• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERAS SINGKONG DENGAN SAYURAN KAYA AKAN GIZI (BERSIN YUK) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PENGGANTI BERAS PADI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BERAS SINGKONG DENGAN SAYURAN KAYA AKAN GIZI (BERSIN YUK) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PENGGANTI BERAS PADI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

BERAS SINGKONG DENGAN SAYURAN KAYA AKAN GIZI

(BERSIN YUK) SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN

PENGGANTI BERAS PADI

BIDANG KEGIATAN :

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

Nandalia Firastika

(I8313036) (Tahun angkatan 2013)

Radela Kusuma Wardani

(I8313047) (Tahun angkatan 2013)

Merita Nur Andini

(I8314037) (Tahun angkatan 2014)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

DAFTAR ISI ...iii

RINGKASAN ...iv

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ...1

I.2 Rumusan Masalah ...2

I.3 Tujuan ...2

I.4 Luaran Yang Diharapkan ...2

I.5 Manfaat ...3

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...3

BAB III METODE PELAKSANAAN ...5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...8

IV.1 Anggaran Biaya ...8

IV.2 Jadwal Kegiatan ...9 LAMPIRAN

1) Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 2) Lampiran 2. Justfikasi Anggaran Kegiatan

3) Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 4) Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

(4)

Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris yang tentunya kaya akan sumber pangan tentunya masih banyak bahan pangan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pengganti beras padi. Singkong adalah salah satunya. Kalori yang terdapat pada singkong hampir 95%, protein 1,24% dan sangat rendah lemak yaitu 0,38% (Djuwardi, Anton., 2009). Singkong mempunyai sifat khusus yang tidak dimiliki tanaman sumber karbohidrat lain yaitu mengandung kadar amylase rendah dan amylopectin yang tinggi pada pengolahan tepung tapioka sehingga penggunaan tepung tapioka lebih beragam.

Beras singkong dengan sayuran merupakan salah satu inovasi produk olahan berbahan baku singkong sebagai alternatif pangan yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti beras padi. Pada usulan ini, beras singkong dengan sayuran akan dibuat dengan cara mencampurkan tepung singkong ditambah dengan tepung jagung dan sayuran sehingga dapat menjadi adonan. Sayuran yang akan digunakan untuk campuran beras singkong ini dapat berupa daun bayam dan wortel.Bayam dipilih karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Dalam 100 gram bayam mengandung 36 kalori, 3,5 gram protein, 0,5 gram lemak, 267 mg kalsium, 67,00 mg fosfor, 3,9 mg zat besi, 6.090 SI vitamin A, 0,08 vitamin B1, 80 mg vitamin C, dan 86,9 mg air (Rukmana, 2005). Menurut Direktorat Gizi Depkes R.I (1981) yang dilansir oleh Rukmana, dalam 100 gram umbi wortel segar mengandung 42,00 kalori, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, 9,30 gram karbohidrat, 39,00 mg kalsium, 37,00 mg fosfor, 0,80 mg zat besi, 12.000 SI vitamin A, 0,6 mg vitamin B1, 6 mg vitamin C dan air 88,60 gram. Selanjutnya dicetak dan dikeringkan. Pengemasan dan pemasaran merupakan hasil akhir yang akan ditempuh guna untuk mewujudkan diversifikasi pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Potensi singkong lokal yang melimpah di tanah Indonesia sangat menjanjikan peluang usaha pembuatan beras singkong dengan sayuran yang dapat dikembangkan baik pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ataupun usaha dengan industri berskala besar yang dapat mendukung perekonomian masyarakat untuk menyikapi gelombang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Indikator keberhasilan usaha ini adalah dengan meningkatnya pendapatan masyarakat terutama di daerah yang kaya akan potensi singkong dan membutuhkan inovasi pengolahan singkong. Selain memberikan peluang usaha bagi masyarakat, kegiatan ini juga memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berwirausaha dan menciptakan suatu produk inovatif yang diharapkan dapat membantu pengembangan pangan alternatif sebagai tiang untuk menuju kadaulatan pangan dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Permintaan yang begitu besar dari masyarakat akan kebutuhan beras padi membuat BULOG (Badan Urusan Logistik) kekurangan stok. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di Indonesia. Karena keadaan itu, pemerintah harus mengimport beras dari luar negeri (Vietnam dan Thailand) untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Padahal untuk memproduksi beras, Vietnam dan Thailand harus belajar dari Indonesia pada tahun 1980-an. Padahal untuk import beras, akan mengakibatkan inflasi pada perekonomian Indonesia dan nilai kurs mata uang rupiah akan dolar semakin melemah. Menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilansir oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian (PUSDATIN Pertanian), selama tahun 2010-2014 konsumsi beras ditargetkan turun hingga 1,5% per tahun yagn diimbangi dengan peningkatan konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tetapi hal tersebut belum berdampak besar bagi perekonomian Indonesia.

Penyediaan pangan yang mencukupi dan dengan harga yang terjangkau menjadi priorotas utama untuk pembangunan nasional. Salah satu solusi terhadap ketahanan pangan adalah diversifikasi pangan. Kebutuhan yang terus menekan dari tahun ke tahun terhadap konsumsi beras ini akan berkurang apabila diversifikasi pangan berhasil dilakukan dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu diperlukan alternatif pangan baru untuk membantu ketahanan pangan masyarakat.

(6)

dijadikan sayuran karena mempunyai kandungan vitamin, mineral dan zat besi yang baik untuk kesehatan.

Metode pembuatan beras singkong dengan sayuran ini dengan mengaplikasikan proses ekstrusi tetapi lebih sederhana. Prinsip dari proses ekstruksi adalah pembentukan dengan penekanan logam kerja sehingga mengalirmelalui cetakan yang terbuka untuk menghasilkanbentukpadabagianmelintangsesuaidengan yang diinginkan.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memproduksi beras singkong dengan sayuran sebagai aternatif pangan?

2. Apakah dengan memproduksi beras singkong dengan sayuran dapat menciptakan peluang usaha dan meningkatkan perekonomian masyarakat? 3. Apakah produksi beras singkong dengan sayuran bergizi tinggi sebagai

alternatif pangan dapat menjadi produk unggulan yang berdaya saing global?

I.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, maka tujuan dari kegiatan kewirausahaan ini adalah :

1. Membuat alternatif pangan pengganti beras padi dari bahan karbohidrat dalam negeri (lokal) seperti beras singkong dengan sayuran sebagai diversifikasi pangan untuk membantu mengatasi ketahanan pangan.

2. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat luas untuk dapat memproduksi beras singkong dengan sayuran sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi angka pengangguran.

3. Dapat memproduksi beras singkong dengan sayuran yang kaya akan gizi dengan harga murah tetapi memiliki nilai kandungan gizi yang tinggi.

I.4 Luaran yang di harapkan

Dalam kegiatan ini luaran yang diharapkan adalah :

1. Terciptanya alternatif beras singkong sebagai pengganti beras padi yang selama ini dikonsumsi masyarakat.

2. Terciptanya ruang bagi masyarakat untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha dan meningkatkan perekonomian.

(7)

I.5 Manfaat

Adapun kegunaan yang diharapkan dari pelaksanaan ini ialah sebagai berikut :

1. Memberikan solusi permasalahan kekurangan pemenuhan kebutuhan berasdalam negeri.

2. Sebagai sarana pengembangan jiwa enterpreneur.

3. Memberikan Inovasi produk dan membuka lapangan usaha.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kegiatan ini dirancang untuk membuat suatu produk beras dari bahan baku singkong sebagai alternatif pangan untuk mengurangi konsumsi beras padi. Sesuai dengan tujuan diatas, maka kami dapat memberikan solusi yang mudah, praktis, dan mampu untuk memberikan kesempatan peluang usaha terhadap masyarakat dan mahasiswa untuk mencoba berwirausaha tentunya dengan harga bahan baku dan produk jadi yang terjangkau.

Wirausaha ini sangat menjanjikan dan sangat berpeluang sukses karena produk yang dihasilkan bernilai jual tinggi yang berasal dari bahan baku yang relatif murah. Adapun rincian keuntungan sebagai berikut:

1. Harga Unit Produksi

Analisis Biaya Produksi/bulan

Basis bahan yang masuk terdiri dari : • 70 kilogram tepung singkong • 30 kilogram tepung jagung • 12 kilogram jus sayur

Untuk pembuatan 12 kilogram jus sayur (1 variasi ) terdiri dari: 8 kilogram air dan 4 kilogram sayur ( misal 4 kilogram bayam ) Sedangkan untuk 12 kilogram jus sayur (2 variasi ) terdiri dari: 8 kilogram air dan 4 kilogram sayur (misal 2 kilogram wortel dan 2 kilogram bayam )

Dari basis bahan yang masuk didapat produk bersin : Bersin= tepung singkong + tepung jagung + jus sayur

Bersin=70kilogram +30 kilogramtepung jagung +12kilogramjus sayur Bersin =112 kilogram bersin

Bahan Baku:

Tepung Singkong Rp 5.000/kg x 70 kg = Rp 350.000,00 Tepung jagung Rp 8.000/kg x 30 kg = Rp 240.000,00 Air 50.000 / bulan = Rp 50.000,00

(8)

Kemasan dan biaya pemasaran = Rp 224.000,00 Total produksi/112 kilogram bersin =Rp1.464.000,00

Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi dan harga jual tiap unit 1 kg/ pack sebagai berikut :

Harga unit produksi = Rp 1.464.000,00/ 112 pack = Rp 13.071,43/pack

Harga jual tiap unit = Rp 15.000,00/pack

2. Perolehan Profit

Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih

antara harga jual produk/pack dengan harga produksi/pack. Jadi dengan 112 pack produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar :

Profit usaha = (Rp 15.000,00–Rp 13.071,43) x 112 = Rp 216.000,00

3. Perhitungan BEP

Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya :

BEP (Break Event Point) = Rp 1.464.000,00/ Rp 15.000,00 = 97,6 pack≈ 98 pack

Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 98 pack

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami pilih untuk memperkenalkan produk kami adalah strategi pemasaran yang baik agar penjualan produk ini meningkat. Kami menggunakan beberapa metode pemasaran sebagai berikut :

a. Pemasaran Langsung di Industri Kecil / UMKM

Metode ini kami lakukan dengan cara menawarkan secara langsung produk beras singkong dengan sayuran yang kaya akan gizi dan manfaat sebagai alternatif pangan pengganti beras padi.

b. Promosi kreatif

Kami membuat produk yang unik, yaitu produk beras singkong dengan sayuran dengan bentuk yang tidak biasa untuk kategori beras. Tujuan kami melakukan promosi kreatif adalah untuk menarik minat masyarakat terhadap produk kami.

c. Pemasaran dengan Promosi Tester

Metode ini kami lakukan dengan memberikan sebuah promo berupa tester di awal setiap 1 kali dalam seminggu pada 1 bulan pertama penjualan produk beras singkong dengan sayuran. Hal ini dilakukan agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli beras singkong yang kaya akan sayuran ini.

(9)

Pemasaran yang kami lakukan adalah dengan menggunakan jejaring media sosial yaitu facebook, twitter, instagram.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

a. Pembuatan Tepung Singkong

Pengupasan

Pencucian

Penghancuran

Pengeringan (penggongsoan)

Pengeringan perlahan untuk menjaga gizi ( 2 hari ) Pengirisan

Air

Pengayakan Singkong

(10)

a. Proses Pembuatan Beras Singkong dengan Sayuran (BERSIN YUK)

Tepung Singkong (70 kilogram)

Air + Sayur (Jus Sayur) Tepung Jagung

(12 kilogram) (30 kilogram)

1. Perancangan produk

Bentuk rancangan produk sebagai berikut :

2. Pengadaan Bahan

Bahan baku berupa singkong, tepung jagung, dan sayur-sayuran diperoleh dari petani umbi-umbian dan sayuran di daerah Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

3. Metoda pelaksanaan

1.Pembuatan Tepung Singkong

• Pengupasan

Pengupasan singkong bertujuan untuk memisahkan kulit singkong dari daging singkong.

Pencampuran

Pembentukan bulir beras

Pengeringan, T= 800C ( 1 jam )

Beras Singkong dengan Sayuran

Pengemasan

(11)

• Pencucian

Pencucian singkong yang sudah dikupas kulitnya bertujuan untuk membersihkan singkong dari kotoran-kotoran yang menempel. • Pengirisan

Singkong yang sudah dicuci bersih diiris/dipotong tipis menggunakan pisau.

• Pengeringan

Irisan singkong dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 2 hari.

• Penghancuran

Irisan singkong yang telah dikeringkan kemudian dihancurkan sampai lembut sampai tekstur berubah menjadi halus.

• Penyangraian

Tepung singkong yang telah diperoleh kemudian disangrai yang bertujuan untuk membunuh kuman dan bakteri pada singkong serta untuk menurunkan kadar air.

2. Pembuatan Beras Singkong dengan Sayuran kaya akan gizi

• Pencampuran

Mencampurkan tepung singkong , air dan sayuran dengan ketentuan :

Satu gram tepung singkong membutuhkan: 0.12 ml air

0.12 gram sayuran • Tahap pencampuran :

1) Melumatkan sayuran dengan air dalam mesin pencampur (blender).

2) Mencampurkan hasil lumatan antara sayur dan air tersebut dengan tepung singkong.

3) Mengadoni sampai rata campuran antara sayur dan air dengan tepung singkong.

2. Pembentukan bulir beras

Pembentukan bulir beras dilakukan dengan menggunakan konsep alat ekstruksi secara sederhana yang kami buat.

• Tahap yang terjadi dalam proses ekstruksi :

1) Pemasukan bahan ke dalam alat ekstruksi sederhana

2) Penekanan bahan hingga keluar melewati rongga alat ekstruksisederhana

(bahan menjadi berbentuk panjang)

3) Pemotongan bahan yang berbentuk panjang tersebut sehingga diperoleh bulir beras

3. Pengisian produk

(12)

4. Pengemasan

Tahap terakhir adalah pengemasan, plastik yang telah berisi bersin yuk dikemas kedalam kardus.

5. Quality Control

Menguji beras singkong pada keadaan sebenarnya, apakah beras singkong yang dihasilkan sesuai yang diharapkan atau tidak.

6. Pemasaran

Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk kami melalui sampel dan edukasi dengan konsumen. Serta membuat pengemasan se-kreatif mungkin dan juga dengan menggunakan jejaring sosial internet.

7. Penyusunan kesimpulan

Penyusunan kesimpulan dan saran disusun berdasarkan data yang dikumpulkan beras singkong pada kondisi sebenarnya (real condition ).

8. Laporan akhir

Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang telah kami laksanakan.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Bahan Habis Pakai 740.000

2. Peralatan Penunjang 7.493.100

3. Perjalanan 1.180.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, proposal, logbook)

2.160.000

(13)

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN BULAN

Ke- I ke- II Ke- III Ke- IV Ke- V 1. Pembelian

bahan 2. Proses

produksi 3. Quality

control 4. Promosi 5. Pemasaran 6. Penyusunan

laporan akhir 7. Penyerahan

(14)

Djuwardi, Anton., 2009, “Cassava: Solusi Pemberagaman Kemandirian Pangan : Manfaat, Peluang Bisnis, dan Prospek”. Jakarta: Grasindo

(15)
(16)
(17)
(18)

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. SperisaDistantina, ST, MT.

2 Jenis kelamin P

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 197409052000032002

5 NIDN 0009057403

6 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 9 Mei 1974

7 Alamat e-mail distantina@gmail.com

8 Nomor HP 08179400775

9 Alamat Kantor Teknik Kimia FT UNS

Jl. Ir. Sutami 36 a Surakarta

10 Nomor Telepon/Fax 0271 632112

11 Lulusan yg telah dihasilkan S1= 20 orang

12 Mata kuliah yang diampu 1. Operasi Teknik Kimia 3

2. Teknologi Bahan Makanan

3. Satuan Operasi 2

4. Praktikum Ooperasi Teknik Kimia

A. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama PT UGM UGM UGM

Bidang Ilmu Teknik Kimia

Teknik Kimia Teknik

Kimia

erhadapEkstraksi Agar-agar

(19)

a cottonii

Prof. Ir. Wahyudi B. Sediawan, SU, Ph.D. Prof. Ir. Rochmad

B. Pengalaman penelitian (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

No. Tahun Judulpenelitian

Pendanaan

Sumber Jml

(JutaRp)

1

2015 Pengembangan sintesis smart hydrogel berbasis polimer alam Indonesia

Hibah Unggulan Perguruan Tinggi

97,5

2014 Sintesis smart hydrogel dari rumput laut dan iles-iles

Hibah Unggulan Perguruan Tinggi

100

2 2013 Sintesis smart hydrogel dari rumput laut dan iles-iles

Hibah Unggulan Perguruan Tinggi

90

3 2011-2012

Perbaikan Proses Pengolahan Rumput Laut Eucheuma cottonii

Hibah Bersaing (DIKTI)

89,5

4 2010 Pengembangan Teknologi Pengolahan Rumput Laut

(20)

No. Tahun Judulpenelitian

Sumber Jml

(JutaRp)

Eucheuma cottonii menjadi Food grade carrageenan

Nasional (DIKTI)

5

2008-2009

Pembuatan Refined Carrageenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii

Hibah PEKERTI DIKTI 2008-2009

130

6 2007 Ekstraksi karagenan dari rumput Laut Eucheuma Cottonii

Hibah PDM

DIKTI 2007

7

7 2007 Peningkatan Yield pada pembuatan Agar-agar dari Rumput Laut Glacilaria

Kompetisi DIPA UNS 2007

5

8 2004 Ekstraksi Cincau Hitam dengan Larutan Na2CO3dan NaOH

Hibah SP4 2004 10

9 2007 Presipitasi pada Pemurnian Ekstrak Cincau Hitam

BPI UNS 2007 4

10 2006 Ekstraksi Minyak Biji Karet (Model keseimbangan pada suhu kamar)

BPI UNS 2006 4

11

2004

Model Keseimbangan Ekstraksi Minyak Temulawak dengan Pelarut Etanol

Kompetisi DIK UNS 2004

2

C. Pengalaman Pengabdian kepada masyarakat (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

No. Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (JutaRp)

1 2008 Sosialisasi pembuatan VCO di

Kecamatan Laweyan Surakarta BPI

2

2 2006

Sosialisasi Pembuatan Cincau Hitam Instan di Tambak Merang Kec. GiriartoWonogiri

BPI

(21)

No

. Judul Artikel ilmiah

Namajurnal Volume/Nomor/

Tahun

1 Tinjauan Reaksi Homogen pada Hidrolisa Minyak Biji Karet

Ekuilibrium, Vol. 5., 13-19, 2006 ISSN 1412-9124.

2

Studi Kinetika Hidrolisis Minyak Biji Karet pada Suhu Rendah

Gema Teknik

13-18, ISSN 0854-2279.

3

Pengaruh Rasio Berat Rumput Laut – pelarut terhadap Kecepatan Ekstraksi Agar-agar

Ekuilibrium Vol.6, No.2, 53-58, Januari 2007

4 PengaruhkonsentrasiAsamAsetatpa daPerendamanterhadapKecepatanE kstraksi Agar-agar

Ekuilibrium 5, 34-39, 2006

ISSN 1412-9124.

5 Pengaruh terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa

Jurnal Rekayasa Proses

2(1), 11-16, 2008

6 Pengaruh Kondisi Proses pada Pengolahan Eucheuma cotooni iterhadap Rendeman dan Sifat Gel Karagenan.

Ekuilibrium Vol.8, no.1, 35-40, 2009

7 Desulfation and Oversulfation of Carrageenan from Eucheuma cottonii

Journal Science and

Technology 49 (5A), 240-246, 2011

8

Mekanisme proses tahap ekstraksi karagenan dari Eucheumacottonii menggunakan pelarut alkali

Agritech Vol. 32, no.4. Nopember 2012, 397-402.

9

Preparation and Characterization of Glutaraldehyde-Crosslinked Kappa Carrageenan Hydrogel

Engineering Journal Vol 17, Issue 3, July 2013,

DOI:10.4186/ej/20 13.17.57.

10 Synthesis of Hydrogel Film Based on Carrageenan Extracted from Kappaphycusalvarezii

Modern Applied Science

Vol 7, No.8, 2013

(22)

. Judul Artikel ilmiah Tahun

11 Sulfation of Kappa Carrageenan with K2SO4

Journal of

Engineerig Science and Technology

Vol. 10, Januari (2015), pp. 96-103.

ISSN: 1823-4690

www.jestec.edu.my

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahunterakhir

No. Judul Pertemuan Ilmiah/ Seminar

JudulArtikelIlmiah WaktudanTemp at

1 21st Regional Symposium on Chemical Engineering

Sulfation of kappa carrageenan with K2SO4

29-30 Oktober 2014 di Kuala Lumpur,

Malaysia. 2 5thInternational

Conference on Chemical Engineering and Applications

Stabilization of Kappa Carrageenan Film by Crosslinking: Comparison of Glutaraldehyde and Potassium Sulphate as the Crosslinker.

August 26-27, 2014 di Taipei, Taiwan.

3 20th Regional Symposium on Chemical

Engineering.

Responsiveness of kappa carrageenan hydrogel film to neutral salt

Conference on Chemical and Biochemical

Engineering

Hydrogels Based on Carrageenan Extracted from Kappphycusalvarezii

20-21 Juni 2013, Istanbul

5 19th Regional Symposium On Chemical Engineering (RSCE)

Hydrogel Based on Glutaraldehyde-Crosslinked Kappa Carrageenan: Effect of Glutaraldehyde Concentration

7-8November, 2012, Denpasar,

6 International

Conference on Chemical and Process Engineering

Preparation of Hydrogel Based on Glutaraldehyde-Crosslinked Carrageenan

2-3 Juni 2012, Hongkong

(23)

Ilmiah/ Seminar at Teknik Kimia

“Kejuangan”

Crosslinking Karagenan Menggunakan Glutaraldehid

Jurusan Teknik Kimia, FT Industri UPN, 1 s/d C06-6.

8 18th Regional Symposium On Chemical Engineering (RSCE),

Desulfation and Oversulfation of Carrageenan from Eucheumacottonii

Ho Chi Minh City, 27-28October,2011

9 International

Conference on Applied Chemistry and Chemical Engineering

Carrageenan Properties Extracted from Eucheuma cottonii, Indonesia

July 13-15, 2011,

Amsterdam, Netherlands.

10 17th Regional Symposium On Chemical Engineering (RSCE),

Effect of KOH Concentration on Physicochemical Properties of Carrageenan from Eucheuma cottonii

Bangkok, 22-23 November 2010

12

Seminar

NasionalTeknik Kimia Indonesia

Penentuan Viskositas Intrinsik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii

ITB, Bandung, 19-20 Okt 2009.

13 Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2008

Efek Bahan Kimia Pada Proses Pengolahan Eucheuma cotonii terhadap Rendemen dan Sifat Gel Karagenan

2008, UNDIP, Semarang.

14 SeminarnacionalReka yasaKimia dan Proses 2007

Ekstraksi Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii Menggunakan Pelarut NaOH

UNDIP Semarang, 2007, E-17-1 – 5

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila

(24)

persyaratan sebagai salah satu syarat pengajuan hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Surakarta, September 2015

Pengusul,

Dr. Sperisa Distantina

NIP. 197405092000032002

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Bahan Habis Pakai

No. Uraian Satuan Jumlah

Harga satuan (Rp)

Jumlah harga

(Rp)

1. Singkong Kg 80 5.000 400.000

2. Tepung Jagung Kg 30 8.000 240.000

3. Sayuran Kg 12 10.000 120.000

Sub Total (Rp) 7.600.00

2. Peralatan Penunjang

No. Uraian Satuan Jumlah

Harga satuan (Rp)

Jumlah harga

(Rp)

1. Pisau Buah 4 15.000 60.000

2. Rak Buah 1 25.000 25.000

3. Gunting Buah 1 20.000 20.000

4. Tatakan Buah 3 15.000 45.000

5. Ember besar Buah 3 35.000 105.000

6. Ember kecil Buah 2 25.000 50.000

(25)

9. Penumbuk Buah 2 100.000 200.000

10. Lumpang Buah 2 500.000 1.000.000

11. Panci Buah 4 35.000 140.000

12. Ayakan Buah 4 20.000 80.000

13. Wajan Buah 2 75.000 150.000

14. solet Buah 1 15.000 15.000

15. Spatula Buah 2 25.000 50.000

16.

Kompor gas 2

tungku Set 1 830.000 830.000

17. Tabung gas

Buah @ 3

Kg 3 150.000 450.000

18. Plastik Tangan Pasang 100 2.500 250.000

19. Pengaduk Set 2 50.000 100.000

20. Loyang Buah 4 35.000 140.000

21. Timbangan Buah 1 70.000 70.000

22. Blender/Penggiling Buah 2 675.000 1.350.000 23. Pencetak bulir Buah 1 500.000 500.000

24. Bagor Buah 2 50.000 100.000

25. mesin press plastik Buah 1 300.000 300.000

26. Tenaga Kerja 2 240.000 480.000

27.

Utilitas (Listrik,

Air) 300.000 300.000

28. Pengepakan 500.000

29. Promosi

Sub Total (Rp) 7.473.100

3. Perjalanan

No. Uraian Satuan Jumlah

Harga satuan (Rp)

Jumlah harga (Rp)

(26)

3. UNS–Pasar Gede PP 10 25.000 250.000

4. UNS–Pasar Legi PP 5 50.000 150.000

Sub Total (Rp) 1.180.000

4. Lain-Lain

No. Uraian Satuan Jumlah

Harga satuan (Rp)

Jumlah harga (Rp)

1. Pengadaan Proposal Eks 6 30.000 180.000

2. Alat Tulis Set 2 5.000 10.000

3. Kertas HVS Rim 2 40.000 80.000

4. Tinta Printer Set 2 150.000 300.000

5. Seminar 1.500.000 1.500.000

6. Dokumentasi Set 1 90.000 90.000

Sub Total (Rp) 2.160.000

Sub Total (Rp) 11.573.100

Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/ NIM

Program Bahan dan Alat

Produksi

(27)
(28)

Gambar

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
Tabel 4.2Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji sublimasi dan pertumbuhan di dalam media cair menunjukkan bahwa isolat LBF-1- 0061 memiliki potensi untuk mendegradasi senyawa dibenzotiofen dengan adanya

Kendala yang Dihadapi Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Formal di Lembaga Pembinaan Khusu Anak Kelas II Bandung ...Error.. Bookmark

padi diatas ditanam pada lahan yang sebaliknya, padi akan tetap tumbuh tetapi.. hasilnya tidak seperti

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa tidak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi oleh puskesmas untuk dapat menerapkan pola pengelolaan

Dalam rangka pemenuhan tenaga pendamping pelaksanaan Program Pamsimas II untuk pendampingan penyiapan desa-desa sasaran di Kabupaten/Kota Baru, maka dengan ini kami mohon

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERIAN GAJI/ PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM TAHUN ANGGARAN 2014 KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA

wungkuk Kota Cirebon. Komplek Keraton Kanoman membujur dari utara ke selatan. Di sebelah utara keraton terdapat alun-alun dan pasar. Dilihat dari runtutan para sultan yang

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang dimaksud dengan akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,