• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK: Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK: Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh Novi Yulistian

0901159

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN

PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Novi Yulistian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Novi Yulistian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NOVI YULISTIAN

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M. Pd. NIP. 196606011991031005

Pembimbing II

Dr. Yusi Riksa Yustiana, M. Pd. NIP. 196611151991022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,

(4)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Novi Yulistian. (2013). Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan peserta yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat menghadapi Ujian Nasional. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi, prestasi belajar, dan korelasi antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar yang dijadikan landasan dalam pengembangan program bimbingan belajar. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 181 peserta didik dari 302 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan: 1) secara umum motivasi berprestasi peserta didik berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 84,53% dari jumlah sampel. 2) Prestasi belajar peserta didik secara umum berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 99,45% dari jumlah sampel. 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik (r = 0,592). Rekomendasi penelitian ditujukan bagi: 1) guru BK berupa program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar, 2) peneliti selanjutnya, 65% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dijadikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

(5)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Novi Yulistian. (2013). Guidance Academic Program for Improving Achievement Motivation and Academic Achievement of Students (Studies Towards Development Guidance Program for Class XI Students at MA Negeri 1 Bandung School Year 2013/2014).

The achievement motivation is very necessary in the learning process. Students

who don’t have the achievement motivation will negative impact to the academic

achievement. The academic achievement is a very important thing that is needed to determine the extent of the success of students in participating in learning activities. The phenomenon, students score below KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) or unfinish in some subjects at the end of semester, still stay at the same class, and not even pass the national examination. The purpose of research is to describe the students achievement motivation, students academic achievement, correlation between achievement motivation and academic achievement, and than develop academic guidance program from these research. The model of sample that used is random sampling. The sample of the research is 181 from 302 of XI grade students at MAN 1 Bandung school year 2013/2014. The result showed: 1) The students achievement motivation generally in the middle category, that is 84,53% of the total sample. 2) The students academic achievement generally in the low category, that is 99,45% of the total sample. 3) There is a significant positive relationship between achievement motivation and the academic achievement of students (r = 0,592). The research recommendation is directed to: 1) Counselor could use this hypothetical program to develop achievemnt motivation and academic achievement of students. 2) Further research, 65% of the other factors affect student academic achievement could be recommended for further research.

Keywords: Achievement Motivation, Academic Achievement, Guidance

(6)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

F. Sistematika Penulisan... 10

BAB II BIMBINGAN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR A. Bimbingan dan Konseling ... 11

1. Definisi Bimbingan dan Konseling... 11

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling... 13

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling... 14

4. Bidang Bimbingan dan Konseling... 14

5. Strategi Bimbingan dan Konseling... 15

B. Bimbingan Belajar... 19

1. Definisi Bimbingan Belajar... 19

2. Tujuan Bimbingan Belajar... 19

3. Lingkup Bimbingan Belajar... 20

4. Strategi Bimbingan Belajar... 21

C. Motivasi Berprestasi………... 22

1. Motif dan Motivasi... 22

2. Definisi Motivasi Berprestasi... 25

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi... 27

4. Perkembangan Motivasi Berprestasi... 29

5. Indikator Motivasi Berprestasi... 31

6. Karakteristik Peserta Didik dengan Motivasi Berprestasi Tinggi... 32

7. Upaya Peningkatan Motivasi Berprestasi... 34

(7)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Definisi Prestasi Belajar... 34

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 36

E. Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 37

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 41

G. Kerangka Pemikiran... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian... 44

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 44

C. Definisi Operasional Variabel ... 45

D. Insrumen Penelitian ... 48

E. Pengembangan Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Analisis Data... 55

G. Prosedur Penelitian ... 60

H. Pengembangan Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 61

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

C. Rancangan Program Hipotetik Bimbingan dan Konseling Pribadi untuk Meningkatkan Stabilitas Emosi Peserta Didik... 86

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 105

B. Rekomendasi ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(8)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik

(Sebelum Validasi)... 48

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara... 49

Tabel 3.3 Pedoman Observasi... 50

Tabel 3.4 Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi... 51

Tabel 3.5 Tabel Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)... 51

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 53

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 54

Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Uji Coba)... 55

Tabel 3.9 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban... 56

Tabel 3.10 Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 57

Tabel 3.11 Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik... 58

Tabel 3.12 Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 58

Tabel 3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi... 59

Tabel 4.1 Profil Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung... 63

Tabel 4.2 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik... 73

Tabel 4.3 Hasil Korelasi Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Peserta Didik... 75

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling MAN 1 Bandung... 77

(9)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.6 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI

MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 87

Tabel 4.7 Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling untuk

Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar

Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun AJARAN

2013/2014... 89

Tabel 4.8 Rencana Operasional Program Hipotetik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 93

Tabel 4.9 Pengembangan Tema Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 99

Tabel 4.10 Format Evaluasi Proses... 103

(10)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Gambaran Umum Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas

XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 64

Grafik 4.2 Gambaran Pencapaian Aspek Motivasi Berprestasi Peserta

Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 66

Grafik 4.3 Gambaran Kategorisasi per-Aspek Motivasi Berprestasi

Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran

2013/2014... 67

Grafik 4.4 Persentase Pencapaian Motivasi Berprestasi pada Indikator... 69

Grafik 4.5 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Menetapkan

Standar Keunggulan... 70

Grafik 4.6 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Kebutuhan (Motif).. 71

Grafik 4.7 Gambaran Umum Indikator Aspek Probabilitas

(Pengharapan) Keberhasilan... 72

Grafik 4.8 Gambaran Umum Indikator Aspek Nilai Insentif... 73

(11)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(12)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

(13)

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Administrasi Penenlitian... 113

Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 116

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas... 135

Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data... 150

Lampiran 5 Kartu Bimbingan... 167

Lampiran 6 Uji Korelasi... 170

Lampiran 7 Program Sebelum Validasi... 172

Lampiran 8 SKLBK (Satuan Kegiatan Bimbingan dan Konseling)... 200

(14)

1

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan diperlukan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidup,

mewujudkan diri sesuai dengan tahapan tugas perkembangan secara optimal

sehingga mencapai taraf kedewasaan tertentu, serta memiliki kemampuan dalam

keilmuan, dan ketakwaan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3, disebutkan:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang

sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Pendidikan

memiliki peranan yang penting bagi perkembangan dan pembangunan bangsa dan

negara. Aktivitas yang menjadi fokus utama dari proses pendidikan adalah

kegiatan belajar.

Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Surya (Yusuf, 2003: 36) belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dari

perubahan keseluruhan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan

keseluruhan tingkah laku akan nampak dalam penguasaan pola-pola sambutan

(respon) yang baru terhadap lingkungan, yang berupa skill (keterampilan), habit

(kebiasaan), attitude (sikap), ability (kecakapan), knowledge (pengetahuan),

understanding (pemahaman), dan appreciation (penghargaan). Hakikat atau

(15)

2

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fungsional atau struktural, material, dan behavioral serta keseluruhan pribadi

(sekurang-kurangnya multidimensional). Pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang ditampilkan dalam prestasi belajar merupakan indikator dari perubahan hasil

belajar peserta didik.

Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar peserta didik disajikan dalam bentuk

simbol berupa angka, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil belajar

yang sudah dicapai oleh peserta didik. Prestasi belajar merupakan hasil

pengukuran terhadap peserta didik meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Prestasi belajar yang memuaskan adalah harapan dari semua peserta

didik dan orang tua. Pada kenyataanya tidak semua peserta didik dapat

memperoleh prestasi yang memuaskan. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan

peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum) ketika ulangan harian atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa

mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat

menghadapi Ujian Nasional. Tingkat kelulusan peserta didik sekolah baik

SMA/SMK/MA dan SMP sederajat dari tahun ke tahun belum juga menunjukkan

hasil yang memuaskan. Terbukti masih adanya peserta didik yang belum

mencapai tingkat kelulusan yang disyaratkan meskipun sudah ada beberapa upaya

yang dilakukan untuk belajar menghadapi Ujian Nasional. Menurut Sugiyanto

(2006: 4) salah satu indikator yang patut diduga sebagai kurang maksimalnya

tingkat kelulusan peserta didik adalah daya juang dan motivasinya.

Motivasi berprestasi mengacu pada motivasi dalam situasi ketika

kompetensi individu yang menjadi masalah (Nicholls, 1984; Wigfield & Eccles,

2002: 1). Keinginan atau dorongan untuk mencapai keberhasilan bergantung pada

kompetensi atau kemampuan pribadi peserta didik.

Djiwandono (2002: 351) menyatakan motivasi yang paling penting dalam

psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi dimana peserta didik mengelola

dirinya sendiri dengan perilaku yang bertanggung jawab dengan tujuan yang ingin

(16)

3

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksternal yang mempengaruhi bangkitnya, arahnya, serta tetap berlangsungnya

suatu kegiatan atau prilaku (Martin dan Briggs, 1986; Nugraha, 2011: 4). Dengan

demikian, peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi akan senantiasa

menampilkan perilaku yang bertanggung jawab dalam upaya untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik

yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi

akademiknya (Agustin, 2011: 19). Idealnya seseorang yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi akan selalu berusaha sehingga memiliki prestasi belajar yang

tinggi.

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melalui proses

belajar. Prestasi belajar peserta didik akan tercapai secara maksimal apabila

disertai dengan usaha keras. Usaha keras merupakan bagian dari motivasi

berprestasi (Iswanti, 2001: 2). Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang

timbul pada diri seseorang untuk melakukan usaha yang dapat menyebabkan

seseorang memperoleh prestasi belajar maupun karir yang lebih baik dari hari ke

hari (Habsari, 2005: 20). Menurut Richard de Charms (Iswanti, 2001: 5) motivasi

berprestasi berkaitan erat dengan usaha mencapai prestasi, tujuan motivasi

berprestasi adalah sukses dalam setiap kompetisi. Orang yang memiliki motivasi

berprestasi bekerja secara mandiri, cepat, dan senang berkompetisi (Klein, 1983;

Iswanti, 2001: 5). Motivasi berprestasi perlu dimiliki oleh peserta didik agar

memiliki usaha keras sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang maksimal

serta sukses dalam setiap kompetisi terutama dalam kompetisi akademik.

Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak untuk mencapai taraf

prestasi belajar yang setinggi mungkin demi pengharapan kepada dirinya sendiri.

Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi cenderung untuk selalu berusaha

mencapai apa yang diinginkan meskipun mengalami hambatan dan kesulitan

dalam meraihnya. Motivasi berprestasi diperlukan agar ketika peserta didik

dihadapkan pada suatu tugas yang sulit, peserta didik akan berusaha untuk

melakukan tugas dengan cara yang baik dan secepat mungkin untuk mencapai

(17)

4

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian di SMA Kutoharjo 5 Rembang Surakarta yang dilakukan

oleh Rizkiani (Ramdani, 2012: 5) menunjukkan peserta didik memiliki motivasi

berprestasi rendah dengan indikator tidak melaksanakan tugas sekolah atau

bertanggung jawab terhadap pekerjaannya (55%), peserta didik memiliki sikap

yang pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki (59%),

peserta didik kurang menumbuhkan rasa persaingan di dalam kelas (29%), dan

kurang memiliki sikap belajar aktif di kelas dan tidak berusaha keras untuk

melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya dalam mencapai prestasi

(37%).

Penelitian Sugiyanto (2006: 17) pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 10

Semarang, ditemukan motivasi berprestasi memiliki kontribusi terhadap prestasi

akademik (kognitif, afektif, dan psikomotor) yaitu s e b e s a r 0 , 7 3 9 6

p a d a a s p e k k o g n i t i f , 0 , 4 2 2 5 p a d a a s p e k

a f e k t i f , d a n s e b e s a r 0 , 4 0 9 6 p a d a a s p e k

p s i k o m o t o r . Dari penelitian dapat dilihat motivasi berprestasi memiliki

pengaruh yang besar terhadap prestasi akademik (kognitif, afektif, dan

psikomotor) peserta didik.

Uguroglv dan Walberg (Iswanti, 2001: 2) melakukan analisis terhadap 232

koefisien-koefeisien korelasi antara hasil pengukuran motivasi berprestasi dan

prestasi akademik, melibatkan 627.000 peserta didik dari Taman Kanak-Kanak

sampai dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dari sekian banyak koefisien

korelasi yang dianalisis, ternyata 98% memiliki korelasi positif. Artinya motivasi

berprestasi dan prestasi belajar memiliki hubungan yang sangat erat. Motivasi

berprestasi harus dimiliki oleh peserta didik apabila ingin mencapai prestasi

belajar yang baik.

Penelitian Mulyani (2006: 56) menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika dengan

koefisien korelasi sebesar 0,88548 pada taraf signifikansi 1%. Penelitian Averoes

(Nugraha, 2011: 6) mengungkap motivasi berprestasi dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik, ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,931 pada taraf

(18)

5

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik. Peserta didik

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencapai prestasi belajar yang

tinggi.

Penelitian Mahyuddin, Elias & Noordin (Abesha, 2012: 33) di Malaysia,

Tanaka & Yamauchi (Abesha, 2012: 33) di Jepang, Vansteenkiste, Zhou, Lens, &

Soenens (Abesha, 2012: 33) di Cina mengemukakan motivasi berprestasi

memainkan peranan penting dalam mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 31

Januari 2013 di kelas XI IPS 4 MAN 1 Bandung dengan menggunakan angket

motivasi berprestasi Widia Ramdani tahun 2012 dengan reliabilitas sebesar 0,877

dan validitas 63 item valid dan 8 item tidak valid diperoleh hasil 25% peserta

didik memiliki kategori motivasi berprestasi rendah, 41,7% peserta didik memiliki

motivasi berprestasi sedang, dan 33,3% peserta didik berada pada kategori

motivasi berprestasi tinggi. Senada dengan penuturan guru bimbingan dan

konseling, ada 3 peserta didik kelas XI yang tidak naik kelas, terdapat peserta

didik yang naik kelas bersyarat dikarenakan nilainya kurang, peserta didik di kelas

XI kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Penelitian pendahuluan

menunjukkan permasalahan motivasi berprestasi rendah terjadi juga di Madrasah

Aliyah (MA).

Motivasi berprestasi rendah merupakan salah satu masalah belajar/akademik

yang ditemui di sekolah termasuk di madrasah. Peserta didik yang kurang

memiliki motivasi berprestasi akan mengalami hambatan dalam proses belajar dan

sikap persaingan dalam mencapai prestasi di sekolah. Diperlukan sebuah upaya

bantuan bagi peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi

belajar rendah. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam

pendidikan memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik mengatasi

berbagai permasalahan belajar/akademik. Upaya bimbingan dan konseling yang

membantu peserta didik dalam permasalahan belajar adalah bimbingan

belajar/akademik yang bertujuan untuk mengatasi hambatan dan kesulitan yang

dihadapi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan belajar khususnya motivasi

(19)

6

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

layanan bimbingan dan konseling belajar/akademik bagi peserta didik yang

memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi belajar rendah.

Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan

prestasi belajar peserta didik disusun secara sistematis dan terarah sebagai upaya

untuk membantu peserta didik meningkatkan motivasi berprestasi serta membantu

peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Pada penelitian, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana program

bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar

peserta didik.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Menurut Santrock (2003: 473) motivasi merupakan proses yang memberi

semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Peserta didik yang termotivasi cenderung

terus berjuang dan mengatasi rintangan untuk menyelesaikan tugas sekolah, serta

melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang diyakini akan meningkatkan

prestasi belajar, sedangkan peserta didik yang tidak termotivasi akan menghadapi

kebosanan dalam menyelesaikan tugas sekolahnya.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan

aktivitas-aktvitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif,

maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif

(Yusuf dan Nurihsan, 2008: 159).

Menurut Longman (Uno, 2009: 4), motivasi mencakup konsep-konsep

seperti: kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan

keingintahuan individu. Kebutuhan berprestasi atau need for achievement (N-Ach)

merupakan istilah dari motivasi beprestasi yang pertama kali dipopulerkan oleh

McClelland (Haditono, 1979: 7). Menurut McClelland (Surya, 2003: 102)

motivasi berprestasi merupakan motivasi melalui pendekatan proses. Sebagai

(20)

7

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melainkan melalui berbagai verbalisasi dan tindakan seperti pilihan tugas, usaha,

dan kegigihan (Schunk, Pitrich, dan Meece, 2012: 6).

Menurut teori motivasi berprestasi (McClelland et al., 1975: 90), kekuatan

motif untuk mencapai keberhasilan relatif terhadap motif untuk menghindari

kegagalan menentukan motivasi berprestasi yang dihasilkan. Motivasi berprestasi

dihasilkan dari usaha keras, ketekunan dan aktivitas terkait yang dilakukan oleh

seseorang.

Motivasi berprestasi berperan penting dalam setiap pencapaian tujuan

peserta didik, karena akan menggerakkan dan mengarahkan peserta didik untuk

melakukan suatu usaha dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah

(Agustin, 2011: 22). Prestasi belajar merupakan penguasaan peserta didik

terhadap materi pelajaran yang diberikan. Untuk mengetahui seberapa jauh

pengalaman belajar telah dipahami peserta didik, dilakukan evaluasi hasil belajar

dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, memberikan pekerjaan rumah,

memberikan tes tertulis, dan juga penampilan aktual dari tugas keterampilan

(Hawadi, 2001: 89).

Kemampuan intelektual, minat, bakat, sikap, konsep diri, dan motivasi

berprestasi merupakan faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik (Hawadi, 2001: 89). Motivasi berprestasi merupakan faktor internal yang

penting dalam mempengaruhi prestasi belajar, dengan adanya motivasi berprestasi

peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi dalam

proses belajar sehingga mencapai prestasi belajar yang tinggi di sekolah. Winkel

(1997: 78) mengemukakan prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan

belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai

dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar merupakan salah satu faktor

penting dalam kesuksesan peserta didik di masa depannya. Menurut Olivia (2011:

73) prestasi belajar merupakan puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan

hasil keberhasilan belajar peserta didik terhadap tujuan belajar yang telah

ditetapkan. Hasil belajar peserta didik dapat meliputi aspek kognitif

(21)

8

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditunjukkan oleh nilai di sekolah yang dilambangkan dalam bentuk angka ataupun

huruf.

Motivasi berprestasi dan prestasi belajar merupakan permasalahan belajar

yang memerlukan bantuan bimbingan dan konseling dalam upaya

peningkatannya. Guru BK memiliki tugas untuk meningkatkan motivasi

berprestasi peserta didik di sekolah agar peserta didik dapat mencapai prestasi

belajar yang diharapkan. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang

diarahkan untuk membantu peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan

permasalahan akademik seperti pengenalan kurikulum, pemilihan

jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas, pencarian dan

penggunaan sumber belajar, serta perencanaan pendidikan lanjutan (Yusuf dan

Nurihsan, 2008: 10). Upaya guru BK dalam meningkatkan motivasi berprestasi

dan prestasi belajar peserta didik di sekolah adalah dengan mengembangkan

program bimbingan belajar.

Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan

prestasi belajar dirumuskan dengan strategi layanan bimbingan kelompok dan

layanan bimbingan individual. Layanan bimbingan individual dan layanan

bimbingan kelompok yang diberikan kepada peserta didik dapat bersifat

informatif (memberikan informasi) serta dapat bersifat pengembangan.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah

penelitian adalah bagaimana program hipotetik untuk meningkatkan motivasi

berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung

tahun ajaran 2013/2014?

Adapun pertanyaan penelitian adalah:

1. Bagaimana gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA

Negeri 1 Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA

Negeri 1 Bandung?

3. Bagaimana gambaran hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar

(22)

9

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagaimana gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1

Bandung?

5. Bagaimana program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi

berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk merumuskan

program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi

dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung tahun ajaran

2013/2014. Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu memperoleh:

1. Gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA Negeri 1

Bandung.

2. Gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1

Bandung.

3. Gambaran pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik

kelas XI di MA Negeri 1 Bandung.

4. Gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1 Bandung.

5. Program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi

dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah:

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Program hipotetik bimbingan belajar yang dirancang oleh peneliti dapat

dijadikan rujukan bagi guru BK untuk diaplikasikan dalam membantu

meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitas

program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan

(23)

10

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Metode Penelitian

1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif

yaitu pendekatan yang menggunakan analisis statistik untuk memperoleh data

mengenai tingkat motivasi berprestasi peserta didik dan prestasi belajar peserta

didik.

2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan

untuk memperoleh gambaran pengaruh motivasi berprestasi peserta didik

terhadap prestasi belajar peserta didik.

3. Populasi penelitian adalah peserta didik yang secara administratif terdaftar dan

aktif dalam pembelajaran di kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran

2013/2014. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak

sederhana (simple random sampling) dimana semua subjek di dalam populasi

memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.

4. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah menggunakan instrumen

motivasi berprestasi dan rata-rata nilai ulangan mata pelajaran khas jurusan

IPA, IPS dan Agama yang merupakan data prestasi belajar peserta didik.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu: BAB I

Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teoritis yang berisi kajian teori sebagai

kerangka berpikir dalam pembahasan. BAB III Metode Penelitian, yang berisi

Populasi dan Sampel, Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Operasional

Variabel, Instruemen Penelitian, Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik

Analisis Data, Prosedur Penelitian, dan Pengembangan Program Bimbingan

Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta

Didik. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi pengolahan atau

(24)

44

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandung yang beralamat di Jalan H.

Alpi Cijerah No.40 Kota Bandung. Populasi penelitian adalah peserta didik yang

secara administratif terdaftar sebagai peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung

tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 302 orang peserta didik.

Sampel penelitian diambil secara random sampling, artinya semua subjek

dalam populasi berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi

sampel penelitian (Arikunto, 2010: 177). Sampel dalam penelitian adalah 60%

dari populasi. Jumlah peserta didik yang menjadi sampel penelitian yaitu

sebanyak 181 orang sampel.

Pertimbangan mengambil subjek sampel penelitian peserta didik kelas XI

adalah:

1. Hasil wawancara dengan guru BK MAN 1 Bandung yang menyatakan peserta

didik kelas XI tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan diantaranya

ada peserta didik yang kabur dari sekolah untuk menghindari kegiatan belajar.

2. Saat peneliti sedang melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan)

terdapat peserta didik kelas XI yang tidak memiliki semangat dan dorongan

untuk belajar dan untuk berprestasi yang diketahui melalui hasil penyebaran

DCM di kelas XI IPA 4.

3. Terdapat beberapa orang peserta didik kelas XI yang naik kelas bersyarat

dikarenakan nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM.

B.Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah strategi penelitian yang menekankan kuantifikasi

dalam pengumpulan dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk

hubungan antara teori dan penelitian dengan menempatkan pengujian teori

(25)

45

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari

variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk

menentukan apakah generalisasi prediktif teori benar (Creswell, 2012: 1-2).

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi

berprestasi, data prestasi belajar peserta didik dan korelasi antara motivasi

berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan profil motivasi berprestasi dan profil

prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014

dan kemudian mendeskripsikan program hipotetik bimbingan belajar untuk

meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.

C.Definisi Operasional Variabel

1. Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan

prestasi belajar peserta didik dalam penelitian adalah serangkaian kegiatan

bimbingan dan konseling yang teroganisir, terencana dan terpadu dengan

melibatkan kerjasama antara personil BK dan personil sekolah lainnya dalam

upaya meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.

Struktur pengembangan program bimbingan dan konseling berbasis tugas

perkembangan meliputi: a) rasional; b) visi dan misi; c) deskripsi kebutuhan; d)

tujuan; e) komponen program; f) rencana operasional; g) pengembangan

tema/topik; h) pengembangan satuan layanan; i) evaluasi (Depdiknas, 2008:

221-224).

Struktur pengembangan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi

berprsetasi dan prestasi belajar peserta didik meliputi: a) rasional; b) tujuan; c)

deskripsi kebutuhan; d) sasaran program; e) struktur isi program; f)

pengembangan tema/topik; g) kriteria konselor; h) kriteria keberhasilan; i)

(26)

46

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki individu (Sukmadinata, 2003:

102). Menurut Tardif (Syah, 2010: 139) evaluasi merupakan penilaian untuk

menggambarkan prestasi belajar yang dicapai peserta didik sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan asesmen kata lain yang memiliki

pengertian yang sama dan lebih dikenal dalam dunia pendidikan adalah tes, ujian,

dan ulangan. Ulangan dan ulangan umum adalah alat ukur yang digunakan untuk

menentukan taraf keberhasilan sebuah proses mengajar-belajar atau untuk

menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. (Syah, 2010:

139-140).

Hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud pertambahan materi

pengetahuan, penguasaan pola-pola perilaku kognitif, proses berpikir, mengingat,

perilaku apektif (sikap), perilaku motorik, dan perubahan dalam sifat-sifat

kepribadian (Makmun, 2005, 160-161).

Prestasi belajar secara operasional dalam penelitian dimaknai sebagai nilai

rata-rata yang diperoleh peserta didik pada semua bidang studi khas (sesuai

program studi) di kelas XI yang diperoleh dari hasil ulangan.

AGAMA : Bahasa Arab, Fiqih, Qur’an Hadist, dan Akidah

IPA : Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi

IPS : Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi

3. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi menurut McClelland, et. al. (1975: 110-111) adalah

dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar

keunggulan yang memungkinkan individu untuk mengidentifikasi tujuan yang

dicari sebagai pencapaian sasaran sebaik mungkin. Menurut Atkinson (Schunk,

Pintrich, dan Meece, 2012: 70) motivasi berprestasi merupakan pencapaian

perilaku individu yang berorientasi pada kebutuhan (motif), probabilitas

(27)

47

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2011: 111) mengartikan motivasi berprestasi sebagai kecenderungan umum untuk

berjuang demi keberhasilan dan memilih kegiatan keberhasilan atau kegagalan

yang berorientasi sasaran. Secara konseptual, motivasi berprestasi merupakan

dorongan atau kecenderungan individu dalam keinginan dan berjuang melakukan

usaha untuk mencapai keberhasilan dalam meraih tujuan atau sasaran dengan

menetapkan ukuran keunggulan.

Motivasi berprestasi secara operasional dalam penelitian adalah dorongan

siswa kelas XI MAN 1 Bandung untuk mencapai nilai akademik setinggi mungkin

dan berhasil dalam bidang akademik di sekolah dengan berorientasi pada standar

keunggulan, kebutuhan (motif), probabilitas keberhasilan, dan nilai insentif.

1) Menetapkan standar keunggulan, kemampuan peserta didik menetapkan nilai

atau tujuan yang akan dicapai.

a) Standar keunggulan yang terkait dengan tugas yang mengacu pada

perbandingan siswa dalam pemenuhan tugas.

b) Standar keunggulan yang terkait dengan diri sendiri yang mengacu pada

perbandingan prestasi yang sebelumnya pernah diraih oleh siswa.

c) Standar keunggulan yang terkait dengan orang lain yang mengacu pada

perbandingan prestasi dalam sebuah kompetisi, prestasi siswa menetapkan

prestasi yang lebih tinggi dengan prestasi orang lain.

2) Kebutuhan (Motif), menggambarkan perbedaan atau disposisi/kecenderungan

individual yang dipelajari, namun stabil dan tahan lama untuk lahirnya perilaku

siswa seperti terlibat dan bekerja keras dalam melakukan tugas yang

menyebabkan siswa bertanggung jawab secara pribadi. Motif terdiri dari:

a) Motif pendekatan keberhasilan, menggambarkan pengharapan atau

antisipasi keberhasilan siswa yang mencerminkan kapasitas peserta didik

mengalami kebangaan atas pencapaian, sehingga siswa cenderung

melibatkan diri dan bekerja keras dalam tugas berprestasi.

b) Motif penghindaran kegagalan, menggambarkan perasaan khawatir siswa

tidak akan dapat berhasil dalam tugas, sehingga membuat siswa tidak

mencoba tugas atau menghindari keterlibatan dalam berprestasi untuk

(28)

48

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Probabilitas (pengharapan) keberhasilan, mencerminkan keyakinan siswa

dalam melakukan usaha, serta mencerminkan pilihan level kesulitan tugas.

4) Nilai insentif, merupakan kebanggaan siswa atas pencapaian nilai yang

diperoleh.

D.Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

a. Angket

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai

motivasi berprestasi dalam penelitian yaitu menggunakan kuisioner atau angket

untuk mendapatkan data tentang motivasi berprestasi peserta didik kelas XI MAN

1 Bandung. Instrumen untuk mengungkap motivasi berprestasi peserta didik yang

disusun adalah dengan menggunakan model Likert dengan lima alternatif pilihan

jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai

(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Data mengenai prestasi belajar diperoleh dengan menyebar angket yang

berisi daftar nilai hasil ulangan mata pelajaran khas jurusan yang harus diisi oleh

responden.

Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap data motivasi berprestasi peserta

didik tersaji pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Sebelum Validasi)

Aspek Indikator Pernyataan

(+) (-)

1. Menetapkan standar keunggulan

a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas

1,2 3,4 4

b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih

5,6 7,8 4

c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi orang lain

(29)

49

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Indikator Pernyataan

(+) (-)

2. Kebutuhan (Motif) a. Keterlibatan dalam melakukan tugas

13,14,15, 16,17,18 6

b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan

19,20,21, 22

23,24 6

c. Memiliki tanggung jawab pribadi

a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan

31,32,33 34,35 5

b. Pilihan level kesulitan tugas menengah

36,37 38,39 4

4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas

40,41,42 43,44 5

Jumlah 44

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dan kondisi objektif

mengenai program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung serta bagaimana

pelaksanaan program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung. Kisi-kisi pedoman

wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Aspek Indikator

Program BK Penyusunan program

a. Landasan penyusunan program b. Identifikasi Program bimbingan belajar

untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik

Tanggapan terhadap pengadaan program Harapan dari pengadaan program

Gambaran program bimbingan

(30)

50

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran sarana dan prasarana

yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

Tabel 3.3

Pedoman Observasi

Aspek Sarana dan Prasarana

Kualifikasi

(31)

51

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen motivasi berprestasi dilakukan melalui

penimbangan (judgement) dari ahli untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen

dari segi bahasa, konstruk dan isi. Penimbangan instrumen dilakukan oleh tiga

orang ahli dari jurusan bimbingan dan konseling, yaitu: Nandang Budiman, S.Pd.

M. Si., Dra. Tati Kustiawati, dan Eka Sakti Yudha, M. Pd. penilaian oleh tiga

dosen ahli dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item dengan

kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M

menyatakan item tersebut dapat digunakan dan item yang diberi nilai TM dapat

memiliki dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak dapat digunakan atau

diperlukan revisi pada item tersebut. Hasil penimbangan dari tiga dosen ahli,

ditampilkan pada tabel 3.4, sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi

Hasil

Kisi-kisi instrumen setelah uji kelayakan instrumen dapat dilihat pada tabel

3.5, sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)

Aspek Indikator Pernyataan

(+) (-)

(32)

52

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek Indikator Pernyataan

(+) (-)

standar keunggulan dicapai dalam pemenuhan tugas

b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih

5,6 7,8 4

c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi

b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan

19,20,21, 24

22,23 6

c. Memiliki tanggung jawab pribadi

a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan

31,32,33 34,35 5

b. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah/sedang

36,37 38,39,40 5

4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas

41,42,43 44,45 5

Jumlah 45

2. Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan instrumen dilakukan pada tiga orang sampel setara yaitu

peserta didik kelas XI dari SMAN 1 Baleendah, SMAN 2 Cimalaka, dan SMKN

Buahdua. Uji keterbacaan bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterbacaan

instrumen oleh responden. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, responden dapat

memahami dengan baik seluruh item pernyataan. Dengan demikian instrumen

dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh peserta didik kelas XI MAN 1

Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur. Instrumen yang valid menunjukkan instrumen dapat digunakan

(33)

53

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk mengetahui kevalidan instrumen motivasi berprestasi dalam

mengukur tingkat motivasi berprsetasi peserta didik. Uji validitas instrumen

dilakukan terhadap 60% dari populasi atau sebanyak 181 orang peserta didik kelas

XI MAN 1 Bandung.

Pengolahan data dalam penelitian menggunakan bantuan SPSS 20 for

windows. Validitas dilakukan dengan prosedur pengujian Spearman’s rho atau

rank difference correlation, dengan rumus sebagai berikut:

Rhoxy =1 - (Arikunto, 2010: 321)

Keterangan:

Rhoxy : Koefisien korelasi tata jenjang

D : Difference (beda antara jarak jenjang setiap subjek)

N : Banyaknya subjek

Hasil uji validitas instrumen motivasi berprestasi yang terdiri dari 45 item

pernyataan, menunjukkan 44 item valid dan 1 item tidak valid.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik

Kesimpulan Item Jumlah Jumlah Awal 45 Dipakai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20

21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45

44

Dibuang 16 1

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada kepercayaan atau konsistensi alat ukur, yang

mengandung seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Instrumen yang berkualitas

baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat

dengan eror pengukuran kecil (Azwar, 2012: 111). Instrumen yang memiliki

reliabilitas tinggi memiliki konsistensi dari waktu ke waktu, data yang diperoleh

(34)

54

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20

for windows dengan metode Alpha, dengan rumus sebagai berikut:

[ ] [ ] (Riduwan, 2011: 116)

Keterangan:

= Nilai reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

k = Jumlah item

Klasifikasi koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai tolak ukur adalah

sebagai berikut:

0,00-0,199 : derajat keterandalan sangat rendah

0,20-0,399 : derajat keterandalan rendah

0,40-0,599 : derajat keterandalan sedang

0,60-0,799 : derajat keterandalan tinggi

0,80-1,00 : derajat keterandalan sangat tinggi

Hasil pengolahan uji reliabilitas instrumen motivasi berprestasi dapat dilihat

pada tabel 3.5, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik

Cronbach's Alpha

N of Items ,831 44

Pengujian reliabilitas instrumen motivasi berprestasi diperoleh hasil sebesar

0,831, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalannya sangat tinggi.

Instrumen motivasi berprsetasi yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya

untuk dijadikan alat pengumpul data.

(35)

55

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik

(Setelah Uji Coba)

Aspek Indikator Pernyataan

(+) (-)

1. Menetapkan

standar keunggulan

a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas

1,2 3,4 4

b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih

5,6 7,8 4

c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi

b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan

18,19,20, 23

21,22 6

c. Memiliki tanggung jawab pribadi

a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan

30,31,32 33,34 5

b. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah/sedang

35,36 37,38,39 5

4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas

40,41,42 43,44 5

Jumlah 44

F. Teknik Analisis Data

1. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk pemeriksaan terhadap data yang sudah

diperoleh, verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi data yang layak untuk

diolah dan data yang tidak layak untuk diolah. Tahapan verifikasi data yang

dilakukan, sebagai berikut:

a. Mengecek jumlah instrumen yang akan disebar, jumlah instrumen yang

terkumpul harus sesuai dengan instrumen yang disebar kepada sampel

(36)

56

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tabulasi atau merekap data yang diperoleh dari hasil responden dengan

memberikan penyekoran data sesuai dengan tahapan penyekoran yang telah

ditentukan.

2. Penyekoran Data Hasil Penelitian

Instrumen motivasi berprestasi peserta didik menggunakan skala Likert

yang menyediakan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang

Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Masing-masing pilihan jawaban

memiliki skor tertentu, sebagai berikut:

Tabel 3.9

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Pernyataan Skor Alternatif Respon

SS S R TS STS

Positif (+) 5 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4 5

Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1 - 5 dengan bobot

tertentu. Bobotnya sebagai berikut.

a. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada

pernyataan positif dan skor 5 pada pernyataan negatif.

b. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan

positif atau 4 pada pernyataan negatif.

c. Untuk pilihan jawaban ragu-ragu (R) memiliki skor 3 untuk pernyataan positif

dan negatif

d. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pernyataan positif atau

skor 2 pada pernyataan negatif.

e. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan

(37)

57

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengolahan Data

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

pengolahan data adalah untuk mengukur apakah terdapat korelasi atau hubungan

antara motivasi berprsetasi dengan prestasi belajar peserta didik di Madrasah

Aliyah yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi program hipotetik

bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar.

Prestasi belajar peserta didik dibedakan menjadi lima kategori, yaitu:

sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Motivasi berprestasi

peserta didik dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.

Pengelompokkan motivasi berprestasi dilakukan dengan menggunakan skor ideal.

Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menghitung nilai rata-rata ideal (Xi)

b. Menghitung simpangan baku ideal (SDi)

c. Menentukan batas kelompok

Rumus skor ideal:

Xi + SDi (Arikunto, 2006: 263-264)

Keterangan:

Xi = rata-rata ideal, yaitu

SDi = standar deviasi ideal, yaitu

d. Mengelompokkan data menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi

dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.10

Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik

Skala Skor Kategori

X > (μ - 1,0 σ) Rendah (μ - 1,0 σ) ≤ X ≤ (μ + 1,0 σ) Sedang

(38)

58

Novi Yulistian,2013

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11

Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik

No Skor Angka Kriteria

1. X > KKM Tinggi 2. X = KKM Sedang 3. X < KKM Rendah

Interpretasi dari setiap kategori motivasi berprestasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 12

Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik

Kategori Motivasi

Berprestasi Skor Interpretasi

Tinggi >176 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan dengan tegas atas dasar pertimbangan, memiliki kebutuhan (motif) yang tinggi untuk berhasil, memiliki probabilitas (pengharapan) keberhasilan yang tinggi, dan memiliki nilai insentif yang tinggi.

Sedang 89 – 175 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi sedang yang ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan berdasarkan tuntutan/harapan lingkungan, memiliki kebutuhan (motif), memiliki probabilitas keberhasilan, dan memiliki nilai insentif.

Gambar

Tabel 4.6 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI
Grafik 4.1 Gambaran Umum Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas
Gambar 2.1 Rantai Motivasi....................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Penikiran Penelitian.............................................
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca dan mengamati, siswa mampu mengumpulkan informasi penting dari teks laporan investigasi tentang campuran dan larutan dengan kepedulian yang tinggi4. Dengan membaca

International Conference on Instrumentation, Communication and Information Technology (ICICI) 2005 Proc., August 3 rd -5 th , 2005, Bandung, Indonesia. Table 5 Demodulator

(1) Dalam hal ganti rugi dalam bentuk selain uang, maka apabila yang berhak atas ganti rugi telah menandatangani kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana. Universitas

Alasan penggunaan FGD dalam penelitian ini adalah agar peneliti memperoleh pandangan kritis baik dari pelaku (pimpinan sekolah STP Trisakti) maupun dengan pihak

Aplikasi Informasi Tagihan Pelangga Telkomsel digunakan untuk memudahkan karyawan Koperasi Telkomsel dalam memberikan informasi tagihan dan pengantaran billing tagihan kartu Halo

Tulisan ini merupakan Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Biji Nangka ( Artocarpus Heterophyllus ) pada Pembuatan Bioplastik menggunakan Plasticizer Etilen Glikol dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.04/2007 tentang Pengawasan Terhadap Impor atau Ekspor Barang Larangan