• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Ade Dwi Wijayanti, 2013

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

ADE DWI WIJAYANTI NIM. 0808401

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Oleh:

Ade Dwi Wijayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ade Dwi Wijayanti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Ade Dwi Wijayanti, 2013

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

(4)

PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Februari 2013

Waktu : 11.00 – 12.00 WIB

Tempat : Ruang Lab. Pendidikan Akuntansi

Panitia ujian terdiri dari:

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603 1 002

Anggota : 1. Prof. Dr. H. Disman, MS

NIP. 19590209 198412 1 001

2. Dr. H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003

Pembimbing : 1. Drs. H. Yayat Supriyatna, M.M

NIP. 19601015 198503 1 002

2. Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

NIP. 19770727 200112 2 001

Penguji : 1. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603 1 002

2. Imas Purnamasari, S.Pd, M.M

NIP. 19770512 200112 2 001

3. Badria Muntasofi, S.Pd, M.Si

(5)

Ade Dwi Wijayanti, 2013

“Sesungguhnya hanya orang

-orang yang berabarlah yang dicukupkan

pahala mereka tanpa

batas”. (Qs. AzZumar:10)

Tidak ada orang yang bisa berhasil sendirian. Keberhasilan selalu dibangun

dan dicapai melalui upaya bersama dari setidaknya dua orang. Kemampuan

terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam upaya apa pun adalah

kemampuan untuk disukai dan dipercayai dengan baik. Maka jadikanlah ini

sebuah projek yang serius untuk menjadikan diri Anda pribadi yang mudah

disukai... dan dipercayai.(Mario Teguh)

Kupersembahkan sebuah karya ini teruntuk

ibu-bapak ku, kakakku, kaka iparku, keluargaku,

serta teman-teman dan sahabat-sahabatku

(6)
(7)

iv Ade Dwi Wijayanti, 2013

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Ade Dwi Wijayanti

Pembimbing : Drs. H. Yayat Supriyatna, M.M / Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 1 Bandung. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung. (2) Gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung. (3) Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPS SMA Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 229 siswa. Sampel ditentukan sejumlah 146 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner dan teknik dokumentasi. Perhitungan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS V 20 for Windows. Teknik pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi, sebelum dilakukan uji analisis maka dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan grafik P-P Plot. Pengujian terhadap hipotesis dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. Ditunjukan oleh hasil rxy (pearson correlation) sebesar 0,684 dan koefisien determinasi (r2) 46,8%, nilai

probabilitas 0,05 ≥ 0,000 (nilai probabilitas sig). Hal ini menunjukan bahwa 46,8% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi para guru pada umumnya dan para guru bidang studi akuntansi pada khususnya untuk senantiasa membantu mengoptimalkan hasil belajar siswa yang salah satunya guru mampu meningkatkan keterampilan mengajarnya dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

(8)

THE INFLUENCE OF TEACHER'S TEACHING SKILLS TOWARD STUDENT ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING LESSON

CLASS XII IPS AT SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Ade Dwi Wijayanti

Advisor Lecturer : Drs. H. Yayat Supriyatna, M.M / Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

This study was done in SMA Pasundan 1 Bandung. The research problem in this study was about the descreasing student achievement in accounting lesson at class XII IPS. This study aimed to determine: (1) Describing the accounting

This study uses a descriptive survey research techniques. The population in this study were all student in class XII IPS at SMA Pasundan 1 Bandung academic year 2012/2013 amounted to 229 students. Samples specified number of 146 students. The sampling technique used was random sampling technique. Data collection techniques used questionnaires and techniques documentation. Calculation techniques of hypothesis testing in this study using SPSS V 20 for Windows. Hypothesis testing techniques using correlation analysis, prior to the analysis test conducted prerequisite test analysis, test for normality with P-P achievement are influenced by the teachers' teaching skills.

Based on the results of this study are expected to be information and advice for teachers in general and teachers in particular subject areas accounting for always helping optimize student achievement, one of which teachers can improve teaching skills in the process of teaching and learning activities in the classroom.

(9)

vi Ade Dwi Wijayanti, 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………..….. i

UCAPAN TERIMA KASIH ………...…..ii

ABSTRAK ……….iv

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Belajar Mengajar ………. 10

2.1.1.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ………... 11

2.1.2.Peran dan Tugas Guru ………... 13

2.2. Keterampilan Mengajar ………... 17

2.2.1.Keterampilan Bertanya ………... 21

2.2.2.Keterampilan Memberi Penguatan ……….... 23

2.2.3.Keterampilan Mengadakan Variasi ………... 25

2.2.4.Keterampilan Menjelaskan ……….... 27

2.2.5.Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ………... 28

2.2.6.Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil ………... 29

2.2.7.Keterampilan Mengelola Kelas ………... 30

2.2.8.Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ……... 31

2.3. Hasil Belajar ……….... 32

(10)

2.4. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar ……... 35

2.5. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ………... 37

2.5.1.Pengertian Akuntansi ………... 37

2.5.2.Strategi Belajar Akuntansi ………... 38

2.5.3.Media Pembelajaran Akuntansi ………... 38

2.5.4.Proses Kegiatan Akuntansi ……….... 40

2.5.5.Siklus Akuntansi ……….... 40

2.6. Penelitian Terdahulu ………... 41

2.7. Kerangka Pemikiran ……… 45

2.8. Hipotesis Penelitian ……….…... 50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ……… 51

3.2. Operasionalisasi Variabel ………... 52

3.3. Populasi dan Sampel ………... 54

3.3.1.Populasi ………. 54

3.3.2.Sampel ………... 55

3.4. Teknik Pengumpulan Data ……….. 58

3.5. Analisis Deskriptif ……… ………. 60

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian ………...61

3.6.1.Uji Validitas ………... 61

3.6.2.Uji Reliabilitas ………... 62

3.7. Teknik Pengujian Hipotesis ……… 63

3.7.1.Uji Normalitas ………... 63

3.7.2.Analisis Korelasi ………... 64

3.7.3.Koefisien Determinasi ………... 65

3.7.4.Pengujian Hipotesis (Uji t) ……… 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ……… 68

4.1.1.Identitas Sekolah ………... 68

4.1.2.Sejarah Singkat SMA Pasundan 1 Bandung ………. 69

(11)

viii Ade Dwi Wijayanti, 2013

4.1.4.Tujuan SMA Pasundan 1 Bandung ………... 72

4.1.5.Struktur Organisasi Sekolah ……….. 73

4.1.6.Keadaan Fasilitas Personal ……… 73

4.2. Gambaran Responden ………. 75

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ………... 77

4.3.1.Analisis Data Instrumen Penelitian ………... 77

4.3.1.1.Uji Validitas ………... 77

4.3.1.2.Uji Reliabilitas ………... 79

4.3.2.Deskripsi Keterampilan Mengajar Guru ………... 80

4.3.2.1.Deskripsi Umum Keterampilan Mengajar guru ………… 80

4.3.2.2.Deskripsi Perindikator Keterampilan Mengajar Guru …... 82

4.3.3.Deskripsi Hasil Belajar ……… 101

4.4. Pengujian Hipotesis Penelitian ………..103

4.3.1.Uji Normalitas ………. 103

4.3.2.Analisis Korelasi ………..105

4.3.3.Koefisien Determinasi ………. 106

4.3.4.Uji Hipotesis ……… 106

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ………... 113

5.2. Saran ………. 113

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar persentase pencapaian KKM nilai ujian tengah semester

(UTS) kelas XII IPS SMA Pasundan 1 Bandung …………...…. 4

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel penelitian ………. ..53

Tabel 3.2 Populasi penelitian ………... 55

Tabel 3.3 Penarikan sampel siswa kelas XII IPS ………... 57

Tabel 3.4 Pengklasifikasian untuk setiap indikator……… ………..61

Tabel 4.1 Penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin ……… ... 75

Tabel 4.2 Penyebaran responden berdasarkan umur ………. ... 76

Tabel 4.3 Validitas item variabel keterampilan mengajar guru ……… ... 78

Tabel 4.4 Reliabilitas item variabel keterampilan mengajar guru ………… ...80

Tabel 4.5 Rekapitulasi ukuran variabel keterampilan mengajar guru …….. ... 80

Tabel 4.6 Kriteria pengklasifikasian variabel keterampilan mengajar guru . ...82

Tabel 4.7 Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat ……….. ...83

Tabel 4.8 Pemberian tuntunan ……….. ...84

Tabel 4.9 Memberikan giliran dan penyebaran pertanyaan ……….. ...85

Tabel 4.10 Memberikan kesempatan berpikir kepada siswa ……….. ...86

Tabel 4.11 Pengubahan tuntunan tingkat kognitif ……….. ...87

Tabel 4.12 Penggunaan pertanyaan pelacak ………... ...88

Tabel 4.13 Memberikan penguatan verbal ……….. ...89

Tabel 4.14 Memberikan penguatan nonverbal ……… ...90

Tabel 4.15 Mengadakan variasi dalam cara mengajar ……… ...91

(13)

x Ade Dwi Wijayanti, 2013

Tabel 4.17 Kejelasan ………... ...93

Tabel 4.18 Penggunaan contoh dan ilustrasi ………... ...94

Tabel 4.19 Pemberian tekanan ……… ...95

Tabel 4.20 Penggunaan balikan ……….. ...96

Tabel 4.21 Membuka pelajaran ……….. ...97

Tabel 4.22 Menutup pelajaran ……… ...98

Tabel 4.23 Menunjukan sikap tanggap ………... ...99

Tabel 4.24 Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas ……….. .100

Tabel 4.25 Menegur ……… .101

Tabel 4.26 Hasil belajar siswa ……… .102

Tabel 4.27 Output analisis korelasi……….... .105

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi guru dalam PBM ……….. ...10

Gambar 2.2 Tahap-tahap dalam siklus akuntansi ………... ...41

Gambar 2.3 Unsur-unsur proses belajar ………... ...47

Gambar 2.4 Hubungan antar variabel penelitian ……… ...49

Gambar 4.1 Struktur organisasi SMA Pasundan 1 Bandung ………. ...73

Gambar 4.2 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………….. ...76

Gambar 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Umur ………... ...77

Gambar 4.4 Grafik P-P plot keterampilan mengajar guru ……….. .103

(15)

1

Ade Dwi Wijayanti, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaran

utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber

daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

Berbicara soal kemajuan pendidikan erat kaitannya dengan meningkatkan

kualitas siswa sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan harus mampu

menjalankan fungsi dan tujuannya secara optimal agar tercipta suatu hasil yang

diharapkan. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional (Undang-Undang

Sisdiknas) (Mulyasa, 2005:7) yang mengemukakan bahwa:

Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan dari pendidikan tersebut akan terwujud apabila semua pihak turut

berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Peran serta semua pihak

yang saling berkoordinasi satu sama lain akan menciptakan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas. Untuk menjadikan SDM yang berkualitas dan yang

diharapkan dalam tujuan pendidikan memang banyak faktor yang mempengaruhi

(16)

2

untuk mencapai output yang optimal bukan sebaliknya yang menjadi suatu

penghambat dalam tercapainya suatu output.

Pada dasarnya pendidikan tidak berorientasi kepada hasil semata-mata tetapi

juga kepada proses. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tergantung dari proses

belajar mengajar yang dilakukan dimana guru sebagai penanggung jawabnya.

Pendidikan dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan

yang tampak pada siswa harus merupakan akibat dari proses pembelajaran yang

dialaminya. Sehingga untuk mengukur hal tersebut, tercapainya atau tidak

pembelajaran yang diserap oleh siswa dilihat dari hasil belajar yang didapat tetapi

tidak terlepas dari penilaian proses belajar didalamnya. Dalam pembelajaran di

sekolah bahwa “hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan”

(Purwanto, 2011:44). Untuk mencapai hasil keluaran yang berkualitas maka harus

diperbaiki proses belajar mengajar antara siswa dan guru. Kegiatan dalam proses

belajar harus dapat menciptakan komunikasi dua arah antara siswa dan guru

sehingga proses belajar akan terjadi sesuai perencanaan yang telah dibuat untuk

mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menguasai materi yang

dipelajari dengan baik.

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran perlu dievaluasi. Evaluasi

dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang

ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran telah berlangsung secara

efektif untuk memperoleh hasil belajar. Maka dari itu, untuk mengetahui hasil

(17)

3

Ade Dwi Wijayanti, 2013

acuan atau standar dalam melakukan penilaian atas hasil belajar siswa. Standar

nilai ini digunakan agar guru dan sekolah dapat melihat kualitas nilai yang

diperoleh tiap siswa sehingga dapat terlihat siswa mana yang berprestasi dan

siswa mana yang belum mencapai nilai standar. Hal ini tergantung dari proses

belajar mengajar di kelas antara siswa dan guru. Salah satunya adalah SMA

Pasundan 1 Bandung yang memiliki kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai

acuan dalam penilaian hasil belajar siswa. KKM yang ditetapkan untuk mata

pelajaran akuntansi di sekolah tersebut sebesar 75. Alasan penelitian ini memilih

SMA Pasundan 1 Bandung sebagai objek penelitian adalah karena SMA Pasundan

1 Bandung merupakan sekolah yang memiliki akreditasi A (amat baik) tetapi

untuk nilai mata pelajaran akuntansi pada kelas XII IPS banyak yang memiliki

nilai di bawah KKM. Dengan adanya ketimpangan tersebut, peneliti ingin

meneliti di sekolah SMA Pasundan 1 Bandung untuk mengetahui apa yang

menyebabkan nilai akuntansi siswa kelas XII IPS banyak yang di bawah KKM

dimana sekolah tersebut terakreditasi amat baik.

Berdasarkan perolehan data berupa nilai mata pelajaran akuntansi yang di

dapat dari nilai ujian tengah semester (UTS) pada semester ganjil tahun ajaran

2012/2013 di SMA Pasundan 1 Bandung menunjukan bahwa hasil belajar siswa

kelas XII IPS rata-rata memiliki nilai di bawah standar. Di bawah ini daftar

persentase pencapaian KKM nilai ujian tengah semester (UTS) kelas XII IPS 1 –

(18)

4

Tabel 1.1

Daftar Persentase Pencapaian KKM Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Kelas XII IPS SMA Pasundan 1 Bandung

Kelas KKM Jumlah

Sumber: Daftar Nilai UTS Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

Terlihat bahwa hasil ujian tengah semester (UTS) mata pelajaran akuntansi

kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung yang belum mencapai KKM adalah

sebesar 72,05%. Ini menunjukan belum optimalnya nilai yang didapat oleh siswa

dikarenakan masih banyak siswa yang belum memahami dan menguasai mata

pelajaran akuntansi. Hasil yang didapat oleh siswa tersebut merupakan cerminan

dari kemampuan siswa dalam melakukan proses belajar. Hal ini harus

diperhatikan dari segi proses belajar antara siswa dan guru selama pembelajaran

berlangsung.

Hasil belajar di bawah standar ini menjadi suatu masalah bagi semua pihak

terkait. Dapat dikatakan pembelajaran dengan permasalahan ini tidak mencapai

tujuan yang diharapkan. Dampak yang terjadi yaitu siswa akan sulit mempelajari

materi akuntansi di kelas XII ini, karena mungkin guru menganggap siswa sudah

bisa dan menguasai materi dasar pada saat kelas XI sedangkan banyak dari siswa

mungkin belum menguasai materi akuntansi saat kelas XI padahal materi

(19)

5

Ade Dwi Wijayanti, 2013

memahami materi dasar terlebih dahulu agar dapat menyelesaikan materi

selanjutnya karena proses kegiatan dalam akuntansi merupakan suatu siklus yaitu

kegiatan bertahap yang harus dilalui dalam proses akuntansi yang berjalan secara

terus menerus dan berulang. Selain itu akan berdampak juga terhadap hasil ujian

nasional (UN) yang didapat siswa karena mata pelajaran akuntansi masuk dalam

mata pelajaran ekonomi dimana ekonomi merupakan mata pelajaran yang terdapat

dalam ujian nasional (UN). Ujian nasional (UN) sebagai penentuan lulus atau

tidaknya siswa dalam menyelesaikan sekolahnya. Jika nilai ekonomi berada di

bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dapat dikatakan siswa

tersebut tidak lulus ujian nasional (UN). Dengan demikian dapat terlihat bahwa

begitu pentingnya mata pelajaran akuntansi dalam pembelajaran sehingga harus

dilakukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

akuntansi tersebut.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa memang tidak mudah karena

banyak faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran didalamnya seperti yang

dikemukakan oleh Noehi Nasution, dkk (Djamarah, 2011:176) bahwa :

Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu ada empat antara lain:

1. Faktor lingkungan : alami, sosial budaya

2. Faktor instrumental : kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru 3. Kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca-indra

4. Kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif

Faktor tersebut merupakan penyebab tinggi rendahnya hasil belajar siswa

dan akan mempengaruhi sejalan dengan terjadinya proses belajar mengajar.

(20)

6

siswa dan guru. Teori koneksionisme oleh Thorndike dalam aliran behaviorisme

juga menjelaskan bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan

respon. Stimulus ini merupakan hal penting untuk memberikan rangsangan luar

untuk menciptakan respon siswa yang positif, salah satu stimulus dalam proses

belajar mengajar adalah guru. Sehingga faktor guru sebagai faktor instrumental ini

memiliki peran penting dalam interaksi belajar di kelas. Dengan begitu pentingnya

peran guru dalam proses belajar mengajar ini, guru dituntut untuk dapat

meningkatkan peranan dan kompetensinya agar mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil

belajar siswa berada pada tingkat optimal.

Sanjaya (2006:32) mengungkapkan bahwa:

Keterampilan mengajar bagi seorang guru sangat diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Di samping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran.

Terlihat bahwa keterampilan mengajar merupakan syarat yang harus

dimiliki seorang guru dalam melakukan berbagai strategi pembelajaran.

Keterampilan mengajar yang dimiliki guru harus benar-benar dioptimalkan dalam

pencapaian hasil keluaran (output) siswa. Guru tidak hanya sebatas mengajar

untuk menyampaikan materi dari buku tetapi guru harus mampu mempelajari

metode agar materi yang disampaikan dapat diserap oleh siswa dan siswa merasa

senang ketika guru mereka sedang menyampaikan materi. Keterampilan menggali

potensi seperti ini harus dimiliki dan diaplikasikan oleh guru agar proses belajar

(21)

7

Ade Dwi Wijayanti, 2013

Keterampilan mengajar harus dimiliki oleh setiap guru agar kegiatan belajar

mengajar (KBM) di kelas lebih terlaksana dengan baik dan siswa dapat merasa

nyaman dan senang dalam proses belajar. Keterampilan mengajar guru inilah yang

lebih terasa langsung oleh siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di

kelas dan diharapkan dengan keterampilan mengajar yang dilakukan guru kepada

siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan peningkatan kualitas pendidikan

yang dapat dimulai dari peningkatan keterampilan mengajar guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada

judul: Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah yang

muncul dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi kelas XII IPS

di SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

(22)

8

3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA Pasundan 1

Bandung.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru akuntansi kelas XII IPS

di SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Mengetahui gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

kelas XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung.

3. Mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA Pasundan 1

Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian tentang pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA

Pasundan 1 Bandung adalah :

1. Manfaat Teoritis

Apabila penelitian ini dapat diterima kebenarannya oleh guru, kepala

sekolah, para tenaga kependidikan dan peneliti lainnya, diharapkan dapat

(23)

9

Ade Dwi Wijayanti, 2013

informasi yang selanjutnya dapat memberi motivasi penelitian tentang masalah

sejenis guna penyempurnaan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Manfaat yang diterima untuk semua pihak terkait yaitu guru mampu

meningkatkan kualitas kemampuan profesional khususnya dari segi keterampilan

mengajar yang harus dimiliki dan diaplikasikan dalam proses pembelajaran di

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

“Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber daya

dan data yang akan dipakai untuk diolah dalam rangka menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian” (Umar, 2008:6). Pemilihan metode penelitian ini

dimaksudkan agar penelitian ini dilakukan secara terarah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

survey dan penelitian deskriptif. Menurut Kerlinger (Riduwan, 2009:49) bahwa:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Untuk mengetahui gambaran yang akan diteliti dalam penelitian ini

dilakukan penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata (2005:54) bahwa

“penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini

atau saat yang lampau”.

Sukmadinata (2005:74) berpendapat juga bahwa:

(25)

52

Ade Dwi Wijayanti, 2013

3.2. Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel yaitu variabel keterampilan

mengajar guru (x) dan variabel hasil belajar siswa (y). Dalam penelitian ini

variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut:

1. Variabel Keterampilan Mengajar Guru (x)

keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan atau kecakapan

seorang guru dalam melaksanakan dan mengelola kegiatan pembelajaran agar

tercipta kualitas proses pembelajaran yang baik dan tercapainya tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

2. Hasil Belajar Siswa (y)

Hasil belajar adalah suatu perolehan/output dari proses belajar mengajar

yang dicapai oleh individu dalam hal perubahan tingkah laku yang menyangkut

domain kognitif, afektif, dan psikomotorik ke arah yang lebih baik.

Keterampilan mengajar terdiri dari delapan macam keterampilan yaitu,

keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,

membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil,

mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam penelitian ini

hanya enam keterampilan saja yang diteliti karena, keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan tidak dilakukan oleh guru akuntansi di sekolah tersebut dikarenakan

kurang sesuai dengan materi akuntansi. Alasan lain keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan

(26)

53

mengajar guru pada saat mengajar di kelas sedangkan dua keterampilan tersebut

dilakukan di luar jam mengajar di kelas sehingga penelitian ini hanya meneliti

enam keterampilan mengajar guru pada saat proses belajar mengajar di kelas.

Untuk mendapatkan data secara akurat, variabel-variabel penelitian di atas

terlebih dahulu dijelaskan secara operasional. Berikut penjelasan operasionalisasi

variabel penelitian yang dimaksud.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

(27)

54

Ade Dwi Wijayanti, 2013

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

Keterampilan

Sugiyono (2009:117) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPS SMA Pasundan 1

(28)

55

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

XII IPS 1 46 siswa

XII IPS 2 45 siswa

XII IPS 3 46 siswa

XII IPS 4 46 siswa

XII IPS 5 46 siswa

Total Populasi 229 siswa

Sumber : Daftar absen kelas XII IPS tahun ajaran 2012/2013

3.3.2.Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono, 2009:118). Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

Probability Sampling dengan jenis simple random sampling. “Simple random

sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan

menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota

populasi tersebut” (Riduwan, 2009:58). Digunakannya teknik simple random

sampling karena data nilai siswa menunjukan permasalahan yang sama yaitu nilai

yang belum optimal, sehingga responden (siswa) dapat diambil secara acak untuk

dijadikan sampel.

Adapun rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian

(29)

56

Ade Dwi Wijayanti, 2013

(Riduwan, 2009:65)

Dimana : n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi kesalahan yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya sampel dapat dihitung sebagai

berikut:

= (dibulatkan)

Dari perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 146 siswa. Jumlah sampel yang didapat adalah jumlah sampel

secara keseluruhan. Untuk mengetahui berapa sampel yang diambil tiap kelas

yaitu menggunakan rumus :

(Riduwan, 2011:29)

(30)

57

Dimana : ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah masing-masing sampel

dari setiap kelasnya sebagai berikut:

Tabel 3.3

Penarikan Sampel Siswa Kelas XII IPS

No. Kelas Jumlah

Sampel yang akan menerima angket sebelum disebarkan dilakukan

pengundian/pengocokan terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang akan

disebar dengan adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random:

1. Buat daftar nama satuan sampling

2. Beri nomor urut semua satuan sampling

3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas

berukuran kecil

(31)

58

Ade Dwi Wijayanti, 2013

5. Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai

sejumlah ukuran sampel yang diinginkan

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan dua teknik yaitu:

1. Dokumentasi

“Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian” (Riduwan, 2009:77). Teknik dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan data awal mengenai hasil belajar siswa yaitu berupa data nilai UTS

semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Data ini sebagai data acuan mengenai

hasil belajar siswa yang memiliki permasalahan.

2. Kuesioner (Angket)

“Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”

(Sukmadinata, 2005:219). Angket dilakukan untuk mengetahui bagaimana

persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru akuntansi.

Skala pengukuran yang dipakai dalam teknik angket (kuesioner) penelitian

ini adalah skala Semantic Deferential. “Skala Semantic Deferential ini digunakan

untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist,

tetapi tersusun dalam satu garis kontinum” (Sugiyono, 2009:140). Skala ini

memiliki lima rentang interval jawaban, dari sangat positif/sangat terampil sampai

(32)

59

Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti penilaian

terhadap guru tersebut sangat positif/sangat terampil, jika menjawab dengan

angka 3, berarti netral/cukup terampil dan bila menjawab angka 1, berarti sangat

negatif/tidak terampil.

5 4 3 2 1

Keterangan:

 Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan sangat positif/sangat terampil

 Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif/terampil

 Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan netral/cukup terampil

 Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan negatif/kurang terampil

 Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan sangat negatif/tidak terampil

Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk

pengumpulan data adalah angket.

Angket yang telah tersusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji

coba ini dilakukan karena angket yang telah disusun belum merupakan angket

yang valid dan reliabel. Agar hasil yang diperoleh mendekati kebenaran, maka

dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji coba angket ini

diberikan kepada 30 siswa kelas XII IPS di luar dari sampel dalam populasi yang

(33)

60

Ade Dwi Wijayanti, 2013

3.5. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2008:206) bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel keterampilan mengajar guru (x) dan untuk menjawab hal

tersebut, maka dilakukan pengklasifikasian dari jawaban responden dengan rumus

sebagai berikut:

(Umar, 2002: 201)

Keterangan:

RS = Rentang Skor

m = Skor tertinggi item

n = Skor terendah item

b = Jumlah kelas

Untuk menentukan klasifikasi untuk setiap indikator, maka dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

Skor tertinggi : banyaknya responden x skor tertinggi setiap item: 146 x 5 = 730

Skor terendah : banyaknya responden x skor tertinggi setiap item: 146 x 1 = 146

Rentang pengklasifikasian untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:

(34)

61

Tabel 3.4

Pengklasifikasian untuk Setiap Indikator Rentang Pengklasifikasian Kategori

613,2 – 730 Sangat Terampil

496,4 – 612,2 Terampil

379,6 – 495,4 Cukup Terampil

262,8 – 378,6 Kurang Terampil

146 – 261,8 Tidak Terampil

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Kategori pada tabel 3.4 merupakan acuan untuk mengetahui terampil atau

tidak guru tersebut dilihat secara perindikator keterampilan mengajar guru.

Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah untuk variabel keterampilan

mengajar guru, dilakukan penghitungan rekapitulasi variabel dengan

pengklasifikasian dari jawaban responden dengan rumus pengklasifikasian

berdasarkan rentang skor yaitu menggunakan rumus yang sama seperti yang di

atas hanya dalam menghitung skor dikalikan dengan jumlah pernyataan, yaitu:

Skor tertinggi: banyaknya responden x skor tertinggi setiap item x jumlah

pernyataan

Skor terendah: banyaknya responden x skor terendah setiap item x jumlah

pernyataan

3.6. Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1.Uji Validitas

“Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat

sesuatu yang diinginkan diukur” (Purwanto, 2011:114). Sebuah instrumen

(35)

62

Ade Dwi Wijayanti, 2013

yang seharusnya diukur. Cara untuk mendapatkan alat ukur pengumpulan data

yang memiliki derajat keshahihan tinggi yaitu dengan melakukan uji validitas.

Pengujian validitas instrumen ini menggunakan teknik korelasi Product

Moment dengan rumus sebagai berikut :

(Purwanto, 2011:118)

Dengan: rxy = koefisien korelasi

n = banyaknya responden

X = skor setiap item

Y = skor total butir item

Hasil uji validitas item tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel (pada

signifikansi 0,05 dengan uji 2 pihak dan N=30) dengan keputusan:

Jika rxy > rtabel maka valid

Jika rxy < tabel maka tidak valid

Untuk menghitung uji validitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan

SPSS V.20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.

3.6.2.Uji Reliabilitas

Keandalan (reliability) berasal dari kata rely yang artinya percaya dan

reliable yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan

ketetapan dan konsistensi. Menurut Thorndike dan Hagen (Purwanto, 2011:154),

reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang

diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan

(36)

63

pengukuran ulang“. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari

instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun

dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan

menggunakan rumus AlphaCronbach sebagai berikut:

(Purwanto, 2011:175)

Keterangan : r11 = reliabilitas yang dicari

n = jumlah item

= varians item

= varians total

Hasil uji reliabilitas tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan

keputusan:

Jika r11 > rtabel maka reliabel

Jika r11 < rtabel maka tidak reliabel

Untuk menghitung uji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis

menggunakan SPSS V.20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.

3.7. Teknik Pengujian Hipotesis 3.7.1.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Karena hal ini akan berpengaruh kepada perhitungan statistik yang

digunakan. Jika data berdistribusi normal maka perhitungan menggunakan

(37)

64

Ade Dwi Wijayanti, 2013

statistik parametrik sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka

perhitungan yang digunakan adalah statistik nonparametrik.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS V.20 for

Windows, dapat dilihat dari grafik P-P Plot dimana jika data tersebar atau berada

di sekeliling garis lurus, maka data tersebut berdistribusi normal.

Setelah data terkumpul, maka data tersebut langsung diolah melalui

langkah-langkah berikut:

1. Tabulasi data untuk masing-masing variabel dengan cara menghitung

jumlah keseluruhan jawaban responden untuk masing-masing variabel.

2. Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun dokumentasi

digunakan untuk menjawab rumusan masalah.

3.7.2.Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel

independen dengan satu dependen. Dalam penelitian ini digunakan korelasi

sederhana yaitu dengan teknik korelasi Product Moment. Teknik korelasi product

moment yang digunakan yaitu teknik perhitungan dengan skor asli. Adapun

rumusnya yaitu:

(Sudjana, 2005:369)

(38)

65

Ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤+1). Nilai r yang bertanda

negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan nilai r

yang bertanda positif menyatakan adanya korelasi positif. Khusus untuk r = 0

maka hendaknya ini ditafsirkan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara

variabel x dan y.

Untuk menghitung korelasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan

SPSS V.20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.

3.7.3.Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi yang dikuadratkan (r2) dinamakan dengan koefisien

determinasi. Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk menentukan

terjadinya persentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y jika

dikalikan dengan 100%. Dapat dikatakan pula koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

Oleh karena itu, besarnya koefisien determinasi adalah 0 . Rumus

untuk koefisen determinasi adalah

(Riduwan, 2010:81)

Dimana : KD = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

(39)

66

Ade Dwi Wijayanti, 2013

3.7.4.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan pengujian signifikansi yang dimaksudkan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak antarvariabel

tersebut. Pengujian menggunakan dua sisi. Signifikan artinya nyata atau berarti

dengan maksud bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dalam kalimat:

a) H1: ρ > 0 : Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi kelas

XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung.

b) H0: ρ = 0 : Keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi kelas

XII IPS di SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Kaidah keputusan:

Perhitungan menggunakan SPSS sehingga kaidah keputusan dilihat

berdasarkan nilai Sig 0,05.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak

signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya signifikan.

(40)

67

Untuk menghitung pengujian hipotesis dalam penelitian ini, penulis

(41)

113

Ade Dwi Wijayanti, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan mengajar guru mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di

SMA Pasundan 1 Bandung berada pada kategori terampil.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS di SMA

Pasundan 1 Bandung berada pada rata-rata nilai 65 dari skala 100. Hasil

tersebut masih rendah dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan sebesar

75. Dari hasil nilai siswa tersebut sebesar 67% belum mencapai KKM.

3. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh tinggi rendahnya

keterampilan mengajar guru.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran. Semoga saran yang peneliti berikan dapat bermanfaat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun saran peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Keterampilan mengajar yang belum optimal dilakukan pada saat mengajar

seperti keterampilan dalam penggunaan pertanyaan pelacak, keterampilan

(42)

114

lebih ditingkatkan agar proses pembelajaran lebih kondusif dan tidak

membosankan. Guru dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam cara

mengajar dan juga pelatihan-pelatihan dalam penggunaan media

pembelajaran agar keterampilan tersebut bukan hanya dimiliki saja tetapi

juga diaplikasikan dengan baik pada saat proses belajar mengajar.

Keterampilan mengajar yang sudah baik/terampil harus dapat dipertahankan

dan harus semakin ditingkatkan agar seorang guru benar-benar memiliki dan

menggunakan keterampilan mengajar yang sesuai pada saat proses

pembelajaran.

2. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa keterampilan mengajar guru

berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa sebesar 46,8%, oleh karena

itu untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran akuntansi diharapkan guru akuntansi mampu meningkatkan

keterampilan mengajar yang dimilikinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian terhadap

variabel yang lebih dominan mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya

dari faktor guru seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan

kompetensi sosial yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga hasilnya

dapat dijadikan referensi dan informasi tambahan dalam masalah

(43)

Ade Dwi Wijayanti, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Alma, B, dkk. (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, S B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

---. (2011) Psikologi Belajar; edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S B dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Harahap, S S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Alfabeta.

Mulyasa. (2005). Menjadi guru profesional; menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

---. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Priyatno, D. (2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penetapan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Rianse, U dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi.

Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

(44)

---. (2011). Dasar – dasar statistika. Bandung : Alfabeta.

Saondi, O dan Aris, S. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

---. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

---. (2009). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhayati, E dan Anggadini, S D. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, N S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, M. (2011). Psikologi pendidikan; dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umar, H. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

---. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan; Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Uno, H B. (2009). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M U. (2011). Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(45)

Ade Dwi Wijayanti, 2013

Sumber Jurnal:

Brophy, J. (1986). “Teacher influences on student achievement”, American Psychologist. Vol 41 No 10. [Online]. Tersedia:

http://psycnet.apa.org/index.cfm?fa=buy.optionToBuy&id=1987-08643-001

[16 Januari 2013]

Parabelem dan Hendrik. (2010). “Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap kreativitas belajar siswa SMK Kristen Getsemani Manado”, Jurnal Edvokasi. Vol 1 No 1. [Online]. Tersedia:

http://jurnaledvokasi.wordpress.com/2010/09/23/issn-2087-3581-pengaruh- ketrampilan-mengajar-guru-terhadap-kreativitas-belajar-siswa-smk-kristen-getsemani-manado/ [6 Agustus 2012]

Partono. (2009). “Persepsi siswa atas pengaruh keterampilan mengajar guru dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa”, Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol 4 No 1. [Online]. Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/index.php/DP/article/view/36 [2 Agustus 2012]

Potvin, P and Papillon, S. (1992). “Teacher's sense of responsibility towards student achievement and their attitude”, Canadian Journal of Special Education. Vol 8 No 1. [Online]. Tersedia:

http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=true& _&ERICExtSearch_SearchValue_0=EJ464051&ERICExtSearch_SearchTy pe_0=no&accno=EJ464051 [19 Januari 2013]

Srimaryanto, A. (2012). “Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar”, Jurnal Pendidikan. Vol 1 No 2. [Online]. Tersedia:

http://ejournal.ikip veteran.ac.id/ejournal/index.php/gardan/article/view/23

[14 Oktober 2012]

Sumber Internet:

Ernawati. (2007). Pengaruh Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Akuntansi Di SMK Ardjuna 01 Malang. [Skripsi Online]. Tersedia:

http://fe.um.ac.id/2009/11/23/1789/ [16 Januari 2013]

http://dictionary.reference.com/browse/achievement [ 2 Agustus 2012]

http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page [ 2 Agustus 2012]

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Persentase Pencapaian KKM Nilai Ujian Tengah Semester (UTS)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Tabel 3.3 Penarikan Sampel Siswa Kelas XII IPS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi pendahuluan penelitian menunjukkan: (1) perilaku tiga tokoh arif kontemporer sesuai dengan perilaku orang arif klasik, (2) ajaran mereka dikelompokkan ke dalam

[r]

Berdasarkan pada apa yang dijelaskan sebelumnya dalam latar belakang masalah, penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang perumusan jawabannya adalah sebagai

[r]

Tabel 4.87 Perbedaan Skor Posttest Kesadaran Sejarah Siswa pada Sekolah Negeri pinggiran Kota Kelompok Eksperimen (SPX) dengan. Kelompok

PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN DALAM PEMBUATAN ABU DARI KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Linn cv. ‘Saba’) SEBAGAI SUMBER ALKALI.. dibuat sebagai kelengkapan persyaratan

Penelitian ini diawali dengan pirolisis untuk diperoleh abu kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca Linn cv.. Kandungan kalium pada abu diekstraksi dengan

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam. pengumpulan data