• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB WANITA KARIR DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN:Studi Kasus pada Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB WANITA KARIR DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN:Studi Kasus pada Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB WANITA KARIR DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN

(Studi Kasus pada Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Nida Muthi Annisa

0806961

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB WANITA KARIR DEWASA MADYA MENUNDA PERNIKAHAN

(Studi Kasus pada Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung)

Oleh: Nida Muthi Annisa

0806961

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nida Muthi Annisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya

(3)

Nida Muthi Annisa,2013

(4)

Nida Muthi Annisa,2013

(5)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nida Muthi Annisa (0806961). Faktor-Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan (Studi Kasus pada Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab wanita karir dewasa madya menunda pernikahan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih secara

purposive, yaitu 3 orang wanita karir dewasa madya yang tinggal di Kota Bandung

dan hingga saat ini belum menikah. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab ketiga subjek menunda pernikahan dikarenakan belum menemukan pasangan yang cocok dengan mereka. Namun, masing-masing subjek pun memiliki faktor lain yang menyebabkan mereka menunda pernikahan. Subjek 1 merasa bahwa untuk masuk ke jenjang pernikahan dibutuhkan waktu untuk saling mengenal terlebih dahulu dengan lawan jenisnya hingga ia dapat menemukan kecocokan. Subjek 2 sangat berhati-hati dalam memilih pasangan karena merasa lebih baik berpisah ketika berpacaran dari pada berpisah ketika telah menikah. Selain itu, subjek 2 merasa terlalu santai dalam memikirkan pernikahan sejak masih muda. Hal itu dirasakan subjek 2 rasakan karena kakek dan nenek subjek yang jarang mengingatkan subjek untuk menikah. Subjek 2 pun memiliki pemikiran yang negatif tentang pria yang mendekatinya karena kini ia telah mapan. Pada subjek 3, ia selalu membandingkan pria yang mendekatinya dengan pasangannya terdahulu. Selain itu juga subjek 3 jarang memiliki waktu luang untuk berkenalan dengan lawan jenisnya karena sibuk di pekerjaannya.

(6)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Nida Muthi Annisa (0806961). Causal Factor Middle Age Career Women Delaying Marriage. (Case study of Middle Age Career Women in Bandung). Skripsi.

Departemen of Psychology Faculty of Education Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).

The purpose of this research is to find the factor that cause middle age career women delay their marriage. This research used a case study design with qualitative approach. The participant of this research is selected according to purposive sampling that is 3 middle age career women who lives in Bandung and until now have not marriage. The results showed that three subjects factor delaying marriage due to not finding a suitable partner with them. However, each subject also has other factors that cause them to delay marriage. Subject 1 felt that to enter into marriage takes time to get to know each other in advance with the opposite sex until he can find a match. Subject 2 very careful in choosing a partner because they feel better when separated dating of the split when married. Additionally, subject 2 felt too relaxed in the thought of marriage since she was young. Subject 2 felt her grandparents feel for a subject that is rarely reminding the subject of marriage. Subject 2 also had a negative thought about the man who approached him as she is now well established. On the subject 3, she was always comparing men who approached him with a former partner. In addition, subject 3 rarely have time to get acquainted with the opposite sex because she was busy at work.

(7)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-Faktor Penyebab Wanita

Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan” (Studi Kasus pada Wanita Karir

Dewasa Madya di Kota Bandung)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuwan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2013

Yang membuat pernyataan,

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas ijin dan

rahmat-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yan berjudul “Faktor-Faktor

Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan (Studi Kasus pada

Wanita Karir Dewasa Madya di Kota Bandung)”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Tentunya sangat penulis sadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk penulisan yang lebih baik lagi ke depannya. Akhir kata, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak termasuk penulis

sendiri maupun bagi pembaca.

Bandung, April 2013

(9)

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, pendapat,

dan informasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan-Nya serta mendengar segala

keluh kesah penulis dalam doa. Terimakasih atas segala nikmat yang Engkau

berikan.

2. Kedua orang tua yang penulis sayangi, Bapak Undang Suherman, S.H serta Ibu

Siti Nurhayati yang tidak henti-hentinya selalu memberikan doa, dukungan,

semangat serta bantuannya dikala penulis menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih untuk setiap kata penenang dikala penulis sedang berkeluh kesah.

3. Ibu Dra. Herlina, M.Pd, Psi selaku Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dan Bapak Heli Ihsan, S.Ag.,

M.Si selaku Sekertaris Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia serta selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Dr. Hj. Rahayu Ginintasasi, M.Si, selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya serta bersedia menjadi pembimbing yang dengan tulus

mengarahkan dan membimbing penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Gemala Nurendah, S.Pd, M.A, selaku pembimbing II yang telah dengan

tulus meluangkan waktunya ditengah kesibukan untuk memberikan dorongan,

(10)

iv

6. Seluruh dosen Jurusan Psikologi UPI yang telah memberikan ilmunya serta

pengalaman kepada penulis selama berlangsungnya perkuliahan.

7. Bu Mia dan Pak Dedi, selaku staf tata usaha Jurusan Psikologi yang membantu

penulis dalam memenuhi segala kebutuhan administrasi perkuliahan.

8. Ketiga subjek yang dengan tulusnya membantu penulis dalam berbagi

pengalamannya serta meluangkan waktunya untuk di tengah kesibukan untuk

ikut serta dalam penelitian ini. Mudah-mudahan suatu saat nanti Allah

memberikan jodoh yang diinginkan.

9. Adik-adikku tersayang, Rifqi Amalul Ahli dan Talitha Nur Adilah Zahrah yang

selalu memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi ini. Semoga kalian berdua pun sukses meraih cita-cita yang diinginkan.

10. Seluruh anggota Keluarga besar Atang Kantraprawira dan Keluarga besar Uca

Prihadi yang tidak henti-hentinya memberikan doa serta motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Sutrisno, terimakasih atas segala saran, bantuan, tenaga, doa, waktu

dan dorongan semangatnya kepada penulis dikala penulis sedang kesulitan

dalam mengerjakan skripsi ini. Semangat untuk skripsinya juga,

mudah-mudahan segera menjadi S.T.

12. Yuni Siti Nurdiniyati, Via Syalisia, S.Psi, Helen Saparingga, S.Psi dan

Sopiyanti Intan Solihat S.Psi yang telah memberikan pengalaman yang indah

selama menuntut ilmu diperkuliahan. Sukses selalu ya kawan mudah-mudahan

segala cita-cita dan keinginan kita tercapai, terimakasih atas segala dorongan

(11)

vii

13. Astri Ridha Yanuarti, S.P, Atia Fizriani, S.TP dan Redi Ramdani Amanza,

S.Pd yang masih selalu memberikan semangat untuk segera menyusul menjadi

seorang sarjana. Untuk Asep Firdaus segera menyusul menyelesaikan tugas

menjadi seorang sarjana.

14. Teman-teman psikologi angkatan 2008, terimakasih untuk segala cerita, tawa,

dan pengalaman selama kita bersama. Sukses selalu untuk kita semua ya.

15. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis karena

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala

pengalaman, ilmu serta semua yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan sebesar-besarnya dari Allah SWT.

Bandung, April 2013

(12)
(13)

ix

1. Profil Subjek 1 ……… 37

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 1 …………..………. 41

3. Faktor penyebab Subjek 1 Menunda Pernikahan ... 65

B. Hasil dan Pembahasan Subjek 2 1. Profil Subjek 2 ……… 68

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 2 ………..…… 70

3. Faktor penyebab Subjek 2 Menunda Pernikahan ... 92

C. Hasil dan Pembahasan Subjek 3 1. Profil Subjek 3 ……… 96

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Subjek 3 ………...……… 98

5. Faktor penyebab Subjek 3 Menunda Pernikahan ... 117

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Analisis Data Miller & Huberman ………. 33

Gambar 4.1 Faktor-Faktor Penyebab Subjek 1 Menunda Pernikahan ……….. 67

Gambar 4.2 Faktor-Faktor Penyebab Subjek 2 Menunda Pernikahan ………..….... 95

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Lajang ………. 15

Tabel 2.2 Tipologi Orang yang Melajang ………... 18

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penyajian Data

Lampiran 2 Verbatim Wawancara

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Surat Persetujuan Subjek

Lampiran 5 SK Pembimbing

(17)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada rentang kehidupan manusia akan selalu terjadi proses perkembangan.

Rentang kehidupan dapat dibagi menjadi sembilan periode, yaitu sebelum

kelahiran, baru dilahirkan, masa bayi, awal masa kanak-kanak, pubertas, remaja,

dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa lanjut (Hurlock, 1980). Dari Sembilan

mengungkapkan bahwa pada usia 60 tahun, biasanya terjadi penurunan kekuatan

fisik, sering pula diikuti dengan penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini

(18)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

2

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan bila tidak tentunya akan menghambat tugas perkembangan selanjutnya. Salah

satu tugas perkembangan pada masa dewasa adalah menikah.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tentang Perkawinan,

perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dewasa madya memiliki beberapa tugas perkembangan yaitu tugas yang

berkaitan dengan perubahan fisik, tugas yang berkaitan dengan perubahan minat,

tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejuruan, dan tugas yang berkaitan

sesuatu apapun lagi. Apalagi orang berusia dewasa madya mempunyai kemauan

yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya pada usia ini dan

memungut hasil dari masa-masa persiapan dan kerja keras yang dilakukan

sebelumnya.

Pencapaian prestasi pada seseorang dapat dilakukan salah satunya dengan

(20)

3

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wanita. Mereka masing-masing memiliki kesempatan yang sama dalam dunia

kerja. Tidak dapat dipungkiri pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, tidak

sedikit perempuan yang memilih untuk bekerja di luar rumah. Menurut Badan

Pusat Statistik (2012), pada tahun 2012 terdapat 43,3 juta jumlah perempuan yang

bekerja di Indonesia dan jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,642 juta

dari tahun sebelumnya. Pada usia dewasa madya, perempuan di Indonesia yang

bekerja mencapai jumlah 14 juta orang. Menurut Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(2011), di Jawa Barat dari jumlah keseluruhan wanita yang bekerja pada tahun

2011 yaitu 3,305 juta terdapat 31,34% wanita pada usia 40-59 tahun yang bekerja.

Wanita yang memutuskan untuk bekerja ada yang berstatus menikah ada

dengan kecemasan apabila pada usia ketiga puluh belum juga menikah.

Pada tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistik (2011), di Indonesia

(21)

4

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jawa Barat, terdapat 21 ribu perempuan yang pada usia 40-59 tahun berstatus

belum menikah menurut data SIAK provinsi Jawa Barat pada tahun 2011

(Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 2011).

Khastiti (2012) dalam surveynya di Fimela menyebutkan bahwa terdapat

beberapa alasan seorang wanita masih melajang. Seorang wanita karir mulanya

mengenyampingkan urusan mencari jodoh karena sedang menikmati pekerjaan

dan fokus mengejar karier. Ketika semua kebutuhannya telah terpenuhi barulah

timbul perasaan telat menikah. Selain karir, lajang pun bisa jadi pilihan karena

masa lalu yang membuat seseorang sengaja menghindari bersinggungan dengan

laki-laki, apalagi berkomitmen. Karena sulit untuk melangkah dan terlalu berhati-

hati sehingga lawan jenis pun menjauh.

tahun 2007 menjadi 32,3% pada tahun 2008 (Jayalaksana, 2010).

Sebuah artikel dalam Kompas.com mengungkap bahwa bagi kebanyakan

perempuan di Indonesia melajang dalam usia dewasa lebih menimbulkan rasa

(22)

5

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilecehkan. Kebanyakan perempuan masih sepakat dengan pandangan menikah

adalah kodrat tiap orang. Mereka juga harus berhadapan dengan pandangan

masyarakat yang tradisional, yang rata-rata menyudutkan perempuan lajang

dengan pertanyaan terus-menerus, label menyakitkan, atau memandang dengan

tatapan prihatin atau kasihan. Tetap saja perempuan lajang dipandang lebih

negatif daripada pria lajang (Dwiputri, 2008).

Selain beberapa faktor yang diungkap dalam beberapa penelitian di atas, di

status lajang yang disandangnya. Kondisi lajang pada perempuan Jawa termasuk

pada kondisi yang sulit terkait dengan latar belakang budaya mereka. Selain itu

juga seluruh subjek menyatakan bahwa kondisi mereka tersebut dikarenakan

belum menemukan jodoh. Walaupun terdapat kekhawatiran dalam statusnya

namun mereka berpikiran bahwa hal tersebut bukan hambatan untuk meraih

kesuksesan dalam bidang pekerjaan contohnya karir.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahanani (2010) tentang Sikap Wanita

Dewasa Yang Belum Menikah Terhadap Penyesuaian Pernikahan,

mengungkapkan bahwa pada dasarnya subjek penelitian memiliki sikap yang

negatif terhadap penyesuaian pernikahan. Hal tersebut terbentuk dari tiga

(23)

6

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konatif. Subjek penelitian tersebut cenderung untuk memutuskan tetap bekerja

setelah menikah karena pekerjaan dinilai tidak akan mengganggu proses

penyesuaian pernikahan. Dari komponen konatif subjek cenderung memutuskan

untuk tidak menikah karena saat ini mereka merasa bahagia dan nyaman

walaupun tidak menikah dari pada menikah dan tidak bahagia. Subjek juga

menilai bahwa pekerjaan menjadikan mereka memiliki kemandirian financial

sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pemenuhan hidup secara ekonomi

sendiri tanpa menikah.

Sutanto dan Haryoko (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran

Konsep Diri pada Wanta Berkarier Sukses yang Belum Menikah pun

mengungkapkan bahwa konsep diri yang dimiliki tiga responden penelitiannya

adalah positif. Ketiga responden masing-masing mengakui mereka memiliki

kekurangan dalam hidup mereka, akan tetapi hal tersebut tidak menyebabkan

mereka merasa rendah diri, atau dalam keadaan yang lebih jelek dari para wanita

yang menikah. Pada dasarnya mereka dapat mengatasi dan tidak keberatan dengan

status sebagai wanita yang lajang. Semua responden merasakan bahwa kondisi

berjudul Persepsi Perempuan Karir Lajang Tentang Pasangan Hidup juga

(24)

7

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya. Menikah atau tidaknya seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri dan

hal tersebut sangat berkaitan dengan bagaimana seseorang mempersepsikan

pasangan hidup. Persepsi tentang pasangan hidup ini, antara satu subjek berbeda

dengan subjek yang lain, namun dapat disimpulkan bahwa persepsi subjek tentang

pasangan hidup dapat digolongkan ke dalam persyaratan utama dan persyaratan

tambahan yang harus dimiliki oleh laki-laki.

Hasil penelitian dari tesis Nurendah (2008) dengan judul Sindrom Madu

Pada dasarnya ketika seseorang memutuskan untuk menikah tentunya harus

dilatarbelakangi dengan kesiapan pada diri individu tersebut. Blood & Blood

(1978) mengungkpakan bahwa terdapat dua aspek dalam kesiapan menikah yaitu

personal readiness dan circumstantial readiness. Personal readiness adalah

faktor-faktor kesiapan yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri sedangkan

circumstantial readiness merupakan faktor-faktor kesiapan yang berasal dari luar

diri individu tersebut. Ketika individu sudah bisa memenuhi kedua aspek tersebut

pada dasarnya dia sudah siap untuk menikah. Kesiapan menikah pada seorang

individu ini memperlihatkan faktor –faktor kesiapan menikah yang dimiliki

individu untuk menikah kelak. Ketika beberapa aspek kesiapan belum terpenuhi,

(25)

8

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semakin banyaknya fenomena di atas yang terjadi, memperlihatkan bahwa

fenomena wanita karir yang sudah menginjak dewasa madya dan belum menikah

ini bisa dijadikan sebagai sebuah penelitian. Hal tersebut dilihat pula dari

terlambatnya pemenuhan tugas perkembangan pada wanita dewasa madya untuk

menikah. Oleh karena itu maka peneliti ingin mengetahui faktor penyebab wanita

karir dewasa madya menunda pernikahan.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pencarian informasi tentang faktor penyebab

wanita karir dewasa madya menunda pernikahan. Wanita karir dewasa madya

dengan usianya yang sudah tidak muda lagi dan tugas perkembangan yang pada

dasarnya terhambat serta alasan-alasan yang menyebabkan wanita karir dewasa

madya belum memutuskan untuk menikah.

C. Rumusan Masalah

Pada dasarnya penelitian ini berawal dari adanya fenomena semakin

banyaknya wanita karir lajang yang menunda pernikahannya ketika usia mereka

telah memasuki usia dewasa madya. Pada usia dewasa madya tugas

perkembangan untuk menikah pada usia ini sudah tidak ada sehingga dapat

dikatakan juga terdapat tugas perkembangan yang terhambat. Berdasarkan

permasalahan di atas, maka dapat diambil pertanyaan penelitan, yaitu apakah

(26)

9

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor penyebab

wanita karir dewasa madya menunda pernikahan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang secara praktis maupun teoritis yang didapatkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Adapun mafaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah

pengetahuan serta pemahaman tentang faktor penyebab wanita karir dewasa

madya menunda pernikahan. Selain itu juga penelitian ini diharapkan bisa

menjadi salah satu sumber tentang wanita karir yang belum menikah namun

masih menginginkan untuk menikah walaupun di usianya yang menginjak

usia dewasa madya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor yang menyebabkan

wanita karir di usia dewasa madya belum memtuskan untuk menikah.

Sehingga dari penelitian ini adalah diharapakan dapat memberikan

gambaran faktor penyebab wanita karir dewasa madya belum memutuskan

(27)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Menurut Moleong pendekatan kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain

sebagainya (Herdiansyah, 2010). Sedangkan metode penelitian yang digunakan

adalah metode studi kasus yaitu suata inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena

(28)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

32

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang wanita karir dewasa

madya (dewasa madya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60

tahun). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan

menggunakan tujuan tertentu (Sugiyono, 2009).

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi untuk penelitian ini dilakukan di Kota Bandung yaitu di

tempat tinggal subjek penelitian. Pemilihan lokasi penelitian dapat

disesuaikan dengan keinginan subjek. Hal tersebut dimaksudkan agar dalam

proses pengambilan data subjek dapat merasa aman dan nyaman dalam

mengungkapka n jawabannya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan observasi dan wawancara untuk sumber data yang sama secara

serempak.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Sugiyono (2010)

mengungkapkan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

(30)

33

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur dalam kategori

wawancara mendalam yaitu wawancara yang dilakukan secara lebih bebas dan

lebih mendalam.

menggunakan tiga tahapan yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi

data/kesimpulan.

(31)

34

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Reduksi Data

Reduksi data ini merupakan suatu tahapan merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Reduksi data bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya. Proses ini berlangsung secara terus menerus sejalan dengan

pelaksanaan penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka kemudian dilakukan langkah penyajian

data. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik, pie

chard, pictogram dan sejenisnya. Tujuan dilakukannya display data adalah

untuk memudahkan memahami fenomena yang terjadi, merencanakan

tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Seperti halnya

reduksi data tahapan ini akan terus berlangsung hingga semua hal yang

harus diteliti telah dipaparkan dan disajikan.

3. Verifikasi Data/Kesimpulan

Tahap terkahir dalam proses analisis data adalah verifikasi

data.kesimpulan. Kesimpulan awal yang didapat masih bersifat sementara/

belum final. Kesimpulan yang diambil dapat dijadikan sebagai pemicu untuk

(32)

35

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Keabsahan data

triangulasi dilakukan dengan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda.

2. Ketekunan dalam Pengamatan

Proses ini dilakukan dengan mencari secara konsisten interpretasi

dengan menggunakan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis

(Moleong, 2011). Pada penelitian ini dilakukan usaha yang dapat membatasi

berbagai pengaruh dengan berbagai cara yaitu ketika sedang melaksanakan

pengambilan data peneliti menggunakan alat perekam (tape recorder) yang

bertujuan untuk merekam isi wawancara dan meminimalkan kemungkinan

terlewatnya hal-hal yang penting dari pencatatan secara manual. Selain itu

juga pencatatan manual tetap harus dilakukan agar dapat mencatat hal-hal

yang dapat terobservasi ketika pelaksanaan pengambilan data.

3. Membercheck

Membercheck ini pada prinsipnya adalah konfirmasi langsung dengan

(33)

36

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara (Bungin, 2010). Pada penelitian

(34)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

dewasa madya tentang faktor penyebab menunda pernikahan, diperoleh

kesimpulan bahwa faktor penyebab ketiga subjek belum memutuskan untuk

menikah pada dasarnya hampir sama yaitu dikarenakan belum menemukan

pasangan yang cocok. Namun pada masing-masing subjek pun terdapat faktor lain

yang menyebabkan subjek menunda pernikahan yaitu:

1. Untuk kasus subjek 1, ia merasa bahwa untuk masuk ke jenjang

pernikahan dibutuhkan waktu untuk saling mengenal terlebih dahulu

dengan lawan jenisnya hingga ia dapat menemukan kecocokan. Subjek 1

merasa tidak mungkin dalam waktu yang singkat untuk dapat langsung

memutuskan menikah dengan orang yang baru dikenalnya walaupun ia

sangat ingin segera menikah.

2. Sedangkan untuk kasus subjek 2, ia sangat berhati-hati dalam memilih

pasangan karena merasa lebih baik berpisah ketika berpacaran dari pada

berpisah ketika telah menikah. Karena ia tidak ingin pernikahannya kelak

seperti pernikahan ayahnya yang sering bercerai. Selain itu juga subjek 2

merasa terlalu santai dalam memikirkan pernikahan sejak masih muda.

Subjek 2 juga merasakan bahwa tidak adanya sosok ayah dan ibu

(35)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(36)

121

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk segera menikah. Subjek 2 tinggal bersama kakek dan neneknya yang

berkenalan dengan lawan jenisnya karena sibuk di pekerjaannya. Subjek 3

kurang memiliki waktu untuk hanya sekedar berjalan-jalan dan berkenalan

dengan teman yang baru.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor penyebab

wanita karir dewasa madya menunda pernikahan, berikut beberapa rekomendasi

bagi pihak yang terkait serta untuk kelancaran penelitian selanjutnya.

1. Kepada wanita dewasa madya

Kepada wanita dewasa madya yang masih mengharapkan sebuah

pernikahan agar tidak terlalu ideal dalam menentukan kriteria pria yang

akan menjadi pasangannya. Selain itu juga, diharapkan lebih terbuka

(37)

122

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada wanita dewasa madya yang bekerja agar tidak hanya memikirkan

untuk berkarir namun juga dapat memikirkan kehidupan pribadinya.

2. Kepada remaja wanita dan wanita dewasa awal

Kepada wanita dewasa awal atau yang sudah cukup usia untuk menikah

agar memikirkan pernikahan sejak awal dan tidak melupakan keharusan

untuk menikah. Selain itu juga jangan terlalu santai dalam memikirkan

pernikahan karena dikhawatirkan akan terlupa sehingga terlewat pada usia

yang seharusnya sudah melakukan tugas perkembangan untuk menikah.

3. Kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga wanita dewasa

madya yang belum menikah

Diharapkan memberikan dorongan serta mengingatkan untuk menikah

kepada wanita dewasa madya yang belum menikah. Dorongan tersebut

diberikan tidak dengan cara memaksa dan dapat memberikan rasa nyaman

pada wanita dewasa madya yang belum menikah. Hal ini penting agar

wanita dewasa madya tersebut tidak merasa terlalu santai ketika belum

mendapatkan pasangan hingga usianya yang mencapai usia dewasa madya.

Apalagi pada wanita dewasa madya yang memiliki karir yang cukup bagus

(38)

123

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Saran dan rekomendasi pada peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang membahas dengan tema yang sama yaitu

faktor penyebab wanita karir dewasa madya menunda pernikahan

diharapkan agar dapat meneliti wanita dewasa madya yang belum menikah

namun memiliki pasangan (sedang memiliki hubungan khusus dengan

pria). Sehingga diharapkan dapat menemukan faktor penyebab lain yang

membuat wanita karir dewasa madya menunda pernikahannya walaupun

telah memiliki pasangan. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat

mengambil subjek penelitian dengan kriteria sampel penelitian yang lebih

terfokus misalnya ditambah dengan kriteria pendidikan minimal yang

(39)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka.

Badan Pusat Statistik. (2011). Persentase Rumah Tangga menurut Daerah

Tempat Tinggal , Kelompok Umur, Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga, dan Status Perkawinan, 2009-2011. [Online]. Tersedia: www.bps.go.id.

[27 April 2013].

Blood, B & Blood, M. (1978). Marriage. New York: Free Pers.

Brown, S.D & Lent, R.W. (2005). Career Development and Counseling Putting

Theory and Reaserch to Work. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Bungin, M. B. (2010). Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Chaplin, J.P. (1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Domenico, D.M & Jones, K.H. (2006). Career Aspirations of Women in the 20th

Century. Journal of Career and Technical Education, 22(2), Fall, 2006.

Dwiputri, A. (2008). Untung Rugi Perempuan Lajang. [Online]. Tersedia: Jawa yang Masih Melajang di Dewasa Madya. Jurnal Arkhe. 1. 41-56.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Indriana,Y., Indrawati, E.S. & Ayuningsih, A. (2007). Persepsi Perempuan Karir

Lajang Tentang Pasangan Hidup Studi Kualitatif Fenomenologis di Semarang. Jurnal Arkhe. 12(2), 153-167.

(40)

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(41)

125

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jayalaksana, N. (2010). Kenapa ingin melajang?. [Online]. Tersedia: http://www.feminaonline.com/issue/issue_detail.asp?id=608&cid=2&view

Kussudyarsana dan Soepatini. (2008). Pengaruh Karir Objektif Pada Wanita

Terhadap Konflik Keluarga-Pekerjaan Kasus Pada Universitas

Muhammadiyah Surakarta. [Online]. Vol. 9, No. 2, Agustus 2008: 128-

145.Tersedia:http://eprints.ums.ac.id/1285/1/2._KUSSUDIYARSANA.pdf . [4 Juni 2011].

Mahanani, S. (2010). Sikap Wanita Dewasa Yang Belum Menikah Terhadap

Penyesuaian Pernikahan. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Moleong, L. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda

Mulder, N. (2001). Ruang Batin Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Lkis.

Nurendah, G. (2008). Sindrom Madu dan Racun Pada Wanita Karir (Studi

Bagian V sd IX. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (2011). Komposisi Penduduk menurut

Karakteristik Sosial. [Online]. Tersedia:

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1007. [28 April 2013].

(42)

126

Nida Muthi Annisa,2013

Faktor - Faktor Penyebab Wanita Karir Dewasa Madya Menunda Pernikahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rakhmat, J. (1996). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.

Rini, J.F. (2002). Wanita Bekerja. [Online]. Tersedia: e-psikologi.com. [20 Januari 2012]

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development. New York: Mc Graw Hill.

Schale, K.W & Willis, S.L. (1991). Adult Development & Aging (3rd Ed). New

York: Hopper Collins Publisher.

Sternberg, R.J. (2001) Psychology InSearch of The Human Mind. United States of America: Harcourt College Publishers.

Stein, P.J. (1976). Single. EnglewoodCliffs, NJ: Prentice Hall.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutanto, P & Haryoko, F. (2010). Gambaran Konsep Diri pada Wanta Berkarier

Sukses yang Belum Menikah.Jurnal Insan. Vol. 12 No. 01, April 2010..

Gambar

Gambar 3.1 Analisis Data Miller & Huberman …………………………………….    33
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Lajang ………………………….    15
gambaran  faktor  penyebab  wanita  karir  dewasa  madya  belum memutuskan
Gambar 3.1 Analisis Data Miller & Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil penelitian bahwa sebesar 65 % wanita hamil dewasa madya yang berisiko pre-eklamsia di Kota Bandung memiliki derajat state anxiety

Para wanita madya yang belum menikah untuk meningkatkan self-esteem nya sehingga wanita dewasa madya yang belum menikah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan

Saran bagi Pegawai Negeri Sipil wanita dewasa madya yang memiliki citra tubuh (body image) positif hendaknya lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik pada dewasa

Keenam dimensi dan berbagai faktor yang dimiliki oleh perempuan lajang usia dewasa madya di Gereja “X” Kota Bandung akan membentuk Psychological Well-being mereka,

Seperti apa yang dituturkan oleh salah satu wanita yang menjadi subjek penelitian, bahwa walaupun mereka memilih untuk menunda pernikahan dan memiliki status

Kecenderungan wanita karir dalam menunda usia menikah dikota medan saat ini sudah menjadi fenomena yang sangat menarik, dimana fenomena ini sudah tidak lagi tabu

i PROFIL KEHIDUPAN RUMAH TANGGA PERNIKAHAN PADA USIA DEWASA MADYA STUDI KASUS DI KOTA BANJARMASIN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Adapun yang peneliti bahas dalam penelitian ini adalah profil kehidupan rumah tangga pernikahan pada usia dewasa madya di dua kecamatan di Kota Banjarmasin dengan pendekatan yang sama