Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh Novi Yulistian
0901159
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Novi Yulistian
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Novi Yulistian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NOVI YULISTIAN
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M. Pd. NIP. 196606011991031005
Pembimbing II
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M. Pd. NIP. 196611151991022001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Novi Yulistian. (2013). Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).
Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan peserta yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat menghadapi Ujian Nasional. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi, prestasi belajar, dan korelasi antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar yang dijadikan landasan dalam pengembangan program bimbingan belajar. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 181 peserta didik dari 302 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan: 1) secara umum motivasi berprestasi peserta didik berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 84,53% dari jumlah sampel. 2) Prestasi belajar peserta didik secara umum berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 99,45% dari jumlah sampel. 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik (r = 0,592). Rekomendasi penelitian ditujukan bagi: 1) guru BK berupa program hipotetik bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar, 2) peneliti selanjutnya, 65% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dijadikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Novi Yulistian. (2013). Guidance Academic Program for Improving Achievement Motivation and Academic Achievement of Students (Studies Towards Development Guidance Program for Class XI Students at MA Negeri 1 Bandung School Year 2013/2014).
The achievement motivation is very necessary in the learning process. Students
who don’t have the achievement motivation will negative impact to the academic
achievement. The academic achievement is a very important thing that is needed to determine the extent of the success of students in participating in learning activities. The phenomenon, students score below KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) or unfinish in some subjects at the end of semester, still stay at the same class, and not even pass the national examination. The purpose of research is to describe the students achievement motivation, students academic achievement, correlation between achievement motivation and academic achievement, and than develop academic guidance program from these research. The model of sample that used is random sampling. The sample of the research is 181 from 302 of XI grade students at MAN 1 Bandung school year 2013/2014. The result showed: 1) The students achievement motivation generally in the middle category, that is 84,53% of the total sample. 2) The students academic achievement generally in the low category, that is 99,45% of the total sample. 3) There is a significant positive relationship between achievement motivation and the academic achievement of students (r = 0,592). The research recommendation is directed to: 1) Counselor could use this hypothetical program to develop achievemnt motivation and academic achievement of students. 2) Further research, 65% of the other factors affect student academic achievement could be recommended for further research.
Keywords: Achievement Motivation, Academic Achievement, Guidance
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
F. Sistematika Penulisan... 10
BAB II BIMBINGAN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR A. Bimbingan dan Konseling ... 11
1. Definisi Bimbingan dan Konseling... 11
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling... 13
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling... 14
4. Bidang Bimbingan dan Konseling... 14
5. Strategi Bimbingan dan Konseling... 15
B. Bimbingan Belajar... 19
1. Definisi Bimbingan Belajar... 19
2. Tujuan Bimbingan Belajar... 19
3. Lingkup Bimbingan Belajar... 20
4. Strategi Bimbingan Belajar... 21
C. Motivasi Berprestasi………... 22
1. Motif dan Motivasi... 22
2. Definisi Motivasi Berprestasi... 25
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi... 27
4. Perkembangan Motivasi Berprestasi... 29
5. Indikator Motivasi Berprestasi... 31
6. Karakteristik Peserta Didik dengan Motivasi Berprestasi Tinggi... 32
7. Upaya Peningkatan Motivasi Berprestasi... 34
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Definisi Prestasi Belajar... 34
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 36
E. Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 37
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 41
G. Kerangka Pemikiran... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian... 44
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 44
C. Definisi Operasional Variabel ... 45
D. Insrumen Penelitian ... 48
E. Pengembangan Instrumen Penelitian... 51
F. Teknik Analisis Data... 55
G. Prosedur Penelitian ... 60
H. Pengembangan Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik... 61
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
C. Rancangan Program Hipotetik Bimbingan dan Konseling Pribadi untuk Meningkatkan Stabilitas Emosi Peserta Didik... 86
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 105
B. Rekomendasi ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
(Sebelum Validasi)... 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara... 49
Tabel 3.3 Pedoman Observasi... 50
Tabel 3.4 Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi... 51
Tabel 3.5 Tabel Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)... 51
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 53
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 54
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Uji Coba)... 55
Tabel 3.9 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban... 56
Tabel 3.10 Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 57
Tabel 3.11 Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik... 58
Tabel 3.12 Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik... 58
Tabel 3.13 Interpretasi Koefisien Korelasi... 59
Tabel 4.1 Profil Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung... 63
Tabel 4.2 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik... 73
Tabel 4.3 Hasil Korelasi Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Peserta Didik... 75
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling MAN 1 Bandung... 77
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6 Gambaran Umum Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI
MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 87
Tabel 4.7 Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling untuk
Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar
Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun AJARAN
2013/2014... 89
Tabel 4.8 Rencana Operasional Program Hipotetik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 93
Tabel 4.9 Pengembangan Tema Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 99
Tabel 4.10 Format Evaluasi Proses... 103
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Umum Motivasi Berprestasi Peserta Didik Kelas
XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 64
Grafik 4.2 Gambaran Pencapaian Aspek Motivasi Berprestasi Peserta
Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014... 66
Grafik 4.3 Gambaran Kategorisasi per-Aspek Motivasi Berprestasi
Peserta Didik Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran
2013/2014... 67
Grafik 4.4 Persentase Pencapaian Motivasi Berprestasi pada Indikator... 69
Grafik 4.5 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Menetapkan
Standar Keunggulan... 70
Grafik 4.6 Gambaran Umum Indikator pada Aspek Kebutuhan (Motif).. 71
Grafik 4.7 Gambaran Umum Indikator Aspek Probabilitas
(Pengharapan) Keberhasilan... 72
Grafik 4.8 Gambaran Umum Indikator Aspek Nilai Insentif... 73
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administrasi Penenlitian... 113
Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 116
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas... 135
Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data... 150
Lampiran 5 Kartu Bimbingan... 167
Lampiran 6 Uji Korelasi... 170
Lampiran 7 Program Sebelum Validasi... 172
Lampiran 8 SKLBK (Satuan Kegiatan Bimbingan dan Konseling)... 200
1
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan diperlukan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidup,
mewujudkan diri sesuai dengan tahapan tugas perkembangan secara optimal
sehingga mencapai taraf kedewasaan tertentu, serta memiliki kemampuan dalam
keilmuan, dan ketakwaan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3, disebutkan:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang
sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Pendidikan
memiliki peranan yang penting bagi perkembangan dan pembangunan bangsa dan
negara. Aktivitas yang menjadi fokus utama dari proses pendidikan adalah
kegiatan belajar.
Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Surya (Yusuf, 2003: 36) belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dari
perubahan keseluruhan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan
keseluruhan tingkah laku akan nampak dalam penguasaan pola-pola sambutan
(respon) yang baru terhadap lingkungan, yang berupa skill (keterampilan), habit
(kebiasaan), attitude (sikap), ability (kecakapan), knowledge (pengetahuan),
understanding (pemahaman), dan appreciation (penghargaan). Hakikat atau
2
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fungsional atau struktural, material, dan behavioral serta keseluruhan pribadi
(sekurang-kurangnya multidimensional). Pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang ditampilkan dalam prestasi belajar merupakan indikator dari perubahan hasil
belajar peserta didik.
Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting yang diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar peserta didik disajikan dalam bentuk
simbol berupa angka, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil belajar
yang sudah dicapai oleh peserta didik. Prestasi belajar merupakan hasil
pengukuran terhadap peserta didik meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Prestasi belajar yang memuaskan adalah harapan dari semua peserta
didik dan orang tua. Pada kenyataanya tidak semua peserta didik dapat
memperoleh prestasi yang memuaskan. Fenomena yang terjadi adalah ditemukan
peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) ketika ulangan harian atau dinyatakan belum tuntas pada beberapa
mata pelajaran di akhir semester, tidak naik kelas, bahkan ketidaklulusan saat
menghadapi Ujian Nasional. Tingkat kelulusan peserta didik sekolah baik
SMA/SMK/MA dan SMP sederajat dari tahun ke tahun belum juga menunjukkan
hasil yang memuaskan. Terbukti masih adanya peserta didik yang belum
mencapai tingkat kelulusan yang disyaratkan meskipun sudah ada beberapa upaya
yang dilakukan untuk belajar menghadapi Ujian Nasional. Menurut Sugiyanto
(2006: 4) salah satu indikator yang patut diduga sebagai kurang maksimalnya
tingkat kelulusan peserta didik adalah daya juang dan motivasinya.
Motivasi berprestasi mengacu pada motivasi dalam situasi ketika
kompetensi individu yang menjadi masalah (Nicholls, 1984; Wigfield & Eccles,
2002: 1). Keinginan atau dorongan untuk mencapai keberhasilan bergantung pada
kompetensi atau kemampuan pribadi peserta didik.
Djiwandono (2002: 351) menyatakan motivasi yang paling penting dalam
psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi dimana peserta didik mengelola
dirinya sendiri dengan perilaku yang bertanggung jawab dengan tujuan yang ingin
3
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksternal yang mempengaruhi bangkitnya, arahnya, serta tetap berlangsungnya
suatu kegiatan atau prilaku (Martin dan Briggs, 1986; Nugraha, 2011: 4). Dengan
demikian, peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi akan senantiasa
menampilkan perilaku yang bertanggung jawab dalam upaya untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi berprestasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Peserta didik
yang tidak memiliki motivasi berprestasi akan berakibat buruk terhadap prestasi
akademiknya (Agustin, 2011: 19). Idealnya seseorang yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi akan selalu berusaha sehingga memiliki prestasi belajar yang
tinggi.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melalui proses
belajar. Prestasi belajar peserta didik akan tercapai secara maksimal apabila
disertai dengan usaha keras. Usaha keras merupakan bagian dari motivasi
berprestasi (Iswanti, 2001: 2). Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang
timbul pada diri seseorang untuk melakukan usaha yang dapat menyebabkan
seseorang memperoleh prestasi belajar maupun karir yang lebih baik dari hari ke
hari (Habsari, 2005: 20). Menurut Richard de Charms (Iswanti, 2001: 5) motivasi
berprestasi berkaitan erat dengan usaha mencapai prestasi, tujuan motivasi
berprestasi adalah sukses dalam setiap kompetisi. Orang yang memiliki motivasi
berprestasi bekerja secara mandiri, cepat, dan senang berkompetisi (Klein, 1983;
Iswanti, 2001: 5). Motivasi berprestasi perlu dimiliki oleh peserta didik agar
memiliki usaha keras sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang maksimal
serta sukses dalam setiap kompetisi terutama dalam kompetisi akademik.
Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak untuk mencapai taraf
prestasi belajar yang setinggi mungkin demi pengharapan kepada dirinya sendiri.
Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi cenderung untuk selalu berusaha
mencapai apa yang diinginkan meskipun mengalami hambatan dan kesulitan
dalam meraihnya. Motivasi berprestasi diperlukan agar ketika peserta didik
dihadapkan pada suatu tugas yang sulit, peserta didik akan berusaha untuk
melakukan tugas dengan cara yang baik dan secepat mungkin untuk mencapai
4
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian di SMA Kutoharjo 5 Rembang Surakarta yang dilakukan
oleh Rizkiani (Ramdani, 2012: 5) menunjukkan peserta didik memiliki motivasi
berprestasi rendah dengan indikator tidak melaksanakan tugas sekolah atau
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya (55%), peserta didik memiliki sikap
yang pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki (59%),
peserta didik kurang menumbuhkan rasa persaingan di dalam kelas (29%), dan
kurang memiliki sikap belajar aktif di kelas dan tidak berusaha keras untuk
melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya dalam mencapai prestasi
(37%).
Penelitian Sugiyanto (2006: 17) pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 10
Semarang, ditemukan motivasi berprestasi memiliki kontribusi terhadap prestasi
akademik (kognitif, afektif, dan psikomotor) yaitu s e b e s a r 0 , 7 3 9 6
p a d a a s p e k k o g n i t i f , 0 , 4 2 2 5 p a d a a s p e k
a f e k t i f , d a n s e b e s a r 0 , 4 0 9 6 p a d a a s p e k
p s i k o m o t o r . Dari penelitian dapat dilihat motivasi berprestasi memiliki
pengaruh yang besar terhadap prestasi akademik (kognitif, afektif, dan
psikomotor) peserta didik.
Uguroglv dan Walberg (Iswanti, 2001: 2) melakukan analisis terhadap 232
koefisien-koefeisien korelasi antara hasil pengukuran motivasi berprestasi dan
prestasi akademik, melibatkan 627.000 peserta didik dari Taman Kanak-Kanak
sampai dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dari sekian banyak koefisien
korelasi yang dianalisis, ternyata 98% memiliki korelasi positif. Artinya motivasi
berprestasi dan prestasi belajar memiliki hubungan yang sangat erat. Motivasi
berprestasi harus dimiliki oleh peserta didik apabila ingin mencapai prestasi
belajar yang baik.
Penelitian Mulyani (2006: 56) menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika dengan
koefisien korelasi sebesar 0,88548 pada taraf signifikansi 1%. Penelitian Averoes
(Nugraha, 2011: 6) mengungkap motivasi berprestasi dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik, ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,931 pada taraf
5
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik. Peserta didik
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencapai prestasi belajar yang
tinggi.
Penelitian Mahyuddin, Elias & Noordin (Abesha, 2012: 33) di Malaysia,
Tanaka & Yamauchi (Abesha, 2012: 33) di Jepang, Vansteenkiste, Zhou, Lens, &
Soenens (Abesha, 2012: 33) di Cina mengemukakan motivasi berprestasi
memainkan peranan penting dalam mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 31
Januari 2013 di kelas XI IPS 4 MAN 1 Bandung dengan menggunakan angket
motivasi berprestasi Widia Ramdani tahun 2012 dengan reliabilitas sebesar 0,877
dan validitas 63 item valid dan 8 item tidak valid diperoleh hasil 25% peserta
didik memiliki kategori motivasi berprestasi rendah, 41,7% peserta didik memiliki
motivasi berprestasi sedang, dan 33,3% peserta didik berada pada kategori
motivasi berprestasi tinggi. Senada dengan penuturan guru bimbingan dan
konseling, ada 3 peserta didik kelas XI yang tidak naik kelas, terdapat peserta
didik yang naik kelas bersyarat dikarenakan nilainya kurang, peserta didik di kelas
XI kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Penelitian pendahuluan
menunjukkan permasalahan motivasi berprestasi rendah terjadi juga di Madrasah
Aliyah (MA).
Motivasi berprestasi rendah merupakan salah satu masalah belajar/akademik
yang ditemui di sekolah termasuk di madrasah. Peserta didik yang kurang
memiliki motivasi berprestasi akan mengalami hambatan dalam proses belajar dan
sikap persaingan dalam mencapai prestasi di sekolah. Diperlukan sebuah upaya
bantuan bagi peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi
belajar rendah. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam
pendidikan memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik mengatasi
berbagai permasalahan belajar/akademik. Upaya bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam permasalahan belajar adalah bimbingan
belajar/akademik yang bertujuan untuk mengatasi hambatan dan kesulitan yang
dihadapi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan belajar khususnya motivasi
6
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
layanan bimbingan dan konseling belajar/akademik bagi peserta didik yang
memiliki motivasi berprestasi rendah dan prestasi belajar rendah.
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan
prestasi belajar peserta didik disusun secara sistematis dan terarah sebagai upaya
untuk membantu peserta didik meningkatkan motivasi berprestasi serta membantu
peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Pada penelitian, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana program
bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar
peserta didik.
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Menurut Santrock (2003: 473) motivasi merupakan proses yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Peserta didik yang termotivasi cenderung
terus berjuang dan mengatasi rintangan untuk menyelesaikan tugas sekolah, serta
melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang diyakini akan meningkatkan
prestasi belajar, sedangkan peserta didik yang tidak termotivasi akan menghadapi
kebosanan dalam menyelesaikan tugas sekolahnya.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktvitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif,
maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif
(Yusuf dan Nurihsan, 2008: 159).
Menurut Longman (Uno, 2009: 4), motivasi mencakup konsep-konsep
seperti: kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan
keingintahuan individu. Kebutuhan berprestasi atau need for achievement (N-Ach)
merupakan istilah dari motivasi beprestasi yang pertama kali dipopulerkan oleh
McClelland (Haditono, 1979: 7). Menurut McClelland (Surya, 2003: 102)
motivasi berprestasi merupakan motivasi melalui pendekatan proses. Sebagai
7
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melainkan melalui berbagai verbalisasi dan tindakan seperti pilihan tugas, usaha,
dan kegigihan (Schunk, Pitrich, dan Meece, 2012: 6).
Menurut teori motivasi berprestasi (McClelland et al., 1975: 90), kekuatan
motif untuk mencapai keberhasilan relatif terhadap motif untuk menghindari
kegagalan menentukan motivasi berprestasi yang dihasilkan. Motivasi berprestasi
dihasilkan dari usaha keras, ketekunan dan aktivitas terkait yang dilakukan oleh
seseorang.
Motivasi berprestasi berperan penting dalam setiap pencapaian tujuan
peserta didik, karena akan menggerakkan dan mengarahkan peserta didik untuk
melakukan suatu usaha dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah
(Agustin, 2011: 22). Prestasi belajar merupakan penguasaan peserta didik
terhadap materi pelajaran yang diberikan. Untuk mengetahui seberapa jauh
pengalaman belajar telah dipahami peserta didik, dilakukan evaluasi hasil belajar
dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, memberikan pekerjaan rumah,
memberikan tes tertulis, dan juga penampilan aktual dari tugas keterampilan
(Hawadi, 2001: 89).
Kemampuan intelektual, minat, bakat, sikap, konsep diri, dan motivasi
berprestasi merupakan faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik (Hawadi, 2001: 89). Motivasi berprestasi merupakan faktor internal yang
penting dalam mempengaruhi prestasi belajar, dengan adanya motivasi berprestasi
peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi dalam
proses belajar sehingga mencapai prestasi belajar yang tinggi di sekolah. Winkel
(1997: 78) mengemukakan prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai
dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar merupakan salah satu faktor
penting dalam kesuksesan peserta didik di masa depannya. Menurut Olivia (2011:
73) prestasi belajar merupakan puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan
hasil keberhasilan belajar peserta didik terhadap tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Hasil belajar peserta didik dapat meliputi aspek kognitif
8
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditunjukkan oleh nilai di sekolah yang dilambangkan dalam bentuk angka ataupun
huruf.
Motivasi berprestasi dan prestasi belajar merupakan permasalahan belajar
yang memerlukan bantuan bimbingan dan konseling dalam upaya
peningkatannya. Guru BK memiliki tugas untuk meningkatkan motivasi
berprestasi peserta didik di sekolah agar peserta didik dapat mencapai prestasi
belajar yang diharapkan. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang
diarahkan untuk membantu peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan
permasalahan akademik seperti pengenalan kurikulum, pemilihan
jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas, pencarian dan
penggunaan sumber belajar, serta perencanaan pendidikan lanjutan (Yusuf dan
Nurihsan, 2008: 10). Upaya guru BK dalam meningkatkan motivasi berprestasi
dan prestasi belajar peserta didik di sekolah adalah dengan mengembangkan
program bimbingan belajar.
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan
prestasi belajar dirumuskan dengan strategi layanan bimbingan kelompok dan
layanan bimbingan individual. Layanan bimbingan individual dan layanan
bimbingan kelompok yang diberikan kepada peserta didik dapat bersifat
informatif (memberikan informasi) serta dapat bersifat pengembangan.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah
penelitian adalah bagaimana program hipotetik untuk meningkatkan motivasi
berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung
tahun ajaran 2013/2014?
Adapun pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimana gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA
Negeri 1 Bandung?
2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA
Negeri 1 Bandung?
3. Bagaimana gambaran hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
9
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1
Bandung?
5. Bagaimana program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi
berprestasi dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk merumuskan
program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi
dan prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1 Bandung tahun ajaran
2013/2014. Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu memperoleh:
1. Gambaran umum motivasi berprestasi peserta didik kelas XI di MA Negeri 1
Bandung.
2. Gambaran umum prestasi belajar peserta didik kelas XI di MA Negeri 1
Bandung.
3. Gambaran pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik
kelas XI di MA Negeri 1 Bandung.
4. Gambaran program bimbingan dan konseling belajar di MAN 1 Bandung.
5. Program bimbingan belajar hipotetik untuk meningkatkan motivasi berprestasi
dan prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah:
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Program hipotetik bimbingan belajar yang dirancang oleh peneliti dapat
dijadikan rujukan bagi guru BK untuk diaplikasikan dalam membantu
meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitas
program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan
10
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Metode Penelitian
1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif
yaitu pendekatan yang menggunakan analisis statistik untuk memperoleh data
mengenai tingkat motivasi berprestasi peserta didik dan prestasi belajar peserta
didik.
2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan
untuk memperoleh gambaran pengaruh motivasi berprestasi peserta didik
terhadap prestasi belajar peserta didik.
3. Populasi penelitian adalah peserta didik yang secara administratif terdaftar dan
aktif dalam pembelajaran di kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran
2013/2014. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak
sederhana (simple random sampling) dimana semua subjek di dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.
4. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah menggunakan instrumen
motivasi berprestasi dan rata-rata nilai ulangan mata pelajaran khas jurusan
IPA, IPS dan Agama yang merupakan data prestasi belajar peserta didik.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima BAB, yaitu: BAB I
Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teoritis yang berisi kajian teori sebagai
kerangka berpikir dalam pembahasan. BAB III Metode Penelitian, yang berisi
Populasi dan Sampel, Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi Operasional
Variabel, Instruemen Penelitian, Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik
Analisis Data, Prosedur Penelitian, dan Pengembangan Program Bimbingan
Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta
Didik. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi pengolahan atau
44
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandung yang beralamat di Jalan H.
Alpi Cijerah No.40 Kota Bandung. Populasi penelitian adalah peserta didik yang
secara administratif terdaftar sebagai peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung
tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 302 orang peserta didik.
Sampel penelitian diambil secara random sampling, artinya semua subjek
dalam populasi berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel penelitian (Arikunto, 2010: 177). Sampel dalam penelitian adalah 60%
dari populasi. Jumlah peserta didik yang menjadi sampel penelitian yaitu
sebanyak 181 orang sampel.
Pertimbangan mengambil subjek sampel penelitian peserta didik kelas XI
adalah:
1. Hasil wawancara dengan guru BK MAN 1 Bandung yang menyatakan peserta
didik kelas XI tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan diantaranya
ada peserta didik yang kabur dari sekolah untuk menghindari kegiatan belajar.
2. Saat peneliti sedang melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan)
terdapat peserta didik kelas XI yang tidak memiliki semangat dan dorongan
untuk belajar dan untuk berprestasi yang diketahui melalui hasil penyebaran
DCM di kelas XI IPA 4.
3. Terdapat beberapa orang peserta didik kelas XI yang naik kelas bersyarat
dikarenakan nilai mata pelajaran yang tidak mencapai KKM.
B.Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah strategi penelitian yang menekankan kuantifikasi
dalam pengumpulan dan analisis data dengan pendekatan deduktif untuk
hubungan antara teori dan penelitian dengan menempatkan pengujian teori
45
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari
variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk
menentukan apakah generalisasi prediktif teori benar (Creswell, 2012: 1-2).
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi
berprestasi, data prestasi belajar peserta didik dan korelasi antara motivasi
berprestasi dengan prestasi belajar peserta didik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan profil motivasi berprestasi dan profil
prestasi belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Bandung tahun ajaran 2013/2014
dan kemudian mendeskripsikan program hipotetik bimbingan belajar untuk
meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
C.Definisi Operasional Variabel
1. Program Bimbingan Belajar
Program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan
prestasi belajar peserta didik dalam penelitian adalah serangkaian kegiatan
bimbingan dan konseling yang teroganisir, terencana dan terpadu dengan
melibatkan kerjasama antara personil BK dan personil sekolah lainnya dalam
upaya meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik.
Struktur pengembangan program bimbingan dan konseling berbasis tugas
perkembangan meliputi: a) rasional; b) visi dan misi; c) deskripsi kebutuhan; d)
tujuan; e) komponen program; f) rencana operasional; g) pengembangan
tema/topik; h) pengembangan satuan layanan; i) evaluasi (Depdiknas, 2008:
221-224).
Struktur pengembangan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi
berprsetasi dan prestasi belajar peserta didik meliputi: a) rasional; b) tujuan; c)
deskripsi kebutuhan; d) sasaran program; e) struktur isi program; f)
pengembangan tema/topik; g) kriteria konselor; h) kriteria keberhasilan; i)
46
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki individu (Sukmadinata, 2003:
102). Menurut Tardif (Syah, 2010: 139) evaluasi merupakan penilaian untuk
menggambarkan prestasi belajar yang dicapai peserta didik sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan asesmen kata lain yang memiliki
pengertian yang sama dan lebih dikenal dalam dunia pendidikan adalah tes, ujian,
dan ulangan. Ulangan dan ulangan umum adalah alat ukur yang digunakan untuk
menentukan taraf keberhasilan sebuah proses mengajar-belajar atau untuk
menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. (Syah, 2010:
139-140).
Hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud pertambahan materi
pengetahuan, penguasaan pola-pola perilaku kognitif, proses berpikir, mengingat,
perilaku apektif (sikap), perilaku motorik, dan perubahan dalam sifat-sifat
kepribadian (Makmun, 2005, 160-161).
Prestasi belajar secara operasional dalam penelitian dimaknai sebagai nilai
rata-rata yang diperoleh peserta didik pada semua bidang studi khas (sesuai
program studi) di kelas XI yang diperoleh dari hasil ulangan.
AGAMA : Bahasa Arab, Fiqih, Qur’an Hadist, dan Akidah
IPA : Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi
IPS : Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi
3. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi menurut McClelland, et. al. (1975: 110-111) adalah
dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar
keunggulan yang memungkinkan individu untuk mengidentifikasi tujuan yang
dicari sebagai pencapaian sasaran sebaik mungkin. Menurut Atkinson (Schunk,
Pintrich, dan Meece, 2012: 70) motivasi berprestasi merupakan pencapaian
perilaku individu yang berorientasi pada kebutuhan (motif), probabilitas
47
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2011: 111) mengartikan motivasi berprestasi sebagai kecenderungan umum untuk
berjuang demi keberhasilan dan memilih kegiatan keberhasilan atau kegagalan
yang berorientasi sasaran. Secara konseptual, motivasi berprestasi merupakan
dorongan atau kecenderungan individu dalam keinginan dan berjuang melakukan
usaha untuk mencapai keberhasilan dalam meraih tujuan atau sasaran dengan
menetapkan ukuran keunggulan.
Motivasi berprestasi secara operasional dalam penelitian adalah dorongan
siswa kelas XI MAN 1 Bandung untuk mencapai nilai akademik setinggi mungkin
dan berhasil dalam bidang akademik di sekolah dengan berorientasi pada standar
keunggulan, kebutuhan (motif), probabilitas keberhasilan, dan nilai insentif.
1) Menetapkan standar keunggulan, kemampuan peserta didik menetapkan nilai
atau tujuan yang akan dicapai.
a) Standar keunggulan yang terkait dengan tugas yang mengacu pada
perbandingan siswa dalam pemenuhan tugas.
b) Standar keunggulan yang terkait dengan diri sendiri yang mengacu pada
perbandingan prestasi yang sebelumnya pernah diraih oleh siswa.
c) Standar keunggulan yang terkait dengan orang lain yang mengacu pada
perbandingan prestasi dalam sebuah kompetisi, prestasi siswa menetapkan
prestasi yang lebih tinggi dengan prestasi orang lain.
2) Kebutuhan (Motif), menggambarkan perbedaan atau disposisi/kecenderungan
individual yang dipelajari, namun stabil dan tahan lama untuk lahirnya perilaku
siswa seperti terlibat dan bekerja keras dalam melakukan tugas yang
menyebabkan siswa bertanggung jawab secara pribadi. Motif terdiri dari:
a) Motif pendekatan keberhasilan, menggambarkan pengharapan atau
antisipasi keberhasilan siswa yang mencerminkan kapasitas peserta didik
mengalami kebangaan atas pencapaian, sehingga siswa cenderung
melibatkan diri dan bekerja keras dalam tugas berprestasi.
b) Motif penghindaran kegagalan, menggambarkan perasaan khawatir siswa
tidak akan dapat berhasil dalam tugas, sehingga membuat siswa tidak
mencoba tugas atau menghindari keterlibatan dalam berprestasi untuk
48
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Probabilitas (pengharapan) keberhasilan, mencerminkan keyakinan siswa
dalam melakukan usaha, serta mencerminkan pilihan level kesulitan tugas.
4) Nilai insentif, merupakan kebanggaan siswa atas pencapaian nilai yang
diperoleh.
D.Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian
a. Angket
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai
motivasi berprestasi dalam penelitian yaitu menggunakan kuisioner atau angket
untuk mendapatkan data tentang motivasi berprestasi peserta didik kelas XI MAN
1 Bandung. Instrumen untuk mengungkap motivasi berprestasi peserta didik yang
disusun adalah dengan menggunakan model Likert dengan lima alternatif pilihan
jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai
(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Data mengenai prestasi belajar diperoleh dengan menyebar angket yang
berisi daftar nilai hasil ulangan mata pelajaran khas jurusan yang harus diisi oleh
responden.
Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap data motivasi berprestasi peserta
didik tersaji pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Sebelum Validasi)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
1. Menetapkan standar keunggulan
a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas
1,2 3,4 4
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi orang lain
49
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
2. Kebutuhan (Motif) a. Keterlibatan dalam melakukan tugas
13,14,15, 16,17,18 6
b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan
19,20,21, 22
23,24 6
c. Memiliki tanggung jawab pribadi
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
31,32,33 34,35 5
b. Pilihan level kesulitan tugas menengah
36,37 38,39 4
4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas
40,41,42 43,44 5
Jumlah 44
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dan kondisi objektif
mengenai program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung serta bagaimana
pelaksanaan program bimbingan belajar di MAN 1 Bandung. Kisi-kisi pedoman
wawancara adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Aspek Indikator
Program BK Penyusunan program
a. Landasan penyusunan program b. Identifikasi Program bimbingan belajar
untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar peserta didik
Tanggapan terhadap pengadaan program Harapan dari pengadaan program
Gambaran program bimbingan
50
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran sarana dan prasarana
yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Tabel 3.3
Pedoman Observasi
Aspek Sarana dan Prasarana
Kualifikasi
51
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Uji Kelayakan Instrumen
Uji kelayakan instrumen motivasi berprestasi dilakukan melalui
penimbangan (judgement) dari ahli untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen
dari segi bahasa, konstruk dan isi. Penimbangan instrumen dilakukan oleh tiga
orang ahli dari jurusan bimbingan dan konseling, yaitu: Nandang Budiman, S.Pd.
M. Si., Dra. Tati Kustiawati, dan Eka Sakti Yudha, M. Pd. penilaian oleh tiga
dosen ahli dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item dengan
kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M
menyatakan item tersebut dapat digunakan dan item yang diberi nilai TM dapat
memiliki dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak dapat digunakan atau
diperlukan revisi pada item tersebut. Hasil penimbangan dari tiga dosen ahli,
ditampilkan pada tabel 3.4, sebagai berikut:
Tabel 3.4
Hasil Judgement Instrumen Motivasi Berprestasi
Hasil
Kisi-kisi instrumen setelah uji kelayakan instrumen dapat dilihat pada tabel
3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik (Setelah Validitas)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
52
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
standar keunggulan dicapai dalam pemenuhan tugas
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi
b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan
19,20,21, 24
22,23 6
c. Memiliki tanggung jawab pribadi
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
31,32,33 34,35 5
b. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah/sedang
36,37 38,39,40 5
4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas
41,42,43 44,45 5
Jumlah 45
2. Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan instrumen dilakukan pada tiga orang sampel setara yaitu
peserta didik kelas XI dari SMAN 1 Baleendah, SMAN 2 Cimalaka, dan SMKN
Buahdua. Uji keterbacaan bertujuan untuk mengukur sejauh mana keterbacaan
instrumen oleh responden. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, responden dapat
memahami dengan baik seluruh item pernyataan. Dengan demikian instrumen
dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh peserta didik kelas XI MAN 1
Bandung tahun ajaran 2013/2014.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur. Instrumen yang valid menunjukkan instrumen dapat digunakan
53
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk mengetahui kevalidan instrumen motivasi berprestasi dalam
mengukur tingkat motivasi berprsetasi peserta didik. Uji validitas instrumen
dilakukan terhadap 60% dari populasi atau sebanyak 181 orang peserta didik kelas
XI MAN 1 Bandung.
Pengolahan data dalam penelitian menggunakan bantuan SPSS 20 for
windows. Validitas dilakukan dengan prosedur pengujian Spearman’s rho atau
rank difference correlation, dengan rumus sebagai berikut:
Rhoxy =1 - (Arikunto, 2010: 321)
Keterangan:
Rhoxy : Koefisien korelasi tata jenjang
D : Difference (beda antara jarak jenjang setiap subjek)
N : Banyaknya subjek
Hasil uji validitas instrumen motivasi berprestasi yang terdiri dari 45 item
pernyataan, menunjukkan 44 item valid dan 1 item tidak valid.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Kesimpulan Item Jumlah Jumlah Awal 45 Dipakai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45
44
Dibuang 16 1
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada kepercayaan atau konsistensi alat ukur, yang
mengandung seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Instrumen yang berkualitas
baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat
dengan eror pengukuran kecil (Azwar, 2012: 111). Instrumen yang memiliki
reliabilitas tinggi memiliki konsistensi dari waktu ke waktu, data yang diperoleh
54
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20
for windows dengan metode Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
[ ] [ ] (Riduwan, 2011: 116)
Keterangan:
= Nilai reliabilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
k = Jumlah item
Klasifikasi koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai tolak ukur adalah
sebagai berikut:
0,00-0,199 : derajat keterandalan sangat rendah
0,20-0,399 : derajat keterandalan rendah
0,40-0,599 : derajat keterandalan sedang
0,60-0,799 : derajat keterandalan tinggi
0,80-1,00 : derajat keterandalan sangat tinggi
Hasil pengolahan uji reliabilitas instrumen motivasi berprestasi dapat dilihat
pada tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Cronbach's Alpha
N of Items ,831 44
Pengujian reliabilitas instrumen motivasi berprestasi diperoleh hasil sebesar
0,831, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalannya sangat tinggi.
Instrumen motivasi berprsetasi yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya
untuk dijadikan alat pengumpul data.
55
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Peserta Didik
(Setelah Uji Coba)
Aspek Indikator Pernyataan ∑
(+) (-)
1. Menetapkan
standar keunggulan
a. Menetapkan nilai yang akan dicapai dalam pemenuhan tugas
1,2 3,4 4
b. Menetapkan nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang sebelumnya pernah diraih
5,6 7,8 4
c. Menetapkan prestasi yang lebih tinggi daripada prestasi
b. Gigih atau bekerja keras dalam mencapai keberhasilan
18,19,20, 23
21,22 6
c. Memiliki tanggung jawab pribadi
a. Keyakinan dalam melakukan usaha mencapai keberhasilan
30,31,32 33,34 5
b. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah/sedang
35,36 37,38,39 5
4. Nilai insentif a. Kebanggaan atas pencapaian nilai tugas
40,41,42 43,44 5
Jumlah 44
F. Teknik Analisis Data
1. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan untuk pemeriksaan terhadap data yang sudah
diperoleh, verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi data yang layak untuk
diolah dan data yang tidak layak untuk diolah. Tahapan verifikasi data yang
dilakukan, sebagai berikut:
a. Mengecek jumlah instrumen yang akan disebar, jumlah instrumen yang
terkumpul harus sesuai dengan instrumen yang disebar kepada sampel
56
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tabulasi atau merekap data yang diperoleh dari hasil responden dengan
memberikan penyekoran data sesuai dengan tahapan penyekoran yang telah
ditentukan.
2. Penyekoran Data Hasil Penelitian
Instrumen motivasi berprestasi peserta didik menggunakan skala Likert
yang menyediakan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang
Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Masing-masing pilihan jawaban
memiliki skor tertentu, sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Skor Alternatif Respon
SS S R TS STS
Positif (+) 5 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4 5
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1 - 5 dengan bobot
tertentu. Bobotnya sebagai berikut.
a. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada
pernyataan positif dan skor 5 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan
positif atau 4 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban ragu-ragu (R) memiliki skor 3 untuk pernyataan positif
dan negatif
d. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pernyataan positif atau
skor 2 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan
57
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengolahan Data
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
pengolahan data adalah untuk mengukur apakah terdapat korelasi atau hubungan
antara motivasi berprsetasi dengan prestasi belajar peserta didik di Madrasah
Aliyah yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi program hipotetik
bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi dan prestasi belajar.
Prestasi belajar peserta didik dibedakan menjadi lima kategori, yaitu:
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Motivasi berprestasi
peserta didik dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
Pengelompokkan motivasi berprestasi dilakukan dengan menggunakan skor ideal.
Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata ideal (Xi)
b. Menghitung simpangan baku ideal (SDi)
c. Menentukan batas kelompok
Rumus skor ideal:
Xi + SDi (Arikunto, 2006: 263-264)
Keterangan:
Xi = rata-rata ideal, yaitu
SDi = standar deviasi ideal, yaitu
d. Mengelompokkan data menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.10
Pengkategorian Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Skala Skor Kategori
X > (μ - 1,0 σ) Rendah (μ - 1,0 σ) ≤ X ≤ (μ + 1,0 σ) Sedang
58
Novi Yulistian,2013
Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11
Pengkategorian Prestasi Belajar Peserta Didik
No Skor Angka Kriteria
1. X > KKM Tinggi 2. X = KKM Sedang 3. X < KKM Rendah
Interpretasi dari setiap kategori motivasi berprestasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 12
Interpretasi Skor Kategori Motivasi Berprestasi Peserta Didik
Kategori Motivasi
Berprestasi Skor Interpretasi
Tinggi >176 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi yang tinggi ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan dengan tegas atas dasar pertimbangan, memiliki kebutuhan (motif) yang tinggi untuk berhasil, memiliki probabilitas (pengharapan) keberhasilan yang tinggi, dan memiliki nilai insentif yang tinggi.
Sedang 89 – 175 Peserta didik memiliki motivasi berprestasi sedang yang ditunjukkan dengan mampu menetapkan standar keunggulan berdasarkan tuntutan/harapan lingkungan, memiliki kebutuhan (motif), memiliki probabilitas keberhasilan, dan memiliki nilai insentif.