• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah pada Beberapa Varietas dan Pemberian Pupuk NPK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah pada Beberapa Varietas dan Pemberian Pupuk NPK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Adapun klasifikasi ilmiah tanaman padi adalah sebagai berikut,

Kingdom: Plantae, Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledoneae,

Ordo: Poales, Famili: Poaceae / graminae, Genus: Oryza,

Species: Oryza sativaL. (Purwono dan Purnamawati, 2007).

Setelah 5-6 hari berkecambah, dari batang yang masih pendek akan keluar

akar-akar serabut yang tumbuh dengan teratur. Pada saat permulaan batang telah

bertunas (kira-kira 15 HST) akar serabut akan berkembang dengan pesat. Letak

susunan akar tidak dalam, kira kira 20-30 cm (Departemen Pertanian 1983).

Tanaman padi termasuk famili Graminae dengan batang yang tersusun dari

beberapa ruas. Tanaman padi membentuk rumpun dengan anakannya, biasanya

anakan akan tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan terjadi secara

tersusun yaitu pada batang pokok atau batang - batang utama akan tumbuh anakan

pertama, anakan kedua tumbuh pada batang bawah anakan pertama, anakan ketiga

tumbuh pada buku pertama pada batang anakan kedua dan seterusnya. Semua

anakan memiliki bentuk yang serupa dan membentuk perakaran sendiri

(Luh, 1991).

Pada batang tanaman padi terdapat nodus dan internodus yang urutannya

bergantian selang seling. Batang tanaman padi terdiri dari ruas dan buku, ruas

adalah bagian batang yang berongga, buku adalah sambungan antara ruas dan

tidak berongga dan keras. Buku yang terletak bagian bawah memiliki sebuah daun

(2)

daun bunga determinit, yaitu bunga terletak pada bagian ujung tajuk atau bendera.

Pelepah daun bendera menentukan panjang malai (Suharno, 2007).

Daun yang terdiri atas helaian daun yang berbentuk memanjang seperti

pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai

dan upih, terdapat lidah daun. Upih daun berguna untuk memberikan kekuatan

pada bagian buku yang jaringan yang empuk, panjang dan warna lidah daun

berbeda-beda tergantung pada varietas. Lidah daun melekat pada batang, yang

berfungsi mencegah masuknya air hujan di bagian batang dan upih. Di bagian

batang dan upih. Rata-rata 1 daun di produksi dalam 1 minggu tetapi dapat juga di

pengaruhi lingkungan sekitar (Luh,1991).

Satu malai terdiri atas sekumpulan bunga padi (spikelet) yang timbul pada

buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari

malai sedangkan butirnya terdapat pada cabang kedua. Pada waktu berbunga,

malai berdiri tegak kemudian terkulai. Bila bulir telah berisi akan segera matang

(Departemen Pertanaian, 1983).

Setelah penyerbukan terjadi dan pembuahan bakal buah telah menjadi

bakal buah (kariopsis) yang kemudian terus berkembang dan terisi penuh sampai

menunggu kariopsis menjadi beras. Gabah atau buah padi adalah ovary yang telah

masak, bersatu dengan lemma dan palea. Buah ini merupakan hasil penyerbukan

dan pembuahan yang mempunyai bagian – bagian sebagai berikut :

- Embrio (lembaga) : terletak pada bagian lemma. Pada lembaga ini terdapat daun

lembaga (calon batang dan calon daun) serta akar lembaga (calon akar).

- Endosperm : merupakan bagian dari buah / biji padi yang besar. Endosperm ini

(3)

Endosperm mengandung zat gula, lemak, serta dan bahan atau zat – zat

anorganik, disampinh itu juga mengandung protein.

- Bekatul : Bagian buah padi yang berwarna coklat.

(Siregar, 1981).

Dalam pertumbuhan padi di bagi atas 4 fase, yakni:

1. Fase pertama : vegetatif cepat. Mulai dari pertumbuhan bibit sampai jumlah

anakan maksimum. Selama fase ini jumlah anakan, tinggi tanaman dan berat

jerami terus bertambah. Jumlah anakan bertambah dengan cepat. Tinggi

tanaman maksimum dapat digolongkan : sangat rendah (kurang dari 70 cm),

rendah (71 – 100 cm), sedang (101 – 130 cm), tinggi (131 – 160 cm) dan

sangat tinggi (lebih dari 160 cm). Jumlah anakan maksimum biasanya dicapai

pada minggu ke enam atau ke tujuh setelah tanam. Jumlah anakan maksimum

perbatang dapat digolongkan : sangat rendah (kurang dari 5 batang), rendah

(5-8 batang), sedang (9 – 12 batang), tinggi (13 -16 batang) dan sangat tinggi

(lebih dari 16 batang).

2. Fase kedua : vegetatif lambat. Mulai dari saat jumlah anakan maksimum

sampai keluarnya primordia (bakal malai) disebut fase vegetatif lambat.

Primordia keluar biasanya pada umur 50 hari setelah tanam. Pada fase ini

beberapa anak akan mati dengan demikian jumlah anakan menjadi berkurang.

Tinggi tanaman dan berat jerami terus bertambah, tetapi tidak pada secepat fase

vegetatif aktif.

3. Fase ketiga : Reproduksi. Mulai dari fase keluarnya primordia sampai malai

(4)

4. Fase keempat : Pemasakan. Mulai keluarnya bunga sampai panen. Berat malai

bertambah dengan cepat, sedang berat jerami menurun.

(Vergara, 1990).

Syarat Tumbuh Iklim

Padi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang berhawa panas dan

udaranya banyak mengandung uap air. Di negeri kita padi ditanam dari dataran

rendah sampai 1300 meter diatas permukaan laut (Soemartono et al, 1990).

Padi dapat tumbuh pada iklim yang beragam, pada daerah tropis dan

subtropis (450 LU dan 450 LS) dengan cuaca panas, kelembaban tinggi dan jumlah

musim hujan 4 bulan dalam satu tahun. Rata-rata curah hujan yang baik, adalah

200 mm/bulan atau 1500 mm/tahun. Dimusim hujan, walaupun air melimpah

produksi dapat meningkat, asalkan irigasi selau tersedia. Di musim hujan,

walaupun air melimpah dapat menurunkan karena dapat mengakibatkan

penyerbukan berlangsung kurang intensif akibat pengaruh cuaca yang lain.

(Byrans, 2006).

Temperatur yang tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif menaikkan

jumlah anakan, karena naiknya aktifitas tanaman dengan mengambil zat makanan.

Tetapi temperatur tinggi pada fase tersebut bagi tanaman berbatang tinggi dan

berdaun bergerak dapat menghasilkan keadaan daun yang saling menaungi serta

kerebahan. Temperatur rendah pada masa berbunga berpengaruh baik bagi

pertumbuhan dan hasil akan lebih tinggi (Soemartono et al, 1990).

Suhu berpengaruh langsung pada proses fotosintesis, respirasi,

(5)

protein. Padi tergolong jenis tanaman C3 maka padi mempunyai titik kompensasi

CO2 tinggi dan mampu mengadakan fotorespirasi (Hanum, 2008).

Tanah

Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan

18 - 22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan

akan mengubah pH tanam menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur

dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami

penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung

oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan

tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan tanah seperti

pembajakan tanah sampai halus dan meratakan tanah hingga rata (Agus, 2014).

Tanaman padi pada hakekatnya dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah,

tergantung dari jenis padi itu sendiri. Misalnya padi gogo dari jenis kering akan

lebih baik tumbuhnya di tanah kering dengan sedikit air, sedangkan padi sawah

dapat tumbuh dan berhasil dengan baik jika ditanam di sawah. Jika kedua jenis

padi diatas ditanam pada lahan yang sebaliknya, padi akan tetap tumbuh tetapi

hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Kesuburan tanah merupakan syarat mutlak

yang dibutuhkan tanaman padi. Tingkat kesuburan tanah cenderung bersifat

sementara. Artinya pada suatu ketika kesuburan tanah dapat menurun bahkan

hilang (Yandianto, 2003).

Padi tumbuh baik di daerah tropis maupun subtropis. Untuk padi sawah,

ketersediaan air yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat

(6)

memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung

(Suparyono dan Setyono, 1997).

Pupuk NPK

Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila

ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

(Damanik et al, 2011).

Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat

digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro

(N, P, dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang

kadang-kadang susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Keuntungan

menggunakan pupuk majemuk (NPK) adalah dapat dipergunakan dengan

memperhitungkan kandungan zat hara sama dengan pupuk tunggal, apabila tidak

ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk, penggunaan pupuk

majemuk sangat sederhana, pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini

menghemat waktu, ruangan, dan biaya. Pupuk NPK Phonska (15:15:15)

merupakan salah satu produk pupuk NPK yang telah beredar di pasaran dengan

kandungan nitrogen (N) 15 %, Fosfor (P2O5) 15 %, Kalium (K2O) 15 %, Sulfur

(S) 10 %, dan kadar air maksimal 2 %. Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya

larut dalam air, sehingga unsur hara yang dikandungnya dapat segera diserap dan

digunakan oleh tanaman dengan efektif (Kaya, 2013).

Apabila pupuk ditambahkan ke dalam tanah maka pupuk akan mengalami

reaksi atau perubahan baik dalam bentuk fisik dan sifat kimianya.

(7)

tanah. Setelah bereaksi dengan air pupuk akan melarut, sebagian pupuk akan

diserap akar tanaman, sebagian ada yang terfiksasi menjadi bentuk tidak tersedia

untuk tanaman, hilang melalui proses denitrifikasi (pupuk N), tercuci (leaching),

tererosi dan penguapan (volatilisasi). Ada jenis unsur hara seperti nitrogen, fosfor,

dan kalium yang mudah hilang akibat penguapan atau terbawa perkolasi

(Damanik et al, 2011).

Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman,

nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan NH4+

(ammonium). Kebutuhan nitrogen yang tidak memadai diindikasikan oleh warna

daun yang hijau muda sampai kekuningan. Sebagai pembanding, daun bagian atas

dikelilingi warna hijau muda, diikuti warna kuning sampai pucuk daun. Seluruh

daun bisa dikelilingi wana kuning. Walaupun sekitar pumbuluh daun masih hidup

dan membengkak (Foth, 1994).

Peranan unsur N dalam tanaman padi yang terpenting adalah sebagai

penyusun atau sebagai bahan dasar protein dan pembentukan klorofil karena itu N

mempunyai fungsi membuat bagian-bagian tanaman menjadi lebih hijau, banyak

mengandung butir-butir hijau dan yang terpenting dalam proses fotosintesis,

mempercepat pertumbuhan tanaman yang dalam hal ini menambah tinggi tanaman

dan jumlah anakan, menambah ukuran daun dan besar gabah serta memperbaiki

kualitas tanaman dan gabah, menambah kadar protein beras, meningkatkan jumlah

gabah dan persentase jumlah gabah isi (Dobermann and Fairhust, 2000). Hal ini

berdasarkan pada penelitian Mawardiana (2013) terhadap pupuk N terlihat

(8)

Tanaman padi yang kekurangan nitrogen anakannya sedikit dan

pertumbuhannya kerdil. Daun berwarna hijau kekuning-kuningan dan mulai mati

dari ujung kemudian menjalar ke tengah helai daun. Sedangkan jika nitrogen

diberikan berlebih akan mengakibatkan kerugian yaitu : melunakkan jerami dan

menyebabkan tanaman mudah rebah dan menurunkan kualitas hasil tanaman

(Kaya, 2013).

Pupuk N yang ditambahkan ke dalam tanah disamping sebagian

daripadanya dapat diserap akar, tetapi akar tanaman harus pula berkompetisi

dengan jasad-jasad renik yang menggunakan ion-ion nitrogen sebagai sumber

makanannya untuk pertumbuhan tubuhnya. Pupuk fosfat yang larut di dalam air

seperti pupuk superfosfat bila ditambah kedalam tanah, tidak semua fosfat dari

pupuk tersebut dapat diserap oleh akar tanaman. Sebagian dari pupuk tersebut

berubah menjadi senyawa yang tidak larut, sehingga didak dapat digunakan

tanaman. Proses ini disebut dengan retensi fosfat atau fiksasi fosfat

(Damanik et al, 2011).

Fosfor di dalam tanaman mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu

dalam proses fotosíntesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan

dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor

meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam

pembentukan biji. Selain itu, P sangat penting dalam tranfer sifat-sifat menurun

dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat

perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi

penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya

(9)

Pengaruh unsur P terhadap tanaman padi adalah sebagai berikut : memacu

terbentuknya bunga, menurunkan aborsitas, menunjang perkembangan akar halus

dan akar rambut; memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah dan

memperbaiki kualitas gabah. Adapun kekurangan fosfor menyebabkan

pertumbuhan kerdil, jumlah anakan sedikit dan daun meruncing berwarna hijau

gelap (Rauf et al, 2000).

Unsur hara fosfor adalah unsur hara makro, dibutuhkan tanaman dalam

jumlah yang banyak dan esensial bagi pertumbuhan tanaman. Fosfor sering

disebut sebagai kunci kehidupan karena terlibat langsung hampir pada seluruh

proses kehidupan. Dalam hal ini, ketersediaan fosfor dalam tanah sangat

tergantung kepada sifat dan ciri tanah itu sendiri, serta bagaimana pengolahan

tanah itu yang dilakukan oleh manusia. Penambahan fosfor kedalam tanah hanya

bersumber dari defosit atau pelapukan batuan dan mineral yang mengandung

fosfat, tidak seperti nitrogen yang pertambahannya dapat melalui pengikatan

biokimia (Damanik et al, 2011).

Kalium diserap tanaman dari tanah dalam bentuk ion (K+). Tidak seperti

halnya dengan N dan P, unsur K di dalam tanaman tidak dalam bentuk senyawa

organik. Fungsi utama yang telah lama diketahui adalah erat hubungannya dengan

metabolisme tanaman dari beberapa proses yang terjadi dalama tanaman. Kalium

sangat vital dalam proses fotosintesis (Winarso, 2005).

Kadar kalium total didalam tanah pada umumnya cukup tinggi, dan

diperkirakan mencapai 2,6 % dari total berat tanah, tetapi kalium yang tersedia di

(10)

pencucian dan erosi menyebabkan kehilangan kalium semakin besar. Sumber

utama hara kalium di dalam tanah adalah berasal dari kerak bumi. Sebagai unsur

kalium tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu terdapat sebagai persenyawaan di

dalam berbagai batuan, mineral dan larutan garam (Damanik et al, 2011).

Hasil analisis statistik pada penelitian Pramono (2004) tentang “kajian

penggunaan bahan organik pada padi sawah” terhadap tinggi tanaman

menunjukkan bahwa rataan tertinggi terdapat pada perlakuan

B (250 kg Urea + 150 kg/ha SP – 36 + 100 kg/ha KCl + 100 kg/ha Bahan

Organik) dan hasil rataan produksi gabah kering tertinggi terdapat pada perlakuan

E (250 kg Urea + 50 kg/ha SP – 36 + 50 kg/ha KCl + 2000 kg/ha Bahan Organik).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa perlakuan dengan rataan tinggi tanaman

tertinggi belum tentu menghasilkan produksi yang tertinggi juga. Dengan berbagai

kelebihan dan manfaat pemberian bahan organik pada tanah, maka peningkatan

komponen hasil dan hasil padi sawah pada berbagai perlakuan pemberian bahan

organik ini, diduga karena pengaruh positif pemberian bahan organik terhadap

sifat fisik, kimia dan biologi tanah sebagai media tumbuh tanaman, yang

selanjutnya berakibat pada perbaikan pertumbuhan dan hasil tanaman.

Waktu pemupukan diberikan sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman.

Pemberian pupuk NPK diberikan dua kali yaitu 1/2 dosis seminggu setelah tanam

dan ½ dosis berikutnya 35 hari setelah tanam (pada saat tanaman aktif).

Pemupukan dilakukan secara manual disebar atau hambur merata pada areal

tanaman (Rauf et al, 2000).

Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam penggunaan pupuk NPK ialah bila

(11)

alumunium yang tinggi, derajat keasaman tanah tidak sesuai dengan persyaratan

tanaman yang diusahakan, dan tanah kurang mengandung unsur mikro. Di

tanah-tanah bermasalah semacam ini, efisiensi pupuk majemuk umumnya berkurang.

Untuk itu, agar efisiensinya tetap tinggi, aplikasi pupuk NPK dianjurkan hanya

dilakukan di tanah-tanah yang subur, sesuai dengan tuntutan tanaman, dan yang

kekurangan unsur N, P, dan K (Sinartani, 2011).

Varietas Padi

Padi termasuk genus Oryza yang meliputi 25 spesies, tersebar di daerah

tropik dan sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. Padi yang ada

sekarang ini merupakan hasil persilangan antara Oryza offinalis dan Oryza sativa.

Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu pada lahan kering (gogo) yang umumnya

ditanam di dataran tinggi, dan padi sawah di tanam di dataran rendah yang

memerlukan penggenangan air.

Padi Ciherang termasuk dalam kelompok padi Indica. Padi ini merupakan

varietas padi sawah yang sangat cocok ditanam di lahan sawah irigasi dataran

rendah. Padi ini dapat ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian

di bawah 500 m dari permukaan laut. Padi Ciherang merupakan hasil persilangan

antara varietas padi IR64 dengan varietas / galur lain

(Iqbal. 2014).

Padi Ciherang dilepas pada tahun 2000. Memiliki umur tanaman 116-125

hari. Bentuk tanaman tegak dengan tinggi tanaman 107-115 cm, jumlah anakan

produktif sekitar 14-17 batang. Padi Ciherang tahan terhadap wereng batang

(12)

Salah satu usaha peningkatan pertumbuhan dan produksi adalah dengan

intensifikasi melalui perbaikan teknologi diantarannya peningkatan mutu

intensifikasi pertanian, antara lain dengan penggunaan varietas unggul dan

penggunaan benih berlabel. Sampai saat ini, aspek kesehatan benih belum

diperhatikan secara sungguh-sungguh sebagai aspek yang menentukan kualitas

hasil benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih padi berlabel yang beredar

di pasar terdiri dari kelompok baik (kuning keemasan cemerlang dan bernas)

sebanyak 59,25%, kurang baik (kuning kusam dan bernas) sebanyak 21,19%, dan

kelompok jelek (kusam atau discolored dan hampa atau setengah isi) sebanyak

19,56% (Suparyono, et al. 2001).

Varietas unggul Inpari 4 berasal dari hasil persilangan antara :

S4384F-14-1/Way Apo Buru/S4384F-14-1. Karakteristik varietas Inpari-4

adalah mempunyai bentuk tanaman sedang, tinggi tanaman 118 cm, anakan

produktif 18 batang, warna kaki hijau, warna daun hijau, permukaan daun kasar,

posisi daun agak tegak, posisi daun bendera tegak, warna batang hijau, bentuk

gabah panjang ramping, warna gabah kuning bersih. Varietas Inpari-4 mempunyai

umur panen 115 hari, rasa nasi pulen dengan kadar amilosa 21,07%. Potensi hasil

Inpari-4 adalah 8 t/ha GKG (BPTPI,2010).

Varietas yang sangat genjah ini didukung juga dengan produktivitas

tanaman padi yang tinggi dengan rata-rata hasil panen sebesar 5-7 t/ha atau setara

dengan potensi hasil 8,80 t/ha. Varietas Inpari-4 memiliki sifat agak rentan

terhadap hama wereng batang coklat biotipe 1, 2, dan 3, tahan terhadap penyakit

hawar daun bakteri strain III dan IV serta agak rentan strain VIII, agak tahan

(13)

dan 031. Varietas Inpari-4 cocok ditanam pada lahan sawah tadah hujan dataran

rendah sampai ketinggian 600m dpl. (Sinartani, 2011).

Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak

bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantara-nya pertumbuhan tanaman

menjadi seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih tinggi, mutu

hasil lebih tinggi dan sesuai dengan selera konsumen, dan tanaman akan

mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit dan

beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil

penggunaan input seperti pupuk dan pestisida (Suyana dan Prajogo, 1997).

Padi Mekongga dilepas pada tahun 2000. Memiliki umur tanaman 116-125

hari. Bentuk tanaman tegak dengan tinggi tanaman 91-106 cm, jumlah anakan

produktif sekitar 13-16 batang. Padi Mekongga tahan terhadap wereng batang

coklat biotipe 2 dan 3- dan tahan terhadap penyakit hawar daun strain III dan IV.

Baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl

(Suprihatno, et al. 2009).

Bobot gabah (kebernasan) sangat dipengaruhi oleh biomassa yang

terkandung dalam gabah. Semakin bernas gabah menandakan biomassa yang

terkandung didalamnya semakin banyak. Kemampuan tanaman untuk menyimpan

biomassa (fotosintat) dalam gabah sangat dipengaruhi oleh terjaminnya fungsi

fisiologis tanaman, ketersediaan hara dan jumlah gabah per malai. Semakin

banyak gabah yang terbentuk semakin berat beban tanaman untuk membentuk

gabah isi (bernas) (Mahmud, et. al . 2010).

(14)

adanya ketersediaan be-nih dengan varietas yang berdaya hasil tinggi dan mutu

yang baik. Daya hasil yang tinggi serta mutu yang terjamin pada umumnya

terdapat pada varietas unggul. Dengan demikian, dalam pertanian moderen, benih

berperan sebagai delivery mecha-nism yang menyalurkan keunggulan teknologi

Referensi

Dokumen terkait

Pakta Integritas yang ditandatangani oleh ULP/Pejabat Pengadaan pasal 12 ayat (2) huruf e Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 memuat isi ikrar untuk mencegah

Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat dilihat bahwa dari keenam faktor yang telah diidentifikasi, hanya terdapat dua faktor yang memiliki hubungan yang nyata terhadap

Tanggung jawab auditee, dalam hal ini adalah pemimpin satker (rektor jika entitas kita adalah perguruan tinggi) mencakup seluruh aktivitas tata kelola keuangan pada satker

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ANOM dan SANOM merupakan prosedur alternatif analisis ragam dalam membandingkan rata-rata dan pasangan nilai tengah yang

Untuk kearifan yang dilakukan masyarakat Nias bagian utara dalam menyikapi gempuran budaya yang datang dari selatan yaitu banyak terlihat dari prosesi yang berkaitan dengan

Hipotesis penelitian ini adalah: “ Melalui layanan penguasaan konten dapat meningkatkan kemampuan bahasa menggunakan metode bercerita pada siswa kelas III SDN 03 Soco

Oleh karena itu menyadari betapa pentingnya memilih calon pegawai yang tepat, maka dirancang program aplikasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan. penerimaan pegawai

Sedangkan di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ini pengaturannya itu sudah jelas sekali, subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, dan lain sebagainya, selama itu Saudara