• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KHUSUS SEBAGAI SARANA PENELUSURAN INFORMASI OLEH PESERTA DIKLAT DI PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KHUSUS SEBAGAI SARANA PENELUSURAN INFORMASI OLEH PESERTA DIKLAT DI PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KHUSUS SEBAGAI SARANA PENELUSURAN INFORMASI OLEH PESERTA DIKLAT DI

PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

Rizki Lestari Kusuma Putri

0806939

KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus

Sebagai Sarana Penelusuran Informasi

Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral

dan Batubara Bandung

Oleh

Rizki Lestari Kusuma Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rizki Lestari Kusuma Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

(4)

i

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Rizki Lestari Kusuma Putri (0806939), Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menggeser fungsi Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi. Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah umum, yaitu : “Bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara?”. Rumusan masalah khusus pada penelitian ini yaitu, Pertama, Bagaimana gambaran umum pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara? Kedua, Bagaimana kemampuan peserta diklat dalam menggunakan berbagai alat penelusuran informasi ? Ketiga, Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey. Populasi penelitiam adalah seluruh peserta diklat Inspektur Tambang angkatan III, IV dan V di Pusdiklat Mineral dan Batubara yang berjumlah 90 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Penyampelan Aksidental yang akhirnya menentukan responden sebanyak 26 orang. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Pertama, pendeskripsian data angket. Kedua, perhitungan chi kuadrat. Ketiga, perhitungan persentase. Keempat, penarikan kesimpulan.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sudah memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penelusuran informasi, hanya peserta diklat belum memanfaatkan Perpustakaan Khusus ini dengan baik. Peserta diklat jarang berkunjung ke Perpustakaan Khusus, mereka lebih suka memanfaatkan teknologi internet dan media cetak dalam proses penelusuran informasi.

(5)

ii

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACK

Rizki Lestari Kusuma Putri 0806939, Utilization of Special Libraries As a Means of Information Retrieval Participant Training Center Training in Mineral and Coal.

The research was motivated by the development of information and communication technology shifts the Special Libraries function as a means of information retrieval. This study contradicts the general problem formulation, namely: "How does the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center?". Particular formulation of the problem in this research is, first, an overview of the utilization of How Special Libraries by training participants on Mineral and Coal Training Center? Second, how the participants' ability to use a variety of tools and training in information retrieval? Third, what factors influence the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center?

The purpose of this study was to obtain information on how the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center. This study uses a descriptive survey. Population is the entire workforce training participants Mine Inspector III, IV and V in Mineral and Coal Training Center which totaled 90 people. The samples in this study using accidental Sampling techniques that ultimately determine the respondents as many as 26 people. Data processing is performed in this study, namely the First, questionnaire data description. Second, the calculation of chi square. Third, the

percentage calculation. Fourth, conclusion.

The conclusion of this study is the Special Libraries Pusdiklat Mineral and Coal already has a wide range of facilities that can be used as a means of tracking information, training participants not only take advantage of this Special Libraries well. Training participants rarely visited the Special Libraries, they prefer to take advantage of Internet technology and print media in the process of information retrieval.

(6)

v

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

2. Pengertian Perpustakaan Khusus ... 9

3. Tujuan, Tugas dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 12

4. Koleksi Perpustakaan Khusus ... 13

5. Pengelolaan Perpustakaan Khusus ... 14

6. Pelayanan Pengguna ... 16

7. Pengertian Penelusuran Informasi ... 23

8. Tujuan Penelusuran Informasi ... 24

9. Sumber-sumber Informasi dan Metode Penelusuran Informasi ... 25

10. Strategi Penelusuran Informasi ... 28

11. Teknik Penelusuran Informasi ... 29

12. Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat ... 32

(7)

vi

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Asumsi Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Metode Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 38

1. Populasi Penelitian ... 38

E. Teknik Pengembangan Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 44

2. Uji Reliabilitas ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 47

1. Perhitungan Gambaran Umum ... 47

2. Chi Kuadrat ... 48

G. Langkah-langkah Penelitian ... 49

1. Tahap Pengumpulan Data ... 49

2. Tahap Pengolahan Data ... 49

3. Tahap Pelaporan ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

1. Frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 54

2. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 59

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informaasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 69

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

(8)

vii

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat di

Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 75

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informaasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 77

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82

A. Kesimpulan ... 82

1. Simpulan Umum ... 82

2. Simpulan Khusus ... 82

B. Rekomendasi ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(9)

viii

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus ... 9

Tabel 2.2. Alat-alat Penelusuran Informasi ... 28

Tabel 3.1. Skala Likert ... 42

Tabel 3.2. Penafsiran Persentase ... 47

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 51

Tabel 4.2. Frekuensi kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus ... 52

Tabel 4.3. Pengujian Validitas Instrumen ... 52

Tabel 4.4. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Penelitian 1 (Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Oleh Peserta Diklat) ... 53

Tabel 4.5. Saya mengunjungi Perpustakaan Khusus lebih dari satu kali dalam seminggu untuk menelusuri informasi ... 55

Tabel 4.6. Saya suka menghabiskan lebih dari 30 menit dalam memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk menelusuri informasi ... 55

Tabel 4.7. Perpustakaan Khusus sering saya manfaatkan untuk berdiskusi bersama teman kelompok karena banyak terdapat referensi untuk membantu penyelesaian tugas saya ... 56

Tabel 4.8. Saya sering memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk membaca dan meminjam buku untuk mengerjakan tugas-tugas diklat ... 56

Tabel 4.9. Saya sering memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk membaca dan meminjam buku untuk mengisi waktu luang ... 57

Tabel 4.10. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Rumusan Masalah 2 (Kemampuan Peserta Diklat Dalam Menggunakan Berbagai Alat Penelusuran Informasi) ... 57

Tabel 4.11. Menurut saya proses penelusuran informasi dapat menghemat waktu saya dalam mengerjakan suatu pekerjaan ... 59

Tabel 4.12. Menurut saya dengan melakukan penelusuran informasi, pengetahuan dan wawasan saya dapat meningkat ... 59

Tabel 4.13. Saya hanya melakukan penelusuran informasi jika ada tuntutan dari pekerjaan saja ... 60

(10)

ix

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.15. Saya melakukan penelusuran informasi dengan menggunakan media elektronik (media offline dan online) setiap satu kali

sehari atau lebih ... 61

Tabel 4.16. Saya melakukan penelusuran informasi dengan menggunakan media cetak (buku, koran, majalah, tabloid) setiap satu kali

sehari atau lebih. ... 61

Tabel 4.17. Menurut saya katalog, indeks, abstrak, buku, dan ensiklopedia

merupakan alat penelusuran informasi yang mudah digunakan. ... 62

Tabel 4.18. Menurut saya CD-ROM atau media rekam merupakan alat

penelusuran informasi yang mudah digunakan ... 62

Tabel 4.19. Menurut saya komputer dan internet merupakan alat

penelusuran informasi yang mudah digunakan ... 63

Tabel 4.20. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Rumusan Masalah 3 (Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan

Batubara) ... 63

Tabel 4.21. Perpustakaan Khusus ini memiliki ruangan yang nyaman, luas,

pencahayaan dan sirkulasi udaranya pun sangat baik ... 66

Tabel 4.22. Fasilitas yang ada di Perpustakaan Khusus ini cukup memadai

dan masih layak untuk digunakan ... 66

Tabel 4.23. Koleksi buku-buku di Perpustakaan Khusus ini cukup lengkap

dan beragam jenisnya ... 67

Tabel 4.24. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara memiliki koleksi pustaka yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lain dan

dapat dimanfaatkan sebagai bahan penunjang diklat ... 67

Tabel 4.25. Banyak fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara yang dapat saya

manfaatkan untuk mencari informasi saya butuhkan. ... 68

Tabel 4.26. Fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus di Pusdiklat Mineral dan Batubara selalu diperbaharui (diupdate)

sesuai dengan kebutuhan informasi yang semakin berkembang ... 68

Tabel 4.27. Fasilitas penelusuran informasi yang terdapat di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara telah berbasis otomatis

dan telah dapat saya manfaatkan untuk menelusuri informasi ... 69

Tabel 4.28. Proses penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara akan lebih mudah dilakukan

(11)

x

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.29. Katalog online yang ada di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara ini dapat saya manfaatkan untuk

menelusuri informasi ... 70

Tabel 4.30. Pelayanan di Perpustakaan Khusus ini sangat baik sehingga

saya senang meminjam buku di Perpustakaan Khusus. ... 70

Tabel 4.31. Fasilitas yang ada di Perpustakaan Khusus ini cukup memadai

dan masih layak untuk digunakan ... 71

Tabel 4.32. Koleksi buku-buku di Perpustakaan Khusus ini cukup lengkap

dan beragam jenisnya ... 71

Tabel 4.33. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara memiliki koleksi pustaka yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lain dan

dapat dimanfaatkan sebagai bahan penunjang diklat ... 72

Tabel 4.34. Banyak fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara yang dapat saya

manfaatkan untuk mencari informasi saya butuhkan. ... 72

(12)

xi

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Penelusuran Informasi ... 28

Gambar 2.2. Proses Penelusuran Informasi Melalui Katalog ... 30

(13)

1

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya dalam menumbuhkembangkan sumber daya

manusia dalam mempersiapkan menghadapi pembangunan. Pada penyelenggaraan

pendidikan perlu adanya dukungan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk

meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah Perpustakaan.

Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu

pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang

diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemustaka. Perpustakaan dapat

digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan bagi pemustaka di

lingkungan tersebut.

Perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi informasi.

Perkembangan Perpustakaan tersebut menyebabkan adanya klasifikasi

Perpustakaan berdasarkan kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan

teknologi informasi tadi. Istilah-istilah. Perpustakaan menjadi sangat luas tetapi

mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi

informasi, Perpustakaan berkembang dari Perpustakaan tradisional,

semi-tradisional, elektronik, digital sampai Perpustakaan virtual. Berdasarkan

kebutuhan masyarakat, Perpustakaan berkembang mulai dari Perpustakaan desa,

Perpustakaan masjid, Perpustakaan pribadi, Perpustakaan keliling, dan

tamanbacaan. Berdasarkan ilmu pengetahuan banyak bermunculan istilah

Perpustakaan umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan anak-anak,

Perpustakaan sekolah, Perpustakaan akademik (perguruan tinggi), Perpustakaan

perusahaan.

Namun dari sekian banyak istilah dan jenis Perpustakaan tersebut,

(14)

2

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yaitu, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan umum. Keduanya berkembang dan

memunculkan istilah lain yang disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna,

tujuan, teknologi yang digunakan, pengetahuan yang dikemas, serta tujuan

Perpustakaan didirikan.

Perpustakaan Khusus merupakan Perpustakaan yang sudah lama ada

dalam perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Perkembangan Perpustakaan

Khusus sangat bersifat individual, laju perkembangannya antara yang satu dengan

yang lainnya berbeda, perkembangan Perpustakaan Khusus ditentukan oleh

lembaga Khusus dimana Perpustakaan itu berada. Menurut Sutarno NS (2000 : 39) “Perpustakaan Khusus adalah tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia / pegawai”.

Koleksi pada Perpustakaan Khusus lebih ditekankan kepada hal-hal yang

berhubungan dengan kegiatan kerja atau instansi / departemen yang bersangkutan.

Tugas pokok Perpustakaan Khusus yaitu melayani pemakai dari kantor yang

bersangkutan, sehingga koleksinya juga relatif terbatas karena berkaitan dengan

misi dan tugas lembaga yang bersangkutan. Sementara sumber pembiayaan

berasal dari anggaran instansi penyelenggara tersebut. Kekhususan perpustakaan

terletak pada pengelolaan, koleksi, dan pemustaka yang cukup terbatas. Koleksi

Perpustakaan walaupun relatif terbatas, biasanya terdapat sejumlah tambahan

lainnya, yang berisi hiburan dan pengetahuan umum, seperti majalah dan surat

kabar. Dalam hal – hal tertentu, seperti untuk melakukan penelitian, perpustakaan

tersebut dapat melayani pemakai dari luar instansi.

Pentingnya keberadaan Perpustakaan Khusus di suatu lembaga ditegaskan

dalam Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 27 yang

isinya : Perpustakaan Khusus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional

Perpustakaan.. Fungsi Perpustakaan juga dijelaskan dalam Undang-undang No. 43

tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 3 :Perpustakaan berfungsi sebagai wahana

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan

(15)

3

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diklat ini selayaknya dapat dimanfaatkan oleh peserta diklat untuk

mengoptimalkan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Keberadaan Perpustakaan

pada suatu lembaga, Khususnya lembaga diklat, jika dimanfaatkan dengan baik

dapat menunjang pencapaian tujuan lembaga diklat itu sendiri.

Perpustakaan Khusus didirikan hanya untuk melayani pemustaka yang

berada di lingkungannya dan terbatas untuk umum, seperti dijelaskan pada

undang-undang nomor 43 tahun 2007 pasal 26 yaitu Perpustakaan Khusus

memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas

memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya”. Keterbatasan

pemustaka pada Perpustakaan Khusus ini diharapkan mampu meningkatkan

motivasi pengelola Perpustakaan Khusus untuk meningkatkan pelayanan dan

manajemen Perpustakaan Khusus agar dapat meningkatkan pengunjung ke

Perpustakaan Khusus tersebut.

Salah satu hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah

Khusus adalah adanya proses temu kembali informasi, dimana secara spesifik juga

akan menyangkut penelusuran informasi. Dalam Undang-Undang Nomor 43

Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Dari pengertian dapat disimpulkan merupakan pusat sumber informasi bagi

pemustakanya. Pemustaka yang datang ke Perpustakaan dapat memperoleh

informasi yang dibutuhkan dengan mudah, tanpa meragukan informasi yang

mereka temukan, hal ini dapat disebut juga sebagai kegiatan menelusuri

informasi. Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu

kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan

informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu

kembali informasi yang dimiliki Perpustakaan / unit informasi.

Keberadaan Perpustakaan Khusus pada suatu lembaga diklat dapat

(16)

4

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemustaka dapat menemukan dan mengevaluasi informasi yang mereka butuhkan.

Selain itu, Perpustakaan Khusus dapat dimanfaatkan juga sebagai tempat bertukar

pikiran antara pemustaka dan pustakawan.

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai tempat mencari informasi bagi

peserta diklat tentu saja tidak dapat dipisahkan dari proses penelusuran informasi.

Penelusuran informasi adalah proses temu balik dokumen atau sumber atau data

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang

dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali

informasi yang dimiliki Perpustakaan / unit informasi.

Penelusuran informasi dalam suatu Perpustakaan Khusus menjadi sangat

penting karena sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau Perpustakaan

adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai,

bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki.

Proses penelusuran informasi harus diimbangi dengan kemampuan

seseorang dalam menelusuri informasi agar dapat menghasilkan sebuah temuan

atau informasi yang relevan, akurat, dan tepat. Kemampuan menelusuri informasi

dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu menggunakan alat penelusuran

informasi, bagaimana seseorang dapat mereduksi informasi dan seberapa cepat

seserorang memperoleh informasi yang mereka butuhkan.

Perpustakaan Khusus dapat dimanfaatkan sebagai sarana penelusuran

informasi oleh peserta diklat dalam meningkatkan efektifitas kegiatan

pembelajaran di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Keterampilan menelusuri

informasi menjadi faktor pendukung dan semacam fasilitas untuk belajar secara

lebih efektif dan efisien.

Perpustakaan Khusus sebagai unit informasi memiliki peran yang signifikan

untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan, meningkatkan literasi

(17)

5

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mandiri. Untuk itu, Perpustakaan Khusus sudah seharusnya dikelola dengan baik

sehingga mampu menarik peserta diklat untuk mau mengunjungi dan

memanfaatkannya. Peran pengelola Perpustakaan Khusus dalam hal ini sangatlah

besar, mereka dituntut untuk mampu menciptakan Perpustakaan Khusus sebagai

sarana penelusuran informasi yang layak untuk dimanfaatkan. Perpustakaan

Khusus juga seharusnya mampu memfasilitasi peserta diklat sehingga dapat

menimba ilmu lebih dari hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan di dalam kelas,

sehingga akan meningkatkan efektifitas pembelajaran peserta diklat di

Perpustakaan Khusus Pusdiklat mineral dan batubara.

Pengelolaan Perpustakaan Khusus dalam memenuhi kebutuhan

macam-macam informasi untuk peserta diklat dapat dilakukan secara

bertahap.Pengembangan dan penambahan koleksi pustaka dapat dilakukan setiap

tahun, hal ini dilakukan senantiasa untuk mengikuti perkembangan informasi dan

kebutuhan yang terus meningkat. Peningkatan layanan juga akan terus dilakukan,

agar peserta diklat dapat dengan mudah menggunakan koleksi Perpustakaan

Khusus.

Keberadaan Perpustakaan Khusus pada lingkungan lembaga diklat masih

kurang mendapat perhatian, karena Perpustakaan Khusus tidak sepopuler

Perpustakaan sekolah maupun Perpustakaan daerah. Perpustakaan Khusus pada

suatu lembaga diklat masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua

peserta diklat, hal ini ditandai dengan kurangnya kunjungan peserta diklat ke

Perpustakaan. Kondisi Perpustakaan Khusus yang kurang menarik, penyusunan

buku di rak yang kurang teratur, sedikitnya kuantitas buku, koleksi buku pada

Perpustakaan Khusus yang masih merupakan buku-buku lama, serta keadaan

Perpustakaan Khusus juga yang gelap dan kurang menarik, mengakibatkan

sedikitnya peserta diklat yang berkunjung untuk memanfaatkan Perpustakaan

(18)

6

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari latar belakang.maka, penulis bermaksud mengajukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara”.

B. Rumusan Masalah

Masalah Umum

Bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran

informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.?

Masalah Khusus

1. Bagaimana frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di

Pusdiklat Mineral dan Batubara ?

2. Bagaimana kemampuan peserta diklat dalam menggunakan berbagai alat

penelusuran informasi ?

3. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan

Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat

Mineral dan Batubara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran

informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.?

Tujuan Khusus

1. Mengetahui frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di

Pusdiklat Mineral dan Batubara.

2. Mengetahui sejauh mana kemampuan kemampuan peserta diklat dalam

(19)

7

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan

Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat

di Pusdiklat Mineral dan Batubara.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah

1. Dari segi teoritis, penelitian ini dapat memberikan acuan kepada pemustaka

untuk dapat memanfaatkan koleksi, sarana, dan layanan Perpustakaan Khusus

dengan baik. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa secara garis besar dapat

membantu dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

menumbuhkembangkan penguasaan teknik membaca serta menemukan

sumber-sumber belajar baru.

2. Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu pemustaka dalam

menerapkan strategi belajar melalui pemanfaatan Perpustakaan Khusus,

membudidayakan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi,

serta memberikan rangsangan kepada pustakawan untuk lebih memperhatikan

keberadaan Perpustakaan Khusus, sehingga dapat menciptakan situasi dan

kondisi yang bisa merangsang kemampuan menelusuri informasi peserta diklat

(20)

37 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap

berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Metode

penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis

data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Arif Furchan dalam

(Andi Prastowo 2011:18) menjelaskan penggunaan metode dalam suatu penelitian

adalah untuk memecahkan suatu masalah yang sedang diteliti dengan menggunakan

cara-cara ilmiah agar menghasilkan kebenaran yang objektif.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu melihat pemanfaatan

perpustakaan khusus sebagai sarana penelusuran informasi peserta diklat di pusdiklat

mineral dan batubara, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey.

Moh.Nazir dalam (Andi Prastowo, 2011:202) juga mejelaskan metode deskriptif

merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Sedangkan metode survey merupakan metode penyelidikan berkaitan

dengan pengumpulan data tentang perulangan, kejadian peristiwa, atau masalah

dalam berbagai situasi dan lingkungan.

Tujuan penggunaan metode deskriptif survey ini adalah untuk memperoleh

informasi dan gambaran atau deskripsi yang seutuhnya mengenai pemanfaatan

perpustakaan sebagai sumber belajar bagi peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan

Batubara. Langkah-langkah dalam metode survey ini meliputi, pengumpulan data,

(21)

38 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesimpulan yang berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh. Pertimbangan

menggunakan metode deskriptif survey adalah sebagai berikut :

1. Metode survey bersifat serbaguna dan dapat digunakan untuk meneliti berbagai

jenis masalah termasuk pendapat peserta diklat mengenai penerapan

perpustakaan digital sebagai sumber belajar;

2. Metode survey sangat efisien dalam memnghimpun informasi yang terpercaya

dari responden;

3. Metode survey dapat digunakan dalam membuat penilaian terhadap kondisi dan

praktek, sehingga dapat memperoleh informasi dan gambaran yang jelas

tentang pemanfaatan Perpustakaan Khusus Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat

Mineral dan Batubara sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Dengan menggunakan metode deskriptif survey, maka akan diketahui

gambaran mengenai pemanfaataan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran

informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral Dan Batubara.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi merupakan suatu objek yang menjadi pusat perhatian dalam sebuah

penelitian. Sugiyono (2002:57) dalam Riduwan (2011:10) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengungkap informasi mengenai

pemanfaatan perpustakaan khusus sebagai sarana penelusuran informasi bagi peserta

diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara, maka populasi target penelitian ini adalah

peserta diklat pada diklat Inspektur Tambang angkatan III, IV dan V di Pusdiklat

(22)

39 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan bagian dari sumber data yang dianggap mewakili

karakteristik dan sifat populasi.Pengertian mewakili menunjukan bahwa semua ciri

yang dimiliki oleh populasi terdapat dalam sampel. Mohammad Ali (2011:84) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian yang mewakili populasi yang diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.”. Dalam penelitian ini, penentuan

sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan menggunakan metode

penyampelan aksidental yaitu suatu teknik penyampelan yang seakan-akan tidak

direncakan. (Mohammad Ali, 2011:115). Teknik penyampelan ini mengambil subjek

yang mana saja yang ada dan dapat dijadikan sampel, pertimbangan menggunakan

sampel ini adalah karena populasi penelitian ini bersifat homogen.

Merujuk pada pendapat tersebut, maka peneliti menentukan untuk mengambil

sampel sebanyak 26 orang dari jumlah populasi peserta diklat di Pusdiklat Mineral

dan Batubara, berdasarkan kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus pada

saat sedang diadakan diklat fungsional inspektur tambang angkatan III, IV dan V

pada bulan November 2012.

C. Definisi Operasional

1. Pemanfaatan Perpustakaan adalah suatu proses dalam memanfaatkan berbagai

atau semua sarana yang terdapat pada perpustakaan untuk tujuan belajar.

2. Perpustakaan adalah Perpustakaan adalah salah satu unit kerja di Pusdiklat

Mineral dan Batubara yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan ,menyimpan,

mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk

digunakan oleh pemustaka sebagai sumber informasi.

3. Perpustakaan Khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di Pusdiklat

Mineral dan Batubara yang memiliki koleksi pustaka bersifat khusus seperti

(23)

40 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pertambangan, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh peserta

diklat dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai pertambangan.

4. Penelusuran informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peserta diklat

untuk menemukan informasi dengan bantuan berbagai alat penelusuran

informasi seperti katalog, abstrak, indeks, komputer dan jaringan internet.

5. Sarana penelusuran informasi adalah sarana yang digunakan oleh peserta diklat

untuk mencari informasi yang didalamnya terdapat berbagai macam alat

penelusuran yang dapat dimanfaatkan oleh peserta diklat untuk menelusuri

informasi yang mereka butuhkan.

6. Peserta diklat orang yang melakukan pelatihan di Pusdiklat Mineral dan

Batubara untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang

ditelilti.Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran yang bertujuan

untuk menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akuran, maka setiap instrumen

harus memiliki skala yang jelas.

Menurut (Sugiyono, 2011:148), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.”

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang

diteliti. Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran yang bertujuan

untuk menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akurat, maka setiap instrumen

(24)

41 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan instrumen penelitian

menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:96) yaitu :

1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan

spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan

digunakan.

2. Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui

terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa,

sistematika item dalam instrumen penelitian.

3. Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari

keajegan, kesahihan maupun objekvitasnya.

4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga

peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah

penelitian.

5. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang

diperlukan.

Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub variabel dan

mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian sejelas-jelasnya,

sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan

peneliti.

2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/sub

variabel/indikator-indikatornya.

3. Setelah ditetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi atau layout

instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, jenis pertanyaan,

banyak pertanyaan dan waktu yang dibutuhkan.

4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan

(25)

42 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Instrumen yang telah dibuat diuji coba, untuk melihat validitas, reliabilitas dan

keterbacaan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang merupakan

instrument utama untuk mengumpulkan data, serta instrument pendukung yang

berupa wawancara dan observasi. Berikut ini adalah instrumen dan kisi-kisi

penelitiannya :

1. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden atau orang

lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan

penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah

dan responden tanpa merasa khawatir bila responden member jawaban tidak sesuai

dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membuat angket, yaitu :

a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.

b. Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda.

c. Responden harus mampu menjawab.

d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.

e. Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek.

f. Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis tertutup, yaitu

angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√). Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert , “skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”

(Riduwan, 2011:87).

(26)

43 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pertanyaan SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data dalam penelitian memiliki

kenuntungan dan kelemahan, keuntungan menggunakan instrumen angket ini adalah

a. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos

b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah

c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan

oleh responden itu sendiri

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden

dicatat atau direkam. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah

wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan

wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada pengelola perpustakaan dan

orang-orang yang terkait dalam manajemen perpustakaan. Wawancara yang dilakukan

meliputi pengelolaan perpustakaan khusus di Pusdiklat Mineral dan Batubara.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan

data/faktayang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah

pengamatanlangsung para pembuat keputusan berikutlingkungan fisiknya dan atau

(27)

44 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Teknik Pengembangan Instrumen Penelitian

Sebelum pengumpulan data dilakukan, sebaiknya angket yang telah disusun

terlebih dahulu diujicobakan kepada subjek yang mempunyai karakteristik yang sama

dengan sampel penelitian. Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan angket yang telah disusun sehingga dapat dilakukan

perbaikan. Ujicoba ini dilakukan dengan menentukan validitas dan reliabilitas

instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011:173) “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen terhadap objek yang diukur, sehingga

dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Instrumen dalam penelitian ini merupakan instrument non tes, maka tidak perlu

standarisasi instrumen, cukup dengan validitas isi dan validitas konstruk.

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian instrumen dengan semua

isi yang hendak diukur. Pengujian validitas isi dalam penelitian ini menggunakan

pendapat para ahli (experts judgement). Pengujian validitas isi dengan cara experts

judgement adalah dengan menelaah kisi-kisi dan menyesuaikannya dengan tujuan

penelitian dan butir-butir pertanyaan. Dalam mengukur validitas isi dari instrument

ini peneliti meminta bantuan kepada dosen prodi Perpustakaan dan Informasi

Universitas Indonesia, dosen pembimbing skripsi serta pustakawan di Perpustakaan

Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara. Setelah dilakukan experts judgement,

kemudian dilakukan ujicoba kepada subjek diluar sampel penelitian dan dianalisis

dengan analisis item atau uji beda.

(28)

45 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Validitas konstruk merupakan kesanggupan instrument dalam mengukur

pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengujian

validitas konstruk dalam penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (experts

judgement) kepada dosen prodi Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia,

dosen pembimbing skripsi serta pustakawan di Perpustakaan Khusus Pusdiklat

Mineral dan Batubara.

Setelah dilakukan experts judgement untuk menguji validitas konstruk,

kemudian dilakukan uji coba instrument dan uji analisis faktor. Uji validitas pada

penelitian ini menggunakan bentuk hitung chi kuadrat untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan proporsi antara frekuensi yang diharapkan dan frekuensi yang diperoleh.

Rumus Uji Chi kuadrat adalah sebagai berikut :

fo = frekuensi hasil pengamatan

fh =frekuensi yang diharapkan

Χ2

= chi kuadrat

Hasil penghitungan χ²hitung dibandingkan dengan χ²tabel pada taraf α = 5%.

Kriterianya adalah :

χ²hitung >χ²tabel maka item pertanyaan valid  χ²hitung<χ²tabel maka item pertanyaan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini

kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

(29)

46 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mencirikan tingkat konsistensi. Langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas

angket adalah sebagai berikut :

1. Mencari varians total

Keterangan : σ² = Varians total ∑X2=

jumlah kuadrat skor total setiap responden

(∑X2) =

jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden

N = jumlah responden ujicoba

2. Menentukan varians setiap item

σ² = Varians butir setiap varians ∑X2=

jumlah kuadrat jawaban responden terhadap varians

(∑X2) =

jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

N = jumlah responden ujicoba

3. Menguji korelasi setiap butir pernyataan penulis menggunakan rumus Alpha

(30)

47 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

r = koefisien reliabilitas yang dicari

k = jumlah butir pernyataan

∑σi2 = jumlah varians butir-butir pernyataan σ2 = varians total

Hasil penghitungan r dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata dengan α =

5%, dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika r > rtabel instrumen reliabel

 Jika r < rtabel instrumen tidak reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul perlu diolah atau dianalisis secara statistik dengan

menggunakan teknik hitung statistik deskriptif, untuk mendeskripsikan variabel

penelitian yang telah diperoleh dari hasil pengukuran.Teknik analisis data pada

penelitian ini tidak menggunakan statistic inferensial, karena tidak adanya

hipotesis.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tektik hitung persentase

dan chi kuadrat.Pengolahan data hasil penyebaran angket meliputi :

1. Perhitungan gambaran umum

Untuk mengetahui gambaran umum variabel yaitu pemanfaatan perpustakaan

khusus sebagai sarana penelusuran informasi peserta diklat, dapat dicari dengan

rumus :

Dimana :

P = nilai persentase

F = jumlah frekuensi responden yang memilih pilihan

(31)

48 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah-langkah dalam analisis data yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a) Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item.

b) Mentabulasikan data agar diketahui frekuensi keseluruhan dari setiap jawaban.

c) Mencari persentase dari setiap jawaban sesuai frekuensi yang terkumpul.

d) Menafsirkan hasil pengelolaan data dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.4

Penafsiran Persentase

Persentase (%) Penafsiran

0 - 1 % Tidak ada

1 – 25 % Sebagian kecil

26 – 49 % Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 – 75% Lebih dari setengahnya

76 – 99 % Sebagian besar

100% Seluruhnya

Moh. Ali (2011:184)

Persentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan melalui interval

yang dibuat menjadi lima kriteria yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal,

dihitung dari persentase maksimum yang didapat yaitu 100%. Data yang diolah

sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:245) sebagai

berikut :

80%-100% : Baik sekali

66%-79% : Baik

56%-65% : Cukup

40%-55% : Kurang

(32)

49 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Chi Kuadrat

Chi kuadrat digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan antara frekuensi

yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan, sehingga diketahui proporsi atau

frekuensi jawaban yang diberikan responden.

Rumus yang digunakan dalam penghitungan chi kuadrat yaitu

fo = frekuensi hasil pengamatan

fh =frekuensi yang diharapkan

Χ2

= chi kuadrat

Jika χ2hitung < χ2

tabel dengan taraf nyata 0.95% dan dk (derajat kebebasan) = k-2 maka

distribusi hasil pengamatan tidak cocok dengan harapan (ada preferensi) sehingga

pertanyaan pada angket tersebut dapat diterima, jika χ2

hitung > χ2tabel maka distribusi

hasil pengamatan cocok dengan harapan (tidak ada preferensi) sehingga pertanyaan

pada angket tersebut tidak dapat diterima.

G. Langkah-langkah Penelitian

1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data pada penelitian ini meliputi :

a. Mendata seluruh populasi jumlah peserta diklat sebagai sumber data penelitian

yaitu seluruh peserta angkatan III, IV dan V pada diklat inspektur tambang,

menentukan sampel penelitian yaitu seluruh peserta diklat angkatan IV pada

diklat inspektur tambang yang berjumlah 32 orang.

b. Menyebar angket kepada peserta diklat yang telah ditetapkan sebagai sampel

(33)

50 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Melakukan observasi dengan membuat catatan lapangan mengenai focus

penelitian ke Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara.

d. Melakukan wawancara terhadap pengelola Perpustakaan Khusus Pusdiklat

Mineral dan Batubara.

e. Mengumpulkan hasil angket yang telah diberikan kepada responden.

2. Tahap pengolahan data

Setelah hasil angket, wawancara dan observasi dikumpulkan, kemudian

dilakukan pemeriksaan data yang merupakan kegiatan memeriksa kembali jawaban

responden pada setiap item pertanyaan agar sesuai dengan aturan yang telah

ditentukan, setelah itu dilakukan pengkodean data yang merupakan kegiatan

mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya ke dalam suatu struktur

agar mudah memeriksanya. Setelah itu data ditabulasikan, tabulasi merupakan proses

penyusunan dan penghitungan data hasil pengkodean yang terhitung dalam

masing-masing kategori, cara ini memasukkan data dari item pertanyaan dalam kotak yang

disediakan. Setelah ditabulasi kemudian data diuji validitas data realibilitasnya, dan

terakhir data dideskripsikan dengan membuat tabel frekuensi dan diagram agar

mudah membaca data.

3. Tahap pelaporan

Kegiatan dalam tahap pelaporan ini adalah :

a. Perumusan hasil penelitian

b. Penyusunan laporan dalam bentuk skripsi

(34)

82

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan pada

penelitian ini, dapat ditarik beberapa simpulan. Simpulan hasil penelitian ini terdiri

dari simpulan umum dan simpulan khusus.

1. Simpulan Umum

Simpulan umum pada penelitian ini yaitu pemanfaatan Perpustakaan Khusus

Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta

diklat masih kurang baik, hal ini mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan

bahwa Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara masih sering terlihat

sepi, jarang ada peserta diklat yang berkunjung ke Perpustakaan Khusus ini serta

masih banyak juga peserta diklat yang belum mengetahui keberadaaan

Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara

2. Simpulan Khusus

a. Frekuensi kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus di Pusdiklat

Mineral dan Batubara masih kurang baik. Hal ini mengacu pada hasil penelitian

yang menunjukan bahwa rata-rata dari peserta diklat hanya mengunjungi

Perpustakaan Khusus sebanyak satu kali dalam sembinggu saat waktu diklat.

b. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat sudah sangat baik. Hal ini

mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa peserta telah memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai macam alat

penelusuran informasi.

c. Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai

sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan

(35)

83

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sarana penelusuran informasi, alat penelusuran informasi, dan kegiatan

pelayanan di Perpustakaan Khusus. Keadaan faktor-faktor tersebut sudah

cukup baik. Hal ini mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa

sudah tersedianya berbagai macam fasilitas penelusuran informasi di Pusdiklat

Mineral dan Batubara. Tetapi masih ada beberapa alat penelusuran yang belum

diperbaharui sesuai dengan jumlah koleksi Perpustakaan Khusus yang tiap

tahunnya terus bertambah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan Perpustakaan Khusus

Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Bagi Peserta Diklat, maka diberikan

beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan

pemanfaatan Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana

penelusuran informasi bagi peserta diklat, diantaranya :

1. Peserta diklat Pusdiklat Mineral dan Batubara

Peserta diklat diharapkan untuk dapat terus meningkatkan pemanfaatan

Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana penelusuran

informasi, dengan cara memanfaatkan berbagai macam fasilitas penelusuran

informasi yang sudah tersedia di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan

Batubara. Dengan memanfaatkan Perpustakaan Khusus sebagai sarana

penelusuran informasi, peserta diklat akan mendapat banyak sumber referensi,

informasi, serta berbagai manfaat dari fasilitas dan layanan Perpustakaan Khusus,

sehingga dapat menambah pengetahuan peserta diklat mengenai area kerjanya,

serta dapat membantu peserta diklat dalam menyelesaikan tugas-tugas diklat.

2. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara

Berdasarkan hasil penelitian, peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan

Batubara lebih suka memanfaatkan teknologi internet daripada perpustakaan

dalam menelusuri informasi. Oleh karena itu Perpustakaan Khusus Pusdiklat

Mineral dan Batubara diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan berbagai

(36)

84

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mineral dan Batubara, misalnya pengadaan katalog digital, mesin penelusuran

informasi atau digitalisasi perpustakaan sehingga peserta diklat dapat lebih

memanfaatkan Perpustakaan Khusus dengan lebih optimal. Selain itu, diharapkan

Perpustakaan Khusus dapat lebih meningkatkan sosialisasi mengenai sarana

prasarana dan fasilitas penelusuran informasi yang dapat dimanfaatkan di

Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara, karena berdasarkan temuan

masih ada beberapa peserta diklat yang belum mengetahui keberadaan

Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara.

3. Pusdiklat Mineral dan Batubara

Berdasarkan hasil penelitian masih banyak peserta diklat yang belum

mengetahui keberadaan Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara,

maka Pusdiklat Mineral dan Batubara diharapkan untuk dapat lebih

mempromosikan Perpustakaan Khusus kepada peserta diklat, agar peserta diklat

dapat memanfaatkan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi

yang utama. Selain itu Pusdiklat Mineral dan Batubara juga diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang besar dalam pelaksanaan pemanfaatan Perpustakaan

Khusus sebagai sarana penelusuran informasi, misalnya dengan membudidayakan

pemanfaatan Perpustakaan Khusus dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan,

karena menurut hasil penelitian peserta diklat jarang ditugaskan untuk mencari

referensi ke Perpustakaan Khusus oleh instruktur diklat.

4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Diharapkan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dapat terus

mengembangkan disiplin ilmu yang berhubungan dengan perpustakaan sebagai

sarana penelusuran informasi, bukan hanya perpustakaan sekolah atau universitas

saja, tapi pengelolaan perpustakaan khusus, terutama perpustakaan di lembaga

(37)

85

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai Perpustakaan

Khusus diharapkan dapat lebih menggali aspek-aspek terkait pemanfaatan

(38)

86

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2011. Memahami Riset dan Perilaku Sosial.Bandung : CV. Pustaka CendekiaUtama

Arif Surachman. 2007. Penelusuran informasi: sebuah pengenalan. 07 Maret, 2011.http://arifs.staff.ugm.ac.id?mypaper/penelusuran_informasi.doc

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta.

Arkiyah, Nanik. 2009. Skripsi Analisis Tata Ruang Sirkulasi Perpustakaan Unit II Universittas Ahmad Dahlan Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Tanpa Penerbit

Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Utama.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasugian, Joner.(2006). Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online : Perlakuan Terhadap Seorang Pencari Informasi Sebagai Real User. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Vol. 2, No. 1, Juni 2006. Universitas

Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22811/4/.pdf

H. S. Lasa. (2005). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gamamedia

Nugraha, H. (2006). Skripsi Pemanfaatan Komouter Sebagai Sumber Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung. UPI Bandung : Tanpa Penerbit

Perpustakaan Nasional RI. 1999. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional R.I. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,Jakarta

Perpustakaan Nasional RI. 2004. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan.

(39)

87

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kebudayaan,

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2002. Standar Perpustakaan Khusus. PerpustakaanNasional Republik Indonesia, Jakarta. 17 hlm.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I pasal 1.

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Jakarta

Prastowo, Andy. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media

Prof. Komaruddin dan Dra. Yooke Tjuparmah, M.Pd. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara

Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sjahrial-Pamuntjak, Rusiana. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta :Djambatan.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Adminstrasi.. Bandung:Alfabeta

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, N dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sujatmika. (2012). Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia : http://menulis.lefora.com/2012/01/18/penelusuran-informasi/

Sumardji, P. 2001. Perpustakaan: Organisasi dan Tata kerjanya. Yogyakarta: Karnisius.

Supriyanti, Dwi. 2009. Skripsi Pemanfaatan Sarana Bibliografi Elektronik : Studi Kasus di Pusat Perpustakan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor). Depok:Universitas Indonesia [Online] Tersedia :

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127112-RB13D469p-Pemanfaatan%20sarana HA.pdf

(40)

88

Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013

Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tersedia :

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181 974121

NONO_SUTARNO/MODUL_4B.pdf

Sutarno NS, (2006), Perpustakaan dan Masyarakat, CV. Sagung Seto, Jakarta

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto, 2006.

Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan

WR.Vivit. 2009. Kompetensi Pustakawan Perpustakaan Khusus (Studi Kasus Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor). Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 18, Nomor 1, 2009. Jawa Barat : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/pp181092.pdf

Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara

_______, (2010). Latihan Proses Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia :

Gambar

Tabel 4.29.   Katalog online yang ada di Perpustakaan Khusus Pusdiklat
Gambar 2.1.    Proses Penelusuran Informasi  .....................................................
Tabel 3.1. Skala Likert
Tabel 3.4 Penafsiran Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di SLB-B Sukapura (wawancara, 4 Agustus 2014), mengemukakan beberapa faktor penyebab peserta didik kurang menguasai

Pengukuran kinerja dimaksud digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas dalam rangka menilai keberhasilan pelaksanaan

8. Mitä mieltä olet seuraavista väitteistä? * TäysinsamaamieltäSamaamieltäEn ole samaa mieltä, enkä eri mieltäErimieltäTäysineri mieltäEnosaasanoa Alueen mahdolliset kohteen

Pada hari ini JumatTanggal Tiga Belas Bulan Mei Tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Barang Pokja Barang Dinas Pertanian Kota Palu

Makna asosiasi dapat dihubungkan dengan waktu atau peristiwa, makna asosiasi dapatpula dihubungkan dengan tempat atau lokasi, dan makna asosiasi dapat pula dihubungkan

Tujuan : Memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi ibu-ibu wanatani , Dasawisma Desa Mekar Jaya dalam meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian melalui pengolahan jagung

Maka dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sebagai pemenang lelang kegiatan pekerjaan tersebut diatas untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya pada :. 24 Oktober

Supporting studies must be brought into the examination room at the start of the test and must not leave the examination room until it is sent to Cambridge with the test