• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA:KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA:KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA: KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR

TESIS

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora dalam bidang Linguistik

oleh

Ardi Mulyana Haryadi NIM 1103338

PROGRAM STUDI LINGUISTIK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PENELITIAN

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA:

KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR

NAMA PENELITI : ARDI MULYANA HARYADI NIM : 1103338

PROGRAM STUDI : LINGUISTIK

Menyetujui,

Pembimbing 1,

Iwa Lukmana, M.A., Ph.D. NIP.196611271993031002

Pembimbing 2,

Dadang Sudana, M.A., Ph.D. NIP.196009191990031000

Mengetahui,

Ketua Program Studi Linguistik SPs UPI,

(3)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA:

KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR

oleh

Ardi Mulyana Haryadi S.Pd. STKIP Garut, 2009 M.Hum. Linguistik SPs UPI, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada Sekolah Pascasarjana UPI

© Ardi Mulyana Haryadi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

i

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA: KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR

ARDI MULYANA HARYADI ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji kelas verba dalam bahasa Sunda. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui realisasi enam kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda dan struktur logisnya. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber data penelitian ini ialah sumber data tertulis. Data didapat dari carpon majalah berbahasa Sunda yang menurut penulis kredibel secara struktur gramatikanya. Teknik pengumpulannya menggunakan teknik kajian pustaka. Pembatasan terhadap korpus data dilakukan untuk menjaga kekonsistenan penelitian. Itu difokuskan hanya pada kalimat yang hanya memiliki verba bahasa Sunda sebanyak enam puluh buah kalimat. Sebenarnya ada enam kali pengetesan untuk mengidentifikasi kelas verba. Namun berdasarkan pertimbangan, verba dari korpus data dites oleh lima kali pengetesan yang diajukan oleh Van Valin (2005). Hasilnya pada kelas verba state tidak dilakukan penganalisisan karena tidak terdapat pada korpus data. Pada kelas verba activity, accomplishment, dan active accomplishment ditemukan hasil yang identik dengan kriteria Test for Aktionsart classes. Pada kelas verba achievement ditemukan kriteria lain dari Test for Aktionsart classes yang khusus dalam bahasa Sunda. Pada kelas verba semelfactive ditemukan hasil yang identik dengan

Test for Aktionsart classes. Namun dalam bahasa Sunda menjadi opsional dalam kriterianya. Masing-masing kelas verba dijelaskan struktur logisnya yang didasari atas repsesentasi semantisnya. Dengan demikian struktur logis merupakan pelengkap dari kelas verba.

(5)

vi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN………..xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB II TEMALI GRAMATIKAL DALAM SINTAKSIS………8

2.1 Konsep Tatabahasa………8

2.2 Role and Reference Grammar………..12

2.2.1 Pengantar………12

2.2.2 Struktur Klausa dalam RRG………..………15

2.3 Struktur Semantik……….19

2.3.1 Empat Fitur Kelas Verba………19

(6)

vii

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1.2 Dynamic………..20

2.3.2.2.1 Causative Activity……….…23

2.3.2.3 Achievement……….…24

2.3.2.3.1 Causative Achievement……….…24

2.3.2.4 Semelfactive……….….25

2.3.2.4.1 Causative Semelfactive……….….25

2.3.2.5 Accomplishment………....25

2.3.2.5.1 Causative Accomplishment……….…...26

2.3.2.6 Active Accomplishment……….…26

2.3.2.6.1 Causative Active Accomplishment…...…………....…..27

2.3.3 Struktur Logis………..….27

2.3.3.1 Pengetesan Aktionsart………..….30

BAB III METODE PENELITIAN……….….….32

3.1 Desain Penelitian.………..…32

3.2 Pengumpulan Data..……….…….33

3.2.1 Sumber Data………..……….…....33

3.2.2 Prosedur Pengumpulan Data……….………….……….…...33

3.2.3 Teknik Pengolahan Data……….………….…..34

BAB IV ANALISIS KELAS VERBA DAN STRUKTUR LOGIS DALAM BAHASA SUNDA………...36

4.1 Kelas Verba dalam Kalimat Bahasa Sunda………..38

(7)

viii

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

4.1.2 Activity……….39

4.1.3 Achievement………....….43

4.1.4 Semelfactive………...…..45

4.1.5 Accomplishment………...48

4.1.6 Active Accomplishment………50

4.2 Struktur Logis dalam Kalimat Bahasa Sunda……….…..55

4.2.1 Struktur Logis State……….…56

4.2.2 Struktur Logis Activity……….…56

4.2.3 Struktur Logis Achievement……….…57

4.2.4 Struktur Logis Semelfactive……….58

4.2.5 Struktur Logis Accomplishment………..59

4.2.6 Struktur Logis Active Accomplishment………...60

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI………...62

5.1 Simpulan……….…………..62

5.2 Rekomendasi………65

DAFTAR PUSTAKA………..66

(8)

ix

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Semantic units underlying the syntactic units of the layered structure of

the clause………...16

Tabel 2.2 Operators in the layered structure of the clause………17

Tabel 2.3 Properti Kelas Verba………...………...22

Tabel 2.4 Lexical representations for Aktionsart classes………...………28

Tabel 2.5 Kelas Verba dan Struktur Logisnya………...28

Tabel 2.6 Test of Aktionsart classes………..……….30

(9)

x

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 language as a correlation between gestures and meaning…………..8

Gambar 2.2 language as a correlation between gestures and meaning (revised).10

Gambar 2.3 Organization of Role and Reference Grammar……….12

Gambar 2.4 Constituent projection (basic)………...……….13

Gambar 2.5 Universal oppositions underlying clause structure………....15

Gambar 2.6 Layered structure of the clause………..16

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Kelas Verba dalam Kalimat Bahasa Sunda…..35

Gambar 4.1 Struktur logis verba activity dalam bahasa Sunda……….56

Gambar 4.2 Struktur logis verba achievement dalam bahasa Sunda……….57

Gambar 4.3 Struktur logis verba semelfactive dalam bahasa Sunda……….58

Gambar 4.4 Struktur logis verba accomplishment dalam bahasa Sunda………...59

(10)

xi

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

1. AdjP Adjective Phrase

2. ADV Adverb

3. AdvP Adverb Phrase

4. AspP Aspect Phrase

5. CONJ Conjuntion

6. CP Complement Phrase

7. INGR Ingressive

8. LFG Lexical Functional Grammar

9. LS Logical Structure

10.NP Noun Phrase

11.NUC Nucleus

12.PP Prepositional Phrase

13.PRED Predicate

14.RelG Relational Grammar

15.RRG Role and Reference Grammar

16.SEML Semelfactive

17.V Verb

(11)

xii

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

19.* Tidak Gramatikal

20.? Irasional

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kelas Verba dalam Kalimat Bahasa Sunda

(12)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Studi dalam penelitian ini berkonsentrasi pada kelas verba dalam kalimat

bahasa Sunda. Dalam pandangan penulis, kelas verba merupakan elemen utama

pembentuk keterkaitan antarargumen dalam suatu konstruksi kalimat. Penelitian

mengenai kelas verba bisa memberikan beberapa representasi semantik terhadap

argumen oleh predikator yang berupa verba. Konsep verba dalam sebuah kalimat

merupakan fenomena sintaktis yang tidak lepas dari kaidah-kaidah tatabahasa.

Sebuah kalimat merupakan representasi tatabahasanya. Konstruksi kalimat

tersusun dari beberapa rangkaian kategori leksikal (dalam pandangan tradisional

disebut kelas kata) yang mengikuti kaidah ketatabahasaan. Kalimat merupakan

komponen utama bahasa manusia (Van Valin Jr, 2004).

Manusia secara tidak sadar setiap hari berujar membentuk

transformasi-transformasi kalimat untuk menyampaikan (niat) sesuatu dengan bahasanya.

Tentunya kalimat merupakan struktur bahasa. Di balik struktur bahasa ada makna.

“Kata-kata dan struktur lahir itu bagaikan kulit. Di balik kulit kata-kata dan

struktur itu ada makna, amanat, dan gagasan yang menjadi sasaran utama orang”

(Syihabuddin, 2011: 75). Makna dalam studi linguistik dibedah oleh semantik. Di

lain pihak, ada juga yang beranggapan, dalam teori generatif semantik bahwa

struktur semantik dan struktur sintaksis berisfat homogen. Sebenarnya semantik

(13)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar

dengan struktur logika yang terkonstruksi dalam satu proposisi yang di dalamnya

terdapat predikator dan argumen (Chaer, 2003).

Wujud kalimat yang dituturkan oleh penutur bahasa merupakan realisasi

dari sistem linguistiknya. Ketika berbicara mengenai sistem linguistik sebenarnya

berbicara juga mengenai fakultas bahasa. “Linguistic theory provides hypotheses

regarding a biologically programmed Language Faculty” (e.g., Chomsky 1986;

1988a, b; 1999; 2000; dalam Lust, 2006: 3). Teori linguistik mestilah mampu

menjawab bagaimana itu bisa terjadi atau bagaimana itu bisa berproses. Hal itu

berkaitan dengan norma atau aturan-aturan sebagaimana tercantum dalam

tatabahasa sebuah bahasa. Konsep tatabahasa merupakan produktivitas yang tak

terbatas karena seorang penutur bahasa mampu membuat kalimat-kalimat tak

terhingga dengan kreativitas pengetahuan bahasanya.

Akan tetapi konsep tatabahasa itu mesti ekonomis dan sederhana. Karena

alasan itulah anak dapat dengan mudah memperoleh bahasa pertamanya. Konsep

kesederhanaan itu jugalah yang menjadikan pijakan filosofis tatabahasa generatif

dengan konsep satu kalimat hanya diperikan oleh satu diagram pohon atau tree

diagram. Dalam studi kalimat, karakteristik sebuah kalimat yang baik adalah

karakteristik kalimat yang memiliki sususan baik serta berterima secara

gramatikal. Kalimat yang berterima secara kaidah biasanya selalu sesuai dengan

intuisi seorang penutur asli. Secara mendasar verba dalam kalimat merupakan

unsur inti dari kategori-kategori lainnya yang sama-sama bertalian membangun

sebuah konstruksi. Hal ini boleh disamakan dengan pendapat Chafe (1970; dalam

(14)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sintaksis adalah fungsi predikat.” Dalam bahasa Sunda, verba dibedakan atas

verba dinamis dan verba statif (lihat Sudaryat, Prawirasumantri, dan Yudibrata,

2009).

Bagi Chafe sendiri predikat harus selalu verba atau kategori lain yang

diverbakan (Chaer, 2003). Menurut Kridalaksana (1993: 226) ”Verba merupakan

kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat.” Begitu pula Verhaar (1990:

95) berpandangan “Dalam banyak bahasa kata kerja itu dibedakan atas yang

transitif dan intransitif ...” Dalam hal menentukan batasan sebuah kalimat, perlu

kiranya memahami elemen bentuk atau struktur kalimat yang membentuk arti atau

makna. Oleh karena itu, para linguis sampai sekarang memandang bahwa makna

dan struktur kalimat merupakan elemen penting sebagai sistem bahasa manusia.

Karena itulah ada hubungan di antara makna dan struktur bahasa (kalimat).

Sintaksis memandang bagaimana kalimat dikonstruksikan dan digunakan dengan

beberapa elemen penyusun kalimat (lihat Van Valin Jr., 2004). Pendekatan

filosofis yang digunakan dalam penelitian ini berciri fungsionalisme karena

memandang bahasa sebagai fenomena sosial. Sebenarnya teori linguistik yang

dominan di Indonesia sekarang berciri fungsionalistis (lihat Kridalaksana, 2002).

Penelitian terdahulu perlu mendapat perhatian lebih dalam sebuah

penelitian, terlebih tesis dan disertasi. Penelitian terdahulu ibaratnya papan

penunjuk jalan yang menunjukkan peneliti selanjutnya untuk melewati rute-rute

yang belum pernah dilalui oleh peneliti sebelumnya. Penelitian mengenai sintaksis

memang telah banyak dilakukan. Akan tetapi yang relevan dengan penelitian ini

(15)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar

Thiengburanathum (2007). Penelitian tersebut menggunakan teori Role and

Reference Grammar (RRG). Dalam penelitian tersebut digunakan tujuh

pengetesan terhadap tujuh jenis verba dalam bahasa Thailand. Empat pengetesan

verba menggunakan empat jenis pengetesan yang diajukan oleh Van Valin (2005).

1.2. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini diajukan guna menjaga fokus

utama dari tujuan penelitian. Seperti sudah dikemukakan di atas bahwa studi

penelitian ini berfokus hanya pada kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda ragam

tulisan. Alasan pemilihan ragam tulisan ialah guna memperoleh kebakuan dalam

penggunaan kalimat bahasa Sunda yang sesuai tatabahasanya. Selain itu ragam

tulisan lebih konsisten ketimbang ragam lisan. Data diperoleh dari carpon majalah

berbahasa Sunda yang penulis anggap media tersebut memiliki kriteria

kegramatikalan yang baik dalam tatabahasa Sunda.

1.3. Rumusan Masalah

Penelitian ini berangkat untuk mencari jawaban-jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

1) Bagaimana realisasi kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda ragam

tulisan jika ditinjau dengan pendekatan Role and Reference Grammar?

2) Bagaimana struktur logis verba terhadap argumen-argumen lainnya

(16)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

memetakan konsep pertanyaan-pertanyaan di atas.

1) Mendeskripsikan realisasi kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda ragam

tulisan yang ditinjau dengan pendekatan Role and Reference Grammar.

2) Menjelaskan struktur logis verba terhadap argumen-argumen lainnya

dalam konstruksi kalimat bahasa Sunda ragam tulisan.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini setidaknya bisa menggambarkan bagaimana sebuah

konstruksi verba yang memiliki peran sentral dalam kalimat bahasa Sunda. Dari

hasil penelitian, diharapkan adanya sebuah deskripsi kelas verba yang

menggambarkan keterkaitan antarargumennya. Di lain pihak juga, penelitian ini

bisa menjelaskan struktur logis verba serta aturan-aturannya dalam kalimat bahasa

Sunda. Penelitian ini menggunakan teori Role and Reference Grammar (RRG)

yang kiranya masih jarang diterapkan pada bahasa Sunda (dan bahasa Indonesia).

RRG berfokus pada hubungan makna verba dalam struktur klausa dengan

relasi lain dalam sebuah tatabahasa. Penulis berpandangan rupanya itulah yang

menjadi salah satu alasan pemilihan teori dalam penelitian ini. Penelitian ini

mengungkap fenomena sintaksis yang berupa kelas verba dalam kalimat bahasa

Sunda. Karena itulah hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menemukan

(17)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar

penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah teori kebahasaan dalam

bahasa Sunda khususnya teori sintaksis (fungsional).

1.6. Definisi Operasional

Definisi operasional di bawah ini diharapkan mampu meminimalisir

kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1) Kelas verba merupakan representasi yang mendasari sistem leksikal

untuk verba dan predikator lainnya secara implisit maupun eksplisit

(Van Valin, 2005).

2) Role and Reference Grammar merupakan teori sintaksis strata

tunggal yang menampilkan representasi struktur sintaksis yang

dihubungkan dengan representasi semantik. Selain itu RRG

berkonsentrasi terhadap interaksi sintaksis, semantik, dan pragmatik

dalam sistem gramatikal (Van Valin, 2000).

1.7. Organisasi Tesis

Dalam penelitian/tesis ini setiap bab akan disusun secara tersusun guna

menjaga kesistematisan baik dari segi isi maupun dari segi teknis penulisan. Oleh

karena itu dalam setiap bab akan berisi beberapa hal yang mendasar sesuai

karakteristik penulisan karya ilmiah yang berlaku. Di bawah ini secara umum

akan dirinci satu per satu. Bab I berisi latar belakang masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

(18)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pisau analisis data yang didapat berdasarkan pertimbangan relevansinya

dengan penelitian ini. Bab III berisi desain penelitian, pengumpulan data, sumber

data, prosedur pengumpulan data, dan teknik pengolahan data yang sesuai tujuan

penelitian dan dianalisis berdasarkan kerangka teori seperti yang dituliskan dalam

Bab II. Bab IV berisi deskripsi dan analisis bahasa berdasarkan kerangka teori. Di

samping itu, analisis data bahasa dihubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan

penelitian guna menjaga kekonsistenan tujuan penelitian. Bab V berisi simpulan

dan rekomendasi. Simpulan dan rekomendasi akan diungkapkan berdasarkan hasil

(19)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai segala hal tentang

metode penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik

pengolahan data. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan tahapan pemilihan data,

pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian hasil analisis data. Penelitian

ini juga bersifat sinkronis. Sinkronis di sini dimaksudkan untuk pola/ragam

gramatika bahasa Sunda dalam kurun waktu tertentu/terkini.

Bailey (2007: 49) mengemukakan karakteristik payung penelitian seorang

peneliti kualitatif bahwa:

Qualitative researchers work within paradigms, use theories, conduct research consistent with traditions of inquiry, design the methodological structures of their research, employ methods to collect data, perform data analysis, and write final manuscripts.

Dengan kata lain, seorang peneliti kualitatif bekerja dengan paradigma, teori,

konsisten dengan penyelidikannya, mendesain struktur penelitian, menggunakan

metode untuk pengumpulan data, menunjukan analisis data, dan menulis hasil

finalnya.

Data yang ada diamati dengan prosedur observasi dan diamati juga dengan

prosedur instrospektif karena menurut Alwasilah (2011: 28) “Peneliti langsung

mengakses bahasa sasaran penelitian melalui kompetensinya.” Selain itu peran

peneliti sendiri sebagai instrumen sangat menunjang proses penelitian. Oleh

(20)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan sendiri. Alasan penggabungan metode observasi dan metode

introspektif ialah guna mendukung penganalisisan berdasarkan korpus data plus

intuisi peneliti. Dengan demikian korpus data yang dianalisis bisa mendekati

sempurna.

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1. Sumber Data

Korpus data merupakan bahan mentah. Bahan mentah (data bahasa) mesti

melewati beberapa tahapan-tahapan agar layak menjadi korpus data sebuah

penelitian. Korpus data dalam penelitian ini diperoleh dari ragam bahasa Sunda

tertulis seperti dalam majalah berbahasa Sunda. Tentunya korpus data diperoleh

dari media yang kredibel yang mewakili pola gramatika bahasa Sunda yaitu

khusus hanya pada rubrik carpon majalah Sunda Midang No. 98 Taun Kasalapan

15 Desember-15 Januari; Sunda Midang No. 99 Taun Kasalapan 15 Januari-15

Pébruari 2013. Selain sumber data tertulis, kemampuan intuisi penulis juga akan

didayakan guna menjadi sumber data bandingan dari data bahasa yang didapat.

Penulis mempertimbangkan bahwa hal tersebut perlu dilakukan guna

menyempurnakan pemilihan korpus data.

3.2.2. Prosedur Pengumpulan Data

Karena sumber data penelitian ini berupa data bahasa yang tertulis, maka

teknik yang digunakan ialah teknik kajian pustaka. Sebelumnya, penulis membaca

(21)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar

yang belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Setelah menentukan

sumber data tertulis, maka korpus data diambil berdasarkan pertimbangan tingkat

relevansinya dengan penelitian ini. Korpus data juga dibatasi hanya pada

kalimat-kalimat bahasa Sunda atau struktur bahasa Sunda yang hanya memiliki verba

dalam rangkaian gramatikalnya. Hal tersebut dilakukan guna menjaga spesifikasi

penelitian ini.

3.2.3. Teknik Pengolahan Data

Teknik analisis bahasa digunakan untuk membongkar atau memerikan

struktur bahasa dalam dengan teori tertentu sebagai pisau analisis. Korpus data

akan dianalisis dengan lima pengetesan dari enam pengetesan kelas

verba/Aktionsart yang diajukan Van Valin (2005). Selain itu metode distribusional

pun digunakan guna menunjang pendekatan analisis dengan unsur bahasa itu

sendiri (lihat Djajasudarma, 2010). Karena dasar penganalisisan penelitian ini

menggunakan pendekatan distribusional maka teknik yang digunakan sebagai

berikut:

- Delisi (pelesapan)

- Subtitusi (penggantian)

- Intrusi (penyisipan)

Model dalam penelitian ini menggunakan model induktif. Kerangka model

(22)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Kelas Verba dalam Kalimat Bahasa Sunda

KELAS VERBA DALAM KALIMAT BAHASA SUNDA:

KAJIAN ROLE AND REFERENCE GRAMMAR

Teori Role and Reference Grammar Van Valin Jr. (2005,)

Bagaimana realisasi kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda jika ditinjau dengan pendekatan Role and Reference Grammar?

Bagaimana struktur logis verba terhadap argumen-argumen lainnya dalam konstruksi kalimat bahasa Sunda?

(23)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi simpulan serta rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

mengenai kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda. Secara menyeluruh isi bab ini

pula akan dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang hasilnya telah

dianalisis pada bab empat. Yang menarik perhatian penulis untuk melakukan

penelitian ini ialah kesederhanaan empat fitur kelas verba yang mampu mengungkap

macam-macam kelas verba hanya dengan fitur static, dynamic, telic, dan punctual.

Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana realisasi kelas verba dalam kalimat

bahasa Sunda ragam tulisan jika ditinjau dengan pendekatan Role and Reference

Grammar. Selain itu pula penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana struktur

logis verba terhadap argumen-argumen lainnya dalam konstruksi kalimat bahasa

Sunda ragam tulisan. Sebagai sintesis akhir dari penelitian ini akan diberikan pada

simpulan dan rekomendasi.

5.1. Simpulan

Penelitian ini secara umum telah mencapai akhirnya. Sebagaimana pada bab

pertama, penelitian ini mengkaji (1) realisasi kelas verba dalam kalimat bahasa Sunda

ragam tulisan dengan pendekatan Role and Reference Grammar, (2) struktur logis

verba terhadap argumen-argumennya dalam konstruksi kalimat bahasa Sunda ragam

(24)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu: state, activity, achievement, semelfactive, accomplishment, dan active

accomplishment dalam bahasa Sunda. Sekaitan dengan pertanyaan tentang kelas

verba dalam bahasa Sunda ditemukan beberapa hasil sebagai berikut. Pertama, kelas

verba state berkenaan dengan sebuah keaadaan yang tetap dan berkaitan dengan

kognisi. Namun pada korpus data bahasa yang dibatasi, penulis tidak menemukan

kelas verba state. Oleh karena itu penulis tidak melakukan penganalisian untuk kelas

verba state. Kedua, pada penganalisisan kelas verba activity yang bercirikan fitur

[+dynamic] dilakukan lima kali pengetesan dan hasilnya identik seperti pada kriteria

Test for Aktionsart classes. Ketiga, pada penganalisisan kelas verba achievement

yang bercirikan [+telic] dan [+punctual] dilakukan lima kali pengetesan dan hasilnya

dalam bahasa Sunda mempunyai pilihan lain. Kriteria dari Test for Aktionsart classes

pada kelas verba achievement diberikan tanda asterik. Oleh karena itu penulis

berkewenangan untuk bisa memilih antara ‘ya’ dan ‘tidak’ dalam kriteria

pengetesannya.

Keempat, pada penganalisisan kelas verba semelfactive yang bercirikan

[±dynamic] dan [+punctual] dilakukan lima kali pengetesan dan hasilnya sama

dengan pengetesan kelas verba semelfactive. Dalam bahasa Sunda bisa memilih

antara ‘ya’ dan ‘tidak’ dalam kriteria pengetesannya. Kelima, pada penganalisian

kelas verba accomplishment yang bercirikan [+telic] dilakukan lima kali pengetesan

dan hasilnya identik seperti pada kriteria Test for Aktionsart classes. Keenam, pada

(25)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar

[+telic] dilakukan lima kali pengetesan dan hasilnya identik seperti pada kriteria Test

for Aktionsart classes.

Sekaitan dengan pertanyaan kedua mengenai struktur logis kelas verba dalam

bahasa Sunda akan dipaparkan sebagai berikut. Struktur logis sebenarnya hanyalah

pelengkap kelas verba dalam teori Role and Reference Grammar. Itu merefleksikan

struktur semantik dari realisasi sebuah konstruksi kalimat. Masing-masing kelas

verba dalam bahasa Sunda ditentukan predikator serta argumen-argumennya. Setelah

konstruksi kalimat dibangun dalam diagram pohon atau tree diagram ala Role and

reference Grammar lalu di bawahnya diterangkan struktur logisnya. Oleh karena itu

struktur logis (atau semantik) merepresentasikan makna dari kelas verbanya

masing-masing.

Kekhasan analisis kelas verba dengan RRG dalam bahsasa Sunda dapat

disarikan sebagai berikut. Pertama, pada kelas verba Achievement dan Semelfactive

pada hasil pengetesannya bisa bebas memilih antara ‘ya’ dan ‘tidak’, karena pada

Tests for Aktionsart Classes ditandai dengan tanda asterisk (*). Kedua, pemilihan

kriteria pengetesan dalam bahasa Sunda dapat ditandai dengan beragamnya pilihan

leksikal. Hal tersebut dimungkinkan karena dalam bahasa Sunda ada undak-usuk

bahasa. Dalam penelitian ini ada juga keterbatasan mengenai causative dari

masing-masing kelas verba. Itu terjadi karena data dalam penelitian ini terbatas.

Kelas verba dan struktur logisnya, dalam pandangan penulis, merupakan awal

(26)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atas dapat dikemukakan beberapa hal. Pertama, Role and Reference Grammar

mongonfirmasi klaim fitur universalnya dapat digunakan dalam lintas bahasa. Kedua,

rupanya teori ini dapat menerangkan fitur-fitur sintaksis secara komprehensif meliputi

sintaksis, semantik, (dan pragmatik). Sintaksis, semantik, dan pragmatik dapat

diuraikan pada sistem gramatika lintas bahasa. Demikianlah simpulan hasil analisis

secara umum telah dipaparkan di atas.

5.2. Rekomendasi

Penelitian ini hanya berfokus pada kelas verba dan struktur logis dalam

kalimat bahasa Sunda. Data yang digunakan pun terbatas hanya pada carpon atau

cerpen dalam majalah berbahasa Sunda. Namun demikian kiranya hal tersebut, dalam

pandangan penulis, merupakan awal atau pintu dari teori Role and Reference

Grammar yang sangat dalam. Penulis merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya

untuk meneliti struktur informasi, hubungan sintaksis dan representasi semantik

dalam kalimat sederhana dan kompleks dengan data yang lebih banyak serta lebih

komprehensif. Selain itu, penulis berpandangan kiranya teori Role and Reference

Grammar ini dapat digunakan dalam lintas bahasa, khususnya pada bahasa-bahasa

(27)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar DAFTAR PUSTAKA

Allen, Vorgelegt Von Janet L. (2011). A Role and Reference Grammar Analysis of

Kankanaey.Dissertation, Heinrich-Heine-Universität Düsseldorf.

Alwasilah, A. Chaedar. (2011). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Bailey, Carol S. (2007). A Guide to Qualitative Field Research. California: Sage

Publication Company.

Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta. Rineka Cipta.

Chenglong, Huang. (2005). “Aktionsart and Aspect in Qiang”. The 2005

International Course and Conference on RRG, Academia Sinica, Taipei, June

26-30.

Djajasudarma,T. Fatimah. (2010). Metode Linguistik (Ancangan Metode Penelitian

dan Kajian). Bandung: Refika Aditama.

Farrel, Patrick. (2005). Grammatical Relation. Oxford: Oxford University Press.

Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. (2002). Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori

Sintaksis. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Lust, Barbara. (2006). Child Language. Cambridge: Cambridge University Press.

Philips, Audra & Thiengburanathum, Prang. (2007). “Verb Classes in Thai”.

(28)

Ardi Mulyana Haryadi, 2013

Kelas Verba Dalam Kalimat Bahasa Sunda :Kajian Role And Reference Grammar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Robins, R. H., (1983). Sistem dan Struktur Bahasa Sunda. Jakarta: Penerbit

Djambatan.

Siregar, Tiornalis. (2011). Predikasi Sintaksis Bahasa Angkola. Disertasi, Universitas

Sumatra Utara.

Sudaryat, Yayat., Prawirasumantri, Abud., dan Yudibrata, Karna. (2009). Tata Basa

Sunda Kiwari. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Syihabuddin. (2011). Pendidikan dan Bahasa dalam Perspektif Islam. Bandung:

Rizqi Press.

Van Valin Jr., Robert D. (2000). “A Concise Introduction to Role and Reference

Grammar”. Fluminensia, god. 12. Br. 1-2, str 47-78.

Van Valin Jr., Robert D. (2004). An Introduction to Syntax. Cambridge: Cambridge

University Press.

Van Valin Jr., Robert D. (2005). Exploring The Syntax-Semantic Interface.

Cambridge: Cambridge University Press.

Van Valin Jr., Robert D. (2007). “The Role and Reference Grammar Analysis of

Three-Place Predicates”. SL 63, 31-63.

Vendler, Zeno. (1967). Linguistics in Philosophy. Ithaca: Cornell University Press.

Verhaar, J. W. M. (1990) Pengantar Lingguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada

Gambar

Tabel 2.2 Operators in the layered structure of the clause………………………17
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Kelas Verba dalam Kalimat Bahasa Sunda

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.29: Bentuk Bangunan Resor “Alam Selo” Boyolali dengan Pendekatan Lokalitas... IV-82 Gambar 5.1: Struktur Organisasi Kusuma

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian merupakan sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun badan usaha berperan serta

“Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Intelektual Capital terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada perusahaan keluarga yang terdaftar di BEI Periode tahun

Indonesia dalam konteksnya sebagai negara yang dalam keadaan terpuruk tidak terlepas dari peran serta birokrasi yang selama ini menduduki posisi urgen dalam kehidupan berbangsa

Tabel kebenaran yang diperoleh sebelum pengubahan persamaan logika dan sesudah pengubahan ke bentuk NAND memiiki hasil yang sama atau ekuivalen. Apabila terdapat

Dari perencanaan kebutuhan tersebut dapat digambarkan secara umum sistem yang akan dibuat dengan menggunakan UML, UML yang digunakan adalah UML versi 1.1 dimana

Sistematika penulisan naskah sesuai format baku, terdiri dari: judul (max 12 kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), nama penulis (tanpa gelar akademik), abstrak (max

pembelajaran di kelas melalui kegiatan yang dirancang oleh guru. Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada. siklus II. Mencatat aktivitas guru