembelian terhadap produk Semen Tiga Roda.

Penurunan keputusan pembelian yang diakibatkan karena ketidakpuasan konsumen memberikan pengaruh kurang baik bagi kelangsungan perusahaan. Konsumen tersebut akan beralih dan memilih merek pesaing atau produk lain yang dianggap lebih baik dan berdampak pada penurunan reputasi konsumen serta penurunan penjualan pada merek tersebut.

Tingkat kepuasan dan kinerja pada perusahaan yang menurun dapat pula mempengaruhi pembelian pada produk Semen Tiga Roda. Dalam menangani hal ini Semen Tiga Roda membuat suatu strategi dengan meluncurkan beberapa produk yang berkualitas dengan inovasi yang beragam. Berikut Tabel 1.7 menunjukan strategi produk Semen Tiga Roda.

TABEL 1.7

STRATEGI PRODUK SEMEN TIGA RODA No Strategi

Pemasaran Keterangan

1 Produk Semen Tiga Roda mengeluarkan berbagai jenis produk semen yaitu :

a. Ordinary Portland Cement (OPC) Jenis I

jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana syarat-syarat khusus tidak diperlukan

b. Ordinary Portland Cement (OPC) Jenis II

(32)

c. Ordinary Portland Cement (OPC) Jenis III

jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana diperlukan daya tahan yang baik terhadap kadar sulfat yang tinggi seperti daerah-daerah rawa dengan tingkat keasaman tinggi dan dermaga.

d. Portland Composite Cement (PCC)

Jenis semen yang digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, hasil beton dapat lebih halus dan rapat

e. Oil Well Cement (OWC) / Semen Sumur Minyak

Jenis Semen digunakan untuk penyekat pada pengeboran sumur minyak.

f. White Portland Cement (WPC) / Semen Portland Putih

Untuk keperluan pekerjaan arsitektur, precast dan beton yang diperkuat dengan fiber, panel, permukaan teraso, stucco, cat semen, nat ubin / keramik serta struktur yang bersifat dekoratif.

g. Acian Putih TR30

Produk ini adalah mortar (campuran semen) yang digunakan untuk acian dan berwarna putih. Menghasilkan permukaan acian yang lebih halus, mengurangi retak dan terkelupas karena mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah, hemat dalam pemakaian material serta dapat digunakan pada permukaan beton dengan menambahkan lem putih

2 Promosi a. Program Mitra Semen Tiga Roda

Merupakan Integrated loyalty program yang pertama di industri semen. Manfaat kartu MSTR dengan melakukan direct redemption yaitu penukaran point secara langsung di tempat yang sudah bekerjasama dengan MTSR seperti MAP Group, Redlink Tour & Travel dan gramedia. Meskipun tidak memiliki kartu, pelanggan dapat menukarkan hadiah dengan menggunakan catalog MSTR.

b. Event Semen Tiga Roda

Mengadakan berbagai acara seperti memberikan Training Salesman pada daerah Jabodetabek, mengadakan acara penghargaan yaitu Indocement Award Fun Fishing with Semen tiga Roda”, Customer Gathering dengan tema “Gateway to Island”, Seminar “Bussines Owner”dan acara temu keluarga Besar Semen Tiga Roda dengan tema “Bagusnya Temu Keluarga, Bagusnya Semen Tiga Roda”.

3 Harga Semen Tiga Roda dipasarkan dengan harga Rp 64.000,- untuk 50 kg dan Rp 53.000,- untuk 40 kg

4 Distribusi Pendistribusian Semen Tiga Roda dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia

(33)

Perancangan suatu produk dan penetapan harga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari pasar sasaran yang telah ditentukan. Produk dan harga menjadi salah satu elemen penting dalam keberlangsungan suatu pasar.. Pemasar tidak akan dapat menentukan harga, strategi promosi atau saluran distribusi sebelum perusahaan menentukan produk yang akan dijualnya. Titik awal dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan menciptakan bauran produk yang tepat untuk pasar sasarannya, yaitu memilih secara benar produk yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasarannya dan menetapkan harga yang sesuai.

Konsumen selalu berkeinginan untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan pengharapannya. Kualitas produk yang baik dari konsumen terhadap suatu produk menjadi salah satu faktor penting dan menjadi salah satu alasan dalam membuat keputusan pembelian pada produk tersebut. Menurut Kotler dan Keller

(2012:18) “The product concept hold that consumers will favor those products that

offer the most quality, performance, or innovative features”. Dari pernyataan tersebut

dapat diketahui bahwa seorang konsumen akan cenderung memilih atau menyukai

produk yang lebih berkualitas, lebih bagus, dan lebih inovatif.

(34)

TABEL 1.8

KUALITAS PRODUK SEMEN TIGA RODA

No Kualitas Produk

1 Setiap produk memiliki keberagaman jenis dan fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuatan bangunan serta lokasi yang berbeda.

2 Kualitas semen yang diproduksi mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN)

3 Kualitas setiap produk disesuaikan dengan harga yang ditetapkan 4 Kemasan pada tampilan setiap jenis produk berbeda

5 Kantong setiap produk terbuat dari kemasan rajutan yang dilapisi plastik (plastic laminated woven polypropelene) yang kuat dan tahan air sehingga kualitas semen terjaga dengan baik

6 Perusahaan memberikan tips dan informasi melalui websitenya dalam menggunakan dan membuat campuran semen yang baik

Sumber: Hasil Pra survei 2013

Berdasarkan Tabel 1.8 menunjukan beberapa kualitas produk yang terdapat pada Semen Tiga Roda, semen yang diproduksi mengikuti dengan Standar Nasional Indonesia yang ditetapkan. Keberagaman jenis pada setiap produk Semen Tiga Roda disesuaikan pada kebutuhan konsumen dalam membuat jenis bangunan dan kondisi dari lokasi pendirian bangunan tersebut. Selain itu, kemasan pada produk Semen Tiga Roda terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air untuk menjaga kualitas semen tetap baik. Dengan demikian, diharapkan kualitas pada produk tersebut dapat dipersepsikan dengan baik sehingga keinginan dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta produk ini mempunyai peluang pasar yang baik.

(35)

“Persepsi konsumen terhadap harga, kualitas dan nilai dianggap penentu penting

dari perilaku belanja dan pilihan produk”.

Perusahaan menyadari bahwa kualitas produk yang baik dan penetapan harga yang tepat merupakan dorongan yang sangat penting untuk menciptakan penjualan. Perusahaan yang berkinerja baik dan menjaga kualitas setiap produknya menjadikan konsumen bersedia melakukan pembelian pertama atau mungkin kemudian berkeinginan untuk melakukan pembelian berikutnya berulang-ulang.

Setiap perusahaan untuk meraih sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa harus menetapkan harga secara tepat. Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilities atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. (Fandy Tjiptono, 2008:465)

Pertimbangan dalam menetapkan harga pada suatu merek semen perlu untuk diperhatikan bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan kesesuaian harga yang tepat dengan daya beli menjadi salah satu faktor konsumen dalam membuat suatu keputusan pembelian. Berikut Tabel 1.9 menyajikan daftar harga yang ditawarkan beberapa produk semen.

TABEL 1.9

DAFTAR HARGA SEMEN DI KECAMATAN SUKATANI PURWAKARTA

Merek Kemasan

50 kg 40 kg

Semen Tiga Roda 64.000 53.000

Semen Holcim 62.000 52.000

Semen Gresik 60.000 49.000

(36)

Tabel 1.9 tersebut menunjukan bahwa harga beberapa merek semen cukup beragam. Untuk harga Semen Tiga Roda dengan ukuran 50kg dan 40kg berada pada kisaran harga Rp 64.000,- dan Rp 53.000,-, memiliki perbedaan dengan penetapan harga yang diterapkan kedua pesaingnya yaitu Semen Holcim dan Semen Gresik. Walaupun harga Semen Tiga Roda cukup tinggi, namun mengupayakan kualitas yang diberikan produk ini tetap baik. Dalam hal ini, perusahaan diharapkan memiliki strategi dalam menetapkan harga semen yang sesuai dengan keinginan konsumen dan diimbangi dengan kualitas dari produk tersebut.

Kualitas produk dan penetapan harga merupakan salah satu media pemasaran suatu perusahaan. Kualitas mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja suatu produk atau jasa yang dapat mendekatkan pada nilai kepuasan konsumen dan keputusan dalam menggunakan produk tersebut. Faktor-faktor yang terdapat dalam suatu produk menjadikan produk itu sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya sehingga konsumenlah yang menentukan tujuan pokok tersebut dan menggunakannya.

Menurut Philip Kotler (2012:175) mengemukakan “Terdapat berbagai

macam faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk konsumen antara lain variasi, harga, kualitas dan merek”. Perusahaan yang dapat memenuhi dengan

(37)

Strategi bisnis difokuskan pada intensitas dan pemuasan pelanggan serta bekerja untuk mengantisipasi kebutuhan dan penyesuaian hasil produk. Strategi-strategi yang dibentuk Semen Tiga Roda, selain dalam upaya menarik konsumen untuk memberikan keputusan pembelian juga memberikan kepuasaan akan produk sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan penjualan akan merek tersebut.

Berdasarkan uraian-uraian dari penjelasan tersebut, penulis merasa perlu mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai pentingnya kualitas produk dan menetapkan strategi harga yang tepat pada Semen Tiga Roda dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk tersebut. Maka penulis bermaksud

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga

Semen Tiga Roda Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Mandor

Bangunan Pemborong Di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta)”.

1.2 Identifikasi Masalah

(38)

Perkembangan dan persaingan akan industri semen ini mendorong setiap pelaku usaha termasuk Semen Tiga Roda untuk melakukan berbagai strategi dalam upaya mengembangkan dan mempertahankan pangsa pasar yang telah didapat.

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan penelitian yang diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut :

Persaingan yang terjadi pada setiap industri khususnya industri semen membuat setiap produsen melakukan berbagai jenis strategi dalam upaya mempertahankan posisinya dalam pangsa pasar. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ini adalah Semen Tiga Roda. Dalam pangsa pasar industri semen, Semen Tiga Roda menempati posisi yang cukup tinggi. Akan tetapi pada tahun 2011 hingga tahun 2013 posisi penilaian pada Semen Tiga Roda terus mengalami penurunan. Mengingat banyaknya pesaing dalam industri ini, penciptaan kualitas pada produk dan strategi menetapkan harga yang sesuai dengan daya beli konsumen perlu untuk dilakukan. Maka untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan pangsa pasar perlunya mengadakan peningkatan kualitas produk dan kesesuaian harga yang tepat pada Semen Tiga Roda sehingga menciptakan persepsi yang baik bagi konsumen dan mengambil keputusan pembelian pada produk ini.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran kualitas produk pada Semen Tiga Roda 2. Bagaimana gambaran harga pada Semen Tiga Roda

3. Bagaimana gambaran keputusan pembelian pada Semen Tiga Roda

(39)

5. Seberapa besar pengaruh harga produk Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian

6. Seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai :

1. Untuk mengetahui gambaran kualitas produk pada Semen Tiga Roda 2. Untuk mengetahui gambaran harga pada Semen Tiga Roda

3. Untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian pada Semen Tiga Roda 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk Semen Tiga Roda

terhadap keputusan pembelian

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga produk Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian

6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk dan harga Semen Tiga Roda terhadap keputusan pembelian

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :

(40)

khususnya mengenai kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis pula yaitu untuk memberikan pemasukan kepada Semen Tiga Roda dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mengelola dan penyelesaian masalah melalui kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian

(41)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Semen Tiga Roda. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah Kualitas Produk yang meliputi kinerja, fitur, realibilitas, konformasi, daya tahan dan estetika. Harga yang meliputi daftar harga, diskon dan potongan harga khusus. Dan variabel tidak bebas (dependent variable) yang dijadikan objek penelitian adalah keputusan pembelian meliputi pilihan merek, pilihan penyalur, jumlah pembelian, waktu pembelian dan metode pembayaran..

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan resposden yaitu para mandor bangunan pemborong yang menggunakan Semen Tiga Roda dalam pembangunan rumah dan bangunan lainnya di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Segala sesuatu yang akan dijadikan media untuk dianalisis merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian pada produk Semen Tiga Roda.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Method. Menurut Freddy Rangkuti (2008:20) mengemukakan “Cross Sectional Method adalah

kegiatan riset yang dilakukan pada saat tertentu”. Jadi fakta yang dapat

(42)

fakta tersebut dilakukan penyimpulan mengenai masalah-masalah penelitian yang ingin dibuktikan atau dicari teorinya.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarakan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8) mengemukakan “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Penelitian yang bersifat deskriptif ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian pada produk Semen Tiga Roda.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut Toto dan Nanang (2012:53) mengutarakan “Penelitian verifikatif (pembuktian) yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya”. Dalam penelitian verifikatif ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Semen Tiga Roda.

Mengingat jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey. Malhotra (2010:96) mengemukakan bahwa:

Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu

(43)

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Suharsimi Arikunto (2009:96) mengutarakan “variabel

adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Penentuan variabel pada penelitian ini menggunakan dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu kualitas produk dan harga sebagai variabel bebas (X), sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Menurut Malhotra (2009:248) yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu:

Variabel bebas (independent variable/predictor variable) merupakan variabel atau alternatif yang dimanipulasi dan yang mempengaruhi dan dibandingkan. Variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang mengukur efek dari variabel independent pada unit tes.

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

VARIABEL/SU

Sumber : Hasil Pengolahan Data

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

(49)

Secara garis besar, menurut Husein Umar (2013:42) jenis dan sumber data terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yakni studi pada mandor bangunan pemborong yang menggunakan Semen Tiga Roda di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalm bentuk diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literature, jurnal artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Data primer dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1 Pertumbuhan Ekonomi ASEAN, Cina dan India 2002 – 2012

(50)

No. Data Jenis Data Sumber Data

2 Konsumsi Semen Indonesia Tahun 2008 – 2013

Sekunder Diolah dari beberapa sumber di internet

3 Proyeksi Perbandingan Antara Kapasitas Dan Kebutuhan Semen Tahun 2012 – 2016

Sekunder www.asi.or.id

4 Penjualan Produsen Semen di Indonesia

Sekunder www.semengresik.com

5 Top Brand Index Produsen Se men Indonesia 2011 – 2013

Sekunder Marketing No.06/XII/Agustus 2011, Marketing

No.08/XII/Agustus 2012 dan Marketing No.07/XIII/Juli 2013 6 Market Share Produsen Semen

di Indonesia 2013

Sekunder www.duniaindustri.com

7 Strategi Produk Semen Tiga Roda

Sekunder www.sementigaroda.com

8 Penjualan Semen di Kecamatan Sukatani Purwakarta 2012-2013

Primer Pra Penelitian 2013 dan Wawancara

9 Tanggapan Responden Mengenai Merek Semen yang Paling Diminati

Primer Pra Penelitian 2013 dan Wawancara

10 Faktor Pertimbangan Konsumen dalam Membeli Produk Semen Tiga Roda

Primer Pra Penelitian 2013 dan Wawancara

11 Daftar Harga Semen Di Kecamatan Sukatani Purwakarta

Primer Pra Penelitian 2014 dan wawancara

Sumber: diolah dari berbagai data

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Husein Umar (2013:77) mengemukakan bahwa “Populasi diartikan sebagai wilayah generilisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipili menjadi anggota sampel”.

(51)

mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Metode penentuan populasi dimulai dengan jelas menentukan populasi yang akan dijadikan sasaran dalam penelitiannya. Maka untuk menentukan populasi pada penelitian menggunakan populasi sasaran. Populasi sasaran merupakan populasi yag akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Apabila dalam sebuah penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah mandor bangunan pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta yang menggunakan Semen Tiga Roda yaitu sebanyak 102 orang. (Sumber: Hasil penelitian 2014)

3.2.4.2 Sampel

Suharsimi Arikunto (2010:131) mengemukakan “Sampel merupakan

sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan demikian, dari populasi sasaran yang menjadi objek dalam penelitian diambil beberapa perwakilan untuk dijadikan sebagai sampel. Setiap subjek populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

Ukuran sampel merupakan sekumpulan anggota dalam sampel yang karakteristiknya diteliti, dengan catatan bagian yang diambil mewakili yang tidak diteliti. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:186) mengutarakan “Sampel adalah

(52)

memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk mewakili peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumus Slovin (Husein Umar, 2013:78), dimana ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan dan dalam pengambilan sampel menggunakan taraf kesalahan sebesar 5%. Dan rumus tersebut adalah :

Keterangan :

n =Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e =Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir(e = 0,05)

Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

n = 82 orang

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka ukuran sampel minimal atau (n) yang diambil dalam penelitian ini adalah 82 orang.

,

81,27 = 82

n

1,255 102

n

102.(0,05)2 1

102

 

(53)

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dalam menentukan sampel yang akan digunakan untuk penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) “Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi sebenarnya”.

Menurut Husein Umar (2013:82) “Sebuah teknik pengambilan sampel dapat diklasifikasikan sebagai probabilitas dan non probabilitas”. Sampel

probability merupakan suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap

anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel. Sedangkan sampel non probability kebalikan dari probability dimana setiap elemen atau populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih dan pemilihan sampel bersifat objektif.

Untuk mendapatkan sampel yang presentatif, maka diupayakan subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi unsur sampel. Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis menggunakan teknik Simple Random Sampling pada penelitian ini karena dalam teknik ini setiap subjek populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Menurut Malhotra (2009:380) mengutarakan:

(54)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan secara langsung atau tidak langsung. Tenik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati secara langsung data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat telibat langsung pada kegiatan. Dan melalui kegiatan observasi ini penulis melakukan studi pendahuluan diantaranya melihat, mengenal dan mengidentifikasikan masalah yang diteliti. Pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu pada mandor bangunan pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

2. Kuesioner

(55)

Kuesioner yang disebar oleh peneliti secara langsung kepada mandor bangunan pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.

3. Wawancara

Sangadji dan Sopiah (2010:191) mengemukakan “wawancara merupakan teknik pengambilan data ketika penelitian langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden”. Adapun dalam

penelitian ini penulis melakukan wawancara seara langsung kepada para mandor bangunan pemborong di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

4. Studi Literatur

(56)

variabel yang diteliti yang terdiri dari kualitas produk, harga dan keputusan pembelian.

Studi literatur tersebut disapat dari berbagai sumber, yaitu: a) Perpustakaan UPI, UNPAR, WIDIYATAMA

b) Skripsi,

c) Jurnal ekonomi dan Bisnis, d) Media cetak (majalah) e) media Elektronik (Internet).

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data mempunyai peran penting, hal ini karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti dan berfungsi dalam membentuk hipotesis. Selain itu benar tidaknya data tergantung baik tidaknya pengumpulan data.instrument yang penting dalam memenuhi persyaratan data adalah valid dan reliable.

Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statictical Product

for Service Solutions) 21.0 for Windows.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

(57)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan “Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya jika instrument yang kurang valid maka validitas tersebut rendah”

Sherri L. Jackson (2012:168) mengemukakan bahwa “Validity is an

indication of wether the instrument measuring what is claims to measure”.

Artinya, validitas adalah indikasi apakah instrument mengukur apa yang dikatakannya untuk diukur. Malhotra (2009:282) menambahkan bahwa “Suatu tes

dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukuran sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut”.

Uji validitas dilakukan mempunyai tuuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

rxy (Suharsimi Arikunto, 2009:146)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

(58)

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y  2

X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X  2

Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Perhitungan validitas instrument dilakukan dengan bantuan program SPSS

21.0 for Windows. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien

korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

TABEL 3.3

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi 5% dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar daripada rtabel (rhitung >rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung≤ rtabel).

(59)

signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

(Husein Umar, 2013:132)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α = 0,05.

2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid. 3. Jika thitung ≤ ttabel maka soal tersebut tidak valid.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen kualitas produk (X1), harga (X2) dan keputusan pembelian (Y). Hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan yaitu dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows.

Berikut Tabel 3.4 hasil uji validitas variabel kualitas produk (X1) pada penelitian ini yang disajikan sebagai berikut:

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KUALITAS PRODUK

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Kualitas Produk 1. Kinerja

1 Dalam menggunakan Semen Tiga Roda

dirasakan nyaman 0,706 0,468 Valid

2 Dalam menggunakan Semen Tiga Roda

Gambar

TABEL 1.6 FAKTOR PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMBELI
TABEL 1.8 KUALITAS PRODUK SEMEN TIGA RODA
TABEL 1.9 DAFTAR HARGA SEMEN DI KECAMATAN SUKATANI
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, variabel perputaran modal kerja memilki nilai probabilitas sebesar 0.4837 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan

Pemilihan strategi pemasaran global yang diterapkan lebih mengacu kepada pendapat Viswanathan dan Dickson (2006) yang mengungkapkan bahwa pendekatan strategi harus memiliki

Tata cara pencatatan perkawinan diatur dalam Bab II Pasal 2 sampai Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

In the Desktop & Screen Saver settings window that appears, click the Desktop button to bring Desktop set- tings to the front (see Figure 1-3), if they aren’t shown

Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah tenaga medis gigi dalam mengklasifikasi penyakit kalkulus menggunakan bidang keilmuan pengolahan citra digital dan jaringan saraf tiruan

Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi cocok dengan data yang ada, atau dapat diartikan variabel pemahaman produk bank syariah guru pondok pesantren tersebut

Strategi langsung yang paling sedikit digunakan followers dalam berkomentar pada akun instagram Jokowi adalah pada wacana politik ekonomi dan budaya... 3.2.2