Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN KHUSUS SEBAGAI SARANA PENELUSURAN INFORMASI OLEH PESERTA DIKLAT DI
PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
Rizki Lestari Kusuma Putri
0806939
KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus
Sebagai Sarana Penelusuran Informasi
Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral
dan Batubara Bandung
Oleh
Rizki Lestari Kusuma Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Rizki Lestari Kusuma Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
i
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Rizki Lestari Kusuma Putri (0806939), Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menggeser fungsi Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi. Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah umum, yaitu : “Bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara?”. Rumusan masalah khusus pada penelitian ini yaitu, Pertama, Bagaimana gambaran umum pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara? Kedua, Bagaimana kemampuan peserta diklat dalam menggunakan berbagai alat penelusuran informasi ? Ketiga, Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey. Populasi penelitiam adalah seluruh peserta diklat Inspektur Tambang angkatan III, IV dan V di Pusdiklat Mineral dan Batubara yang berjumlah 90 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Penyampelan Aksidental yang akhirnya menentukan responden sebanyak 26 orang. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Pertama, pendeskripsian data angket. Kedua, perhitungan chi kuadrat. Ketiga, perhitungan persentase. Keempat, penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sudah memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penelusuran informasi, hanya peserta diklat belum memanfaatkan Perpustakaan Khusus ini dengan baik. Peserta diklat jarang berkunjung ke Perpustakaan Khusus, mereka lebih suka memanfaatkan teknologi internet dan media cetak dalam proses penelusuran informasi.
ii
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACK
Rizki Lestari Kusuma Putri 0806939, Utilization of Special Libraries As a Means of Information Retrieval Participant Training Center Training in Mineral and Coal.
The research was motivated by the development of information and communication technology shifts the Special Libraries function as a means of information retrieval. This study contradicts the general problem formulation, namely: "How does the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center?". Particular formulation of the problem in this research is, first, an overview of the utilization of How Special Libraries by training participants on Mineral and Coal Training Center? Second, how the participants' ability to use a variety of tools and training in information retrieval? Third, what factors influence the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center?
The purpose of this study was to obtain information on how the use of Special Libraries as a means of information retrieval by training participants on Mineral and Coal Training Center. This study uses a descriptive survey. Population is the entire workforce training participants Mine Inspector III, IV and V in Mineral and Coal Training Center which totaled 90 people. The samples in this study using accidental Sampling techniques that ultimately determine the respondents as many as 26 people. Data processing is performed in this study, namely the First, questionnaire data description. Second, the calculation of chi square. Third, the
percentage calculation. Fourth, conclusion.
The conclusion of this study is the Special Libraries Pusdiklat Mineral and Coal already has a wide range of facilities that can be used as a means of tracking information, training participants not only take advantage of this Special Libraries well. Training participants rarely visited the Special Libraries, they prefer to take advantage of Internet technology and print media in the process of information retrieval.
v
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
2. Pengertian Perpustakaan Khusus ... 9
3. Tujuan, Tugas dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 12
4. Koleksi Perpustakaan Khusus ... 13
5. Pengelolaan Perpustakaan Khusus ... 14
6. Pelayanan Pengguna ... 16
7. Pengertian Penelusuran Informasi ... 23
8. Tujuan Penelusuran Informasi ... 24
9. Sumber-sumber Informasi dan Metode Penelusuran Informasi ... 25
10. Strategi Penelusuran Informasi ... 28
11. Teknik Penelusuran Informasi ... 29
12. Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat ... 32
vi
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Asumsi Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
A. Metode Penelitian ... 37
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 38
1. Populasi Penelitian ... 38
E. Teknik Pengembangan Instrumen Penelitian ... 43
1. Uji Validitas ... 44
2. Uji Reliabilitas ... 44
F. Teknik Analisis Data ... 47
1. Perhitungan Gambaran Umum ... 47
2. Chi Kuadrat ... 48
G. Langkah-langkah Penelitian ... 49
1. Tahap Pengumpulan Data ... 49
2. Tahap Pengolahan Data ... 49
3. Tahap Pelaporan ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51
1. Frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 54
2. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 59
3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informaasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
vii
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat di
Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 75
3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informaasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara ... 77
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82
A. Kesimpulan ... 82
1. Simpulan Umum ... 82
2. Simpulan Khusus ... 82
B. Rekomendasi ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 86
viii
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus ... 9
Tabel 2.2. Alat-alat Penelusuran Informasi ... 28
Tabel 3.1. Skala Likert ... 42
Tabel 3.2. Penafsiran Persentase ... 47
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 51
Tabel 4.2. Frekuensi kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus ... 52
Tabel 4.3. Pengujian Validitas Instrumen ... 52
Tabel 4.4. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Penelitian 1 (Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Oleh Peserta Diklat) ... 53
Tabel 4.5. Saya mengunjungi Perpustakaan Khusus lebih dari satu kali dalam seminggu untuk menelusuri informasi ... 55
Tabel 4.6. Saya suka menghabiskan lebih dari 30 menit dalam memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk menelusuri informasi ... 55
Tabel 4.7. Perpustakaan Khusus sering saya manfaatkan untuk berdiskusi bersama teman kelompok karena banyak terdapat referensi untuk membantu penyelesaian tugas saya ... 56
Tabel 4.8. Saya sering memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk membaca dan meminjam buku untuk mengerjakan tugas-tugas diklat ... 56
Tabel 4.9. Saya sering memanfaatkan Perpustakaan Khusus untuk membaca dan meminjam buku untuk mengisi waktu luang ... 57
Tabel 4.10. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Rumusan Masalah 2 (Kemampuan Peserta Diklat Dalam Menggunakan Berbagai Alat Penelusuran Informasi) ... 57
Tabel 4.11. Menurut saya proses penelusuran informasi dapat menghemat waktu saya dalam mengerjakan suatu pekerjaan ... 59
Tabel 4.12. Menurut saya dengan melakukan penelusuran informasi, pengetahuan dan wawasan saya dapat meningkat ... 59
Tabel 4.13. Saya hanya melakukan penelusuran informasi jika ada tuntutan dari pekerjaan saja ... 60
ix
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.15. Saya melakukan penelusuran informasi dengan menggunakan media elektronik (media offline dan online) setiap satu kali
sehari atau lebih ... 61
Tabel 4.16. Saya melakukan penelusuran informasi dengan menggunakan media cetak (buku, koran, majalah, tabloid) setiap satu kali
sehari atau lebih. ... 61
Tabel 4.17. Menurut saya katalog, indeks, abstrak, buku, dan ensiklopedia
merupakan alat penelusuran informasi yang mudah digunakan. ... 62
Tabel 4.18. Menurut saya CD-ROM atau media rekam merupakan alat
penelusuran informasi yang mudah digunakan ... 62
Tabel 4.19. Menurut saya komputer dan internet merupakan alat
penelusuran informasi yang mudah digunakan ... 63
Tabel 4.20. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Rumusan Masalah 3 (Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan
Batubara) ... 63
Tabel 4.21. Perpustakaan Khusus ini memiliki ruangan yang nyaman, luas,
pencahayaan dan sirkulasi udaranya pun sangat baik ... 66
Tabel 4.22. Fasilitas yang ada di Perpustakaan Khusus ini cukup memadai
dan masih layak untuk digunakan ... 66
Tabel 4.23. Koleksi buku-buku di Perpustakaan Khusus ini cukup lengkap
dan beragam jenisnya ... 67
Tabel 4.24. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara memiliki koleksi pustaka yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lain dan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan penunjang diklat ... 67
Tabel 4.25. Banyak fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara yang dapat saya
manfaatkan untuk mencari informasi saya butuhkan. ... 68
Tabel 4.26. Fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus di Pusdiklat Mineral dan Batubara selalu diperbaharui (diupdate)
sesuai dengan kebutuhan informasi yang semakin berkembang ... 68
Tabel 4.27. Fasilitas penelusuran informasi yang terdapat di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara telah berbasis otomatis
dan telah dapat saya manfaatkan untuk menelusuri informasi ... 69
Tabel 4.28. Proses penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara akan lebih mudah dilakukan
x
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.29. Katalog online yang ada di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara ini dapat saya manfaatkan untuk
menelusuri informasi ... 70
Tabel 4.30. Pelayanan di Perpustakaan Khusus ini sangat baik sehingga
saya senang meminjam buku di Perpustakaan Khusus. ... 70
Tabel 4.31. Fasilitas yang ada di Perpustakaan Khusus ini cukup memadai
dan masih layak untuk digunakan ... 71
Tabel 4.32. Koleksi buku-buku di Perpustakaan Khusus ini cukup lengkap
dan beragam jenisnya ... 71
Tabel 4.33. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara memiliki koleksi pustaka yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lain dan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan penunjang diklat ... 72
Tabel 4.34. Banyak fasilitas penelusuran informasi di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara yang dapat saya
manfaatkan untuk mencari informasi saya butuhkan. ... 72
xi
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Proses Penelusuran Informasi ... 28
Gambar 2.2. Proses Penelusuran Informasi Melalui Katalog ... 30
1
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya dalam menumbuhkembangkan sumber daya
manusia dalam mempersiapkan menghadapi pembangunan. Pada penyelenggaraan
pendidikan perlu adanya dukungan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya adalah Perpustakaan.
Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu
pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang
diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemustaka. Perpustakaan dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan bagi pemustaka di
lingkungan tersebut.
Perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi informasi.
Perkembangan Perpustakaan tersebut menyebabkan adanya klasifikasi
Perpustakaan berdasarkan kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan
teknologi informasi tadi. Istilah-istilah. Perpustakaan menjadi sangat luas tetapi
mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi
informasi, Perpustakaan berkembang dari Perpustakaan tradisional,
semi-tradisional, elektronik, digital sampai Perpustakaan virtual. Berdasarkan
kebutuhan masyarakat, Perpustakaan berkembang mulai dari Perpustakaan desa,
Perpustakaan masjid, Perpustakaan pribadi, Perpustakaan keliling, dan
tamanbacaan. Berdasarkan ilmu pengetahuan banyak bermunculan istilah
Perpustakaan umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan anak-anak,
Perpustakaan sekolah, Perpustakaan akademik (perguruan tinggi), Perpustakaan
perusahaan.
Namun dari sekian banyak istilah dan jenis Perpustakaan tersebut,
2
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan umum. Keduanya berkembang dan
memunculkan istilah lain yang disesuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna,
tujuan, teknologi yang digunakan, pengetahuan yang dikemas, serta tujuan
Perpustakaan didirikan.
Perpustakaan Khusus merupakan Perpustakaan yang sudah lama ada
dalam perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Perkembangan Perpustakaan
Khusus sangat bersifat individual, laju perkembangannya antara yang satu dengan
yang lainnya berbeda, perkembangan Perpustakaan Khusus ditentukan oleh
lembaga Khusus dimana Perpustakaan itu berada. Menurut Sutarno NS (2000 : 39) “Perpustakaan Khusus adalah tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia / pegawai”.
Koleksi pada Perpustakaan Khusus lebih ditekankan kepada hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan kerja atau instansi / departemen yang bersangkutan.
Tugas pokok Perpustakaan Khusus yaitu melayani pemakai dari kantor yang
bersangkutan, sehingga koleksinya juga relatif terbatas karena berkaitan dengan
misi dan tugas lembaga yang bersangkutan. Sementara sumber pembiayaan
berasal dari anggaran instansi penyelenggara tersebut. Kekhususan perpustakaan
terletak pada pengelolaan, koleksi, dan pemustaka yang cukup terbatas. Koleksi
Perpustakaan walaupun relatif terbatas, biasanya terdapat sejumlah tambahan
lainnya, yang berisi hiburan dan pengetahuan umum, seperti majalah dan surat
kabar. Dalam hal – hal tertentu, seperti untuk melakukan penelitian, perpustakaan
tersebut dapat melayani pemakai dari luar instansi.
Pentingnya keberadaan Perpustakaan Khusus di suatu lembaga ditegaskan
dalam Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 27 yang
isinya : Perpustakaan Khusus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
Perpustakaan.. Fungsi Perpustakaan juga dijelaskan dalam Undang-undang No. 43
tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 3 :Perpustakaan berfungsi sebagai wahana
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan
3
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diklat ini selayaknya dapat dimanfaatkan oleh peserta diklat untuk
mengoptimalkan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Keberadaan Perpustakaan
pada suatu lembaga, Khususnya lembaga diklat, jika dimanfaatkan dengan baik
dapat menunjang pencapaian tujuan lembaga diklat itu sendiri.
Perpustakaan Khusus didirikan hanya untuk melayani pemustaka yang
berada di lingkungannya dan terbatas untuk umum, seperti dijelaskan pada
undang-undang nomor 43 tahun 2007 pasal 26 yaitu “Perpustakaan Khusus
memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas
memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya”. Keterbatasan
pemustaka pada Perpustakaan Khusus ini diharapkan mampu meningkatkan
motivasi pengelola Perpustakaan Khusus untuk meningkatkan pelayanan dan
manajemen Perpustakaan Khusus agar dapat meningkatkan pengunjung ke
Perpustakaan Khusus tersebut.
Salah satu hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah
Khusus adalah adanya proses temu kembali informasi, dimana secara spesifik juga
akan menyangkut penelusuran informasi. Dalam Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Dari pengertian dapat disimpulkan merupakan pusat sumber informasi bagi
pemustakanya. Pemustaka yang datang ke Perpustakaan dapat memperoleh
informasi yang dibutuhkan dengan mudah, tanpa meragukan informasi yang
mereka temukan, hal ini dapat disebut juga sebagai kegiatan menelusuri
informasi. Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu
kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan
informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu
kembali informasi yang dimiliki Perpustakaan / unit informasi.
Keberadaan Perpustakaan Khusus pada suatu lembaga diklat dapat
4
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pemustaka dapat menemukan dan mengevaluasi informasi yang mereka butuhkan.
Selain itu, Perpustakaan Khusus dapat dimanfaatkan juga sebagai tempat bertukar
pikiran antara pemustaka dan pustakawan.
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai tempat mencari informasi bagi
peserta diklat tentu saja tidak dapat dipisahkan dari proses penelusuran informasi.
Penelusuran informasi adalah proses temu balik dokumen atau sumber atau data
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang
dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali
informasi yang dimiliki Perpustakaan / unit informasi.
Penelusuran informasi dalam suatu Perpustakaan Khusus menjadi sangat
penting karena sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau Perpustakaan
adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai,
bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki.
Proses penelusuran informasi harus diimbangi dengan kemampuan
seseorang dalam menelusuri informasi agar dapat menghasilkan sebuah temuan
atau informasi yang relevan, akurat, dan tepat. Kemampuan menelusuri informasi
dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu menggunakan alat penelusuran
informasi, bagaimana seseorang dapat mereduksi informasi dan seberapa cepat
seserorang memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
Perpustakaan Khusus dapat dimanfaatkan sebagai sarana penelusuran
informasi oleh peserta diklat dalam meningkatkan efektifitas kegiatan
pembelajaran di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Keterampilan menelusuri
informasi menjadi faktor pendukung dan semacam fasilitas untuk belajar secara
lebih efektif dan efisien.
Perpustakaan Khusus sebagai unit informasi memiliki peran yang signifikan
untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan, meningkatkan literasi
5
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mandiri. Untuk itu, Perpustakaan Khusus sudah seharusnya dikelola dengan baik
sehingga mampu menarik peserta diklat untuk mau mengunjungi dan
memanfaatkannya. Peran pengelola Perpustakaan Khusus dalam hal ini sangatlah
besar, mereka dituntut untuk mampu menciptakan Perpustakaan Khusus sebagai
sarana penelusuran informasi yang layak untuk dimanfaatkan. Perpustakaan
Khusus juga seharusnya mampu memfasilitasi peserta diklat sehingga dapat
menimba ilmu lebih dari hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan di dalam kelas,
sehingga akan meningkatkan efektifitas pembelajaran peserta diklat di
Perpustakaan Khusus Pusdiklat mineral dan batubara.
Pengelolaan Perpustakaan Khusus dalam memenuhi kebutuhan
macam-macam informasi untuk peserta diklat dapat dilakukan secara
bertahap.Pengembangan dan penambahan koleksi pustaka dapat dilakukan setiap
tahun, hal ini dilakukan senantiasa untuk mengikuti perkembangan informasi dan
kebutuhan yang terus meningkat. Peningkatan layanan juga akan terus dilakukan,
agar peserta diklat dapat dengan mudah menggunakan koleksi Perpustakaan
Khusus.
Keberadaan Perpustakaan Khusus pada lingkungan lembaga diklat masih
kurang mendapat perhatian, karena Perpustakaan Khusus tidak sepopuler
Perpustakaan sekolah maupun Perpustakaan daerah. Perpustakaan Khusus pada
suatu lembaga diklat masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua
peserta diklat, hal ini ditandai dengan kurangnya kunjungan peserta diklat ke
Perpustakaan. Kondisi Perpustakaan Khusus yang kurang menarik, penyusunan
buku di rak yang kurang teratur, sedikitnya kuantitas buku, koleksi buku pada
Perpustakaan Khusus yang masih merupakan buku-buku lama, serta keadaan
Perpustakaan Khusus juga yang gelap dan kurang menarik, mengakibatkan
sedikitnya peserta diklat yang berkunjung untuk memanfaatkan Perpustakaan
6
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari latar belakang.maka, penulis bermaksud mengajukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara”.
B. Rumusan Masalah
Masalah Umum
Bagaimana pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran
informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.?
Masalah Khusus
1. Bagaimana frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di
Pusdiklat Mineral dan Batubara ?
2. Bagaimana kemampuan peserta diklat dalam menggunakan berbagai alat
penelusuran informasi ?
3. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Perpustakaan
Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat
Mineral dan Batubara?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran
informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara.?
Tujuan Khusus
1. Mengetahui frekuensi pemanfaatan Perpustakaan Khusus oleh peserta diklat di
Pusdiklat Mineral dan Batubara.
2. Mengetahui sejauh mana kemampuan kemampuan peserta diklat dalam
7
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan
Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat
di Pusdiklat Mineral dan Batubara.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah
1. Dari segi teoritis, penelitian ini dapat memberikan acuan kepada pemustaka
untuk dapat memanfaatkan koleksi, sarana, dan layanan Perpustakaan Khusus
dengan baik. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa secara garis besar dapat
membantu dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
menumbuhkembangkan penguasaan teknik membaca serta menemukan
sumber-sumber belajar baru.
2. Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu pemustaka dalam
menerapkan strategi belajar melalui pemanfaatan Perpustakaan Khusus,
membudidayakan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi,
serta memberikan rangsangan kepada pustakawan untuk lebih memperhatikan
keberadaan Perpustakaan Khusus, sehingga dapat menciptakan situasi dan
kondisi yang bisa merangsang kemampuan menelusuri informasi peserta diklat
37 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap
berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Metode
penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis
data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Arif Furchan dalam
(Andi Prastowo 2011:18) menjelaskan penggunaan metode dalam suatu penelitian
adalah untuk memecahkan suatu masalah yang sedang diteliti dengan menggunakan
cara-cara ilmiah agar menghasilkan kebenaran yang objektif.
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu melihat pemanfaatan
perpustakaan khusus sebagai sarana penelusuran informasi peserta diklat di pusdiklat
mineral dan batubara, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif survey.
Moh.Nazir dalam (Andi Prastowo, 2011:202) juga mejelaskan metode deskriptif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Sedangkan metode survey merupakan metode penyelidikan berkaitan
dengan pengumpulan data tentang perulangan, kejadian peristiwa, atau masalah
dalam berbagai situasi dan lingkungan.
Tujuan penggunaan metode deskriptif survey ini adalah untuk memperoleh
informasi dan gambaran atau deskripsi yang seutuhnya mengenai pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber belajar bagi peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan
Batubara. Langkah-langkah dalam metode survey ini meliputi, pengumpulan data,
38 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesimpulan yang berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh. Pertimbangan
menggunakan metode deskriptif survey adalah sebagai berikut :
1. Metode survey bersifat serbaguna dan dapat digunakan untuk meneliti berbagai
jenis masalah termasuk pendapat peserta diklat mengenai penerapan
perpustakaan digital sebagai sumber belajar;
2. Metode survey sangat efisien dalam memnghimpun informasi yang terpercaya
dari responden;
3. Metode survey dapat digunakan dalam membuat penilaian terhadap kondisi dan
praktek, sehingga dapat memperoleh informasi dan gambaran yang jelas
tentang pemanfaatan Perpustakaan Khusus Oleh Peserta Diklat di Pusdiklat
Mineral dan Batubara sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Dengan menggunakan metode deskriptif survey, maka akan diketahui
gambaran mengenai pemanfaataan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran
informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral Dan Batubara.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi merupakan suatu objek yang menjadi pusat perhatian dalam sebuah
penelitian. Sugiyono (2002:57) dalam Riduwan (2011:10) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”
Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengungkap informasi mengenai
pemanfaatan perpustakaan khusus sebagai sarana penelusuran informasi bagi peserta
diklat di Pusdiklat Mineral dan Batubara, maka populasi target penelitian ini adalah
peserta diklat pada diklat Inspektur Tambang angkatan III, IV dan V di Pusdiklat
39 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari sumber data yang dianggap mewakili
karakteristik dan sifat populasi.Pengertian mewakili menunjukan bahwa semua ciri
yang dimiliki oleh populasi terdapat dalam sampel. Mohammad Ali (2011:84) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian yang mewakili populasi yang diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.”. Dalam penelitian ini, penentuan
sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan menggunakan metode
penyampelan aksidental yaitu suatu teknik penyampelan yang seakan-akan tidak
direncakan. (Mohammad Ali, 2011:115). Teknik penyampelan ini mengambil subjek
yang mana saja yang ada dan dapat dijadikan sampel, pertimbangan menggunakan
sampel ini adalah karena populasi penelitian ini bersifat homogen.
Merujuk pada pendapat tersebut, maka peneliti menentukan untuk mengambil
sampel sebanyak 26 orang dari jumlah populasi peserta diklat di Pusdiklat Mineral
dan Batubara, berdasarkan kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus pada
saat sedang diadakan diklat fungsional inspektur tambang angkatan III, IV dan V
pada bulan November 2012.
C. Definisi Operasional
1. Pemanfaatan Perpustakaan adalah suatu proses dalam memanfaatkan berbagai
atau semua sarana yang terdapat pada perpustakaan untuk tujuan belajar.
2. Perpustakaan adalah Perpustakaan adalah salah satu unit kerja di Pusdiklat
Mineral dan Batubara yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan ,menyimpan,
mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk
digunakan oleh pemustaka sebagai sumber informasi.
3. Perpustakaan Khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di Pusdiklat
Mineral dan Batubara yang memiliki koleksi pustaka bersifat khusus seperti
40 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertambangan, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh peserta
diklat dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai pertambangan.
4. Penelusuran informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peserta diklat
untuk menemukan informasi dengan bantuan berbagai alat penelusuran
informasi seperti katalog, abstrak, indeks, komputer dan jaringan internet.
5. Sarana penelusuran informasi adalah sarana yang digunakan oleh peserta diklat
untuk mencari informasi yang didalamnya terdapat berbagai macam alat
penelusuran yang dapat dimanfaatkan oleh peserta diklat untuk menelusuri
informasi yang mereka butuhkan.
6. Peserta diklat orang yang melakukan pelatihan di Pusdiklat Mineral dan
Batubara untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan
diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang
ditelilti.Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran yang bertujuan
untuk menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akuran, maka setiap instrumen
harus memiliki skala yang jelas.
Menurut (Sugiyono, 2011:148), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.”
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan
diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang
diteliti. Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran yang bertujuan
untuk menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akurat, maka setiap instrumen
41 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan instrumen penelitian
menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:96) yaitu :
1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan
spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan
digunakan.
2. Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui
terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa,
sistematika item dalam instrumen penelitian.
3. Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari
keajegan, kesahihan maupun objekvitasnya.
4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga
peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah
penelitian.
5. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang
diperlukan.
Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub variabel dan
mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian sejelas-jelasnya,
sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan
peneliti.
2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/sub
variabel/indikator-indikatornya.
3. Setelah ditetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi atau layout
instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, jenis pertanyaan,
banyak pertanyaan dan waktu yang dibutuhkan.
4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan
42 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Instrumen yang telah dibuat diuji coba, untuk melihat validitas, reliabilitas dan
keterbacaan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang merupakan
instrument utama untuk mengumpulkan data, serta instrument pendukung yang
berupa wawancara dan observasi. Berikut ini adalah instrumen dan kisi-kisi
penelitiannya :
1. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden atau orang
lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
dan responden tanpa merasa khawatir bila responden member jawaban tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat angket, yaitu :
a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
b. Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda.
c. Responden harus mampu menjawab.
d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
e. Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek.
f. Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis tertutup, yaitu
angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta
untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√). Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert , “skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”
(Riduwan, 2011:87).
43 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pertanyaan SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data dalam penelitian memiliki
kenuntungan dan kelemahan, keuntungan menggunakan instrumen angket ini adalah
a. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan
oleh responden itu sendiri
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden
dicatat atau direkam. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah
wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah wawancara dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan
wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada pengelola perpustakaan dan
orang-orang yang terkait dalam manajemen perpustakaan. Wawancara yang dilakukan
meliputi pengelolaan perpustakaan khusus di Pusdiklat Mineral dan Batubara.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan
data/faktayang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah
pengamatanlangsung para pembuat keputusan berikutlingkungan fisiknya dan atau
44 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pengembangan Instrumen Penelitian
Sebelum pengumpulan data dilakukan, sebaiknya angket yang telah disusun
terlebih dahulu diujicobakan kepada subjek yang mempunyai karakteristik yang sama
dengan sampel penelitian. Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan angket yang telah disusun sehingga dapat dilakukan
perbaikan. Ujicoba ini dilakukan dengan menentukan validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2011:173) “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Uji validitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen terhadap objek yang diukur, sehingga
dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Instrumen dalam penelitian ini merupakan instrument non tes, maka tidak perlu
standarisasi instrumen, cukup dengan validitas isi dan validitas konstruk.
a. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian instrumen dengan semua
isi yang hendak diukur. Pengujian validitas isi dalam penelitian ini menggunakan
pendapat para ahli (experts judgement). Pengujian validitas isi dengan cara experts
judgement adalah dengan menelaah kisi-kisi dan menyesuaikannya dengan tujuan
penelitian dan butir-butir pertanyaan. Dalam mengukur validitas isi dari instrument
ini peneliti meminta bantuan kepada dosen prodi Perpustakaan dan Informasi
Universitas Indonesia, dosen pembimbing skripsi serta pustakawan di Perpustakaan
Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara. Setelah dilakukan experts judgement,
kemudian dilakukan ujicoba kepada subjek diluar sampel penelitian dan dianalisis
dengan analisis item atau uji beda.
45 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Validitas konstruk merupakan kesanggupan instrument dalam mengukur
pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengujian
validitas konstruk dalam penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (experts
judgement) kepada dosen prodi Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia,
dosen pembimbing skripsi serta pustakawan di Perpustakaan Khusus Pusdiklat
Mineral dan Batubara.
Setelah dilakukan experts judgement untuk menguji validitas konstruk,
kemudian dilakukan uji coba instrument dan uji analisis faktor. Uji validitas pada
penelitian ini menggunakan bentuk hitung chi kuadrat untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan proporsi antara frekuensi yang diharapkan dan frekuensi yang diperoleh.
Rumus Uji Chi kuadrat adalah sebagai berikut :
fo = frekuensi hasil pengamatan
fh =frekuensi yang diharapkan
Χ2
= chi kuadrat
Hasil penghitungan χ²hitung dibandingkan dengan χ²tabel pada taraf α = 5%.
Kriterianya adalah :
χ²hitung >χ²tabel maka item pertanyaan valid χ²hitung<χ²tabel maka item pertanyaan tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
46 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mencirikan tingkat konsistensi. Langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas
angket adalah sebagai berikut :
1. Mencari varians total
Keterangan : σ² = Varians total ∑X2=
jumlah kuadrat skor total setiap responden
(∑X2) =
jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden
N = jumlah responden ujicoba
2. Menentukan varians setiap item
σ² = Varians butir setiap varians ∑X2=
jumlah kuadrat jawaban responden terhadap varians
(∑X2) =
jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item
N = jumlah responden ujicoba
3. Menguji korelasi setiap butir pernyataan penulis menggunakan rumus Alpha
47 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
r = koefisien reliabilitas yang dicari
k = jumlah butir pernyataan
∑σi2 = jumlah varians butir-butir pernyataan σ2 = varians total
Hasil penghitungan r dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata dengan α =
5%, dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r > rtabel instrumen reliabel
Jika r < rtabel instrumen tidak reliabel.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul perlu diolah atau dianalisis secara statistik dengan
menggunakan teknik hitung statistik deskriptif, untuk mendeskripsikan variabel
penelitian yang telah diperoleh dari hasil pengukuran.Teknik analisis data pada
penelitian ini tidak menggunakan statistic inferensial, karena tidak adanya
hipotesis.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tektik hitung persentase
dan chi kuadrat.Pengolahan data hasil penyebaran angket meliputi :
1. Perhitungan gambaran umum
Untuk mengetahui gambaran umum variabel yaitu pemanfaatan perpustakaan
khusus sebagai sarana penelusuran informasi peserta diklat, dapat dicari dengan
rumus :
Dimana :
P = nilai persentase
F = jumlah frekuensi responden yang memilih pilihan
48 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Langkah-langkah dalam analisis data yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a) Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item.
b) Mentabulasikan data agar diketahui frekuensi keseluruhan dari setiap jawaban.
c) Mencari persentase dari setiap jawaban sesuai frekuensi yang terkumpul.
d) Menafsirkan hasil pengelolaan data dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Penafsiran Persentase
Persentase (%) Penafsiran
0 - 1 % Tidak ada
1 – 25 % Sebagian kecil
26 – 49 % Kurang dari setengahnya
50 % Setengahnya
51 – 75% Lebih dari setengahnya
76 – 99 % Sebagian besar
100% Seluruhnya
Moh. Ali (2011:184)
Persentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan melalui interval
yang dibuat menjadi lima kriteria yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal,
dihitung dari persentase maksimum yang didapat yaitu 100%. Data yang diolah
sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:245) sebagai
berikut :
80%-100% : Baik sekali
66%-79% : Baik
56%-65% : Cukup
40%-55% : Kurang
49 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Chi Kuadrat
Chi kuadrat digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan antara frekuensi
yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan, sehingga diketahui proporsi atau
frekuensi jawaban yang diberikan responden.
Rumus yang digunakan dalam penghitungan chi kuadrat yaitu
fo = frekuensi hasil pengamatan
fh =frekuensi yang diharapkan
Χ2
= chi kuadrat
Jika χ2hitung < χ2
tabel dengan taraf nyata 0.95% dan dk (derajat kebebasan) = k-2 maka
distribusi hasil pengamatan tidak cocok dengan harapan (ada preferensi) sehingga
pertanyaan pada angket tersebut dapat diterima, jika χ2
hitung > χ2tabel maka distribusi
hasil pengamatan cocok dengan harapan (tidak ada preferensi) sehingga pertanyaan
pada angket tersebut tidak dapat diterima.
G. Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data pada penelitian ini meliputi :
a. Mendata seluruh populasi jumlah peserta diklat sebagai sumber data penelitian
yaitu seluruh peserta angkatan III, IV dan V pada diklat inspektur tambang,
menentukan sampel penelitian yaitu seluruh peserta diklat angkatan IV pada
diklat inspektur tambang yang berjumlah 32 orang.
b. Menyebar angket kepada peserta diklat yang telah ditetapkan sebagai sampel
50 Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Melakukan observasi dengan membuat catatan lapangan mengenai focus
penelitian ke Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara.
d. Melakukan wawancara terhadap pengelola Perpustakaan Khusus Pusdiklat
Mineral dan Batubara.
e. Mengumpulkan hasil angket yang telah diberikan kepada responden.
2. Tahap pengolahan data
Setelah hasil angket, wawancara dan observasi dikumpulkan, kemudian
dilakukan pemeriksaan data yang merupakan kegiatan memeriksa kembali jawaban
responden pada setiap item pertanyaan agar sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan, setelah itu dilakukan pengkodean data yang merupakan kegiatan
mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya ke dalam suatu struktur
agar mudah memeriksanya. Setelah itu data ditabulasikan, tabulasi merupakan proses
penyusunan dan penghitungan data hasil pengkodean yang terhitung dalam
masing-masing kategori, cara ini memasukkan data dari item pertanyaan dalam kotak yang
disediakan. Setelah ditabulasi kemudian data diuji validitas data realibilitasnya, dan
terakhir data dideskripsikan dengan membuat tabel frekuensi dan diagram agar
mudah membaca data.
3. Tahap pelaporan
Kegiatan dalam tahap pelaporan ini adalah :
a. Perumusan hasil penelitian
b. Penyusunan laporan dalam bentuk skripsi
82
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan pada
penelitian ini, dapat ditarik beberapa simpulan. Simpulan hasil penelitian ini terdiri
dari simpulan umum dan simpulan khusus.
1. Simpulan Umum
Simpulan umum pada penelitian ini yaitu pemanfaatan Perpustakaan Khusus
Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana penelusuran informasi oleh peserta
diklat masih kurang baik, hal ini mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan
bahwa Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara masih sering terlihat
sepi, jarang ada peserta diklat yang berkunjung ke Perpustakaan Khusus ini serta
masih banyak juga peserta diklat yang belum mengetahui keberadaaan
Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara
2. Simpulan Khusus
a. Frekuensi kunjungan peserta diklat ke Perpustakaan Khusus di Pusdiklat
Mineral dan Batubara masih kurang baik. Hal ini mengacu pada hasil penelitian
yang menunjukan bahwa rata-rata dari peserta diklat hanya mengunjungi
Perpustakaan Khusus sebanyak satu kali dalam sembinggu saat waktu diklat.
b. Kemampuan menelusuri informasi peserta diklat sudah sangat baik. Hal ini
mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa peserta telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai macam alat
penelusuran informasi.
c. Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Perpustakaan Khusus sebagai
sarana penelusuran informasi oleh peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan
83
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sarana penelusuran informasi, alat penelusuran informasi, dan kegiatan
pelayanan di Perpustakaan Khusus. Keadaan faktor-faktor tersebut sudah
cukup baik. Hal ini mengacu pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa
sudah tersedianya berbagai macam fasilitas penelusuran informasi di Pusdiklat
Mineral dan Batubara. Tetapi masih ada beberapa alat penelusuran yang belum
diperbaharui sesuai dengan jumlah koleksi Perpustakaan Khusus yang tiap
tahunnya terus bertambah.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan Perpustakaan Khusus
Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Bagi Peserta Diklat, maka diberikan
beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan
pemanfaatan Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana
penelusuran informasi bagi peserta diklat, diantaranya :
1. Peserta diklat Pusdiklat Mineral dan Batubara
Peserta diklat diharapkan untuk dapat terus meningkatkan pemanfaatan
Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara sebagai sarana penelusuran
informasi, dengan cara memanfaatkan berbagai macam fasilitas penelusuran
informasi yang sudah tersedia di Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan
Batubara. Dengan memanfaatkan Perpustakaan Khusus sebagai sarana
penelusuran informasi, peserta diklat akan mendapat banyak sumber referensi,
informasi, serta berbagai manfaat dari fasilitas dan layanan Perpustakaan Khusus,
sehingga dapat menambah pengetahuan peserta diklat mengenai area kerjanya,
serta dapat membantu peserta diklat dalam menyelesaikan tugas-tugas diklat.
2. Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara
Berdasarkan hasil penelitian, peserta diklat di Pusdiklat Mineral dan
Batubara lebih suka memanfaatkan teknologi internet daripada perpustakaan
dalam menelusuri informasi. Oleh karena itu Perpustakaan Khusus Pusdiklat
Mineral dan Batubara diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan berbagai
84
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mineral dan Batubara, misalnya pengadaan katalog digital, mesin penelusuran
informasi atau digitalisasi perpustakaan sehingga peserta diklat dapat lebih
memanfaatkan Perpustakaan Khusus dengan lebih optimal. Selain itu, diharapkan
Perpustakaan Khusus dapat lebih meningkatkan sosialisasi mengenai sarana
prasarana dan fasilitas penelusuran informasi yang dapat dimanfaatkan di
Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara, karena berdasarkan temuan
masih ada beberapa peserta diklat yang belum mengetahui keberadaan
Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara.
3. Pusdiklat Mineral dan Batubara
Berdasarkan hasil penelitian masih banyak peserta diklat yang belum
mengetahui keberadaan Perpustakaan Khusus Pusdiklat Mineral dan Batubara,
maka Pusdiklat Mineral dan Batubara diharapkan untuk dapat lebih
mempromosikan Perpustakaan Khusus kepada peserta diklat, agar peserta diklat
dapat memanfaatkan Perpustakaan Khusus sebagai sarana penelusuran informasi
yang utama. Selain itu Pusdiklat Mineral dan Batubara juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang besar dalam pelaksanaan pemanfaatan Perpustakaan
Khusus sebagai sarana penelusuran informasi, misalnya dengan membudidayakan
pemanfaatan Perpustakaan Khusus dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan,
karena menurut hasil penelitian peserta diklat jarang ditugaskan untuk mencari
referensi ke Perpustakaan Khusus oleh instruktur diklat.
4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Diharapkan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dapat terus
mengembangkan disiplin ilmu yang berhubungan dengan perpustakaan sebagai
sarana penelusuran informasi, bukan hanya perpustakaan sekolah atau universitas
saja, tapi pengelolaan perpustakaan khusus, terutama perpustakaan di lembaga
85
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai Perpustakaan
Khusus diharapkan dapat lebih menggali aspek-aspek terkait pemanfaatan
86
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2011. Memahami Riset dan Perilaku Sosial.Bandung : CV. Pustaka CendekiaUtama
Arif Surachman. 2007. Penelusuran informasi: sebuah pengenalan. 07 Maret, 2011.http://arifs.staff.ugm.ac.id?mypaper/penelusuran_informasi.doc
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta.
Arkiyah, Nanik. 2009. Skripsi Analisis Tata Ruang Sirkulasi Perpustakaan Unit II Universittas Ahmad Dahlan Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Tanpa Penerbit
Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Utama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasugian, Joner.(2006). Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online : Perlakuan Terhadap Seorang Pencari Informasi Sebagai Real User. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi Vol. 2, No. 1, Juni 2006. Universitas
Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22811/4/.pdf
H. S. Lasa. (2005). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gamamedia
Nugraha, H. (2006). Skripsi Pemanfaatan Komouter Sebagai Sumber Belajar di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung. UPI Bandung : Tanpa Penerbit
Perpustakaan Nasional RI. 1999. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
Perpustakaan Nasional R.I. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,Jakarta
Perpustakaan Nasional RI. 2004. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan.
87
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kebudayaan,
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2002. Standar Perpustakaan Khusus. PerpustakaanNasional Republik Indonesia, Jakarta. 17 hlm.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I pasal 1.
Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Jakarta
Prastowo, Andy. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media
Prof. Komaruddin dan Dra. Yooke Tjuparmah, M.Pd. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara
Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Sjahrial-Pamuntjak, Rusiana. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta :Djambatan.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Adminstrasi.. Bandung:Alfabeta
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sujatmika. (2012). Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia : http://menulis.lefora.com/2012/01/18/penelusuran-informasi/
Sumardji, P. 2001. Perpustakaan: Organisasi dan Tata kerjanya. Yogyakarta: Karnisius.
Supriyanti, Dwi. 2009. Skripsi Pemanfaatan Sarana Bibliografi Elektronik : Studi Kasus di Pusat Perpustakan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor). Depok:Universitas Indonesia [Online] Tersedia :
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127112-RB13D469p-Pemanfaatan%20sarana HA.pdf
88
Rizki Lestari Kusuma Putri, 2013
Pemanfaatan Perpustakaan Khusus Sebagai Sarana Penelusuran Informasi Oleh Peserta Diklat Di Pusdiklat Mineral Dan Batubara Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tersedia :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181 974121
NONO_SUTARNO/MODUL_4B.pdf
Sutarno NS, (2006), Perpustakaan dan Masyarakat, CV. Sagung Seto, Jakarta
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto, 2006.
Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan
WR.Vivit. 2009. Kompetensi Pustakawan Perpustakaan Khusus (Studi Kasus Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor). Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 18, Nomor 1, 2009. Jawa Barat : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/pp181092.pdf
Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara
_______, (2010). Latihan Proses Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia :